Anda di halaman 1dari 27

BAB III

METODE PENGAMBILAN DATA

3.1 Refrigerator
3.1.1 Flowchart Praktikum

Mulai

Pengecekan
komponen

Pengambilan data

NO

Pengecekan
ulang data

YES

Pengolahan data

A
A

Analisa

Hasil
pengamatan

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Praktikum Refrigerator

3.1.2 Penjelasan Flowchart Praktikum Refrigerator


Penjelasan Flowchart praktikum refrigerator di bawah ini:
1. Sebelum memulai praktikum kita mengerjakan TP dan mengumpulkan LP.
2. Melakukan pengecekan terhadap komponen alat uji refrigerator.
3. Melakukan pengambilan data freon, fasa udara sekitar kondensor, dan
evaporator
4. Melakukan pengecekan ulang data yang telah diambil untuk memastikan
data yang diambil sudah benar. Jika data yang diambil ada kesalahan maka
dilakukan pengambilan data ulang.
5. Jika data yang diambil sudah benar maka dapat dilakukan pengolahan data
berupa perhitungan.
6. Hasil dari perhitungan kemudian dianalisa
7. Output pada praktikum ini adalah data yang sudah diolah dan dianalisa.
8. Jika sudah selesai data dapat digunakan untuk pembuatan Laporan Akhir.

3.1.3 Data Pengamatan


Dari hasil praktikum refrigerator didapat data pengamatan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Data Pengamatan Freon R22


Freon R22
T1 o C T2 oC T3 oC T4 oC P1(bar) P2(bar) P3(bar) P4(bar)
14,4 94,6 33,4 9,8 7,755 24 23 6,766

Tabel 3.2 Data Pengamatan Pasa Udara Sekitar Kondensor


Altitud v1 v2 In Out
e (m/s (m/s
(m) ) ) T1o T2o T3o Rh1( Rh2( Rh3( T1o T2o Rh1( Rh2(
C C C %) %) %) C C %) %)

70 1,04 1,15 29,8 30 30,2 53 53 54 33,2 38,4 46 47

Tabel 3.3 Data Pengamatan Pasa Udara Sekitar Evaporator


Altit v1 v2 V3 In Out
ude (m (m (m
(m) /s) /s) /s) T1 T2 T3 Rh1( Rh2( Rh3( T1 T2 T3 Rh1( Rh2( Rh3(
oC oC oC oC oC oC
%) %) %) %) %) %)

70 0,7 0.9 0,9 33, 33, 33, 44 45 44 22, 23, 25, 62 64 64


82 51 64 1 2 4 4 4 2

3.1.4 Perhitungan
Data Blade Kondensor
Db = 36 cm = 0.36 m
Dh = 10 cm = 0.1 m

Data Kipas Evaporator


P = 0.0696 m
l = 0.055 m
Luas Penampang Blade
𝜋.𝐷𝑏 2
𝐴𝑏 = 4
3,14 . (0,36)2
` = 4

𝐴𝑏 = 0,102 𝑚2

Luas Penampang Inner Hub


𝜋 𝐷𝑖ℎ 2
𝐴𝑖ℎ = 4
3.14 (0.1𝑚)2
= 4

𝐴𝑖ℎ = 0.0079 𝑚2

1. Luas Penampang
Kondensor
𝐴𝑒 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 = 𝐴𝑏 − 𝐴𝑖ℎ
= 0.102 𝑚2 − 0.079𝑚2
= 0.0941 𝑚2
Evaporator
𝐴𝑒 𝑒𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = 𝑃 . 𝑙
= 0.0696 𝑚 . 0.055 𝑚
= 0.003828 𝑚2

2. Debit Udara yang Masuk


Kondensor
𝑄̅ 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 = 𝐴𝑒 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 . 𝑣̅ 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟
= 0.0941 𝑚2 . 1.095 𝑚⁄𝑠
3
= 0.103 𝑚 ⁄𝑠
Evaporator
𝑄̅ 𝐸𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = 𝐴𝑒 𝑒𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 . 𝑣̅ 𝑒𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
= 0.003828 𝑚2 . 0.89 𝑚⁄𝑠
3
= 0.00341 𝑚 ⁄𝑠
3. Mass Flow Udara
Kondensor
𝑚𝑣 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 = 𝑄̅ 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 . 𝜌𝑘𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟
3 𝑘𝑔
= 0.103 𝑚 ⁄𝑠 . 1.145 ⁄𝑚3
𝑘𝑔
= 0.118 ⁄𝑠
Evaporator
𝑚𝑣 𝑒𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = 𝑄̅ 𝑒𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 . 𝜌𝑒𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
3 𝑘𝑔
= 0.00341 𝑚 ⁄𝑠 . 1.133 ⁄𝑚3
𝑘𝑔
= 0.00386 ⁄𝑠
4. Mass Flow Freon
Kondensor
𝑚𝑓 . ℎ2 + 𝑚𝑣 . ℎ𝑖𝑛 = 𝑚𝑓 . ℎ3 + 𝑚𝑣 . ℎ𝑜𝑢𝑡
(𝑚𝑓 . ℎ2 ) − (𝑚𝑓 . ℎ3 ) = (𝑚𝑣 . ℎ𝑜𝑢𝑡 ) − (𝑚𝑣 . ℎ𝑖𝑛 )
𝑚𝑓 (ℎ2 − ℎ3 ) = 𝑚𝑣 (ℎ𝑜𝑢𝑡 − ℎ𝑖𝑛 )
𝑚𝑓 (348.97 − 241.02) = 0.118(97.155 − 66.842)
𝑘𝑗⁄
3.577 𝑠
𝑚𝑓 = 𝑘𝑗
107.95 ⁄𝑘𝑔

𝑘𝑔⁄
𝑚𝑓 = 0.0331 𝑠
Evaporator
𝑚𝑓 . ℎ4 + 𝑚𝑣 . ℎ𝑖𝑛 = 𝑚𝑓 . ℎ1 + 𝑚𝑣 . ℎ𝑜𝑢𝑡
(𝑚𝑓 . ℎ4 ) − (𝑚𝑓 . ℎ1 ) = (𝑚𝑣 . ℎ𝑜𝑢𝑡 ) − (𝑚𝑣 . ℎ𝑖𝑛 )
𝑚𝑓 (ℎ4 − ℎ1 ) = 𝑚𝑣 (ℎ𝑜𝑢𝑡 − ℎ𝑖𝑛 )
𝑚𝑓 (211.66 − 217.18) = 0.00386(53.547 − 70.126)
𝑘𝑗
(−0.064) ⁄𝑠
𝑚𝑓 = 𝑘𝑗
(−5.52) ⁄𝑘𝑔

𝑘𝑔⁄
𝑚𝑓 = 0.0116 𝑠

5. Mass Flow Freon Rata – Rata


𝑚𝑓 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 + 𝑚𝑓 𝑒𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
𝑚𝑓 = 2
𝑘𝑔⁄ 𝑘𝑔
0.0331 𝑠 + 0.0116 ⁄𝑠
= 2

𝑘𝑔⁄
= 0.0224 𝑠

6. Kerja Kompressor
𝑚𝑓 {(ℎ2 − ℎ3 ) − (ℎ1 − ℎ4 )}
𝑊 = ̅̅̅̅
𝑘𝑔⁄ {(348.97 𝑘𝑗
= 0.0224 𝑠 − 241.02) − (217.18 − 211.66)} ⁄𝑘𝑔

𝑘𝑗⁄ 𝑗
= 2.294 𝑠 = 2294 ⁄𝑠 = 2294 𝑤𝑎𝑡𝑡

7. Coefficient of Performance (COP) Pemanasan


𝑚𝑓 (ℎ2 −ℎ3 )
𝐶𝑂𝑃(𝑃𝑒𝑚𝑎𝑛𝑎𝑠𝑎𝑛) = 𝑊
𝑘𝑔⁄ 𝑘𝑗
0.0331 𝑠 (348.97−241.07) ⁄𝑘𝑔
= 𝑘𝑗
2.294 ⁄𝑠

= 1.557
8. Coefficient of Performance (COP) Pendinginan
𝑚𝑓 (ℎ1 −ℎ4 )
𝐶𝑂𝑃(𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑎𝑛) = 𝑊
𝑘𝑔⁄ 𝑘𝑗
0.0116 𝑠 (217.18 −211.66) ⁄𝑘𝑔
= 𝑘𝑗
2.294 ⁄𝑘𝑔

= 0.0279

3.1.5 Hasil Perhitungan


Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, didapatkan data dalam
bentuk tabel dan grafik di bawah ini, dinyatakan dalam tabel berikut :

Tabel 3.4 Tabel Hasil Perhitungan Refrigerator


Qkond Qevap ṁu kond ṁu evap ṁf kond ṁf evap ṁ̅ f Wkompressor
(m3/s) (m3/s) (kg/s) (kg/s) (kg/s) (kg/s) (kg/s) (kj/s)
0,103 0,00341 0,118 0,00386 0,0331 0,0116 0,0224 2,294

Tabel 3.5 Tabel Coefficient of Performance (COP)


COP Pemanasan COP Pendinginan
1,557 0,0279

3.2 Turbin Pleton


3.2.1 Flowchart Turbin Pleton

Mulai

Pengecekan
komponen

A
A

Pengambilan data

NO

Pengecekan
ulang data

YES

Pengolahan data

Analisa

Hasil
pengamatan

Selesai

Gambar 3.2 Flowchart Turbin Pleton


3.2.2 Penjelasan Flowchart Praktikum Turbin Pleton
Penjelasan Flowchart praktikum Turbin Pleton:
1. Sebelum memulai praktikum kita mengerjakan TP dan mengumpulkan LP.
2. Melakukan pengecekan terhadap komponen alat uji yaitu turbin pleton.
3. Melakukan pengambilan data berupa beban pengereman, debit air, tekana,
dan putaran turbin.
4. Melakukan pengecekan ulang data yang telah diambil untuk memastikan
data yang diambil sudah benar. Jika data yang diambil ada kesalahan maka
dilakukan pengambilan data ulang.
5. Jika data yang diambil sudah benar maka dapat dilakukan pengolahan data
berupa perhitungan.
6. Hasil dari perhitungan kemudian dianalisa.
7. Output pada praktikum ini adalah data yang sudah diolah dan dianalisa.
8. Jika sudah selesai data dapat digunakan untuk pembuatan Laporan Akhir.

3.2.3 Data Pengamatan


Dari hasil praktikum didapat data pengamatan yaitu:

Tabel 3.6 Tabel Data Pengamatan Nozzle 90o


No Beban Debit Tekana Putaran
Pengereman Q (L/m) P (Bar) N (Rpm)
Mr (gr)
1. 608 8 2 320.2
2. 687 10 2 583.6
3. 822 12 2 702.8

Tabel 3.7 Tabel Data Pengamatan Nozzle 60o


No Beban Debit Tekana Putaran
Pengereman Q (L/m) P (Bar) N (Rpm)
Mr (gr)
1. 272 8 2 560.5
2. 512 10 2 797.1
3. 839 12 2 812.4
3.2.4 Perhitungan

1. Koefisien Gesek (μ)


𝑀𝑏 . 𝐿 = 𝑀𝑎 . 𝐿 . 𝜇
0,397 . 0,033 = 11,38 . 0,039 . 𝜇
0,131 = 0,44382 . 𝜇
0,13101
𝜇 = = 0,295
0,44382

2. Kecepatan Aliran (v)


𝑄
𝑣= 𝐴
0,000167
= = 13,254 𝑚⁄𝑠
0,0000126

3. Laju Aliran Massa (ṁ)


𝑚̇ = 𝑄 . 𝜌
= 0,000167 . 995,7
𝑘𝑔⁄
= 0,166 𝑠

4. Head (h)
𝑃
ℎ= 𝜌. 𝑔
200.000
= 995,7 . 9,814

= 20,467 𝑚

5. Daya Input
a. Daya Kinetik
1
𝐸𝑘 = . 𝑚̇ . 𝑣 2
2
1
= . 0,166 . (13,254)2
2

= 14,58 𝑤𝑎𝑡𝑡
b. Daya Tekanan
𝑃𝑝 = 𝑄 . 𝑃
= 0,000167 . 200.000
= 33,4 𝑤𝑎𝑡𝑡
c. Total
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐸𝑘 + 𝑃𝑝
= 33,4 + 13,58
= 47,98 𝑤𝑎𝑡𝑡

