Anda di halaman 1dari 75

 Eksplorasi atau prospeksi geokimia

didefinisikan sebagai pengukuran sistematis


terhadap satu atau lebih trace elements
(unsur-unsur jejak) dalam batuan, soil,
sedimen sungai, vegetasi, air atau gas
dengan tujuan untuk menentukan anomali-
anomali geokimia (Levinson, 1974; Rose et al,
1979; Joyce, 1984; Chaussier, 1987).
 anomali geokimia adalah konsentrasi
abnormal dari unsur-unsur tertentu yang
sangat kontras dengan lingkungannya, yang
dipercaya mengindikasikan hadirnya endapan
mineral atau bijih.
 Pembentukan anomali ini dihasilkan oleh
mobilitas dan dispersi unsur-unsur yang
terkonsentrasi dalam zona-zona mineralisasi
(Levinson, 1974; Rose et al, 1979; Joyce,
1984; Chaussier, 1987).
 salah satu bagian dari eksplorasi/prospeksi
geokimia adalah metoda sedimen sungai
(stream sediment survey), di mana
pengukuran, analisis, dan interpretasi
dilakukan berdasarkan sampel-sampel
sedimen sungai yang diambil secara
sistematis (Levinson, 1974; Joyce, 1984;
Evans, 1995).
 geokimia eksplorasi tidaklah secara langsung
bertujuan untuk mencari mineralisasi, tetapi
hanya mencari indikasi-indikasi (anomali)
yang bisa dipakai sebagai acuan untuk
menentukan daerah prospek mineralisasi.
 Oleh karena itu bantuan dari data metoda
survei lainnya sangat dibutuhkan, terutama
data geologi (Levinson, 1974; Joyce, 1984;
Peter, 1987).
 LINGKUNGAN PERMUKAAN
(Surficial Geochemical
Environment)

 LINGKUNGAN DALAM
(Deep-Seated Geochemical
environment)
 LINGKUNGAN PERMUKAAN
(Surficial Geochemical Environment)
lingkungan di mana terjadi proses-proses
pelapukan, erosi, dan sedimentasi, yaitu di
permukaan bumi, yang mencakup proses-
proses yang terjadi setelah tubuh batuan
terbentuk, dipengaruhi/dicirikan oleh:
➔ P-T rendah,
➔ H2O-CO2-O2(bebas) yg melimpah
Istilah-istilah sejenis yang sering digunakan
adalah : supergen, sekunder, dan eksogen
 LINGKUNGAN DALAM
(Deep-Seated Geochemical environment)
lingkungan yang meluas ke arah bawah, mulai dari level
terendah yang dapat dicapai oleh sirkulasi air
permukaan sampai ke level terdalam di mana batuan
biasanya terbentuk (lingkungan jauh di bawah
permukaan bumi), dipengaruhi/dicirikan oleh:
➔ P-T tinggi,
➔ Proses magmatik dan metamorfik
➔ Sirkulasi fluida terbatas
➔ H2O-CO2-O2(bebas) terbatas
Istilah-istilah sejenis yang sering digunakan adalah :
hipogen, primer, dan endogen.
 ANOMALI SIN-GENETIK
ANOMALI KANDUNGAN LOGAM YANG
TERJADI SELAMA / SEIRING PEMBENTUKAN
BATUAN

 ANOMALI EPI-GENETIK
ANOMALI KANDUNGAN LOGAM YANG
TERJADI SETELAH PEMBENTUKAN BATUAN
TUBUH BIJIH YANG TERBENTUK DENGAN
PROSES BERBEDA AKAN MEMPUNYAI
PERBEDAAN DALAM :

➔ KADAR/KANDUNGAN
➔ MINERALOGI
➔ PENYEBARAN/DISTRIBUSI/DISPERSI
➔ KORELASI GEOLOGI
PEMBENTUKAN CEBAKAN
MELALUI PROSES KIMIA (P, T tinggi)

➔ DALAM MAGMA (DEPOSIT MAGMATIK)


 Konsentrasi kristal (kromit, magnetit)
 Pemisahan larutan sulfida immiscible atau
oksida cair (Cu-Ni, Ti)
 Kristalisasi magma dg kandungan tak umum
= Karbonatit (Niobium, Cu, fosfat)
= Pegmatit (Niobium-Tantalum, Mika,
Lithium)
PEMBENTUKAN CEBAKAN
MELALUI PROSES KIMIA (P, T tinggi)

➔ BERASOSIASI DGN TUBUH INTRUSI


 Sulfida tersebar pada dan & di sekitar tubuh
batuan beku (Cu-Mo porfiri)
 Penggantian karbonat dalam kontak
metasomatism (deposit skarn Fe, Cu-Pb-Zn)
 Urat dan deposit hasil penggantian
(replacement)
= pada dan di sekitar intrusi granitik
= berasosiasi dgn pusat-volkanik / air panas
= Cu berasosiasi dgn volkanisme basaltik
PEMBENTUKAN CEBAKAN
MELALUI PROSES KIMIA (P, T tinggi)

➔ TERBENTUK DI KEDALAMAN BUMI,


HUBUNGAN DGN AKTIVITAS MAGMATIK
TIDAK SEDERHANA / UMUM

 Deposit sulfida Pb-Zn di batuan karbonat


(Missisippi)
 Deposit Uranium pada batupasir (Colorado)
 Deposit-Cu berasosiasi dengan sedimen merah
(Mexico Utara)
PEMBENTUKAN CEBAKAN
MELALUI PROSES KIMIA (P, T tinggi)

➔ CEBAKAN DI DASAR LAUT


oleh FLUIDA dari AIR PANAS
 Massive Fe-sulfides (logam dasar & logam
mulia) berasosiasi dengan volkanisme
 Sulfida logam dasar non-volkanisme
 Cebakan kaya Fe, Mn berasosiasi dengan Au &
logam lain
PEMBENTUKAN CEBAKAN
MELALUI PROSES KIMIA (P, T tinggi)
BY REGIONAL OR DYNAMIC METAMORPHISM

➔ REDISTRIBUSIKOMPONEN KIMIA
(cebakan talk & tremolit)

➔REKRISTALISASI
(akumulasi garnet & kyanite)
➔ PELAPUKAN & PROSES TERKAIT
 leaching komponen terlarut meningkatkan
konsentrasi pada komponen residual (bauksit,
laterit kaya Fe, Mn, atau Ni)
 pengayaan supergene pada kandungan sulfida
(Cu, Miami)
 penguapan air-pori dari soil (Uranium, Australia)
PEMBENTUKAN CEBAKAN
MELALUI PROSES KIMIA
DI DEKAT PERMUKAAN (P, T rendah)

➔ PENGENDAPAN DI DANAU & SAMUDRA


 Melalui penguapan (evaporit, gipsum)
 Penguapan tak-lazim (Formasi-Fe, nodul-Mn)
 Proses biologi dan diagenesis
= akumulasi sisa tumbuhan (batubara)
= pembentukan fluida dan gas dari organisme
(akumulasi minyak dan gas)
= konversi sulfat menjadi belerang (native-S)
➔ PENGARUH ARUS AIR (SUNGAI / LAUT)
 pengkonsentrasian berdasarkan ukuran butir oleh
arus air (kerikil, pasir, lempung)
 pengkonsentrasian berdasarkan densitas oleh arus
air (deposit Au, Pt, Sn, intan)

 Densitas adalah merupakan ukuran kerapatan suatu


zat yang dinyatakan banyaknya zat (massa) per
satuan volume
Bagian dari kerak bumi yang mempunyai
kandungan unsur/logam tertentu lebih
banyak daripada kandungan rata-rata unsur
yang sama di tempat lain, karena :
 Heterogenitas magma pembawa logam
 Kandungan yang terkayakan (supergene
enrichment)
Provinsi metalogenik, wilayah geografis yang
dicirikan oleh kumpulan endapan mineral
tertentu, atau gaya mineralisasi yang khas
JALUR SUBDUKSI YANG
BERKEMBANG SEMAKIN
MUDA KEARAH BARAT
DAYA-SELATAN DAN
KE ARAH UTARA

( KATILI, 1978 )

SEJAK ZAMAN PERM,

TERJADI INTERAKSI
KONVERGEN DARI SELATAN
(LEMPENG INDIA-AUSTRALIA),

DAN DARI UTARA


(LEMPENG L.CHINA SELATAN),

MEMBENTUK JALUR2 SUBDUKSI


DAN MAGMATIK YANG
BERKELANJUTAN
SEMAKIN MUDA KE ARAH
SELATAN DAN UTARA
PROSPECTIVE AREAS FOR SUBMARINE
HYDROTHERMAL ACTIVITY
LATE MIOCENE – PLIOCENE

QUATERNARY VOLCANOES
LATE EOCENE – EARLY MIOCENE
 Joyce (1984) mendefinisikan dispersi
geokimia sebagai proses total yang
mencakup transportasi dan/atau fraksinasi
dari unsur-unsur.
 Rose et al (1979) mendefinisikannya sebagai
proses di mana atom-atom dan partikel-
partikel bergerak menuju ke lokasi atau
lingkungan geokimia yang baru
DISPERSI GEOKIMIA

 Keberadaan dan perpindahan


unsur dari satu lingkungan
geokimia ke lingkungan geokimia
lainnya
➔ untuk mencapai keadaan yang
lebih stabil / seimbang
DISPERSI GEOKIMIA
DISPERSI GEOKIMIA
Berdasarkan prosesnya Joyce (1984) dan
Chaussier (1987) membagi dispersi menjadi
dua jenis:
 dispersi mekanik (contohnya pergerakan
butiran-butiran pasir dalam sungai) dan
 dispersi kimia (contohnya dissolusi, difusi,
dan presipitasi dalam larutan).
 Berdasarkan hubungannya dengan lingkungan
geokimia, beberapa ahli seperti Levinson,
1974; Rose et al, 1979; Chaussier, 1987; dan
A. Djunuddin, 1998 membagi dispersi ke
dalam dua kelompok, yaitu dispersi primer
yang berhubungan dengan lingkungan
geokimia primer (bawah permukaan) dan
dispersi sekunder yang berhubungan dengan
lingkungan geokimia sekunder (di
permukaan).
Dispersi pada
berbagai tipe
overburden yang
utama
 Proses dispersi tersebut selain dipengaruhi oleh
tingkat mobilitas unsur yang terangkut, juga
akan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
berhubungan dengan media dispersinya, antara
lain tingkat keasaman, yang selalu berubah
tergantung lingkungan geokimianya.
 Contoh: air hujan bersifat agak asam, tanah
penutup sebagian bumi tingkat keasamannya
sedang, air yang mengalir (termasuk sungai)
umumnya netral, dan air laut bersifat alkali
(Joyce, 1984)
 Tingkat keasaman ini sangat penting untuk
dipertimbangkan, karena di samping
berhubungan dengan dispersi, juga berpengaruh
terhadap tingkat mobilitas unsur. Untuk daerah-
daerah di Indonesia yang beriklim tropis,
berdasarkan hasil survei geokimia regional yang
telah dilakukan oleh Departemen Pertambangan
dan Energi berkerjasama dengan UNDP,
umumnya sedimen sungai mempunyai tingkat
keasaman yang netral, kecuali sungai-sungai
yang melalui daerah batugamping (Johnson et al,
1986 dalam A. Djunuddin, 1998)
Tipe dispersi ini mempengaruhi pemilihan metode
pengambilan conto, pemilihan lokasi conto, pemilihan
fraksi ukuran dsb.

Contohnya: dalam survey drainage pertanyaan


muncul apakah conto diambil dari air atau sedimen;
jika sedimen yang dipilih, harus diketahui apakah
pengendapan unsur yang dicari sensitif terhadap
variasi pH (contohnya adsorpsi Cu oleh lempung)
atau kecepatan aliran sungai (contohnya dispersi Sn
sebagai butiran detrital dari kasiterit).
Jika adsorpsi dari ion-ion yang ikut diendapkan
dicari dalam tanah atau sedimen, maka fraksi
yang halus yang diutamakan.

Jika unsur yang dicari hadir dalam mineral


yang resisten, maka fraksi yang kasar
kemungkinan mengandung unsur yang dicari.
 Levinson (1974) mendefinisikan mobilitas unsur
sebagai suatu kondisi di mana suatu unsur
tertentu dapat bergerak pada lingkungan
tertentu pula.
 Mobilitas unsur adalah kemudahan unsur
bergerak dalam lingkungan geokimia tertentu.
Beberapa unsur dalam proses dispersi dapat
terpindahkan jauh dari asalnya, ini disebut
mudah bergerak atau mobilitasnya besar.
 Dengan demikian mobilitas suatu unsur sangat
bergantung pada kondisi lingkungan maupun
jenis atau sifat kimia dari unsur tersebut.
Andrews-Jones, 1968 (dalam Levinson, 1974)
telah membuat tabel mobilitas relatif unsur pada
lingkungan sekunder.
Kondisi Lingkungan
Mobilitas relatif
Oksidasi Asam Netral-Alkalin Reduksi
Sangat tiggi Cl, I, Br, S, B Cl, I, Br, S, B Cl, I, Br, S, B, Mo, Cl, I, Br, S, B
V, U,Se, Re
Tinggi Mo, V, U, Se, Re, Mo, V, U, Se, Re, Ca, Na, Mg, F, Sr, Ca, Na, Mg, F, Sr,
Ca, Na, Mg,F, Sr, Ca, Na, Mg,F, Sr, Ra Ra
Ra, Zn Ra, Zn, Cu, Ca, Ni,
Hg, Ag, Au
Sedang Cu, Ca, Ni, Hg, Ag, As, Cd As, Cd
Au, As, Cd
Rendah Si, P, K, Pb, U, Rb, Si, P, K, Pb, U, Rb, Si, P, K, Pb, U, Rb, Si, P, K, Fe, Mn
Ba, Be, Bi, Sb, Ge, Ba, Be, Bi, Sb, Ge, Ba, Be, Bi, Sb, Ge,
Cs, Ti Cs, Ti, Fe, Mn Cs, Ti, Fe, Mn
Sangat rendah Fe, Mn, Al, Ti, Sn, Al, Ti, Sn, Te, W, Al, Ti, Sn, Te, W, Al, Ti, Sn, Te, W,
sampai immobil Te, W, Nb, Ta, Pt, Nb, Ta, Pt, Cr, Zr, Nb, Ta, Pt, Cr, Zr, Nb, Ta, Pt, Cr, Zr,
Cr, Zr, Th, rare Th, rare earths Th, rare earths, Zn, Th, rare earths, S,
earths Cu, Ca, Ni, Hg, Ag, B, Mo, V, U, Se, Re,
Au Zn, Cu, Ca, Ni, Hg,
Ag, Au, As, Cd, Pb,
Li, Rb, Ba, Be, Bi,
Sb, Ge, Cs, Ti
Mobilitas unsur akan berbeda dalam lingkungan
yang berbeda, contohnya: F bersifat sangat
mobile dalam proses pembekuan magma
(pembentukan batuan beku), cebakan
pneumatolitik dan hidrotermal, namun akan
sangat tidak mobile (stabil sekali) dalam proses
metamorfose dan pembentukan tanah.

Bila F masuk ke air akan menjadi sangat mobile


kembali.
Unsur yang berbeda yang ditemukan dalam
suatu endapan bisa memiliki mobilitas yang
sangat berbeda, sehingga mungkin tidak
memberikan anomali yang sama secara spasial.

Misalnya: Pb dan Zn sangat sering terdapat bersama-


sama (berasosiasi) di dalam endapan bijih (di dalam
lingkungan silika-alumina), sedangkan dalam
lingkungan pelapukan Zn yang jauh lebih mobil
daripada Pb akan mudah mengalami pelindian,
sehingga Pb yang tertinggal akan memberikan anomali
pada zona mineralisasinya.
Contoh lainnya:
• Emas yang tahan terhadap larutan akan tertinggal
dalam gossan.
• Galena terurai perlahan dan menghasilkan serusit
dan anglesit yang tidak larut oleh karena itu Pb
cenderung tahan dalam gossan.
• Mineral sulfida Cu, Zn dan Ag mudah terurai dan
bermigrasi ke level lebih rendah membentuk bijih
oksida yang kaya atau bijih supergen.
Unsur Penunjuk

Karena unsur-unsur memperlihatkan mobilitas


yang berbeda (dikontrol oleh perbedaan
stabilitas dan oleh lingkungan tempat mereka
bermigrasi) sering dilakukan penggunaan unsur
penunjuk dalam prospeksi suatu unsur.

Unsur penunjuk adalah suatu unsur yang


jumlahnya atau pola penyebarannya dapat
dipakai sebagai petunjuk adanya mineralisasi.
APLIKASI ASOSIASI UNSUR

➔Unsur/Mineral Penunjuk (Indicators)


Unsur/mineral kurang/tidak ekonomis
yang digunakan sebagai pencari
asosiasinya yang bernilai ekonomis
Misalnya As untuk Au
Corundum untuk Intan
APLIKASI ASOSIASI UNSUR

➔Unsur/Mineral Penjejak (Pathfinders)


Unsur/mineral bernilai ekonomis
yang digunakan sebagai pencari
asosiasinya yang bernilai ekonomis
Misalnya Cu untuk Au
Ag untuk Au
COMMONLY USED PATHFINDER ELEMENTS / MINERALS

Elements Minerals Using FOR


F, Mo, Ag Fluorite, Tourmaline, Sericite, Sulphides Tin deposits
Cr Chromite Platinum deposits
As Quartz Gold veins
Cu Pyrrhotite Pentlandite deposits
SO4=, Se Pyrite Sulphide deposits
Au, Mo Cu-Porphyry deposits
Pb Silver veins
Hg Volcanogenic
Cu-Pb-Zn deposits
Rn Uranium deposits
Magnetite Skarn deposits
Pyrope, picro-ilmenite, chrome, Diamond pipes
diopsite, phlogopite, zircon, perovskite
QUANTITATIVE GEOCHEMICAL SIGNATURES
OF SIX SULPHIDE MINERALS
AND THEIR WEATHERED PRODUCTS

High Content Low


Content
Galena Pb, Ag, Bi
Sphalerite Zn, Mn, Cu, Ag, Cd, Sn
Chalcopyrite Cu, Ag, Sn Mn, Cd
Pyrite V, Co, Ni, Cu, As
Pyrrhotite Co, Ni Se
Arsenopyrite As, Co, Ni
Alasan penggunaan unsur penunjuk antara lain:

• Unsur ekonomis yang diinginkan sulit


dideteksi atau dianalisis

• Unsur yang diinginkan deteksinya mahal

• Unsur yang diinginkan tidak terdapat dalam


materi yang diambil (akibat perbedaan
mobilitas)
Contohnya :

Emas kelimpahannya kecil dalam bijih, oleh


karena itu pola dispersinya hanya mengandung
kadar emas yang sangat rendah, kurang dari
batas minimal yang dapat dianalisis.

Di lain pihak, Cu, As, atau Sb dapat berasosiasi


dengan emas dalam kelimpahan yang relatif
besar.
Elemental
associations and
associated
elements
(pathfinders)
useful in
exploration.
(Rose et al.
1979, Beus &
Grigorian 1977,
Boyle 1974
dalam Moon et
al. 2006)
Anomali dan Background Geokimia
Anomali bila dijumpai akumulasi dari satu unsur
atau lebih diatas kelimpahan yang kita anggap
normal.

Kelimpahan dari unsur khusus di dalam batuan


barren disebut background. Penting untuk
disadari bahwa tak ada unsur yang
memiliki background yang seragam, beberapa
unsur memiliki variasi yang besar bahkan dalam
jenis batuan yang sama.
Background
concentration of trace
elements and utility in
geochemical
exploration. (Rose et
al. 1979, Levinson
1980 dalam Moon et
al., 2006)
Contohnya background nikel:

• dalam granitoid kira-kira 8 ppm dan relatif


seragam
• dalam shale berkisar antara 20 - 100 ppm
• dalam batuan beku mafik Ni rata-rata sekitar
160 ppm dan relatif tidak seragam
• dalam batuan beku ultramafik Ni rata-rata
sekitar 1200 ppm dengan variasi yang besar.
Tujuan mencari nilai background adalah untuk
mendapatkan anomali geokimia, yaitu nilai di
atas background yang sangat diharapkan
berhubungan dengan endapan bijih.

Karena sejumlah besar conto bisa saja memiliki


nilai di atas background, maka ada nilai
ambang/nilai batas yang digunakan untuk
menentukan anomali, yang dikenal dengan
sebutan threshold, yaitu nilai rata-rata plus dua
standar deviasi dalam suatu populasi normal.
Semua nilai di atas nilai ambang/threshold
didefinisikan sebagai anomali.

Teknik-teknik interpretasi baru melibatkan grafik


frekuensi kumulatif, analisis rata-rata yang
bergerak, analisis regresi jamak banyak
menggantikan konsep klasik background dan
threshold.

Anda mungkin juga menyukai