Disusun oleh :
DAFTAR PUSTAKA
1. Using air photo data (from google), geological map and also all information from the
Maribaya area, mineralogy from Maribaya, and water quality as shown in table below
Dari data tersebut maka akan dilakukan analisis keakuratan pengambilan sampel air dilapangan
dengan cara perhitungan measured dan calculated TDS (Total Dissolved Salt) dan imbalance
kation anion sebelum dilakukan analisa geothermometer
Calculated TDS = 0.6 × (HCO3-+ CO3-2+ OH-− H+) +Al3+ + Fe3++ Ca2+
+ Mg2++Na++K++Li++As3++NH4++F+Cl-+SO42-
Dengan menggunakan rumus diatas sehingga didapakan jumlah dari calculated TDS :
Pada tabel di atas, lokasi 1, 2, 4, dan 5 menghasilkan rasio TDS yang akurat karena
berada pada angka 1 – 1.2 . ( angka antara 1 - 1.2 menunjukkan bahwa data tersebut
dianalisis dengan akurat.)
Sedangkan pada lokasi 3 dianggap cukup akurat. (Karena didapatkan ratio 0.9961
mendekati nilai 1)
Anion merupakan charge negative, sedangkan cations merupakan charge positif. Larutan encer
selalu memiliki larutan listrik yang netral, jadi jumlah dari anion dan cation dalam
milliequivalents/Liter selalu netral. Besarnya konsentrasi anion dan cation dalam larutaan
bergantung pada Electrical Conductivity (EC) dari larutan.
Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dimana perbedaan cation dan anion yang dapat diterima adalah sebagai berikut.
Perhitungan imbalance anion kation ini digunakan untuk parameter keseimbangan ion yang ada
di sampel air, jika berada <5% maka data ini dianggap akurat, hasil perhitungan menunjukkan
untuk setiap titik sebagai berikut :
19.56−18.49
= 100
19.56+18.49
= 2.81
20.87−19.75
= 100
20.87+19.75
= 2,75
21.80−20.20
= 100
21.80+20.20
= 3,80
18.56−18.46
= 100
18.56+18.46
= 0.27
20.15−18.84
= 100
20.15+18.84
= 3.35
Berdasarkan hasil balance atau perbandingan yang didapat dilakukan analisa terhadap hasil-hasil
yang didapat. Dimana hasil-hasil yang didapat dapat dilihat pada table dibawah ini dari hasil
table terlihat bahwa semua data dianalisis secara akurat karena data di table menunjukkan data <
5%.
02 2,75 % Akurat
03 3,80 % Akurat
5. Analisa geothermometer
Setalah disimpulkan data diambil secara akurat maka dilanjutkan pada kegiatan analisis
geothermometer. Penggunaan parameter geothermometer dimaksudkan mengetahui konsentrasi
dari unsur-unsur yang dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk memperkirakan temperatur
reservoir atau temperature sumber air dibawah permukaan.
Berdasarkan analisa terhadap table yang ada di atas maka dapat dilihat bahwa PH dari masing-
masing titik sampel pada dasarnya memiliki pH yang hampir netral-netral mendekati basa,
dengan rentang 6-7.5.
o Na – K
Syarat :
Hasil perhitungan menunjukkan data bahwa ratio perbandingan
Menghasilkan perhitungan pada keseluruhan titik (sampling) dengan data kurang dari
1, oleh karena itu pemakaian teori geothermometer Na-K adalah tepat. Untuk
mengetahui suhu pada reservoir dapat digunakan rumus :
menghasilkan data :
Titik Sampel 01 02 03 04 05
C - Ca²⁺ 150.63 148.40 159.90 102.50 142.10
C - Na⁺ 111.01 121.94 124.68 129.67 116.80
Rasio 0.1105 0.0999 0.1014 0.0780 0.1020
Suhu Reservoir 465.3604 484.3744 475.0954 570.5057 484.4307
Berdasarkan tabel terlihat bahwa suhu (to) pada reservoir di titik (sampling) 01, 02, 03
dan 05 cenderung sama atau mendekati seragam yaitu + 460oC sedangkan pada titik
(sampling) 05 mendapat hasil yang berbeda yaitu cenderung lebih besar dimana dalam
hal ini didapat suhu 570oC.
Dalam hal ini secara rata-rata dapat dikatakan parameter hasil Na-K yaitu suhu (to) >
180o terpenuhi
o K – Mg
Syarat :
1. Chloride water dengancMg< 1 ppm
2. Sensitive
3. Batasan temperatur 100oC - 300oC
Pada Tabel di atas (soal), kadar Mg yaitu :
Maka, C Mg > dari pada 1 ppm, otomatis system perhitungan geothermometer ini
tidak dapat digunakan
o Kuarsa (SiO2)
Syarat :
1. Sampling terbaik pada 225oC
2. Control silica solubility in geothermal 150oC
3. Quartz-no steam loss, menggunakan :
menghasilkan :
o K – Mg
Syarat :
- Chloride water dengan c Mg< 1 ppm
- Sensitive
- Batasan temperatur 100oC - 300oC
Pada Tabel di atas (soal), kadar Mg yaitu :
01 78.10
02 89.20
Mg²⁺
03 91.80
04 84.60
05 87.00
Untuk memplot pada tertinary diagram maka diperlukan perhitungan berapa persen kation anion
yang terdapat pada sampel air, berikut tabel yang ditunjukkan oleh perhitungan kation(Mg, Ca,
Na+K) dan anion (HCO3- + CO3-2, Cl-, SO42- ) berdasarkan 5 titik sampel
Note :
- Performed for each element of the cation (Mg, Ca, Na+K)
- or Anion (HCO3- + CO3-2, Cl-, SO42-)
SAMPEL 1 SAMPEL 2
SAMPLE 01
SAMPLE 02
SAMPEL 3 SAMPEL 4
SAMPEL 5
Anion dan kation masing-masing di plot pada piper diagram kemudian dibandingkan dengan
klasifikasi jenis air
Dari hasil data geokimia air yang telah diberikan, dilakukan plotting terhadap anion-anion Cl,
SO4 2- , dan HCO3 untuk mendapatkan jenis air geothermal dari daerah maribaya ini. Dari data
hasil plotting anion-anion sampel Maribaya didapatkan fluida dominan adalah larutan bikarbonat
yang terlihat dari komposisi Cl rendah dan komposisi bikarbonat yang dominan. Selain itu
terlihat juga kandungan Mg yang cukup dominan.
1. Dari data hasil plotting anion-anion sampel Maribaya didapatkan fluida dominan adalah
larutan bikarbonat yang terlihat dari komposisi Cl rendah dan komposisi bikarbonat yang
dominan.
2. Analisis tipe air berdasarkan plotting kation pada diagram Na-K-Mg mendapatkan sampel
mata air merupakan tipe immature water
3. Analisis suhu reservoar menggunakan geotermometer silika konduktif (no steam loss)
mendapatkan hasil suhu reservoar sebesar 170-180 . Termasuk entalpi sedang (Hochstein,
1990) selain itu dilihat dari korelasinya dengan sistem high terrain gunung Maribaya.
4. Analisis sumber asal air berdasarkan isotop stabil mendapatkan garis perpotongan antara
isotop stabil daerah Maribaya dengan garis Meteorik Global merepresentasikan air berasal
dari air meteorik atau interaksi dengan batuan dasar yang telah mengalami evaporasi.
5. Perpotongan antara isotope stabil pada daerah Maribaya dengan garis meteoric global
mengindikasikan fluida reservoir pada daerah Maribaya mengalami interaksi dengan batuan
dasar atau dengan air meteoric.
Berdasarkan analisis geokimia fluida menunjukan sistem panasbumi daerah Maribaya tidak
prospek untuk dilakukan penelitian selanjutnya. Hal ini didasarkan pada berbagai analisis yang
menunjukkan tipe air steam heated berupa air bikarbonat, immature water, suhu reservoar 170-
180 yang masih termasuk ke dalam suhu kurang ekonomis di Indonesia, serta kelimpahan ion
terlarut Ca2+, Mg2+, K+. Sebagaimana diketahui bahwa lapangan panasbumi Maribaya adalah
zona outflow dari suatu sistem panasbumi. Disarankan untuk dilakukan studi pendahuluan
lanjutan dengan metode geologi, geofisika, dan geokimia di lapangan panasbumi Maribaya untuk
mendapatkan presisi dan akuisisi data yang lebih lengkap , serta mengenali keadaan bawah
permukaan yang tidak tersingkap di permukaan. Sehingga, analisa potensi dapat dilakukan
dengan lebih detai