Anda di halaman 1dari 31

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan lebih besar
daripada bagian daratan. Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit bumi yang
dapat diamati langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat diketahui
secara cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan
tersusun oleh jenis batuan yang berbeda satu sama lain dan berbeda-beda materi
penyusun serta berbeda pula dalam proses terbentuknya.
Petrology yaitu ilmu yang khusus membahas tentang batuan. Batuan beku
sebenarnya telah banyak dipergunakan orang dalam kehidupan sehari-hari hanya saja
kebanyakan orang hanya mengetahui cara mempergunakannya saja, dan sedikit yang
mengetahui asal kejadian dan seluk-beluk mengenai batuan beku ini. Secara
sederhana batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma.
Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pelarutan pembekuan silika cair dan
pijar, yang kita kenal dengan nama magma.
Pengetahuan atau Ilmu Geologi didasarkan kepada studi terhadap batuan.
Diawali dengan mengetahui bagaimana batuan itu terbentuk, terubah, kemudian
bagaimana hingga batuan itu sekarang menempati bagian dari pegunungan, dataran-
dataran di benua hingga didalam cekungan dibawah permukaan laut. Kemanapun
anda menoleh, maka anda selalu akan bertemu dengan benda yang dinamakan batu
atau batuan. Sebut saja kerakal di halaman rumah, kemudian di jalan yang
landasannya atau bagian tepinya dibuat dari batu. Di dasar atau tebing sungai,
bahkan menengok bagian dari rumah anda mungkin sebagian besar terbuat dari batu.
Batu atau batuan yang anda lihat dimana-mana itu, ada yang sama warna dan
jenisnya, tetapi juga banyak yang berbeda. Tidak mengherankan apabila batuan
merupakan bagian utama dari Bumi kita ini. Batuan beku adalah batuan yang terjadi
dari pelarutan pembekuan silika cair dan pijar, yang kita kenal dengan nama magma.
Penggolongan batuan beku sudah banyak dilakukan hingga sekarang. Berbagai
cara dari dulu seperti penggabungan jenis-jenis yang sama dalam satu golongan. Dari
titik yang telah didapatkan tersebut dapat disajikan dalam bentuk peta. Dengan
praktikum ini diharapkan dapat melatih mahasiswa melakukan pemetaan situasi.
ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S
09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud Praktikum


Praktikum ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui batuan beku berdasarkan
data deskripsi yang diperoleh.
1.2.2 Tujuan Praktikum
1. Dapat melakukan deskripsi batuan beku.
2. Dapat menggunakan tabel klasifikasi batuan beku.
3. Dapat menjelaskan mineral-mineral utama dan sekunder batuan beku.
4. Dapat menjelaskan proses pembentukan batuan beku.

1.3 Alat dan Bahan

1.3.1 Alat
1. ATM (Alat Tulis Menulis)
2. Lap kasar dan lap halus
3. Loop
4. Buku penuntun praktikum
1.3.2 Bahan
1. Problem set
2. Skala Fenton
3. Skala Travis

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Batuan Beku

Batuan beku sudah banyak dikenal orang dan juga sudah sering dipergunakan
dalam kehidupan sehari – hari, dari hal yang paling sederhana seperti pembuatan
jalanan sampai ke hal yang sangat rumit seperti pembentuan jalan sampai ke hal yang
sangat rumit seperti pembuatan yang sangat megah. Hanya sedikit sekali orang
yangmengetahui asal kejadian dari batuan beku ini. Dan kebanyakan orang hanya
mengetahui cara mempergunakannya dalam kehidupan ini.
Batuan adalah proses pembentukan beberapa mineral jadi, batuan beku atau
sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk  dari satu atau beberapa
mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan
beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan
antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku
plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat
sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini
seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan
batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat
(misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil.
Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.
Pengolahan batuan beku sudah banyak dilakukan dari dulu hingga sekarang.
Berbagai cara telah di lakukan seperti penggabungan jenis – jenis yang sama dalam
satu golongan dan pemisahaan dari jenis – jenis yang tidak menunjukkan persamaan.
Karena tidak adanya kesepakatan di antara para ahli petrologi klasifikasi dibuat atas
dsar yang berbeda – beda. Perbedaan ini sangat berpenngaruh dalam menggunakan
klasifikasi pada berbagai lapangan pekerjaan dan menurut kegunaannya masing –
masing. Bila kita dapat memilih salah satu klasifikasi dengat tepat, maka kita akan
mendapatkan hasil yang sangat memuskan.
Penggolongan batuan beku dapat didasarkan kepada tiga patokan utama,
yaitu berdasarkan genetik batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkandung dan
berdasarkan susunana minerologinya. Di bawah ini akan diterangkan lebih lanjut dari
penggolongan batuan beku.
ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S
09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
2.2. Pembagian Genetoik Batuan Beku

Penggolongan ini berdarakan genesa atau tempat terjadinya batuan beku,


pembagian batuan beku ini merupakan pembagian awal sebelum dilakukan
penggolongan bataun lebih lanjut. Pembagian genetik batuan beku adalah sebgai
berikut:
2.2.1 Batuan Ekstrusi
Kelompok batuan ektrusi terdiri dari semua material yang dikeluarkan ke
permukaan bumi baik di daratan ataupun di bawah permukaan laut. Material ini
mendingin dengan cepat, ada yang terbentuk padat, debu ataupun suatu larutan yang
kental dan panas, cairan ini biasa disebut lava bentuk dan susunan kimia dan lava
mempunyai ciri tersendiri.
Ada dua tipe magma intrusi, yang pertama memiliki kandungan silika yang
rendah viskositas relatif rendah. Sebagai contoh adalah lava basaltik yang sampai ke
permukaan melalui celah dan setelah di permukaan mengalami pendinginan yang
cepat. Biasanya lava basalitik memiliki sifat sangat cair, sehingga bila sampai
kepermukaan akan menyebar dengan daerah yang sangat luas. Gunung – gunung di
kepulauan hawai merupakan suatu basaltik. Lava basaltik di daerah hawai inin
mengelurkan bongkahan yang berukuran yang cukup atau yang besar dan
mengeluarkan butiran – butiran yang halus sampai kekacaan (glass). Bila sampai
kepermukaan dan mengalami pelapukan akan menjadi tanah (lempung) jika
berakumulasi di bawah permukaan akan merupakan suatu lapisan di dalam
pengendapan batuan sedimen.
Tipe kedua dari lava ini adalah bersifat asam, yang memili kandungan silika
yang tinggi viskositas relatif tinggi. Kandungan suatu viskositas ini bila sampai ke
permukaan akan menjadi suatu aliran sepanjang lembah. Visikositas yang tinggi dan
terbentuknya urat – urat pusat, ini akibat letusan gunung api dan berhubungan
dengan lava. Karna ini sering terjadi akibat kegiatan gunung berapi, dimana
terjadinya pemecahaan di dalam blok batuan yang besar. Lapisan dari butiran halus
berasal dari debu vulkanik, sedangkan campuran antara batuan dengan butiran halus
yang sering berasosiasi dengan batuan vulkanik disebut batuan piroklastik.
Percampuran dari fragmen batuan yang besar dengan lava dan debu vulkanik,

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
sehingga membentuk agglomerat. Dari butiran halus seperti debu dan fragmen
batuan makan akan membentuk tuf.
2.2.2 Batuan Intrusi
Proses batuan beku sangat berbeda dengan kegiatan batuan vulkanik, karena
perbdeaan dari tempat terbentuknya dari kedua jenis ini, tiga prinsip dari tipe bentuk
intrusi batuan beku.
Batuan tidak beraturan pada umumnya terbentuk diskorda dan biasanya
memiliki bentuk yang jelas di permukaan bumi. Penampang melintan dari tubuh
pluton (intrusi dengan bentuk tidak beraturan) memperlihatkan bentuk yang angat
besar dan yang tidak di ketahui batasnya. Bentuk tidak beraturan biaanya dimiliki
oleh batolit, sedangkan stok memilki sifat yang hampir sama dan hanya
memperlihatkan ciri khas dari tubuh yang di akibatkan oleh erosi permukaan. Bentuk
yang sangat besar itu terdiri dari sebagaian besar adalah batuan asam dan menengah.
Felsik bataloit banyak pulau kalimantan, riau atau pulau sumatra dan kepulauan salah
satu conto yang paling baik yang terdapat di indonesia adalah intrusi granit yang
terdapat pulau karimun (riau).
Intrusi berbentuk taburaban mempunyai dua bentuk yang berbeda, yaitu dike
(retas) mempunyai bentuk diskordan dan sil mempunyai bentuk konkordan. Dike
adalah intrsi yang memotong bidang perlapisan dari batuaninduk. Kadang – kadang
kontsk hampir sejajar, tapi perbandingan antara panjang dan lebar lapangan dike
dapat berukuran angat kecil dan cepat pula berukuran sangat besar
Sill adalah lempengan batuan beku yang diintrusikan di antar dan sepanjang lapisan
batuan sedimen, dengan ketebalan dari bebrapa mm sampai bebrapa kilometer.
Penebaran ke arah lateral sanagt luas sedangakn penyebaran kearah vertikal sanagt
kecil. Variasi khusu dari sill dapat atau bentuk batuan beku yang menyerupai sil akan
tetapi perbandinganketebalan jauh lebih besar di bandingkan dengan lebarnya dan
bagian atasnya melengkung. Sedangkan lapolit, adalah bentuk batuan beku yang
luas, dengan bentuk seperti lensa dimana bagian tengahnya melengkung karena
batuan dibawahnya lentur.
Tipe tiga dari tubuh intrusi relatif memiliki tubuh yang kecil hanya pluntion –
pluintion diskordan. Bentuk yang khas dari group ini adalah intrusi – intrusi selinder
atau pipa. Sebagai besar merupakan sisa dari korok suatu gunung api tua, biasa
disebut vulkanik nek (teras gunung api) memperlihatkan kenampakan vulkanik bek

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
dilapngan. Sedangkan vulkanik itu sendiri adalah suatau masa batuan beku yang
terbentuk selinder, kemungkinan berukuran besar, tetapi kedalamnya tidak diketahui.
Masa batuan beku ini mengisi saluran gunung api, umunnya mempunyai sumubuh
tegak lurus dan condong kearah tegak. Proses erosi mengakibatkan batuan di
sekelilingnya hanya terbawa air, sedangkan sumbat gunungapi yang lebih tahan
terhadap erosi akan membentuk topografi yang menonjol. Jadi teras gunung api
(vulkanik) adalah sisa gunung api. Salah satu conto yang ada di jawa adalah di
daerah purwakarta dan plered dekat kota cirebon, jawa barat
Batuan intrusi memiliki butiran yang kasar dan kandungan kimianya sejenis
dengan lava. Pembagian dari besar butir untuk batuan beku, adalah butiran kasar
dengan rata – rata besar butiran lebih besar dari lima militer, sedangkan butiran halus
dengan ukuran dari sangat halus sampai satu milimeter, dan butiran sedang dengan
ukuran dari satu samapai lima milimeter.

2.3 Struktur Batuan

Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedakan menjadi batuan


beku extrusive dan intrusive. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan perbedaan
pada tekstur masing masing batuan tersebut. Kenampakan dari batuan beku yang
tersingkap merupakan hal pertama yang harus kita perhatikan. Kenampakan inilah
yang disebut sebagai struktur batuan beku
2.3.1 Struktur batuan beku ekstrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya
berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki
berbagia struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat
pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:
1. Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat
seragam.
2. Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan
3. Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal
seperti batang pensil.
4. Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal.
Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
5. Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan
beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.
6. Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain
seperti kalsit, kuarsa atau zeolit
7. Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran
mineral pada arah tertentu akibat aliran
2.3.2 Struktur Batuan Beku Intrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya
berlangsung dibawah permukaan bumi. berdasarkan kedudukannya terhadap
perlapisan batuan yang diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi
menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.
1. Konkordan Tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan
disekitarnya, jenis jenis dari tubuh batuan ini yaitu. Sill, tubuh batuan yang
berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan di sekitarnya.
Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome), dimana
perlapisan batuan yang asalnya datar menjadi melengkung akibat
penerobosan tubuh batuan ini, sedangkan bagian dasarnya tetap datar.
Diameter laccolih berkisar dari 2 sampai 4 mil dengan kedalaman ribuan
meter. Lopolith, bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan dari
laccolith, yaitu bentuk tubuh batuan yang cembung ke bawah. Lopolith
memiliki diameter yang lebih besar dari laccolith, yaitu puluhan sampai
ratusan kilometer dengan kedalaman ribuan meter. Paccolith, tubuh batuan
beku yang menempati sinklin atau antiklin yang telah terbentuk sebelumnya.
Ketebalan paccolith berkisar antara ratusan sampai ribuan kilometer
2. Diskordan Tubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan batuan
disekitarnya. Jenis-jenis tubuh batuan ini yaitu. Dyke, yaitu tubuh batuan
yang memotong perlapisan disekitarnya dan memiliki bentuk tabular atau
memanjang. Ketebalannya dari beberapa sentimeter sampai puluhan
kilometer dengan panjang ratusan meter. Batolith, yaitu tubuh batuan yang
memiliki ukuran yang sangat besar yaitu > 100 km2 dan membeku pada
kedalaman yang besar. Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith
tetapi ukurannya lebih kecil.

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU

Gambar 2.1 Bagian struktur batuan beku intrusi

2.4 Tekstur Batuan Beku

Magma merupakan larutan yang kompleks. Karena terjadi penurunan


temperatur, perubahan tekanan dan perubahan dalam komposisi, larutan magma ini
mengalami kristalisasi. Perbedaan kombinasi hal-hal tersebut pada saat pembekuan
magma mengakibatkan terbentuknya batuan yang memilki tekstur yang berbeda.
Ketika batuan beku membeku pada keadaan temperatur dan tekanan yang tinggi di
bawah permukaan dengan waktu pembekuan cukup lama maka mineral-mineral
penyusunya memiliki waktu untuk membentuk sistem kristal tertentu dengan ukuran
mineral yang relatif besar. Sedangkan pada kondisi pembekuan dengan temperatur
dan tekanan permukaan yang rendah, mineral-mineral penyusun batuan beku tidak
sempat membentuk sistem kristal tertentu, sehingga terbentuklah gelas (obsidian)
yang tidak memiliki sistem kristal, dan mineral yang terbentuk biasanya berukuran
relatif kecil. Berdasarkan hal di atas tekstur batuan beku dapat dibedakan
berdasarkan :
1. Tingkat kristalisasi
a. Holokristalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh
Kristal .

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
b. Hipokristalin, yaitu batuan beku yang tersusun oleh kristal dan gelas
c. Holohyalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh
gelas
2. Ukuran Butir
1. Phaneritic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhmya tersusun oleh
mineral-mineral yang berukuran kasar.
2. Aphanitic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh
mineral berukuran halus.
3. Bentuk kristal Ketika pembekuan magma, mineral-mineral yang terbentuk
pertama kali biasanya berbentuk sempurna sedangkan yang terbentuk terakhir
biasanya mengisi ruang yang ada sehingga bentuknya tidak sempurna.
Bentuk mineral yang terlihat melalui pengamatan mikroskop yaitu:
1. Euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna.
2. Subhedral, yaitu bentuk kristal yang kurang sempurna.
3. Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna.
4. Berdasarkan kombinasi bentuk kristalnya.
1. Unidiomorf (Automorf), yaitu sebagian besar kristalnya dibatasi oleh
bidang kristal atau bentuk kristal euhedral (sempurna)
2. Hypidiomorf (Hypautomorf), yaitu sebagian besar kristalnya berbentuk
euhedral dan subhedral.
3. Allotriomorf (Xenomorf), sebagian besar penyusunnya merupakan kristal
yang berbentuk anhedral.
5. Berdasarkan keseragaman antar butirnya
1. Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya hampir sama
2. Inequigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya tidak sama

2.5 Klasifikasi Batuan Beku

Batuan beku diklasifikasikan berdasarkan tempat terbentuknya, warna, kimia,


tekstur, dan mineraloginya.
1. Berdasarkan tempat terbentuknya batuan beku dibedakan atas:
1. Batuan beku Plutonik, yaitu batuan beku yang terbentuk jauh di perut
bumi.

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
2. Batuan beku Hypabisal, yaitu batuan beku yang terbentu tidak jauh dari
permukaan bumi
3. Batuan beku vulkanik, yaitu batuan beku yang terbentuk di permukaan
bumi Berdasarkan warnanya, mineral pembentuk batuan beku ada dua
yaitu mineral mafic (gelap) seperti olivin, piroksen, amphibol dan biotit,
dan mineral felsic (terang) seperti Feldspar, muskovit, kuarsa dan
feldspatoid.
2. Klasifikasi batuan beku berdasarkan warnanya yaitu:
1. Leucocratic rock, kandungan mineral mafic < 30%
2. Mesocratic rock, kandungan mineral mafic 30% - 60%
3. Melanocratic rock, kandungan mineral mafic 60% - 90%
4. Hypermalanic rock, kandungan mineral mafic > 90%
3. Berdasarkan kandungan kimianya yaitu kandungan SiO2-nya batuan beku
diklasifikasikan menjadi empat yaitu:
1. Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2 > 65%, contohnya Granit,
Ryolit.
2. Batuan beku menengah (intermediat), kandungan SiO2 65% - 52%.
Contohnya Diorit, Andesit
3. Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2 52% - 45%, contohnya
Gabbro, Basalt
4. Batuan beku ultra basa (ultra basic), kandungan SiO2 < 30%

2.5 Pengelompokan Batuan Beku

Untuk membedakan berbagai jenis batuan beku yang terdapat di Bumi,


dilakukan berbagai cara pengelompokan terhadap batuan beku. Pengelompokan yang
didasarkan kepada susunan kimia batuan, jarang dilakukan. Hal ini disebabkan
disamping prosesnya lama dan mahal, karena harus dilakukan melalui analisa
kimiawi. Dan yang sering digunakan adalah yang didasarkan kepada tekstur
dipadukan dengan susunan mineral, dimana keduanya dapat dilihat dengan kasat
mata. Gabro adalah batuan beku dalam dimana sebagian besar mineral-mineralnya
adalah olivine dan piroksin. Sedangkan Felsparnya terdiri dari felspar Ca-plagioklas.
Teksturnya kasaratau phanerik, karena mempunyai waktu pendinginan yang cukup
lama didalam litosfir. Kalau dia membeku lebih cepat karena mencapai permukaan

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
bumi, maka batuan beku yang terjadi adalah basalt dengan tekstur halus. Jadi Gabro
dan Basalt keduanya mempunyai susunan mineral yang sama, tetapi teksturnya
berbeda. Demikian pula dengan Granit dan Rhyolit, atau Diorit dan Andesit. Granit
dan Diorit mempunyai tekstur yang kasar, sedangkan Rhyolit dan Andesit, halus.
Basalt dan Andesit adalah batuan beku yang banyak dikeluarkan gunung-berapi,
sebagai hasil pembekuan lava Batuan beku juga dapat dikelompokan berdasarkan
bentuk-bentuknya didalam kerak Bumi. Pada saat magma menerobos litosfir dalam
perjalanannya menuju permukaan Bumi, ia dapat menempati tempatnya didalam
kerak dengan cara memotong struktur batuan yang telah ada, atau mengikuti arah
dari struktur batuan. Yang memotong struktur disebut bentuk-bentuk diskordan,
sedangkan yang mengikuti struktur disebut konkordan.

2.6 Magma

Dalam daur batuan dicantumkan bahwa batuan beku bersumber dari proses
pendinginan dan penghabluran lelehan batuan didalam Bumi yang disebut magma.
Magma adalah suatu lelehan silikat bersuhu tinggi berada didalam Litosfir, yang
terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas, hablur yang mengapung didalamnya, serta
mengandung sejumlah bahan berwujud gas. Lelehan tersebut diperkirakan terbentuk
pada kedalaman berkisar sekitar 200 kilometer dibawah permukaan Bumi, terdiri
terutama dari unsur-unsur yang kemudian membentuk mineral-mineral silikat.
Magma yang mempunyai berat-jenis lebih ringan dari batuan sekelilingnya, akan
berusaha untuk naik melalui rekahan-rekahan yang ada dalam litosfir hingga
akhirnya mampu mencapai permukaan Bumi. Apabila magma keluar, melalui
kegiatan gunung-berapi dan mengalir diatas permukaan Bumi, ia akan dinamakan
lava. Magma ketika dalam perjalanannya naik menuju ke permukaan, dapat juga
mulai kehilangan mobilitasnya ketika masih berada didalam litosfir dan membentuk
dapur-dapur magma sebelum mencapai permukaan. Dalam keadaan seperti itu,
magma akan membeku ditempat, dimana ion-ion didalamnya akan mulai kehilangan
gerak bebasnya kemudian menyusun diri, menghablur dan membentuk batuan beku.
Namun dalam proses pembekuan tersebut, tidak seluruh bagian dari lelehan itu akan
menghablur pada saat yang sama. Ada beberapa jenis mineral yang terbentuk lebih
awal pada suhu yang tinggi dibanding dengan lainnya. karena kandungan Fe dan Mg

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
seperti olivine, piroksen, akan menghablur paling awal dalam keadaan suhu tinggi,
dan kemudian disusul oleh amphibole dan biotite. Disebelah kanannya kelompok
mineral felspar, akan diawali dengan jenis felspar calcium (Ca-Felspar) dan diikuti
oleh felspar kalium (K-Felspar). Akibatnya pada suatu keadaan tertentu, kita akan
mendapatkan suatu bentuk dimana hublur-hablur padat dikelilingi oleh lelehan.
Bentuk-bentuk dan ukuran dari hablur yang terjadi, sangat ditentukan oleh derajat
kecepatan dari pendinginan magma. Pada proses pendinginan yang lambat, hablur
yang terbentuk akan mempunyai bentuk yang sempurna dengan ukuran yang besar-
besar. Sebaliknya, apabila pendinginan itu berlangsung cepat, maka ion-ion
didalamnya akan dengan segera menyusun diri dan membentuk hablur-hablur yang
berukuran kecil-kecil, kadang berukuran mikroskopis. Bentuk pola susunan hablur-
hablur mineral yang nampak pada batuan beku tersebut dinamakan tekstur batuan.
Disamping derajat kecepatan pendinginan, susunan mineralogi dari magma serta
kadar gas yang dikandungnya, juga turut menentukan dalam proses
penghablurannya. Mengingat magma dalam aspek-aspek tersebut diatas sangat
berbeda, maka batuan beku yang terbentuk juga sangat beragam dalam susunan
mineralogi dan kenampakan fisiknya. Meskipun demikian, batuan beku tetap dapat
dikelompokan berdasarkan cara-cara pembentukan seta susunan mineraloginya.

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu menyiapkam alat dan bahan


seperti alat tulis menulis, alat seperti ATM (alat tulis menulis ),lap kasar, lapa
halus, dan problem set minimal 10.
2. sebelum mengamati terlebih dahulu sediakan skala travis adn skala fenton untuk
mengtahui nama mineral tersebut setelah itu siapkan beberapa contoh mineral
yang akan dideskripsikan.
3. Lalu amati mineral dengan mengamati warna segarnya, warna lapunya, jenis
batuan, tekstru (kritalintasi, granulitasi dan fabrik setelah semuanya bisa dilihat
lalu mengisi problem set sesuai apa yang telah di deskripsikan.
4. Setelah semua terisi kita bisa tau apa nama mineral itu dengan munggukan skala
fenton (1950) dan juga skala travis (1955) tapi tidak kemungkinan kedua skala
tersebut tidak sama penamaannya.

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Pengamatan 1

Warna Segar : Hitam


Warna Lapuk : Abu - Abu
Jenis Batuan : Basa
Tekstur : A. Krintilitas : Holokristalin
B. Granulitas : Faneritik
C. Fabrik : A. Bentuk : Subhedral
B. Relasi : Equigranular
Komposisi Mineral Warna Bentuk Persentase %
Kuarsa Tidak Berwarna Membutir 3%
Plagioklas Putih Membutir 30 %
Ampibol Hitam Prismatik Panjang 50 %
Piroksin Hijau Kehitaman Prismatik Pendek 17 %

Struktur : Masive
Nama : A. Fenton : Gabro Diabase (Fenton, 1940)
B. Travis : Gabro (Travis, 1955)

Asisten Praktikan

(Aldi Shaldy Wabula) ( Muh. Mushawwir Ali P)

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
4.1.2 Pengamatan 2

Warna Segar : Coklat


Warna Lapuk : Abu - Abu
Jenis Batuan : Intermedit
Tekstur : A. Krintilitas : Hipokristalin
B. Granulitas : Porfiritik
C. Fabrik : A. Bentuk : Subhedral
B. Relasi : Porfiritik
Komposisi Mineral Warna Bentuk Persentase %
Kuarsa Putih Tidak Teratur 40 %
Ampibhol Hitam Prismatik Panjang 50 %
K-Feldspar Putih Kehijauan Prismatik Panjang 10 %

Struktur : Masive
Nama : A. Fenton : Granodiorite Porphry (Fenton, 1940)
B. Travis : Granodiorite Porphry (Travis, 1955)

Asisten Praktikan

(Aldi Shaldy Wabula) ( Muh. Mushawwir Ali P)

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
4.1.3 Pengamatan 3

Warna Segar : Hijau Kekuningan


Warna Lapuk : Putih
Jenis Batuan : Asam
Tekstur : A. Krintilitas : Holokristalin
B. Granulitas : Faneritik
C. Fabrik : A. Bentuk : Euhedral
B. Relasi : Equigranular
Komposisi Mineral Warna Bentuk Persentase %
Ampibhol Hitam Prismatik Panjang 20 %
Kuarsa Putih Membutir 30 %
Muskovit Putih Transparan Tabular 25 %

Struktur : Masive
Nama : A. Fenton : Granite (Fenton, 1940)
B. Travis : Granite (Travis, 1955)

Asisten Praktikan

(Aldi Shaldy Wabula) ( Muh. Mushawwir Ali P)

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
4.1.4 Pengamatan 4

Warna Segar : Coklat


Warna Lapuk : Abu - Abu
Jenis Batuan : Intermedit
Tekstur : A. Krintilitas : Holohyalin
B. Granulitas : Afanitik
C. Fabrik : A. Bentuk : Anhedral
B. Relasi : Inequigranular
Komposisi Mineral Warna Bentuk Persentase %
Kuarsa Putih Tidak Teratur 10 %
Piroksin Hitam Prismatik Panjang 50 %
Biotit Coklat Tabular 20 %
Plagioklas Putih Tabular 20 %

Struktur : Masive
Nama : A. Fenton : Monzonite (Fenton, 1940)
B. Travis : Monzonite (Travis, 1955)

Asisten Praktikan

(Aldi Shaldy Wabula) ( Muh. Mushawwir Ali P)

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
4.1.5 Pengamatan 5

Warna Segar : Abu - Abu


Warna Lapuk : Putih
Jenis Batuan : Intermedit
Tekstur : A. Krintilitas : Hippokristalin
B. Granulitas : Porfiritik
C. Fabrik : A. Bentuk : Subhedral
B. Relasi : Inequigranular
Komposisi Mineral Warna Bentuk Persentase %
Kuarsa Putih Tidak Teratur 50%
K-Feldspar Putih Membutir 5%
Piroksin Hitam Tabular 25%
Biotit Coklat Tabular 5%
Hornblende Hitam Tabular 15%

Struktur : Masive
Nama : A. Fenton : Granite Porphyry (Fenton, 1940)
B. Travis : Granite Porphyry (Travis, 1955)

Asisten Praktikan

(Aldi Shaldy Wabula) ( Muh. Mushawwir Ali P)

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengamatan 1

Warna yang segar abu - abu, warna lapuk Hitam jenis batuan ini batuan beku
Basa dan teksturnya untuk kristalinitas hipokristalin, granularitas fanerik dan fabrik
terbagi dua lagi ada bentuk subhedral dan relasi inequgranular. Komposisi mineral
ada mineral utama yaitu kursa 1 %, K-feldspar 2 %, Garnet 30%, Ampibol 50% dan
Piroksin 17%, dari struktur batuan ini struktur massive dan kami dapat simpulkan
nama dengan menggunakan dua skala, skala fenton Gabro Diabase dan skala travis
Gabro.
Gabro adalah batuan beku intrusif, berwarna gelap, dan tersusun atas kristal-
kristal mineral yang berukuran kasar (coarse-grained). Batuan ini selalu berwarna
hitam atau hijau gelap karena mineral utamanya adalah plagioklas dan augit. Gabro
adalah batuan yang paling melimpah pada kerak samudera. Gabro memiliki berbagai
kegunaan di industri konstruksi, biasanya digunakan sebagai "base material"
(landasan) konstruksi setelah dilakukan proses penghancuran (stone crusher).

Gabro terutama terdiri dari mineral yang kaya kalsium-plagioklas feldspar


(biasanya labradorit atau bytownite) dan klinopiroksen (augit). Sejumlah kecil olivin
dan ortopiroksen biasanya juga hadir di batuan ini. Tidak seperti banyak batuan beku
lainnya, batuan ini biasanya mengandung sedikit kuarsa. Dilapangan, gabro terlihat
mirip dengan basal, hal ini dikarenakan Komposisi gabro sama dengan basal.
Perbedaan mendasar antara kedua jenis batuan ini adalah ukuran butir mineralnya.
Basal adalah batuan beku ekstrusif yang mengalami pendinginan dengan cepat
sehingga memiliki kristal yang lebih halus. sedangkan gabro adalah batuan beku
intrusif yang mengalami pendinginan secara perlahan-lahan sehingga masih sempat
terjadi pertumbuhan kristal. Banyak ungkapan dari para ahli yang mengatakan bahwa
kerak samudera terbuat dari basal. Kata "basal" yang disebutkan sebenarnya
mengacu pada komposisi "basaltik" kerak samudera tersebut. Batuan Basal hanya
terbentuk tipis di permukaan kerak samudera, sedangkan ke arah yang lebih dalam
akan didominasi oleh gabro. Basal terbentuk pada permukaan kerak karena magma
asal batuan ini mengalami pendinginan yang cepat. Pada kedalaman lebih besar, laju
pendinginan akan lebih lambat sehingga kristal memiliki waktu untuk berkembang,
inilah yang menyebabkan terbentuknya batu gabro.
ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S
09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
Di kerak benua, gabro dapat ditemukan dalam aliran lava tebal yang
berkomposisi "basaltik", di mana terjadi pendinginan lambat sehingga
memungkinkan pembentukan kristal besar. Gabro juga bisa hadir pada plutonik
dalam, yang terbentuk ketika magma mengirimkan material berkomposisi "basaltik"
yang mengkristal lebih dahulu (tidak sempat keluar ke permukaan). Dalam industri
batu interior, gabro dikenal dengan nama "granit hitam", yang biasa digunakan
sebagai ubin lantai, batu nisan, dan "facing stone". Gabro juga digunakan pada
banyak proyek konstruksi, biasa disebut sebagai "base material constructions".
Penggunaan gabro yang paling umum dalam konstruksi adalah sebagai agregat (hasil
crushed stone). Gabro yang dihancurkan biasanya dipakai pada pembangunan jalan,
kereta api, dan landasan konstruksi bangunan.

Batuan gabro kadang-kadang mengandung sejumlah mineral logam yang


bernilai ekonomis. Gabro mengandung sejumlah besar mineral ilmenit yang dapat
ditambang sebagai penghasil titanium. Terkadang gabro dapat bertindak sebagai
batuan sumber (source rock) dari nikel, kromium atau platinum.

Gambar 4.1 Gabro

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
4.2.2 Pengamatan 2

Warna yang segar abu - abu, warna lapuk Coklat jenis batuan ini batuan beku
Intermedit dan teksturnya untuk kristalinitas hipokristalin, granularitas fanerik dan
fabrik terbagi dua lagi ada bentuk subhedral dan relasi inequgranular. Komposisi
mineral ada mineral utama yaitu kursa 40 %, Ampibol 50%, K-Feldspar 10%, dari
struktur batuan ini struktur massive dan kami dapat simpulkan nama dengan
menggunakan dua skala, skala fenton Grand Diorite dan skala travis Diorit.
Batuan diorite atau granodiorite adalah nama yang digunakan untuk
kelompok batuan beku berukuran kasar-sedang, dengan komposisi antara granit
sampai gabro ataupun basalt. Batuan ini biasanya terbentuk sebagai intrusi, baik
secara dike maupun sill pada kerak benua. Diorit sering terbentuk di atas batas
lempeng konvergen, yang mana subduksi lempeng samudra menyusup ke bawah
lempeng benua. "Partial melting" dari lempeng samudra akan menghasilkan magma
basaltik yang naik dan mengintrusi batuan granit yang ada di lempeng benua. Disitu
akan terjadi proses pencampuran magma basaltik dengan magma granit (batu granit
yang meleleh) dan akan naik melalui lempeng benua, baik secara sill maupun dike.
Lelehan ini akan menghasilkan komposisi antara basalt - granit, dan diorit akan
terbentuk jika hasil lelehan ini mengkristal secara lambat dibawah permukaan.

Diorit biasanya tersusun atas mineral plagioklas yang kaya sodium, dengan
kandungan mineral hornblende, augit, dan biotit dalam jumlah yang sedikit.
Terkadang juga diorit mengandung sedikit kuarsa. Hal inilah yang membuat batu
diorit bertekstur "coarse-grained", dengan campuran kontras dari butiran mineral
yang berwarna hitam dan putih. Warna tersebut akan mirip jika kita mencampurkan
segenggam garam dan lada hitam. Itulah mengapa batu diorit dikenal dengan istilah
"salt and pepper" dalam hal pendeskripsiannya.

Batuan yang mirip dengan diorit adalah batu andesit. Keduanya memiliki
komposisi mineral yang sama dan terjadi di wilayah pembentukan yang sama.
Perbedaan mendasar keduanya ada pada ukuran butir dan tingkat pendinginan
magma asalnya. Magma asal Dorit mengkristal lebih lambat di bawah permukaan
bumi. Pendinginan yang lambat akan menghasilkan ukuran butir yang lebih kasar.
Sedangkan magma asal andesit akan mengkristal jauh lebih cepat diatas permukaan,
sehingga menghasilkan butiran kristal yang lebih kecil (halus). Diorit juga mirip
ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S
09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
dengan batu gabro. Selain warna gabro yang lebih hitam, perbedaannya ada pada
komposisi plagioklas dari diorit yang lebih asam (sodik) dibandingkan labradorit.
Batuan yang komposisi plagioklasnya lebih basa biasanya disebut dengan gabro.
Dorit yang mengandung fenokris biasanya disebut dengan porfiri diorit.

Kegunaan diorit adalah batuan ini dapat digunakan sebagai batu ornamen
dinding, lantai bangunan gedung, pengeras jalan, pondasi, bahkan dapat digunakan
sebagai gamestone. Di Australia, sebuah diorit dengan fenokris feldspar berwarna
merah muda, telah dipotong menjadi "cabochons" dan disebut "batu pink
marshmallow" (lihat gambar diatas, kanan bawah). Ini terlihat cukup indah sebagai
sebuah gamestone.

Gambar 4.2 Granodiorite

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
4.2.3 Pengamatan 3

Warna yang segar Putih, warna lapuk Hijau kekuningan jenis batuan ini
batuan beku Asam dan teksturnya untuk kristalinitas hipokristalin, granularitas
fanerik dan fabrik terbagi dua lagi ada bentuk euhedral dan relasi inequgranular.
Komposisi mineral ada mineral utama yaitu Ampibol 20 %, Kuarsa 30 %, Muskofit
50%, dari struktur batuan ini struktur massive dan kami dapat simpulkan nama
dengan menggunakan dua skala, skala fenton Granit dan skala travis Granit.
Batu granit adalah batuan "beku dalam" atau batuan plutonik yang berwarna
terang dengan butiran mineral yang terlihat cukup besar. Butiran mineral tersebut
terbentuk dari kristalisasi magma yang lambat di bawah permukaan bumi. Granit
utamanya tersusun oleh mineral kuarsa dan feldspar, dengan sejumlah kecil mika,
amfibol dan mineral asesoris lainnya. Komposisi mineral-mineral inilah yang
biasanya memberikan granit berwarna merah, merah muda, abu-abu ataupun putih
dengan butiran mineral gelap terlihat di permukaannya.

Granit adalah batuan beku yang paling populer. Banyak orang pernah melihat
granit karena merupakan batuan tersebut merupakan batuan beku yang paling banyak
ditemukan di permukaan bumi. Granit juga sangat terkenal karena dapat di
manfaatkan membuat banyak benda/objek yang ada dalam kehidupan sehari-hari,
contohnya ubin lantai, paving stone, tapak tangga, serta batu nisan. Hamparan batu
granit yang sangat terkenal dengan keindahannya dapat kita temukan di Stone
Mountain di Georgia, Yosemite Valley di California, Mount Rushmore di South
Dakota, Pikes Peak di Colorado, dan White Mountains di New Hampshire.

Kata "granit" digunakan oleh berbagai kalangan dengan maksud yang


berbeda-beda. Ada kalangan yang mengartikan granit secara general (umum), tetapi
ada juga yang mendefinisikan granit lebih spesifik (biasa digunakan oleh ahli
petrologi dan mineralogi). Selain itu, ada juga yang mengartikan granit dari sisi
komersialnya misalnya penjual batuan granit dekoratif, ubin, pagar, dan paving
stone.

Secara umum Granit adalah batuan beku berwarna terang terutama terdiri dari
feldspar dan kuarsa dengan sejumlah kecil mika dan mineral amphibole. Definisi
sederhana ini memungkinkan orang awam untuk mudah mengidentifikasi batu

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
berdasarkan pengamatan visual. Secara umum orang awam akan mudah mengenali
batuan ini apabila dijelaskan sesuai dengan penglihatan mereka. Warna yang tercipta
dari mineral penyusun batuan ini akan sangat mudah diterima oleh mereka.

Kegunaan Granit sebagai bahan Bangunan rumah dan gedung, untuk


bangunan Monumen, jalan dan jembatan, sebagai batu hias (dekorasi)., sebagai
bahan baku industri poles (tegel, ornamen, dll) dan bahan bangunan (gedung, jalan ,
jembatan, dll), selain itu dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan aksesoris
rumah seperti lantai,wastafel dan meja serta di bidang konstruksi.

Gambar 4.3 Granit

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
4.2.4 Pengamatan 4

Warna yang segar Abu- abu, warna lapuk Coklat jenis batuan ini batuan beku
Intermedit dan teksturnya untuk kristalinitas holohyalin, granularitas afanitik dan
fabrik terbagi dua lagi ada bentuk anhedral dan relasi inequgranular. Komposisi
mineral ada mineral utama yaitu Kuarsa 10 %, Piroksin 50 %, Biotit 50%, dari
struktur batuan ini struktur massive dan kami dapat simpulkan nama dengan
menggunakan dua skala, skala fenton Monzonit dan skala travis Monzonit.
Monzonit adalah batuan beku granular dengan komposisi antara syenite dan
diorite dan mengandung jumlah kira-kira sama dari kuarsa dan plagioklas. monzonit
juga batuan granit yang terutama terdiri dari kuarsa, plagioklas feldspar, dan feldspar
orthoclase. mineral lainnya, seperti biotit dan hornblende, juga biasanya hadir dalam
jumlah kecil. Berlimpah dan luas, batuan beku intrusif dapat ditemukan dalam massa
yang luar biasa di banyak daerah pegunungan.
Kuarsa monzonit juga sering terlibat dalam pembentukan jurang karena
sangat tahan terhadap pelapukan dan berdiri setinggi sekitar batu terkikis. Memang,
contoh utama dari jenis ngarai adalah Black Canyon dari Gunnison di Colorado,
yang berutang dinding curam ke kekerasan batuan yang telah berhasil bertahan
kekuatan Sungai Gunnison selama dua juta tahun. Karena banyak karakteristik yang
menguntungkan, monzonit kuarsa kadang kadang digunakan sebagai bangunan batu.
Bahkan, bahan, yang sangat populer di daerah Mediterania di zaman kuno,
digunakan untuk membantu mendirikan bangunan bangunan politik yang penting
diperlukan sekitar delapan ratus carloads kereta apihanya untuk menciptakan
eksterior megah. 'umlah besar batu pantas berasal dari deposito utah di (little Cotton)
Canyon. Hard rock halus yang merupakan jenis metasomatite, pada dasarnya diubah
basal. membentuk dengan atau tanpa kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai
batuan intrusif atau pada permukaan seperti batu ekstrusif.

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU

Gambar 4.4 Monzonit

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
4.2.5 Pengamatan 5
Warna yang segar Putih, warna lapuk Abu - abu jenis batuan ini batuan beku
Intermedit dan teksturnya untuk kristalinitas hipokristalin, granularitas afanitik dan
fabrik terbagi dua lagi ada bentuk subhedral dan relasi inequgranular. Komposisi
mineral ada mineral utama yaitu kursa 50 %, K-feldspar 5 %, Piroksin 25%, Biotit
5% dan Hornblende 15%, dari struktur batuan ini struktur massive dan kami dapat
simpulkan nama dengan menggunakan dua skala, skala fenton Gabro Andesit dan
skala travis Traksit - Andesit.
Andesit adalah nama salah satu batuan beku ekstrusif yang tersusun atas
butiran mineral yang halus (fine-grained). Batuan beku ekstrusif ini biasanya ringan
dan berwrna abu-abu gelap. Pada kondisi cuaca tertentu, Andesit sering terlihat
berwarna coklat sehingga untuk mengidentifikasinya perlu dilakukan pemeriksaan
yang lebih detail. Andesit kaya akan mineral plagioklas feldspar dan biasanya
mengandung biotit, piroksen, atau amphibole.

Nama Andesit berasal dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Andesit di


pegunungan Andes terbentuk sebagai lava "interbedded" bersamaan dengan deposit
abu vulkanik (ash) dan tuf di bagian sisi-sisi stratovolcano yang curam.
Stratovolcano andesit ditemukan di atas zona subduksi di Amerika Tengah, Meksiko,
Washington, Oregon, Jepang, Indonesia, Filipina, Karibia, Selandia Baru, dan
dibeberapa lokasi lainnya.

Andesit ditemukan dalam aliran lava yang dihasilkan oleh stratovulkano.


Lava yang naik ke ke permukaan akan mengalami proses pendinginan dengan cepat,
hal inilah yang menyebabkan tekstur andesit menjadi lebih halus. Butir mineral
dalam andesit biasanya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat tanpa menggunakan
alat pembesar. Beberapa jenis andesit mengandung sejumlah besar "glass", dan ada
juga yang terlihat jejak lava gas vesikular dengan tekstur amigdaloidal.

Andesit adalah batuan umum kerak benua yang biasanya berada di atas zona
subduksi. Andesit umumnya terbentuk setelah "melting" (pelelehan/pencairan)
lempeng samudera akibat subduksi. Subduksi yang menyebabkan "melting" pada
zona ini merupakan sumber magma yang apabila naik ke permukaan akan
membentuk Andesit.

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
Andesit juga dapat terbentuk jauh dari lingkungan zona subduksi. Sebagai
contoh, batuan ini dapat terbentuk pada "ocean ridges" dan "oceanic hotspots" yang
dihasilkan dari "pelelehan sebagian" (partial melting) batuan basaltik. Andesit juga
dapat terbentuk selama letusan pada struktur dalam lempeng benua di mana sumber
magma meleleh dalam kerak benua atau bercampur dengan magma benua.
Kesimpulannya, ada banyak lingkungan lain dimana andesit mungkin dapat
terbentuk.

Manfaat Batu Andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan


megalitik, candi dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah
banyak memakai material ini, misalnya sarkofagus, punden berundak, lumpang batu,
meja batu, arca dll.

Gambar 4.5 Andesit

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Batuan beku dapat dipisahkan menjadi batuan beku non fragmental dan
batuan fragmental. Pada umumnya batuan beku non fragmental berupa batuan beku
intrusif ataupun aliran lava yang tersususn atas kristal-kristal mineral. batuan beku
fragmental juga dikenal dengan batuan piroklastik (pyro=api, clastics=
butiran/pecah) yang merupakan bagian dari batuan volkanik. Sebagai catatan, pada
tulisan ini akan lebih menekankan pembahasana pada batuan beku non fragmental.
Secara umum yang utama harus diperhatikan dalam deskripsi batuan adalah Warna
Batuan, Struktur Batuan, Tekstur Batuan, Bentuk Batuan, Komposisi Mineral
Batuan.
Mendeskripsikan batuan beku yag harus dilihat itu warna segar , warna lapuk
jenis batuan , tekstur tapu didalam tekstur terbaki lagi ada kristalintasi, granulitasi
dan fabrik dan fabrik terbagi lagi ada bentuk dan relasi setelah semua diketahui kita
mengetahui dulu komposisi mineral sudah itu kita dapat mengetahui nama
mineralnya apa dengan menggunakan sakal travis dan fenton.
Mineral utama merupakan mineral langsung dari kristalisasi magma dan
kehadirannya sangat menentukkan dalam penamaan batuan. mineral sekunder
merupakan mineral-mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil pelapukan,
hidrotermal maupun metamorfisma terhadap mineral-mineral utama.
Proses pembentukan batuan beku pada tahap pertama, magma yang berada di
dalam dapur magma (magma chamber) akan bergerak naik ke atas. Pergerakan
magma tersebut di pengaruhi oleh sifat magma yang lebih ringan dari batuan di
sekitarnya. Tahap kedua, magma yang telah bergerak ke atas akan mengalami
tekanan yang besar baik dari magma itu sendiri maupun tekanan dari sekitar dapur
magma. Tahap ketiga yaitu terjadinya erupsi gunung berapi. Erupsi ini akan
melelehkan magma berupa lava ke permukaan bumi. Terkadang erupsi juga disertai
dengan letusan yang dahsyat. Selanjutnya yakni tahap pendinginan atau
pengkristalan magma, baik magma yang sudah berada di permukaan bumi maupun
yang tidak mencapai permukaan bumi. Pengkristalan merupakan proses menurunnya
pergerakan ion- ion magma diserta penyusunan ion menjadi bentuk yang teratur.
ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S
09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
Pengkristalan magma dipengaruhi oleh suhu permukaan bumi yang lebih rendah dari
pada suhu magma ketika berada di dalam perut bumi, dan juga komposisi serta
banyaknya kandungan bahan folatil pada magma.
Tahap terakhir yaitu magma yang telah mengkristal akan membentuk berbagai jenis
batuan beku tergantung pada kecepatan pembekuannya.

5.2 Saran

Adapun saran kami yaitu mengenai laboratorium batuan untuk segera


mengganti papan tulis yang baru, dan mengfasilitasi para asisten proyektor/LCD
yang lebih bagus.

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN BEKU
DAFTAR PUSTAKA

Graha, D.S., 1987, Batuan dan Mineral, Nova, Bandung.


Noor, D., 2010, Mineral dan Batuan, jurnal batuan dan mineral, diakses pada tanggal
18 Oktober 2016.
Tim Dosen dan Tim Asisten, 2015, Penuntun Praktikum Geologi Dasar, Fakultas
Teknologi Industri,Universitas Muslim Indonesia.

ASTITIN SYAHRUM MUHTABSIR. S


09320170084 09320180078

Anda mungkin juga menyukai