Anda di halaman 1dari 52

Tugas Pengenalan Teknik Mesin

PENGETAHUAN TENTANG TEKNIK


MESIN

Disusun oleh :
Nama : FAJAR RAHMAN
Nim : 1704102010083

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH,
2017
1. Apa itu TEKNIK MESIN ?
Teknik mesin adalah salah satu disiplin ilmu teknik terluas. Insinyur teknik mesin
merancang, mengembangkan, membangun, dan menguji. Mereka berurusan dengan apapun
yang bergerak, mulai dari komponen hingga mesin hingga tubuh manusia.

Secara teknis, teknik mesin adalah penerapan prinsip dan teknik pemecahan masalah teknik
dari desain ke manufaktur ke pasar untuk objek apapun. Insinyur teknik mesin menganalisis
pekerjaan mereka dengan menggunakan prinsip gerak, energi, dan kekuatan - memastikan
bahwa desain berfungsi dengan aman, efisien, dan andal, semuanya dengan biaya yang
kompetitif.

Insinyur teknik mesin membuat perbedaan. Itu karena karir teknik mesin berpusat pada
penciptaan teknologi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hampir setiap produk atau layanan
dalam kehidupan modern mungkin telah disentuh oleh seorang insinyur mesin untuk membantu
manusia.

Ini termasuk memecahkan masalah hari ini dan menciptakan solusi masa depan dalam
perawatan kesehatan, energi, transportasi, kelaparan dunia, eksplorasi ruang angkasa,
perubahan iklim, dan banyak lagi.

Dihadapkan dalam banyak tantangan dan inovasi di berbagai bidang berarti pendidikan teknik
mesin bersifat serbaguna. Untuk memenuhi permintaan yang luas ini, insinyur mekanik dapat
merancang komponen, mesin, sistem, atau proses. Ini berkisar dari makro ke mikro, dari sistem
terbesar seperti mobil dan satelit hingga komponen terkecil seperti sensor dan saklar. Apa pun
yang perlu diproduksi , apapun dengan komponen yang bergerak - memerlukan keahlian
seorang insinyur mesin.

2. Apa yang dilakukan insinyur teknik mesin ?

Teknik mesin menggabungkan kreativitas, pengetahuan dan alat analisis untuk


menyelesaikan tugas sulit membentuk sebuah gagasan menjadi kenyataan.

Transformasi ini terjadi pada skala pribadi, yang mempengaruhi kehidupan manusia pada
tingkat yang dapat kita capai dan sentuh seperti prostesis robot. Itu terjadi pada skala lokal,
mempengaruhi orang-orang di ruang tingkat masyarakat, seperti dengan microgrids yang saling
terkait. Dan itu terjadi pada skala yang lebih besar, seperti dengan sistem tenaga maju, melalui
rekayasa yang beroperasi secara nasional atau di seluruh dunia.
Insinyur mekanik memiliki banyak kesempatan dan pendidikan mereka mencerminkan luasnya
subjek ini. Siswa berkonsentrasi pada satu bidang sambil memperkuat kemampuan analitis dan
pemecahan masalah yang dapat diterapkan pada situasi rekayasa apapun.

Disiplin dalam teknik mesin :

Akustik
Aerospace
Otomatisasi
Otomotif
Sistem Otonomi
Bioteknologi
Komposit
Computer Aided Design (CAD)
Sistem kontrol
Keamanan cyber
Desain
Energi
Ergonomi
Kesehatan manusia
Manufaktur dan manufaktur aditif
Mekanika
Nanoteknologi
Rencana produksi
Robotika
Analisis struktural
2.1 Akustik

Teknik akustik adalah cabang ilmu teknik yang merupakan aplikasi praktis dari ilmu
akustik, termasuk pengendalian suara dan getaran, reproduksi dan penyiaran suara, serta
penggunaan instrumen suara untuk mengukur dan memeriksa atau memroses berbagai bahan.
Insinyur di bidang ini biasanya bekerja melalui desain, analisis, dan pengendalian suara. Salah
satu tujuan teknik akustik adalah pengurangan kebisingan yang tidak diinginkan, yang bisa
disebut dengan pengendalian kebisingan. Kebisingan yang tidak diinginkan bisa memiliki
dampak bagi kesehatan hewan dan manusia hingga hilangnya pendengaran. Prinsip
pengendalian kebisingan diimplementasikan menjadi teknologi dan desain dalam banyak cara,
termasuk pengendalian dengan mendesain sumber suara, mendesain pelindung kebisingan,
penyerap suara, peredam, hingga penggunaan pelindung telinga.
Namun teknik akustik tidak selalu tentang pengendalian kebisingan, namun juga mencakup hal
yang positif seperti penggunaan ultrasonik di kedokteran hingga pemrograman suara digital
melalui synthesizer, mendesain ruangan konser untuk meningkatkan kualitas suara orkestra,
hingga mengubah sistem suara di stasiun kereta api sehingga pengumuman nyaman didengar
calon penumpang.

Sub-disiplin

Berdasarkan kode Physics and Astronomy Clasification Scheme (PACS) yang digunakan
Acoustical Society of America. subdisiplin ilmu teknik akustik dibagi menjadi:

Aeroakustik

Aeroakustik mempelajari bagaimana kebisingan diciptakan dari pengerakan udara melalui

turbulensi dan pergerakannya melalui udara sebagai fluida. Aeroakustik memainkan peran
penting dalam memahami bagaimana kebisingan diciptakan pesawat udara dan turbin angin,
juga untuk menjelajahi potensi instrumen musik yang digerakkan oleh angin.

Akustik arsitektural

Akustik arsitektural (disebut juga dengan akustik bangunan) adalah aplikasi ilmu teknik dalam
mencapai kualitas suara yang baik di dalam bangunan.

Akustik bawah air

Akustik bawah air adalah studi ilmiah mengenai suara di bawah air dan berhubungan dengan

suara yang dihasilkan alam maupun buatan manusia, termasuk bagaimana caranya dihasilkan,
pergerakannya, dan persepsi suara oleh hewan. Aplikasinya meliputi sonar untuk mencari
benda yang tenggelam, seperti kapal selam, komunikasi bawah air oleh hewan, observasi
temperatur air laut untuk pemantauan perubahan iklim, pencarian lokasi penangkapan ikan yang
baik oleh nelayan, dan biologi laut.

Akustik musikal

Akustik musikal meneliti dan menjelaskan ilmu fisika dari musik dan persepsinya, bagaimana
suara digunakan sebagai musik. Hal ini mencakup fungsi dan desain dari instrumen musik
termasuk synthesizer; suara manusia (fisika dan neurofisiologis dari bernyanyi); analisis
komputer terhadap musik dan komposisinya; aplikasi medis dari musik dalam terapi, dan
persepsi kognitif dari musik.
Bioakustik

Bioakustik umumnya mempelajari bagaimana suara diproduksi dan didengar dalam dunia
hewan[10], mencakup komunikasi akustik antar hewan dan keterkaitannya dengan perilaku dan
evolusi hewan; bagaimana suara diproduksi oleh hewan; mekanisme pendengaran dan
neurofisiologis hewan; penggunaan suara untuk memantau populasi hewan, dan efek suara
yang dihasilkan manusia terhadap hewan.

Elektroakustik

Cabang ilmu teknik akustik ini berhubungan dengan desain dari headphone, microphone,
pengeras suara, dan sebagainya. Cabang ilmu ini penting seiring dengan peningkatan pesat
industri gawai elektronik seperti handphone, komputer tablet, dan sebagainya.

Getaran dan dinamika

Sub disiplin ini mempelajari pergerakan dan interaksi sistem mekanis getaran dengan
lingkungannya, termasuk pengukuran, analisis, dan pengendalian. Hal ini mencakup getaran
akibat pergerakan kereta dan aktivitas kontruksi, isolasi getaran untuk mengurangi kebisingan,
pengendalian getaran untuk melindungi jembatan dari gempa bumi, hingga permodelan
pergerakan getaran melalui struktur dan bangunan.

Kebisingan lingkungan

Kebisingan lingkungan mempelajari pengendalian kebisingan dan getaran yang diakibatkan


lalu lintas, pesawat udara, peralatan industri, aktivitas rekreasi, dan sebagainya yang bisa
dikatakan sebagai kebisingan yang mengganggu. Insinyur akustik yang mempelajari akustik
lingkungan menghadapi tantangan dalam mengukur dan memprediksi tingkat kebisingan,
menentukan tingkat kebisingan yang dapat diterima, dan menentukan bagaimana kebisingan
dapat dikendalikan.

Pemrosesan sinyal suara

Pemrosesan sinyal suara adalah manipulasi elektronik terhadap sinyal suara dan merupakan
cabang dari pemrosesan sinyal digital. Pemrosesan sinyal suara dilakukan dengan berbagai
alasan, yaitu untuk meningkatkan kualitas suara, menghilangkan kebisingan yang tidak
diinginkan, mengecilkan ukuran sinyal suara sehingga transmisi lebih efisien, dan memahami
isi sinyal suara.
Pengendalian kebisingan

Pengendalian kebisingan adalah serangkaian strategi untuk mengurangi polusi suara dari
sumbernya, dengan menghalangi pergerakan suara menggunakan penghalang suara, atau
dengan menggunakan pelindung telinga.

Psikoakustik

Psikoakustik mempelajari respon manusia terhadap apa yang mereka dengar, entah itu suara
yang bising atau alunan musik yang indah. Dalam berbagai cabang teknik akustik, manusia
pendengar adalah tujuan akhir jawaban apakah sebuah desain sukses.

Ultrasonik

Ultrasonik berhubungan dengan gelombang suara dalam media padat, cair, dan gas pada
frekuensi yang terlalu tinggi dan tidak bisa didengar oleh manusia. Penggunaannya mencakup
ultrasonik bawah air (sonar), pengujian nondestruktif, sonokimia, karakterisasi material, dan
ultrasonografi medis.

2.2 Aerospace

Teknik kedirgantaraan atau teknik penerbangan (Inggris: aeronautics and


astronautics atau aerospace engineering) adalah bidang disiplin teknik yang mempelajari segala
sesuatu yang terkait dengan upaya penjelajahan manusia di dalam atmosfer atau di luar
angkasa. Contohnya adalah aerodinamika, struktur, rancangan pesawat, teknik material,
interaksi manusia dan mesin, teknik kendali terbang, aeroelastisitas, teknik propulsi, dan lain-
lain.

2.3 Automatisasi

Teknik otomasi adalah penggunaan mesin, sistem kontrol, dan teknologi


informasi untuk optimisasi produksi dan pengiriman barang dan jasa. Otomasi hanya dilakukan
jika hasilnya lebih cepat, lebih baik secara kuantitas dan/atau kualitas dibandingkan dengan
penggunaan tenaga kerja manusia. Dalam dunia industri, otomasi merupakan lanjutan
dari mekanisasi, di mana mekanisasi masih membutuhkan operator manusia selama mesin
beroperasi atau membutuhkan bantuan tenaga otot manusia agar mampu bekerja. Otomasi
mengurangi peran manusia dalam hal tersebut. Dalam sejarahnya, otomasi telah dicapai dalam
perkembangan kehidupan manusia, meski pada awalnya tidak disebut sebagai otomasi.
Operator telepon yang digantikan dengan mesin, berbagai peralatan kedokteran
(elektrokardiogram dan sebagainya) yang menggantikan peran tenaga medis, hingga mesin
ATM. Istilah "otomasi" digunakan pertama kali oleh General Motors pada tahun 1974 yang
mendirikan departemen otomasi (automation department). Ketika itu, teknologi otomasi yang
mereka gunakan adalah komponen listrik, mekanik, hidrolik, dan pneumatik. Antara tahun
1957 hingga tahun 1964, mereka menghasilkan output dua kali lipat ketika buruh sudah mulai
dikurangi akibat dampak otomasi.

Aplikasi dari Automatisasi

Jalan raya

E-toll sudah digunakan di negara maju dan Indonesia.

Kereta

E-ticket sudah mulai digunakan di perkereta-apian Jabodetabek.

Otomasi industri

Otomasi industri ditandai dengan penggunaan mesin-mesin yang bekerja dengan atau tanpa
bantuan manusia dalam proses produksi atau manufaktur. Penggunaan sistem kendali otomatis
atau semi otomatis sangat memudahkan di dalam menerapkan otomasi industri. Teknologi
komputer juga sudah digunakan untuk mendesain dan menjalankan mesin-mesin otomatis.
Robot adalah salah satu wujud otomasi industri di masa kini.

Otomasi Pengawasan rumah

Penggunaan kamera berteknologi canggih yang mampu mendeteksi dan mendefinisikan


perilaku, temperatur tubuh, hingga sinar x untuk mendeteksi isi bagasi dalam bandar udara. Di
beberapa tempat terutama di kawasan demiliterisasi, penggunaan pesawat tanpa awak sudah
digunakan untuk pengawasan.

Pertambangan

Otomasi terutama dilakukan di tambang tertutup untuk menjangkau tempat yang sulit atau
berbahaya bagi manusia. Umumnya hanya digunakan di negara maju yang harga buruh
tambang cukup mahal. Di negara berkembang atau negara miskin, otomasi jarang dilakukan
karena harga buruh masih murah.

Retail

Penggunaan layar sentuh hingga sistem kartu kredit memudahkan pembayaran di restoran dan
toko lainnya.

2.4 Otomotif

Teknik otomotif adalah salah satu cabang ilmu teknik mesin yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membuat dan mengembangkan alat-alat transportasi darat yang
menggunakan mesin, terutama sepeda motor, mobil, bis dan truk. Teknik otomotif
menggabungkan elemen-elemen pengetahuan mekanika, listrik, elektronik, keselamatan dan
lingkungan serta matematika, fisika, kimia, biologi dan manajemen.
Cabang-cabang dari teknik otomotif meliputi :

Perencanaan (product atau design)


Pengembangan (development)
Produksi (manufacturing)
Perawatan (maintenance)

Di Indonesia saat ini cabang yang sangat berkembang adalah perawatan dan umumnya
mengenai perawatan mobil dan sepeda motor.

Sistem dalam otomatof

Dalam teknik otomotif, menguasai sistem-sistem yang ada alat-alat transportasi darat
merupakan suatu keharusan. Sistem tersebut terdiri beberapa sistem utama dan puluhan
subsistem. Sistem tersebut dapat dikelompokkan :

1. Mesin (engine)
Mesin pembakaran dalam (internal combustion engine).
Sistem bahan bakar (fuel system).
Tangki bahan bakar.
Pompa bahan bakar.
Karburator atau Sistem injeksi bahan bakar.
Sistem pengapian (ignition system).
Sistem pemasukan udara dalam ruang bakar (intake system).
Sistem pembuangan udara hasil pembakaran (exhaust system).
Sistem pendinginan (cooling system).
Sistem pelumasan (lubricating system).
Sistem keseimbangan roda (spooring balancing)
2. Pemindah daya (power train).
Sistem transmisi (transmission system).
Rangkaian penggerak (drive train).
Transfer case (untuk penggerak 4 roda)
Penggerak akhir (final drive)
Roda (wheel)
3. Sistem kemudi (steering system).
4. Sistem suspensi (suspension system).
5. Sistem rem (brake system).
6. Bodi.
7. Sistem listrik (electrical system).
2.5 Bioteknologi

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup


(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.[1] Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan
murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses
produksi barang dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang
sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru
di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan
bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik,
dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak
sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis
Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa
genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-
lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit
genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan,
seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga
memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan
atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan
menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat
dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika
dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan
lingkungan. Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada
pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang
tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai
atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.

Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa
genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi
teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme
dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.[2]

Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme
baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia. Produk
bioteknologi, antara lain

Jagung resisten hama serangga


Kapas resisten hama serangga
Pepaya resisten virus
Enzim pemacu produksi susu pada sapi
Padi mengandung vitamin A
Pisang mengandung vaksin hepatitis

Jenis Jenis Bioteknologi

Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosikan
dengan warna, yaitu:

Bir, salah satu produk bioteknologi putih konvensional.

Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang


mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang medis.[10]Cakupannya meliputi seluruh
spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan.
Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin,
penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati
penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen
yang normal
Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang
diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta
pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme
seperti bakteri dan khamiratau ragi, enzim-enzim dan organisme-organisme yang lebih
baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri.
Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi
pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.
Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang
pertanian dan peternakan.[10] Di bidang pertanian, bioteknologi telah berperan dalam
menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan
tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang
peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan
produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai
penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan
senyawa asing (antigen).
Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik atau perairan
yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik.[10] Salah satu contoh
yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan
dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang
dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi
akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin
untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah
salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga
menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat

2.6 Ergonomi
Istilah Ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu Ergos (kerja) dan Nomos (hukum alam)
dan dapat didefenisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya
yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan
perancangan/desain. Ergonomi secara khusus mempelajari keterbatasan dan kemampuan
manusia dalam berinteraksi dengan teknologi dan produk-produk buatannya. Ilmu ini berangkat
dari kenyataan bahwa manusia memiliki batas-batas kemampuan baik jangka pendek maupun
jangka panjang, pada saat berhadapan dengan lingkungan sistem kerja yang berupa perangkat
keras/hardware (mesin, peralatan kerja, dll) dan perangkat lunak/software (metode kerja,
sistem, dll).
Ergonomi adalah satu ilmu yang peduli akan adanya keserasian manusia dan pekerjaannya.
Ilmu ini menempatkan manusia sebagai unsur pertama, terutama kemampuan, kebolehan, dan
batasannya. Ergonomi bertujuan membuat pekerjaan, peralatan, informasi, dan lingkungan
yang serasi satu sama lainnya. Metodenya dengan menganalisis hubungan fisik antara manusia
dengan fasilitas kerja. Manfaat dan tujuan ilmu ini adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan
pada saat bekerja. Dengan demikian Egonomi berguna sebagai media pencegahan terhadap
kelelahan kerja sedini mungkin sebelum berakibat kronis dan fatal.

Aplikasi ergonomi dalam desain sistem kerja memberikan peranan penting dalam
meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain sistem kerja untuk
mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia. Desain stasiun kerja
untuk alat peraga visual display, untuk mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur kerja.
Desain perkakas kerja untuk mengurangi kelelahan kerja. Desain peletakan instrumen dan
sistem pengendali agar didapat optimasi dalam proses transfer informasi sehingga dihasilkan
suatu respon yang cepat dengan meminimumkan resiko kesalahan, dan meningkatkan efisiensi
kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang tepat.
Peran ergonomi dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1. Perancangan produk.

2. Meningkatkan keselamatan dan higiene kerja.

3. Meningkatkan produktivitas kerja.

Sasaran dari Ergonomi yaitu meningkatkan para pengguna agar dapat mencapai prestasi kerja
yang tinggi dalam kondisi yang nyaman, aman dan tenteram. Adapun lingkup kajian Ergonomi
dapat dikelompokkan dalam 4 bidang lingkup kajian, yaitu

1. Display.

Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang dikomunikasikan
dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang. Display terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
display statis dan display dinamis. Display statis adalah display yang memberikan informasi
tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan pengumuman. Sedangkan display
dinamis adalah display yang dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang
memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap kondisi.

2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi).

Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja dan
mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar sesuai dengan
kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktifitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian
dari biomekanik.

3. Ukuran/dimensi dari tempat kerja (antropometri).

Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang sesuai dengan ukuran
tubuh manusia, dipelajari dalam antropometri.

4. Lingkungan fisik.

Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari ruangan dan
fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja. Hal ini meliputi perancangan cahaya, suara, warna,
temperatur, kelembaban, bau-bauan dan getaran pada suatu fasilitas kerja.

Misalnya dalam perancangan produk suatu Handphone. Dengan memperhatikan faktor-faktor


Ergonomi maka hasil perancangan akan mengarah kepada kenyamanan dalam
menggunakannya. Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan
handphone agar Ergonomi yaitu:

1. Penggunaan display layar, warna keypad, warna handphone sehingga memudahkan


pembacaan dan tidak melelahkan mata.
2. Perancangan dimensi handphone sehingga ukuran menyesuaikan dengan ukuran standar
manusia.

3.Perancangan berat handphone sehingga tidak melelahkan manusia saat dibawa.

4.Desain ukuran keypad sehingga memudahkan jari-jari kita untuk navigasi.

5.Penggunaan sistem operasi yang ada didalamnya sehingga memudahkan orang dalam
menggunakannya.

Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas desain ataupun redesain. Ergonomi
dapat berperan pula dalam desain pekerjaan pada suatu organisasi misalnya: penentuan jumlah
jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift kerja) dan meningkatkan variasi
pekerjaan. Agar dapat menghasilkan rancangan sistem kerja yang baik perlu dikenal sifat-sifat,
keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki manusia. Dalam sistem kerja manusia berperan
sentral yaitu sebagai perencana, perancang, pelaksana dan pengevaluasi sistem kerja yang
bekerja secara keseluruhan agar diperoleh hasil kerja yang baik atau memuaskan.

PengertianErgonomi
Ergonomi berasal dari kata-kata dalam bahasa Yunani yaitu Ergos yang berarti kerja dan
Nomos yang berarti ilmu, sehingga secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang
mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaannya.
Definisi ergonomi dapat dilakukan dengan cara menjabarkannya dalam fokus, tujuan dan
pendekatan mengenai ergonomi (Mc Coinick 1993) dimana dalam penjelasannya disebutkan
sebagai berikut:
1. Secara fokus
Ergonomi menfokuskan diri pada manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan,
fasilitas, prosedur dan lingkungan dimana sehari-hari manusia hidup dan bekerja.
2. Secara tujuan
Tujuan ergonomi ada dua hal, yaitu peningkatan efektifitas dan efisiensi kerja serta
peningkatan nilai-nilai kemanusiaan, seperti peningkatan keselamatan kerja, pengurangan rasa
lelah dan sebagainya
3. Secara pendekatan
Pendekatan ergonomi adalah aplikasi informasi mengenai keterbatasan-keterbatasan manusia,
kemampuan, karakteristik tingkah laku dan motivasi untuk merancang prosedur dan
lingkungan tempat aktivitas manusia tersebut sehari-hari.

Berdasarkan ketiga pendekatan tersebut diatas, definisi ergonomi dapat terangkumkan dalam
definisi yang dikemukakan Chapanis (1985), yaitu ergonomi adalah ilmu untuk menggali dan
mengaplikasikan informasi-informasi mengenai perilaku manusia, kemampuan, keterbatasan
dan karakteristik manusia lainnya untuk merancang peralatan, mesin, sistem, pekerjaan dan
lingkungan untuk meningkatkan produktivitas, keselamatan, kenyamanan dan efektifitas
pekerjaan manusia.
Definisi mengenai ergonomi juga datang dari Iftikar Z. Sutalaksana (1979) yang
mendefinisikan ergonomi sebagai suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu
mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman dan nyaman
(Sutalaksana dkk, 1979).
Perkembangan Ergonomi
Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku yang dikarang oleh
Prof. Murrel. Sedangkan kata ergonomi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon
(kerja) dan nomos (aturan/prinsip/kaidah). Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa.
Di Amerika Serikat dikenal istilah human factor atau human engineering. Kedua istilah
tersebut (ergonomic dan human factor) hanya berbeda pada penekanannya. Intinya kedua kata
tersebut sama-sama menekankan pada performansi dan perilaku manusia. Menurut Hawkins
(1987), untuk mencapai tujuan praktisnya, keduanya dapat digunakan sebagai referensi untuk
teknologi yang sama.
Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yang
lalu (Dan Mac Leod, 1995). Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia merancang
benda-benda sederhana, seperti batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya,
sampai dilakukannya perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan
penggunanya. Pada awalnya perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah,
bahkan kadang-kadang terjadi secara kebetulan.
Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata
bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk
bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan pada perusahaan-perusahaan senjata
perang.
Beberapa pakar juga memberikan definisi mereka sendiri tentang ergonomi. Mc Cormicks
dan Sanders (1987) membagi ergonomi ke dalam tiga pendekatan, yaitu:
1. Fokus Utama
Fokus utama ergonomi adalah mempertimbangkan manusia dalam perancangan benda kerja,
prosedur kerja, dan lingkungan kerja. Fokus ergonomi adalah interaksi manusia dengan
produk, peralatan, fasilitas, lingkungan dan prosedur dari pekerjaan dan kehidupan sehari-
harinya. Ergonomi lebih ditekankan pada faktor manusianya dibandingkan ilmu teknik yang
lebih menekankan pada faktor-faktor nonteknis.

2. Tujuan
Ergonomi mempunyai dua tujuan utama yaitu meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pekerjaan dan aktifitas-aktifitas lainnya serta meningkatkan nilai-nilai tertentu yang
diinginkan dari pekerjaan tersebut, termasuk memperbaiki keamanan, mengurangi kelelahan
dan stres, meningkatkan kenyamanan, penerimaan pengguna yang besar dan memperbaiki
kualitas hidup.
3. Pendekatan Utama
Pendekatan utama mencakup aplikasi sistematik dari informasi yang relevan tentang
kemampuan, keterbatasan, karakteristik, perilaku dan motivasi manusia terhadap desain
produk dan prosedur yang digunakan serta lingkungan tempat menggunakannya.
Inti dari ergonomi adalah suatu prinsip fitting the task/the job to the man, yang artinya
pekerjaan harus disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh
manusia. Bidang kajian Ergonomi
Sesuai dengan definisi ergonomi yang telah disebutkan, dapat dikatakan bahwa kajian utama
dari ergonomi adalah perilaku manusia sebagai objek utama sesuai dengan prinsip fitting the
task/the job to the man. Pada berbagai literatur terdapat perbedaan dalam menentukan bidang-
bidang kajian ergonomi. Pada prinsipnya perbedaan tersebut hanya pada pengelompokkan
perilaku-perilaku manusianya.
Berkaitan dengan bidang penyelidikan yang dilakukan, ergonomi dikelompokkan atas empat
bidang penyelidikan, yaitu:
1. Penyelidikan tentang Display.
Display adalah suatu perangkat antara (interface) yang menyajikan informasi tentang keadaan
lingkungan dan mengkomunikasikannya kepada manusia dalam bentuk angka-angka, tanda-
tanda, lambang dan sebagainya. Informasi ini dapat disajikan dalam bentuk statis, misalnya
peta suatu kota dan dapat pula dalam bentuk dinamis yang menggambarkan perubahan
variabel menurut waktu, misalnya speedometer.
2. Penyelidikan tentang Kekuatan Fisik Manusia.
Dalam hal ini penyelidikan dilakukan terhadap aktivitas-aktivitas manusia pada saat bekerja
dan kemudian dipelajari cara mengukur aktivitas-aktivitas tersebut. Penyelidikan ini juga
mempelajari perancangan obyek serta peralatan yang disesuaikan dengan kemampuan fisik
manusia pada saat melakukan aktivitasnya.
3. Penyelidikan tentang Ukuran Tempat Kerja.
Penyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan tempat kerja yang sesuai dengan
dimensi tubuh manusia agar diperoleh tempat kerja yang baik sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia.
4. Penyelidikan tentang Lingkungan Kerja.
Penyelidikan ini meliputi kondisi lingkungan fisik tempat kerja dan fasilitas, seperti
pengaturan cahaya, kebisingan suara, temperatur, getaran dan lain-lain yang dianggap
mempengaruhi tingkah laku manusia.
Pengelompokkan bidang kajian ergonomi yang secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir.
Iftikar Z. Sutalaksana (1979) sebagai berikut:
1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang meneliti energi manusia yang dikeluarkan
dalam suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini adalah untuk perancangan sistem kerja
yang dapat meminimasi konsumsi energi yang dikeluarkan saat bekerja.
2. Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan pengukuran
dimensi tubuh manusia untuk digunakan dalam perancangan peralatan dan fasilitas sehingga
sesuai dengan pemakainya.
3. Biomekanika yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan mekanisme tubuh
dalam melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot manusia dalam bekerja dan
sebagainya
4. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat kaitannya dengan masalah
penginderaan manusia, baik indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.
5. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang berkaitan dengan efek psikologis dan
suatu pekerjaan terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lain sebagainya.
Pada prakteknya, dalam mengevaluasi suatu sistem kerja secara ergonomi, kelima bidang
kajian tersebut digunakan secara sinergis sehingga didapatkan suatu solusi yang optimal,
sehingga seluruh bidang kajian ergonomi adalah suatu sistem terintegrasi yang semata-mata
ditujukan untuk perbaikan kondisi manusia pekerjanya.
Perancangan atau pengevaluasian sistem kerja dengan hanya memakai pendekatan salah satu
bidang ergonomi tidak akan menghasilkan solusi yang optimal bagi manusia, bidang kajian
ergonomi pada akhirnya terfokus pada perbaikan sistem kerja (SB Hutabarat, 1996) dimana
pengertian sistem menurut pendekatan ergonomi yaitu suatu entitas yang keluar dengan
membawa suatu tujuan. Bailey (1992) mengatakan bahwa konsep suatu sistem adalah:
1. Memiliki tujuan
2. Mengetahui apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
3. Mampu mendesain komponen untuk mencapai tujuan
4. Mengkoordinasikan sebaik mungkin untuk mencapai tujuan, sehingga secara menyeluruh,
pendekatan ergonomi terhadap karakteristik suatu sistem adalah bahwa sistem memiliki
karakter-karakter sebagai berikut:
Memiliki tujuan
Memiliki hirarki, dalam arti bahwa jarang ditemukan suatu sistem bersifat independen,
namun suatu sistem pada umumnya adalah bagian dan sistem lain yang lebih besar
Beroperasi dalam suatu lingkungan yang justru dapat mempengaruhi performansi sistem itu
sendiri
Ergonomi Anthropometri
Istilah antopometri berasal dari kata Anthropos yang berarti manusia dan Metrikos yang
berarti ukuran. Secara definisi anthropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang
berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya akan memiliki
bentuk, ukuran, berat dan lain yang berbeda satu dengan lainnya (Wignjosoebroto,2003).
Selain itu, menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991), anthropometri adalah satu
kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, yaitu:
ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah
desain.
Anthropometri dibagi atas dua bagian, yaitu :
o Anthropometri Statis
Pengukuran manusia pada posisi diam dan linear pada permukaan tubuh. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia diantaranya adalah :
Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang. Ada saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria
dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecenderung setelah 60 tahun.
Jenis kelamin
Pria umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan pinggul.
Suku bangsa (etnis)
Sosio ekonomi
Konsumsi gizi yang diperoleh
Pekerjaan
Aktifitas sehari-hari juga berpengaruh.
o Anthropometri Dinamis
Yang dimaksud dengan antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik
manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi
saat pekerja tersebut melaksakan kegiatannya.
Terdapat tiga kelas pengukuran antropometri dinamis, yaitu :
Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari
suatu aktifitas.
Contohnya : dalam pengukuran performansi atlet.
Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat kerja. Contohnya: jangkauan dari
gerakan tangan dan kaki efektif pada saat bekerja, yang dilakukan dengan berdiri atu duduk.
Pengukuran variabilitas kerja.
Contohnya: analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari seseorang juru ketik atau
operator komputer.
Antropometri dan Aplikasinya dalam Perancangan Fasilitas Kerja
Anthropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis
dalam memerlukan interaksi manusia. Data anthropometri yang berhasil diperoleh akan
diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal :
Perancangan areal kerja (work station, interior, mobil, dll
Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools) dan sebagainya.
Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja komputer, dll.
Perancangan lingkungan kerja fisik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data anthropometry akan menentukan bentuk,
ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia
yang akan mengoperasikan/menggunakan produk tersebut. Dalam kaitan ini maka perancang
produk harus mampu mengakomodasikan dimensi tubuh dari populasi terbesar yang akan
menggunakan produk hasil rancangannya tersebut.
Aplikasi Data Antropometri dalam Perancangan Produk atau Fasilitas Kerja
Data anthropometri yang menyajikan data ukuran dari berbagai macam anggota tubuh
manusia dalam persentil tertentu akan sangat besar manfaatnya pada saat suatu rancangan
produk atupun fasilitas kerja akan dibuat. Penerapan data anthropometri ini akan dapat
dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (standar deviasi) dari suatu distribusi
normal.
Mengingat bahwa keadaan dan ciri fisik dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga berbeda
satu sama lainnya maka terdapat tiga prinsip dalam pemakai data tersebut, yaitu : perancangan
fasilitas berdasarkan individu yang ekstrim, perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan,dan
perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata pemakainya.
Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan individu ekstrim.
Perancangan fasilitas berdasarkan individu ekstrim ini terbagi atas dua yaitu perancangan
berdasarkan individu terbesar (pada penelitian ini berdasarkan data anthropometri terbesar).
Kedua adalah perancangan fasilitas berdasarkan individu terkecil (data anthropometry
terkecil).
Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan.
Prinsip ini digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar fasilitas tersebut bisa menampung
atau bisa dipakai dengan enak dan nyaman oleh semua orang yang mungkin memerlukannya.
Perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata para pemakianya.
Prinsip ini hanya digunakan apabila perancangan berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin
dilaksanakan dan tidak layak jika kita menggunakan prinsip perancangan fasilitas yang bisa
disesuaikan. Prinsip berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin dilaksanakan bila lebih banyak
rugi daripada untungnya; artinya hanya sebagain kecil dari dari orang-orang yang merasa
enak dan nyaman ketika menggunakan fasilitas tersebut. Sedangkan jika fasilitas tersebut
dirancang berdasarkan fasilitas yang bisa disesuaikan, tidak layak karena terlalu mahal
biayanya (Sutalaksana, 1979).

Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan
mereka.
Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara
singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi
tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi.

Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk fitting the job to the
worker, sementara itu ILO antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan
hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan
kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya.

Ruang lingkup ergonomik sangat luas aspeknya, antara lain meliputi :

- Tehnik

- Fisik

- Pengalaman psikis

- Anatomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan persendian

- Anthropometri

- Sosiologi

-Fisiologi, terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, Oxygen up take, pols, dan
aktivitas otot.

- Desain, dll

Aplikasi/penerapan Ergonomik:

1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak
terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil

selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat
badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.

2. Proses Kerja

Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai
dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.

3. Tata letak tempat kerja

Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja.Sedangkan simbol yang
berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.

4. Mengangkat beban

Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kdapat menimbulkan cedera
tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
a. Menjinjing beban

Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ILO sbb:

- Laki-laki dewasa 40 kg

- Wanita dewasa 15-20 kg

- Laki-laki (16-18 th) 15-20 kg

- Wanita (16-18 th) 12-15 kg

b. Organisasi kerja

Pekerjaan harus di atur dengan berbagai cara :

- Alat bantu mekanik diperlukan kapanpun

- Frekuensi pergerakan diminimalisasi

- Jarak mengangkat beban dikurangi

- Dalam membawa beban perlu diingat bidangnya tidak licin dan mengangkat tidak terlalu
tinggi.

- Prinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan.

c. Metode mengangkat beban

Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban. Metode kinetik dari pedoman penanganan
harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip :

- Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung

- Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum

berat badan.

Metoda ini termasuk 5 faktor dasar :

o Posisi kaki yang benar

o Punggung kuat dan kekar

o Posisi lengan dekat dengan tubuh

o Mengangkat dengan benar

o Menggunakan berat badan

d. Supervisi medis

Semua pekerja secara kontinyu harus mendapat supervisi medis teratur.


- Pemeriksaan sebelum bekerja untuk menyesuaikan dengan beban kerjanya

- Pemeriksaan berkala untuk memastikan pekerja sesuai dengan pekerjaannya dan mendeteksi
bila ada kelainan

- Nasehat harus diberikan tentang hygiene dan kesehatan,khususnya pada wanita muda dan
yang sudah berumur.

Kelelahan/Fatique

Setelah pekerja melakukan pekerjaannya maka umumnya terjadi kelelahan, dalam hal ini kita
harus waspada dan harus kita bedakan jenis kelelahannya, beberapa ahli
membedakan/membaginya sebagai berikut :epala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang
terlalu berat

1. Kelelahan fisik

Kelelahan fisik akibat kerja yang berlebihan, dimana masih dapat dikompensasi dan diperbaiki
performansnya seperti semula. Kalau tidak terlalu berat kelelahan ini bisa hilang setelah
istirahat dan tidur yang cukup.

2. Kelelahan yang patologis

Kelelahan ini tergabung dengan penyakit yang diderita, biasanya muncul tiba-tiba dan berat
gejalanya.

3. Psikologis dan emotional fatique

Kelelahan ini adalah bentuk yang umum. Kemungkinan merupakan sejenis mekanisme
melarikan diri dari kenyataan pada penderita psikosomatik. Semangat yang baik dan motivasi
kerja akan mengurangi angka kejadiannya di tempat kerja.

4. Upaya kesehatan kerja dalam mengatasi kelelahan, meskipun seseorang mempunyai batas
ketahanan, akan tetapi beberapa hal dibawah ini akan mengurangi kelelahan yang tidak
seharusnya terjadi :

Lingkungan harus bersih dari zat-zat kimia. Pencahayaan dan ventilasi harus memadai dan
tidak ada gangguan bising

Jam kerja sehari diberikan waktu istirahat sejenak dan istirahat yang cukup saat makan siang.

Kesehatan pekerja harus tetap dimonitor.

Tempo kegiatan tidak harus terus menerus

Waktu perjalanan dari dan ke tempat kerja harus sesingkat mungkin, kalau memungkinkan.

Secara aktif mengidentifikasi sejumlah pekerja dalam peningkatan semangat kerja.


Fasilitas rekreasi dan istirahat harus disediakan di tempat kerja.

Waktu untuk liburan harus diberikan pada semua pekerja

Kelompok pekerja yang rentan harus lebih diawasi misalnya;

- Pekerja remaja

- Wanita hamil dan menyusui

- Pekerja yang telah berumur

- Pekerja shift

- Migrant.

Para pekerja yang mempunyai kebiasaan pada alkohol dan zat stimulan atau zat addiktif
lainnya perlu diawasi.

Pemeriksaan kelelahan :

Tes kelelahan tidak sederhana, biasanya tes yang dilakukan seperti tes pada kelopak mata dan
kecepatan reflek jari dan mata serta kecepatan mendeteksi sinyal, atau

pemeriksaan pada serabut otot secara elektrik dan sebagainya.

Sistem kendali
2.7 Mekatronika

Mekatronika (Jerman: Mechatronik; Inggris: Mechatronic) berasal dari kata mekanika,


elektronika dan informatika.

Bagan Mekatronika:Diagram sedehana pembentukan ilmu mekatronika. Terdiri atas dua


lapisan fisika dan logika. dan tiga dasar ilmu utama elektronika, informatika dan mekanika..

Dengan melihat asal katanya dapat dengan mudah dipahami, bahwa ilmu ini menggabungkan
atau mensinergikan disiplin ilmu Mekanika, ilmu Elektronika dan Informatika

Istilah Mechatronik (Mechanical Engineering-Electronic Engineering) pertama kali dikenalkan


pada tahun 1969 oleh perusahaan jepang Yaskawa Electric Cooperation. Awalnya berkembang
dalam bidang Feinwerktechnik, yaitu cabang dari teknik yang mengedepankan aspek ketelitian.
Misalnya pada pembuatan jam, alat optik dan sebagainya. Lalu ditambahkan setelah munculnya
Informatik sebagai disiplin ilmu baru.

Hingga saat ini dipandang sebagai hubungan antara ilmu Mekanik, Elektronik dan Informatik.
Dalam masa yang akan datang, aplikasi mekatronika akan digunakan hampir disemua bidang,
seperti Otomotif, Pemutar CD, Stasiun luar angkasa atau pada fasilitas produksi.

Mekatronika dikategorikan oleh Majalah Technology Review pada tahun 2003 sebagai 10
Teknologi yang dalam waktu dekat dapat mengubah hidup kita
2.8 Metrologi

Metrologi adalah ilmu yang mempelajari pengukuran besaran teknik, sedangkan

Metrologi Industri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran dimensi dan karakteristik
geometrik suatu produk, menggunakan alat ukur sehingga didapatkan hasil yang mendekati
hasil yang sebenarnya.

Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang belum diketahui dengan suatu besaran
yang standar.

Besaran adalah standar yang digunakan dalam pengukuran.

Besaran terdiri dari dua jenis:

Besaran Pokok, yaitu besaran yang sesuai dengan standar internasional, berdiri sendiri, dan
dapat dijadikan acuan.
Besaran Turunan, yaitu besaran yang diperoleh dari beberapa variabel dalam bentuk persamaan.

Syarat-syarat besaran adalah:

Dapat didefinisikan secara fisik.


Dapat digunakan dimana saja.
Tidak berubah terhadap waktu.

