Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM VEKTOR

SPRAYING (PENYEMPROTAN)

Disusun Oleh:
Nama : Jauharotul Farida
NIM : J410140112
Shift/Kelas : E / 5C

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
A. PENDAHULUAN

Di Negara Indonesia tempat kita tinggal sampai saat ini penyakit Malaria
masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Angka kesakitan penyakit
Malaria ini masih cukup tinggi, terutama di Indonesia bagian Timur begitu juga
mempengaruhi angka kematian. Di daerah transmigrasi dimana terdapat campurn
penduduk yang berasal dari daerah yang endemis dan tidak endemis malaria, di
daerah endemis malaria masih sering terjadi letusan Kejadian Luar Biasa (KLB)
malaria. Akibat kejadian luar biasa ini menyebabkan insiden rate penyakit malaria
masih tinggi di daerah tersebut.

Malaria adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh parasite
protozoa genus Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk Anopheles.
Upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui, pemberantasan vektor
penyebab malaria (nyamuk Anopheles) dan dilanjutkan dengan melakukan
pengobatan kepada mereka yang diduga menderita malaria atau pengobatan juga
sangat perlu diberikan pada penderita malaria yang terbukti positif secara
laboratorium. Umumnya penderita malaria ditemukan di daerah-daerah terpencil,
pedesaan, transmigrasi, pengungsian penduduk dan sebagian besar dari golongan
ekonomi lemah.

Salah satu factor penyebab penularan malaria adalah cuaca, iklim,


penggalian pasir, tambak yang tidak terurus, pengebangan hutan liar. Keadaan
lingkungan yang secara langsung saling berinteraksi dimana hal itu akan dapat
berpengaruh besar terhadap ada/tidaknya malaria di suatu daerah. Ada 4 jenis
plasmodium yaitu Plasmodium vovax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae
dan Plasmodium falciparum. Sakit malaria berat sering menjurus yang disebabkan
oleh Plasmodium falciparum sehingga terkadang juga menyebabkan kematian.
Sedangkan 3 jenis plasmodium lainnya merupakan penyakit ringan yang sangat
jarang menjurus.
Mengingat seringnya nyamuk masuk ke dalam rumah dan menempel di
tembok (dinding) rumah merupakan salah satu hal yang bias dimanfaatkan untuk
mengendalikan vector nyamuk. Caranya adalah dengan melakukan spraying atau
proses penyemprotan insektisida ke dindig-dinding rumah, sehingga nyamuk yang
menempel pada dinding rumah akan mati sebelum menularkan penyakit pada
manusia.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Mampu menyelenggarakan kegiatan penyemprotan rumah dengan insektisida
(racun serangga) dengan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Dapat menjelaskan pengertian penyemprotan rumah.
b. Dapat menyebutkan bagian alat semprot (spray-can).
c. Dapat menjelaskan kebijakan dalam penyemprotan rumah.
d. Dapat menjelaskan kriteria penyemprotan.
e. Dapat menjelaskan factor-faktor yang harus diperhatika untuk mendapatkan
dosis insektisida yang tepat.
f. Dapat menjelaskan tentang cakupan, pemenuhan dosis clan keteraturan
penyemprotan.
g. Dapat melakukan supervise dan evaluasi penyemprotan.
h. Dapat menjelaskan cara penjegahan clan memberi pertolongan pada kasus
keracunan.
i. Dapat melakukan penyemprotan rumah dengan terampil.

C. Hasil Pembahasan
Alat semprot (Spray-can) Hudson X-pert digunakan untuk kegiatan
penyemprotan rumah dengan merk Hudson X-pert dimana memiliki karakteristik
yaitu:
Kapasitas tangki : 3 US Gallon atau 11,36 liter
Tinggi tangki : 56 cm
Berat tangki : 5kg
Sabuk penyandang : panjang 1m, lebar 5cm, dan tebal 3mm.
Agar penyemprotan dapat dilakukan dengan baik, maka perlu mengetahui
dan memahami bagian-bagian dari Spray-can tersebut, antara lain:

(Gambar alat semprot (Spray-can) Hudson X-pert)

Keterangan:
1) Tangki (tank assembly)
2) Injakan kaki
3) Sabuk penyandang (Shoulder strap)
4) Pipa pancaran yang ujungnya dipasang nozzle (discharge assembly)
5) Selang dan klep pembuka dan penutup larutan (hose & valve assembly)
6) Tangki pompa dan handelnya (pump assembly)
7) Karet penahan benturan bila pompa ditekan
8) Kunci pompa
9) Pegangan pompa dan tangkinya (Plunger tube and handle)
10) Silinder pompa
11) Alat untuk membuka / menutup arus larutan
12) Nozzle

Penjelasan lebih lanjut mengenai bagian-bagiannya berada di bawah ini, yaitu:

1) Tangki (Tank assembly)


Merupakan tempat larutan racun serangga atau insektisida yang hanya boleh
diisi 8,5 liter sampai batas tanda panah yang terdapat di dinding luar tangki.
2) Injakan kaki
Yaitu untuk diinjak ketika sedang memompa alat ini (spray-can).
3) Sabuk Penyandang
Tepatnya diletakkan (dicangklongkan) ke lengan tangan sebelah kiri.
5) Selang dan klep pembuka dan penutup larutan
Agar dapat keluar atau memancar larutan insektisidanya maka klepnya di tekan,
jika tidak ditekan maka larutannya tidak akan keluar (memancar).
6) Tangki Pompa dan Handlenya
Yaitu pegangan untuk memompa
8) Kunci pompa

Yaitu untuk menahan handel naik ke atas.

10) Silinder Pompa


Yaitu tabung silinder tempat pompa.
12) Nozzle
Tepatnya Nozzle tip 8002E HSS, yaitu sebagai tempat larutan memancar
dengan bentuk kipas, dengan sudut pancaran 80 derajat dan larutan keluar 0,2
gallon per menit atau 757 cc /menit pada tekanan 40psi.

Dalam praktikum ini, kami tidak langsung terjun ke lapangan untuk


melakukan spraying, namun hanya diberikan penjelasan mengenai langkah-
langkah yang perlu dilaksanakan dalam penyemprotan serta cara memakai
sekaligus menggunakan alat tersebut berada di dinding luar ruangan. Langkah
kerjanya antara lain:
 Spray can harus dalam keadaan baik dan bersih (tidak cacat/rusak)
 Pada 1x takaran yang dimasukkan ke dalam tanginya sebanyak 8,5 liter. Yang
dimasukkan ke dalam tangki setengahnya dulu (4,25 liter), baru sisanya
kemudian dimasukkan.
 Setelah itu, ditutup tangkinya serapat mungkin dan menempatkan posisi
tutupnya dengan tepat serta kita harus konsentrasi ketika melakukan
penyemprotan (spraying).
 Lalu memompanya dengan posisi salah satu kaki (kaki kiri) berada di injakan
kaki, dan tangan memegang pegangan pompa serta melakukan pemompaan
sampai arah jarumnya di angka 55 psi.
 Selanjutnya spray-can langsung dapat digunakan, dengan melingkarkan sabuk
penyandang ke lengan tangan kiri dan menekan klepnya lalu diarahkan dinding
yang akan disemprot. Jarak antara permukaan dinding yang disemprot dengan
nozzle yaitu 46 cm.
 Penyemprotan sebaiknya dilakukan dengan kecepatan yang tepat. Mengingat
larutan yang keluar per menit sebanyak 757 cc, 3 menit = 19 m2.
 Ketika menyempot bagian atas dinding, maka kaki kita agak maju, kemudian di
tengah dinding kaki mundur dan di bawah dinding maju lagi (secara berirama).
Berguna agar tetap pada jarak yang sama dan posisi lengan tangan kanan harus
lurus dan badan yang bergerak maju mundur, bukan tangan kita.
 Menyemprot dinding harus lurus dri atas sampai bawah atau bias dikatakan satu
arah tidak berbelok apalagi miring. Berguna agar penyemprotan dinding merata
secara keseluruhan terkena larutan insektisidanya.
 Tidak lupa juga ketika melakukan penyemprotan, dianjurkan untuk memakai
masker. Dan menutup jendela maupun pintu ketika ruangan sedang disemprot,
tetapi bukalah jendela atau pintu lain agar penyemprot tidak bekerja di ruang
tertutup.

Untuk menghabiskan isi tangki spray-can sebanyak 8,5 liter, maka


dilakukan tindakan sebagai berikut:
a. Pompa sebanyak 55 kali.
b. Semprotkan selama 3 menit, cairan yang telah keluar sebanyak 2,3 liter.
c. Kemudian pompa lagi sebanyak 25 kali.
d. Semprotkan lagi selama 3 kali, cairan yang telah keluar sebanyak 4,5 liter.
e. Pompa sebanyak 25 kali.
f. Semprotkan terus sampai cairan dalam tangki habis.
Cakupan permukaan yang disemprot, antara lain:
a. Bila tinggi dinding <3 meter, seluruhnya di semprot
b. Bila tinggi dinding >3 meter, maka yang disemprot hanya setinggi 3 meter.
c. Pintu dan jendela yang membuka ke dalam kedua permukaan harus di semprot.
Bila membukanya keluar, yang di semprot hanya bagian dalam saja.
d. Perabot dalam rumah seperti meja, tempat tidur dan kursi harus disemprot
bagian bawahnya. Sedangkan lemari disemprot bagian belakang dan bawahnya.
e. Rumah panggung yang tingginya dari permukaan tanah >1 meter da nada ruang
di bawahnya maka bagian bawah rumah tersebut harus disemprot.
f. Rumah bangunan yang mempunyai teras yang biasanya digunakan unuk duduk-
duduk di malam hari, dinding dan langit-langitnya setinggi 3 meter juga harus
disemprot.
g. Bagian atap yang menonjol di kanan dan kiri rumah, kadang-kadang juga di
bagian belakang yang tingginya <3 meter harus disemprot pula.
Untuk permukaan atau dinding yang terbuat dari kaca atau keramik tidak perlu
disemprot karena nyamuk tidak suka hinggap di sana karena licin.

Pengendalian nyamuk anopheles yang hinggap di dinding (tembok) dengan


disemprot merupakan salah satu cara gunanya alat semprot (spray-can). Jika tidak
dilakukan penyemprotan, dapat dilakukan dengan mengecat yang di dalam catnya
ditambahkan pestisida. Dalam mengecat dapat dikatakan tidak efisien karena
membutuhkan pestisida yang sangat banyak.
Pestisida merupakan semua bahan kimia, secara umum pestisida dapat
didefinisikan sebagai bahan yang di pergunakan untuk mengendalikan jasad hidup
yang dianggap hama yang secara langsung maupun tidak langsung merugikan
kepentingan manusia. Tujuan operasional penyemprotan adalah menempelkan
racun serangga tertentu dengan jumlah (dosis) tertentu secara merata pada
permukaan yang di semprot (Depkes RI, 2007:35).
Nyamuk anopheles sebagai vector penyakit malaria banyak terdapat di
rawa-rawa, saluran-saluran air, dan permukaan air yang terkena sinar matahari. Ia
bertelur di permukaan air. Nyamuk ini hinggap dengan posisi menukik atau
membentuk sudut. Sering hinggap di dinding rumah atau kandang. Nyamuk ini
menggigit manusia pada malam hari. Oleh karena itu, untuk mengendalikan vector
nyamuk anopheles perlu dilakukan spraying dengan cara menyemprotkan bahan
larutan insektisida ke dinding rumah.
PENUTUP

1. Simpulan
Spraying merupakan langkah yang cocok dilakukan pada daerah dengan
KLB (Kejadian Luar Biasa), fungsinya adalah untuk memutus rantai penularan
penyakit. Dalam pelaksanaan spraying harus memiliki ketebalan yang sama pada
dinding. Cara membuat ketebalan yang sama adalah dengan bergerah ke depan dan
ke belakang secara berirama.
Spraying adalah cara yang efektif untuk membasmi nyamuk akan tetapi
membutuhkan dana yang banyak dan juga keahlian dalam menggunakan spray-
can. Pada saat melakukan spraying dibutuhkan ketelitian dan keseriusan agar dapat
berjalan dengan baik dan efektif.
2. Saran
Spraying sebenanya kurang efektif apabila tidak ditindaklanjuti dengan
gerakan 3M (Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan
air, dan Mengubur barang bekas) dan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
Efektivitas spraying akan tinggi jika spraying dilakukan pada waktu sore hari
karena pada saat itu biasanya nyamuk keluar dari tempat persembunyiannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. “Praktikum Pengendalian Vektor VI Spraying (Penyemprotan)”.


(Online, http://jawarakesehatan.blogspot.com/2015/06/praktikum-
pengendalian-vektor-vi.html/ diakses pada tanggal 13 Oktober 2015).
Anonim. 2013. “Praktikum Pengendalian Vektor Spraying (Penyemprotan)”. (Online,
http://muntiana.blogspot.com/2013/05/spraying_28.html/ diakses tanggal 13
Oktober 2015)
Depkes RI. 2007. Modul Pelatihan bagi Pengelolaan rogram Pengendalian Penyakit
Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai