NERACA MASSA
3.6 Desulfurisasi
Tabel 3.6 Neraca Massa pada desulfurisasi
Masuk
Keluar (kg/hari)
Komponen (kg/hari)
13 15 14
CH4 6.657,534 6.657,534 -
H2S 2,574246 - 2,5742465
CO2 18.484,511 18.484,511 -
25.144,619 25.142,045 2,574246
Total
25.144,619
3.7 Generator
Tabel 3.7 Neraca Massa pada Generator
Komponen Alur masuk (kg/hari) Alur keluar
(kg/hari)
14 15 16
CH4 6.664,92 - -
CO2 14.049,40 - 32.378,04
O2 - 32.124,4816 5.464,642
N2 - 120.350,1424 120.350,1424
H2O - - 14.996,16
20.714,32 152.474,62 173.188,98
Total 173.188,9 173.188,9
Umpan 11.966.979,4 -
Produk - 12.241.547,84
∆H solution - -274.568,44
Total 11.966.979,4 11.966.979,4
Kondisi operasi :
• P = 1 atm
• T = 30 0C
Waktu tinggal ( τ ) : 7 hari
Dengan demikian,
Panjang bak (p) = 23,31 m
Tinggi bak (t) = 5,83 m
Lebar bak (l) = 11,65 m
4142,465
Tinggi larutan dalam bak = x 5,83 m = 4,85 meter
4970,95
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30,2 0C
Waktu tinggal ( τ ) = 1 hari
Volume tangki = 711,837m3
Diameter tangki = 8,46 m
Tinggi tangki = 12,69 m
Tinggi tutup = 2,115 m
Tebal shell tangki = 2 in
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 37 oC
Daya = 1/4 Hp
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 32 0C
Waktu tinggal ( τ ) = 1 hari
Volume tangki = 82,13 m3
Diameter tangki = 4,116 m
Tinggi tangki = 6,17 m
Tinggi tutup = 1,03 m
Tebal shell = 1 ½ in
Jenis Pengaduk = flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle = 4 buah
Daya Motor = 9,5 hp
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 32 oC
Daya = 1 Hp
2
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 55 0C
Waktu tinggal ( τ ) = 6 hari
Volume tangki = 2956,8 m3
Tinggi tangki = 20,38 m
Diameter tangki = 13,59 m
Tinggi tutup = 2,27 m
Jenis Pengaduk = flat 6 blade turbin impeller
Jumlah Baffle = 4 buah
Daya = 7 hp
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 32 oC
Daya = 1
2 Hp
Kondisi operasi :
• Tekanan = 1 atm
• Temperatur = 55 0C
Desain Tangki
Volume Tangki = 2956,8 m3
Diameter Tangki = 13,59 m
Tinggi Tangki = 20,38 m
Tebal Tangki = 2,35 in
Desain Tutup
Volume Tutup = 2557,489 m3
Diameter = 13,52 m
Tinggi = 17,79 m
Jarak Dasar Tutup ke Tangki = 2,59 m
Blower
Jenis = blower sentrifugal
Bahan konstruksi = carbon steel
Daya =5,7 Hp
Q = 21,79 m3/min.
Daya = 6 Hp
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 40 oC
Daya = 1 Hp
Kondisi operasi :
• Tekanan = 1 atm
• Temperatur = 30 oC
Waktu Tinggal = 1 hari
5.18.2 Turbin
Fungsi : Menurunkan tekanan gas dari ruang pembakaran
Jenis : Centrifugal expander
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
• Tekanan masuk (P1 ) = 6 atm
• Tekanan Keluar (P2) = 1 atm
• Temperatur (T) = 28 0C
Dipilih material pipa commercial steel 0,5 inchi Sch 40
• Diameter dalam (ID) = 0,622 in
• Diameter luar (OD) = 0,84 in
• Luas penampang (A) = 0,00211 ft2
• Daya yang dihasilkan = -7.122,20 hp
• Efisiensi motor 80% = -5.697,76 hp
Maka listrik yang dihasilkan adalah -71,87 MWh/hari
6.1 Instrumentasi
Instrumentasi adalah suatu alat yang dipakai di dalam suatu proses control
untuk mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan suatu hal yang sangat
penting karena dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka operasi semua
peralatan yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol dengan cermat,
mudah dan efisien, sehingga kondisi operasi selalu berada dalam kondisi yang
diharapkan. Namun pada dasarnya, tujuan pengendalian tersebut adalah agar kondisi
proses di pabrik mencapai tingkat kesalahan (error) yang paling minimum sehingga
produk dapat dihasilkan secara optimal (Perry, 1999).