Agar bisa diukur, maka suatu produk harus mempunyai karakteristik geometrik antara lain:

Dimensi
Posisi
Bentuk
Kualitas permukaan

Jenis-jenis pengukuran dalam Metrologi Industri:

1. Pengukuran Linear
2. Pengukuran Sudut
3. Pengukuran Kerataan dan Kedataran
4. Pengukuran Profil
5. Pengukuran Ulir
6. Pengukuran Roda Gigi
7. Pengukuran Posisi
8. Pengukuran Kekasaran Permukaan
Jenis-jenis alat ukur:
Berdasarkan sifat aslinya, dapat dibedakan atas:

1. Alat Ukur Langsung

Yaitu alat ukur yang dilengkapi dengan skala ukur yang lengkap, sehingga hasil pengukuran
dapat langsung diperoleh.

Contohnya : jangka sorong, mikrometer.

2. Alat Ukur Pembanding

Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur beda ukuran suatu produk dengan ukuran dasar
produk yang telah diperkirakan terlebih dahulu dengan blok ukur.

Contohnya : dial indicator.

3. Alat Ukur Standar

Yaitu alat ukur yang hanya dilengkapi dengan satu skala nominal, tidak dapat memberikan hasil
pengukuran secara langsung, dan digunakan untuk alat kalibrasi dari alat ukur lainnya.

Contohnya : blok ukur.

4. Alat Ukur Kaliber Batas

Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk menunjukkan apakah dimensi suatu produk berada di
dalam atau diluar dari daerah toleransi produk tersebut.

Contohnya : kaliber lubang dan kaliber poros.

5. Alat Ukur Bantu

Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk membantu dalam proses pengukuran. Sebenarnya alat ini
tidak bisa mengukur objek, namun karena peranannya yang sangat penting dalam pengukuran
maka alat ini dinamakan juga dengan alat ukur.

Contohnya : meja rata, stand magnetic, batang lurus.

Berdasarkan sifat turunannya, dapat dibedakan atas:

1. Alat Ukur Khas

Yaitu alat ukur yang dibuat khusus untuk mengukur geometri yang khas, misalnya kekasaran
permukaan, kebulatan, profil gigi pada roda gigi. Alat ukur jenis ini dapat dilengkapi skala dan
dilengkapi alat pencatat atau penganalisis data.

Contohnya alat ukur roda gigi.


2. Alat Ukur Koordinat

Yaitu alat ukur ysang memiliki sensor yang dapat digerakkan dalam ruang, digunakan untuk
menentukan posisi

Contohnya alat ukur posisi.

Berdasarkan prinsip kerjanya, dibedakan atas:

1. Alat ukur mekanik


2. Alat ukur elektrik
3. Alat ukur optik
4. Alat ukur pneumatik
5. Alat ukur hidrolik dan aerodinamik
Konstruksi umum dari alat ukur:
1. Sensor

Yaitu bagian alat ukur yang menghubungkan alat ukur dengan objek ukur.

Terdiri dari

Sensor mekanik
Sensor optik
Sensor pneumatik
2. Pengubah

Yaitu bagian alat ukur yang berfungsi mengubah sinyal yang dirasakan oleh sensor menjadi
besaran ynag terukur.

Terdiri dari:

Pengubah mekanik
Pengubah optomekanik
Pengubah elektrik
Pengubah opto elektrik
Pengubah pneumatik
Pengubah optik
3. Penunjuk

Yaitu bagian alat ukur yang berfungsi menunjukkan harga pengukuran.

Terdiri dari:

Penunjuk beskala

Skala linear
Skala melingkar

Penunjuk digital

Digital mekanik

Digital elektrik (LED)

Adapun sifat dari alat ukur adalah:


1. Rantai kalibrasi

Yaitu kemampuan alat ukur untuk bisa dilakukan tingkatan pengkalibrasian.

Tingkatan tersebut adalah

Kalibrasi alat ukur kerja dengan alat ukur standar kerja.


Kalibrasi alat ukur standar kerja dengan alat ukur standar.
Kalibrasi alat ukur standar dengan alat ukur standar nasional.
Kalibrasi alat ukur standar nasional dengan alat ukur standar internasional.
2. Kepekaan

Yaitu kemampuan alat ukur untuk dapat merasakan perbedaan yang relatif kecil dari harga
pengukuran.

3. Mampu baca

Kemampuan sistem penunjukan dari alat ukur untuk memberikan harga pengukuran yang jelas
dan berarti.

4. Histerisis

Yaitu penyimpangan dari harga ukur yang terjadi sewaktu dilakukan pengukuran secara kontinu
dari dua arah yang berlawanan.

5. Pergeseran

Yaitu terjadinya perubahan posisi pada penunjuk harga ukur sementara sensor tidak
memberikan / merasakan sinyal atau perbedaan.

6. Kepasifan

Terjadi apabila sensor telah memberikan sinyal, namun penunjuk tidak


menunjukkan perubahan pada harga ukur.

7. Kestabilan nol

Yaitu kemampuan alat ukur untuk kembali ke posisi nol ketika sensor tidak lagi bekerja.

8. Pengambangan
Yaitu suatu kondisi alat ukur dimana jarum penunjuk tidak menunjukkan harga ukur yang
konstan. Dengan kata lain, penunjuk selalu berubah posisi atau bergerak.

Sifat dari pengukuran:


Ketelitian (Accuracy), yaitu kemampuan alat ukur untuk memberikan nilai yang mendekati
harga yang sebenarnya.
Ketepatan (Precision), yaitu kemampuan alat ukur untuk memberikan nilai yang sama dari
beberapa pengukuran yang dilakukan
Kecermatan (Resolution), yaitu skala terkecil yang mampu dibaca oleh alat ukur.

Metode-metode pengukuran dalam Metrologi Industri

1. Pengukuran Langsung

Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur langsung dimana hasil
pengukuran dapat diperoleh secara langsung.

2. Pengukuran Tak Langsung

Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur pembanding dan alat ukur
standar, dimana hasil pengukuran tidak dapat diperoleh secara langsung.

3. Pengukuran dengan Kaliber Batas

Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dimensi suatu
produk berada di dalam atau diluar daerah toleransi produk tersebut.

4. Membandingkan dengan Bentuk Standar

Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan cara membandingkan bentuk produk dengan bentuk
standar dari produk tersebut. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan profil proyektor.

Toleransi adalah perbedaan ukuran antara kedua harga batas, dimana ukuran atau jarak
permukaan batas geometri komponen harus terletak. Suaian adalah hubungan antara dua
komponen yang akan dirakit, yang ditimbulkan adanya perbedaan ukuran bagi pasangan elemen
geometrik saat mereka disatukan. Kalibrasi adalah membandingkan suatu alat ukur (skala atau
harga nominalnya) dengan acuan yang dianggap lebih benar. Langkah-langkah kalibrasi yaitu
melakukan pengkalibrasian alat ukur dengan alat ukur yang lebih tinggi tingkatannya pada
rantai kalibrasi, sehingga alat ukur tersebut dapat mempunyai aspek keterlacakkan (trace
ability).

2.2 Teori Dasar Alat Ukur

Adapun alat ukur yang digunakan pada praktikum ini adalah :

1. Mistar Ingsut (Jangka Sorong) 150 mm dan 100 mm.


2. Mikrometer rahang luar

Adalah mikrometer yang digunakan untuk mengukur dimensi luar suatu benda.

1. Mikrometer rahang dalam

Adalah mikrometer yang digunakan untuk mengukur dimensi dalam suatu benda.

1. Mikrometer kedalaman.

Adalah mikrometer yang digunakan untuk mengukur kedalaman lubang.

Mistar Ingsut atau Jangka Sorong adalah alat ukur dimensi linier atau panjang yang memiliki
dua skala yaitu Skala Utama dan Skala Nonius. Skala Utama adalah skala panjang dan Skala
Nonius adalah skala yang digeser-geser.

Mikrometer adalah alat ukur dengan prinsip kerja dengan informasi gerak melingkar skala yang
diputar menjadi gerak tranfersal pada sensornya.

Mistar Ingsut digunakan untuk mengukur:

1. Dimensi Luar.
2. Ketebalan.
3. Diameter Dalam.
4. Kedalaman Lubang.

Mikrometer digunakan untuk mengukur:

1. Ketebalan dinding atas.


2. Ketebalan alas dari suatu produk.
3. Diameter dalam dan luar.

Jenis-jenis suian antara lain :

Suaian Paksa.

Dapat didefinisikan dimana daerah toleransi poros selalu berada di atas daerah toleransi lubang.

Suian Pas.

Dapat didefinisikan dimana daerah toleransi lubang berpotongan dengan toleransi poros.

Suaian longgar.

Dapat didefinisikan dimana daerah toleransi lubang selalu berada di atas daerah toleransi poros.
2.9 Analisa Struktural

Analisis struktural merupakan cabang dari ilmu teknik mesin (dan juga teknik sipil)
yang digunakan untuk melihat mengapa dan bagaimana suatu objek mengalami kegagalan.
Kegagalan struktural dapat dilihat dengan 2 tipe utama: kegagalan statis (static failure) dan
kegagalan kelelahan (fatigue failure). Kegagalan struktural statis muncul ketika suatu benda
mendapatkan gaya yang terlalu besar, lalu mengalami deformasi plastis. Kegagalan kelelahan
muncul ketika suatu benda mengalami kegagalan (kerusakan) setelah menerima suatu gaya
terus-menerus secara berulang-ulang. Suatu objek yang mengalami kegagalan kelelahan
biasanya dimulai dengan adanya pecahan mikroskopis pada permukaan objek itu. Seiring
berjalannya waktu, pecahan itu akan semakin besar, sampai pada suatu saat "pecahan" itu telah
cukup besar untuk menyebabkan suatu kerusakan pada objek tersebut.
Kegagalan pada teknik tidak serta merta didefiniskan ketika suatu benda rusak saja, tapi juga
termasuk ketika mereka tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya.
Analisis struktural digunakan oleh para insinyur teknik mesin setelah munculnya suatu
"kegagalan", atau digunakan untuk mendesain benda agar terhindari dari "kegagalan" itu.
2.10 Mufaktur
Teknik manufaktur adalah disiplin di bidang teknik yang berhubungan dengan berbagai
praktik manufaktur serta penelitian dan pengembangan sistem, proses, mesin, alat, dan
perlengkapannya. Teknik manufaktur berhubungan dengan mesin yang mengubah bahan
mentah menjadi produk baru.

Bidang ini berhubungan dengan integrasi berbagai fasilitas dan sistem untuk memproduksi
produk berkualitas dengan pengeluaran yang optimal, dengan mengaplikasikan prinsip fisika
dan hasil dari studi sisem manufaktur seperti:

Keterampilan
Sistem serikat pekerja
Sistem manufaktur Inggris
Sistem manufaktur Amerika
Kolektivisme Soviet
Produksi massal
Manufaktur terintegrasi komputer
Teknologi berkomputer (computer-aided technology) dalam manufaktur
Manufaktur Just In Time
Sistem manufaktur fleksibel
Manufaktur ramping
Kustomisasi massal
Manufaktur tangkas
Manufaktur cepat
Prafabrikasi
Kepemilikan
Fabrikasi
Publikasi

Insinyur manufaktur mengembangkan dan membuat benda fisik, proses produksi, dan
teknologi. Teknik manufaktur merupakan area yang luas yang mencakup desain dan
perkembangan produk. Teknik manufaktur memiliki kesamaan pada beberapa bagian
dengan teknik mesin, teknik industri, teknik listrik, teknik elektronik, ilmu
komputer, manajemen bahan, dan manajemen operasi. Sukses atau tidaknya teknik manufaktur
berdampak secara langsung pada peningkatan di bidang teknologi dan penyebaran inovasi.

Bidang teknik manufaktur muncul di pertengahan abad ke 20 ketika negara industri


memperkenalkan pabrik dengan:

1. Metode statistik terbaru mengenai kendali kualitas. Diprakarsai oleh


pakar matematika, William Edwards Deming.
2. Robot industri, diperkenalkan pada tahun 1970an. Robot yang dikendalikan komputer
ini membawa alat pengelasan, pemutar sekrup, dan penggenggam yang mampu
melakukan pekerjaan sederhana seperti memasang pintu mobil selama 24 jam tanpa
henti.

Sejarah Manufaktur

Sejarah teknik manufaktur bisa dilacak dari pabrik di pertengahan abad ke 19


di Amerika Serikat dan abad ke 18 di Britania Raya. Meski produksi rumah tangga skala besar
dan bengkel didirikan pertama kali di Tiongkok, Romawi kuno, dan timur tengah, pabrik
senjata Venesia merupakan pabrik modern pertama di dunia. Didirikan tahun 1104 di Republik
Venesia beberapa tahun sebelum Revolusi Industri. Pabrik ini membuat kapal skala besar
dalam assembly line. Pabrik senjata Venesia mampu membuat satu kapal dalam satu hari, dan
mempekerjakan 16 ribu orang.[1]

Selain Venesia, pabrik di bawah ini juga dikenal sebagai pabrik modern pertama milik
perseorangan dalam sejarah:

Pemintalan sutra milik John Lombe, didirikan tahun 1721[2]


Soho Manufactory milik Matthew Boulton, didirikan tahun 1761[3]
Pemintalan katun milik Richard Arkwright, didirikan tahun 1771[2]
Pabrik pengolahan perak di Potos, Bolivia, ketika masih dijajah Spanyol, kemungkinan
dibangun sebelum tahun 1700an[4]
Meski revolusi Industri sudah terjadi di Inggris, koloni Inggris seperti India pada abad ke 19
membangun pabrik sebagai sebuah bangunan dengan banyak pekerja di dalamnya yang masih
bekerja dengan tangan, biasanya pada produksi tekstil. Hal ini terbukti lebih efisien dalam hal
administrasi dan pendistribusian bahan baku ke pekerja dibandingkan dengan sistem terdahulu.
Pemintalan katun modern memanfaatkan penemuan seperti mesin uap dan mesin tenun yang
memprakarsai pabrik industri pada abad ke 18, di mana permesinan yang presisi dan komponen
mesin yang bisa diganti menghasilkan efisiensi yang lebih baik dan limbah yang lebih sedikit.

