Anda di halaman 1dari 37

BAB III

NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

BAB III
NERACA MASSA DAN ENERGI
3.1 Neraca Massa
Perhitungan neraca massa ditujukan untuk menentukan laju alir dan
komposisi dari masing-masing aliran. Perhitungan neraca massa digunakan untuk
menentukan variabel-variabel proses yang belum diketahui berdasarkan data
variabel proses yang telah diketahui dan ditentukan sebelumnya. Selain itu, dalam
rangka pembangunan pabrik bar abs ataupun memodifikasi pabrik yang telah ada,
neraca massa dan energi juga sangat berperan dalam menentukan ukuran masing-
masing alat proses yang hendak dibuat.
Proses pembuatan etilen oksida berbahan baku etilen menggunakan metode
Oksidasi etilen dengan udara secara kontinyu dengan kapasitas produksi etilen
oksida sebesar 35.000 ton/tahun dengan kemurniat 99,7%mol. Pabrik beroperasi
selama 8160 jam/tahun, sehingga didapatkan kapasitas produksi etilen oksida
sebesar 4441,82 kg/jam. Proses pembuatan etilen oksida menggunakan metode
Oksidasi etilen dengan udara langsung ini menggunakan peralatan proses utama
yaitu Fixed Bed Multitube Reactor, Absorber, Kolom Distilasi, Kondensor, Heat
Exchanger, Cooler, Expander. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat
perhitungan :
- Bahan Baku : Etilen (C2H4) 99,85%
- Produk : Etilen Oksida (C2H4O)
- Kemurnian Produk : 99,7%
- Kapasitas produksi : 35.000 ton/tahun
- Konversi Keseluruhan : 65%
- Proses pembuatan etilen oksida dilakukan secara kontinyu, artinya telah
dilengkapi dengan aliran recycle.
- Proses produksi berlangsung selama 340 hari dengan waktu operasi 8160
jam/tahun.
- Basis yang digunakan dalam perhitungan reaktor adalah umpan etilen (C 2H4)
dengan laju alir 177,95 kmol/jam dan udara langsung dengan laju alir 1589,67
kmol/jam.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

- Jika perhitungan neraca massa dengan basis telah seimbang, maka seluruh
aliran dikali faktor skala, yaitu perbandingan target produksi terhadap hasil
neraca massa dengan basis.
- Jika perhitungan menggunakan satuan laju alir molar (N) dalam kmol/jam dan
satuan laju alir massa (F) dalam kg/jam.
- Kondisi operasi suhu menggunakan satuan oC dan tekanan menggunakan
satuan bar abs.
Neraca massa total pada proses pembuatan etilen oksida terdiri dari total
massa masuk sistem dan total massa keluar sistem. Massa yang masuk terdapat
pada aliran 1a, 4a, 2 dan 5, 10, 12, 16. Sedangkan massa yang keluar terdapat
pada aliran 2, 5, 8, 11, 12, 14, 17, 18, 15. Neraca massa total pada pembuatan
etilen oksida ditunjukkan pada Gambar 3.1, Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.

Gambar 3. 1 Neraca Massa Total

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Tabel 3. 1 Neraca Massa Total Masuk

Laju Alir Massa Input (kg/jam)


Kompone
Aliran
n
1a 4a 2+5 10 12 16
4.975,0
C2H4 0 4.975,09 1.741,28 1.741,28 0
9
C2H6 8,01 0 8,01 8,01 8,01 0
C2H4O 0 0 0 4.065,36 4.065,36 4.065,36
33.754,7 33.754,7 33.754,7
N2 0 33.754,71 0
1 1 1
10.336,8 10.336,8
O2 0 6.641,09 6.641,09 0
7 7
Ar 0 574,13 574,13 574,13 574,13 0
CO2 0 20,37 20,37 2.053,05 2.053,05 0
H2O 0 833,42 833,42 1.664,97 83,25 70.000
Air Demin 0 0 0 0 70.000 0
4.983,1 45.519,5 50.502,6 50.502,6 118.920,8 74.065,3
Total 0 0 0 0 7 6
344.494,03

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI 4

Tabel 3. 2 Neraca Massa Total Keluar (lanjutan)

Laju Alir Massa Output (kg/jam)


Komponen Aliran
2 5 8 11 12 15 17 18
C2H4 4.975,09 0 1.741,28 0 1.741,28 0 0 0
C2H6 8,01 0 8,01 0 8,01 0 0 0
C2H4O 0 0 4.065,36 0 4.065,36 4.065,36 12,20 4.053,16
N2 0 33.754,71 33.754,71 0 33.754,71 0 0 0
O2 0 10.336,87 6.641,09 0 6.641,09 0 0 0
Ar 0 574,13 574,13 0 574,13 0 0 0
CO2 0 20,37 2.053,05 0 2.053,05 0 0 0
H2O 0 833,42 1.665,97 1.581,72 83,25 70.000 69.995,01 4,99
Air Demin 0 0 0 0 0 0 0 0
4.983,10 45.519,50 50.502,60 1.581,72 48.920,88 74.065,36 70.007,21 4.058,15
Total
344.494,03

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

3.2 Neraca Energi


Perhitungan neraca energi pada pra rancangan pabrik etilen oksida ini
didasarkan pada kapasitas produksi etilen oksida sebesar 35.000 ton/tahun dengan
basis perhitungan dilakukan pada waktu operasi selama 1 jam, sehingga satuan
operasi yang digunakan yaitu kJ/jam, suhu referensi yang digunakan sebesar 25 oC
dengan efisiensi penukar panas 85%.
Perhitungan neraca energi digunakan untuk mengetahui besar energi untuk
pemanasan atau pendinginan yang bertujuan mempertahankan proses pada kondisi
optimum. Perhitungan neraca energi dapat menjadi pertimbangan dalam
pemilihan jenis, ukuran alat yang sesuai, serta penyediaan energi untuk
keseluruhan proses. Perhitungan neraca energi dapat menjadi pertimbangan dalam
pemilihan jenis, ukuran alat yang sesuai, serta penyediaan energi untuk
keseluruhan proses. Perhitungan neraca energi dilakukan dengan menghitung
energi yang masuk (ditambahkan) dan keluar (dilepaskan) sesuai dengan konidisi
operasi. Persamaan yang mendasari perhitungan neraca energi dibagi menjadi dua
yaitu neraca energi yang tidak melibatkan reaksi dan neraca energi yang
melibatkan reaksi. Perhitungan neraca energi tanpa melibatkan reaksi dapat dilihat
pada persamaan dibawah ini (Reklaitis, 1983).
dQ dW
− =∑ N out ¿…………..(3.1)
dt dt
Dimana :
dQ
: Panas per satuan waktu (kJ/Jam)
dt
dW
: Nilai kerja (kJ/Jam)
dt
N : Laju alir molar (kmol/jam)
H : Entalpi (kJ/kg
gz : energi potensial (m2/s2)
½ V2 : energi kinetic (m2/s2)
Perhitungan neraca energi yang melibatkan reaksi dapat dilihat pada
persamaan 3.2 (Reklaitis, 1983).
dQ
=r ∆ H R ( T ) +∑ N s ( H s −H s ) −¿ ∑ N s ( H s − H s ) ¿ ………….(3.2)
r out out r ¿ ¿ r
dt

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Dimana :
dQ
: Panas per satuan waktu (kJ/jam)
dt
r : Laju pembentukan produk (kmol/jam)
∆HR : Entalpi reaksi (kJ/kmol)
Tr : Suhu rujukan (oC)
Hs : Entalpi komponen s pada T reaksi (kJ/kmol)
Hsr : Entalpi komponen s pada Tr (kJ/kmol)
Ns : laju alir molar komponen s (kmol/jam)
Proses yang melibatkan perubahan fasa dan tidak melibatkan perubahan fasa
dapat menggunakan nilai entalpi yang merupakan entalpi spesifik. Persamaan dari
entalpi spesifik dapat dilihat persamaan berikut.
1. Persamaan entalpi spesifik dengan melibatkan reaksi dan perubahan suhu
tetapi tidak melibatkan perubahan fasa
o
H=N (H f + ∫ Cp dT ) …………………………...……………………….(3.3)
2. Persamaan entalpi spesifik dengan hanya melibatkan perubahan fasa tanpa
terjadi perubahan suhu
H=N × λ…………………………...…………………………………….(3.4)
n
Ti
λ= A(1− ) ……………………..……………..……………………….(3.5)
Tc
3. Persamaan entalpi spesifik dengan melibatkan perubahan suhu dan perubahan
fasa
H=N ( H of + ∫ Cp dT ) + λ …………………………………….…………(3.6)
Keterangan :
λ : panas laten (kJ/kmol)
H : Entalpi (kJ/kmol)
o
H f : Panas pembentukan (J/mol)
Cp : kapasitas panas (kJ/kmol.K)
dT : perubahan temperatur (K)
N : Laju alir molar (kmol/jam)
Nilai kapasitas panas (Cp) dipengaruhi oleh suhu sehingga perhitungan
dilakukan berdasarkan persamaan 3.7 berikut (Carl L. Yaws, 1999).

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Cp = a + bT + cT2 + dT3 + eT4………………………….……………………..(3.7)

( ) ( ) ( ) ( )
2 2 2 2 2 2 2 2
T −T T −T T −T T −T
∫ Cp dT = A ( T 2−T 1 ) +B 2 2 1 +C 2 3 1 + D 2 4 1 + E 2 5 1 ………..
(3.8)
Keterangan :
Cp : Kapasitas panas (kJ/kmol.K)
a,b,c,d,e : Konstanta
T : Temperatur (K)

3.3 Perhitungan Neraca Massa dan Neraca Energi Per Alat


3.3.1 Kompresor 1 (C-01) dan Kompresor 2 (C-02)
Aliran umpan merupakan gas etilen dan udara dengan masing-masing
memiliki tekanan 1 bar abs yang akan dinaikkan menjadi 15 bar abs. Hal ini
dilakukan untuk memenuhi kondisi operasi di dalam reaktor yang memerlukan
tekanan 15 bar abs untuk beroperasi. Alat yang digunakan untuk menaikan
tekanan adalah kompresor sentrifugal three-stage yang diantara stage dilengkapi
intercooler. Aliran pada compressor three-stage untuk etilen dan udara dapat
dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3. 2 Aliran Proses Kompresor 1 dan Kompresor 2


1) Neraca Massa
Pada kompresor tidak terjadi perubahan massa anatara laju alir massa yang
masuk dan laju alir massa yang keluar. Dengan demikian, laju alir massa masuk

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

sama dengan laju alir massa keluar. Neraca massa untuk kompresor 1 dan
kompresor 2 dapat dilihat pada Tabel 3.3 dan tabel 3.4 berikut.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Tabel 3. 3 Neraca Mass Kompresor 1 (C-01)

Masuk Keluar
Aliran 1a Aliran 1d
No Komponen
kmol/ kmol/
jam kg/jam jam kg/jam
4975,0 4975,0
1 Etilen 177,68 9 177,68 9
2 Ethana 0,27 8,01 0,27 8,01
4983,1 4983,1
Total (kg/jam) 177,95 0 177,95 0

Tabel 3. 4 Neraca Massa Kompresor 2 (C-02)

Masuk Keluar
Aliran 4a Aliran 4d
No Komponen
kmol/ kmol/
jam kg/jam jam kg/jam
33754,7 33754,7
1
N2 1205,53 1 1205,53 1
10336,8 10336,8
2
O2 323,03 7 323,03 7
3 Ar 14,35 574,13 14,35 574,13
4 CO2 0,46 20,37 0,46 20,37
5 H2O 46,30 833,42 46,30 833,42
45519,5 45519,5
Total (kg/jam) 1589,67 0 1589,67 0

2) Neraca Energi
Perhitungan neraca energi pada kompresor bertujuan untuk mengetahui nilai
entalpi masuk, entalpi keluar, dan total entalpi kompresor. Pada C-01 ini, tekanan
gas etilen masuk yaitu sebesar 1 bar abs naik menjadi 15 bar abs begitu pun
tekanan udara masuk pada C-02. Neraca Energi pada kompresor 1 etilen dapat
dilihat pada Tabel 3.5 dan kompresor 2 udara dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3. 5 Neraca Energi Kompresor 1 (C-01)

Masuk Keluar
Aliran 1a Aliran 1d
Komponen F ∆H F ∆H
H1a H1d
(kg/jam (kJ/jam (kg/jam (kJ/jam
(kJ/jam) (kJ/jam)
) ) ) )

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Etilen (g) 177,68 220,578 39.192,817 4.975,1 23,460 116.715,161


Etana (g) 0,27 267,923 71,535 8,01 26,638 213,366
Entalpi, H (kJ/jam) 39.264,352 116.928,527
Kenaikan H
77.664,175 -
(kJ/jam)
Q (kJ/jam) 116.928,527 116.928,527

Tabel 3. 6 Neraca Energi Kompresor 2 (C-02)

Masuk Keluar
Aliran 4a Aliran 4d
Komponen
F ∆H H4a ∆H H4d
F (kg/jam)
(kg/jam) (kJ/jam) (kJ/jam) (kJ/jam) (kJ/jam)
175.244,71
N2 (g)
33.754,71 5,192 3 33.754,71 15,590 526.249,267
O2 (g) 10.336,870 4,913 1.587,062 10.336,870 14,766 152.629,494
Ar (g) 574,130 2,598 37,285 574,130 7,812 4.485,209
CO2 (g) 20,37 4,375 2,012 20,37 13,188 268,630
H2O (g) 833,420 9,347 432,789 833,420 28,085 23.406,602
Entalpi, H
176.871,072 683.632,600
(kJ/jam)
Kenaikan
506.761,528 -
H (kJ/jam)
Q (kJ/jam) 683.632,600 683.632,600

3.3.2 Intercooler 1 C-02 dan Intercooler 2 C-02


Untuk compressor multistage dilengkapi dengan intercooler. Intercooler ini
diletakkan diantara stage kompresor yaitu silinder tekanan rendah dan silinder
tekanan tinggi. Penggunaan intercooler ini bertujuan untuk menjaga silinder
kompresor bertekanan tinggi tidak melebihi suhu kerja sehingga dapat bekerja
secara maksimal. Aliran proses intercooler 1 untuk etilen dan intercooler 2 untuk
udara dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Gambar 3. 3 Aliran Proses Intercooler 1 dan Intercooler 2

1) Neraca Energi
Tujuan perhitungan neraca energi intercooler yaitu untuk mengetahui entalpi
masuk, entalpi keluar, entalpi air pendingin masuk dan keluar, heatloss, dan
kebutuhan air pendingin. Gas etilen masuk intercooler 1 pada suhu 154,932oC
turun menjadi 30oC sedangkan untuk intercooler 2 pada suhu 115,876oC sehingga
turun menjadi 30oC. Neraca energi pada intercooler 1 dapat dilihat pada Tabel 3.7
dan Neraca energi pada intercooler 2 dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Tabel 3. 7 Neraca Energi Intercooler 1 (C-01)

Masuk Keluar
Aliran 1b Aliran 1b.AC
Komponen F
F Delta H Delta H H1b.AC
H1b (kJ/jam) (kg/jam
(kg/jam) (kJ/kg) (kJ/kg) (kJ/jam)
)
Etilen (g) 4.975,1 228,447 1.136.548,073 4.975,1 7,878 39.192,817
Etana (g) 8,01 263,023 2106,810 8,01 8,931 71,535
Entalpi, H (kJ/jam) 1.138.654,883 39.264,352
Hcw in (kJ/jam) 3.894.367,042 -
Hcw out (kJ/jam) - 27.175.578,29
Heatloss (kJ/jam) - 194.010,094
Kenaikan H (kJ/jam) 22.375.830,81 -
Q (kJ/jam) 27.408.852,74 27.408.852,74
Laju Alir Cooling
185.698,373
Water (mCw) (kg/jam)

Tabel 3. 8 Neraca Energi Intercooler 2 (C-02)

Masuk Keluar
Aliran 1c Aliran 1c.AC
Komponen F
F Delta H H1c Delta H H1c.AC
(kg/jam
(kg/jam) (kJ/kg) (kJ/jam) (kJ/kg) (kJ/jam)
)
Etilen (g) 4.975,1 154,421 768.258,0531 4.975,1 7,878 39.192,817
Etana (g) 8,01 177,104 1.418,603 8,01 8,931 71,535
Entalpi, H (kJ/jam) 769.676,6558 39.264,352
Hcw in (kJ/jam) 2.587.336,821 -
Hcw out (kJ/jam) - 18.054.891,49
Heatloss (kJ/jam) - 128.896,289
Kenaikan H (kJ/jam) 14.866.038,65 -
Q (kJ/jam) 18.223.052,13 18.223.052,13
mCw (kg/jam) 123.374,153

3.3.3 Intercooler 3 (C-03) dan Intercooler 4 (C-04)


Pada gas udara, suhu masuk intercooler 3 pada 137oC turun menjadi 30oC
sedangkan untuk intercooler 4 pada suhu 123oC sehingga turun menjadi 30oC.
Aliran pada intercooler 3 dan intercooler 4 dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Gambar 3. 4 Aliran Proses Intercooler 3 dan Intercooler 4


1) Neraca Energi
Tujuan perhitungan neraca energi intercooler yaitu untuk mengetahui entalpi
masuk, entalpi keluar, entalpi air pendingin masuk dan keluar, heatloss, dan
kebutuhan air pendingin. Neraca energi pada intercooler 3 dapat dilihat pada
Tabel 3.9 dan Neraca energi pada intercooler 4 dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Tabel 3. 9 Neraca Energi Intercooler 3 (C-03)

Masuk Keluar
Aliran 4b Aliran 4b.AC
Komponen
F Delta H H4b F Delta H H4b.AC
(kg/jam) (kJ/kg) (kJ/jam) (kg/jam) (kJ/kg) (kJ/jam)
33.754,7 116,237 3.923.557,16 33.754,71 5,192 175.244,7129
N2 (g)
1 7
10.336,8 111,014 1.147.541,55 10.336,87 4,913 50.785,534
O2 (g)
7 8
Ar (g) 574,13 57,979 33.287,730 574,13 2,598 1.491,733
CO2 (g) 20,37 101,737 2.072,376 20,37 4,375 89,113
H2O (g) 833,42 210,637 175.549,062 833,42 9,347 7.790,385
Entalpi, H
5.282.007,893 235.401,4785
(kJ/jam)
Hcw in (kJ/jam) 17.876.575,37 -
Hcw out
- 124.745.887,7
(kJ/jam)
Heatloss
- 890.577,603
(kJ/jam)
Kenaikan, H
102.713.283,5 -
(kJ/jam)
Q (kJ/jam) 125.871.866,8 125.871.866,8
mCw (kg/jam) 852.423,749

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Tabel 3. 10 Neraca Energi Intercooler 4 (C-04)

Masuk Keluar
Aliran 4c Aliran 4c.AC
Komponen
F Delta H F Delta H H4c.AC
H4c (kJ/jam)
(kg/jam) (kJ/kg) (kg/jam) (kJ/kg) (kJ/jam)
N2 (g) 33.754,71 102,055 3.444.833,835 33.754,71 5,192 175.244,7129
O2 (g) 10.336,87 97,350 1.006.294,153 10.336,87 4,913 50.785,534
Ar (g) 574,13 51,007 29.284,883 574,13 2,602 1.493,974
CO2 (g) 20,37 88,923 1.811,362 20,37 4,375 89,113
H2O (g) 833,42 184,769 153.990,241 833,42 9,347 7.790,385
Entalpi, H
4.636.214,474 235.403,7194
(kJ/jam)
Hcw in (kJ/jam) 15.588.975,78 -
Hcw out (kJ/jam) - 108.782.615,3
Heatloss (kJ/jam) 776.613,663
Kenaikan, H
89.569.442,41 -
(kJ/jam)
Q (kJ/jam) 109.794.632,7 109.794.632,7
mCw (kg/jam) 743.342,217

3.3.4 Heater 1 (E-01) dan Heater 2 (E-02)


Heater 1 dan Heater 2 bertujuan untuk memanaskan suhu etilen dan udara yang
akan diumpankan ke Reaktor (R-01). Gas etilen hasil kompresi memiliki suhu
40oC begitupun suhu udara hasil kompresi. Suhu hasil kompresi tersebut belum
sesuai dengan kondisi operasi pada reaktor sehingga suhu gas etilen dan suhu
udara perlu dinaikkan menjadi 250 oC. Aliran proses heater 1 dan heater 2 dapat
dilihat pada Gambar 3.5.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Gambar 3. 5 Aliran proses Heater 1 dan Heater 2


1) Neraca Massa
Pada heater tidak terjadi perubahan massa anatara laju alir massa yang masuk
dan laju alir massa yang keluar. Dengan demikian, laju alir massa masuk sama
dengan laju alir massa keluar. Neraca massa untuk heater 1 dan heater 2 dapat
dilihat pada Tabel 3.11 dan tabel 3.12 berikut.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Tabel 3. 11 Neraca Massa Heater 1 (E-01)

Masuk Keluar
Aliran 1d Aliran 2
No Komponen
kmol/
jam kg/jam kmol/jam kg/jam
1 Etilen 177,68 4975,09 177,68 4975,09
2 Ethana 0,27 8,01 0,27 8,01
Total 177,95 4983,10 177,95 4983,10

Tabel 3. 12 Neraca Massa Heater 2 (E-02)

Masuk Keluar
Aliran 4d Aliran 5
No Komponen
kmol/
kmol/jam kg/jam jam kg/jam
1 N2 1205,53 33754,71 1205,53 33754,71
2 O2 323,03 10336,87 323,03 10336,87
3 Ar 14,35 574,13 14,35 574,13
4 CO2 0,46 20,37 0,46 20,37
5 H2O 46,30 833,42 46,30 833,42
Total (kg/jam) 1589,67 45519,50 1589,67 45519,50

2) Neraca Energi
Perhitungan neraca energi pada E-01 dan E-02 bertujuan untuk mengetahui
entalpi masuk, entalpi keluar, entalpi steam, entalpi kondensat, heatloss, dan
kebutuhan steam. Neraca energi pada E-01 dapat dilihat pada Tabel 3.13
sedangkan neraca energi pada E-02 dapat dilihat pada Tabel 3.14.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Tabel 3. 13 Neraca Energi Heater 1 (E-01)

Masuk Keluar
Aliran 1d Aliran 2
Komponen Delta F
F H1d Delta H
H (kg/jam H2 (kJ/jam)
(kg/jam) (kJ/jam) (kJ/kg)
(kJ/kg) )
Etilen (g) 4.975,09 23,460 116.714,9263 4.975,09 428,739 2.133.016,84
Etana (g) 8,01 26,638 213,366 8,01 497,087 3.981,663
Entalpi, H
116.928,2927 2.136.998,503
(kJ/jam)
H kondensat
- 1.933.690,830
(kJ/jam)
H steam
4.651.483,576 -
(kJ/jam)
Heatloss
- 697.722,536
(kJ/jam)
Q (kJ/jam) 4.768.411,87 4.768.411,87
Laju steam
(mSteam) 1.690,895
(kg/jam)

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Tabel 3. 14 Neraca Energi Heater 2 (E-02)

Masuk Keluar
Aliran 4d Aliran 5
Komponen
F Delta H H4d F Delta H
H5 (kJ/jam)
(kg/jam) (kJ/kg) (kJ/jam) (kg/jam) (kJ/kg)
3.3754,71 15,590 526.249,2669 33754,7 235,588 7.952.218,618
N2 (g)
1
10336,87 14,766 152.629,4938 10336,8 227,362 2.350.212,492
O2 (g)
7
Ar (g) 574,13 78,005 44.784,8163 574,13 1169,213 671.279,9726
CO2 (g) 20,37 13,188 268,6302368 20,37 213,348 4.345,891207
H2O (g) 833,42 28,085 23406,60249 833,42 430,489 358.778,1638
Entalpi, H
747.338,8097 11.336.835,14
(kJ/jam)
H kondensat
- 10.136.683,286
(kJ/jam)
H steam
24.383.740,722 -
(kJ/jam)
Heatloss
- 3.657.561,108
(kJ/jam)
Q (kJ/jam) 25.131.079,53 25.131.079,53
mSteam
8.863,914
(kg/jam)

3.3.5 Reaktor (R-01)


Pada reaktor terjadi reaksi oksidasi etilen oleh udara membentuk etilen
oksida, dan hasil sampingnya berupa CO2 dan H2O dengan menggunakan katalis
Ag. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
C2H4(g) + ½O2 à C2H4O(g)
C2H4(g) + 3O2(g) à 2CO2(g) + 2H2O(g)
Diketahui :
- Konversi keseluruhan 65%
- Selektivitas 80%
- Reaksi berlangsung pada suhu 250-275oC dan tekanan 15 bar abs
Reaksi pembentukan etilen oksida adalah reaksi eksoterm. Artinya reaksi ini
menghasilkan panas sehingga reaktor membutuhkan air pendingin untuk mengatur

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

suhu di reaktor. Air pendingin yang digunakan yaitu dengan suhu 30oC dan suhu
keluaran yaitu 60oC. Aliran proses Reaktor (R-01) dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3. 6 Aliran Proses Reaktor (R-01)


1) Neraca Massa
Perhitungan neraca massa digunakan untuk mengetahui debit dan komposisi
keluar reaktor dan debit cooling water yang dibutuhkan untuk menjaga suhu
reaktor. Neraca massa pada reaktor dapat dilihat pada Tabel 3.15.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI 21

Tabel 3. 15 Neraca Massa Reaktor (R-01)

Masuk Keluar
No Komponen Aliran 3 Aliran 6 Aliran 7 Aliran 8 Aliran 9
kmol/jam kg/jam kmol/jam kg/jam kg/jam kg/jam kmol/jam kg/jam
1 N2 - - 1205,53 33754,71 - - 1607,36 45006,11
2 O2 - - 323,03 10336,87 - - 261,95 8382,27
3 Ar - - 14,35 574,13 - - 19,14 765,51
4 CO2 - - 0,46 20,37 - - 51,22 2253,60
5 H2O - - 46,30 833,42 - - 98,16 1766,79
6 Etilen 177,68 4975,09 - - - - 68,15 1908,25
7 Ethana 0,27 8,01 - - - - 0,36 10,68
8 Etilen Oksida 0,00 - - - - - 101,25 4455,19
9 Cooling Water - - - - 50000 0,00
4983,10 45519,50 64548,39
TOTAL (kg/jam)
50502,60 64548,39

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

2) Neraca Energi
Perhitungan neraca energi betujuan untuk mengetahui debit air
pendingin. Selain itu, perhitungan dilakukan untuk mengetahui entalpi
masuk, entalpi keluar, dan entalpi total. Neraca energi pada reaktor dapat
dilihat pada Tabel 3.16.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI 23

Tabel 3. 16 Neraca Energi Reaktor (R-01)

Masuk Keluar
Komponen
Aliran 2 + Aliran 27 Aliran 5 + Aliran 27 Aliran 8
F Delta H H2 + H 27 F Delta H H5 + H27 F Delta H
H8 (kJ/jam)
(kg/jam) (kJ/kg) (kJ/jam) (kg/jam) (kJ/kg) (kJ/jam) (kg/jam) (kJ/kg)
Etilen (g) 5.452,15 428,739 2.337.551,233 - - - 1.908,25 490,836 936.637,008
Etana (g) 10,68 497,087 5.308,884 - - - 10,68 569,950 6.087,070
N2 (g) - - - 45.006,11 235,588 10.602.918,11 33.754,71 264,227 8.918.919,985
O2 (g) - - - 12.432,44 227,362 2.826.665,692 6.641,09 255,631 1.697.666,833
Ar (g) - - - 765,51 116,921 89.504,386 574,13 6,843 3.928,537
CO2 (g) - - - 26,01 213,348 5.549,172 2.053,05 407,734 837.097,522
H2O (g) - - - 855,5 430,489 368.283,362 1.664,97 483,859 805.610,248
EO (g) - - - - - - 4.455,19 366,660 1.633.540,853
Total Hin &
16.235.780,836 14.839.488,055
Hout (kJ/jam)
Hcw in
4.946.082,790 -
(kJ/jam)
Hcw out - 34.514.635,793

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI 24

(kJ/jam)
∆ Hr 1 + ∆ Hr
2 (523,15 K) - -2.413.474,14
(kJ/jam)
Heatloss
- 741.912,4185
(kJ/jam)
Kenaikan H
26.500.698,5 -
(kJ/jam)
Q (kJ/jam) 47.682.562,13 47.682.562,13
mCw
235.848,217
(kg/jam)

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

3.3.6 Ekpander (EX-01)


Ekspander digunakan untuk menurunkan tekanan keluaran R-01 dari
tekanan 15 bar abs menjadi 3 bar abs agar menyesuaikan pada kondisi
operasi absorber. Aliran proses ekspander (EX-01) dapat dilihat pada
Gambar 3.7.

Gambar 3. 7 Aliran Proses Ekspander (EX-01)

1) Neraca Massa
Pada ekspander tidak terjadi perubahan massa antara laju alir massa
yang masuk dan laju alir massa yang keluar. Dengan demikian, laju alir
massa masuk sama dengan laju alir massa keluar. Neraca massa untuk
ekspander dapat dilihat pada Tabel 3.17.
Tabel 3. 17 Neraca Massa Ekspander (EX-01)

Masuk Keluar
No Komponen Aliran 8 Aliran 9
kmol/jam kg/jam kmol/jam kg/jam
1 N2 1607,36 45006,11 1607,36 45006,11
2 O2 261,95 8382,27 261,95 8382,27
3 Ar 19,14 765,51 19,14 765,51
4 CO2 51,22 2253,60 51,22 2253,60
5 H2O (g) 98,16 1766,79 98,16 1766,79
6 Etilen 68,15 1908,25 68,15 1908,25
7 Ethana 0,36 10,68 0,36 10,68
8 Etilen Oksida 101,25 4455,19 101,25 4455,19
9 H2O (l) 0,00 0,00 0,00 0,00
64548,39 64548,39
TOTAL (kg/jam)
64548,39 64548,39

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

2) Neraca Energi
Perhitungan neraca energi pada ekspander bertujuan untuk mengetahui
entalpi masuk, entalpi keluar, dan total entalpi. Neraca energi pada
ekspander dapat dilihat pada Tabel 3.18.
Tabel 3. 18 Neraca Energi Ekspander (EX-01)

Masuk Keluar
Aliran 8 Aliran 9
Komponen
F Delta H F Delta H
H8 (kJ/jam) H9 (kJ/jam)
(kg/jam) (kJ/kg) (kg/jam) (kJ/kg)
Etilen (g) 1.908,25 490,836 936.637,008 1.908,25 209,171 39.9150,816
Etana (g) 10,68 569,950 6.087,070 10,68 240,608 2.569,691
N2 (g) 45.006,11 264,227 1.1891.848,394 45.006,11 125,056 5.628.288,033
O2 (g) 8.382,27 255,631 2.142.765,986 8.382,27 119,528 1.001.919,249
Ar (g) 765,51 131,149 100.395,506 765,51 62,452 47.807,384
CO2 (g) 2.253,6 241,026 543.176,584 2.253,6 109,756 247.346,260
H2O (g) 1.766,79 483,859 854.876,742 1.766,79 226,748 400.615,754
EO (g) 4.455,19 366,660 163.3540,853 4.455,19 153,290 682.938,230
Entalpi, H
18.109.328,143 8.410.635,417
(kJ/jam)
Penurunan, H
- 9.698.692,73
(kJ/jam)
Q (kJ/jam) 18.109.328,14 18.109.328,14

3.3.7 Condenser (CD-01)


Condenser bertujuan untuk menurunkan suhu keluaran EX-01 dari suhu 145oC
menjadi 127oC agar menyesuaikan pada kondisi operasi absorber. Aliran proses
condenser (CD-01) dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Gambar 3. 8 Aliran Proses Condenser (CD-01)


1) Neraca Massa
Pada condenser tidak terjadi perubahan massa antara laju alir massa
yang masuk dan laju alir massa yang keluar. Dengan demikian, laju alir
massa masuk sama dengan laju alir massa keluar. Neraca massa untuk
condenser dapat dilihat pada Tabel 3.19.
Tabel 3. 19 Neraca Massa Condenser (CD-01)

Masuk Keluar
No Komponen Aliran 9 Aliran 10
kmol/jam kg/jam kmol/jam kg/jam
1 N2 1607,36 45006,11 1607,36 45006,11
2 O2 261,95 8382,27 261,95 8382,27
3 Ar 19,14 765,51 19,14 765,51
4 CO2 51,22 2253,60 51,22 2253,60
5 H2O (g) 98,16 1766,79 4,91 88,34
6 Etilen 68,15 1908,25 68,15 1908,25
7 Ethana 0,36 10,68 0,36 10,68
Etilen
8 Oksida 101,25 4455,19 101,25 4455,19
9 H2O (l) - - 93,25 1678,45
64548,39 64548,39
TOTAL (kg/jam)
64548,39 64548,39

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

2) Neraca Energi
Perhitungan neraca energi pada condenser bertujuan untuk mengetahui
panas yang diserap oleh cooling water untuk menurunkan suhu dari 145oC
menjadi 127oC. Selain itu, perhitungan dilakukan untuk mengetahui
jumlah cooling water yang dibutuhkan untuk menurunkan suhu aliran.
Neraca Energi Condenser dapat dilihat pada Tabel 3.20.
Tabel 3. 20 Neraca Energi Condenser (CD-01)

