PENGUKURAN KEBISINGAN
Disusun oleh :
Nama
: Diandra Arisnawati
NIM
: J410130073
Semester/shift : 6/A
I.
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kemajuan peradaban manusia menurut perkembangan teknologi
yang berguna untuk mempermudah kehidupan manusia. Kemajuan
teknologi saat ini telah memasuki hampir seluruh sendi-sendi kehidupan
manusia, akan tetapi setiap perkembangan teknologi tentu akan
memberikan dampak, baik yang bersifat positif maupun negative.
Termasuk peralatan yang mengeluarkan bunyi (Wahyu, 2003).
Transportasi merupakan suatu pergerakan /perpindahan baik orang
maupun barang dari suatu tempat asal ke suatu tujuan. Dalam perpindahan
atau pergerakan tersebut tentu saja menggunakan sarana pengangkutan
berupa kendaraan yang dalam pengoperasiannya menimbulkan suara-suara
seperti suara mesin yang keluar melalui knalpot maupun klakson.Pada
level tersebut suara-suara tersebut masih dapat ditolerir dalam arti bahwa
akibat yang ditimbulkannya bukan merupakan suatu gangguan akan tertapi
pada tingkat yang lebih tinggi suara yang ditimbulkan oleh kendaraan
tersebut sudah merupakan
kebisingan.
Bunyi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk tempat kerja. Bahkan bunyi yang kita tangkap
melalui telinga kita merupakan bagian dari kerja misalnya bunyi telepon,
bunyi mesin ketik,/komputer, mesin cetak, dan sebagainya. Namun sering
bunyi-bunyi tersebut meskipun merupakan bagian dari kerja kita, tetapi
tidak kita inginkan, misalnya teriakan orang, bunyi mesin diesel yang
melebihi ambang batas pendengaran, dan sebagainya. Bunyi yang tidak
kita inginkan atau kehendaki inilah yang sering disebut bising atau
kebisingan (Notoatmodjo, 2003).
Kebisingan lalu lintas menjadi sumber dominan dari kebisingan
lingkungan di perkotaan. Banyak orang yang terpengaruh oleh kebisingan
lalu lintas di rumah mereka. Sumber kebisingan yang terkait dengan
transportasi berasal dari mobil penumpang,sepeda motor, bus dan
kendaraanberat. Tiap - tiap kendaraan menghasilkan kebisingan, namun
TINJAUAN PUSTAKA
a) Pengertian Kebisingan
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
kegiatan dalam tingkat dan waktu dan tertentu yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan (Kepmen LH
No 48. tahun 1996). Menurut Sumamur (2009), bunyi atau suara didengar
sebagai rangsangan pada sel saraf pendengaran dalam telinga oleh
gelombang longitudinal yang ditimbulkan getaran dari sumber bunyi atau
suara dan gelombang tersebut merambat melalui media udara atau
penghantar lainnya, dan manakala bunyi atau suara tersebut tidak
dikehendaki oleh karena mengganggu atau timbul diluar kemauan orang
yang bersangkutan, maka bunyi-bunyian atau suara demikian dinyatakan
sebagai kebisingan.
Kebisingan didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki.
Bising menyebabkan berbagai gangguan terhadap tenaga kerja, seperti
gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan
ketulian, atau ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan
pendengaran, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan
pendengaran seperti komunikasi terganggu, ancaman bahaya keselamatan,
menurunnya performa kerja, kelelahan dan stres (Sumamur, 2009).
b) Sumber Kebisingan
kerja
dapat
mengakibatkan
menutup
mesin
ataupun
membuat
barrier/penghalang.
d. Meredam sumber bising dengan jalan memberi bantalan karet
untuk mengurangi getaran peralatan dari logam, mengurangi
jatuhnya sesuatu benda dari atas ke dalam bak maupun pada sabuk
roda.
e. Menambah sekat dengan bahan yang dapat menyerap bising pada
ruang kerja. Pemasangan peredam ini dapat dilakukan pada
dinding suatu ruangan bising.
2. Pengendalian secara administrative
Pengendalian ini meliputi rotasi kerja pada pekerja yang terpapar
oleh kebisingan dengan intensitas tinggi ke tempat atau bagian lain
yang lebih rendah, cara mengurangi paparan bising dan melindungi
pendengaran.
3. Pemakaian alat pelindung telinga
Pengendalian ini tergantung terhadap pemilihan peralatan yang
tepat untuk tingkat kebisingan tertentu, kelayakan dan cara merawat
peralatan
III.
IV.
CARA KERJA
1
Persiapan
a Pasang baterai pada tempatnya
b Tekan tombol power
c Cek garis tanda pada monitor untuk mengetahui baterai dalam keadaan
d
V.
HASIL PENGUKURAN
Detik ke
Pengukuran di Halte
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
Bus
73,3
76,1
75,0
73,3
80,4
73,2
70,4
67,1
68,8
69,3
71,5
75,3
Catatan :
Sumber Bising : Kendaraan Bermotor
Hasil pengukuran di Halte bus :
73,3 /10
76,1/ 10
75,0 /10
73,3 /10
+1080,4 / 10
Lek= 10 log 1/12 ( 10
+ 10
+ 10
+ 10
+
73,2/ 10
70,4 /10
10
+10
71,5 /10
+ 10
10
75,3 /10
67,1/ 10
10
68,8 /10
+ 10
69,3 /10
+ 10
) dBA
PEMBAHASAN
Pada praktikum yang dilakukan pada tanggal 6 April 2016 ini dilakukan
praktikum pengukuran kebisingan di tempat kerja. Kebisingan adalah bunyi
yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu dan
tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan
kenyamanan lingkungan. Gangguan yang ditimbulkan seperti gangguan
fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian, atau ada
yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan pendengaran, misalnya
gangguan
terhadap
pendengaran
dan
gangguan
pendengaran
seperti
dBA. Ini menunjukkan hasil pengukuran yang dilakukan tersebut tidak ada
nilai kebisingan yang melebihi nilai ambang batas, sehingga wilayah kerja
tersebut aman untuk dilakukan aktivitas kerja tanpa ada pengendalian atau
pencegahan kebisingan
b. Saran
1. Bagi pengukur konsentrasi, ketelitian dan kesungguhan dalam
mengukur perlu ditingkatkan agar hasil lebih akurat.
2. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara berkala terhadap intensitas
kebisingan pada tempat kerja supaya pekerja dapat nyaman dalam
bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Babba, J., 2007. Hubungan Antara Intensitas Kebisingan di Lingkungan Kerja
dengan Peningkatan Tekanan Darah (Penelitian pada Karyawan PT Semen
Tonasa di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan). [Tesis]. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996. Iklim Kerja.
Jakarta: Kepmen LH.
Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineke Cipta
Prasetio, Lea. 2006. Akustik Lingkungan. Jakarta : Erlangga.
Sasongko, Dwi P. 2000. Kebisingan Lingkungan. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Srisantyorini, 2002. Tingkat Kebisingan dan Gangguan Pendengaran Pada
Karyawan PT Friesche Vlag Indonesia Tahun 2002. [Tesis]. Universitas
Indonesia, Jakarta.
Sumamur, P.K. 2009. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sagung
Seto
Wahyu. 2003. Higiene Perusahaan. Makassar : FKM UNHAS.