Henry Ford lalu merevolusioner konsep pabrik dan juga teknik manufaktur di awal abad ke 20
dengan inovasi produksi massal. Pekerja berkemampuan tinggi ditempatkan di
sepanjang ramp berjalan untuk menyatukan komponen-komponen mobil menjadi satu. Konsep
ini mengurangi biaya produksi secara signifikan.[5]

Perkembangan modern

Lingkaran Mohr, biasa digunakan untuk mempelajari tegangan dalam elemen mekanis

Teknik manufaktur modern mempelajari semua proses, termasuk proses intermediate, untuk
produksi dan integrasi komponen produk. Beberapa industri seperti
industri semikonduktor dan industri baja menggunakan istilah "fabrikasi" untuk proses ini.

Teknik otomasi digunakan pada proses berbeda pada manufaktur seperti permesinan dan
pengelasan. Manufaktur terotomatisasi mengacu pada penggunaan prinsip otomasi untuk
memproduksi barang di dalam pabrik. Keuntungan utama dari manufaktur terotomasi adalah
konsistensi dan kualitas yang lebih baik, berkurangnya waktu produksi, simplifikasi produksi,
berkurangnya penanganan barang, laju kerja lebih baik, dan moral buruh meningkat.

Sederhananya, teknik mesin berhubungan dengan apapun yang bergerak, termasuk tubuh
manusia, mesin yang sangat kompleks. Insinyur mekanik belajar tentang bahan, mekanika
padat dan cairan, termodinamika, perpindahan panas, kontrol, instrumentasi, perancangan, dan
pembuatan untuk memahami sistem mekanis. Mata pelajaran teknik mesin khusus, termasuk
teknik biomekanik, teknik jaringan tulang rawan, konversi energi, pemrosesan bahan dibantu
laser, pembakaran, MEMS, perangkat mikofluida, mekanika fraktur, nanomekanika,
mekanisme, generasi pengantar, tribology (gesekan dan keausan), dan getaran. American
Society of Mechanical Engineers (ASME) saat ini mencantumkan 36 divisi teknis, dari sistem
energi maju dan teknik kedirgantaraan hingga rekayasa limbah padat dan teknik tekstil.

Luasnya disiplin teknik mesin memungkinkan siswa berbagai pilihan karir di luar beberapa
industri yang tercantum di atas. Terlepas dari jalan tertentu yang mereka bayangkan untuk diri
mereka sendiri setelah mereka lulus, pendidikan mereka akan memberi mereka pemikiran
kreatif yang memungkinkan mereka merancang produk atau sistem yang menarik, alat analisis
untuk mencapai tujuan desain mereka, kemampuan untuk mengatasi semua kendala, dan kerja
tim yang dibutuhkan untuk merancang, memasarkan, dan menghasilkan sebuah sistem.
Keterampilan berharga ini juga bisa memulai karir di bidang kedokteran, hukum, konsultasi,
manajemen, perbankan, keuangan, dan sebagainya.

Robotika adalah aplikasi mekatronika dan otomasi untuk membuat robot. Robit ini dapat
digunakan dalam manufaktur untuk melakukan pekerjaan yang berbahaya, tidak nyaman, atau
berulang-ulang. Robot ini bisa dalam berbagai bentuk dan ukuran, namun semuanya
terprogram. Untuk membuat robot, insinyur mendayagunakan ilmu kinematika untuk
menentukan jangkauan gerak robot, dan mekanikauntuk menentukan tegangan di dalam robot.

2.11 Mekanika Fluida

Dalam mekanika fluida hanya ada dua fase yang dibahas, yaitu fase padat(solid)dan fase cair.
Perbedaan dari keduanya adalah ketika dalam bentuk padat dan menerima gaya dari luar fase
ini dapat melawan sampai batas tertentu, sedang pada saat cair(fluid) tidak. Tidak peduli berapa
kecil gaya yang diaplikasikan ke fluida tersebut akan menyebabkan pergeseran/gerakan.
Cairan(fluida) akan terus bergerak selama gaya geser diaplikasikan. Sehingga dapat kita
simpulkan bahwa dalam keadaan diam fluida sedang dalam keadaan teg geser=0, atau yang
biasa disebut dengan keadaan tegangan hidrostatik pada analisa struktural. Dalam kondisi ini
lingkaran Mohr untuk tegangan berubah menjadi suatu titik saja, dan disana tidak ada lagi
tegangan geser pada setiap plane/arah gaya pada penanmpang elemen. Pada fluida ada gaya
kohesive(gaya antar molekul pada zat yang sama, zat padat>zat cair>gas) hal itu menyebabkan
zat cair dapat mengikuti bentukdari wadahnya, tidak seperti zat padat atau gas. Dimana zat gas
karena sifat kohesivenya sangat kecil hal itu menyebabkan gas tidak memiliki volume, sifat
dari gas sendri akan dijelaskan kemudian.
Seperti yang kita lihat dibawah merupakan ilustrasi perbedaan dari zat padat dan fluid dan gas.
Dimana zat padat mengalami deformasi statis akibat bebannya sendiri dan dilihatkan pada
lingkaran mohr di gambar b. Sedang untuk gas dan cair pada saat statis berada pada keadaan
hidrostatis sehingga jumlah tegangan =0. Jika tembok pembatas dihilangkan maka zat cair akan
mengalami teg geser akibat gaya tarik bumi, ditambah dengan sifatnya sebagai fluida yang
selalu memenuhi wadahnya maka teg geser akan naik dan fluida terdeformasi sampai tegangan
tersebut =0.Materi ini sangat penting bagi kita dalam klasifikasi suatu zat. Sebagai contoh
mercury, air, oil termasuk dalam fluida, sedang helium, oksigen, carbon merupakan zat gas.

2.12 Sistem kendali

Matakuliah ini berjudul Dasar Sistem Kendali (Basic Control Systems) disajikan sebagai
matakuliah wajib bagi seluruh peserta didik dalam bidang Teknik Elektro. Dengan mempelajari
dasar-dasar mengenai sistem kendali, selanjutnya peserta didik yang berminat mengembangkan
karir-nya sebagai teknisi atau insinyur Elektro yang punya spesialisasi sistem kendali (Control
Engineer) dapat memperdalam lebih lanjut penguasaannya pada bidang Teknik Kendali.
Sedangkan mereka yang tidak ber-karir dalam bidang Teknik Kendali dapat memperluas
wawasan mereka mengenai bidang-bidang lain Teknik Elektro di luar spesialisasinya masing-
masing.

Sistem Kendali, yang merupakan fokus pengkajian bidang Teknik Kendali, pada umumnya
digambarkan sebagai sistem apa saja (tidak terbatas hanya sistem-sistem yang terkait langsung
dengan bidang kajian Teknik Elektro) yang dapat di-identifikasi atau ditengarai terdiri dari
minimal 2 (dua) bagian utama, yaitu:

1. Bagian (atau Sub-Sistem) Kendalian atau yang dikendalikan (Plant), yang bisa merupakan
peralatan, perangkat, atau proses yang menghasilkan luaran (output, hasil, produk, isyarat
luaran, output signal) karena dikendalikan oleh bagian pengendali.
2. Bagian (atau Sub-Sistem) Pengendali (Controller), yang juga bisa merupakan peralatan,
perangkat, atau proses yang menghasilkan isyarat kendali (control signal) untuk
mengendalikan kendalian.
Jadi secara konseptual, konfigurasi dari sistem kendali dapat digambarkan seperti pada Gambar
1. Selain isyarat luaran (output signal) dan isyarat kendali (control signal) suatu sistem kendali
sering dilengkapi (walau pun tidak harus demikian) dengan isyarat umpan-balik (feedback
signal) yang dalam operasinya dibandingkan dengan suatu isyarat masukan acuan (reference
input signal) atau perintah (command) atau set-point, agar pengendali dapat menghasilkan
isyarat kendali yang mengendalikan kendalian sampai menghasilkan luaran yang diharapkan.
Sistem kendali demikian biasa dikategorikan sebagai Sistem Kendali (dengan) Umpan-Balik
(Feedback Control Systems). Tidak semua sistem kendali merupakan sistem kendali dengan
umpan-balik, banyak juga sistem kendali yang beroperasi tanpa umpan-balik.

Dengan batasan atau definisi sistem kendali sebagaimana yang diuraikan di atas, dengan mudah
kita dapat meng-identifikasi berbagai sistem kendali yang beroperasi di sekeliling kita dalam
kehidupan sehari-hari. Pesawat penerima siaran televisi, misalnya dapat diidentifikasi sebagai
suatu sistem kendali, dengan pesawat televisi-nya sebagai bagian kendalian dan
perangkat remote-control yang dipegang oleh salah seorang pemirsa sebagai bagian
pengendali-nya. Gerakan jari-jari si pemegang remote-control diterjemahkan sebagai isyarat
kendali, sedangkan apa yang dilihat di layar televisi merupakan luaran sekaligus isyarat umpan
balik.

Contoh lain dari suatu perangkat yang dapat di-identifikasi sebagai suatu sistem kendali adalah
perangkat penyejuk ruangan (Air Conditioning Unit, AC). Luaran yang diharapkan akan
dihasilkan adalah suhu ruangan yang sejuk. Perangkat AC ini akan menyala bila suhu ruangan
memanas, dan akan padam jika sudah cukup sejuk. Pengguna cukup mengatur set-point suhu
ruangan yang diinginkan pada bagian pengendali (ada juga yang berupa remote control seperti
pada pesawat televisi), kemudian suatu sistem kendali yang disebut thermostat akan
mengatur nyala dan padam-nya pendingin ruangan secara otomatis. Suatu sistem kendali yang
peran manusia di dalam operasi-nya sangat kurang atau tidak ada (terbatas hanya pada
pengaturan set-point atau isyarat masukan acuan saja) seperti pada sistem AC di atas
disebut sistem kendali otomatis (automatic control systems), sedangkan sistem kendali yang
peranan manusia dalam peng-operasiannya sangat besar seperti pada sistem penerima televisi
dengan remote-control yang diuraikan sebelumnya disebut sistem kendali manual (manual
control systems). Pesawat terbang modern umumnya dapat dikemudikan secara otomatis
dengan sistem auto-pilot sehingga seorang pilot tinggal memasukkan data-data penerbangan ke
dalam suatu sistem komputer, kemudian tinggal mengawasi pesawatnya tinggal landas dan
mendarat secara otomatis (peristiwa World Trade Center 11 September 2001 memperlihatkan
bahwa suatu pesawat terbang dapat secara otomatis diarahkan untuk terbang menabrak gedung
pencakar langit secara akurat, atau mendarat di gedung Pentagon). Bagaimana dengan angkot
(angkutan kota) yang di Makassar disebut pete-pete? Dapatkah pete-pete dikemudikan secara
otomatis? Gambar 2 dapat membantu pembaca untuk meng-identifikasi beroperasinya pete-
pete sebagai suatu sistem kendali.

Pete-pete hanya dapat beroperasi bila dikendalikan oleh supir-nya (belum ada pete-pete yang
bisa beroperasi secara otomatis tanpa supir). Luaran yang dihasilkan dari beroperasinya pete-
pete dapat di-identifikasi sebagai isyarat luaran (output signal, no. 1), yaitu misalnya:

Penumpang yang diantarkan sampai ke tujuannya


Uang setoran untuk pemilik pete-pete (kalau supir pete-pete bukan pemilik pete-pete
tersebut)
Pendapatan untuk supir pete-pete
Jalan yang macet akibat terlalu banyak supir pete-pete yang tidak disiplin
Retribusi yang dipungut sebagai pendapatan daerah
Dan lain-lain (silakan pembaca memikirkan hal-hal lain yang merupakan produk dari
beroperasinya pete-pete, baik produk utama mau pun produk sampingan-nya).
Supir pete-pete mengendalikan pete-petenya dengan isyarat kendali (control signal, no. 2),
misalnya:

Tangan yang memegang kemudi untuk mengarahkan jalannya pete-pete.


Kaki kanan yang menekan pedal gas untuk mempercepat jalannya pete-pete, dan sewaktu-
waktu menginjak rem bila diperlukan.
Kaki kiri untuk menginjak kopling jika tangan kiri akan memindahkan gigi versneling
Menerima pembayaran ongkos dari penumpang yang turun, termasuk menyediakan uang
kembaliannya.
Membunyikan klakson, menyalakan lampu tanda akan membelok, menghidupkan
penyapu hujan, membunyikan cassette tape-recorder ..
Dan lain-lain (silakan pembaca memikirkan hal-hal lain yang dilakukan oleh supir pete-
pete dalam mengendalikan beroperasinya pete-petenya).
Isyarat umpan-balik (feedback signal, no. 3) adalah semua yang dirasakan oleh panca-indera
supir pete-pete sehingga berpengaruh pada caranya mengendalikan pete-pete-nya, misalnya:

Semua yang dilihat oleh supir pete-pete melalui kaca depan dan kaca spion, termasuk
keadaan lalu-lintas, tanda-tanda lalu-lintas, calon penumpang yang memberi tanda akan
ikut menumpang, dan lain-lain.
Semua yang dilihat oleh supir pete-pete pada dashboard di pete-pete-nya seperti
: speedometer (alat ukur kecepatan laju pete-pete), indikator sisa bahan-bakar yang
tersedia, temperatur mesin, dan lain-lain.