6. Break Horse Power (BHP)


F (90o)
𝐹 = 𝑚 .𝑔 .𝜇
= 0,687 . 9,814 . 0,295
= 1,989 𝑁
Torsi 90o
𝜏 = 𝐹 .𝑟
= 1,989 . 0,039
= 0,0776 𝑁𝑚
F (60o)
𝐹 = 𝑚 .𝑔 .𝜇
= 0,512 . 9,814 . 0,295
= 1,482 𝑁
Torsi 60o
𝜏 = 𝐹 .𝑟
= 1,482 . 0,039
= 0,0578 𝑁𝑚
Break Horse Power
90o
2𝜋𝑛
𝐵𝐻𝑃 = 𝜏
60
2 . 3,14 . 583,6
= 0,0776
60

= 4,74 𝑤𝑎𝑡𝑡

60o
2𝜋𝑛
𝐵𝐻𝑃 = 𝜏
60
2 . 3,14 . 797,1
= 0,0578
60

= 4,822 𝑤𝑎𝑡𝑡

7. Efisiensi
90o
𝐵𝐻𝑃
η= 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
× 100%

4,74
= × 100% = 9,879 %
47,98

60o
𝐵𝐻𝑃
η= 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
× 100%

4,822
= × 100% = 10,05 %
47,98
3.2.5 Hasil Perhitungan
Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, didapatkan data dalam
bentuk tabel dan grafik dibawah ini:

A. Tabel Hasil Perhitungan


Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Nozzle 90o
NO. Koefisien Kecepatan Laju Aliran Head
Gesek Aliran (m/s) Massa (kg/s) (m)
1. 0,295 10,556 0,132 20,467
2. 0,295 13,254 0,166 20,467
3. 0,295 15,926 0,199 20,467
Daya Input Gaya Torsi Break Efisiensi
Energi Daya Total (N) (Nm/joule) Horse (%)
Kinetik Tekan (watt) Power
(watt) (watt) (watt)
7,354 26,6 33,954 1,760 0,0686 2,299 6,77
14,580 33,4 47,98 1,989 0,0776 4,740 9,879
25,237 40 65,237 2,380 0,0928 6,826 10,463

Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Nozzle 60o


NO. Koefisien Kecepatan Laju Aliran Head
Gesek Aliran (m/s) Massa (kg/s) (m)
1. 0,295 10,556 0,132 20,467
2. 0,295 13,254 0,166 20,467
3. 0,295 15,926 0,199 20,467
Daya Input Gaya Torsi Break Efisiensi
Energi Daya Total (N) (Nm/joule) Horse (%)
Kinetik Tekan (watt) Power
(watt) (watt) (watt)
7,354 26,6 33,954 0,787 0,0307 1,801 5,304
14,580 33,4 47,98 1,482 0,0578 4,822 10,05
25,237 40 65,237 2,429 0,0947 8,0525 12.343
B. Grafik

Hasil Perhitungan Nozzle 90 o


150

100

50

0
1 2 3

Kecepatan Aliran (m/s) Laju Aliran Massa (kg/s)


Head (m) Daya Total (watt)
Gaya (N) Torsi (Nm/joule)
Break Horse Power (watt) Efisiensi(%)

Gambar 3.3 Hasil Perhitungan Nozzle 90o

Hasil Perhitungan Nozzle 60 o


80
60
40
20
0
1 2 3

Kecepatan Aliran (m/s) Laju Aliran Massa (kg/s)


Head (m) Daya Total (watt)
Gaya (N) Torsi (Nm/joule)
Break Horse Power (watt) Efisiensi(%)

Gambar 3.4 Hasil Perhitungan Nozzle 60o


3.3 Pompa
3.3.1 Flowchart Praktikum Pompa

Mulai

Pengecekan
komponen

Pengambilan data

NO

Pengecekan
ulang data

YES

Pengolahan data

A
A

Analisa

Hasil
pengamatan

Selesai

Gambar 3.5 Flowchart Praktikum Pompa

3.3.3 Penjelasan Flowchart Pompa


Penjelasan Flowchart praktikum Pompa di bawah ini:
1. Sebelum memulai praktikum kita mengerjakan TP dan mengumpulkan LP.
2. Melakukan pengecekan terhadap komponen pompa.
3. Melakukan pengambilan data berupa Debit, Suction, Discharge,
Tegangan, Arus.
4. Melakukan pengecekan ulang data yang telah diambil untuk memastikan
data yang diambil sudah benar. Jika data yang diambil ada kesalahan maka
dilakukan pengambilan data ulang.
5. Jika data yang diambil sudah benar maka dapat dilakukan pengolahan data
berupa perhitungan.
6. Hasil dari perhitungan kemudian dianalisa
7. Output pada praktikum ini adalah data yang sudah diolah dan dianalisa.
8. Jika sudah selesai data dapat digunakan untuk pembuatan Laporan Akhir.

3.3.4 Data Pengamatan (Seri)


Berdasarkan data pengamatan yang telah diperoleh dari hasil praktikum,
dinyatakan dalam tabel berikut:

Tabel 3.10 Tabel Pengamatan Pompa Seri


TABEL PENGAMATAN POMPA 1
NO Debit Suction Discharge Tegangan Arus
2
(LPM) (Cmhg) (kg/cm ) (Volt) (A)
1. 32 -12 0,2 220 0,80
2. 30 -10 0,3 220 0,82
3. 28 -9,5 0,35 220 0,83
4. 26 -8 0,4 220 0,85
5. 24 -7,55 0,45 220 0,86
6. 22 -7,5 0,5 220 0,88
7. 20 -7 0,55 220 0,89
8. 18 -6,5 0,75 220 0,91
9. 16 -6,5 0,8 220 0,92
10. 14 -6 0,98 220 0,94

TABEL PENGAMATAN POMPA 2


NO Debit Suction Discharge Tegangan Arus
(LPM) (Cmhg) (kg/cm2) (Volt) (A)
1. 32 -13 0,55 220 0,85
2. 30 -11 0,8 220 0,87
3. 28 -10 1,2 220 0,89
4. 26 -9,5 1,55 220 0,91
5. 24 -9 1,9 220 0,93
6. 22 -8,5 2,2 220 0,95
7. 20 -8 2,5 220 0,97
8. 18 -7,5 2,8 220 0,99
9. 16 -7 3,1 220 1,01
10. 14 -6,5 3,4 220 1,03
3.3.5 Perhitungan’
Konversi Satuan SI

Pompa 1 Pompa 2
𝑃𝑠1 = 12 𝐶𝑚𝐻𝑔 Ps2 = - 13 CmHg
Pd1 = 0,2 kg/cm2 Pd2 = 0,55 kg/cm2
Q1 = 32 LPM Q2 = 32 LPM
A1 = 0,8 A A2 = 0,85 A
1. Tekanan Hisap
Ps (Pa) = Ps(CmHg). 133,2 Ps(Pa) = Ps (CmHg). 133,2
Ps = (-12) . 1333,2 Ps = -13 . 133,2
Ps = -15998,7 Pa Ps = -17.331,9 Pa

2. Tekanan Buang
Pd (Pa) = Pd (kg/cm2). 98.066,5 Pd(Pa) = Pd (kg/cm2). 98.066,5
Pd = 0,2 . 98.066,5 Pd = 0,55 . 98.066,5
Pd = 19.613,3 Pa Pd = 53.936,58 Pa

3. Debit
Q1(m3/s)=Q(LPM). 0.167.10-4 Q2 (m3/s) = Q(LPM). 0.167.10-4
Q1 = 32 . 0,0000167 Q2 = 32 . 0,0000167
Q1 = 0,000533 m3/s Q2 = 0,000533 m3/s

Qtotal: (SERI)
Qtot = Q2
Qtot = 0,000533 m3/s
4. Head
Pompa 1
𝑃𝑑 −𝑃𝑠 Pompa 2
𝐻1 = 𝜌 ×𝑔
𝑃𝑑 − 𝑃𝑠
19.613,3−(−15.998,7) 𝐻2 =
= 𝜌 ×𝑔
995,7 . 9,814
53.936,58−(−17.331,9)
= 3,644 𝑚 = 995,7 . 9,814

= 7,293 𝑚

Htotal Seri : Htot = H1 + H2


Htot = 3,644 + 7,293 = 10,937

5. WHP (Daya Output)


Pompa 1 Pompa 2
𝑊𝐻𝑃 = 𝜌 × 𝑔 × 𝑄1 × 𝐻1 𝑊𝐻𝑃 = 𝜌 × 𝑔 × 𝑄2 × 𝐻2
= (995,7) × (9,814) × = (995,7) × (9,814) ×
(0,000533) × (3,644) (0,000533) × (7,293)
𝑊𝐻𝑃 = 18,979 𝑤𝑎𝑡𝑡 𝑊𝐻𝑃 = 37,985 𝑤𝑎𝑡𝑡
WHP Total Seri
WHP = ρ . g . Qtotal . Htotal
WHP = (995,7).(9,814).(0,000534).(10,937)
WHP = 56,965 watt

6. Daya input
Pompa 1 Pompa 2
P1 = v . I P2 = v . I
P1 = 220 . 0,8 P2 = 220 . 0,85
P1 = 176 watt P2 = 187 watt
Total Seri
Pin = P1 + P2
Pin = 176 + 187 = 363 watt
7. Efisiensi
Efisiensi
𝑊𝐻𝑃
η= × 100%
𝑃𝑡𝑜𝑡
56,964
η= × 100%
363
η = 15,693 %

3.3.5 Hasil Perhitungan

Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, didapatkan data dalam


bentuk tabel dan grafik dibawah ini, dinyatakan dalam tabel berikut :
A. Tabel Hasil Perhitungan
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Pompa SERI

NO POMPA 1 POMPA 2

Debit Suction Discharge Tegangan Kuat Arus Debit Suction Discharge Tegangan Kuat Arus
(m3/s) (Pa) (Pa) (volt) (Ampere) (m3/s) (Pa) (Pa) (volt) (Ampere)

1. 0.00053 -15998.7 19613.3 220 0.8 0.000533 -17331.9 53936.575 220 0.85

2. 0.0005 -13332.2 29420 220 0.82 0.0005 -14665.5 78453.2 220 0.87

3. 0.00047 -12665.6 34323.28 220 0.83 0.000467 -13332.2 117679.8 220 0.89

4. 0.00043 -10665.8 39226.6 220 0.85 0.000433 -12665.6 152003.075 220 0.91
5. 0.0004 -10065.8 44129.93 220 0.86 0.0004 -11999 186326.35 220 0.93

6. 0.00037 -9999.18 4903.3 220 0.88 0.000367 -11332.4 215746.3 220 0.95

7. 0.00033 -9332.57 53936.58 220 0.89 0.000333 -10665.8 245166.25 220 0.97

8. 0.0003 -8665.96 73549.88 220 0.91 0.0003 -9999.18 274586.2 220 0.99

9. 0.00027 -8665.96 78453.2 220 0.92 0.000267 -9332.57 304006.15 220 1.01

10. 0.00023 -7999.34 96105.17 220 0.94 0.000233 -8665.96 333426.1 220 1.03
NO Debit Head(m) Daya Input (Watt) Daya Output (Watt) Efisiensi
Total Pompa 1 Pompa 2 Total Pompa 1 Pompa 2 Input Pompa 1 Pompa2 Output SERI
(m3/s) SERI Total Total (η)
1 0.000533 176 187 363 18.981 56.967 15.693%
3.644 7.293 10.938 37.986
2 0.0005 180.4 191.4 371.8 21.376 67.935 18.272%
4.375 9.529 13.904 46.559
3 0.000467 182.6 195.8 378.4 21.944 83.126 21.968%
4.809 13.407 18.216 61.183
4 0.000433 187 200.2 387.2 21.603 92.905 23.994%
5.106 16.851 21.957 71.302
5 0.0004 189.2 204.6 393.8 21.678 101.008 25.650%
5.546 20.296 25.842 79.330
6 0.000367 193.6 209 402.6 5.469 88.807 22.058%
1.525 23.238 24.763 83.338
7 0.000333 195.8 213.4 409.2 21.069 106.261 25.968%
6.475 26.181 32.655 85.192
8 0.0003 200.2 217.8 418 24.665 110.040 26.325%
8.414 29.123 37.537 85.376
9 0.000267 202.4 222.2 424.6 23.261 106.922 25.182%
8.915 32.066 40.981 83.661
10 0.000233 206.8 226.6 433.4 24.256 103.964 23.988%
10.654 35.008 45.662 79.707

B. Grafik

Efisiensi Seri
30.000%
25.000%
20.000%
Efisiensi

15.000%
10.000%
5.000%
0.000%
32 30 28 26 24 22 20 18 16 14
Debit (Lpm)

Gambar 3.6 Grafik Efisiensi Seri

Debit vs Head Pompa


50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
-
32 30 28 26 24 22 20 18 16 14

Gambar 3.7 Grafik Debit vs Head Pompa


3.4 Motor Bakar
3.4.1 Flowchart Motor Bakar

Mulai

Pengecekan
komponen

Pengambilan data

NO

Pengecekan
ulang data

YES

Pengolahan data

A
A

Analisa

Hasil
pengamatan

Selesai

Gambar 3.8 Flowchart Motor Bakar


3.4.2 Penjelasan Flowchart Praktikum Turbin Pleton
Penjelasan Flowchart praktikum Turbin Pleton:
1. Sebelum memulai praktikum kita mengerjakan TP dan mengumpulkan LP.
2. Melakukan pengecekan terhadap komponen alat uji yaitu turbin pleton.
3. Melakukan pengambilan data berupa suhu, rpm, tekanan udara, waktu,
volume bahan bakar, dan torsi.
4. Melakukan pengecekan ulang data yang telah diambil untuk memastikan
data yang diambil sudah benar. Jika data yang diambil ada kesalahan maka
dilakukan pengambilan data ulang.
5. Jika data yang diambil sudah benar maka dapat dilakukan pengolahan data
berupa perhitungan.
6. Hasil dari perhitungan kemudian dianalisa.
7. Output pada praktikum ini adalah data yang sudah diolah dan dianalisa.
8. Jika sudah selesai data dapat digunakan untuk pembuatan Laporan Akhir.
3.4.3 Data Pengamatan
Berdasarkan data pengamatan yang telah diperoleh dari hasil praktikum,
dinyatakan dalam tabel berikut:

Tabel 3.12 Tabel Pengamatan Suhu


No T1 (In Intake) T2(Out Knalpot) T3 (In Radiator) T4(Out Radiator)
o o o o
C C C C
1. 30.8 32 21 46.6
2. 31.6 62.3 25.2 47.7
3. 32.4 92.6 29.4 48.8
4. 33.2 122.9 33.6 49.9
5. 34 153.2 37.8 51
6. 34.8 183.5 42 52.2
7. 35.6 213.8 46.2 53.3
8. 36.4 244.1 50.4 54.4
9. 37.2 274.4 54.6 55.5
10. 38 304.7 58.8 56.6
11. 38.8 335 63 57.7
12. 39.66 365.3 67.2 58.8
13. 40.4 395.6 71.4 59.9
14. 41.2 425.9 75.6 61
15. 42 456.2 79.8 62.1

Tabel 3.13 Tabel Data Pengamatan Gasoline Engine 4 Stroke


No N (rpm) P (kg/cm2) t (s) Vg (ml) Torsi (Nm)
1. 340 7.5 35 25 0.438
2. 323 8.7 33.8 25 0.7
3. 306 9.9 32.6 25 2.7
4. 289 11.1 31.4 25 4.7
5. 272 12.3 30.2 25 6.7
6. 255 13.5 29 25 8.7
7. 238 14.7 27.8 25 10.7
8. 221 15.9 26.6 25 12.7
9. 204 17.1 25.4 25 14.7
10. 187 18.3 24.2 25 15.7
11. 170 19.5 23 25 16.7
12. 153 20.7 21.8 25 17.7
13. 136 21.9 20.6 25 18.7
14. 119 23.1 19.4 25 19.7
15. 102 24.3 18.2 25 20.663
3.4.3 Perhitungan
1. Torsi (τ) (Nm)
𝑃1 𝜏 = 𝐹 . 𝐿
𝜏 = 𝑚 .𝑔 .𝐿
𝜏 = 5,808 𝑘𝑔 . 9.814 𝑚⁄𝑠 2 . 0,75 𝑚

𝜏 = 21,37 𝑁𝑚
𝑃1 𝜏 = 𝐹 . 𝐿
𝜏 = 𝑚 .𝑔 .𝐿
𝜏 = 9,607 𝑘𝑔 . 9.814 𝑚⁄𝑠 2 . 0,375 𝑚

𝜏 = 35,36 𝑁𝑚

Persamaan Garis
𝑦 = 𝑇𝑒𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 Masukkan Nilai m ke Pers 2
𝑥 = 𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑦1 = 𝑚 . 𝑥1 + 𝐶
𝑦1 = 𝑚 𝑥1 + 𝐶 𝐶 = 𝑦1 − (𝑚 𝑥1 )
𝐶 = 12,4 − (0,89 . 21,37)
𝑦2 = 𝑚 𝑥2+𝐶 𝐶 = −6,61
𝑦1 − 𝑦2 = 𝑚 (𝑥1 − 𝑥2 )
Rumus Umum
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝐶
𝑦1 − 𝑦2
𝑚= 𝑦2 = 𝑚𝑥1 + 𝐶
𝑥1 − 𝑥2
𝑦2 + 𝐶
𝑥1 =
𝑚
12,5 − 25
𝑚= 11 + 6,61
21 ,375 − 35,356 𝑥1 =
0,89
− 12,5
𝑚= 𝑥1 = 19,7
− 13,981
𝑥1 = 𝜏
𝑚 = 0,89
𝜏 = 19,7 𝑁𝑚
2. BHP (Break Horse Power)
(2 . 𝜋 . 𝑛. 𝜏)⁄
𝐵𝐻𝑃 = 60
2. 3,14 . 323.0,7
𝐵𝐻𝑃 = 60

𝐵𝐻𝑃 = 236,665 𝑤𝑎𝑡𝑡

3. BFC (Break Fuel Consumption)


𝐵𝐹𝐶 = 𝑣⁄𝑡
0,025 𝐿
𝐵𝐹𝐶 = 33,8 𝑠

𝐵𝐹𝐶 = 0,000739 𝐿⁄𝑠

4. SFC (Specific Fuel Consumption)


𝐵𝐹𝐶
𝑆𝐹𝐶 = 𝐵𝐻𝑃
0,000739 𝐿⁄𝑠
𝑆𝐹𝐶 = 23,665 𝑤𝑎𝑡𝑡

𝑆𝐹𝐶 = 0,0000313 𝐿⁄𝐽

5. Efisiensi Thermal
1
η= . 100%
𝑆𝐹𝐶 .𝑄𝐻𝑉
1
= 100%
0,0000313 . 29400

= 0,742
3.4.5 Hasil Perhitungan
Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, didapatkan data dalam
bentuk tabel di bawah ini:

Tabel 3.14 Tabel Pengolahan Data


No N (rpm) P (kg/cm2) t (s) Vg (ml) Torsi (Nm)
1. 340 7.5 35 25 0.438
2. 323 8.7 33.8 25 0.7
3. 306 9.9 32.6 25 2.7
4. 289 11.1 31.4 25 4.7
5. 272 12.3 30.2 25 6.7
6. 255 13.5 29 25 8.7
7. 238 14.7 27.8 25 10.7
8. 221 15.9 26.6 25 12.7
9. 204 17.1 25.4 25 14.7
10. 187 18.3 24.2 25 15.7
11. 170 19.5 23 25 16.7
12. 153 20.7 21.8 25 17.7
13. 136 21.9 20.6 25 18.7
14. 119 23.1 19.4 25 19.7
15. 102 24.3 18.2 25 20.663
BHP BFC SFC ηThermal
(watt) (L/s) (L/J) %
15.587 0.000714 0.00004583 0.742
23.665 0.00074 0.00003125 1.088
86.476 0.000767 0.00000887 3.836
142.169 0.000796 0.00000560 6.074
190.745 0.000828 0.00000434 7.837
232.203 0.000862 0.00000371 9.162
266.544 0.000899 0.00000337 10.082
293.768 0.00094 0.00000320 10.632
313.874 0.000984 0.00000314 10.847
307.291 0.001033 0.00000336 10.118
297.149 0.001087 0.00000366 9.299
283.448 0.001147 0.00000405 8.407
266.188 0.001214 0.00000456 7.461
245.370 0.001289 0.00000525 6.476
220.598 0.001374 0.00000623 5.462

Anda mungkin juga menyukai