Anda di halaman 1dari 21

TUGAS III

EKSPLORASI SUMBERDAYA PANAS BUMI


(Exploration and Geothermal Evaluation)

Disusun oleh :

Horasman Parsaulian Simarmata (22117012)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018
Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

DAFTAR PUSTAKA
1. Using air photo data (from google), geological map and also all information from the
Maribaya area, mineralogy from Maribaya, and water quality as shown in table below

Dan isotop sbb :


Dari data air lakukan analisa geothermometer, tertinary diagram serta analisa asal-usul air.
Lakukan analisa-analisa prospek tidaknya daerah tersebut. Jika prospek tindakan apa saja yang
harus dilakukan.

Fig. Maribaya from Google Earth image


Jawaban :

Dari data tersebut maka akan dilakukan analisis keakuratan pengambilan sampel air dilapangan
dengan cara perhitungan measured dan calculated TDS (Total Dissolved Salt) dan imbalance
kation anion sebelum dilakukan analisa geothermometer

1. Perhitungan measured TDS

Measured TDS = k c × EC, dengan kc = 0.67 mg.cm/μS.L

EC di tiap titik diketahui

Dengan menggunakan rumus diatas sehingga didapakan :


Measured TDS 01 = 0.67 mg.cm/μS.L x 1593 umhoS/cm = 1067.31mg/L
Measured TDS 02 = 0.67 mg.cm/μS.L x 1695 umhoS/cm = 1135.65mg/L
Measured TDS 03 = 0.67 mg.cm/μS.L x 1703 umhoS/cm = 1141.01mg/L
Measured TDS 04 = 0.67 mg.cm/μS.L x 1667 umhoS/cm = 1116.89mg/L
Measured TDS 05 = 0.67 mg.cm/μS.L x 1639 umhoS/cm = 1098.13mg/L

Measured TDS dapat dilihat di table berikut

Titik Parameter Harga


1 1067.31 mg/L
2 1135.65 mg/L
3 Calculated TDS 1141.01 mg/L
4 1116.89 mg/L
5 1098.13 mg/L
2. Perhitungan calculated TDS

Calculated TDS = 0.6 ×Alkalinity + Al 3+ + Fe 3+


+ Ca 2+
+ Mg 2+
+ Na ++ K + + Li++ As3++
NH4++F-+Cl-+SO42-

Calculated TDS = 0.6 × (HCO3-+ CO3-2+ OH-− H+) +Al3+ + Fe3++ Ca2+
+ Mg2++Na++K++Li++As3++NH4++F+Cl-+SO42-

Dengan menggunakan rumus diatas sehingga didapakan jumlah dari calculated TDS :

3. Perhitungan perbandingan measured TDS / calculated TDS


𝑚𝑒𝑎𝑠𝑢𝑟𝑒𝑑 𝑇𝐷𝑆
Perbandingan measured dan calculated TDS dinyatakan dalam , disajikan dalam
𝑐𝑎𝑙𝑐𝑢𝑙𝑎𝑡𝑒𝑑 𝑇𝐷𝑆
perhitungan berikut :

Untuk lokasi 1 rasio TDS sebesar 1.022


Untuk lokasi 2 rasio TDS sebesar 1.021

Untuk lokasi 3 rasio TDS sebesar 0.996

Untuk lokasi 4 rasio TDS sebesar 1.092

Untuk lokasi 5 rasio TDS sebesar 1.032

Perbandingan rasio TDS dapat dilihat di table berikut

Analisa terhadap hasil perbandingan measured dan calculated TD:

 Pada tabel di atas, lokasi 1, 2, 4, dan 5 menghasilkan rasio TDS yang akurat karena
berada pada angka 1 – 1.2 . ( angka antara 1 - 1.2 menunjukkan bahwa data tersebut
dianalisis dengan akurat.)
 Sedangkan pada lokasi 3 dianggap cukup akurat. (Karena didapatkan ratio 0.9961
mendekati nilai 1)

4. Perhitungan anion - kation

Anion merupakan charge negative, sedangkan cations merupakan charge positif. Larutan encer
selalu memiliki larutan listrik yang netral, jadi jumlah dari anion dan cation dalam
milliequivalents/Liter selalu netral. Besarnya konsentrasi anion dan cation dalam larutaan
bergantung pada Electrical Conductivity (EC) dari larutan.
Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :

Anions (meq/L) = cations (meq/L) = approax EC/10 (ms/m)


Laboratorium biasanya melaporkan konsentrasi anions dan cations dalam g.m3 (sama dengan
mg/L). Untuk anions cations balance dibutuhkan satuan milliequivalen per litre (meq/L). untuk
konversi dari g.m3 ke meq/L maka dapat dilakukan dengan persamaan berikut.

Persentase anions balance dapat dicari menggunakan rumus berikut.

Dimana perbedaan cation dan anion yang dapat diterima adalah sebagai berikut.

Perhitungan imbalance anion kation ini digunakan untuk parameter keseimbangan ion yang ada
di sampel air, jika berada <5% maka data ini dianggap akurat, hasil perhitungan menunjukkan
untuk setiap titik sebagai berikut :
19.56−18.49
= 100
19.56+18.49

= 2.81

20.87−19.75
= 100
20.87+19.75

= 2,75
21.80−20.20
= 100
21.80+20.20

= 3,80
18.56−18.46
= 100
18.56+18.46

= 0.27

20.15−18.84
= 100
20.15+18.84

= 3.35

Analisa Terhadap Tabel

Berdasarkan hasil balance atau perbandingan yang didapat dilakukan analisa terhadap hasil-hasil
yang didapat. Dimana hasil-hasil yang didapat dapat dilihat pada table dibawah ini dari hasil
table terlihat bahwa semua data dianalisis secara akurat karena data di table menunjukkan data <
5%.

Titik Sampel Balance Status


01 2.81 % Akurat

02 2,75 % Akurat

03 3,80 % Akurat

04 0.27 % Sangat Akurat


05 3.35 % Akurat

5. Analisa geothermometer

Setalah disimpulkan data diambil secara akurat maka dilanjutkan pada kegiatan analisis
geothermometer. Penggunaan parameter geothermometer dimaksudkan mengetahui konsentrasi
dari unsur-unsur yang dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk memperkirakan temperatur
reservoir atau temperature sumber air dibawah permukaan.

Sebelum melakukan perhitungan geothermometer, diperlukan pengetahuan terhadap jenis-jenis


air panas bumi, adapun jenis air panas bumi sebagai berikut :

 Air Alkali Klorida (Alkali Chloride Water)


Ciri-ciri air ini Cl tinggi (400-1800 ppm), Na dan K tinggi, Ca sering kali rendah, SiO2
cukup tinggi tergantung temperatur, Ph sekitar 6-7,5
 Air Asam Sulfat (Acid Sulphate Water)
SO4 tinggi, Cl dan HCO3 sangat rendah, mengandung Na, K, Ca, Mg, Fe, Ph rendah
 Air Asam Sulfat-Klorida (Acid Sulphate-Chloride Water)
Cl dan SO4 cukup tinggi, Ph 2-5
 Air Bikarbonat (Bicarbonate Water)
HCO3 tinggi, Cl rendah, Ph sekitar 5-6
Dari data yang ditunjukkan table pada soal untuk daerah maribaya ini termasuk jenis air Klorida
dimana dalam hal ini dapat dibuktikan dengan Na dan K yang tinggi dan pH yang dimilikinya
yaitu berkisar 6- 7.5. Berdasarkan kesesuain terhadap syarat-syarat tersebut maka dalam hal ini
dapat dikatakan bahwa untuk daerah maribaya ini termaksuk kedalam air Klorida.

Berdasarkan analisa terhadap table yang ada di atas maka dapat dilihat bahwa PH dari masing-
masing titik sampel pada dasarnya memiliki pH yang hampir netral-netral mendekati basa,
dengan rentang 6-7.5.

Geothermometer yang digunakan.

o Na – K
Syarat :
Hasil perhitungan menunjukkan data bahwa ratio perbandingan
Menghasilkan perhitungan pada keseluruhan titik (sampling) dengan data kurang dari
1, oleh karena itu pemakaian teori geothermometer Na-K adalah tepat. Untuk
mengetahui suhu pada reservoir dapat digunakan rumus :

menghasilkan data :

Titik Sampel 01 02 03 04 05
C - Ca²⁺ 150.63 148.40 159.90 102.50 142.10
C - Na⁺ 111.01 121.94 124.68 129.67 116.80
Rasio 0.1105 0.0999 0.1014 0.0780 0.1020
Suhu Reservoir 465.3604 484.3744 475.0954 570.5057 484.4307

Berdasarkan tabel terlihat bahwa suhu (to) pada reservoir di titik (sampling) 01, 02, 03
dan 05 cenderung sama atau mendekati seragam yaitu + 460oC sedangkan pada titik
(sampling) 05 mendapat hasil yang berbeda yaitu cenderung lebih besar dimana dalam
hal ini didapat suhu 570oC.
Dalam hal ini secara rata-rata dapat dikatakan parameter hasil Na-K yaitu suhu (to) >
180o terpenuhi

o K – Mg
Syarat :
1. Chloride water dengancMg< 1 ppm
2. Sensitive
3. Batasan temperatur 100oC - 300oC
Pada Tabel di atas (soal), kadar Mg yaitu :

