Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM MINYAK DAN GAS BUMI

Disusun Oleh :
Kelompok II
Nama :
1. Anggun Pratiwi 061640411589
2. Bairuni Himantandra 061640411591
3. Fathul Wahab 061640411594
4. Heri Yansyah 061640411596
5. Leila Utarina 061640411599
6. Muhamad Azwar 061640411601
7. Radian Ramadhani 061640411603
8. Safira Eva Ramadhana. S 061640411606
9. Tamara Chosyatillah 061640411608
10. Yella Ningtias 061640411610
11. Andre Krismantoro 061640411919
12. Novianti 061640411932

Judul Percobaan : Fasa Kesetimbangan


Tanggal Percobaan : 09 November 2018
Kelas : 5 EGB
Instruktur : Ir. Aisyah Suci Ningsih, M., T

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ENERGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2019
FASA KESETIMBANGAN

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu:
 Menjelaskan pengertian kurva baku dan kurva kesetimbangan
 Membuat campuran biner untuk kurva baku
 Melaksanakan pratikum untuk memperoleh data yang diperlukan
 Menghitung guna mengola data yang diperoleh
 Menggambarkan kurva kesetimbangan hasil perhitungan

II. ALAT DAN BAHAN

2. 1 Alat yang digunakan


a. Rekratometer 1 set
b. Alat rektifikasi 1 set
c. Tabung reaksi 10 buah
d. Beaker glass 1 buah
e. Pipet ukur 1 buah
f. Pipet tetes 1 buah
g. Bola karet 1 buah

2. 2 Bahan yang digunakan


a. Aquadest
b. Ethanol

III. DASAR TEORI

3. 1 Fasa Kesetimbangan

Mengerti tentang fasa kesetimbangan adalah teori dan praktek pokok-pokok


pemisahan panas. Tanpa mengenal hukum dasar untuk pemisahan campuran
birner, maka tidak akan mungkin mengerti rektifikasi atau distilasi azeotop. Bila
campuran dipisahkan menggunakan proses termal, panas dan zat biasanya
dipindahkan diantara fase yang sering kontak satu sama lain. Suatu fasa
ditentukan sebagai bagian dari suatu sistem dengan sifat-sifat maeroscopic
homogenesus yang dipisahkan dari bagian lain oleh lapisan fasa. Suatu sistem
dikatakan setimbang bila tidak ada perubahan yang terjadi pada kondisi termal.
Semua perpindahan zat dan energi melalui lapisan reversible phase. Fasa dari
suatu campuran heterogenesus dikatakan setimbang bila tidak ada perbedaan
tekanan maupun temperatur.

3. 2 Skema Gambaran dari Fasa Kesetimbangan

Fasa Kesetimbangan biasanya sifat-sifat dari komposisi fasa kesetimbangan


oleh sejumlah zat (Fraksi mol) dengan titik didih yang rendah, pada waktu ti, nilai
Xi, Yi, Ti, dan Pi berubah diperoleh, tergantung kesetimbangan.

Xi = Jumlah mol komponen titik didih rendah dalam fasa cair


Jumlah mol semua komponen dalam cairan.
Yi = Jumlah mol komponen titik didih rendah dalam fasa gas
Jumlah mol semua komponen dalam cairan.

Percobaan Penentuan Data Kesetimbangan

Bila suatu campuran bersifat ideal, Yi bisa dihitung jika kurva tekanan uap
komponen murni Xi diketahui.
Penggunaan hukum raoult untuk campuran gas ideal adalah =
P1 = P1, 0 x X1
P2 = P2, 0 x X2 = P2, 0 x (1-X1)
P1, P2 = Tekanan Patrial
P1,0 , P2, 0 = Tekanan Uap Saturasi
X1, X2 = Fraksi Mol Liquid
Dengan menggunakan hukum dalton
Ptot = P1 + P2.....

Substitusi persamaan 1 dan 2 kedalam persamaan (3)


Ptot = P1,0 x X1 + P2,0 x (1-X1)......
Ptot = (P1,0 – P2,0) x X1 + P2,0.......

Susunan kembali persamaan 4, maka diperoleh


X1 = Ptot – P2,0
P1,0 – P2,0
Dengan mengambil tekanan partial P1,0 dalam perhitungan didapatkan
Y1 = X1 – P1, 0

Untuk menghitung tekanan uap P1,0 menggunakan persamaan


𝐿𝑛 𝑃𝑖,𝑜 (𝑇2) 𝑑𝐻𝑉 1 1
= { - } (Clausius – Clapeyron)
𝐿𝑛 𝑃𝑖,𝑜 (𝑇1) 𝑅 𝑇2 𝑇1
IV. LANGKAH KERJA

