Stambuk : 14120170079
Kelas : C6
ii
Asisten Laboratorium
Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami tidak
dan peningkatan derajat kesehatan. Semoga laporan yang telah dibuat ini
iii
Makassar, 15 Juni 2020
Praktikan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................3
C. Prinsip Kerja....................................................................................4
1. Pengertian Bunyi.........................................................................5
2. Sumber Bunyi..............................................................................6
iv
3. Tingkat dan sumber bunyi pada skala kebisingan......................9
9. Pengertian Kebisingan..............................................................17
v
19. Nilai Ambang Batas Kebisingan..............................................34
C. Prosedur Kerja..............................................................................53
A. Hasil..............................................................................................54
vi
B. Pembahasan.................................................................................61
C. Contoh Kasus...............................................................................63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................65
B. Saran.............................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Skala Intensitas Kebisingan 10
Tabel 2.2 Nilai Ambang Batas (NAB) Kebisingan 34
Tabel 2.3 Baku Mutu Kebisingan 43
Tabel 2.4 Zona Tingkat Kebisingan 44
Intensitas Kebisingan di WC atau Toilet Lantai IV
2019
Intensitas Kebisingan di Depan Fakultas Hukum
Khattab
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kerja, melindungi setiap orang lain yang berada di tempat kerja selalu
dalam keadaan selamat dan sehat dan melindungi bahan dan perlatan
orang atau 27% dari total populasi sedangkan pada orang dewasa di
bawah umur 65 tahun adalah 49 juta orang atau 9,3% yang disebabkan
1
2
2018).
tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan lebih dari
160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja. Terlebih
lagi, 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat
yaitu Sri Langka (8.8%), Myanmar (8.4%), dan India (6.3%). Menurut
pengukurannya
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Indonesia.
2. Tujuan Khusus
sebagai berikut:
4
C. Prinsip Kerja
dkk, 2020).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Bunyi
(Kustaman, 2018).
– molekul zat yang saling beradu satu dengan yang lainnya secara
5
6
2. Sumber Bunyi
dinyatakan dalam jumlah getaran per detik dengan satuan Herz (Hz).
setiap detiknya. Intensitas atau arus energi per satuan luas biasanya
(Sitanggang, 2015).
mengganggu.
7
b. Industri
dari indstri.
c. Pesawat Terbang
d. Kereta Api
a. Suara Mesin
(<400Hz).
c. Aliran Material
pencuraha.
d. Manusia
kerja.
9
a. Infrasionik
b. Audiosonik
manusia berbicara.
c. Ultrasonik
Tabel 2.1
Skala Intensitas Kebisingan
Intensitas dB Batas dengar Tertinggi
120 Halilintar
Menulikkan 110 Meriam
100 Mesin uap
80 Kantor gaduh
Kuat 70 Jalan pada umumnya
60 Radio perusahaan
60 Rumah gaduh
Sedang 50 Kantor umumnya
40 Auditorium percakapan
20 Suara daun-daun
Sedang tenang 10 Berbisik
0 Batas dengar terendah
tinggi. Sifat dari ketulian tersebut irreversible dan tidak dapat sembuh
(Sitanggang, 2015).
terpajan oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang
berikut:
intensitas bising dalam jangka waktu yang lama dan melebihi NAB
disarankan untuk memakai alat pelindung telinga (ear muff dan ear
produsennya.
c. Evaluasi auiometer
e. Evaluasi program
f. Audit program
akan terjadi akumulasi sisa ketulian dan jika hal ini berlangsung
c. Tuli Konduktif
16
a. Masa Kerja
dengan masa kerja lebih dari 10 tahun memiliki risiko lima kali
b. Lingkungan Kerja
17
9. Pengertian Kebisingan
(Sahab, 2017).
yaitu:
jenis, yaitu :
20
alat-alat sejenisnya.
yaitu:
yaitu:
(Steady State Wide Band Noise), bising ini relatif tetap dalam
Narrow Band Noise), bising ini juga relatif tetap, akan tetapi ia
23
perusahaan.
melintas.
merupakan salah satu contoh bentuk benturan alat kerja dan benda
sebagainya.
b. Bising luar yaitu bising bising luar yaitu sumber bising yang
lain sebagainya.
perusahaan kayu.
ledakan.
perusahaan.
lain.
media seperti ini akan saling berkaitan. Dimana jika terjadi suatu
29
struktur kembali.
kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Jadi efek pajanan bising pada
(Andriani, 2017).
balik vena, sehingga isi sekuncup (stroke volume) dan cardiac output
dan denyut nadi. Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh
a. Gangguan Fisiologis
b. Gangguan Psikologis
c. Gangguan Komunikasi
d. Gangguan Keseimbangan
atau mual-mual.
a. Gangguan Fisiologis
b. Gangguan Psikologis
seseorang.
c. Gangguan Komunikasi
d. Gangguan Pendengaran
(Kamilaturrohmah, 2017).
kerja masih berada dalam batas aman untuk bekerja selama 8 jam
per hari atau 40 jam per minggu. NAB Kebisingan untuk batas waktu
Tabel 2.2
Nilai Ambang Batas Kebisingan (NAB)
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
Waktu Pemaparan Per Hari Intensitas Kebisingan Dalam dBA
8 Jam 85
4 88
2 91
1 94
30 Menit 97
15 100
7,5 103
3,75 106
1,88 109
0,94 112
28,12 Detik 115
14,06 118
7,03 121
3,52 124
1,76 127
0,88 130
0,44 133
0,22 136
0,11 139
Sumber: PERMENAKERTRANS Nomor Per.13/MEN/X/2011
bising di tempat kerja sebesar 85 dBA (NIOSH, 1998). Bila NAB ini
a. Eliminasi
b. Subtitusi (Subtitution)
37
d. Isolasi (Isolation)
a. Pengendalian Administratif
39
b. Pengendalian Teknik
menyerap suara.
ketentuan tersebut.
Band Analyzer
b. Pengendalian Kebisingan
c. Evaluasi audiometer
f. Audit program
adalah Sound Level Meter (SLM) dan Noise Dosimeter. Alat ini
2018).
dB dari frekuensi antara 20-20.000 Hz. Sound level meter terdiri dari
sebagai berikut:
43
Tombol
Weighting
Tombol Power
Tombol Call
Satuan Tombol
Decibel Gambar 2.1 Respon
Sound Level Meter
Sumber: Data Sekunder, 2019
posisi off dan level control dial pada posisi call, nyalakan sound
Tabel 2.3
Baku Mutu Kebisingan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Peruntukan Kawasan/
Tingkat Kebisingan dB (A)
Lingkungan Kegiatan
a. Peruntukan Kawasan
1) Perumahan dan pemukiman 55
2) Perdagangan dan jasa 70
3) Perkantoran dan perdagangan 65
4) Ruang terbuka hijau 50
5) Industri 70
6) Pemerintahan dan fasilitaas
umum 60
7) Rekreasi 70
8) Khusus :
a) Bandara udara
b) Stasiun kereta api
c) Pelabuhan laut 70
d) Cagar budaya
b. Lingkungan Kegiatan
1) Rumah sakit atau sejenisnya 55
2) Sekolah atau sejenisnya 55
3) Tempat ibadah atau
55
sejenisnya
Sumber: Suryani (2015)
Tabel 2.4
45
(Nensi, 2019).
pekerja, sebagai contoh yaitu stress kerja. Stres kerja dapat diartikan
stress pada pekerja jika melebihi nilai ambang batas (Apladika dkk,
2016).
berikut:
yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan
disingkat dB.
lingkungan.
Keputusan ini.
usaha mikro.
media lingkungan
50
sebagai berikut:
ayat (1) huruf b harus dilakukan pada Tempat Kerja yang memiliki
berulang.
METODE PERCOBAAN
2. Stopwatch
3. Kamera
4. Alat Tulis
5. Kalkulator Ilmiah
1. Waktu
2. Tempat
(outdoor).
53
54
C. Prosedur Kerja
setinggi telinga
7. Respon F (Fast) dan liter A pada intensitas yang continue atau slow
9. Catat angka yang muncul pada layar display setiap 5 detik pada
A. Hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Intensitas Kebisingan di WC atau Toilet Lantai IV
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muslim Indonesia
Makassar Tahun 2019
61,0 65,5 64,3 63,1 62,2 63,8 62,7 69,0 63,2 64,2
63,3 62,3 60,0 60,0 69,8 62,9 61,3 69,4 64,4 57,3
58,6 56,4 59,6 58,3 73,7 57,2 56,9 59,8 56,0 58,8
62,5 61,8 61,4 58,9 59,9 59,2 56,0 58,6 58,3 58,9
58,9 58,1 61,2 58,7 57,3 61,2 56,3 58,2 57,3 68,0
58,2 56,2 64,2 58,6 60,5 71,1 59,2 61,0 71,4 65,9
65,0 61,3 60,5 61,7 64,1 77,6 65,0 65,5 64,7 63,9
63,8 67,6 60,4 62,3 66,5 60,5 69,9 66,1 70,7 72,0
65,6 70,5 69,3 70,4 69,9 67,6 68,9 69,2 71,0 70,7
69,0 68,0 73,6 67,3 71,1 79,9 74,3 67,1 69,6 69,1
68,4 71,5 70,1 66,1 68,1 66,2 68,4 72,3 69,1 65,6
68,9 70,4 83,2 74,2 73,3 68,3 69,2 65,8 65,6 65,0
62,6 69,2 61,1 66,9 69,0 65,2 65,3 68,9 63,4 73,3
64,6 65,6 63,8 64,5 67,4 62,0 69,6 64,1 61,9 62,8
63,3 60,9 67,0 60,9 60,9 66,6 65,0 61,8 72,3 68,4
63,8 64,8 58,9 62,4 61,5 57,5 67,5 53,6 53,3 69,2
65,4 63,1 69,9 61,6 63,1 67,2 63,9 67,1 70,7 64,5
67,2 63,7 70,2 68,5 62,7 63,3 64,9 68,2 60,2 63,0
Sumber: Data Sekunder, 2019
Jumlah Data = 180
55
56
= 83,2 + 53,3
R
Interval Kelas (L) =
Jumlah Kelas
30
=
8
= 3,75 dibulatkan menjadi 3,8
Tabel 4.2
Pengukuran Kebisingan (Indoor) di WC atau Toilet Lantai IV
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muslim Indonesia
Makassar Tahun 2019
%
Sampel % Sampel
No Interval Sampel
(n) sampel Kumulatif
Kumulatif
1 53,3 – 57,1 8 4,44 8 4,44
2 57,2 – 61,0 36 20,0 44 24,44
3 61,1 – 64,9 51 28,33 95 52,74
4 65,0 – 68,8 40 22,22 135 74,99
5 68,9 – 72,7 36 20,0 171 94,99
6 72,8 – 76,6 6 3,33 177 98,32
7 76,7 – 80,5 2 1,11 179 99,43
8 80,6 – 84,4 1 0,56 180 99,99
Total 180 100%
Sumber: Data Sekunder, 2019
Diketahui:
57,1+53,3
L1 = = 55,2
2
57
61,0+57,2
L2 = = 59,1
2
64,9+61,1
L3 = = 63
2
68,8+65,0
L4 = = 66,9
2
72,7+68,9
L5 = = 70,8
2
76,6+72,8
L6 = = 74,7
2
80,5+76,7
L7 = = 78,6
2
84,4+80,6
L8 = = 82,5
2
L1 L2 L8
1
Rumus Kebisingan: Leq=10 log
N (∑ ) (∑ )
1
1010
+
2
1010
+ ⋯⋯⋯⋯ + (∑ )
8
10 10
Penyelesaian:
78,6 82,5
(1,11 × 10 ) + ( 0,56× 10 )
10 10
58
1