Fungsi instrumentasi adalah sebagai pengontrol, penunjuk (indicator),
pencatat (recorder), dan pemberi tanda bahaya (alarm). Instrumentasi bekerja
dengan tenaga mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan
secara manual atau otomatis. Instrumen digunakan dalam industri kimia untuk
mengukur variabel – variabel proses seperti temperatur, tekanan, densitas, viskositas,
panas spesifik, konduktifitas, pH, kelembaman, titik embun, tinggi cairan (liquid
level), laju alir, komposisi, dan moisture content. Instrumen – instrumen tersebut
mempunyai tingkat batasan operasi sesuai dengan kebutuhan pengolahan
(Timmerhaus, 2004).
Variabel – variabel proses yang biasanya dikontrol/diukur oleh instrument
adalah (Considine,1985) :
1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik,
konduktivitas,
pH, humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan
variabel lainnya.
Secara umum, kerja dari alat – alat instrumentasi dapat dibagi dua bagian
yaitu operasi secara manual dan operasi secara otomatis. Penggunaan instrumen pada
suatu peralatan proses bergantung pada pertimbangan ekonomis dan sistem peralatan
Jenis
No Nama alat Kegunaan
instrumen
1 Pompa FC Mengontrol laju alir cairan dalam pipa
2. Tangki neutralizer
Pada tangki ini dilengkapi dengan Level Controller (LC) yang berfungsi
untuk mengontrol ketinggian cairan di dalam tangki dan TC yang berfungsi untuk
mengontrol suhu dalam tangki. Jumlah aliran fluida diatur oleh control valve.
Kemudian rate fluida melalui valve ini akan memberikan sinyal kepada LC untuk
mendeteksi tinggi permukaan pada set point.
LC
TC
LC
TC
LC
FC
TC
.
Gambar 6.6 Instrumentasi pada tangki Fermentasi
LC
TC
FC
5. Tangki Pengendapan
Tangki pengendapan ini dilengkapi dengan Level Controller (LC) yang
berfungsi untuk mengontrol ketinggian cairan di dalam tangki. Jumlah aliran fluida
diatur oleh control valve. Kemudian rate fluida melalui valve ini akan memberikan
sinyal kepada LC untuk mendeteksi tinggi permukaan pada set point.
LC
5. Water Trap
Water Trap ialah alat untuk untuk menangkap air yang ada didalam biogas
sehingga biogas yg keluar dari Water Trap lebih murni.
6. Tangki Desulfurisasi
Tangki desulfurisasi ialah alat tempat terjadinya pengurangan kandungan
sulfur yang ada pada biogas sehingga jumlah sulfur yang ada pada biogas tersaring di
tangki sulfurisasi.
FC
7. Generator
Komponen dalam generator terdiri dari tiga komponen utama, yaitu turbin,
ruang bakar dan kompresor. Kompresor akan menghisap udara kemudian akan
dialirkan ke ruang bakar. Dalam ruang bakar terjadi proses pembakaran antara udara
yang termampatkan dengan biogas. Gas hasil pembakaran akan dialirkan ke dalam
turbin. Turbin akan mengubah energi mekanis menjadi listrik.
Sumber air dan steam untuk pabrik pembuatan biogas dari hasil fermentasi
termofilik limbah cair kelapa sawit sistem recycle menjadi energi listrik adalah
berasal dari pabrik kelapa sawit PTPN IV Adolina. Karena pabrik pembuatan biogas
Karena total air buangan pabrik pembuatan Biogas menjadi energi listrik
tergolong sedikit sehingga air buangan dialirkan ke pengolahan limbah yang dimiliki
PTPN IV Adolina.
Tata letak peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan pabrik merupakan
syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik
yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan
dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi yang dapat
diandalkan terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat diperoleh
perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian pabrik
8.1 Lokasi Pabrik
Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta
kelangsungan dari suatu industri kini dan pada masa yang akan datang karena
berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan.
Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan
distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di
sekitar lokasi pabrik (Peters, 2004).
