Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PRAKTIKUM

UJI KUAT TEKAN

MUHTABSIR. S
09320180078

LABOTATORIUM GEOMEKANIKA
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2020

Uji Kuat Tekan - 1


LAPORAN PRAKTIKUM UJI KUAT TEKAN

Muhtabsir. S1, Nurwina2, A. Baso Lovan Al Tamar, S.T.3


Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
e-mail: muhtabsir.0917@gmail.com

ABSTRAK
Batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda, tidak mempunyai komposisi yang tetap. Tetapi
batuan tidak sama dengan tanah. Tujuan utama uji triaksial adalah untuk menentukan kekuatan batuan padakondisi
pembebanan triaksial melalui persamaan kriteria keruntuhan. Pada sampel uji kuat tekan ini batuan di uji ketahanan tekannya
pada alat uji tekan batuan, berdasarkan hasil perhitungan diatas maka kita memperoleh luas permukaan contoh A = 12,927 m²,
Kuat tekan = 6,033 MPa, Nilai Konstanta Hoek Brown (mb) = 0,2415, Nilai Konstanta Hoek-Brown (s) = 0,00008, Nilai Kuat
Tekan Bebas Massa Batuan σ ,cm = 0,204 MPa, Nilai Tegangan Maksimum = -0,728 MPa, Tegangan Minimum = -0,120 Mpa.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa nilai kuat tekanan tertinggi adalah 6,033 MPa.

Kata kunci: Tekanan, luas, tegangan, kohesi, modulus.