Maka, C Mg > dari pada 1 ppm, otomatis system perhitungan geothermometer ini
tidak dapat digunakan

o Kuarsa (SiO2)
Syarat :
1. Sampling terbaik pada 225oC
2. Control silica solubility in geothermal 150oC
3. Quartz-no steam loss, menggunakan :

menghasilkan :

o K – Mg
Syarat :
- Chloride water dengan c Mg< 1 ppm
- Sensitive
- Batasan temperatur 100oC - 300oC
Pada Tabel di atas (soal), kadar Mg yaitu :

Parameter TITIK SAMPLING (mg/L)

01 78.10

02 89.20
Mg²⁺
03 91.80
04 84.60
05 87.00

Maka, C Mg > dari pada 1 ppm, otomatis system perhitungan geothermometer


ini tidak dapat digunakan

Tertiary Diagram (Na – K – Ca)

Untuk memplot pada tertinary diagram maka diperlukan perhitungan berapa persen kation anion
yang terdapat pada sampel air, berikut tabel yang ditunjukkan oleh perhitungan kation(Mg, Ca,
Na+K) dan anion (HCO3- + CO3-2, Cl-, SO42- ) berdasarkan 5 titik sampel

Note :
- Performed for each element of the cation (Mg, Ca, Na+K)
- or Anion (HCO3- + CO3-2, Cl-, SO42-)
SAMPEL 1 SAMPEL 2

SAMPLE 01
SAMPLE 02

SAMPEL 3 SAMPEL 4

SAMPEL 5
Anion dan kation masing-masing di plot pada piper diagram kemudian dibandingkan dengan
klasifikasi jenis air

Plotting Pada Piper


Analisa Terhadap Hasil Plot

Dari hasil data geokimia air yang telah diberikan, dilakukan plotting terhadap anion-anion Cl,
SO4 2- , dan HCO3 untuk mendapatkan jenis air geothermal dari daerah maribaya ini. Dari data
hasil plotting anion-anion sampel Maribaya didapatkan fluida dominan adalah larutan bikarbonat
yang terlihat dari komposisi Cl rendah dan komposisi bikarbonat yang dominan. Selain itu
terlihat juga kandungan Mg yang cukup dominan.

Analisa Asal Fluida


Analisa asal fluida dilakukan dengan menggunakan isotope 18O dan 2H untuk menganalisa
fluida bikarbonat yang didapat. Berikut adalah data isotope stabil yang dilakukan di daerah
Maribaya.
Dari hasil plotting yang dilakukan terlihat perpotongan antara isotope stabil pada daerah
Maribaya dengan garis meteoric global hal ini dapat mengindikasikan fluida reservoir pada
daerah Maribaya mengalami interaksi dengan batuan dasar atau dengan air meteoric.
KESIMPULAN

1. Dari data hasil plotting anion-anion sampel Maribaya didapatkan fluida dominan adalah
larutan bikarbonat yang terlihat dari komposisi Cl rendah dan komposisi bikarbonat yang
dominan.
2. Analisis tipe air berdasarkan plotting kation pada diagram Na-K-Mg mendapatkan sampel
mata air merupakan tipe immature water
3. Analisis suhu reservoar menggunakan geotermometer silika konduktif (no steam loss)
mendapatkan hasil suhu reservoar sebesar 170-180 . Termasuk entalpi sedang (Hochstein,
1990) selain itu dilihat dari korelasinya dengan sistem high terrain gunung Maribaya.
4. Analisis sumber asal air berdasarkan isotop stabil mendapatkan garis perpotongan antara
isotop stabil daerah Maribaya dengan garis Meteorik Global merepresentasikan air berasal
dari air meteorik atau interaksi dengan batuan dasar yang telah mengalami evaporasi.
5. Perpotongan antara isotope stabil pada daerah Maribaya dengan garis meteoric global
mengindikasikan fluida reservoir pada daerah Maribaya mengalami interaksi dengan batuan
dasar atau dengan air meteoric.

Berdasarkan analisis geokimia fluida menunjukan sistem panasbumi daerah Maribaya tidak
prospek untuk dilakukan penelitian selanjutnya. Hal ini didasarkan pada berbagai analisis yang
menunjukkan tipe air steam heated berupa air bikarbonat, immature water, suhu reservoar 170-
180 yang masih termasuk ke dalam suhu kurang ekonomis di Indonesia, serta kelimpahan ion
terlarut Ca2+, Mg2+, K+. Sebagaimana diketahui bahwa lapangan panasbumi Maribaya adalah
zona outflow dari suatu sistem panasbumi. Disarankan untuk dilakukan studi pendahuluan
lanjutan dengan metode geologi, geofisika, dan geokimia di lapangan panasbumi Maribaya untuk
mendapatkan presisi dan akuisisi data yang lebih lengkap , serta mengenali keadaan bawah
permukaan yang tidak tersingkap di permukaan. Sehingga, analisa potensi dapat dilakukan
dengan lebih detai

Anda mungkin juga menyukai