Leg = 10 log (4,44x105,52) + (20,0x105,91) + (28,33x106,30) + (22,22x
180
1
Leg=10 log ( 1470222,1793827 ) + ( 16256610,323282 ) +
180
(56525781,3830683) + (108828853,663669) +
(240452886,923483) + (241237174,704972) +
(197389014,51432) + (547252843,735254)
1
Leg=10 log ( 1409413387,427431)
180
Leg = 68,4800839669824 dB
Leg = 68 dB
sebagai berikut:
59
Tabel 4.3
Intensitas Kebisingan di Depan Fakultas Hukum
Belakang Masjid Umar Bin Khattab
Universitas Muslim Indonesia
Makassar tahun 2019
70,0 72,3 76,1 72,9 62,8 65,1 65,3 67,7 68,3 67,2
67,3 62,9 69,1 68,6 67,7 66,4 66,4 65,3 62,7 66,0
69,3 61,3 71,9 63,7 79,5 68,0 69,0 66,3 64,8 73,6
66,4 71,5 72,3 66,6 66,6 73,2 82,3 76,7 69,1 67,6
64,9 66,4 66,8 63,6 72,1 65,6 77,7 68,0 65,2 63,8
67,5 79,6 62,1 63,1 67,6 64,8 65,3 62,6 66,4 71,9
64,1 64,5 64,4 67,2 77,0 85,4 72,0 73,1 86,0 68,0
61,3 69,4 68,6 67,7 68,2 63,7 63,8 63,7 63,2 65,0
63,5 62,8 63,6 70,0 66,3 65,6 70,1 64,0 68,8 67,4
65,0 66,0 70,7 72,9 60,8 62,5 70,4 63,9 66,1 70,6
69,6 69,0 68,3 68,7 76,9 69,8 69,7 62,3 63,7 64,2
71,6 65,9 70,7 64,2 63,1 63,0 66,7 62,3 72,3 66,7
61,3 61,9 68,0 64,0 67,5 61,2 61,0 60,7 61,4 69,3
79,0 62,3 76,2 81,9 79,3 62,3 80,3 77,7 65,7 64,2
79,6 75,8 66,6 68,0 63,4 75,8 62,7 64,9 81,3 83,7
75,0 80,8 78,6 74,8 75,2 79,3 78,3 65,3 79,3 80,5
72,0 75,7 80,7 78,5 73,6 71,4 65,3 69,7 62,0 63,8
64,9 61,5 64,4 71,3 68,1 66,2 67,3 72,4 90,6 73,1
Sumber: Data Sekunder, 2019
Diketahui:
= 90,6 – 60,8
= 29,8
= 1 + 3,3 (2,25)
= 1 + 7,425 (dibulatkan 8)
60
Range
Interval Kelas =
Jumlah Kelas
29,9
=
8
= 3,7
Tabel 4.4
Intensitas Kebisingan (outdoor) di Depan Fakultas Hukum
Belakang Masjid Umar Bin Khattab
Universitas Muslim Indonesia
Makassar tahun 2019
%
Sampel % Sampel
No Interval Sampel
(n) sampel Kumulatif
Kumulatif
1 60,7 – 64,5 48 26,67 48 26,67
2 64,6 – 68,4 56 31,11 104 57,78
3 68,5 – 72,3 34 18,89 138 76,67
4 72,4 – 76,2 16 8,89 154 85,56
5 76,3 – 80,1 15 8,33 169 93,89
6 80,2 – 84,0 8 4,44 177 98,33
7 84,1 – 87,9 2 1,11 179 99,44
8 88,0 – 91,8 1 0,56 180 100
Total 180 100%
Sumber: Data Sekunder, 2019
Diketahui:
64,5 + 60,7
L1 = = 62,6
2
68,4+64,6
L2 = = 66,5
2
72,3+68,5
L3 = = 70,4
2
76,2+72,4
L4 = = 74,3
2
61
80,1+76,3
L5 = = 78,2
2
84,0+80,2
L6 = = 82,1
2
87,9+84,1
L7 = = 86
2
91,8+88,0
L8 = = 89,9
2
L1 L2 L8
1
Rumus Kebisingan: Leq=10 log
N ( ∑ 1010 +
1
)( )
∑ 1010 + ⋯⋯⋯⋯ +
2
( ∑ 10 10
8
)
Penyelesaian:
86,0 89,9
(1,11 × 10 ) + ( 0,56× 10 )
