Disusun Oleh:
Kelompok A-7
Syukri Adhan
1304103010107
1304103010133
Muammar Riyadh
1304103010136
BAB I
DATA PENGAMATAN
25
25
25
25
0,40
0,30
0,20
0,10
2
2
2
2
Waktu
(detik)
1/Waktu
13,64
0,0733138
0,0655738
15,25
19,58
29,41
71,53
0,0510725
0,034002
0,0139801
Tabel 1.2 Perubahan laju reaksi terhadap suhu pada konsentrasi 0,50 M
Suhu 1/Suhu
Volume
Waktu
1/Waktu
No.
HCl
(ml)
(oC)
(oC)
Na2S2O3 (ml)
(detik)
0,028
0,107875
1
35
10
2
9,27
0,025
0,113766
2
40
10
2
8,79
3
50
0,02
10
2
6,70
0,149254
4
65
0,015
10
2
4,02
0,248756
BAB II
Total
1,146
bernilai 8,2 x10 2 JK -1 mol-1 , hal ini membuktikan bahwa pada pengaruh
konsentrasi tidak memeliki energi aktivasi. Sedangkan pada pengaruh suhu
diperoleh nilai 7 x10 2 JK -1 mol -1 , hal ini membuktikan bahwa pada pengaruh
suhu memiliki energi aktivasi (Atkins, 1999).
Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya apabila
perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. Artinya
asalkan terdapat dalam jumlah tertentu, perubahan konsentrasi pereaksi itu tidak
mempengaruhi laju reaksi. Suatu pereaksi dikatakan berorde satu terhadap salah
satu pereaksinya jika laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu.
Jika konsentrasi itu dilipattigakan maka laju reaksi akan menjadi 3 kali lebih
besar. Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksi jika laju
reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi tersebut. Apabila
konsentrasi zat itu dilipatgandakan, maka laju reaksi akan menjadi 9 kali lebih
besar (Keenan, 1984).
Dari percobaan yang telah dilakukan di laboratorium, diperoleh nilai k
sebesar 1,0046 pada pengaruh konsentrasi dan 0,845 pada pengaruh suhu. Orde
total pada percobaan ini adalah orde pecahan dengan nilai 1,15 untuk pengaruh
konsentrasi dan 1,004 untuk pengaruh suhu.
BAB III
KESIMPULAN
2. Pada larutan Na2S2O3 dengan suhu 35C dan konsentrasi 0,50 M, reaksi
berlangsung selama 9,27 detik, sedangkan pada suhu 40C dan konsentrasi 0,50
M reaksi berlangsung selama 8,79 detik. Hal ini membuktikan bahwa suhu
berbanding lurus dengan laju reaksi, maka semakin tinggi suhu suatu larutan
maka semakin cepat pula laju reaksinya.
3. Nilai k pada pengaruh konsentrasi adalah sebesar 1,0046 dan nilai k pada
pengaruh suhu adalah sebesar 0,845.
4. Harga Ea pada pengaruh suhu adalah sebesar 7 x 10 2 JK -1 mol-1 .
DAFTAR PUSTAKA
Annonymous. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Fisika
Lingkungan
Teknik Kimia. Fakultas Teknik Unsyiah, Banda Aceh
Laboratorium
Atkins, P.W. 1996. Physical Chemistry Edisi keempat jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisika Edisi kedua. Erlangga. Jakarta
Keenan. 1984. Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta
Oxtoby, dkk. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 1.
Erlangga: Jakarta.
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
A.1. Menentukan Massa Na2S2O3 0.5 M pada 250 ml air
M
Gram 1000
x
BM
P
0,5 =
Gram 1000
x
158
250
Gram =
Mr Na 2 S 2 O3 .5 H 2 O
Mr Na 2 S 2 O3
=
Na2S2O3
= 31 gram
25 0,4
0,5
= 20 mL
V1.M1 = V2.M2
V1 . 0,5 = 25 . 0,3
V1
25 0,3
0,5
= 15 mL
V1.M1 = V2.M2
V1 . 0,5 = 25 . 0,2
V1
25 0,2
0,5
= 10 mL
V1.M1 = V2.M2
V1 . 0,5 = 25 . 0,1
25 0,1
0,5
V1
= 5 mL
A.3. Menentukan Volume HCl pekat untuk mebuat larutan HCl 1 M
sebanyak 30ml.
M =
=
x 10 x %
Bm
1,19 x 10 x 37
36,5
= 12,06 M
M1V1
= M2V2
12,06 V1 = 1 x 100 ml
1 100
V1
= 12,06
= 8.29 ml
= Log k + m Log CA
Log 1/t
= 0,002+0,15x
Log k
= 0,002
= 1,0046
= 0,15
(Anonimuos,2012)
A.e
ln K
ln A
RT
Ea 1
.
R T
Ea
R
1,004 6 x 0,082 8,2 x10 2 JK -1 mol -1
0,15
1,41
1,328
Ea
ln A
A
ln K
= Log k + m Log CA
Log 1/t
= -0,073+0,004x
Log k
= -0,073
= 0.845
= 0,004
(Anonimuos,2012)
Ea
A. e
ln K
ln A
Ea
ln A
A
ln K
RT
Ea 1
.
R T
Ea
R
0,845 x 0,082 7 x10 2 JK -1 mol -1
0,004
1,009
0,939
LAMPIRAN B
GAMBAR