A. KURVA BAKU
1. Membuat campuran ethanol-air seperti yang ditampilkan pada tabel
data pengamatan 1, kedalam tabung reaksi.
1. Menghitung reaksi volume ethanol
2. Mengukur indeks bias masing-masing campuran menggunakan
rekraktometer
B. KURVA KESETIMBANGAN
1. Menyiapkan 10 gram ethanol dan 3,942 gram air, sehingga
diperoleh fraksi mol X1= X2 = 0,5
2. Menghitung volemu air (V1) dan volume ethanol (V2) sebagai
Berikut:
V1 = 3,942 gram = 0,998 gram/ml = 3,950 ml
V2 = 10 gram = 0,79 gram/ml = 12,658 ml
Volume total = 16.608 ml
3. Menghitung harga K dengan cara volume bejana 1000 l dibagi
volume total 16,608 ml, maka didapat harga K= 1000:16,608 = 60,212
4. Mengisi peralatan dengan volume masing-masing
Vair = V1 x K = 3,950 x 60,212 = 237,837 ml
Vethanol = V2 x K = 12,658 x 60,212 = 762,163 ml
5. Diperoleh fraksi mol X1=X2 = 0,5 : dengan cara mencampurkan
762,163 ml ethanol dengan 237,837 ml air kedalam bejana

1. Mengisi bejana dengan mecampurkan air dan ethanlo (binary


mixture) sampai memenuhi tabung (kira-kira 175 ml)
2. Menghidupkan cooler, mengatur temperatur cooler pada 20oC
3. Menyalakan computer dan CASSY Board
4. Memanggil program CASSY dengan double klik pada icon
CASSY LAB pada desketop komputer
5. Mengaktifkan CASSY dengan menekan tombol f5 dan mengklik
ikon tool pada program CASSY
6. Membuka program REKCIFICATION dengan menekan tombol f3
atau ikon
7. CASSY akan membaca temperatur T1(A12), T2(B21), T3(A22),
T4(A21), T5(B12), T6(B11), T7(A12), T8(A11)
8. Menyalakan pemanas pada bejana leher 4 pada skala 10 dan
setting III. Iseped pada diprogram untuk bekerja selama 3 jam
(pada program S1= t>0 dan t>3:00:00)
9. Star percobaan dengan menekan tombol f9 atau icon clock
sekaligus mencatat perubahan suhu selama proses.
10. Mengamati proses rectifikasi pada semua kolom fraksionasi
11. Hasil rektifikasi dapat diambil dengan menggunakan syringe pada
kepala tutp merah untuk setiap perubahan suhu ukur indeks bias
menurut tabel 2
12. Rektifikasi dianggap selesai bila tidak ada perubahan gas dan cair
pada semua kolom rektifikasi
13. Menyimpan hasil percobaan dengan menekan tombol f2 atau icon
dengan menggunakan nama file yang berbeda
14. Mengprint hasil percobaan
15. Bila percobaan sudah selesai, mematikan pemanas, lalu
menjatuhkan pemanas dan bejana
16. Mematikan cooler setelah 15 menit pemanas dimatikan
17. Mematikan seluruh peralatan
V. DATA PENGAMATAN

Waktu Temperatur Indeks Bias Fase Indeks Bias Fase


(Menit) (oC) Cair Gas

25 67,9 1,3426 -

26 69 1,3426 -

27 70,8 1,3426 1,3416

28 71,8 1,3426 1,3384

29 72,4 1,3426 1,3384

30 72,5 1,3426 1,3373

31 72,5 1,3426 1,3384

32 72,6 1,3426 1,3352

33 72,5 1,3426 1,3373

34 72,5 1,3426 1,3384

35 72,5 1,3426 1,3351

36 72,6 1,3426 1,3384


Ethanol (Mol) Air (Mol) Fraksi Mol Ethanol Indeks Bias

0,0 1,0 0 1,3320

0,1 0,9 0,79 1,3363

0,2 0,8 1,3 1,3416

0,3 0,7 1,7 1,3405

0,4 0,6 1,2 1,3436

0,5 0,5 2,3 1,3436

0,6 0,4 2,5 1,3405

0,7 0,3 2,7 1,3437

0,8 0,2 2,8 1,3462

0,9 0,1 2,9 1,3962

1,0 0,0 0 1,3330


1.) Fraksi mol ethanol fase cair
Y = -0,0019x + 1,3392
a) Indeks bias = 1,3426
y = -0,0019x + 1,3392
1,3426 = -0.0019x + 1,3392
X = 1,7892
b) Indeks bias = 1,3426
y = -0,0019x + 1,3392
1,3426 = -0.0019x + 1,3326
X = 1,7894
c) Indeks bias = 1,3426
y = -0,0019x + 1,3392
1,3426 = -0.0019x + 1,3326
X = 1,7894
d) Indeks bias = 1,3426
y = -0,0019x + 1,3392
1,3426 = -0.0019x + 1,3326
X = 1,7894
e) Indeks bias = 1,3426
y = -0,0019x + 1,3392
1,3426 = -0.0019x + 1,3326
X = 1,7894
f) Indeks bias = 1,3426
y = -0,0019x + 1,3392
1,3426 = -0.0019x + 1,3326
X = 1,7894

g) Indeks bias = 1,3416


y = -0,0019x + 1,3392
1,3426 = -0.0019x + 1,3392
X = 1,2632
h) Indeks bias = 1,3426
y = -0,0019x + 1,3392
1,3426 = -0.0019x + 1,3392
X = 1,7895
i) Indeks bias = 1,3426
y = -0,0019x + 1,3392
1,3426 = -0.0019x + 1,3392
X = 1,7895
j) Indeks bias = 1,3426
y = -0,0019x + 1,3392
1,3426 = -0.0019x + 1,3392
X = 1,7895
k) Indeks bias = 1,3426
y = -0,0019x + 1,3392
1,3428 = -0.0019x + 1,3392
X = 1,8947
l) Indeks bias = 1,3426
y = -0,0019x + 1,3392
1,3426 = -0.0019x + 1,3392
X = 1,7894

2. Fungsi mol ethanol fasa gas


y = -0.0019 + 1,3392
a) Indeks bias = 0
b) Indeks bias = 0
c) Indeks bias = 1,3416
y = -0,0019x +1,3392
1.3416 = -0,0019x + 1,3392
X = 1,2632
d) Indeks bias = 1,3348
y = -0,0019x + 1,3392
1,3348 = -0,0019 + 1,3392
X = 2,3158
e) Indeks bias = 1,3348
y = -0,0019x + 1,3392
1,3348 = -0.0019x + 1,3392
X = 2,3158
f) Indeks bias = 1,3373
y = -0,0019x + 1,3392
1,3373 = -0,0019x + 1,3392
X=1
g) Indeks bias = 1,3384
y = -0,0019x + 1,3392
1,3384 = -0.0019x + 1,3392
X = 0,4211
h) Indeks bias = 1,3352
y = -0,0019x + 1,3392
1,3352 = -0.0019x + 1,3392
X = 2,1053
i) Indeks bias = 1,3373
y = -0,0019x + 1,3392
1,3373 = -0.0019x + 1,3392
X=1
j) Indeks bias = 1,3304
y = -0,0019x + 1,3392
1,3304 = -0.0019x + 1,3392
X = 4,6316
K) Indeks bias = 1,3351
y = -0,0019x + 1,3392
1,3351 = -0.0019x + 1,3392
X = 2,1579
l) Indeks bias = 1,3384
y = -0,0019x + 1,3392
1,3384 = -0.0019x + 1,3392
X = 0,4211
VII. ANALISIS DATA
Pada percobaan kali ini yaitu menentukan fasa kesetimbangan pada etanol
dimana pada percobaan minggu pertama penentuan indeks bias. Pengecekan
indeks bias dari campuran alcohol-air dengan fraksi yang digunakan berbeda-
beda. Aquadest memiliki indeks bias yang lebih kecil dibandingkan dengan
etanol. Semakin besar konsentrasi pada campuran etanol-air, maka indeks bias
yang didapatkan akan semakin kecil hal ini dikarenakan semakin mendekati
indeks bias pada aquadest.
Pengecekan indeks bias dilakukan untuk membuat kurva baku dalam
mencari fraksi mol etanol fasa cair dan fasa gas. Pada kurva baku yang didapat
terlihat bahwa hubungan antara indeks bias dan fraksi tidak sesuai dengan yang
seharusnya. Hal ini dikarenakan cepat menguapnya etanol pada saat pengecekan
indeks bias dan lampu pada alat indeks bias rusak sehingga membuat kesulitan
saat pembacaan nilainya.
Pada minggu kedua yaitu menentukan fasa kesetimbangan etanol dengan
cara menentukan fraksi mol etanol dengan cara menentukan fraksi mol etanol fasa
cair dan gas yang didapatkan dari garis lurus kurva baku. Dimana nilai fraksi mol
mempengaruhi konstanta kesetimbangan fasa uap dan cair didapatkan ketika
temperature ± 70°C keatas karena fasa uap didapatkan dengan memanfaatkan titik
didih dan perbedaan tekanan uap serta perbedaan densitas.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan yaitu pada fasa kesetimbangan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Fasa kesetimbangan adalah suatu keadaan dimana suatu zat memiliki komposisi
yang pasti pada kedua fasanya. Pada suhu dan tekanan tertentu adalah pada fasa
cair dan gas.
2. Semakin besar konsentrasi etanol semakin besar pula indeks bias yang didapat.
3. Persamaan garis lurus dari kurva baku:
Y = 0,0019x + 1,3392
DAFTAR PUSTAKA
Penuntun Praktikum Teknologi Minyak dan Gas Bumi . 2018. Fasa
Kesetimbangan. Politeknik Negeri Sriwijaya.
GAMBAR ALAT

Gelas Kimia Pipet Tetes

Pipet Ukur Bola Karet

Tabung Reaksi Rekfaktometer

Anda mungkin juga menyukai