10 10
1
Leg = 10 log (26,67x106,26 ) + (31,11x106,65) + (18,89x107,04 ) +
180
(0,56x108,99)
1
Leg=10 log ( 48531421,8991282 )+(13896326 5,518165)+
180
(207124731,251448) + (239277444,069103) +
62
(550357642,190328) + (720083683,227366) +
(441898959,314382) + (547252843,735254)
1
Leg=10 log ( 2893489991,205174 )
180
Leg = 71,6039198878161 dB
Leg = 72 dB
B. Pembahasan
1. Pengukuran Indoor
per hari kerja yang bisa diterima oleh tenaga kerja adalah selama 1
Tenaga Kerja Nomor: Kep 51/Men 1999 tentang faktor fisik ditempat
2. Pengukuran Outdoor
No.48/MENLH/1996.
dBA, dan pada peta sebaran tingkat kebisingan warna dominan itu
C. Contoh Kasus
sebagai berikut:
1. Pengukuran Indoor
rerata sebesar 91,584 dB. Hasil yang lebih tinggi didapatkan dari
2. Pengukuran Outdoor
Pasar Rebo adalah 62,25 dB. Dengan rata –rata tingkat kebisingan
Rebo lebih tinggi daripada tingkat kebisingan di Bundaran HI. Hal ini
2017).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sound Level Meter pada ketinggian 1-1,2 meter atau setinggi telinga.
range suara. Catat angka yang muncul pada layar display setiap 5
66
67
B. Saran
Ahmad, F., Dwi Handayani, I., & Margiantono, A. 2018. Analisis Tingkat
Kebisingan Di Universitas Semarang Dengan Peta Kontur
Menggunakan Software Golden 14. Elektrika, 10(2), 22.
Semarang
Alfathika, D., Irfandy, D., & Asyari, A. 2018. Gambaran Intensitas
Kebisingan di Wahana Bermain Indoor di kota Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas, 7(2), 267.
Andriani, K. W. 2017. Hubungan Umur, Kebisingan Dan Temperatur
Udara Dengan Kelelahan Subjektif Individu Di PT X Jakarta. The
Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 5(2), 112.
Andriani, M., & Thaib Hasan, M. 2017. Analisa Pengaruh Kebisingan
Terhadap Fisiologi Operator Dalam Mengurangi Stres Kerja. Junal
Ilmiah Teknik Industri Prima), 1(1).
Andriyani, S. R. F. 2015. Pengukuran Tingkat Kebisingan Rata-Rata
Harian Di Ruang Tunggu Instalasi Rawat Jalan RSD Dr. Soebandi
Jember. (Skripsi). Universitas Jember
Apladika, A., Denny, H., & Wahyuni, I. 2016. Hubungan Paparan
Kebisingan Terhadap Stres Kerja Pada Porter Ground Handling Di
Kokapura Ahmad Yani Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro, 4(4), 630–635.
Arianto, M. E. 2017. Gangguan Fungsi Pendengaran Pada Pekerja Di
Bagian Komponen Logam PT. Mega Andalan Kalasan (Mak)
Kabupaten Sleman. Jurnal Forum Ilmiah Kesmas Respati, 2(2), 9–
15.
Arzani. 2018. Pengaruh Formulasi Sofspa Terhadap Intensitas Kebisingan
Mesin Penggiling Kompos. (Skripsi). Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
Budiawan, W., Ulfa, E. A., & Andarani, P. 2016. Analisis Hubungan
Kebisingan Mesin Dengan Stres Kerja (Studi Kasus : Mesin Two
For One Twister (TFO) PT. XYZ). Jurnal Presipitasi, 13(1), 1–7.
Carolina, M. C. 2016. Analisis Potensi Bahaya Kebisingan Di Area
Produksi Pt.Semen Bosowa Maros. Analisis Potensi Bahaya
Kebisingan Di Area Produksi PT.Semen Bosowa Maros. (Skripsi).
Universitas Hasanuddin
Dwiyanti, E., & Fanani, E. 2018. Pengaruh Intensitas Kebisingan
Terhadap Tekanan Darah Dan Denyut Nadi Pada Mahasiswa
Peserta Praktikum Pengelasan Ii Di Universitas Negeri Malang.
The Indonesian Journal Of Public Health, 3(1).
68
69
Stres Kerja Pada Pekerja Bengkel Motor Dan Dealer Dwijati Motor
Denpasar. Jurnal Medika, 8(5), 2597–8012.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
KEP.48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
Kustaman, R.2018. Bunyi Dan Manusia. ProTVF, 1(2), 117.
Laziardy, M. 2017. Kebisingan Terhadap Kelelahan Kerja Pada Pekerja
Logam Bagian Produksi. Higeia Journal of Public Health Research
and Development, 1(2), 84–94.
Malau, N. D., Manao, G. R. S., & Kewa, A. 2017. Analisa Tingkat
Kebisingan Lalulintas di Jalan Raya. Jurnal Pendidikan,
Matematika Dan Sains,
Marisdayana, R., Suhartono, & Nurjazuli. 2016. The Relationship Between
Noise Exposure and Work Period with Hearing Disorder on
Workers of “Industry X.” Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia ,
15(1), 22–27.
Mayasari, D., & Khairunnisa, R. 2017. Pencegahan Noise Induced
Hearing Loss pada Pekerja Akibat Kebisingan Prevention of Noise
Induced Hearing Loss on Workers Due to Noise Expossure. J
Agromed Unila, 4(2), 354–360.
Nensi, N. A. 2019. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas
Pendengaran Pada Pekerja Di Pltu Bosowa Kab. Jeneponto
Tahun 2019. (Skripsi). Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar
Nur’aini, F. 2015. Hubungan Intensitas Kebisingan Beban Kerja Fisik Dan
Karakteristik Responden Dengan Kelelahan Kerja Umum Pada
Pekerja Mebel Informal (Studi Di Industri Mebel Kayu Kelurahan
Bukir Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan). (Skripsi).
Universitas Jember
Nurasrin, N. R., Hustim, M., Irmawati, R., Lingkungan, D. T., Teknik, F.,
Hasanuddin, U., Poros, J., Gowa, M., Bontomarannu, K. M., &
Selatan, S. 2017. Analisis Tingkat Kebisingan Pada Kawasan
Sekolah Dasar di Makassar. Jurnal Purifikasi, 17(2), 59–66.
Purnawan, F. D., Imanto, M., Anggraini, D. I., Kedokteran, F., Lampung,
U., Ilmu, B., Hidung, T., Kedokteran, F., Lampung, U., Ilmu, B.,
Kedokteran, F., & Lampung, U. 2019. Dampak Kebisingan Pada
Pekerja Pabrik Perkebunan Effect of Noise on Plantation Plant
Workers. Majority, 8(1), 66–70.
Rahmawati, D. 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan
Pendengaran Pada Pekerja di Departemen Metal Forming dan
Heat Treatment PT. Dirgantara Indonesia (Persero). (Skripsi).
71