Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI DAN PEMETAAN

MODUL 1: PENGENALAN ALAT LAPANGAN

Nama : Sriangensi lumbantoruan


NIM : 239919990023

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2023
MOD
UL
JENIS-JENIS PETA
2
No. : 2
Pertemua
n
Latar
belakang Dalam dunia pertambangan peta sangat penting digunakan untuk
menentukan bagian wilayah mana saja yang akan di eksplorasi,
eksploitasi maupun di reklamasi. Menentukan daerah yang beriklim
beda beda juga dapat kita ketahui melalui peta. Peta merupakan
gambaran permukaan bumi yang diperkecil, dituangkan dalam
selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensi. Melalui
sebuah peta kita akan mudah dalam melakukan pengamatan
terhadap permukaan bumi yang luas, terutama dalam hal waktu dan
biaya (Miswar, 2012). Untuk menggambar peta, diperlukan data
(yang berkaitan dengan unsur- unsur di muka bumi) yang diperoleh
dari survei langsung di lapangan
maupun tidak langsung. Data tersebut dikumpulkan, dikelompokkan,
diproses dan ditampilkan dalam bentuk simbol-simbol
Tujuan : 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis peta
2. Mahasiswa mampu mencari informasi untuk mendapatkan
peta
3. Mahasiswa mampu membaca peta untuk mendapatkan
informasi di dalamnya
Manfaat :  Mampu mendeskripsikan jenis jenis peta
 Mampu mengetahui berbagai laman mengenai informasi peta
 Mampu menentukan navigasi yang ada di dalam peta
Referensi : 1. https://www.quipper.com/id/blog/mapel/peta-topografi/
2. https://www.quipper.com/id/blog/mapel/peta-topografi/
3. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-peta/
4. https://www.google.com/search?
q=gambar+peta+hidrografi+dan+penjelasannya
Diskusi dan Pembahasan:
1. Berikan contoh peta topografi dan geologi, dan sertakan penjelasan tentang
informasi yang terdapat pada peta tersebut!

Jawab:
Penjelasan tetntang peta Hidrografi,Rupabumi,Topografi,Klimatologi,dan Peta
Tematik.

Definisi Peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan sekala tertentu
melalui sistem proyeksi tertentu, peta yang baik adalah peta yang mempunyai nilai
informatif,komunikatif, dan ekstetik sedangkan pengetahuan khusus yang
mempelajari peta di sebut kartografi.
Informasi dalam peta di gambarkan dalam bentuk simbol-simbol sehingga peta sering
di sebut dengan bahasa simbol.
Sejarah Peta

Pada awal abad ke-2 (87m-150m), Claudius Ptolamaeus mengemukakan mengenai


pentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta karya Claudius Ptolamaeus di bukukan dan
di berinama "Atlas Ptolameaus", ilmu yang membahas lengkap tentang peta itu
sendiri adalah kartografi sedangkan orang yang ahli membuat peta disebut
kartografer.

Skala Peta

Apa itu skala peta?, skala peta merupakan antara ukuran peta di lapangan/permukaan
bumi, skala peta dapat dinyatakan dalam beberapa cara yaitu :

1. Angka perbandingan, misal 1:1000.


2. Perbandingan nilai, misal 1:100.000-1 cm untuk 1 km.
3. Skala bar atau skala garis.
Legenda Peta

Legenda peta adalah bagian dari peta yang memuat simbol-simbol yang di pakai atau
di gunakan dalam peta dan yang penting di ketahui adalah : Jalan, sungai,
pemukiman, ladang, sawah, dan lain nya. Nah simbol itu sendiri digunakan untuk
membedakan berbagai objek, misalnya : Jalan, sungai, rel kerata api dan lain nya.

PETA HIDRROGRAFI
Peta Hidrografi (Peta Nautika) adalah suatu peta nautika memperlihatkan
kedalaman perairan, sifat dari dasar, kontur dari dasar dan garis pantai, serta pasang
surut dan arus dalam suatu laut atau kawasan laut dan daratan tertentu, juga
dinamakan peta nautika.
Hidrografi menurut International Hydrographic Organization (IHO) adalah ilmu
tentang pengukuran dan penggambaran parameter-parameter yang diperlukan untuk
menjelaskan sifat-sifat dan konfigurasi dasar laut secara tepat, hubungan geografisnya
dengan daratan, serta karakteristik dan dinamika lautan . Peta hidrografi adalah peta
yang memuat informasi tentang kedalaman perairan, sifat dari dasar, kontur dari dasar
dan garis pantai, serta pasang surut dan arus dalam suatu laut atau kawasan laut dan
daratan tertentu. Peta ini menunjukkan fitur fisik dari badan air, seperti samudra, laut,
selat, teluk, sungai, dan danau, serta informasi lain.

PETA RUPABUMI
Peta Rupabumi atau dalam bahasa asing sibebut topographic map adalah peta
yang memperlihatkan unsur-unsur alam (asli) dan unsur-unsur buatan manusia di atas
permukaan bumi. Unsurunsur tersebut diusahakan untuk diperlihatkan pada posisi
yang sebenarnya. Peta Rupabumi disebut juga sebagai peta umum, karena dalam Peta
Rupabumi menyajikan semua unsur yang ada pada permukaan bumi, dengan
mempertimbangkan skala yang sangat terbatas. Jadi Peta Rupabumi dapat digunakan
untuk bermacam-macam tujuan, termasuk untuk tujuan pembelajaran di sekolah. Di
samping itu, Peta Rupabumi juga dapat digunakan sebagai dasar (base map) dalam
pembuatan peta tematik, seperti peta penggunaan lahan, peta jaringan jalan, peta
sebaran penduduk, peta jaringan sungai, dan sebagainya. Peta Rupabumi menyajikan
unsur-unsur dasar muka bumi, seperti: unsur hipsografi (tinggi-rendahnya medan atau
relief, terutama ketinggian), unsur hidrografi (laut, danau, sungai/pola pengaliran),
unsur vegetasi (penutup lahan), unsur toponimi (nama-nama unsur tempat atau nama
geografi), unsur buatan/budaya manusia (permukiman, sistem perhubungan, unsur
unit-unit administrasi, dan sistem rujukan koordinat nasional baku (sistem lintang
bujur
Jadi Peta Rupabumi memiliki karakteristik :
(1) Memuat gambaran tentang penyebaran, luas dan karakteristik dari unsur-unsur
fisiografi, topografi, morfologi, geologi, demografi dan sebagainya
(2) . (2) Dapat sebagai wadah inventarisasi sumberdaya alam. dan
(3) (3) Ada kerangka titik kontrol horizontal (koordinat lintang/bujur) dan kerangka
titik kontrol vertikal (koordinat tinggi terhadap muka air laut rata-rata).

Peta Rupabumi dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok berdasarkan atas


skalanya, yakni : skala 1 : 1.000.000; skala 1 : 500.000; skala 1 : 250.000; skala 1 :
100.000; skala 1 : 50.000; skala 1 : 25.000; dan skala 1 : 10.000 (Bakosurtanal,
2004). Variasi skala peta tersebut membawa konsekuensi pada variasi cakupan area
yang terpetakan. Semakin kecil skala peta, maka lingkup area yang terpetakan
semakin luas, demikian sebaliknya semakin besar skala peta, lingkup area yang
terpetakan sema-kin kecil. Di samping itu, skala peta juga dapat memberikan
informasi tentang tingkat kedetilan isi peta, semakin besar skala tingkat kedetilan
semakin tinggi, demikian sebaliknya.
Penggunaan Peta Rupabumi Peta Rupabumi merupakan cermi-nan berbagai tipe
informasi muka bumi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber data dan informasi
spasial yang cukup baik. Namun demikian untuk dapat menggunakan peta dengan
baik diperlukan tuntunan dalam pemakaiannya.
Ada tiga tahapan dalam menggunakan Peta Rupabumi, yaitu:
1) tahap pembacaan;
2) tahap analisis; dan
3) tahap inter-prettasi.

1. Membaca Peta Rupabumi


Membaca peta dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mempelajari atau
mengetahui medan (kenampakan muka bumi) dengan melalui peta atau simbol-
simbol yang ada dalam peta. Membaca peta merupakan tahapan pertama dalam
penggunaan peta, yakni mencoba mengidentifikasi simbol, membaca apa arti simbol.
Untuk dapat melakukan pekerjaan ini, seseorang harus mengetahui tentang bahasa
peta. Bahasa peta adalah informasi tepi peta . yang meliputi: judul, nomor lembar
peta, skala, orientasi, sumber pembuat peta, proyeksi peta, legenda, administrasi
indeks. Dengan demikian begitu melihat simbol di dalam peta, pengguna akan
menjadi jelas mengenai makna ataupun bentuk unsur lingkungan apa yang tergambar
dalam peta. Kesalahan yang sering terjadi adalah pengguna langsung berusaha
menterjemahkan arti simbolsimbol tanpa mempelajari keterangan- /legenda dan
informasi tepi yang lain terlebih dahulu. Faktor-faktor yang dapat dibaca dalam Peta
Rupabumi antara lain: jarak, arah, lokasi, luas, tinggi, lereng dan bentuk (Baca buku
Petunjuk Teknis Penggunaan Peta Rupabumi Indonesia – RBI, yang diterbitkan oleh
Bakosurtanal, 2004).

2. Analisis Peta Rupabumi


Analisis peta merupakan tahap selanjutnya setelah dilakukan pembacaan peta.
Setelah kita tahu apa yang telah digambar dalam peta, selanjutnya dilakukan suatu
pengukuran, penilaian, klasifikasi, mencari pola dari suatu fenomena geografis yang
ada. Dalam tahap analisis peta dapat pula menggunakan peralatan untuk membantu
dalam pengukuran, penilaian dari fenomena geografis tersebut. Unsurunsur geografis
yang tergambar dalam Peta Rupabumi dapat dikelompokkan menjadi:
(1) unsur posisional, yakni unsur-unsur yang tidak mempunyai dimensi atau
perluasan, seperti titik ketinggian, pusat pelayanan. Nilai dari unsur-unsur ini dapat
dilihat dari angka yang ada atau dihitung dengan menjumlahkan titiknya;
(2) unsur linear, yakni unsur yang mempunyai perluasan pada satu sisi atau unsur
dimensi satu, misalnya: jalan, jalan kereta api, garis pantai, sungai, dan sebagainya.
Untuk data lenear ini nilai tergantung panjang pendek unsur yang digambarkan;
(3) unsur luasan, merupakan unsur yang memiliki bentuk perluasan atau berdimensi
dua nilai ditentukan berdasar luasnya.
Bahkan unsur yang berdimensi tiga dapat ditentukan volumenya misalnya volume
bendungan, jumlah curah hujan, volume cadangan bahan galian. Dari tahapan analsis
peta akan didapatkan suatu nilai, bentuk pola, struktur keruangan yang digambar.

Dalam analisis peta perlu memperhatikan tiga hal, yaitu:


(1) Analisis harus dikerjakan secara bertahap.
(2) Mulailah dari hal yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus/detil
. (3) Lakukan analisis dari bentuk-bentuk yang paling diketahui (mudah) hingga
bentuk-bentuk yang sulit atau belum diketahui.
Cara analisis Peta Rupabumi dapat dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif.
Unsur dasar pengenalan meliputi pola, struktur, proses, bentuk, ukuran, hubungan
sekitar dan lokasi, ketergantungan antar elemen pembentuk ruang, dan sebagainya.
Untuk unsur dasar penafsiran terdiri dari bentukbentuk morfologi, pola pengaliran,
tumbuhan penutup dan hasil budidaya manusia. Dengan kata lain, analisis Peta
Rupabumi adalah tindakan penyederhanaan fenomena-fenomena yang kompleks dari
muka bumi yang tergambar, unsur dasar pengenalan dan penafsiran serta karakteristik
geomorfologinya. Lalu dilakukan pengelompokan untuk menyederhanakan atas dasar
kesamaan-kesamaan perwatakan dari . struktur geologi, proses geomorfologi dan
kesan topografi. Analisis peta merupakan langkah awal dari evaluasi yang didasarkan
pada identifikasi dan interpretasi fenomena muka bumi yang tergambar, unsur-unsur
pengenalan dan penafsiran serta karakteristik geomorfologinya. Perolehan data dari
peta dapat dijadikan data dasar untuk analisis lanjutan yang evaluasinya dapat
dilakukan secara manual maupun Sistem Informasi Geografi (SIG).

3. Interpretasi Peta Rupabumi


Interpretasi peta merupakan perbuatan mengkaji peta dengan maksud untuk
mengidentifikasi objek sesuai tujuan dan latar belakang pengetahuan si interpreter.
Dengan kata lain, interpretasi adalah mengungkap sesuatu dibalik fakta. Jadi
interpretasi itu ilmiah. Sehingga dapat dijelaskan bahwa interpretasi peta adalah:
(1) Berupaya melalui proses penalaran atau mendeteksi, mengidentifikasi dan menilai
arti penting objek yang tergambar pada peta.
(2) Berupaya mengenali objek yang tergambar pada peta dan menterjemahkan
kedalam disiplin ilmu tertentu seperti geologi, geografi, pertanian, kehutanan,
ekologi, hidrologi dan lain-lain.
Langkah-Langkah Interpretasi Peta Rupabumi Terdapat tiga rangkaian kegiatan
utama dalam interpretasi, yaitu:
1. Deteksi: bersifat global, yaitu pengamatan atas adanya suatu objek misal sungai,
bukit, lembah, tipetipe penggunaan lahan, dsb.
2. Identifikasi: bersifat agak terperinci, yaitu upaya mencirikan objek yang telah
dideteksi dengan menggunakan keterangan yang cukup, misal gosong sungai, tipe
sungai, bukit terisolasi, pola sebaran permukiman, dll.
3. Analisis & penafsiran: pengenalan akhir atau terperinci yaitu tahap pengumpulan
keterangan lebih lanjut. Sebagai contoh interpretasi pada Peta Rupabumi:  deteksi :
adanya penampakan jaringan sungai  identifikasi: jaringan sungai tampak
bercabang-cabang yang misalkan bercirikan tipe sungai dentritik.  analisis &
interpretasi: bentuk morfologi wilayah berbukit bukit, tidak terdapat sitem jaringan
irigasi teknis, merupakan hamparan lahan kering, ketersediaan air terbatas, jenis
pertanian tadah hujan, tingkat kerawanan terhadap erosi dan longsor lahan cukup
tinggi, dan sebagainya.
Oleh karena itu, sistematika interpretasi perlu memperhatikan tiga hal, yaitu:
1. Analisis harus dikerjakan secara bertahap.
2. Mulailah dari hal yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus/rinci,
3. Lakukan analisis dari bentuk-bentuk yang paling diketahui (mudah) hingga
bentuk-bentuk yang sulit atau belum diketahui.
Selanjutnya tiga tingkat pengetahuan yang harus diketahui dalam melakukan
interpretasi adalah:
1. Pengetahuan ilmiah dalam bidangnya sampai pada tingkat tertentu.
2. Pengetahuan mengenai kondisi lingkungan fisik daerah kajian meliputi iklim,
fisiografi, geologi, hidrologi, tanah, tumbuhan penutup, penggunaan lahan.
3. Pengetahuan teknis tentang peta.
PETA TOPOGRAFI
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi dan rendahnya bentuk
permukaan bumi menggunakan garis kontur elevasi. Garis kontur elevasi sendiri
memiliki arti sebagai garis-garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang
memiliki ketinggian yang sama dari permukaan tanah dan berkesinambungan satu
sama lain.

Peta topografi merupakan satu dari beberapa jenis peta berskala besar yang yang
dibuat manusia dan biasanya berisi gambar tentang ketinggian garis gunung,
pegunungan, sungai, danau, lembah, dataran tinggi, dataran rendah, lereng, dasar
laut, dan sebagainya. Biasanya, peta topografi memiliki skala 1 : 5.000 hingga 1 :
250.000.

Selain pengertian peta topografi di atas, ada pula pengertian yang diberikan oleh
beberapa ahli. Menurut Suparno dan Endy (2005), peta topografi adalah skematika
perpetaan yang menggambarkan bentuk permukaan Bumi melalui sejumlah garis
ketinggian terkait dengan kemiringan lahan dan kemiringan lereng dalam permukaan
planet Bumi.

Fungsi Peta Topografi


Setelah mengetahui apa itu peta topografi dan juga definisinya menurut para ahli,
kamu perlu mengetahui apa saja fungsi dari peta tersebut. Nah, Quipperian,
apa sih fingsi dari peta topografi itu?
Dengan garis-garis kontur yang ada di permukaan peta, kamu bisa melihat perbedaan
ketinggian permukaan dan juga kontur tanah di suatu wilayah.
Peta topografi memperlihatkan kontur suatu wilayah seperti ketinggian kontur sampai
tingkat vegetasi dan objek-objek yang dibangun manusia.
Peta topografi bisa menjadi alat navigasi yang memberikan informasi tentang lokasi,
jarak antarpemukiman penduduk, rute jalan, keberadaan sungai, danau, dasar laut, dan
sebagainya.
Peta topografi bisa menjadi pedoman saat merencanakan tata guna lahan,
pembangunan, dan sebagainya.
Peta topografi memiliki karakteristik khusus yang kemungkinan tidak dimengerti
orang awam. Sehingga peta ini salah satunya hanya dimanfaatkan untuk kepentingan
militer yang memberikan informasi tentang unsur-unsur yang menguntungkan di saat
bertempur. Selain untuk kepentingan di atas, biasanya peta topografi hanya
disediakan lembaga tertentu demi kepentingan di dunia pendidikan.

Unsur-Unsur Peta Topografi

Berikut ini adalah berbagai macam unsur yang ada di dalam peta topografi:
1 Judul Peta
Judul peta topografi menyatakan nama wilayah dari lokasi yang digambarkannya.
Judul ini terletak di bagian tengah atas lembaran peta.

2. Koordinat Peta
Koordinat peta topografi terdiri dari garis-garis vertikal dan horizontal yang saling
memotong untuk menunjukkan suatu titik lokasi pada peta.

3. Koordinat Geografis
Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit, dan detik yang terdiri
dari garis bujur barat (BB) dan bujur timur (BT) yang posisinya tegak lurus terhadap
garis khatulistiwa, serta garis lintang utara (LU) dan lintang selatan (LS) yang
posisinya sejajar dengan garis khatulistiwa.

4. Koordinat Grid
Koordinat grid merupakan garis-garis yang menunjukkan kedudukan suatu titik lokasi
untuk dijadikan acuan dalam peta.

5. Nomor Peta
Nomor peta berfungsi untuk menjadi acuan ketika kamu membutuhkan peta lokasi
lain yang berdekatan. Nomor yang ini biasanya terletak di bagian kanan atas peta.

6. Skala Peta

Skala peta menunjukkan perbandingan antara ukuran yang tergambar di peta dan
ukuran sebenarnya. Skala peta terdiri dari skala numerik dan skala grafik. Sebagai
contoh, skala 1 : 5.000 berarti tiap 1 cm yang tergambar di dalam peta mewakili 5.000
cm (5 m) ukuran sebenarnya.

7. Tahun Pembuatan Peta


Tahun pembuatan peta menunjukkan bahwa semakin baru peta tersebut dibuat, maka
akan semakin tinggi tingkat akurasinya.

8. Arah Peta
Kamu harus memperhatikan arah utara pada peta. Biasanya, arah tulisan yang tertera
dalam peta menunjukkan arah utaranya.

9. Deklinasi
Deklinasi merupakan garis keterangan yang menunjukkan perbedaan arah utara di
peta dan juga utara magnetik. Biasanya deklinasi diperiksa 5 tahun sekali agar peta
bisa tetap memberikan informasi yang akurat.

10. Garis Kontur


Garis kontur menunjukkan ketinggian permukaan tanah. Biasanya, garis kontur
dataran rendah akan mengelilingi garis kontur dataran yang lebih tinggi.

Ciri-Ciri Peta Topografi


Peta topografi memiliki karakteristik yang berbeda dengan peta yang pada umumnya
pernah Quipperian lihat. Nah, agar bisa membedakannya, berikut ini adalah ciri-ciri
peta topografi:

1. Peta topografi tidak menggunakan banyak warna, hanya warna putih sebagai latar
belakang dan coklat/kuning untuk setiap garis konturnya.
2. Peta topografi menggunakan skala besar dalam petanya.
3. Peta topografi memiliki garis kontur, yang tidak dimiliki peta jenis lainnya.
4. Peta topografi memberikan informasi tentang ketinggian tanah, kedalaman lautan, dan
keadaan tanah.
5. Memberikan kemudahan dalam perhitungan ketinggian karena setiap jeda garis
kontur mewakili angka tertentu.
6. Peta topografi tidak memiliki legenda peta.
7. Peta topografi menyajikan gambaran relief, hidrografi, vegetasi, transportasi, dan
toponimi wilayah.
8.
9. Contoh Peta Topografi
Supaya Quipperian memiliki gambaran tentang apa itu peta topografi, berikut ini
adalah salah satu contohnya:
Terlihat di atas, semakin rapat garis kontur yang tergambar, maka semakin
curam lereng yang ada di suatu wilayah. Sebaliknya, semakin longgar garis
kontur yang digambarkan, maka semakin datarlah permukaan suatu wilayah
tersebut.

Cara Membaca Peta Topografi


Karena tidak seperti peta pada umumnya yang berwarna-warni, peta topografi bisa
dibaca dengan melihat warna dan jarak garis kontur yang tertera di dalamnya.

, berikut ini adalah pembagian makna warna garis kontur pada peta topografi:

Garis cokelat menggambarkan kontur suatu wilayah.


Garis biru menggambarkan fitur hidrologi seperti sungai, danau, kedalaman laut, dan
irigasi.
Garis merah menggambarkan batasan lahan dan jalanan penting.
Garis hitam menggambarkan fitur-fitur buatan manusia seperti rel kereta api,
perbatasan, jalur transmisi listrik, dan jalan setapak.
Kemudian, membaca ketinggian/kedalaman bentang alam berdasarkan jarak antara
garis kontur. Kamu bisa dengan mudah mengukur ketinggian suatu bentang alam
dengan hanya menggunakan garis kontur.

Misalnya, jarak antara garis kontur mewakili ketinggian 50 meter. Jika ada bentang
alam seperti gunung yang digambarkan dengan 60 garis kontur, itu berarti gunung
tersebut memiliki ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut.

PETA KLIMATOLOGI

Peta klimatologi adalah peta yang memuat informasi tentang


kondisi iklim suatu daerah, seperti suhu udara, curah hujan, kelembaban
udara, dan angin. Peta ini dapat menunjukkan nilai rata-rata, variasi, dan
pola iklim dalam suatu wilayah pada periode tertentu. Peta klimatologi
dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perencanaan
pertanian, pengelolaan sumber daya air, dan mitigasi bencana alam. Peta
klimatologi biasanya digunakan oleh para ilmuwan dan peneliti untuk
mempelajari iklim suatu wilayah dan memprediksi perubahan iklim di
masa depan. Selain itu, peta klimatologi juga dapat digunakan oleh
pemerintah dan masyarakat untuk merencanakan kegiatan yang berkaitan
dengan pertanian, perikanan, pariwisata, dan lainnya.

PETA TEMATIK
Dilansir dari e-book Pengantar Biostatistika dan Aplikasinya pada Status
Kesehatan Gizi Remaja karya Zurnila Marli, dkk, peta tematik (peta khusus)
adalah peta yang memuat informasi, baik kualitatif maupun kuantitatif,
mengenai suatu unsur yang berhubungan dengan detail topografi.

Peta tematik banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti dalam


perencanaan suatu daerah, manajemen, administrasi, militer, pendidikan, dan
sebagainya. Tidak hanya itu, penyusunan peta tematik juga berkaitan erat
dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang geografi, pertanahan,
perkotaan,sosial,dan,ekonomi.

2. . Cari contoh peta hidrografi ,rupabumi, topografi,klimatologi dan tematik.


Berikan uraian tentang isi dari masing-masing peta tersebut!

1. PETA HIDROGRAFI

Hidrografi menurut International Hydrographic Organization (IHO) adalah ilmu


tentang pengukuran dan penggambaran parameter-parameter yang diperlukan untuk
menjelaskan sifat-sifat dan konfigurasi dasar laut secara tepat, hubungan geografisnya
dengan daratan, serta karakteristik dan dinamika lautan . Peta hidrografi adalah peta
yang memuat informasi tentang kedalaman perairan, sifat dari dasar, kontur dari dasar
dan garis pantai, serta pasang surut dan arus dalam suatu laut atau kawasan laut dan
daratan tertentu. Peta ini menunjukkan fitur fisik dari badan air, seperti samudra, laut,
selat, teluk, sungai, dan danau, serta informasi lain
PETA RUPABUMI

Unsur-unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema, yaitu:

Tema 1: Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah, pemukiman dan
sebagainya
Tema 2: Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, garis pantai dan
sebagainya
Tema 3: Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur
Tema 4: Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya lainnya
Tema 5: Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi dan
jembatan
Tema 6: Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten, kecamatan dan
desa
Tema 7: Toponimi: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat, nama
gunung dan sebagainya
3.PETA TOPOGRAFI
Dalam mempelajari suatu kawasan di permukaan bumi, kita akan bertemu dengan
istilah topografi. Istilah ini berkaitan dengan kemiringan atau kontur lahan. Beberapa
jenis topografi yang kita kenal secara umum adalah daerah berbukit, dataran, dan
pegunungan. Selain itu, kita juga sering sekali mendengar istilah topografi yang
dihubungkan dengan peta. Terdapat cukup banyak sekali jenis peta, sebagaimana
yang telah kita ketahui sebelumnya, secara garis besar peta terbagi menjadi dua yakni
peta umum serta peta tematik. peta umum adalah merupakan peta yang memberikan
data secara umum seperti kenampakan wilayah. Salah satu contoh dari peta umum
adalah peta topografi. Peta Topografi adalah suatu peta yang memperlihatkan bentuk,
penyebaran roman muka bumi dan dimensinya. Sebuah peta tofografi biasanya terdiri
dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk keseluruhan peta.
Topografi sendiri berasal dari bahasa Yunani, topos berarti tempat dan graphi yang
berarti menggambar. Peta topografi yakni peta yang memetakan tempat-tempat di
permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-
garis kontur. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Singkatnya topografi
mempelajari relief permukaan, model 3 dimensi dan identifikasi jenis lahan. Peta
topografi adalah merupakan peta khusus yang tidak akan memberikan banyak
informasi. Infromasi yang disampaikan dalam peta topografi adalah hanya sebatas
pada kenampakan alam atau tinggi rendahnya bentuk permukaan bumi saja. Setiap
jenis peta mempunyai ciri khusus yang akan mencerminkan karakteristik dari peta
tersebut. Karakteristik khusus atau karakteristik peta tersebut tentu saja berbeda-beda
antara peta yang satu dengan yang lainnya, demikian juga halnya dengan peta
topografi ini. Peta topografi ini adalah merupakan peta yang memiliki karakteristik
sebagai berikut:

1. Tidak berwarna warni

Peta topografi merupakan peta yang mempunyai warna sangat sedikit, justri
bisanyanya hanya warna putih serta kuning dengan garis- garis yang tercetak jelas.
peta topografi memiliki warna yang tidak banyak karena kebutuhan data yang dia
berikan.

2. Menggunakan skala besar dan disajikan secara detail

Salah satu ciri khusus yang terdapat dalam peta topografi adalah penggunaan skala
besar. Kenapa peta topografi menggunakan skala besar? Hal ini karena kebutuhan
data yang disampaikan. Peta topografi menginformasikan mengenai kontur tanah
sehingga harus digambar secara teliti supaya kita mengetaui dengan jelas keadaan
topografi tanah yang sesungguhnya.

3. Menggunakan garis- garis kontur

Ciri utama dari peta ini adalah adanya garis kontur yang tidak dimiliki peta jenis
lainnya. Garis tegas yang terhubung menjelaskan mengenai kondisi permukaan bumi.
Garis kontur terdiri dari kombinasi dua segmen garis yang saling terhubung tanpa
perpotongan. Garis ini menunjukkan titik elevasi agar kita mengetahui keadaan
wilayah yang dimaksud.
4. Menyajikan informasi mengenai keadaan tinggi rendahnya permukaan
bumi atau kontur tanah

Ciri dari peta topografi yang selanjutnya adalah menjelaskan kontur tanah atau
keadaan tanah yang ada di suatu daerah, termasuk tinggi rendahnya jenis tanah yang
ada di suatu daerah. Hal ini sangat berguna bagi peruntukkannya. Itulah beberapa ciri
dan karakteristik dari peta topografi yang kerap kita temukan di badan- badan atau
lembaga tertentu. karakteristik dari peta topografi tersebut ada di dalam peta topografi
yang merupakan peta khusus serta mungkin tidak akan kita temukan di peta lain.
Hubungi kami untuk informasi berikutnya mengenai Peta Topografi atau produk jasa
lainnya. Kami adalah Konsultan Survey dan Pemetaan yang didukung oleh sumber
daya manusia yang ahli dibidangnya. Kami merupakan reseller resmi produk citra
satelit dari beberapa vendor didunia. Growing The Map With Geotech.

3.Carilah contoh peta berdasarkan link yang sudah dijelaskan di atas. Berikan
deskripsi untuk masing-masing peta tersebut!

- Peta Rupabumi Peta di atas merupakan peta rupabumi daerah Ciawi kabupaten
Bogor. Pada peta ini terdapat informasi mengenai legenda, kontur yang dipakai,
posisi peta, pembacaan koordinat geografi dan informasi UTM dan informasi
pembuatan peta. Bagian bawah peta memuat informasi seperti pembagian wilayah
administrasi, skala yang digunakan dan sudut deklanasi. Pada bagian peta juga
memuat latitude dan longitude. Kontur yang digunakan pada peta tersebut adalah 5
meter dan menunjukan titik tertinggi peta tersebut 600 meter diatas permukaan laut.
Skala yang digunakan adalah 1:10.000. Pada legenda peta tersebut memiliki
informasi tumbuh-tumbuhan, gedung dan bangun, relief, perairan, batas administrasi,
dan juga perhubungan.

- Peta Topografi Peta di atas merupakan peta topografi daerah Demak. Pada peta
tersebut terdapat informasi mengenai perbandingan skalanya yaitu 1: 50.000, terdapat
legenda, indeks administrasi, arah mata angin daerah tersebut. Peta ini merupakan
peta Jawa- Madura. Garis- garis kontur juga terdapat dalam peta dan juga symbol
yang menunjukkan bangunan, jalan dan lain lain.
- Peta Hidrografi Peta di atas merupakan peta hidrografi dalam kawasan Sulawesi,
Indonesia. Peta tersebut menggunakan skala 1:6000. Pada peta tersebut memuat
informasi mengenai area kedalaman laut, garis kontur kedalaman dan edalaman
pemeruman. Pada peta tersebut juga terdapat area pasang surut yang digambarkan
dengan warna hijau dan garis tepi perairan yang digambarkan dengan warna biru tua.
Pada peta tersebut di wilayah daratan juga terdapat garis berwarna biru muda yang
menunjukkan Sungai. Peta hidrografi di atas dapat digunakan oleh nelayan untuk
menentukan kedalaman laut sehingga dapat menentukan area penangkapan ikan.

- Peta Tematik Peta diatas merupakan peta tematik yang berdasarkan data persebaran
mineral dan batubara yang ada di Indonesia. Skala pada peta ini menggunakan 1:
18.489.298. Jika kita mengklik ikon mineral atau batubara yang ada di website
tersebut maka akan muncul sebuah deskripsi mengenai wilayah dan jenis dan
cadangan SDA dari mineral yang ada. Pada peta tersebut banyak mineral yang
ditampilkan, seperti batugamping, batubara, andesit dan lain-lain. Tentu saja peta
tematik tidak hanya menampilkan mineral dan batubara, peta tematik banyak sekali
jenis dan kegunaannya seperti kepadatan penduduk, kepadatan kemiskinan, dan lain
lain.
- Peta Citra Satelit Peta tersebut merupakan peta citra satelit Negara Indonesia. Peta
tersebut menampilkan gambaran visual asli dari wilayah Negara Indonesia. Terlihat
beberapa wilayah yang ada di Indonesia dalam peta tersebut. Pada peta tersebut
terdapat koordinat lintang dan bujur dari peta tersebut yaitu 07° 55°19° S, 118° 51°
39° E

- Peta Klimatologi Peta di atas merupakan peta klimatologi wilayah Jember. Pada
peta tersebut memuat informasi mengenai pergerakan angin di setiap wilayah yang
berbeda beda walaupun sama di daerah Jember dan juga dengan kecepatan yang
berbeda-beda. Peta Klimatologi seperti ini sangat membantu pada bidang
penerbangan untuk mengetahui seuah wilayah apakah cuacanya sedang baik ataupun
sedang buruk.

Anda mungkin juga menyukai