Susunan peralatan dan fasilitas dalam rancangan proses merupakan syarat
penting dalam mempersiapkan biaya sebelum mendirikan pabrik atau untuk design
yang meliputi design perpipaan, fasilitas bangunan fisik, tata letak peralatan dan
kelistrikan. Lokasi suatu pabrik merupakan bagian penting untuk mempengaruhi
kedudukan pabrik dalam persaingan. Penentuan lokasi pabrik yang tepat tidak
semudah yang diperkirakan, banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Idealnya,
lokasi yang dipilih harus dapat memberikan keuntungan untuk jangka panjang dan
dapat memberikan kemungkinan untuk memperluas pabrik.
Dengan adanya penentuan lokasi pabrik yang baik dan tepat akan menentukan hal-
hal sebagai berikut :
a. Kemampuan untuk melayani konsumen dengan memuaskan.
b. Kemampuan untuk mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinue
dengan harga yang layak dan memuaskan.
c. Kemudahan untuk mendapatkan tenaga buruh yang cukup.
d. Memungkinkan diadakannya perluasan pabrik dikemudian hari.
7
1
5
2
6
8
Masalah organisasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan, hal ini
menyangkut efektivitas dalam peningkatan kemampuan perusahaan dalam
memproduksi dan mendistribusikan produk yang dihasilkan. Dalam upaya
peningkatan efektivitas dan kinerja perusahaan maka pengaturan atau manajemen
harus menjadi hal yang mutlak. Tanpa manajemen yang efektif dan efisien tidak akan
ada usaha yang berhasil cukup lama. Dengan adanya manajemen yang teratur baik
dari kinerja sumber daya manusia maupun terhadap fasilitas yang ada secara
otomatis organisasi akan berkembang (Madura, 2000).
General Manajer
Keterangan
Garis Komando
Karyawan Proses Karyawan Laboratorium Karyawan Gudang / Logistik Petugas Kebersihan & supir
Gambar 9.1 Bagan Struktur Organisasi Pembuatan biogas dari hasil fermentasi thermofilik limbah cair
Pabrik kelapa sawit Menjadi Energi Listrik
= Rp 64.586.032.674,-
Rp 90.610.241.786,-
PM = x 100%
Rp 157.405.374.000,-
= 57,56 %
Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 57,56 % maka pra
rancangan pabrik ini memberikan keuntungan.
Rp 64.586.032.674,-
BEP = x 100%
Rp 157.405.374.000,- - Rp 1.753.771.692,-
= 41,49%
Kapasitas produksi pada titik BEP = 10.817,21 ton/tahun
Nilai penjualan pada titik BEP = Rp 65.313.742.214,-
Dari perhitungan diperoleh BEP = 41,49%, maka pra rancangan pabrik ini layak.
Rp 63.444.669.250,-
ROI = x 100%
Rp 150.527.388.651,-
= 42,15 %
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi
total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah:
• ROI ≤ 15 % resiko pengembalian modal rendah
• 15 ≤ ROI ≤ 45 % resiko pengembalian modal rata-rata
• ROI ≥ 45 % resiko pengembalian modal tinggi
Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 42,15 %, sehingga pabrik yang
akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata-rata.
Rp 63.444.669.250,-
RON = x 100%
Rp 90.316.433.190,-
RON = 70,25 %
Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Biogas Dari
Hasil Fermentasi Thermofilik Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Dengan sistem
Recycle diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Kapasitas Listrik yang dihasilkan rancangan pabrik Pembuatan Biogas
direncanakan 84,56 MWh/hari.
2. Perusahaan dirancang melakukan kerjasama dengan PTPN IV Adolina dalam hal
pengolahan limbah.
3. Bentuk organisasi yang direncanakan adalah organisasi sistem garis dengan
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 37 orang.
4. Luas tanah yang dibutuhkan adalah 3180 m2
5. Analisa Ekonomi :
• Total Modal Investasi : Rp 150.527.388.651,-
• Total Biaya Produksi : Rp 66.339.804.366,-
• Hasil Penjualan : Rp 157.405.374.000,-
• Laba Bersih : Rp 63.444.669.250,-
• Profit Margin (PM) : 57,56 %
• Break Even Point (BEP) : 41,49 %
• Return on Investment (ROI) : 42,15 %
• Pay Out Time (POT) : 2,37 tahun
• Return on Network (RON) : 70,25 %