Genesa endapan bijih tembaga secara garis besar dapat dibagi 2 (dua)
kelompok, yaitu genesa primer dan genesa sekunder.
1. Genesa Primer
Proses genesanya berada dalam lingkungan magmatik, yaitu suatu proses
yang berhubungan langsung dengan intrusi magma. Endapan pegmatite
sering dijumpai berhubungan dengan batuan plutonik tapi umumnya granit
yang kaya akan unsur alkali, aluminium, kuarsa dan beberapa muskovit dan
biotit.
Endapan hidrotermal merupakan endapan yang terbentuk dari proses
pembentukan endapan pegmatite lebih lanjut, dimana larutan bertambah
dingin dan encer. Ciri khas endapan hidrotermal adalah urat yang mengandung
sulfida yang terbentuk karena adanya pengisian rekahan (fracture) atau celah
pada batuan semula, rendah, tersebar relatif merata dengan jumlah cadangan
yang besar. Endapan bahan galian ini erat hubungannya dengan intrusi batuan
Complex Subvolcanic Calcaline yang bertekstur porfitik, membentuk endapan
tembaga porfiri.
Endapan porfiri adalah endapan mineral yang terjadi akibat suatu intrusi
memiliki kadar rendah namun tersebar merata, yang kemudian terjadi kontak
dengan batuan samping yang menyebabkan terjadinya mineralisasi, dan
merupakan endapan penghasil tembaga terbesar yaitu lebih dari 50%. Sifat
susunan mineral bijih endapan tembaga porfiri adalah:
Mineral utama, terdiri: pirit, kalkopirit dan bornit.
Mineral
ikutan,
terdiri:
magnetit,
hematite,
ilmenit,
rutil,
enrgit,
2. Genesa Sekunder