Masuk Keluar
Aliran 9 Aliran 10
Komponen
F Delta H F Delta H
H9 (kJ/jam) H10 (kJ/jam)
(kg/jam) (kJ/kg) (kg/jam) (kJ/kg)
Etilen (g) 1.908,25 209,171 399.150,816 1.908,25 175,022 333.986,036
Etana (g) 10,68 240,608 2.569,691 10,68 200,969 2.146,344
N2 (g) 4.5006,11 125,056 5.628.288,033 45.006,11 106,225 4.780.778,102
O2 (g) 8.382,27 119,528 1.001.919,249 8.382,27 101,364 849.662,981
Ar (g) 765,51 62,452 47.807,384 765,51 53,084 40.636,276
CO2 (g) 2.253,6 109,756 247.346,260 2.253,6 92,680 208.863,545
H2O (g) 1.766,79 226,748 400.615,754 1.766,79 192,370 339.877,339
EO (g) 4.455,19 153,290 682.938,230 4.455,19 127,861 569.645,392
Entalpi, H (kJ/jam) 8.410.635,417 7.125.596,016
Hcw in (kJ/jam) 4.551.990,353 -
Hcw out (kJ/jam) - 31.764.589,44
Heatloss - 226.771,659
Peningkatan, H
26.154.331,35 -
(kJ/jam)
Q (kJ/jam) 39.116.957,12 39.116.957,12
mCw (kg/jam) 217.056,377

3.3.8 Absorber (ABS-01)


Pemisahan di Absorber dilakukan untuk mengabsorb etilen oksida
yang terbentuk dari reaksi oksidasi etilen di reaktor dengan
mengkontakkan dengan air sehingga dapat dipisahkan dengan gas -gas
inert lainnya. Absorbsi berlangsung pada suhu 127oC dan tekanan 3 bar
abs. Aliran proses Absorber dapat dilihat pada Gambar 3.9.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

Gambar 3. 9 Aliran Proses Absorber (ABS-01)


1) Neraca Massa
Perhitungan neraca massa digunakan untuk mengetahui debit dan
komposisi keluaran Absorber. Neraca Massa pada Absorber dapat dilihat
pada Tabel 3.21.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI 30

Tabel 3. 21 Neraca Massa Absorber (ABS-01)

Masuk Keluar
No Komponen Aliran 10 Aliran 13 Aliran 14 Aliran 15
kmol/jam kg/jam kmol/jam kg/jam kmol/jam kg/jam kmol/jam kg/jam
1 N2 1607,36 45006,11 - - 1607,36 45006,11 - -
2 O2 261,95 8382,27 - - 261,95 8382,27 - -
3 Ar 19,14 765,51 - - 19,14 765,51 - -
4 CO2 51,22 2253,60 - - 51,22 2253,60 - -
5 H2O 4,91 88,34 - - 4,91 88,34 - -
6 Etilen 68,15 1908,25 - - 68,15 1908,25 - -
7 Ethana 0,36 10,68 - - 0,36 10,68 - -
8 Etilen Oksida 101,25 4455,19 - - - - 101,25 4455,19
9 Cooling Water - - 3888,889 70000,00 - - 3888,89 70000,00
62869,94 70000,00 58414,75 74455,19
TOTAL
132869,94 132869,94

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

2) Neraca Energi
Perhitungan neraca energi pada absorber digunakan untuk mengetahui
panas yang diserap oleh water demin dengan suhu 30oC menjadi 60oC.
Selain itu, perhitungan dilakukan untuk mengetahui entalpi masuk, entalpi
keluar, dan total entalpi Neraca Energi ABS-01 dapat dilihat pada Tabel
3.22.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI 32

Tabel 3. 22 Neraca Energi Absorber (ABS-01)


Masuk Keluar
Aliran 12 Aliran 13 Aliran 14 Aliran 15
Komponen
F Delta H F Delta H F Delta H H14 F Delta H
H12 (kJ/jam) H13 (kJ/jam) H15 (kJ/jam)
(kg/jam) (kJ/kg) (kg/jam) (kJ/kg) (kg/jam) (kJ/kg) (kJ/jam) (kg/jam) (kJ/kg)
Etilen (g) 1.908,25 175,022 333.986,036 - - - 1.908,25 23,841 45.495,423 - - -
Etana (g) 10,68 200,969 2.146,344 - - - 10,68 27,072 289,127 - - -
N2 (g) 45.006,11 106,225 4.780.778,102 - - - 45.006,11 15,579 701.148,668 - - -
O2 (g) 8.382,27 101,364 849.662,981 - - - 8.382,27 14,755 123.677,922 - - -
Ar (g) 765,51 53,084 40.636,276 - - - 765,51 7,806 5.975,923 - - -
CO2 (g) 2.253,6 92,680 208.863,545 - - - 2.253,6 13,178 29.697,535 - - -
H2O (g) 88,34 192,370 16.993,963 - - - 88,34 28,064 2479,209 - - -
EO (g) 4.455,19 127,861 569.645,392 - - - - - - - - -
Air
- - - 70.000 20,971 1.468.002,595 - - - - - -
demin (l)
EO (l) - - - - - - - - - 4.455,19 76,093 339.008,957
Air (l) - - - - - - - - - 70.000 152,558 10.679.083,432
Total
Hin & Hout 8.270.715,234 11.926.856,194
(kJ/jam)
Kenaikan H
3656140,96 -
(kJ/jam)
Q (kJ/jam) 11.926.856,194 11.926.856,194

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI 33

3.3.9 Heater 3 (E-03)


Heater 3 bertujuan untuk memanaskan umpan keluar Absorber untuk menuju
distilasi agar sesuai dengan kondisi operasi distilasi. Umpan dinaikkan suhunya dari
61,49oC menjadi 127oC. Aliran proses heater 3 dapat dilihat pada Gambar 3.10.

Gambar 3. 10 Aliran proses Heater 3 (E-03)


1) Neraca Massa
Pada heater tidak terjadi perubahan massa anatara laju alir massa yang masuk dan
laju alir massa yang keluar. Dengan demikian, laju alir massa masuk sama dengan
laju alir massa keluar. Neraca massa untuk heater 3 dapat dilihat pada Tabel 3.23.
Tabel 3. 23 Neraca Massa Heater 3 (E-03)

Masuk Keluar
No Komponen Aliran 15 Aliran 16
kmol/jam kg/jam kmol/jam kg/jam
1 Etilen Oksida 101,25 4455,19 101,25 4455,19
2 H2O 3888,89 70000,00 3888,89 70000,00
74455,19 74455,19
TOTAL (kg/jam)
74455,19 74455,19

2) Neraca Energi
Perhitungan neraca energi pada E-03 bertujuan untuk mengetahui panas yang
dibutuhkan untuk memanaskan komponen etilen oksida hasil absorber untuk
diumpankan ke dalam distilasi. Selain itu, perhitungan dilakukan untuk mengetahui
entalpi masuk, entalpi keluar, entalpi steam, entalpi kondensat, heatloss, dan
kebutuhan steam. Suhu masuk etilen oksida ke dalam E-03 pada 61,49°C sehingga

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI 34
untuk menyesuaikan kondisi operasi pada distilasi suhu etilen oksida perlu dinaikkan
menjadi 127oC. Neraca energi pada E-03 dapat dilihat pada Tabel 3.24.
Tabel 3. 24 Neraca Energi Heater 3 (E-03)

Masuk Keluar
Aliran 15 Aliran 16
Komponen
F Delta H H15 F Delta H H16
(kg/jam) (kJ/kg) (kJ/jam) (kg/jam) (kJ/kg) (kJ/jam)
EO (l) 4.455,19 76,093 339.008,957 4.455,19 229,623 1.023.013,51
Air (l) 70.000 152,558 10.679.083,4 70.000 427,485 29.923.926,7
Entalpi, H (kJ/jam) 11.018.092,39
H kondensat
19.076.678,635 -
(kJ/jam)
H steam (kJ/jam) - 45.888.854,622
Heatloss (kJ/jam) - 6.883.328,193
Q (kJ/jam) 56.906.947,01 56.906.947,01
mSteam (kg/jam) 16.681,397

3.3.10 Distilasi (D-01)


Aliran hasil absorbsi yang telah dipanaskan menjadi umpan untuk kolom distilasi.
Dikolom distilasi terjadi pemisahan etilen oksida dengan air sehingga menghasilkan
etilen oksida dengan kemurnian tinggi. Kolom Distilasi digunakan untuk memurnikan
etilen oksida dari air hingga kemurnian 99,7%. Suhu umpan masuk kolom distilasi
pada 127oC dan tekanan 3 bar abs. Aliran proses Distilasi dapat dilihat pada Gambar
3.11.

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI 35

Gambar 3. 11 Aliran Proses Distilasi (D-01)


1) Neraca Massa
Perhitungan neraca massa pada Distilasi ini digunakan untuk mengetahui debit
dan komposisi aliran keluaran Distilasi atas dan bawah serta laju steam yang
dibutuhkan reboiler dan laju alir pendingin yang dibutuhkan kondenser Neraca Massa
kolom distilasi dapat dilihat pada Tabel 3.25.
Masuk Keluar
Kompon Aliran 16 Aliran 19 Aliran 20
No
en kmol/ kmol/ kmol/ kg/
jam kg/jam jam kg/jam jam jam
Etilen 4455,1 4441,
1 Oksida 101,25 9 0,30 13,37 100,95 82
70000, 69994,
2 H2O 3888,89 00 3888,59 53 0,30 5,47
74455, 70007, 4447,
TOTAL (kg/jam) 19 90 29
74455,19 74455,19

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI 36
2) Neraca Energi
Perhitungan neraca energi pada D-01 dihitung pada reboiler dan kondensor. Suhu
masuk reboiler dan kondensor berada pada nilai yang sama yaitu 43,72 oC sedangkan
suhu keluar reboiler dan kondesor berturut-turut pada suhu 100oC dan 42,88 oC.
Untuk tekanan keluar reboiler dan kondenser masing-masing pada 3 bar abs. Hasil
perhitungan neraca energi pada reboiler dan kondensor pada D-01 dapat dilihat pada
Tabel 3.26 dan Tabel 3.27.
Tabel 3. 25 Neraca Energi Distilasi – Condenser (D-01)

Masuk Keluar
Aliran 18 Aliran 20
Komponen F
F Delta H H18 Delta H H20
(kg/jam
(kg/jam) (kJ/kg) (kJ/jam) (kJ/kg) (kJ/jam)
)
EO (g) 4.441,82 38,381 170.482,949 - - -
Air (g) 5,47 78,383 428,753 - - -
EO (l) - - - 4.441,82 20,472 90.934,156
Air (l) - - - 5,47 33,460 183,029
Entalpi, H (kJ/jam) 170.911,702 91.117,185
Hcw in (kJ/jam) 2.612,737 -
Hcw out (kJ/jam) - 7.828,065
Heatloss (kJ/jam) 14.081,386
Penurunan, H
- 60.497,8
(kJ/jam)
Q (kJ/jam) 173.524,44 173.524,44
mCw (kg/jam) 124,585

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI 37
Tabel 3. 26 Neraca Energi Distilasi - Reboiler (D-01)

Masuk Keluar
Aliran 17 Aliran 19
Komponen
F Delta H F Delta H
H17 (kJ/jam) H19 (kJ/jam)
(kg/jam) (kJ/kg) (kg/jam) (kJ/kg)
EO (l) 13,37 38,381 513,158 - - -
Air (l) 69.994,53 78,383 5.486.360,207 - - -
EO (g) - - - 13,370 163,127 2.181,007
- - - 69.994,53 313,502 21.943.433,238
Air (g)
0
Entalpi, H
5.486.873,365 21.945.614,245
(kJ/jam)
H
kondensat - 15.754.955,517
(kJ/jam)
H steam
37.898.466,349 -
(kJ/jam)
Heat loss
- 5.684.769,952
(kJ/jam)
Q (kJ/jam) 43.385.339,7 43.385.339,7
mSteam
13.776,752
(kg/jam)

Pra Rancangan Pabrik Etilen Oksida Dengan Proses


Oksidasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

Anda mungkin juga menyukai