Anda di halaman 1dari 11

LAND SURFACE TEMPERATURE PADA MANIFESTASI

PERMUKAAN PANASBUMI: STUDI KASUS GUNUNG


TANGKUBAN PARAHU, JAWA BARAT

Rifqi Alfadhillah Sentosa1*, Nana Sulaksana2, Agus Didit Haryanto2, Dewi Gentana3
1
Program Sarjana Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran, Sumedang
2
Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran, Sumedang
3
Program Doktoral Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran, Bandung

*Korespondensi: ras.alfadhillah@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian berlokasi di Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Subang, dan daerah sekitarnya di sisi
selatan dan timur dari gunung yaitu Kabupaten Bandung Barat di bagian selatan. Penelitian berupa
memprediksi hubungan antara keberadaa manifestasi panasbumi berupa mata air panas di sekitar
Gunung Tangkuban Parahu dengan hasil pengolahan citra Landsat-8 berupa sebaran suhu permukaan
tanah atau Land Surface Temperature. Metode yang digunakan berdasar kepada algoritma Split-Window
yang menghasilkan nilai suhu permukaan di daerah penelitian beserta sebarannya yang dijadikan
menjadi peta sebaran suhu permukaan. Hasil penelitian ini menunjukkan empat mata air panas jatuh ke
dalam zona dengan suhu permukaan tinggi dan satu mata air panas jatuh ke dalam zona dengan suhu
permukaan sangat rendah. Selain itu, peta persebaran suhu permukaan memperlihatkan nilai suhu
permukaan yang tinggi memiliki kecenderungan sebaran di daerah pemukiman. Hasil dari penelitian ini
mengindikasikan bahwa daerah pemukiman dapat menghasilkan deviasi pada analisis suhu permukaan
dalam memprediksi lokasi manifestasi panasbumi di Gunung Tangkuban Parahu dan sekitarnya.
Ketidakakuratan ini diperkirakan disebabkan oleh nilai suhu permukaan di daerah pemukiman yang
tinggi, skala dari manifestasi yang tidak cukup besar untuk mempengaruhi suhu permukaan tanah di
sekitarnya, dan vegetasi yang rindang menghalangi pengambilan citra. Studi mengenai tata guna lahan
direkomendasikan dalam melakukan penelitian selanjutnya di daerah penelitian atau yang memiliki
kondisi yang serupa.

ABSTRACT
Research area is located at Mount Tangkuban Parahu, Subang, and also in the vicinity area on the
southern and eastern side of the mountain. The main goal is to predict the relationship between the
geothermal manifestation existence in form of hot springs around Tangkuban Parahu and the result of
Landsat-8 image processing in the form of Land Surface Temperature distribution. The method used is
based on Split-Window algorithm which yields the surface temperature value in the research area along
with its distribution projected as a map. The result of this study shows four hot springs fall into zone
with high value of surface temperature and one hot spring fall into zone with very low value. In
addition, the surface temperature distribution map shows that high values of surface temperature have a
tendency to be located on residential areas. The results of this study indicate that residential areas may
interfere with Land Surface Temperature analysis in predicting geothermal manifestations on Mount
Tangkuban Parahu area and surrounding areas. This inaccuracy is estimated to be caused by some
factors: high value of Land Surface Temperature on high residential areas, the scale of manifestations
are not large enough to affect the surface temperature of soils around them, and the high intensity of
vegetation prevents the image processing step. A study of land use is recommended in conducting
further research in this research area or other areas with similar condition.

Keywords: Land Surface Temperature, Tangkuban Parahu, Geothermal Manifestation, Remote


Sensing, Landsat 8, Split Window Algorithm

376
Land Surface Temperature pada Manifestasi Permukaan Panasbumi: Studi Kasus Gunung Tangkuban Parahu, Jawa
Barat
(Rifqi Alfadhillah)

1. PENDAHULUAN dari penelitian ini adalah sisi timur dan


selatan dari Gunung Tangkuban Parahu.
Gunung Tangkuban Parahu adalah Metode utama yang digunakan adalah
salah satu gunungapi yang terkenal menjadi
analisis Land Surface Temperature atau
salah satu kawasan wisata alam. Gunung ini
sebaran suhu permukaan tanah di daerah
secara administratif berada di Kabupaten penelitian. Dengan mengetahui sebaran
Subang, Provinsi Jawa Barat. Lokasinya suhu permukaan daerah penelitian, lokasi
yang terletak tidak terlalu jauh dari pusat manifestasi panasbumi yang umumnya
kota Bandung serta kawasan wisata memiliki suhu tinggi dapat diprediksi.
Lembang menjadikan gunung ini selalu
ramai oleh wisatawan. Hal ini ditambah
dengan akses yang sangat mudah yang
dapat dilalui oleh kendaraan pribadi sampai 2. TINJAUAN PUSTAKA
puncak gunung untuk menikmati 2.1 Geologi dan Manifestasi Panasbumi
pemandangan kawah gunung api.
Gunung Tangkuban Perahu
Bila dilihat dari Bandung, Gunung
merupakan sebuah gunung api bertipe strato
Tangkuban Perahu memiliki bentuk khusus
seperti perahu yang terbalik. Gunung ini yang berada di bagian utara kota Bandung,
Jawa Barat. Gunung ini berada pada
merupakan kawasan wisata populer dimana
koordinat 6° 46′ 12″ LS, 107° 36′ 0″ BT.
turis dapat mendaki dan menikmati
pemandangan gunung serta kawah dengan Tinggi gunung ini mencapai 2084 mdpl
mata air panas dan lumpur panas. Bersama dengan 13 kawah yang tersebar di
puncaknya. Berdasarkan catatan sejarah
dengan Gunung Burangrang dan Bukit
Tunggul, Gunung Tangkuban Perahu erupsinya, gunung ini termasuk ke dalam
gunung api tipe A dikarenakan memiliki
merupakan sisa dari Gunung Sunda purba
yang meletus dan mengalami keruntuhan catatan erupsi paling terbaru yaitu pada
kaldera. tahun 1983, yang mana setelah tahun 1600.
Berdasarkan pembagian fisiografi
daerah Jawa Barat, daerah penelitian
termasuk ke dalam Zona Bandung. Zona
Bandung merupakan geantiklin Jawa Barat,
kemudian runtuh setelah pengangkatan.
Daerah rendah ini kemudian terisi oleh
endapan gunungapi muda (Van Bemmelen,
1949). Daerah penelitian dibagi menjadi
Gambar 1.1 Gunung Tangkuban Parahu beberapa satuan batuan. Diurutkan
sebagai Lokasi Penelitian stratigrafi dari yang paling tua ke muda
(Google Earth) adalah Formasi Kaliwangu, Formasi
Citalang, Hasil Gunungapi Lebih Tua, Hasil
Gunung Tangkuban Parahu memiliki Gunung Api Tua Tak Teruraikan, Hasil
beberapa manifestasi panasbumi berupa Gunung Api Muda Tak Teruraikan, Tuf
mata air panas yang tersebar di wilayah Berbatuapung, Breksi dan Aglomerat, Tuf
sekitar gunung serta semburan gas fumarol Pasir, Kolovium, dan Aluvium (Silitonga,
pada kawahnya. Hal ini mengindikasikan 1973).
adanya potensi panasbumi yang tersimpan Satuan batuan tertua dari stratigrafi
di bawah permukaan gunung ini. daerah Gunung Tangkuban Parahu adalah
Tujuan dari penelitian ini adalah batuan sedimen tersier yang terdiri dari
untuk memperkirakan adanya hubungan batulempung berselingan batupasir. Satuan
antara keberadaan manifestasi panasbumi ini ditutupi oleh Satuan Vulkanik Pre-
berupa Mata Air Panas (MAP) di Gunung Sunda yang terdiri dari lava dan piroklastik.
Tangkuban Parahu dan sekitarnya dengan Kemudian di atas Satuan Vulkanik Pre-
hasil pengolahan citra satelit. Fokus utama

377
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol.02, No. 05, Oktober 2018: 376-386

Sunda diendapkan Satuan Vulkanik Sunda 2.2 Citra Landsat-8 dan Land Surface
Andesit berumur Pleistosen Bawah – Temperature
Pleistosen Atas, Sunda Piroklastik berumur
Landsat adalah nama satelit hasil
Akhir Pleistosen Atas, Tangkuban Perahu
kerjamasa US Geological Survey (USGS)
Andesit berumur awal Holosen, dan
dengan National Aeronautics and Space
Tangkuban Perahu Piroklastik berumur
Administration (NASA) yang secara terus
akhir Holosen. (Nasution, Euis, Kobayashi,
menerus mengambil citra permukaan bumi
& Siregar, 2004).
dari luar angkasa dan memberikan data
Kondisi geologi struktur pada daerah
yang berharga untuk berbagai macam
penelitian didominasi oleh keberadaan
bidang keilmuan seperti agrikultur,
Sesar Lembang yang terletak di bagian
kehutanan, dan geologi. Landsat 8
selatan. Sesar Lembang terletak kurang
diluncurkan pada 11 Februari 2013 sebagai
lebih 10 km di utara Kota Bandung yang
versi terbaru dan paling canggih dari seri
melintasi Kota Kecamatan Lembang
Landsat yang telah berjaan sejak tahun
dengan panjang sekitar 22 km berarah
1972. Versi kedelapan ini memiliki sebelas
barat-timur. Ditelisik dari timur ke barat,
macam band (band 1 sampai band 11)
tinggi gawir sesar yang mencerminkan
dengan kegunaan masing-masing, serta dua
besarnya pergeseran sesar berubah dari
macam sensor yaitu sensor Operational
sekitar 450 meter di ujung timur (Maribaya
Land Imager (OLI) dan sensor Thermal
dan Gunung Pulusari) hingga 40 meter di
Infrared (TIRS) (US Geological Survey,
sebelah barat (Cisarua) dan menghilang di
2016).
ujung barat utara Padalarang (Abidin,
Land Surface Temperature (LST)
Andreas, Kato, & Ito, 2009).
didefinisikan sebagai suhu yang terasa pada
Zona manifestasi pada Gunung
permukaan tanah apabila disentuh dengan
Tangkuban Parahu terbagi menjadi tiga
tangan, atau dapat digeneralisasikan sebagai
bagian yaitu Central of Tangkuban Perahu
temperatur kulit dari permukaan
(CTP), North of Tangkuban Perahu (NTP),
(Rajeshwari & Mani, 2014). Land Surface
dan South of Tangkuban Perahu (STP)
Temperature adalah salah satu parameter
(Nasution et al., 2004). Zona manifestasi
kesetimbangan energetik pada permukaan
CTP berada di tengah Gunung Tangkuban
serta variabel klimatologis yang penting
Perahu, ditemui manifestasi berupa fumarol
(Rifani, Saputro, Invanni, & Maru, 2017).
dan mata air panas yang muncul dalam
Perhitungan ini dapat dilakukan
kawah Domas, memiliki temperatur 90˚-
menggunakan band/pita inframerah termal
95˚. Terdapat pula fumarol di central vent
(thermal infrared bands) yang didapat dari
dari Gunung Tangkuban Perahu, memiliki
termperatur 95˚-100˚ dan ditemukan sedikit
satelit Landsat 8. Untuk dapat
endapan sulfur. memperkirakan LST dengan akurasi yang
Zona manifestasi NTP berada di besar, digunakan algoritma Split-Window
utara Gunung Tangkuban Perahu, ditemui (SW) yang dapat mempermudah
manifestasi berupa mata air panas Ciater, perhitungan LST (Gentana, Sukiyah,
mata air hangat Batugede, mata air panas di Sulaksana, Yuningsih, & Balia, 2017;
Batukapur dan mata air panas Ciracas. Rajeshwari & Mani, 2014).
Sedangkan zona manifestasi STP berada di Input utama dari algoritma ini adalah
bagian selatan dari Gunung Tangkuban brightness temperature dan Land Surface
Parahu, dan ditemui manifestasi panas bumi Emissivity (LSE). Land Surface Emmisivity
berupa mata air panas di Maribaya dan adalah faktor yang digunakan untuk
Cimanggu serta pelepasan panas di Kancah. memprediksi radiasi yang dikeluarkan oleh
permukaan (Simanjuntak, 2017).
Brightness temperature yang digunakan
berasal dari band 10 dan band 11 TIR. Nilai
rata-rata dan nilai beda dari LSE dihitung
menggunakan teknik Normalized

378
Land Surface Temperature pada Manifestasi Permukaan Panasbumi: Studi Kasus Gunung Tangkuban Parahu, Jawa
Barat
(Rifqi Alfadhillah)

Difference Vegetation Index (NDVI)  TB10 dan TB11 : Brightness temperature


Threshold. NDVI adalah metode umum dari band 10 dan 11 (K). TB10 dan TB11
dalam pengindeksan vegetasi, dimana dapat diketahui dengan rumus
NDVI menghitung rasio perbedaan dengan
reflektansi vegetasi pada band merah keterangan:
dengan band inframerah (Gandhi,
Parthiban, Thummalu, & Christy, 2015). o K1 dan K2: Konstanta konversi
NDVI penting dimasukkan ke dalam termal pada band 10 dan 11
perhitungan karena berguna untuk o Lλ: Top of atmospheric spectral
mengidentifikasi perbedaan tutupan radiance (m2.srad.µm). Lλ dapat
permukaan (land cover) di daerah diketahui dengan rumus
penelitian (Jeevalakshmi, Reddy, & dengan keterangan:
Manikiam, 2017).
 ML : Faktor pengali (multiplicative
rescaling factor) dari masing-
3. METODE masing band 10 dan 11. ML didapat
pada lampiran citra Landsat 8 yang
Perhitungan LST dipecah menjadi diunduh = 0.000342
beberapa tahap menggunakan algoritma  Qcal : Nilai dari band 10 dan 11
Split-Window (Gentana et al., 2017;  AL : Faktor penambah (additive
Rajeshwari & Mani, 2014). rescaling factor) dari masing-
masing band 10 dan 11. AL didapat
pada lampiran citra Landsat 8 yang
diunduh = 0.1

 ɛ : Mean dari emisivitas permukaan


tanah (Land Surface Emmisivity) band
10 dan 11. ɛ dapat diketahui dengan
rumus ɛ : (ɛ 10- ɛ 11) / 2
 Δ ɛ : Beda dari emisivitas permukaan
tanah (Land Surface Emmisivity) band
10 dan 11. Δ ɛ dapat diketahui dengan
Gambar 3.1 Flowchart dari Algoritma Split-
Window (Gentana et al., 2017;
rumus Δ ɛ : ɛ 10- ɛ 11 dengan ɛ10 dan ɛ11
Rajeshwari & Mani, 2014) adalah emisivitas permukaan tanah
(Land Surface Emmisivity). Masing-
Algoritma Split-Window merupakan masing emisivitas dari band 10 serta
algoritma yang disusun untuk band 11 yang dapat diketahui dengan
mempermudah perhitungan suhu rumus
permukaan yang menggunakan rumus dengan keterangan:
sebagai berikut:
o FVC : Fractional Vegetation Cover.
LST = TB10 + C1 (TB10-TB11) + C2 (TB10- FVC dapat diketahui untuk masing-
TB11)2 + C0 + (C3+C4W) (1- ɛ) + (C5+C6W) masing band 10 dan 11 dengan
Δɛ rumus –

dengan keterangan : dengan keterangan:

 LST: Land Surface Temperature (K)  NDVI : Normalized Difference


 C0 sampai C6 : Koefisien Split-Window Vegetation Index. NDVI dapat
(Tabel 3.1) (Rajeshwari & Mani, 2014; diketahui dengan rumus
Skokovic et al., 2014).

379
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol.02, No. 05, Oktober 2018: 376-386

dengan Bn yaitu nomor band dari Kesebelas band dari citra Landsat di-
11 band yang dimiliki oleh citra overlay satu sama lain dengan tujuan agar
Landsat. seluruh band yang terunduh secara terpisah
 NDVIs : NDVI untuk tanah (soil). dapat dikonversi menjadi tabel secara
NDVIs dapat diketahui dengan bersamaan. Citra Landsat tersebut dipotong
rumus sesuai dengan luas daerah penelitian. Hasil
dengan Bn peta yang telah dipotong tersebut yang
yaitu nomor band dari 11 band dikonversi menjadi tabel yang siap diolah.
yang dimiliki oleh citra Landsat.
 NDVIv : NDVI untuk vegetasi
(vegetation). NDVIs dapat
diketahui dengan rumus

dengan Bn yaitu nomor band dari


11 band yang dimiliki oleh citra
Landsat.

o ɛs : Nilai emisivitas tanah (soil


emmisivity) (Rajeshwari & Mani,
2014; Skokovic et al., 2014).
o ɛv : Nilai emisivitas vegetasi
(vegetation emmisivity) (Rajeshwari &
Mani, 2014; Skokovic et al., 2014). Gambar 3.2 Citra Landsat-8 tanggal 4-12
Agustus 2017 dari situs
earthexplorer.usgs.gov. Kotak
Citra Landsat yang digunakan adalah
Merah adalah Daerah Penelitian
Landsat versi 8, yang mana merupakan
versi paling baru dari citra ini. Citra
Penelitian terdiri atas beberapa
beresolusi 15 meter ini ditangkap oleh
tahapan diantaranya adalah studi literatur,
satelit pada interval tanggal 4-12 Agustus
analisis citra dan pengolahan dan analisis
2017 yang mana merupakan data citra
data. Studi literatur berupa studi pustaka
daerah penelitian yang terbaru saat
mengenai seluruh elemen yang menyangkut
penelitian ini berjalan.
ke dalam penelitian, pengumpulan
referensi, serta pengumpulan data sekunder
Tabel 3.1 Nilai Konstanta dan Koefisien dalam
Perhitungan LST (Rajeshwari & berupa citra Landsat-8 dari daerah
Mani, 2014; Skokovic et al., 2014) penelitian.
Tahap selanjutnya adalah melakukan
penelitian studio, yaitu konversi nilai
Landsat-8 ke dalam tabel, perhitungan suhu
permukaan atau LST, lalu melakukan
konversi kembali dari hasil perhitungan
tabel menjadi peta. Tahap terakhir adalah
pengolahan dan analisis dari hasil
penelitian, yaitu pembuatan peta persebaran
suhu permukaan dan pengelompokkan
sebaran suhu permukaan menggunakan
metode kuartil dasar.
Setelah diketahui persebaran suhu
permukaan dari daerah penelitian,
penelitian lapangan dilakukan yaitu
pemetaan manifestasi panasbumi berupa
mata air panas di daerah penelitian. Hal ini

380
Land Surface Temperature pada Manifestasi Permukaan Panasbumi: Studi Kasus Gunung Tangkuban Parahu, Jawa
Barat
(Rifqi Alfadhillah)

bertujuan untuk mendapatkan lokasi nilai suhu permukaan tanah dilakukan


sebaran mata air panas dan data suhu mata dengan mengikuti algoritma Split-Window
air panas guna dibandingkan dengan hasil (Gentana et al., 2017; Rajeshwari & Mani,
perhitungan suhu permukaan. Perbandingan 2014).
ini dilakukan untuk dapat melihat Hasil dari perhitungan tersebut
kecenderungan antara suhu permukaan didapatkan peta persebaran suhu
serta suhu manifestasi. permukaan yang dapat dilihat pada Gambar
4.1. Hasil perhitungan memperlihatkan
rata-rata suhu permukaan di daerah
4. HASIL DAN PEMBAHASAN penelitian terhitung sebesar 12.19º C
dengan median sebesar 23.26. Suhu
4.1 Land Surface Temperature tertinggi yang terhitung sebesar 75.57º
Perhitungan dilakukan secara manual Celcius sementara yang terendah sebesar -
menggunakan software pengolah data 4.4º Celcius, sehingga didapat rentang suhu
Microsoft Excel. Tahapan dalam pada daerah penelitian yaitu 79.97º Celcius.
menggunakan rumus di atas untuk menuju

Gambar 4.1 Peta Sebaran Suhu Permukaan (LST) Daerah Penelitian.

381
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol.02, No. 05, Oktober 2018: 376-386

Sementara untuk pembagian kuartil Hal ini bertujuan untuk melakukan


atas, tengah, dan bawah (kuartil 1, 2, dan 3) penyederhanaan pada peta sebaran suhu
didapatkan hasil masing-masing sebesar terlihat pada Gambar 4.1 yang memiliki
9.87º Celcius, 12.17º Celcius, dan 15.04º pemberian warna yang terlalu banyak.
Celcius. Pembagian data berdasarkan Metode kuartil ini akan
sistem kuartil ini dilakukan untuk menghasilkan 3 nilai kuartil (kuartil bawah,
menentukan kategori dari suhu permukaan tengah, dan atas) dan membagi 4 data
daerah penelitian. dengan jumlah yang sama banyak.
Peta persebaran suhu permukaan lalu Pengelompokkan suhu dilakukan sekaligus
dibuat zona dengan pengelompokkan suhu dengan melakukan determinasi kualitas dari
yang lebih sedikit menggunakan metode masing-masing pembagian kuartil.
statistika dasar berupa pembagian kuartil.

Gambar 4.2 Peta Sebaran Suhu Permukaan (LST) Daerah


Penelitian dengan Penyederhanaan menjadi 4 Zona
Sebaran Suhu

Hasil pembagian sebaran suhu 1. Zona 1 dengan nilai suhu sangat rendah
permukaan beserta warna yang mewakili merupakan zona dengan nilai suhu
tiap zona pada Gambar 4.2 adalah sebagai kurang dari 9.87º C yang merupakan
berikut: kuartil 1.

382
Land Surface Temperature pada Manifestasi Permukaan Panasbumi: Studi Kasus Gunung Tangkuban Parahu, Jawa
Barat
(Rifqi Alfadhillah)

2. Zona 2 dengan nilai suhu rendah 2. Center of Tangkuban Perahu terdapat


merupakan zona dengan nilai suhu di MAP Domas yang berada di Kawah
dalam interval dari 9.87º C sampai Domas Gunung Tangkuban Parahu,
12.17º C yang merupakan kuartil 2. terletak di bagian tengah daerah
3. Zona 3 dengan nilai suhu sedang penelitian. MAP ini bersama dengan
merupakan zona dengan nilai suhu di Gunung Tangkuban Parahu itu sendiri
dalam interval dari 12.17º C sampai dikelola oleh instansi pemerintah dan
15.04º C yang merupakan kuartil 3. pengelola swasta sebagai taman wisata
4. Zona 4 dengan nilai suhu tinggi alam.
merupakan zona dengan nilai suhu lebih 3. South of Tangkuban Perahu terdapat
dari 15.04º C yang merupakan kuartil 3. MAP Kancah yang berada di Desa
Nagrak, Kabupaten Subang, terletak di
Dari peta pembagian zona pada sisi barat daerah penelitian; dan MAP
Gambar 4.2, zona yang termasuk ke dalam Maribaya yang berada di Desa
suhu sangat rendah ditandai dengan warna Maribaya, Kecamatan Lembang,
biru tua terdapat di bagian timur daerah Kabupaten Bandung Barat, terletak di
penelitian. Zona dengan suhu rendah sisi tenggara daerah penelitian.
ditandai dengan warna biru muda kehijauan Keduanya telah dimanfaatkan sebagai
tersebar di bagian tengah daerah penelitian, tempat pemandian air panas.
tepatnya pada lereng Gunung Tangkuban
Parahu. Pemetaan manifestasi panasbumi
Zona dengan suhu sedang ditandai dilakukan di daerah penelitian dan berhasil
dengan warna jingga terlihat tersebar pada mendapatkan titik koordinat serta suhu air
bagian luar dari Kecamatan Parongpong panas di tiap manifestasi. Titik koordinat
serta sebagian dari Kecamatan Lembang, tiap manifestasi diproyeksikan pada peta
Kecamatan Ciater, serta sedikit di bagian sebaran suhu permukaan guna mendapatkan
tenggara daerah penelitian yaitu Desa perkiraan suhu permukaan di lokasi
Maribaya pada peta. manifestasi panasbumi tersebut ditemukan.
Sementara zona dengan suhu tinggi Pada peta persebaran suhu
ditandai dengan warna merah berada pada permukaan, daerah sekitar mata air panas
bagian barat daya serta timur laut daerah yang terpetakan memiliki suhu permukaan
penelitian, dimana diketahui merupakan sebagai berikut:
daerah pemukiman yaitu Kecamatan
Parongpong, Kecamatan Maribaya, serta 1. Titik Mata Air Panas (MAP) Maribaya
Kecamatan Ciater. memiliki nilai LST sekitar 9.01-10.07 ºC
dan berada pada zona bernilai suhu
4.1 Korelasi LST terhadap Mata Air sangat rendah.
Panas 2. Titik MAP Kancah memiliki nilai LST
Menurut letak manifestasi relatif sekitar 17.38–18.66 ºC dan berada pada
terhadap Gunung Tangkuban Perahu, zona bernilai suhu tinggi.
manifestasi Mata Air Panas (MAP) yang 3. Titik MAP Domas memiliki nilai LST
ditemukan di daerah penelitian terbagi sekitar 39.91-41.93 ºC dan berada pada
menjadi 3 area sebagai berikut (Nasution et zona bernilai suhu tinggi.
al., 2004): 4. Titik MAP Ciater 1 memiliki nilai LST
sekitar 16.77-17.31 ºC dan berada pada
1. North of Tangkuban Perahu terdapat zona bernilai suhu tinggi.
MAP Ciater 1 dan MAP Ciater 2 yang 5. Titik MAP Ciater 2 memilki nilai LST
berada di Desa Ciater, Kabupaten sekitar 18.19-18.76 ºC dan berada pada
Subang, terletak di sisi timur laut daerah zona bernilai suhu sangat tinggi.
penelitian. MAP ini telah dimanfaatkan
oleh pengembang swasta menjadi Dari keterangan di atas, terlihat hasil
pemandian air panas. bahwa seluruh manifestasi berada pada

383
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol.02, No. 05, Oktober 2018: 376-386

lokasi yang memiliki suhu permukaan di pada bagian timur laut daerah penelitian
atas rata-rata yaitu lebih dari 12.19 ºC. memiliki sebaran suhu permukaan yang
lebih sedikit.
Tabel 4.1 Manifestasi Panasbumi berupa 5 Selain itu, dapat ditemukan juga
Mata Air Panas (MAP) di Daerah sedikit titik suhu permukaan di atas 25 ºC
Penelitian pada bagian tengah daerah penelitian yang
Nama
Koordinat (LS-BT) Suhu Air (˚C) mana merupakan Kawah Ratu serta Kawah
MAP
Domas dari Gunung Tangkuban Parahu.
Maribaya 06˚ 49' 54.2"-107˚ 39' 25.9" 39.6
Kancah 06˚ 47' 56.4"-107˚ 35' 30.8" 31.8
Pada bagian utara dari Gunung Tangkuban
Domas 06˚ 45' 41.5"-107˚ 37' 34.0" 90.4 Parahu juga ditemukan beberapa titik suhu
Ciater 1 06° 44' 18.5"-107° 39' 15.22" 42.8 permukaan di atas 25 ºC.
Ciater 2 06˚ 44' 18.5"-107˚ 39' 14.3" 40.8 Dari pembahasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa tidak terlihat adanya
Pada peta persebaran suhu kecenderungan antara suhu air manifestasi
permukaan yang telah dibagi menjadi 4 dengan suhu permukaan tanah di sekitar
zona berdasarkan nilai suhu, semua mata air manifestasi tersebut. Namun, satu
panas kecuali MAP Maribaya jatuh ke pengecualian terdapat pada sampei air
dalam zona yang bernilai suhu tinggi. DMS-01 yang terlihat memiliki hubungan
Sementara MAP Maribaya jatuh ke dalam sebagai lokasi didapatkannya suhu air dan
zona yang memiliki nilai suhu yang sangat suhu permukaan tertinggi di daerah
rendah. penelitian.
Hasil dari analisis suhu permukaan
Tabel 4.2 Hasil Proyeksi Manifestasi memperlihatkan bahwa daerah pemukiman
Panasbumi pada Peta Sebaran memiliki sebaran suhu tinggi yang lebih
Suhu Permukaan dominan dibandingkan dugaan awal yaitu
Nama MAP Suhu Air (˚C) Nilai LST (˚C) Zona LST daerah sekitar manifestasi. Hal ini tentu
dapat menyesatkan tahap interpretasi dalam
Maribaya 39.6 26-27 Sangat Rendah
mengestimasi lokasi manifestasi panas
Kancah 31.8 26-28 Tinggi
Domas 90.4 23-25 Tinggi
bumi sebelum melakukan pemetaan, serta
Ciater 1 42.8 25-27 Tinggi mematahkan dugaan awal bahwa daerah
Ciater 2 40.8 28-29 Tinggi sekitar manifestasi memiliki suhu yang
relatif lebih tinggi dibandingkan daerah
Berdasarkan tabel perbandingan nilai lainnya.
LST dengan suhu air manifestasi di atas Penulis memperkirakan beberapa
terlihat adanya kecenderungan antara letak faktor yang menyebabkan hal ini, antara
mata air panas beserta suhu fluidanya lain:
dengan nilai LST, dengan MAP Domas
memiliki suhu air dan permukaan tertinggi 1. Suhu permukaan pada daerah
dibandingkan air panas lainnya. Namun pemukiman menghasilkan nilai yang
apabila diamati lebih teliti, nilai yang lebih atau sama tinggi dengan lokasi
didapatkan pada analisis LST tidak manifestasi dan sekitarnya sehingga
memiliki korelasi dengan suhu air dapat mengganggu tahap estimasi letak
manifestasi yang ditemukan di lapangan. manifestasi panas bumi di daerah
Terlihat pada peta persebaran suhu penelitian.
permukaan bahwa titik-titik suhu 2. Skala dari discharge mata air
permukaan yang memiliki suhu lebih dari manifestasi panas bumi yang ditemukan
25 ºC tersebar pada daerah pemukiman, di beberapa lokasi tidak signifikan untuk
dengan dominasi di Kecamatan Parongpong dapat mempengaruhi suhu permukaan
serta Kecamatan Lembang yang memiliki seluas resolusi citra Landsat-8 di
sebaran suhu permukaan tinggi yang lebih sekitarnya.
rapat. Sementara itu, Kecamatan Ciater 3. Vegetasi di beberapa titik sangat rindang
yang dapat menyebabkan koreksi NDVI

384
Land Surface Temperature pada Manifestasi Permukaan Panasbumi: Studi Kasus Gunung Tangkuban Parahu, Jawa
Barat
(Rifqi Alfadhillah)

pada rumus perhitungan LST tidak yang lebih dominan dibandingkan dengan
cukup untuk menghapus gangguan yang lokasi manifestasi, menyebabkan ketidak
disebabkan oleh vegetasi tersebut akuratan hasil perhitungan sebaran suhu
sehingga nilai suhu permukaan yang dalam memprediksi lokasi manifestasi
didapatkan tidak akurat di lokasi panasbumi. Hal-hal yang mungkin dapat
tertentu. menyebabkan hal ini antara lain suhu
permukaan di daerah pemukiman yang
Maka dari itu peneliti menyarankan tinggi, skala discharge dari manifestasi
untuk mempertimbangkan studi mengenai yang tidak cukup besar untuk dapat
tata guna lahan dalam mendukung analisis mempengaruhi suhu permukaan seluas
suhu permukaan (LST) di daerah yang resolusi citra satelit, serta vegetasi yang
memiliki kemiripan dengan daerah sangat rindang.
penelitian kali ini yaitu sisi selatan Gunung Studi mengenai tata guna lahan
Tangkuban Parahu. Hal ini guna direkomendasikan dalam mendukung
mengurangi pengaruh dari daerah analisis suhu permukaan di daerah yang
pemukiman serta aktivitas urbanisasi serupa dengan daerah penelitian kali ini
lainnya dalam mengestimasi letak guna mengurangi pengaruh dari daerah
manifestasi panas bumi menggunakan pemukiman serta aktivitas urbanisasi
analisis suhu permukaan. lainnya dalam mengestimasi letak
manifestasi panasbumi menggunakan
analisis suhu permukaan.
5. KESIMPULAN
Lima manifestasi panasbumi
UCAPAN TERIMAKASIH
berupa Mata Air Panas (MAP) berhasil
Penulis mengucapkan rasa terima
dipetakan pada tahapan lapangan, yaitu
kasih yang sangat besar kepada Prof. Dr. Ir.
MAP Maribaya, MAP Kancah, MAP
H. Nana Sulaksana selaku pembimbing
Domas, MAP Ciater 1 dan MAP Ciater 2.
utama, kepada Dr. Eng. Agus Didit
Hasil proyeksi tiap titik koordinat
Haryanto Ir., MT selaku pembimbing
manifestasi pada peta sebaran suhu
pendamping, dan kepada Ir. Dewi Gentana,
permukaan adalah sebagai berikut:
MM selaku pembimbing teknis yang telah
memberikan banyak ilmu, bimbingan, serta
1. Titik Mata Air Panas (MAP) Maribaya
semangat kepada penulis dalam
memiliki nilai LST sekitar 9.01-10.07 ºC
menyelesaikan tugas akhir dan karya ilmiah
dan berada pada zona bernilai suhu
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
sangat rendah.
yang sebesar-besarnya kepada seluruh
2. Titik MAP Kancah memiliki nilai LST
pihak yang telah membantu penulis dalam
sekitar 17.38–18.66 ºC dan berada pada
menyelesaikan tugas akhir dan karya ilmiah
zona bernilai suhu tinggi.
ini.
3. Titik MAP Domas memiliki nilai LST
sekitar 39.91-41.93 ºC dan berada pada
zona bernilai suhu tinggi. DAFTAR PUSTAKA
4. Titik MAP Ciater 1 memiliki nilai LST Abidin, H. Z., Andreas, H., Kato, T., & Ito,
sekitar 16.77-17.31 ºC dan berada pada T., 2009, Crustal deformation studies
zona bernilai suhu tinggi. in Java ( Indonesia ) using GPS.
5. Titik MAP Ciater 2 memilki nilai LST Journal of Earthquake and Tsunami,
sekitar 18.19-18.76 ºC dan berada pada 3, 77–88.
zona bernilai suhu sangat tinggi. Gandhi, G. M., Parthiban, S., Thummalu,
N., & Christy, A., 2015, Ndvi :
Hasil dari pembuatan peta sebaran Vegetation change detection using
suhu permukaan di Gunung Tangkuban remote sensing and gis – A case study
Parahu memperlihatkan bahwa daerah of Vellore District. Procedia -
pemukiman memiliki sebaran suhu tinggi

385
Padjadjaran Geoscience Journal. Vol.02, No. 05, Oktober 2018: 376-386

Procedia Computer Science, 57, Muñoz, J. C., Soria, G., Julien, Y.,
1199–1210. Mattar, C., & Cristóbal, J., 2014,
Gentana, D., Sukiyah, E., Sulaksana, N., Calibration and Validation of land
Yuningsih, E. T., & Balia, L., 2017, surface temperature for Landsat8-
Determination of Tanggamus TIRS sensor TIRS LANDSAT-8
Geothermal Prospect Area , Lampung Characteristics. European Space
Province , South Sumatra Based on Agency Document.
Remote Sensing and 3D Micromine US Geological Survey, 2016, Landsat —
Software. FIG Working Week, (8871). Earth Observation Satellites Landsat
Jeevalakshmi, D., Reddy, S. N., & Missions : Imaging the Earth Since
Manikiam, B., 2017, Land Surface 1972, Supersedes USGS Fact Sheets
Temperature Retrieval from 2012–3072 and 2013–3060, 1–4.
LANDSAT data using Emissivity Van Bemmelen, R. W., 1949, The Geology
Estimation, International Journal of of Indonesia Vol. 1A : General
Applied Engineering Research, Geology of Indonesia and Adjacent
12(20), 9679–9687. Archipelagoes, Government Printing
Nasution, A. D., Euis, M., Kobayashi, R. Office, The Hague.
H., & Siregar, K., 2004, Geology ,
Age Dating and Geochemistry Area , Sumber dari internet:
of the Tangkuban Parahu Geothermal (earthexplorer.usgs.gov, diakses 20
Area, West Java , Indonesia, J. Januari 2018)
Geotherm, 26(57), 285–303. (Google Earth, diakses 6 Juni 2018)
Rajeshwari, A., & Mani, N. D., 2014,
Estimation Of Land Surface
Temperature Of Dindigul District
Using Landsat 8 Data, International
Journal of Research in Engineering
and Technology, 122–126.
Rifani, A., Saputro, E. A., Invanni, I., &
Maru, R., 2017, Study of Land Surface
Temperature Using Remote Sensing
Satellite Imagery in makassar, South
Sulawesi. Proceeding of 9th
InternationalGraduate Students and
Scholars’ Conference in Indonesia
(IGSSCI), 179–190.
Silitonga, 1973, Peta Geologi Regional
Lembar Bandung. Geological Survey
of Indonesia.
Simanjuntak, R. M., 2017, Analyzing The
Relationship Between Land Surface
Temperature And Urban Structure
Types In Bandung , Indonesia
Analyzing The Relationship Between
Land Surface Temperature And Urban
Structure Types In Bandung ,
Indonesia. Faculty of Geo-
Information Science and Earth
Observation of the University of
Twente
Skokovic, D., Sobrino, J. a., Jiménez

386

Anda mungkin juga menyukai