Catatan: Dalam sejarah terbukti bahwa seorang yang buta tidak mampu melihat dapat
mengendalikan negara sebagai seorang presiden, tapi belum terbukti ada orang buta mampu
menjadi supir pete-pete! Hal ini menunjukkan pentingnya isyarat umpan-balik yang
diperoleh melalui penglihatan mata supir pete-pete.
Semua yang didengar dengan telinga-nya, klakson dari pete-pete dan kendaraan lain, suara
mesin yang tidak normal, suara peluit polisi, dan lain-lain.
Semua yang dirasakan oleh indera peraba dan perasa, misalnya rasa gerah (sehingga harus
menurunkan kaca jendela untuk mendapat angin segar), rasa haus (sehingga harus berhenti
membeli air dalam kemasan), dan lain-lain. Silakan pembaca merenungkan hal-hal lain
yang mungkin ter-indera-kan oleh seorang supir pete-pete ketika mengendalikan pete-pete
yang sedang dioperasikannya.
Yang dimaksud dengan isyarat masukan acuan (reference input signal, no. 4) adalah semua
hal yang dijadikan acuan oleh supir pete-pete dalam mengendalikan pete-pete-nya, misalnya:

Peraturan-peraturan lalu-lintas di jalan raya.


Jalur operasi pete-pete (route).
Perjanjian-perjanjian dengan pemilik pete-pete.
Permintaan penumpang, singgah di mana atau ikut sampai di mana.
Dan lain-lain (silakan pembaca merenungkan sendiri).
Dengan demikian, bagi seorang ahli Teknik Kendali (Control Engineer), banyak hal dalam
hidup ini yang dapat dilihat sebagai suatu sistem kendali. Dalam analisis dan desain sistem-
sistem kendali amat penting terlebih dahulu meng-dentifikasi mana bagian yang menjadi sub-
sistem kendalian (plant) dan mana yang menjadi sub-sistem pengendali (controller) dalam
sistem kendali yang sedang di-analisis atau di-desain tersebut. Biasanya lebih mudah meng-
identifikasi terlebih dahulu sub-sistem kendalian-nya, yaitu sub-sistem yang menghasilkan
luaran (output). Setelah itu, dengan mudah dapat diketahui (isyarat) kendali (control)-nya, yaitu
yang menjadi masukan (input) dari sub-sistem kendalian. Isyarat kendali ini dihasilkan dari
bagian atau sub-sistem pengendali berdasarkan masukan acuan dan umpan-balik, sedemikian
rupa sehingga jika diberikan pada bagian kendalian, akan dihasilkan luaran yang diharapkan.
Dalam sistem kendali pada umumnya, bagian kendalian sudah given (tersedia apa adanya),
tidak bisa diapa-apakan lagi sehingga pada dasarnya suatu pengendali dirancang untuk
menghasilkan isyarat kendali yang sesuai supaya kendalian menghasilkan luaran yang
diharapkan.

Gambar-gambar pada halaman berikut ini akan memperlihatkan berbagai contoh sistem
kendali. Sebagai latihan, pembaca dapat mencoba-coba meng-identifikasi bagian-bagian yang
termasuk dalam kendalian (plant) dari sistem kendali tersebut, apa luaran (output)-nya, yang
mana isyarat kendali (control)-nya, mana umpan-balik-(feedback)-nya, mana masukan acuan
(reference input)-nya, mana bagian pengendali (controller)-nya, apakah sistem kendali tersebut
termasuk kategori sistem kendali manual (manual control systems) atau otomatis (automatic
control systems), sistem kendali dengan atau tanpa umpan-balik, dan seterusnya.

2.13 Desain

Desain adalah tindakan menciptakan produk dan sistem untuk memenuhi kebutuhan spesifik
berdasarkan kendala fisik dan sosial. Di pasar global, dimana produk diimpor dari negara-
negara dengan biaya produksi terendah, inovasi desain merupakan kunci untuk membantu
negara-negara industri tetap kompetitif. Desain dan Penyusunan
Penyusunan atau gambar teknis adalah sarana yang insinyur desain produk mekanik dan
membuat instruksi untuk bagian manufaktur. Sebuah gambar teknis dapat menjadi model
komputer atau digambar tangan skematik menunjukkan semua dimensi yang diperlukan untuk
pembuatan bagian, serta catatan perakitan, daftar bahan yang dibutuhkan, dan informasi terkait
lainnya. Seorang insinyur Amerika mekanis atau pekerja terampil yang menciptakan gambar
teknis dapat disebut sebagai drafter atau juru. Penyusunan secara historis proses dua-dimensi,
tetapi komputer-aided design (CAD) program sekarang memungkinkan desainer untuk
membuat dalam tiga dimensi.

Petunjuk untuk bagian manufaktur harus diumpankan ke mesin yang diperlukan, baik secara
manual, melalui instruksi diprogram, atau melalui penggunaan manufaktur dibantu komputer
(CAM) atau gabungan CAD / CAM program. Opsional, seorang insinyur juga dapat secara
manual memproduksi bagian menggunakan gambar teknis, tapi ini menjadi langka meningkat,
dengan munculnya manufaktur komputer dikontrol secara numerik (CNC). Insinyur terutama
pembuatan komponen secara manual di bidang coating spray diterapkan, selesai, dan proses
lainnya yang tidak dapat ekonomis atau praktis dilakukan oleh sebuah mesin.

Penyusunan digunakan di hampir setiap vak teknik mesin, dan oleh cabang-cabang lain dari
rekayasa dan arsitektur. Model tiga dimensi yang dibuat menggunakan perangkat lunak CAD
juga sering digunakan dalam analisis elemen hingga (FEA) dan dinamika fluida komputasi
(CFD).

Kami meneliti alat, metode dan proses untuk menciptakan dan mengoptimalkan produk dan
sistem inovatif:

Struktur dan perangkat mikro / nano

Alat bedah dan medis

Bahan dan struktur yang cerdas

Perangkat dan sistem mekanika

Majelis produksi massal

Otomotif dan produk kedirgantaraan

Perusahaan manufaktur

Rantai pasokan global

Siklus hidup produk

Sistem kebijakan teknologi

SPESIAL

Sistem presisi mikro dan nano


Struktur dan bahan cerdas

Sistem nano

Mekanisme yang patuh

Optimalisasi desain multidisiplin

Majelis, pembongkaran dan rantai pasokan

Desain perangkat medis

Desain kesehatan global

Desain produk, proses, dan kebijakan yang berkelanjutan

2.14 Penerapan Teknologi Informasi Dalam Bidang Teknik Mesin


Teknologi Informasi adalah sebuah dunia yang selalu dinamis dan mudah berubah, yang
sekarang ini menjadi trend tetapi belum tentu menjadi trend pada masa yang akan datang.
Beberapa tahun lalu, para progammer Indonesia mungkin masih menggunakan Visual Basic,
Delphi, Vicual C++ dan berbagai bahasa program lain yang menggunakan orientasi objek,
namun saat ini pemograman sudah beralih ke pemograman berbasis internet. Perubahan yang
pesat dalam dunia teknologi Informasi turut membawa pengaruh yang besar pada bidang-
bidang yang diimplementasikan, termasuk dunia industri.
Penerapan teknologi informasi dalam bidang indrustri sekarang ini telah meluas dipergunakan
karena memungkinkan proses produksi didalam industri lebih efisien dan lebih efektif. Didalam
proses produksi, komputer dapat digunakan untuk pengawasan numeric (numerical control)
atau untuk pengawasan proses (process control). Pengawasan numeric (numerikcal control)
berarti pengawasan secara otomatis terhadap posisi dan operasi dari mesin-mesin yang
dipergunakan, seperti misalnya mesin pemotong, grenda, mesin pres dan lain sebagainya sistem
pengawasan numeric ini dilakukan dengan data numeric. Sstem komputer mengerjakan intruksi
dan mengatur hasil kerja mesin sesuai dengan data yang dimasukkan. Dengan dipergunakannya
komputer untuk pengawasan tersebut, hasil kerja dari mesin akan lebih memuaskan dan
mengurangi kesalahan. Dari beberapa bahasa komputer yang dipergunakan membuat program
untuk mengatur komputer pengawasan numeric, diantaranya APT(Automatically programmed
Tools).
Pengawasan proses (process control) berarti menyediakan otomatisasi didalam operasi proses
yang kontinyu. Komputer untuk pengawasan proses digunakan pada indrustri untuk membuat
otomatis proses produksi dan untuk mengatur secara otomatis variable-variabel yang
mempengaruhi proses produksi tersebut yang sulit dilakukan oleh manusia yang serentak.
Faktor-faktor variabel yang mempengaruhi proses produksi dapat berupa waktu pengolahan,
berat bahan, tekanan, temperatur, ukuran, volume dan sebagainya. Komputer ini banyak
dipergunakan pada proses produksi baja, penyulingan minyak, produksi kertas, bahan-bahan
kimia, semen, makanan dan lain-lainnya.
1. Pemanfaatan Teknologi Komputer
Penggunaan teknologi komputer pada bidang industri sudah banyak diterapkan oleh banyak
perusahaan untuk memudahkan proses. Dalam proses produksi komputer dapat digunakan
untuk pengawasan numeric (numeric control) atau pengawasan proses (process
control).Digunakan untuk mengendalikan mesin-mesin produksi dengan ketepatan tinggi
misalnya Komputer Aided Manufacture (CAM), Komputer Aided Design (CAD) dan
Komputer Integrated Manufacture (CIM).
2. Numerical Control
Numeric control adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan
menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode angka, huruf dan simbol). Numeric
control merupakan sistem otomatisasi mesin perkakas yang dioperasikan olehperintah yang
diprogram secara abstrak dan disimpan dimedia penyimpanan.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari Numeric Control :

Kelebihan Kekurangan

1. Meningkatkan produktivitas 1. Modal yang ditanamkan mengalami peningkatan


2. Keakuratan lebih besar 2. Usaha Pemeliharaan lebih tinggi
3. Mengurangi kebutuhan pemerikasaan 3. Dibutuhkan tenaga ahli untuk memprogram

3. Process Control

Process Control (Kontrol Proses) adalah statistik dan disiplin teknik yang berhubungan dengan
arsitektur, mekanisme dan algoritma untuk menjaga output dari proses tertentu dalam kisaran
yang diinginkan. Pengendalian proses secara luas digunakan dalam industri dan memungkinkan
produksi massal dari proses yang terus menerus seperti penyulingan minyak, pembuatan kertas,
bahan kimia, pembangkit listrik dan industri lainnya. Kontrol proses memungkinkan
otomatisasi, dengan yang sedikit staf personil operasi dapat mengoperasikan proses yang
kompleks dari ruang kontrol pusat

4. Computer Aided Manufacture


Komputer Aided Manufacture (CAM) adalah penggunaan komputer untuk membantu dalam
semua operasi dari pabrik, termasuk perencanaan, manajemen transportasi,
dan penyimpanan.Tujuan utamanya adalah untuk membuat proses produksi yang lebih cepat
serta komponen dan perkakas dengan dimensi yang lebih tepat dan konsistensi material, yang
dalam beberapa kasus, hanya menggunakan jumlah yang diperlukan bahan baku (sehingga
meminimalkan limbah), sekaligus mengurangi konsumsienergi.

5. Computer Aided Design

Komputer Aided Design (CAD) adalah penggunaan sistem komputer untuk membantu dalam
penciptaan, modifikasi, analisis, atau optimasi dari desain.CAD digunakan untuk meningkatkan
produktivitas desainer, meningkatkan kualitas desain, meningkatkan komunikasi melalui
dokumentasi, dan untuk membuat database untuk manufaktur.

6. Computer Integrated Manufacture

Komputer Integrated Manufacture (CIM) adalah pendekatan pembuatan menggunakan


komputer untuk mengontrol seluruh proses produksi. Integrasi ini memungkinkan proses
individu untuk bertukar informasi dengan satu sama lain dan melakukan tindakan. Melalui
integrasi komputer, manufaktur dapat lebih cepat dan mengurangi kesalahan, meskipun
keuntungan utama adalah kemampuan untuk menciptakan proses manufaktur otomatis.

2.15 Material Teknik

Material teknik adalah jenis material yang banyak dipakai dalam proses rekayasa dan industri.
Material teknik dikelompokkan menjadi 6 golongan, antara lain :

Logam , contoh baja, besi cor, titanium, logam paduan, dll


Polimer,contoh polietilan, polipropilen, polikarbonat, dll
Karet, contoh isopren, neopren, karet alam, dll
Gelas, contoh gelas soda, gelas silika, gelas borosilikat
Keramik, contoh alumina, karbida silikon, nitrida silikon dll
Hibrida, contoh komposit, sandwich, foam
Silahkan Lihat bagan material teknik berikut :

2.16 Kinematika
Kinematika adalah ilmu yang mempelajai pergerakan dari suatu benda dan sistem, tanpa
mempedulikan gaya yang menyebabkan pergerakan itu. Osilasi dari piston dalam mesin adalah
salah satu contoh sistem kinematika sederhana.

Para insinyur teknik mesin menggunakan kinematika untuk mendesain dan menganalisis
mekanisme. Kinematika dapat digunakan untuk menemukan suatu jangkauan pergerakan yang
mungkin untuk suatu mekanisme yang diberikan atau kebalikannya, untuk mendesain sebuah
mekanisme yang bekerja sesuai dengan jangkauan pergerakan yang diinginkan. Teknik mesin
adalah subjek beragam yang berasal dari kebutuhan untuk merancang dan memproduksi segala
sesuatu mulai dari komponen dan perangkat kecil (misalnya, sensor mikroskop dan nozel
printer inkjet) ke sistem besar (misalnya, pesawat ruang angkasa dan peralatan mesin). Peran
seorang insinyur mekanik adalah mengambil produk dari sebuah ide ke pasar. Untuk mencapai
hal ini, diperlukan berbagai keterampilan. Insinyur mekanik perlu memperoleh keterampilan
dan pengetahuan tertentu. Dia perlu memahami kekuatan dan lingkungan termal yang
dihasilkan suatu produk, bagian, atau subsistemnya; untuk merancangnya untuk fungsionalitas,
estetika, dan kemampuan untuk menahan kekuatan dan lingkungan termal yang akan mereka
alami; dan untuk menentukan cara terbaik untuk memproduksi mereka dan memastikan mereka
akan beroperasi tanpa kegagalan. Mungkin satu keterampilan yang merupakan domain
eksklusif insinyur mesin adalah kemampuan untuk menganalisa dan merancang objek dan
sistem dengan gerak.
2.17 Ilmu Mekanika
Mekanika adalah bidang ilmu yang mempelajari gaya dan efeknya pada suatu benda. Secara
khusus, mekanika digunakan untuk menganalisis dan memprediksi akselerasi dan deformasi
(keduanya elastis dan plastis) dari suatu benda. Subdisiplin dari ilmu mekanika diantaranya:

Statis, ilmu yang mempelajari benda diam, bagaimana suatu gaya mempengaruhi benda
diam.
Dinamis (atau kinetis), ilmu yang mempelajari pengaruh gaya terhadap benda bergerak.
Mekanika material, ilmu yang mempelajari bagaimana material yang berbeda berubah
bentuk terhadap berbagai macam tipe tekanan/tegangan.
Mekanika fluida, ilmu yang mempelajari bagaimana fluida bereaksi terhadap gaya
Mekanika continuum, sebuah metode aplikasi mekanika yang mengasumsikan kalau
suatu objek adalah berkesinambungan/terus menerus.

2.18 Mekanika dan Robotika

Mekatronika dan Robotika


Mekatronika merupakan cabang interdisipliner mekanik, teknik teknik elektro dan teknik
perangkat lunak yang bersangkutan dengan mengintegrasikan teknik listrik dan mekanik untuk
menciptakan sistem hibrida. Dengan cara ini, mesin dapat otomatis melalui penggunaan motor
listrik, servo-mekanisme, dan sistem listrik lainnya dalam hubungannya dengan software
khusus. Sebuah contoh umum dari sistem mekatronik adalah CD-ROM drive. Sistem mekanik
membuka dan menutup drive, spin CD dan memindahkan laser, sementara sistem optik
membaca data pada CD dan mengkonversi ke bit. Perangkat lunak terintegrasi kontrol proses
dan mengkomunikasikan isi CD ke komputer.

Robotika adalah aplikasi mekatronika untuk menciptakan robot, yang sering digunakan dalam
industri untuk melakukan tugas-tugas yang berbahaya, tidak menyenangkan, atau berulang-
ulang. Robot ini mungkin dari setiap bentuk dan ukuran, tetapi semua sudah diprogram
sebelumnya dan berinteraksi secara fisik dengan dunia. Untuk membuat robot, insinyur
biasanya menggunakan kinematika (untuk menentukan jangkauan robot gerak) dan mekanik
(untuk menentukan tegangan dalam robot).

Robot digunakan secara ekstensif dalam teknik industri. Mereka memungkinkan bisnis untuk
menyimpan uang pada tenaga kerja, melakukan tugas-tugas yang terlalu berbahaya atau terlalu
tepat bagi manusia untuk melakukan mereka secara ekonomi, dan untuk memastikan kualitas
yang lebih baik. Banyak perusahaan mempekerjakan lini perakitan robot, terutama dalam
Industri Otomotif dan beberapa pabrik begitu robotizedbahwa mereka dapat menjalankan
sendiri. Di luar pabrik, robot telah digunakan dalam pembuangan bom, eksplorasi ruang
angkasa, dan bidang lainnya. Robot juga dijual untuk aplikasi perumahan berbagai.

2.19 Termodinamika

Termodinamika dan Ilmu TermoTermodinamika adalah ilmu terapan yang digunakan


dalam beberapa cabang teknik, termasuk rekayasa mekanik dan kimia. Pada sederhana,
termodinamika adalah studi energi, penggunaan dan transformasi melalui sistem. Biasanya,
termodinamika teknik berkaitan dengan perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Sebagai contoh, mesin otomotif mengkonversi energi kimia (entalpi) dari bahan bakar menjadi
panas, dan kemudian menjadi kerja mekanik yang akhirnya memutar roda.
Prinsip termodinamika digunakan oleh para insinyur mekanik di bidang perpindahan panas,
thermofluida, dan konversi energi. Insinyur mekanik menggunakan termo-ilmu pengetahuan
untuk merancang mesin dan pembangkit listrik, pemanas, ventilasi, dan AC (HVAC) sistem,
penukar panas, heat sink, radiator, pendingin, isolasi, dan lain-lain

2.20 Mekanika

Dalam arti paling umum, Mekanika adalah studi tentang kekuatan dan pengaruh mereka
pada materi. Biasanya, mekanika rekayasa digunakan untuk menganalisis dan memprediksi
percepatan dan deformasi (baik elastis dan plastik) dari objek di bawah pasukan dikenal (juga
disebut beban) atau menekankan. Subdisiplin dari mekanika termasuk

-Statika, studi non-bergerak badan di bawah beban diketahui, bagaimana kekuatan statis
mempengaruhi tubuh
-Dinamika (atau kinetika), studi tentang bagaimana kekuatan mempengaruhi tubuh bergerak
-Mekanika bahan, studi tentang bagaimana bahan yang berbeda cacad di bawah berbagai jenis
stres
-Mekanika fluida, studi tentang bagaimana cairan bereaksi terhadap kekuatan [22]
-Continuum mekanik, metode penerapan mekanika yang mengasumsikan bahwa benda yang
terus menerus (bukan diskrit). Insinyur mekanik biasanya menggunakan mekanika dalam
desain atau analisis fase teknik. Jika proyek rekayasa adalah desain kendaraan, statika mungkin
digunakan untuk merancang kerangka kendaraan, untuk mengevaluasi di mana tekanan akan
sangat intens. Dinamika dapat digunakan ketika merancang mesin mobil, untuk mengevaluasi
kekuatan di piston dan Cams sebagai siklus mesin. Mekanika bahan dapat digunakan untuk
memilih bahan yang tepat untuk frame dan mesin. Mekanika fluida dapat digunakan untuk
merancang sistem ventilasi untuk kendaraan (lihat HVAC), atau untuk merancang sistem
asupan untuk mesin
2.21 Nanoteknologi

Nanoteknologi memungkinkan rekayasa bahan pada skala terkecil. Dengan kemampuan


untuk merancang dan memproduksi sampai ke tingkat unsur, kemungkinan untuk objek tumbuh
sangat. Komposit adalah area lain dimana manipulasi bahan memungkinkan peluang
manufaktur baru. Dengan menggabungkan bahan dengan karakteristik yang berbeda dengan
cara yang inovatif, yang terbaik dari setiap bahan dapat digunakan dan solusi baru ditemukan.
CFD memberi kesempatan kepada insinyur mesin untuk mempelajari aliran cairan kompleks
yang dianalisis dengan algoritma. Hal ini memungkinkan pemodelan situasi yang sebelumnya
tidak mungkin dilakukan. Teknik akustik memeriksa getaran dan suara, memberikan
kesempatan untuk mengurangi kebisingan pada perangkat dan meningkatkan efisiensi dalam
segala hal mulai dari bioteknologi hingga arsitektur

2.22 Perpindahan kalor

Membahas tentang perpindahan energi berupa panas/kalor.Panas/Kalor adalah energi yang


berpindah akibat perbedaan suhu. Satuan SI untuk panas adalah joule. Panas bergerak dari
daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah. Setiap benda memiliki energi dalam yang
berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom atau molekul penyusunnya. Kalor dapat
mengubah suhu suatu zat, misalnya saat seorang Ibu membuat minuman susu untuk anaknya,
beliau mencampur air panas dengan air dingin agar susu yang dibuatnya hangat. Saat
pencampuran air panas dan air dingin, maka air panas melepaskan energi panas, sedangkan air
dingin menerima energi panas tersebut ( kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima ).

Dalam kehidupan sehari-hari kita sangat akrab dengan benda atau alat-alat baik yang dapat
menghantarkan panas ( konduktor ) maupun alat yang tidak dapat menghantarkan panas/kalor
( isolator ). Misalnya saat kita membuat minuman teh atau kopi. Setelah kita memasukkan gula
dan kopi/teh ke dalam gelas, kemudian menuangkan air panas ke dalam gelas tersebut, dan
mengaduknya menggunakan sendok logam, maka tangan kita terasa panas/hangat. Mengapa
tangan kita terasa panas ? tenunya Anda sudah tahu jawabannya.

1. Pengertian Perpindahan Kalor secara Konduksi beserta Contohnya


Konduksi adalah perpindahan kalor/panas melalui perantara, di mana zat perantaranya
tidak ikut berpindah. Dalam arti lain, konduksi/hantaran yaitu perpindahan kalor pada suatu zat
tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya.
Contoh Perpindahan Panas secara Konduksi :

Ujung logam akan terasa panas jika ujung yang lain dipanaskan, misalnya saat kita mengaduk
adonan gula, air panas, dan kopi dengan menggunakan sendok logam; saat kita memegang
kawat logam kembang api yang sedang menyala
Knalpot akan panas ketika mesin motor dihidupkan
Mentega akan meleleh ketika diletakkan di wajan yang tengah dipanaskan
Tutup panci terasa panas saat panci digunakan untuk memasak
Air akan mendidih ketika dipanaskan menggunakan panci logam dan sejenisnya

2. Pengertian Perpindahan Kalor secara Konveksi beserta Contohnya


Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran, di mana zat perantaranya ikut
berpindah. Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, maka terjadilah
konveksi. Konveksi terjadi pada zat cair dan gas ( udara/angin ).

Contoh Perpindahan Panas secara Konveksi:


Gerakan naik turunnya air yang sedang mendidih saat direbus
Gerakan naik turunnya kacang hijau, beras, kedelai saat direbus
Terjadinya angin darat dan laut
Gerakan balon udara
Asap pada cerobong asap bergerak naik

3. Pengertian Perpindahan Kalor secara Radiasi beserta Contohnya


Radiasi adalah perpindahan panas tanpa zat perantara. Biasanya disertai cahaya
Contoh Perpindahan Kalor secara Radiasi :
Tubuh terasa hangat ketika dekat dengan api atau jenis panas lainnya. Misalkan saat tangan
kita didekatkan pada kompor gas yang sedang menyala, hangatnya tubuh ketika dekat dengan
api unggun
Panas matahari sampai ke bumi meski melewati ruang hampa
Menjemur pakaian memanfaatkan perpindahan panas secara radiasi
Menetaskan telur ayam/bebek dengan lampu
Menjemur pakaian saat siang hari
2.23 Konvensi energi

Konversi energi adalah teknologi yang terkait dengan bidang-bidang mulai


dari sumber, pembangkitan, penyimpanan, konversi energi dan pemanfaatannya untuk
kebutuhan manusia. Sektor kebutuhan utama yang paling besar dalam jumlah untuk masa
mendatang adalah sektor kelistrikan dan sektor transportasi.

Sumber energi dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu energi terbarukan dan energi tak
terbarukan. Dalam pembangkitan energi beberapa sistem pembangkitan yang telah digunakan
untuk memenuhi kebutuhan energi di dunia, seperti:

pembangkit listrik tenaga air (PLTA),

pembangkit listrik tenaga surya (PLTS),


pembangkit listrik tenaga uap dan gas (PLTU,PLTG),

pembangkit listrik panas bumi (PLTP),

pembangkit listrik tenaga angin/bayu (PLTB),

pembangkit listrik tenaga gelombang laut (PLTGL), dan

pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)

Teknik Pendingin

Mesin konversi energi adalah membahas siklus-siklus yang digunakan untuk


menghasilkan kerja
contohnya :

Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam
(maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan
mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi
sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian
terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material disekitar ruang
bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil
pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian
kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi,
tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah
lingkungan.

Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin mengakibatkan mesin
dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan
desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang
tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang
sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan
digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal.

Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan
ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai perantara
disebut pendinginan air.
2.24 Aerodinamika

Aerodinamika adalah salah satu cabang dinamika yang berkenaan dengan kajian
pergerakan udara, khususnya ketika udara tersebut berinteraksi dengan benda padat.
Aerodinamika adalah cabang dari dinamika fluida dandinamika gas, dengan banyak teori yang
saling berbagi pakai di antara mereka. Aerodinamika seringkali digunakan secara sinonim
dengan dinamika gas, dengan perbedaan bahwa dinamika gas berlaku bagi semua gas.

Aerodinamika (ilmu gaya gerak) berasal dari bahasa Yunani yaitu air = udara dan
dynamic = gaya gerak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aerodinamika adalah suatu ilmu
yang mempelajari tentang bergeraknya suatu benda di dalam udara. Ilmu gaya udara merupakan
lanjutan dari ilmu yang lebih tua yaitu ilmu gaya gerak air atau hidrodinamika dan ilmu gaya
gerak udara ini erat hubungannya dengan beberapa ilmu yang lainnya yaitu ilmu alam (fisika),
ilmu pasti (matematika), ilmu gaya (mekanika), dan ilmu cuaca (meteorogia) yang memberikan
keterangan- keterangan azasi tentang udara yang diam khususnya tentang perubahan-
perubahan yang dialami udara jika ketinggian bertambah.

Pada tahun 1810 Sir George Canley berpendapat bahwa udara dipaksa meniup berlawanan
dengan arah gerak dari sayap dalam udara atau fluida tersebut. Kemudian pada tahun 1871
Pranoim Wenham merencanakan airfoil yang melengkung seperti bentuk dari sayap burung.
Juga pada tahun ini Wenham yang pertama-tama membuat terowongan angina yang digerakkan
dengan tenaga uap. Penyelidikan airfoil ini dilanjutkan oleh Wreight bersaudara dengan
mengadakan percobaan-percobaan kurang lebih 150 buah air foil disamping melengkapi alat-
alat kemudi untuk mengemudikan pesawat yang sedang terbang.dalam penyelidikan Iaanc
Newton telah menemukan gaya-gaya udara yang melalui benda yang bergerak yaitu gaya
angkat (lift dan hambatan/drag). Pada tahun 1902-1907 N Wilhelm Kutti (jerman), N.E.
Janhowaki (rusia), Frederiek W. Launohoster (Inggris) menemukan teori bagaimana terjadinya
gaya angkat (lift) pada airfoil.

Dengan penemuan-penemuan pada tahun-tahun di atas jelaslah bahwa aerodinamika


merupakan ilmu yang masih baru, dan bukanlah suatu pengetahuan yang abstrak seperti ilmu
pasti dan mekanik karena hingga kini penyelidikan-penyelidikan masih terus dilakukan.

Aerodinamika sebenarnya tidak lain dari pada suatu yang mempelajari atau menyelidiki sifat-
sifat udara,reaksi-reaksi dan akibat-akibat yang timbul dari gerakan udara terhadap benda yang
dilalui oleh udara atau gerakan benda-benda di dalam udara tersebut. Jadi aerodinamika berarti
pula pengetahuan atau penyelidikan mengenai gerakan-gerakan benda di dalam udara dimana
pengertian ini sangat erat hubungannya denganilmu penerbangan.

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi Aerodinamika:

Temperature (suhu udara)


Tekanan udara

Kecepatan udara

Kerapatan / kepadatan udara

Untuk mempelajari ilmu aerodinamika, ada beberapa hukum diantaramya

Pemahaman akan pergerakan udara (seringkali disebut "medan aliran") di sekitar suatu
benda membolehkan perhitungan gaya-gaya dan momen-momen yang bertindak pada benda
tersebut. Sifat-sifat sejenis yang dihitung untuk suatu medan aliran
meliputi kecepatan, tekanan, kerapatan, dan temperatur sebagai fungsi posisi ruang dan waktu.
Aerodinamika membolehkan definisi dan solusi persamaan untuk kekekalan
massa, momentum, dan energi di dalam udara. Penggunaan aerodinamika melalui
analisismatematika, hampiran empirik, percobaan lorong angin, dan simulasi
komputer membentuk landasan ilmiah bagi pesawat terbang dan sejumlah teknologi lainnya.

Persoalan-persoalan aerodinamik dapat dikelompokkan menurut lingkungan alirannya.


Aerodinamika eksternal adalah kajian aliran di sekitar benda-benda padat dengan bentuk yang
berbeda-beda. Pengevaluasian gaya angkat dan gaya hambat pada sebuah pesawat terbang
bersayap diam atau gelombang kejut yang terbentuk di depan moncong roketmerupakan
contoh-contoh aerodinamika eksternal. Aerodinamika internal adalah kajian aliran melalui
bagian-memanjang di dalam benda padat. Misalnya, aerodinamika internal mencakup kajian
aliran udara melalui enjin jet atau melalui pipa penyaman udara.

Pemahaman akan pergerakan udara (seringkali disebut "medan aliran") di sekitar suatu benda
membolehkan perhitungan gaya-gaya dan momen-momen yang bertindak pada benda tersebut.
Sifat-sifat sejenis yang dihitung untuk suatu medan aliran
meliputi kecepatan, tekanan, kerapatan, dan temperatur sebagai fungsi posisi ruang dan waktu.
Aerodinamika membolehkan definisi dan solusi persamaan untuk kekekalan
massa, momentum, dan energi di dalam udara. Penggunaan aerodinamika melalui
analisismatematika, hampiran empirik, percobaan lorong angin, dan simulasi
komputer membentuk landasan ilmiah bagi pesawat terbang dan sejumlah teknologi lainnya.

Persoalan-persoalan aerodinamik dapat dikelompokkan menurut lingkungan alirannya.


Aerodinamika eksternal adalah kajian aliran di sekitar benda-benda padat dengan bentuk yang
berbeda-beda. Pengevaluasian gaya angkat dan gaya hambat pada sebuah pesawat terbang
bersayap diam atau gelombang kejut yang terbentuk di depan moncong roketmerupakan
contoh-contoh aerodinamika eksternal. Aerodinamika internal adalah kajian aliran melalui
bagian di dalam benda padat. Misalnya, aerodinamika internal mencakup kajian aliran udara
melalui enjin jet atau melalui pipa penyaman udara.
Persoalan-persoalan aerodinamik dapat juga dikelompokkan menurut perbandingannya
terhadap laju suara, yaitu laju aliran di bawah, di sekitar, atau di atas laju suara. Suatu persoalan
disebut subsonik jika semua laju dalam persoalan tersebut lebih kecil daripada laju
suara, transonik jika laju di atas dan di bawah laju suara kedua-duanya hadir (biasanya ketika
laju karakteristik hampir menyamai laju suara), supersonik ketika laju aliran karakteristik lebih
besar daripada laju suara, dan hipersonik ketika laju aliran sangat-lebih-besar daripada laju
suara. Para aerodinamikawan tidak sepakat dalam hal ketepatan definisi aliran
hipersonik; bilangan Mach minimum untuk aliran hipersonik berada pada kisaran 3 sampai 12.

Pengaruh viskositas dalam aliran memberikan klasifikasi ketiga. Beberapa persoalan mungkin
hanya akan menghadapi efek viskos sangat kecil pada solusinya, di mana kasus viskositas
dianggap dapat diabaikan. Hampiran terhadap persoalan-persoalan ini disebut aliran invisid.
Aliran di mana viskositas tidak dapat diabaikan disebut aliran viskos.

Pentingnya Aerodinamika : Contoh contoh Historis

Jika kita melihat sejarah, bisa dikatakan ada tiga periode sejarah berkenaan dengan
perkembangan aerodinamika ini, periode pertama dimulai dari aerodinamika pada kapal tahun
1588, dimana ketika itu kapal dari spanyol memiliki ukuran yang besar dan memiliki massa
yang besar, sebaliknya kapal kapal inggris memiliki ukuran yang kecil dan memiliki massa
yang kecil juga. Pada periode kedua di tahun 1901 Wilbur dan Orville wright mendisain glider
yang desain aerofoil sayapnya berdasarkan data data aerodinamika yang diterbitkan pada tahun
1890 oleh Otto Lilienthal dan Samuel Pierpont Langley, sayangnya desain tersebut tidak
membuahkan hasil alias gagal, di tahun yang sama yaitu 1901 wright merancang sebuah wind
tunnel yang memiliki panjang 6 feet dan luas penampang 16 inchi persegi kemudian lebih dari
200 bentuk aerofoil dan sayap yang berbeda diuji atau dites dalam wind tunnel tersebut akhirnya
diperoleh data data aerodinamika. Berdasarkan data data tersebut wright mendesain kembali
glidernya yang baru pada tahun 1902, aerofoilnya lebih efisien dan membuahkan hasil. Sejak
saat itu terjadi perkembangan yang amat pesat di dunia penerbangan terutama dari segi
aerodinamikanya. Perioda selanjutnya yaitu perioda ketiga mengenai perkembangan roket dan
penerbangan ruang angkasa, penerbangan high speed atau supersonik menjadi pembicaraan
yang hangat dalam aerodinamika setelah perang dunia kedua, saat itu aerodinamika sudah tidak
dipandang sebelah mata lagi dalam artian sudah dihargai dalam membuat berbagai bentuk
benda agar benda tersebut memiliki drag yang kecil. Di tahun 1953 bom hidrogen diledakkan
oleh amerika lalu dikembangkanlah ICBMs (Intercontinental Balistic Missile), ICBMs tersebut
didesain untuk bisa melewati luar atmosfer yang memiliki kecepatan 20.000 sampai dengan
22.000 ft/s, karena kecepatan tersebut maka timbullah masalah baru dalam aerodinamika yaitu
temperatur. Agar panas yang ditimbulkan seminimal mungkin, kita harus membuat alirannya
laminer karena aliran yang laminer akan sedikit menimbulkan panas jika dibandingkan dengan
aliran yang turbulen. Permasalah heat aerodinamic ditanggulangi oleh H Julian Allen, dia
memperkenalka n konsep blunt reentry body. Pada saat memasuki atmosfer vehicles memiliki
energi kinetik yang besar sebab kecepatannya sangat tinggi begitu pula dengan energi
potensialnya karena ketinggiannya bertambah menjadi lebih tinggi dibandingkan ketika pada
saat di permukaan bumi, pada saat sampai dipermukaan bumi vehicles memiliki energi kinetik
yang cenderung kecil dan energi potensialnya nol, energinya hilang dan berubah menjadi panas
pada badan/body dan panas udara disekitar body. Shock wave dan hidung pesawat membuat
panas aliran udara disekeliling pesawat pada saat yang sama badan pesawat mengalami gesekan
yang hebat antara boundary layer dengan permukaan sehingga menimbulkan panas. Allen
berpendapat jika energi masuk atmosfer yang besar itu bisa dibuang dalam aliran udara maka
panas sisa yang tidak begitu besar ini bisa diserap oleh pesawat itu sendiri, sedangkan cara
untuk membuat yang panas adalah udara disekeliling pesawat yaitu dengan membuat
shockwave yang kuat, misalnya dengan ujung yang tumpul, sehingga shock wave dapat
membuat panas udara disekeliling pesawat.

2.25 Hidrodinamika

Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan gerak
liquid atau lebih dikhususkan pada gerak air. Skala atau lingkup analisis ilmu ini adalah pada
gerak partikelir air atau dapat disebut dalam skala makroskopik. Skala makroskopik disini
memiliki maksud air tersusun dari partikel-partikel fluida. Mengapa makroskopik karena
partikel fluida bukan skala terkecil air yakni atom. Lebih penting lagi bidang ini merupakan
aplikasi matematik bukan fisika. Karena berhubungan dengan perlakuan matematik dari
persamaan-persamaan dasar fluida kontinyu berbasis hukum-hukum newton. Jadi objek yang
dijadikan bahan analisa merupakan fluida newton (Anonim, 2012).

Hidrodinamika adalah ilmu yang mengkaji tentang zat cair yang bergerak. Persamaan Bernoulli
merumuskan hubungan antara tekanan, kecepatan dan tinggi tempat suatu arus yang bergerak
(mengalir).

Teknologi itu sendiri juga telah membentuk bagaimana para insinyur mekanik bekerja dan
rangkaian alat telah berkembang cukup kuat dalam beberapa dekade terakhir. Computer-aided
engineering (CAE) adalah istilah umum yang mencakup segala hal mulai dari teknik CAD yang
khas hingga manufaktur dibantu komputer hingga rekayasa dibantu komputer, yang melibatkan
analisis elemen hingga (FEA) dan dinamika fluida komputasi (CFD). Alat-alat ini dan lainnya
telah memperluas cakrawala teknik mesin

3.Karier apa yang ada dalam teknik mesin?

Masyarakat bergantung pada teknik mesin. Kebutuhan akan keahlian ini sangat bagus di banyak
bidang, dan karena itu, tidak ada batasan nyata bagi insinyur mekanik yang baru saja dicetak.
Pekerjaan selalu diminati, terutama di bidang otomotif, dirgantara, elektronika, bioteknologi,
dan industri energi.
4.Keterampilan apa yang dibutuhkan oleh para insinyur mekanik?

Inti dari teknik adalah pemecahan masalah. Dengan inti ini, teknik mesin juga memerlukan
kreativitas yang diterapkan - sebuah tangan untuk memahami pekerjaan yang terlibat - bersama
dengan keterampilan interpersonal yang kuat seperti jaringan, kepemimpinan, dan manajemen
konflik. Membuat produk hanyalah bagian dari persamaan. Mengetahui bagaimana bekerja
dengan orang, gagasan, data, dan ekonomi sepenuhnya membuat seorang insinyur mekanik.

5.Tugas apa yang dilakukan insinyur mekanik?

Karir di bidang teknik mesin menuntut berbagai tugas.

Desain konseptual
Analisis
Presentasi dan penulisan laporan
Kerja tim multidisipliner
Rekayasa serentak
Benchmarking kompetisi
Manajemen proyek
Prototip
Pengujian
Pengukuran
Interpretasi Data
Desain pengembangan
Penelitian
Analisis (FEA dan CFD)
Bekerja dengan pemasok
Penjualan
Konsultasi
Pelayanan pelanggan

6.Berapa banyak yang bisa diperoleh insinyur mekanik?

Seperti karir di bidang teknik lainnya, insinyur mesin dibayar dengan baik. Dibandingkan
dengan bidang lainnya, insinyur mesin memperoleh jauh di atas rata-rata sepanjang setiap tahap
karir mereka. Menurut Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, gaji rata-rata untuk seorang
insinyur mesin adalah $ 88.190, dengan sepuluh persen teratas menghasilkan hampir $ 128.430.

7.Masa depan teknik mesin


Terobosan dalam materi dan alat analisis telah membuka batas baru bagi para insinyur mekanik.
Nanoteknologi, bioteknologi, komposit, dinamika fluida komputasi (CFD), dan teknik akustik
semuanya telah memperluas kotak peralatan teknik mekanis.

Nanoteknologi memungkinkan rekayasa bahan pada skala terkecil. Dengan kemampuan untuk
merancang dan memproduksi sampai ke tingkat unsur, kemungkinan untuk objek tumbuh
sangat. Komposit adalah area lain dimana manipulasi bahan memungkinkan peluang
manufaktur baru. Dengan menggabungkan bahan dengan karakteristik yang berbeda dengan
cara yang inovatif, yang terbaik dari setiap bahan dapat digunakan dan solusi baru ditemukan.
CFD memberi kesempatan kepada insinyur mesin untuk mempelajari aliran cairan kompleks
yang dianalisis dengan algoritma. Hal ini memungkinkan pemodelan situasi yang sebelumnya
tidak mungkin dilakukan. Teknik akustik memeriksa getaran dan suara, memberikan
kesempatan untuk mengurangi kebisingan pada perangkat dan meningkatkan efisiensi dalam
segala hal mulai dari bioteknologi hingga arsitektur

Anda mungkin juga menyukai