Anda di halaman 1dari 21

SOIL FORMATION

PEMBENTUKAN SOIL
Batuan-Asal tak terlihat dari
permukaan

SOIL TANAH HASIL PELAPUKAN


YANG MENUTUPI BATUAN ASALNYA
URUTAN PEMBENTUKAN TANAH
PROFIL TANAH
PROFIL LATERIT
Perhatikan perulangan soil (limonit) merah akibat longsor
(Jenny, 1941, in Rose et al., 1979)
LATERIT
Istilah “Laterite” berasal dari bahasa latin “later” yang berarti “brick” dalam
bahasa Inggris (batu bata)

Dewasa ini, istilah Laterit ditujukan untuk menyebut lapisan tanah yang kaya
akan sesquioksida besi (Fe2O3) dan aluminium, yang terbentuk akibat
pengaruh pelapukan kimia dan pengaruh kondisi air tanah
Pembentukannya membutuhkan :
 Ketersediaan batuan yang mengandung besi dan alumunium
 Temperatur dan curah hujan yang relatif tinggi, sehingga proses “leaching”
intensif
 Kondisi lingkungan yang tingkat oksidasinya tinggi
 Kondisi topografi yang sesuai, umumnya daerah lembah atau perbukitan
Perbedaan penurunan muka airtanah akan menyebabkan perbedaan pola
ketebalan profil endapan laterit, perbedaan tsb disebabkan (Dariyanto,1999) :
• struktur batuan asal,
• morfologi yang mempengaruhi intensitas “leaching”,
• intensitas curah hujan,
• iklim dan waktu.

Freeze & Cherry, 1979, op cit Darijanto, 1999


Ketebalan Limonit dipengaruhi oleh faktor
morfologi berkaitan dengan pergerakan air tanah

• Di daerah punggungan lapisan limonit lebih tipis daripada daerah lembah


atau cekungan
• Hal tsb karena pola aliran air tanah di punggungan cenderung divergen,
dibandingkan di lembah yang relatif konvergen
• Pola divergen cenderung punya kecepatan penurunan air yang lamban
dibanding yang bersifat konvergen
• Kecepatan penurunan muka air berpengaruh pada intensitas arah
pergerakan-lateral air tanah
• Makin intensif pergerakan-lateral air tanah, proses “leaching” makin
intensif.
• Makin intensif proses “leaching”, memungkinkan proses pembentukan
limonit yang makin tebal
Variasi ketebalan laterit pada variasi topografi
LATERIT
• Laterit merupakan produk pelapukan terhadap batuan basa-
ultrabasa, yang biasanya berhubungan dengan
peningkatan/penurunan kandungan unsur ekonomis.
• Umumnya, proses serpentinisasi menyebabkan pengayaan Ni
(peridotit segar % Ni-nya tidak tinggi ).
• Secara umum proses pelapukan (water circulation, acid
leaching, dsb) menyebabkan migrasi unsur-unsur (Ni, Co) ke
arah lebih dalam dan terakumulasi di bawah garis muka
airtanah.
LATERIT
• Bila topografi tidak memungkinkan migrasi (topografi
rata/flat), unsur yang tercuci (Si, Mg, Ni, Co) terutama (Si,
Mg) akan membentuk lapisan kaya lempung “nontrolite”.
• Bila leaching efektif, hasilnya akan membentuk garnierit
(Ni>>) yang terakumulasi pada zona-zona rekahan.
• Mineral mengandung Nikel dalam laterit :
Limonit (< 2% Ni)
Nontrolite (<5% Ni, berkembang di Australia)
Saprolit (<10% Ni)
Garnierit (10-20% Ni)
Garnierite
Garnierite is the name for a green nickel ore which is found in pockets and fissures of
weathered ultramafic rocks (serpentinite, dunite, peridotite). The name was given by Jules
Garnier who first discovered it 1864 in New Caledonia. It forms by lateritic weathering of
ultramafic rocks and occurs in many nickel laterite deposits in the world.
Garnierite consists of the Mg-rich phyllosilicates, serpentine, talc, chlorite and smectite in
which a high percentage of magnesium is substituted by nickel. These minerals occur in
garnierite ores as well individually as in intimate mixtures. They contain mostly 20-40 % Ni.
Specific names were given to some of these Ni-rich varieties.
The lateritization of ultramafic rocks gives rise to a strong dissolution and removal of
magnesium and silicium which leads to a strong residual concentration of iron and nickel
in a goethite-rich surface layer (nickel limonite ore). A portion of the nickel is leached downwards
and finally fixed in the underlying decomposed ultramafic rock. This process gives rise on the
one hand to a moderate nickel increase of the total decomposed rock (formation of nickel silicate
ore); on the other hand relatively small amounts of nickel-rich garnierite ore are precipitated in
hollow spaces. Today, nickel silicate ores with high garnierite amounts are depleted; the
economic relevance of garnierite is therefore relatively small.
GARNIERITE
LATERIT
• Garnierit : hasil pengayaan supergen (10-20% Ni) yang terakumulasi
pada zona rekahan. Sistem ini banyak berkembang di daerah tropis
(RI, PNG).
• Umumnya Ni-Co terakumulasi pada fraksi halus sehingga proses
“upgrading” dapat dilakukan dengan membuang fraksi kasarnya.
• Untuk processing, keberadaan/kandungan Mg sangat berperan thd
sifat kebasaan (basicity).
• Kandungan Si/Mg harus <2%. Bila di atas itu akan perlu tambahan Mg
untuk menjaga kesetimbangan sistem kimia agar tungku (furnace)
yang mengandung Mg tidak terkorosi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai