Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi


dalam pemanfaatan sumber daya alam, maka kebutuhan informasi geografi suatu
wilayah dalam skala yang lebih detail merupakan suatu hal yang sangat penting dan
sangat mendesak untuk disegerakan pengadaannya.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka pihak-pihak yang berkepentingan
dengan adanya kebutuhan akan informasi yang lebih detail tentang kondisi topografi
suatu daerah dengan terpaksa mengadakan survey dan pemetaan sendiri berhubung
tertinggalnya atau terlambatnya Indonesia dalam memetakan seluruh wilayahnya
untuk peta skala besar.
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief permukaan
bumi/tanah yang dinyatakan dengan garis ketinggian (kontur) memperlihatkan unsur-
unsur asli atau alam dan unsur-unsur buatan manuasia seperti jalan, bangunan,
sungai, saluran dan lain sebagainya diatas muka bumi ini. Unsur-unsur tersebut dapat
dikenal (diidentifikasi) dan pada umumnya diusahakan untuk diperlihatkan pada
posisi sebenarnya.
Peta topografi disebut juga sebagai peta umum (bersifat umum) sebab dalam
peta topografi tersebut unsur-unsur yang disajikan bukan hanya satu jenis saja, tetapi
justru dicoba untuk menyajikan semua unsur yang ada pada permukaan bumi ini.
Penyajian tersebut sudah tentu dengan memperhitungkan skala. Jadi peta topografi
dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Peta topografi dikenal sebagai peta
dasar yang digunakan sebagai sarana perencanaan umum untuk suatu pekerjaan
perencanaan pemgembangan suatu wilayah. Peta topografi juga disebut dengan
istilah peta rupa bumi yang telah ditambahkan garis garis kontur dan segala sesuatu
yang merupakan rekayasa manusia. Peta ini juga digambar dengan kontur dengan
ketinggian minus yang dinamakan bathymetri.
Oleh sebab itu, dalam praktikum pengenalan peta topografi inilah kami
sebagai praktikan berupaya untuk menyusun laporan ini dengan sebaik-sebaiknya
guna mengembangkan ilmu mengenai peta topografi.

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
1.2 Maksud Dan Tujuan

1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari tujuan praktikum geologi ini kita dapat
mengenal,mengetahui,dan menguasai ilmu tentang peta khususnya peta topografi.
1.2.3 Tujuan
1. Praktikan dapat mengetahui apa itu peta topografi
2. Praktikan dapat menjelaskan unsur – unsur peta topografi
3. Praktikan dapat membuat profil topografi (penampang topografi)

1.3 Alat Dan Bahan

1.3.1 Alat

1. ATM ( alat tulis menulis )


2. Mistar 50 cm
3. Drawing Pen 0,1 0,2 0,3 0,5
4. Drawing Pen 0,5 tinta biru
1.3.2 Bahan
1. Kertas kalkir ukuran A3
2. Kertas grafik ukuran A3

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Peta

Peta adalah suatu penyajian pada bidang datar dari seluruh atau sebagian
unsur permukaan bumi yang digambar dalam skala tertentu. Dapat pula diartikan
sebagai proyeksi orthogonal dari suatu kenampakan bentang alam ke dalam bidang
datar. Peta seringkali sangat efektif untuk menunjukkan lokasi dari obyek-obyek
alamiah mauun obyek buatan manusia, baik ukuran maupun hubungan antara
satu obyek dengan obyek lainnya.

Gambar 2.1 Peta Topografi

Peta topografi yaitu peta yang menggamabrkan bentuk tinggi


rendahnya permukaan bumi. Dalam peta topograf digunakan garis kontur, yaitu
garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.
2.1.1 Peta Chorografi
Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian
permukaan bumi dengan skala lebih kecil antara 1:250.000 sampai 1:1000.000 atau
lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi,
Negara bahkan dunia. Dalam peta chorografi juga digambarkan semua

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
kenampakan yang ada pada suatu wilayah diantaranya gunung, sungai, danau, jalan
batas wilayah, kota, rawa, dll. Atlas adalah salah satu kumulan peta chorografi.
2.1.2 Peta Khusus atau Tematik
Disebut peta khusus karena peta tersebut hanya menggambakan satu atau
dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan, baik kondisi
fisik maupun sosial budaya. Contoh: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk,
peta penyebaran penduduk.

2.2 Pengertian Peta Topografi

Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk tinggi


rendahnya permukaan bumi. Dalam peta topograf digunakan garis kontur, yaitu
garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.
Peta ini menggandung informasi yang sangat lengkap mengenai ketinggian dan
kemiringan suatu tempat (garis kontur), tanda- tanda alam (sungai, jalan, hutan dan
sebagainya) dan juga batas-batas wilayah administratif. Peta ini dibuat oleh
lembaga resmi
Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan penyebaran bentuk dan
ukuran dari roman muka bumi yang meliputi :
2.2.1 Relief
Kenampakan beda tinggi dan rendahnya suatu tempat dengan tempat
lain serta curam dan landainya lereng suatu daerah. Dalam peta relief digambarkan
dengan perubahan warna dari cerah (tempat yang memiliki evalasi rendah) menuju
warna yang lebih gelap (memiliki evalasi tinggi). Sebagai contoh adalah dataran
tinggi, gunung, tebing, bukit dan lain-lain.
2.2.2 Penyaluran/Drainage
Merupakan jalur atau tempat akumulasi dan tempat mengaliranya air
permukaan, termasuk disini adalah seluruh jalan air (water ways). Contoh-contohnya
adalah rawa, sungai, dan laut.
2.2.3 Hasil Budaya/Culture
Kenampakan hasil aktivitas manusia antara lain desa, kota, jalan rel kereta,
dsb. Kenamapakan ini biasanya digambarkan dengan warna hitam. Secara
khusus peta geologi digunakan untuk merekam segala data geologi,
misalnya :Penyebaran batuan
MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S
093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
a. Struktur geologi
b. Morfologi suatu daerah, dsb.
2.2.4 Unsur-Unsur Peta Topografi
Layaknya peta-peta yang lain, Peta Topografi memiliki unsur unsur di
dalamnya. Dibawah ini adalah unsur unsur penting dalam peta topografi adalah:
a. Judul Peta
Judul peta ada dibagian tengah atas. Judul peta menyatakan lokasi yang
ditunjukkan oleh peta yang bersangkutan, sehingga lokasi yang berbeda akan
mempunyai judul yang berbeda pula
b. Skala Peta
Merupakan perbandingan antara jarak horizontal sebenarnya dengan
jarak ada peta. Terdapat tiga macam skala yang dipakai pada peta fotografi, yaitu :
c. Representatif Fraction Scale (Skala fraksional)
Merupakan skala yang ditunjukkan dengan pecahan. Misal 1:10.000. Artinya jika
jarak 1 cm pada peta memiliki panjang 10.000 cm di lapangan. Skala
ini memiliki kelemahan bila suatu peta telah dicopy (tidak asli) maka keakuratan
skala ini berkurang dan tidak dapat dipertanggungjawabkan karena bisa saja
terjadi pembesaran atau pengecilan gambar.
d. Grafic scale (Skala gambar)
Merupakan perbandingan jarak sebenarnya dengan jarak peta yang
menggunakan sepotong garis.
e. Verbal Scale (Skala verbal)
Merupakan skala yang dinyatakan dengan ukuran panjang. Misalnya 1 cm =
10 km atau 1 cm = 5 km skala ini hampir sama dengan skala fraksional
f. Legenda
Kumpulan penjelasan mengenai tanda-tanda medan yang mewakili
keadaan atau tanda yang ada di lapangan. Legenda biasanya terletak di samping
kanan bawah dari peta.

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI

Gambar 2.2 Legenda


g. Arah utara
Arah utara penting untuk orientasi medan agar kita dapat
menentukan posisi kita pada peta dan memperoleh arah mata angin yang benar. Ada
tiga macam arah utara, yaitu :
2.2.5 Utara Magnetic (Magnetic North)
Merupakan arah magnet bumi yang ditunjukkan oleh jarum kompas
(biasanya yang berwarna merah)
2.2.6 Utara Peta (Grid North)
Merupakan arah utara pada lembar kerja peta yang bersangkutan.
2.2.7 Utara Sebenarnya (True North)
Arah utara geografis atau arah utara sesuai dengan sumbu bumi. Arah utara
magnetic dan arah utara sebenarnya membentuk sudut penyimpangan yang
disebut sudut deklinasi. Angka deklinasi berfungsi sebagai koreksi agar
pengeplotan ke dalam topografi dilakukan setepat mungkin.
a. Nomor lembar peta
Setiap negara memiliki penamaan tersendiri dalam membagi wilayah negaranya
menjadi kotak-kotak yang akan dipetakan menjadi peta topografi. Kotak-kotak
tersebut akan diberi nomor urut menurut suatu sistem tertentu. Sistem ini biasanya
disebut Quadrangle System dari negara yang bersangkutan.
b. Coverage diagram

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
Merupakan keterangan yang menunjukkan referensi bagaimana peta ini
dibuat sehingga kita tahu ketelitian peta.
1. Menunjukkan kedudukan peta yang bersangkutan terdapat lembar-
lembar peta disekitarnya. Ini berguna bagi yang akan mencari peta berada di
sebeleahnya memiliki nomor berapa. Umumnya lembar tersebut diletakkan pada
bagian tengah indeks peta. Indeks peta biasanya ditempatkan di sudut kiri bawah
atau disesuaikan dengan format dari lembaga yang mengeluarkan peta.
2. Indeks administrasi Pembagian daerah berdasarkan hukum pemerintahan, hal
ini penting untuk memudahkan pengurusan surat izin untuk melakukan
penelitian atau pemetaan.
3. Edisi Peta Keterangan yang menunjukkan kapan daerah pada peta
disurvei, dipetakan, dan dibuat.
2.2.8 Sayatan Peta Topografi
a. Garis Kontur
Garis Kontur merupakan garis pada peta yang menghubungkan titik-titik
yang memiliki ketinggian (elevasi) yang sama.
1. Kontur biasa
2. Kontur Indeks
Merupakan garis kontur yang dicetak tebal pada peta topografi
yang menunjukkan kelipatan tertentu dari beberapa kontur.
3. Kontur depresi
Merupakan garis kontur yang menunjukkan adanya morfologi
cekungan atau depresi. Bentuk kontur ini adalah garis kontur biasa namun terdapat
garis tegak lurus kea rah dalam, misal pada gambar danau.
4. Kontur setengah
Merupakan kontur dengan kelipatan setengah dari interval kontur yang
seharusnya.
Adapun sifat-sifat garis kontur adalah sebagai berikut :
1. Garis kontur akan berpola seperti huruf V jika melalui suatu lembah
atau sungai dan berada di relief tinggi.
2. Garis kontur yang berada dekat bagian atas suatu puncak bukit akan
berbentuk melingkar tertutup. Bagian puncak bukit adalah bagian tertinggi dari
kontur yang berbentuk lingkaran tertutup.

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
3. Garis kontur pada daerah yang berlereng landai dicirikan oleh spasi kontur
yang rapat.
4. Garis kontur dengan spasi yang teratur mewakili wilayah yang memiliki
lereng yang seragam.
5. Garis kontur tidak akan saling berpotongan satu dengan lainnya, kecuali
jika berada di daerah lereng yang menggantung (overhanging).
6. Perubahan arah kemiringan lereng selalu diperlihatkan dengan
perulangan dari ketinggian yang sama seperti dua buah garis kontur yang berbeda
dengan nilai ketinggian yang sama. Perhitungan interval kontur merupakan jarak
sebenarnya di lapangan antara dua kontur yang berdekatan, rumusnya sebagai
berikut :
IK (interval kontur) = 1/2000 x Skala peta
Kelereng (Slope)
Sebelum mencari kelerengan kita hendaknya telah mengetahui beda tinggi
titik awal dan akhir sayatan yang dicari dengan
∆h = IK x ∑ kontur yang terlewati
Kelerengan merupakan besarnya sudut yang terbentuk antara permukaan
daerah terhadap muka air laut.
1. Skala normal (nature scale) merupakan profil dimana skala vertical sama
dengan skala horizontal.
2. Skala perbesaran (exaggerated scale) merupakan profil dimana skala vertikal
dibuat lebih besar dari pada skala horizontal (dibuat dengan kebutuhan).
2.2.8 Manfaat Peta di Bidang Geologi
a. Memberikan gambaran tentang gejala dan proses geologi yang ada/terjadi
pada daerah yang dipetakan
b. Memberikan tafsiran kondisi dan proses geologis apa saja yang pernah terjadi
didaerah yang dipetakan sepanjang zaman geologi terhitung sejak terbentuknya
batuan yang tertua di daerah pemetaan sampai saat pemetaan berlangsung.
c. Memberikan evaluasi potensi geologi yang bersifat positif dan negative
yang ada atau mungkin ada sehingga daerah yang dipetakan dapat
dikembangkan secara bijaksana ditinjau dari sudut pandang geologi.

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI

2.3 Pengertian Geologi Foto

Geologi foto merupakan ilmu yang mempelajari gejala gelogi dari hasil
interpretasi foto udara. Sedangkan interprestasi foto itu sendiri merupakan
suatu pengambilan atau pengukuran data/informasi mengenai sifat dari sebuah
fenomena, objek, atau benda dengan menggunakan sebuah perekam tanpa
berhubungan langsung dengan objek yang akan dikaji.
Foto udara untuk terapan geologi pada umumnya dipotret antara tengah pagi
hingga tengah hari, pada waktu matahari membuat sudut besar dan efek bayangannya
kecil. Foto udara yang mempunyai sudut matahari kecil dipotret pada pagi hari atau
sore hari pada waktu matahari berbentuk 10 atau kurang di atas horizon. Pada
foto ini terdapat daerah bayangan yang sering memperlihatkan adanya
perbedaan relief dan pola tekstur yang halus yang tidak tampak pada foto udara yang
sudut mataharinya besar. Beberapa pola bayangan seperti ini dapat membantu dalam
identifikasi unit geologi. Akan tetapi karena kondisi penyinaran berubah cepat pada
pagi atau sore hari, sudut penyinaran dan kondisi pemotretan foto tidak mungkin
tetap selama penerbangan pada suatu sudut matahari kecil.
2.3.1 Faktor – Faktor Intepretasi Foto Udara
Faktor-faktor yang mengintepretasikan foto udara adalah sebagai berikut :
1. Bentuk
Bentuk berkaitan dengan bentuk umum, konfigurasi atau kerangka
suatu objek individual. Bentuk agaknya merupakan faktor tunggal yang paling
penting dalam pengenalan objek pada citra foto.
2. Ukuran
Ukuran objek pada foto akan bervariasi sesuai denagn skala foto. Objek
dapat disalahtafsirkan apabila ukurannya tidak dinilai dengan cermat.
3. Pola
Pola berkaitan susunan keruangan objek. Pengulangan bentuk umum tertentu
atau keterkaitan merupakan karakteristik banyak objek, baik alamiah maupun buatan
manusia, dan membentuk pola objek yang dapat membantu penafsir foto
dalam mengenalinya.
4. Rona

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
Rona mencerminkan warna atau tingkat kegelapan gambar pada foto.ini
berkaitan dengan pantulan sinar oleh objek.
5. Bayangan
Bayangan penting bagi penafsir foto karena bentuk atau kerangka
bayangan menghasilkan suatu profil pandangan objek yang dapat membantu dalam
interpretasi, tetapi objek dalam bayangan memantulkan sinar sedikit dan sukar untuk
dikenali pada foto, yang bersifat menyulitkan dalam interpretasi.
6. Tekstur
Tekstur ialah frekuensi perubahan rona dalam citra foto. Tekstur dihasilkan
oleh susunan satuan kenampakan yang mungkin terlalu kecil untuk dikenali
secara individual dengan jelas pada foto. Tekstur merupakan hasil bentuk, ukuran,
pola, bayangan dan rona individual. Apabila skala foto diperkecil maka tekstur suatu
objek menjadi semakin halus dan bahkan tidak tampak.
7. Lokasi objek dalam hubungannya dengan kenampakan lain sangat
bermanfaat dalam identifikasi.

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu kami menyiapkan satu


persatu alat dan bahan percobaan, alat – alat dan bahannya, Drawing pen 0.1, 0.2, 0.3
dan 0.5 warna hitam adapula Drawing pen warna biru 0,5, Mistar 50 cm , penghapus,
kertas kalkir A3 dan contoh peta topografi untuk di gunakan menggambar setelah
semuanya lengkap pertama tama kami ambil peta topografi sebagai contekan yang
akan di ciplak atau di Jiplak dengan menggunakan kertas kalkir lalu pada Drawing
pen warna hitam 0,5 dipakai untuk kontur dengan kelipatan 5 kali atau indeks
konturnya dan lainnya di pakai pensil hitam 0,1 sebagai interval konturnya dan
warna biru 0,3 untuk sungai.

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Peta Topografi 1

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
4.1.2 Peta Topografi 2

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
4.2 Pembahasan
4.2.1 Peta Topografi 1
Peta topografi adalah peta yang mengambarkan penyebaran, bentuk, dan
ukuran muka bumi. Gambaran tersebut di tunjukan oleh garis – garis ketinggian
dengan ukuran referensi tertentu, yang di sebut garis kontur, yaitu garis khayal di
permukaan bumi yang menghubungkan titik – titik dengan ketinggian yang sama.
Garis kontur ini menghubungkan titik – titik ketinggian yang sama dari meter dia
atas permukaan laut, yang mana kontur rapat menandakan daerah curam, sedangkan
kontur yang renggang menandakan daerah tersebut landau, dan kontur yang
melingkar menandakan ada puncak dari gunung maupun bukit tergantung
ketinggiannya. Dari kontur ini juga kita dapat mengetahui arah aliran sungai yang
mana kontur ini ada kontur yang memiliki garis yang lebih tebal dan nilai
ketinggiannya dituliskan dengan kelipatan tertentu, ini disebut indeks kontur.
Pada peta topografi 1 juga dilengkapi dengan adanya titik – titik ketinggian
yang diberi symbol yang dilengkapi dengan nilai ketinggiannya yang mana
ketinggian paling tinggi adalah 1075, dan ketinggian yang paling rendah adalah 200.
Kemudian garis – garis biru tebal merupakan induk sungai dan yang tipis adalah
anak sungai. Pada peta topografi tersebut dapat kita lihat bahwa skala pada peta
tersebut adalah 1 : 20.000, yang artinya 1 cm di peta sama dengan 20.000 cm di
lapangan. Skala pada peta ini dapat kita peroleh dengan menggunakan Panjang grid
dan selisih antara titik – titik koordinat yang ada pada garis X dan Y. Peta ini juga
dilengkapi dengan adanya sayatan di mana sayatan berguna menjukan penampang
atau kenampakan dari permukaan atau lebih jelasnya lagi bentuk muka bumi pada
peta yang dipotong secara vertikal maupun horizontal.

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
4.2.2 Peta Topografi 2
Penjiplakan kedua, peta topografi yang sudah dijiplak praktikan diminta
untuk memberi warna pada peta tersebut berdasarkan kemungkinan – kemungkinan
kandungan batuan yang ada pada daerah tersebut. Warna kuning , menandakan
batuan sedimen dicirikan dengan kontur – kontur yang renggang yaitu interpretasi
daerah landai, karena daerah yang landai merupakan daerah tempat terbentuknya
batuan sedimen yang merupakan batuan sebagai hasil pelapukan yang tertransportasi
dan mengumpul serta mengendap di daerah cekungan di sungai. Warna merah ,
menandakan batuan beku dicirikan dengan kontur – kontur yang rapat yaitu
interpretasi daerah curam, karena daerah curam ini kemungkinan besar disusun oleh
batuan beku sebagai batuan dasar penyusun kerak bumi yang merupakan batuan hasil
pembekuan magma yang dimana pembentukan pegunungan selalu berkaitan dengan
pergerakan lempeng yang dapat memicu magma naik dan akhirnya membeku
menjadi batuan beku. Warna ungu , menandakan batuan metamorf dicirikan
dengan kontur – kontur yang melindah, kontur – kontur yang melindah ini adalah
sebagai tanda bahwa ada struktur geologi seperti sesar, lipatan, dan lain – lain yang
terjadi pada daerah tersebut. Struktur geologi ini dapat terjadi karena adanya gaya -
gaya dari dalam bumi yang menghasilkan tekanan dan temperatur yang
mempengaruhi lapisan batuan, kemudian kita ketahui bersama bahwa batuan
metamorf adalah batuan yang bahannya dari batuan yang sudah ada karena tekanan
dan temperature yang tidak sampai melewati titik didih batuan sehingga batuan tidak
sampai mencair. Sehingga daerah dengan kontur melindah kemungkinan besar
terdapat batuan metamorf.

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Peta topografi adalah peta yang menggambarkan penyebaran, bentuk, dan


ukuran muka bumi. Pada peta topografi terdapat beberapa unsur-unsur yang penting
terdapat dalam suatu peta topografi yang harus di perhatikan dan harus ada dalam
sebuh peta topografi meliputi :
a. Relief
b. Drainage (pola pengaliran atau pola penyaluran)
c. Culture
d. Kelengkapan Peta Topografi
e. Skala
f. Arah utara peta
g. Legenda
h. Judul peta
i. Gariskontur
j. Interval kontur
k. Indeks kontur
l. Kontur setengah
Penampang topografi adalah profil yang menunjukkan muka bumi sepanjang
garis penampang tertentu. Penampang ini dibuat dengan memproyeksikan titik
potong kontur dan garis penampang pada ketinggian. Biasanya skala tegak dibuat
lebih besar dengan maksud lebih memperlihatkan profilnya.

5.2 Saran

Adapun saran kami yaitu mengenai laboratorium batuan untuk segera


mengganti papan tulis yang baru, dan mengfasilitasi para asisten proyektor/LCD
yang lebih bagus.

MUHAMMAD KURNIAWAN MUHTABSIR. S


093 2016 0105 093 2018 0078

Anda mungkin juga menyukai