PROSES PELAPUKAN •Ketahanan Mineral •Permeabilitas •Klimat / iklim •Relief dan Drainase 1. Ketahanan Mineral Mineral Sulfida sangat rentan terhadap oksidasi dan pelarutan
Peningkatan kepekaan terhadap penguraian karena pelapukan:
Oksida Silikat Karbonat Sulfida 2. Permeabilitas • Kecepatan pelapukan tergantung kepada permeabilitas batuan • Daerah berelief datar dicirikan oleh sedikitnya erosi dengan pergerakan air tanah yang terbatas • Permeabilitas dapat terbentuk karena rekahan atau pelarutan mineral, karena kehadiran larutan-asam yang terbentuk karena oksidasi terhadap mineral-oksida 3. Iklim 4. Relief dan Drainase • Daerah Pegunungan erosi fisik memindahkan debris batuan, baru kemudian diuraikan secara kimiawi. • Daerah berelief kuat-sedang mempunyai variasi kedalaman muka air-tanah yang sangat ekstrim. Dekomposisi kimiawi paling aktif di bawah lembah-lembah pada punggungan perbukitan (beneath the crests of ridges). • Daerah berelief datar dicirikan oleh sedikitnya erosi dengan pergerakan air tanah yang terbatas PRODUK PELAPUKAN 1. Mineral Primer residual 2. Mineral Sekunder = mineral lempung = oksida iron and aluminium = mineral bijih sekunder = gossan 3. Produk Terlarut 4. Struktur dan Tekstur residual PRODUK PELAPUKAN 1. Mineral Primer Residual • Kuarsa dan mineral Aksesori (zirkon, oksida-Ti, turmalin, dsb) terurai sangat lambat dan tertinggal • Mineral dengan pelarutan sangat lambat menjadi berlimpah di batuan yang teralterasi, dan bercampur dengan mineral-baru yang terbentuk karena proses pelapukan 1. Mineral Primer Residual • Mineral bijih Au, Pt, kasiterit, kolumbit-tantalit, kromit dan beril merupakan kategori mineral residual yang representatif. • Wolframit, scheelite, barit merupakan mineral-mineral yang secara kimiawi resistan tetapi terlalu getas/lunak terhadap abrasi/erosi fisik. 2. Mineral Sekunder Ukuran partikelnya sangat halus, sekitar 2 mm atau lebih halus, meliputi mineral lempung, oksida Fe-Al, mineral bijih sekunder, dan gossan Mineral Sekunder : Mineral Lempung Mineral Sekunder : Mineral Lempung
G=gibbsite Mineral Sekunder : Oksida Fe-Al • Sering hadir sebagai sesquioxides (oksida berisi 3 atom oksigen dan 2 atom unsur yang lain, contoh Al2O3) • Limonit (Fe2O3.nH2O), Hematit (Fe2O3), Goethite (Fe2O3.H2O), Diaspor (Al2O3.H2O), Gibsit (Al2O3.3H2O) • Jarosit (KFe(SO4)2(OH)6) akan hadir bila proses oksidasinya melibatkan kehadiran pirit Mineral Sekunder : Oksida Fe-Al • Besi (iron) tidak diperlukan untuk pembentukan mineral lempung, akan mengendap sebagai hydrated ferric oxides (dalam lingkungan oksidasi). • Ferrous iron (Fe 3+) mudah terdispersikan sebagai komponen terlarut (dalam kondisi reduksi) Secondary Minerals : Fe-Al-oxides Mineral Sekunder : Mineral Bijih • Hadir sebagai Hydrous Fe-oxides, yang menjadi tempat/host bagi metalliferous minerals • Dalam kondisi tekanan-CO2, konsentrasi Cu, pH, Eh, yang tertentu Malachite (Cu2CO3(OH)2) dapat hadir sebagai produk utama pelapukan. Mineral Sekunder : Gossan • Residual hydrous Fe-oxides hasil oksidasi mineral-sulfida atau mineral-karbonat yang mengandung besi (Fe). • Akumulasi hydrous Fe-oxides secara masif dikenal sebagai Gossan • Gossan terbentuk dari pelapukan pirit, markasit, pirhotit, sulfida Cu-Fe, arsenopirit (FeAsS), siderit (FeCO3) dan ankerit (Ca(Mg,Fe)(CO3)2 Mineral Sekunder : Gossan • Mineral utama pada gossan adalah limonit, kuarsa dan silika sekunder.
• Mineral aksesorinya mencakup variasi dari sulfat, arsenat,
karbonat, silikat, dan sejumlah garam metalifer sekunder (secondary metalliferous salts). Mineral Sekunder : Gossan Mineral Sekunder : Gossan TERIMA KASIH