Anda di halaman 1dari 13

Laporan Sementara

Praktikum Kimia Fisika

PENGARUH SUHU DAN KONSENTRASI TERHADAP


KECEPATAN REAKSI

Disusun Oleh:
Kelompok A-7
Syukri Adhan

1304103010107

M.Haikal Pasya W.S

1304103010133

Muammar Riyadh

1304103010136

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2012

BAB I
DATA PENGAMATAN

Tabel 1.1 Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi


Volume
Konsentrasi
HCl
No.
Na2S2O3
Relatif
(ml)
(ml)
Na2S2O3 (M)
1
25
0,50
2
2
3
4
5

25
25
25
25

0,40
0,30
0,20
0,10

2
2
2
2

Waktu
(detik)

1/Waktu

13,64

0,0733138
0,0655738

15,25
19,58
29,41
71,53

0,0510725
0,034002
0,0139801

Tabel 1.2 Perubahan laju reaksi terhadap suhu pada konsentrasi 0,50 M
Suhu 1/Suhu
Volume
Waktu
1/Waktu
No.
HCl
(ml)
(oC)
(oC)
Na2S2O3 (ml)
(detik)
0,028
0,107875
1
35
10
2
9,27
0,025
0,113766
2
40
10
2
8,79
3
50
0,02
10
2
6,70
0,149254
4
65
0,015
10
2
4,02
0,248756

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengolahan Data


Tabel 2.1 Nilai konstanta laju reaksi, orde reaksi Na2S2O3 HCl
Konstanta laju reaksi
Orde reaksi
Na2S2O3
HCl
(k)
0,00712
0,146
1

Total
1,146

Tabel 2.2 Pengaruh temperatur terhadap nilai Ea, k dan A


Energi aktivasi (Ea)
(Jmol-1)
21.233,9
Faktor frekuensi (A)
5,872
Konstanta laju reaksi (k)
0,00712
2.2 Pembahasan
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu
reaktan, atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Laju reaksi hanya dapat
berlangsung bila partikel-partikel dalam larutan tersebut saling bertumbukan.
Molekul-molekul tersebut harus saling memiliki energi dalam yang berupa energi
kinetik. Dengan adanya energi ini molekul-molekul memiliki tenaga untuk
bergerak secara aktif sehingga dapat bereaksi. Laju reaksi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu konsentrasi, temperatur, luas permukaan, tekanan,
pengadukan dan katalis (Keenan, 1984).

2.2.1 Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi


Pada percobaan pengaruh konsentrasi, yang diamati adalah waktu yang
dibutuhkan larutan untuk sepenuhnya bereaksi pada konsentrasi tertentu dan
berdasarkan hasil yang didapat dari percobaan, larutan yang konsentrasinya lebih
tinggi akan lebih cepat laju reaksinya. Sebaliknya larutan yang konsentrasinya
rendah akan memerlukan waktu yang lebih lama.

Gambar 2.1 Hubungan konsenterasi terhadap laju reaksi


2.2.2 Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi
Pada percobaan pengaruh temperatur, yang diamati adalah waktu yang
dibutuhkan larutan untuk bereaksi pada temperatur tertentu. Berdasarkan data
hasil percobaan, laju suatu reaksi akan meningkat dengan bertambahnya
temperatur. Hal ini dikarenakan molekul-molekul bergerak lebih cepat pada
temperatur yang tinggi dan karena itu akan lebih sering berbenturan satu sama
lain. Karena molekul semakin aktif bergerak, maka reaksi akan lebih cepat terjadi.

Gambar 2.2 Hubungan suhu terhadap waktu


Gambar 2.2 menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu, maka semakin
cepat laju reaksi yang terjadi. Hal ini terjadi karena semakin tinggi suhu semakin
aktif pula molekul untuk bergerak dan reaksi pun semakin cepat. Hal ini
dikarenakan molekul-molekul bergerak lebih cepat pada temperatur yang tinggi
dan karena itu akan lebih sering berbenturan satu sama lain, dan reaksi pun terjadi
semakin cepat.
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya
suhu, energi kinetik partikel zat-zat meningkat sehinga memungkinkan semakin
banyaknya tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan. Berdasarkan teori
tumbukan, reaksi terjadi bila molekul bertumbukan dengan energi yang cukup
besar, disebut energi aktivasi (Oxtoby, 2001).
2.2.3 Ea dan Orde Reaksi
Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus dipenuhi agar reaksi
dapat berjalan. Istilah energi aktivasi (Ea) pertama kali diperkenalkan oleh Svante
Arrhenius dan dinyatakan dalam satuan kilojoule per mol. Terkadang suatu reaksi
kimia membutuhkan energi aktivasi yang teramat sangat besar, maka dari itu
dibutuhkan suatu katalis agar reaksi dapat berlangsung dengan pasokan energi
yang lebih rendah. Berdasarkan

percobaan energi aktivasi pada konsentrasi

bernilai 8,2 x10 2 JK -1 mol-1 , hal ini membuktikan bahwa pada pengaruh
konsentrasi tidak memeliki energi aktivasi. Sedangkan pada pengaruh suhu
diperoleh nilai 7 x10 2 JK -1 mol -1 , hal ini membuktikan bahwa pada pengaruh
suhu memiliki energi aktivasi (Atkins, 1999).
Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya apabila
perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. Artinya
asalkan terdapat dalam jumlah tertentu, perubahan konsentrasi pereaksi itu tidak
mempengaruhi laju reaksi. Suatu pereaksi dikatakan berorde satu terhadap salah
satu pereaksinya jika laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu.

Jika konsentrasi itu dilipattigakan maka laju reaksi akan menjadi 3 kali lebih
besar. Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksi jika laju
reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi tersebut. Apabila
konsentrasi zat itu dilipatgandakan, maka laju reaksi akan menjadi 9 kali lebih
besar (Keenan, 1984).
Dari percobaan yang telah dilakukan di laboratorium, diperoleh nilai k
sebesar 1,0046 pada pengaruh konsentrasi dan 0,845 pada pengaruh suhu. Orde
total pada percobaan ini adalah orde pecahan dengan nilai 1,15 untuk pengaruh
konsentrasi dan 1,004 untuk pengaruh suhu.

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa


kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Pada larutan Na2S2O3 0,50 M ketika dicampur dengan HCl 1M reaksi
berlangsung selama 13,64 detik, sedangkan larutan Na2S2O3 0,40 M ketika
dicampur dengan HCl 1M reaksi berlangsung selama 15,25 detik. Hal ini
membuktikan bahwa konsentrasi berbanding lurus dengan laju reaksi, maka
semakin pekat suatu larutan maka semakin cepat pula laju reaksinya.

2. Pada larutan Na2S2O3 dengan suhu 35C dan konsentrasi 0,50 M, reaksi
berlangsung selama 9,27 detik, sedangkan pada suhu 40C dan konsentrasi 0,50
M reaksi berlangsung selama 8,79 detik. Hal ini membuktikan bahwa suhu
berbanding lurus dengan laju reaksi, maka semakin tinggi suhu suatu larutan
maka semakin cepat pula laju reaksinya.
3. Nilai k pada pengaruh konsentrasi adalah sebesar 1,0046 dan nilai k pada
pengaruh suhu adalah sebesar 0,845.
4. Harga Ea pada pengaruh suhu adalah sebesar 7 x 10 2 JK -1 mol-1 .

DAFTAR PUSTAKA
Annonymous. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Fisika
Lingkungan
Teknik Kimia. Fakultas Teknik Unsyiah, Banda Aceh

Laboratorium

Atkins, P.W. 1996. Physical Chemistry Edisi keempat jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisika Edisi kedua. Erlangga. Jakarta
Keenan. 1984. Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta
Oxtoby, dkk. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 1.
Erlangga: Jakarta.

LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
A.1. Menentukan Massa Na2S2O3 0.5 M pada 250 ml air
M

Gram 1000
x
BM
P

0,5 =

Gram 1000
x
158
250

Gram =

0,5 x158 x 250


1000

= 19,72 gram Na2S2O3


Menghitung massa Na2S2O3.5H2O
gram Na 2 S 2 O3 .5 H 2 O gram Na 2 S 2 O3

Mr Na 2 S 2 O3 .5 H 2 O
Mr Na 2 S 2 O3

=
Na2S2O3

= 31 gram

A.2. Perhitungan pengenceran Na2S2O3


Konsentrasi awal = 0,5 M
V1.M1 = V2.M2
V1 . 0,5 = 25 . 0,4
V1

25 0,4
0,5

= 20 mL
V1.M1 = V2.M2
V1 . 0,5 = 25 . 0,3
V1

25 0,3
0,5

= 15 mL

V1.M1 = V2.M2
V1 . 0,5 = 25 . 0,2

V1

25 0,2
0,5

= 10 mL
V1.M1 = V2.M2
V1 . 0,5 = 25 . 0,1
25 0,1
0,5

V1

= 5 mL
A.3. Menentukan Volume HCl pekat untuk mebuat larutan HCl 1 M
sebanyak 30ml.

M =
=

x 10 x %
Bm
1,19 x 10 x 37
36,5

= 12,06 M
M1V1

= M2V2

12,06 V1 = 1 x 100 ml
1 100

V1

= 12,06
= 8.29 ml

A.4 Pengaruh Konsentrasi


Dari gambar 2.1 diperoleh persamaan garis sebagai berikut :
y = a + bx
y= 0,15x+0,002
Log 1/t

= Log k + m Log CA

Log 1/t

= 0,002+0,15x

Log k

= 0,002

= 1,0046

= 0,15

(Anonimuos,2012)

Karena konsentrasi HCl konstanta adalah 1, maka orde HCl dapat


diasumsikan berharga 1

Orde total = 0,15 + 1


= 1,15
Maka, V = 1,0046 [Na2S2O3]0,15.[HCl]1
Ea

A.e

ln K

ln A

RT

Ea 1
.
R T

Ea
R
1,004 6 x 0,082 8,2 x10 2 JK -1 mol -1
0,15
1,41
1,328

Ea
ln A
A
ln K

A.5 Pengaruh Suhu


Dari gambar 2.2 dapat diperoleh persamaan garis sebagai berikut :
y = a + bx
y= 0,004x-0,073
Log 1/t

= Log k + m Log CA

Log 1/t

= -0,073+0,004x

Log k

= -0,073

= 0.845

= 0,004

(Anonimuos,2012)

Karena konsentrasi HCl konstanta adalah 1, maka orde HCl dapat


diasumsikan berharga 1
Orde total = 0,004 + 1
= 1,004
Maka, V = 0,845[Na2S2O3]0,004.[HCl]1

Ea

A. e

ln K

ln A

Ea
ln A
A
ln K

RT

Ea 1
.
R T

Ea
R
0,845 x 0,082 7 x10 2 JK -1 mol -1
0,004
1,009
0,939

LAMPIRAN B
GAMBAR

Gambar B.1 Hubungan antara konsentrasi Natrium Thyosulfat terhadap waktu


reaksi

Gambar B.2 Hubungan suhu terhadap waktu

Anda mungkin juga menyukai