V-1
V-2
4. Membuat persamaan atau formula sesuai dengan data-data atau asumsi yang
telah didapat.
5. Menyelesaikan persamaan tersebut untuk memperoleh data atau massa yang
belum diketahui dari tiap aliran.
6. Jika jumlah neraca bahan yang diketahui melebihi, per dipilih persamaan-
persamaan yang digunakan untuk menyelesaikan persoaalan.
7. Khusus untuk perhitungan yang melibatkan massa recycle maka dilakukan
perhitungan secara simultan terhadp beberapa alat yang terlibat dan massa
akhir diiterasi sampai mencapai kondisi konvergen (tidak ada perubahan
massa terhadap waktu).
Disamping itu juga dikenal cara perhitungan neraca massa menurut reklaitis
(1983), yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menggambarkan diagram proses dengan aliran-aliran yang diperlukan.
2. Menuliskan besaran, data yang diketahui dan data yang diperlukan dalam
diagram proses tersebut.
3. Menentukan derajat kebebasan (degree of freedom) dari masing-masing
proses dan proses secara keseluruhan (overall).
4. Menyusun persamaan-persamaan untuk menyelesaikan persoaalan.
5. Menyelesaikan persamaan yang dimulai dari proses yang derajat
kebebasannya sama dengan nol.
6. Selanjutnya disusun tabel derajat kebebasan yang baru untuk menyelesaikan
persamaan yang derajat kebebasannya sama dengan nol. Begitu seterusnya
sehingga semua persamaan dapat diselesaikan.
Laju massa keluar = Laju maasa masuk + Laju massa generasi Laju massa
konsumsi Laju massa akumulasi.
Untuk proses steady sate dan tidak ada reaksi kimia maka akumulasi, generasi dan
konsumsi adalah nol. Sehingga persamaan dapat ditulis:
Laju massa keluar = Laju massa masun
Dust Collector
F3
F1 F2
Ball Mill Screening
Screening
F5
Gambar 5.1 Blok diagram alir massa Ball Mill
Tabel 5.1Neraca Massa Ball Mill
Komposisi Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen (%)
F1 F5 F2 F3
CaO 31,11 30220,90 7460,94 37305,02 376,82
MgO 21,04 97142,07 5045,91 25229,75 254,85
CO2 45,16 43869,36 10830,48 54152,84 547,00
H2O 0,90 874,28 215,84 1079,22 10,90
SiO2 0,61 592,57 146,29 731,47 7,39
Fe2O3 0,50 485,71 119,91 599,57 6,06
Al2O3 0,68 660,57 163,08 815,41 8,24
Jumlah 100 97142,07 23982,46 119913,28 1211,25
Total (kg/jam) 100 121124,53 121124,53
F2 F4
Screening Silo
Ball mill
F5 (recycle)
Stack
F7
Ball Mill
F3 F6
Dust Collector Silo
Dust Collector
F6
F4 F8
Screening Silo Furnance
F9
Separator
F9 KO Drum
F11
F12
F13
H2O
F14
F10
Reaktor
Furnance
Mix Tank
F16
F14
F15
CO2 storage tank
V-10
F16
F17
Rotary Vacuum Filter
Reaktor
Rotary Kiln I
F18
Produk samping
KO Drum
F21
Rotary Vacuum Filter
F19 Rotary Kiln II
Rotary Kiln I F22
KO Drum
F23
dimana :
Qi = jumlah panas tiap komponen,
mi = massa tiap komponen,
Cpi = kapasitas panas tiap komponen,
Ti = temperatur komponen,
Tref = temperatur referensi (25 oC).
2. Panas laten
Adalah panas yang diperlukan oleh suatu zat untuk mengubah fasa tanpa
mengalami perubahan temperatur. Perhitungan dapat digunakan persamaan berikut:
Qi = mi .
dimana :
mi = massa tiap komponen,
= entalphi laten.
Umpan Produk
Q1 Q4
Rotary Kiln I
Produk
Umpan Q7
Q4
Reaktor
Q8 23.949.666,51
Qreaksi -13.080.389,02
Qpendingin 25.654,02
Total (kkal/jam) 37.329.507,44 37.329.507,44
Rotary Kiln II
Udara Panas + Udara Panas +
Flue Gas Bahan Bakar
Q12 Q11
Umpan Produk
Q10 Q13
Rotary Cooler
Udara Panas Udara Dingin
Q15 Q14
Gambar 5.13 Blok diagram alir energi Rotary Cooler
Heat Exchanger I
Heat Exchanger I