PENDAHULUAN
Batuan adalah campuran dari satu atau lebih maupun massa jenis akan memiliki pengaruh yang
mineral yang berbeda, tidak mempunyai komposisi yang terhadap hasil pengujian uji kuat tekan.
tetap. Tetapi batuan tidak sama dengan tanah. Tanah Praktikum ini bertujuan untukpengujian kuat geser
dikenal sebagai material yang mobile, rapuh dan letaknya langsung batuan, mengetahui parameter-parameter yang
dekat dengan permukaan bumi (Made Astawa Rai dkk, digunakan untuk mendesain lereng tambang.Seperti kohesi
2013). Istilah batuan hanya untuk formasi yang keras dan (c) dan sudut geser dalam (Ф) dengan menggunakan alat
padat dari kulit bumi yang merupakan suatu bahan yang Direct shear, sertamengidentifikasi parameter - parameter
keras dan koheren atau yang telah terkonsolidasi dan tidak yang akan mempengaruhi kelakuan/sifat geser batuan. Alat
dapat digali dengan cara biasa (cangkul dan belicong). dan bahan yang digunakan dalam praktikum uji kuat geser
Batuan meiliki 2 sifat yakni sifat fisik dan sifat mekanik. adalah alat tulis menulis, peralatan direct shear test,
Sifat fisik batuan didapatkan dari pengujian non- jangka sorong, beban, alat pelindung diri, ember, lap kain,
destructive (tidak merusak). Sifat fisik batuan yaitu massa tali kecil, sampel batuan, problem set, tabel kalibrasi.
jenis, berat jenis, kadar air, derajat kejenuhan, porositas
dan angka pori. Sedangkan sifat mekanik batuan TINJAUAN PUSTAKA
didapatkan dengan pengujian yang merusak (destructive). A. Definisi Batuan
Sifat mekanik didapatkan dari pengujian yang dilakukan di Batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral
laboratorium. yang berbeda dimana tidak mempunyai komposisi kimia
Dalam salah satu pengujian sifat fisik, yaitu tetap. Batuan terdiri dari bagian yang padat baik berupa
pengujian kuat tekan, sampel batuan diberi tekanan aksial kristal maupun yang tidak mempunyai bentuk tertentu dan
secara perlahan hingga terjadi runtuhan namun tegangan bagian kosong seperti pori-pori, fissure, crack, joint dan
kelilingnya nol. Nilai tegangan pada saat sampel lain-lain. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
mengalami keruntuhan ditetapkan sebagai nilai kuat tekan batuan tidak sama dengan tanah. Tanah dikenal sebagai
bebas dari sampel tersebut. material yang mobile, rapuh dan letaknya dekat dengan
Nilai kuat tekan ini pasti akan ada hubungannya permukaan bumi.
dengan sifat fisik dari batuan. Sifat fisik yang akan diteliti Berbagai definisi dari batuan sebagai objek dari
adalah porositas, kadar air dan massa jenisnya. mekanika batuan telah diberikan oleh para ahli dari
Porositas merupakan perbandingan antara ruang berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan, yaitu:
kosong (pori-pori) dalam batuan dengan volume total a. Menurut para ahli geologiwan
batuan dan dinyatakan dalam persen. Jadi semakin tinggi Batuan adalah susunan mineral dan bahan organik
nilai porositas akan menunjukkan semakin banyak rongga yang bersatu membentuk kulit bumi.
atau ruang kosong di dalam batuan.
Kadar air adalah perbandingan berat air batuan b. Para ahli teknik sipil khususnya para ahli geoteknik
dalam kondisi asli dengan berat total dari batuan. Istilah batuan hanya untuk formasi yang keras
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan air dan  solid dari kulit bumi, serta batuan tidak dapat
batuan saat kondisi asli. digali dengan cara yang biasa, misalnya dengan
Dan massa jenis adalah perbandingan antara berat menggunakan cangkul.
batuan asli dan volume batuan. Hal ini mengacu pada c. Menurut Talobre
seberapa besar kandungan isi dari kepadatan batuan Batuan adalah material yang membentuk kulit
tersebut. Batuan berbutir halus memiliki massa jenis yang bumi termasuk fluida yang ada di dalamnya seperti air,
lebih padat dibandingkan batuan berbutir kasar. Hal minyak dan lain-lain.
tersebut disebabkan oleh kerapatan antar butir yang tinggi d. Menurut ASTM
dan sedikitnya ruang kosong yang dimiliki batuan. Dari
pengertian diatas, tentunya baik porositas, kadar air
Uji Kuat Tekan - 2
Batuan adalah suatu bahan yang terdiri dari ditentukan oleh sumbu dari lubang bukaan tersebut,
mineral padat (solid) berupa massa yang berukuran apakah tegak lurus strike atau sejajar strike, penggalian
besar ataupun yang berupa fragmen-fragmen. lubang bukaan tersebut, apakah searah dip atau
e. Secara Umum berlawanan arah dengan dip dari bidang diskontinu. RMR
Batuan adalah campuran dari satu atau lebih dapat digunakan sebagai panduan memilih penyangga
mineral yang berbeda, tidak mempunyai komposisi terowongan. Panduan ini tergantung pada beberapa faktor
kimia tetap. seperti kedalaman lubang bukaan dari permukaan, ukuran
1. Mekanika Batuan dan bentuk terowongan serta metode penggalian yang
Definisi Mekanika Batuan telah diberikan oleh dipakai. Sedangkan untuk menentukan kestabilan lubang
beberapa ahli atau komisi-komisi yang bergerak dibidang bukaan dapat ditentukan melalui standup time dari nilai
tersebut, seperti : RMR menggunakan grafik span terhadap standup time.
a. Menurut Talobre Keakuratan dari standup time ini menjadi diragukan
Mekanika batuan adalah sebuah teknik dan juga karena nilai standup time sangat dipengaruhi oleh metode
sainsyang tujuannya adalahmempelajari perlikau penggalian, ketahanan terhadap pelapukan (durability) dan
batuan di tempat asalnya untukdapat mengendalikan kondisi tegangan in situ yang merupakan parameter-
pekerjaan-pekerjaan yang dibuat pada batuan tersebut. parameter penting yang tidak tercakup dalam metode
b. Menurut Coates klasifikasi RMR. Oleh karena itu, sebaiknya grafik ini
Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari digunakan hanya untuk tujuan perbandingan semata.
efek dari gaya terhadap pada batuan. C. Sifat FisikBatuan
c. Menurut US National Committee On Rock Mechanics Adapun yang termasuk kedalam sifat fisik
(1984) batuanadalah sebagai berikut:
Mekanika batuan adalah ilmu pengetahuan yang 1. Bobot Isi Asli (γn), Merupakan perbandingan antara
mempelajari perilaku batuan baik secara teoritis berat batuan asli dengan volume totalbatuan.
maupun terapan, merupakan cabang ilmu mekanika 2. Bobot Isi Kering (γo), Merupakan perbandinganantara
yang berkenaan dengan sikap batuan terhadap medan- berat batuan kering dengan volume totalbatuan.
medan gaya pada lingkungannya. 3. Bobot Isi Jenuh (γw), Merupakan perbandingan antara
d. Menurut Budavari berat batuan jenuh dengan volume totalbatuan.
Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari 4. Apparent Specific Gravity (GSA), Merupakan
mekanika perpindahan padatan untuk menentukan perbandingan antara bobot isi kering batuan dengan
distribusi gaya-gaya dalam dan deformasiakibat gaya bobot isiair.
luar pada suatu benda padat. 5. TrueSpecificGravity(GST),Merupakan perbandingan
e. Menurut Hudson dan Harrison antara bobot isi jenuh batuan dengan bobot isiair.
Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari 6. Kadar Air Asli (ωn), Merupakan perbandingan antara
reaksibatuan yang apabila padanya dikenakan suatu berat air dalam batuan asli dengan berat butiran batuan
gangguan. dan dinyatakan dalam%.
f. Secara Umum 7. Kadar Air Jenuh (ωsat), Merupakan perbandingan
Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari antara berat air dalam batuan jenuh dengan berat
sifat dan perilaku batuan bila terhadapnya dikenakan butiran batuan dan dinyatakan dalam%.
gaya atau tekanan. 8. Derajatkejenuhan(S),Merupakan perbandingan antara
B. Kekuatan Batuan (Rock Strength) kadarair asli dengan kadar air jenuh dan dinyatakan
Bieniawski (1984), kekuatan suatu batuan secara utuh dalam%.
dapat diperoleh dari Point Load Strength Index atau 9. Porositas dapat didefinisikan sebagai perbandingan
Uniaxial Compressive Strengh. Beliau menggunakan antara volume total pori-pori batuan
klasifikasi Uniaxial Compressive Strength (UCS) yang denganvolumetotalbatuanpersatuanvolumetertentu,
telah diusulkan oleh Deere & Miller, 1968 (Bieniawski, besar kecilnya porositas dipengaruhi oleh beberapa
1984) dan juga UCS yang telah ditentukan dengan faktor, yaitu ukuran butir, susunan butir, sudut
menggunakan Hammer Test. Kekuatan batuan utuh adalah kemiringan dan komposisi mineral pembentukbatuan.
kekuatan suatu batuan untuk bertahan menahan suatu gaya 10. Angka pori(void ratio), Angka pori merupakan
hingga pecah. Kekuatan batuan dapat dibentuk oleh suatu perbandingan antara volume pori dan volume butir[2].
ikatan adhesi antarbutir mineral atau tingkat sementasi D. Sifat Fisik dan Sifat Mekanik Batuan
pada batuan tersebut, serta kekerasan mineral yang Batuan merupakan zat padat yang terbentuk dari
membentuknya. Hal ini akan sangat berhubungan dengan kumpulan mineral yang berbeda dan mempunyai
genesa, komposisi, tekstur, dan struktur batuan [1]. komposisi kimia yang tetap dan merupakan penyusun
Kondisi massa batuan dievaluasi untuk setiap setiap kerak bumi. Batuan terbentuk melalui proses geologi
bidang diskontinu yang ada. Dengan menjumlahkan semua yang panjang dan selama proses geologi seperti aktivitas
rating dari lima parameter akan diperoleh nilai RMR dasar magmatisme dan proses sedimentasi sangat berpengaruh
yang belum memperhitungkan orientasi bidang diskontinu. terhadap sifat fisik batuan tersebut sedangkan pengaruh
Adjusment terhadap orientasi bidang diskontinu ini struktur geologi akan berpengaruh terhadap sifat mekanis
dipisahkan dalam perhitungan nilai RMR karena pengaruh dari batuan tersebut. Oleh sebab itulah batuan memiliki
dari bidang diskontinu tersebut tergantung pada aplikasi sifat fisiki maupun sifat mekanis [3].
engineeringnya, seperti terowongan, chamber, lereng atau a. Sifat Fisik
fondasi. Sifat fisik batuan merupakan sifat yang dimiliki oleh
Arah umum dari bidang diskontinu berupa strike dan batuan tersebut bersamaan saat batuan tersebut
dip, akan mempengaruhi kestabilan lubang bukaan. Hal ini terbentuk. Sifat fisik batuan tersebut misalnya porositas,
Uji Kuat Tekan - 3
berat jenis, permaebilitas, absorpsi dan derajat atau mineral pembentuknya. Modulus elastisitas
kejenuhan. dipengaruhi oleh tipe batuan, porositas, ukuran partikel
b. Sifat Mekanik Batuan dan kandungan air. Modulus elastisitas akan lebih besar
Sifat mekanik batuan adalah sifat yang dimiliki nilainya apabila diukur tegak lurus perlapisan daripada
batuan karena adanya pengaruh gaya-gaya dari luar yang diukur sejajar arah perlapisan [4].
bekerja pada batuan tersebut. Pengujian Sifat Mekanis Modulus elastisitas dihitung dari perbandingan antara
Batuan (Muhammad,2017). tegangan aksial dengan regangan aksial. Modulus
a. Uji Kuat Tekan (Unconfined Compressive elastisitas dapat ditentukan berdasarkan persamaan:
Strength Test)
Uji ini menggunakan mesin tekan (compression Δσ
machine) untuk menekan sampel batuan yang berbentuk Е =
silinder dari satu arah (uniaxial). Penyebaran tegangan
Δεa
di dalam sampel batuan secara teoritis adalah searah
dengan gaya yang dikenakan pada sampel tersebut. Tetapi Keterangan:  
dalam kenyataannya arah tegangan tidak searah dengan  E = Modulus elastisitas (MPa)
gaya yang dikenakan pada sampel tersebut karena ada Δσ = Perubahan tegangan (MPa)
pengaruh dari plat penekan mesin tekan yang Δεa = Perubahan regangan aksial (%)
menghimpit sampel, sehingga bentuk pecahan tidak Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk
terbentuk bidang pecah yang searah dengan gaya menentukan nilai Modulus elastisitas yaitu:
melainkan berbentuk kerucut cone. Perbandingan antara 1. Tangent Young’s Modulus, yaitu perbandingan antara
tinggi dan diameter sampel (l/d) mempengaruhi nilai kuat tegangan aksial dengan regangan aksial yang dihitung
tekan batuan. Untuk pengujian kuat tekan digunakan yaitu pada persentase tetap dari nilai kuat tekan. Umumnya
2 < l/d < 2,5. Semakin besar. diambil 50% dari nilai kuat tekan uniaksial.
E. Konsep Dasar Uji Kuat Tekan 2. Average Young’s Modulus, yaitu perbandingan antara
Penekanan uniaksial terhadap conto batuan selinder tegangan aksial dengan regangan aksial yang dihitung
merupakan uji sifat mekanik yang paling umum pada bagian linier dari kurva tegangan- tegangan.
digunakan. Uji kuat tekan uniaksial dilakukan untuk 3. Secant Young’s Modulus, yaitu perbandingan antara
menentukan kuat tekan batuan (σt ), Modulus Young (E), tegangan aksial dengan regangan aksial yang dihitung
Nisbah Poisson (v) dan kurva tegangan-regangan. Conto dengan membuat garis lurus dari tegangan nol ke suatu
batuan berbentuk silinder ditekan atau dibebani sampai titik pada kurva yang tetap dari nilai kuat tekan.
runtuh. Perbandingan antara tinggi dan diameter conto Umumnya diambil 50% dari nilai kuat tekan uniaksial.
silinder yang umum digunakan adalah 2 sampai 2,5
dengan luas permukaan pembebanan yang datar, halus dan
paralel tegak lurus terhadap sumbu aksis conto batuan.
Dari hasil pengujian akan didapat beberapa data
seperti:
a. Kuat Tekan Batuan
Kuat tekan uniksial adalah gambaran dari nilai
tegangan maksimun yang dapat ditanggung sebuah conto
batuan sesaat sebelum conto batuan tersebut runtuh
(Failure) tanpa adanya pengaruh dari tegangan
pemampatan (tegangan pemampatan sama dngan nol).
Tujuan utama uji kuat tekan uniaksial adalah Gambar 1 Metode Perhitungan Modulus Young
untuk mendapatkan nilai kuat tekan dari contoh batuan. c. Nisbah Poisson ( Poisson Ratio )
Harga tegangan pada saat conto batuan hancur Nisbah Poisson didefinisikan sebagai perbandingan
didefinisikan sebagai kuat tekan uniaksial batuan dan negatif antara regangan lateral dan regangan aksial. Nisbah
diberikan oleh hubungan: Poisson menunjukkan adanya pemanjangan ke arah lateral
(lateral expansion) akibat adanya tegangan dalam arah
F aksial. Sifat mekanik ini dapat ditentukan dengan
σc =
A persamaan:
Keterangan: −ε l
σc = Kuat tekan uniaksial batuan (MPa) V=
F   = Gaya yang bekerja pada saat conto batuan hancur εa
(kN) Keterangan:
A   = Luas penampang awal conto batuan yang tegak lurus V = Nisbah Poisson
arah gaya (mm) ε l = regangan lateral (%)
b. Modulus Young ( E ) εa= regangan aksial (%)
Modulus Young atau Modulus elastisitas merupakan Pada uji kuat tekan uniaksial terdapat tipe pecah
faktor penting dalam mengevaluasi deformasi batuan pada suatu conto batuan pada saat runtuh. Tipe pecah conto
kondisi pembebanan yang bervariasi. Nilai Modulus batuan bergantung pada tingkat ketahanan conto batuan
elastisitas batuan bervariasi dari satu conto batuan dari dan kualitas permukaan conto batuan yang bersentuhan
satu daerah geologi ke daerah geologi lainnya karena langsung dengan permukaan alat penekan saat
adanya perbedaan dalam hal formasi batuan dan genesa
Uji Kuat Tekan - 4
pembebanan. Kramadibrata (1991) mengatakan bahwa uji f. Pengujian Point Load ( Point Load Test )
kuat tekan uniaksial menghasilkan tujuh tipe pecah, yaitu: Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan (
a. Cataclasis strength ) dari perconto batuan secara tidak langsung
b. Belahan arah aksial (axial splitting) dilapangan. Perconto batuan dapat berbentuk silinder.
c. Hancuran kerucut (cone runtuh) Peralatan yang digunakan mudah dibawa-bawa, tidak
d. Hancuran geser (homogeneous shear) begitu besar dan cukup ringan. Pengujian cepat, sehingga
e. Hancuran geser dari sudut ke sudut (homogeneous shear dapat diketahui kekuatan datuan dilapangan, sebelum
corner to corner) pengujian dilaboratorium dilakukan. Dari pengujian ini
f. Kombinasi  belahan aksial dan geser (combination axial didapat:
dan local shear)
g. Serpihan mengulit bawang dan menekuk (splintery P
union-leaves and buckling) Is = 2
d. Uji Kuat Tarik Tak Langsung ( Brazilian Test ) D
Ada dua metode yang dapat dipergunakan untuk keterangan:
mengetahui kuat tarik conto batuan di laboratorium, yaitu Is = Point load strength index ( Index Franklin )
metode kuat tarik langsung dan metode kuat tarik tak P = Beban maksimum sampai perconto pecah
langsung. Metode kuat tarik tak langsung merupakan uji D = Jarak antara dua konus penekan
yang paling sering digunakan. Hal ini   disebabkan uji ini Hubungan antara index franklin (Is) dengan kuat
lebih mudah dan murah daripada uji kuat tarik langsung tekan (σt) menurut Bieniawski sebagai berikut: σc = 18 – 23
yang prosesnya rumit dalam hal sample preparation-nya Is untuk diameter percontoh = 50 mm. Jika Is = 1 MPa
Salah satu uji kuat tarik tak langsung adalah Braziliantest. maka index tersebut tidak lagi mempunyai arti sehingga
Pengujian ini adalah untuk mengetahui kuat tarik (Tensile disarankan untuk menggunakan pengujian lain dalam
Strength) dari perconto batuan berbentuk silinder secara penentuan kekuatan ( strength ) batuan.
tidak langsung. Uji kuat tarik tidak langsung dilakukan
dengan membebani benda uji berbentuk silinder.
Pada uji brazilian, kuat tarik batuan dapat
ditentukan berdasarkan persamaan:

2. F
σt = π . D . L

Keterangan :
σt = Kuat tarik batuan  (MPa)
F  = Gaya maksimum yang dapat ditahan batuan (kN) Gambar 3 Point Load ( Point Load Test )
D = Diameter conto batuan (mm) g. Uji triaxial
L  = Tebal batuan (mm)Tegangan Normal Tujuan utama uji triaksial adalah untuk menentukan
kekuatan batuan padakondisi pembebanan triaksial melalui
persamaan kriteria keruntuhan. Kriteria keruntuhan yang
sering digunakan dalam pengolahan data uji triaksial
adalah criteria Mohr-Coulomb. Hasil pengujian triaksial
kemudian diplot kedalam kurva Mohr- Coulomb sehingga
dapat ditentukan parameter-parameter kekuatan batuan
sebagai berikut:
a. Strength envelope (kurva intrinsik)
b. Kuat geser (Shear strength)
c. Kohesi (C)
d. Sudut geser dalam (ϕ)
Gambar 2 Uji Brazilian Pada pengujian triaksial conto batuan dimasukkan
e. Kehadiran Bidang Lemah kedalam sel triaksial, diberi tekanan pemampatan (σ 3) dan
Bidang lemah yang berada didalam batuan akan dibebani secara aksial (σ1), sampai runtuh.  Pada uji ini,
mempengaruhi cepat rambat gelombang ultrasonik. tegangan menengah dianggap sama dengan tekanan
Bidang lemah yang merupakan bidang batas antara dua pemampatan (σ3= σ1). Alat uji triaksial yang digunakan
permukaan akan menhadirkan ruang kosong berisi udara. merupakan merujuk pada alat triaksial yang dikembangkan
Ruang kosong ini akan memperlambat cepat rambat oleh Von Karman pada tahun 1911 Di dalam apparatus ini,
gelombang ultrasonik. Dengan demikian, kehadiran bidang tekanan fluida berfungsi sebagai tekanan pemampatan (σ3)
lemah akan menurunkan cepat rambat gelombang yang yang diberikan kepada conto batuan. Fluida dialirkan
merambat melalui batuan. Dan dengan munculnya bidang dengan menggunakan pompa hidraulik dan dijaga agar
lemah tersebut, maka batuan yang tadinya utuh akan selalu konstan. Dengan demikian, kehadiran bidang lemah
berubah menjadi massa batuan dengan kekuatan yang jauh akan menurunkan cepat rambat gelombang yang merambat
lebih kecil dari sebelumnya. melalui batuan. Dan dengan munculnya bidang lemah
tersebut, maka batuan yang tadinya utuh akan berubah

Uji Kuat Tekan - 5


menjadi massa batuan dengan kekuatan yang jauh lebih 2 ( 174,503+236,466+ 235,394 )
kecil dari sebelumnya. =
100
1292,726
=
100
= 12,927 m2
F
b. σc =
A
78
σc 1 =
12,927
= 6,033 MPa
PenentuanKohesidanSudutGeserDalamdenganKrite
riaKeruntuhanHoek-Brown:
Gambar 4 Uji triaxial NQ (47 mm)
( GSI−100 )
PROSEDUR PERCOBAAN a. mb = mi exp ( )
28−14 D
Pada praktikum mata acara 4 dengan judul uji
kuat tekan yang dilaksanakan pada hari Kamis 15 Oktober
( 35−100 )
= 15 exp ( )
2020 ini dilakukan secara online. Ada pun 28−14 x 0,7
dilaksanakannya praktikum pada mata acara ini yaitu = 15 exp (-3,571)
untuk Menghitung Nilai Kuat Tekan dan Menghitung = 15 x 0,0281
Cohesi (c) dan Sudut Geser Dalam (0) menggunakan = 0,2415
persamaan Hoek Brown.Proses pertama yang kami ( GSI−100 )
lakukan yaitu menonton video penjelasan mengenai mata b. s = exp( )
acara ini. Pada video tersebut di jelaskan apa saja alat dan 9−3 D
bahan yang akan digunakan untuk mata acara uji kuat 35−100
= exp ( )
tekan ini. Setelah itu yang dilakukan adalah mengukur 9−3 x 0,7
diameter dan tinggi masing-masing sampel. Kemudian = exp (-9,420)
batuan diberi label pada sampel yang akan diuji. Sampel = 0,00008
yang akan diuji harus memiliki permukaan yang rata, , ,
untuk meratakan permukaan dari sampel, sampel terlebih c. σ cm = σ ci
a−1
dahulu di amplas permukaannya kemudian ukur mb
menggunakan nivo tabung apakah permukaan sampel 2 ( mb+ 4 s−a ( mb−8 s ) ) ( + s)
4
tersebut sudah memiliki permukaan yang rata. Setelah itu
sampel dimasukkan ke alat uji kuat tekan. Kemudian di 2(1+a)(2+a)
jalankan alat uji kuat tekan tersebut. Setelah sampel masuk =6,033¿ ¿
ke dalam alat uji kuat tekan, kemudian asisten akan ( 0,1194 ) (4,0379)−0,5
mengoprasikan alat hingga sampel batuan tersebut pecah. =6,033
2(1,5)(2,5)
Setelah sampel pecah maka akan dilihat tekanannya.
(0,4831)
= 6,033
HASIL 7,5
Tabel 1 Data Pengamatan = 0,388 Mpa
KODE T L P F
Sampel (cm) (cm) (cm) (kN)
G-MB 17,86 13,18 13,24 78
σ , max ,
σ cm
−0,91
d. = 0,72( )
Diketahui : σ , cm γH
−0,91
= 0,72(
0,388
MI = 15 )
GSI = 35 0,012 x 12
D = 0,7
= 0,72(
0,388 −0,91
y = 0,012 g/cm³ )
0,144
H = 12
= 0,72 x 0,042
a = 0,5
Penyelesaian : = 0,030 MPa
,
Pengujian ini untuk menentukan kuat tekan sampel , σ max
e. σ 3n =
dari satu arah dengan rumus (Hoek & Brown, 1981) : σci
0,030
2 ( pxl ) + ( pxt ) +(lxt) =
a. A= 6,033
100
,
= σ 3n = 0,004 Mpa
2 ( 17,86 x 13,18 )+ (17,86 x 13,24 ) +(13,18 x 13,24)
100 PEMBAHASAN

Uji Kuat Tekan - 6


Pada sampel uji kuat tekan ini batuan di uji
ketahanan tekannya pada alat uji tekan batuan,
berdasarkan hasil perhitungan diatas maka kita
memperoleh luas permukaan contoh A = 12,927 m², Kuat
tekan = 6,033 MPa, Nilai Konstanta Hoek Brown (mb) =
0,2415, Nilai Konstanta Hoek-Brown (s) = 0,00008, Nilai
Kuat Tekan Bebas Massa Batuan σ ,cm = 0,388 MPa, Nilai
Tegangan Maksimum = 0,030 MPa, Tegangan Minimum
= 0,004 Mpa.

KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa nilai kuat tekanan tertinggi
adalah 6,033 MPa.
Perbandingan antara interval waktu dan nilai gaya
tekan adalah seperti 150:40 itu contoh interval waktu
tertinggi dan nilai gaya tekan tertinggi.
Pada mata acara ini hanya sampai menetukan
tegangan maksimum saja tidak sampai mengitung kohesi
dan sudut geser dalamnya dikarnakan waktu dan suasana
yang kurang efisien.

Uji Kuat Tekan - 7

Anda mungkin juga menyukai