Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Geografi adalah ilmu tentang lokasi serta persamaan dan peredaan


(Variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
Kata geografi berasal dari bahasa yunani yaitu ge (“Bumi”) dan graphein
(“Menulis”, atau “menjelaskan”).

Pada hakikatnya, Geografi sebagai bidang ilmu pengetahuan, selalu


melihat keseluruhan gejala dalam ruang dengan memperhatikan secara mendalam
tiap aspek yang menjadi komponen tiap aspek tadi. Geografi sebagai satu
kesatuan studi (Unifead Geography), melihat satu kesatuan komponen alamiah
dengan komponen insaniah pada ruang tertentu di permukaan bumi, dengan
mengkaji faktor alam dan faktor manusia yang membentuk integrasi keruangan di
wilayah yang bersangkutan. Gejala-interaksi-integrasi keruangan, menjadi
hakekat kerangka kerja utama pada geografi dan studi Geografi (Sumaatmadja).

Para ahli geografi dapat melakukan inkuiri (pengkajian) dalam bentuk


pembuatan peta atau membandingkan persamaan dan perbedaan antara daerah-
daerah di dunia. Geografi pun dapat mengkaji gambaran fisik dari daerah,faktor-
faktor cuaca, kepadatan penduduk, sumber-sumber alam, penggunaan tanah dan
lain-lain.

2.Rumusan Masalah

A. Prinsip-Prinsip Dasar Peta Dan Pemetaan


B. Penginderaan Jauh
C. Sistem Informasi Geografis

3.Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan ini yaitu:

1
1) Kita mampu mendefinisikan dan meneraokan ilmu tentang geografi dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Kita mampu mengetahui arti pentingnya pemetaan pada suatu wilayah.
3) Kita mampu mengetahui arti pentingnya penginderaan jauh.
4) Mendorong para siswa umtuk belajar bagaimana berbagai faktor di suatu
daerah, baik fisik maupun budaya saling berinteraksi.

4.Manfaat

1) Agar kita dapat mengetahui prinsip-prinsip dasar peta dan


pemetaan
2) Agar menegetahui apa yang di maksud dengan penginderaan jauh
3) Dan mencari tahu apa yang di maksud dengan Sistem Informasi
Geografis (SIG)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PRINSIP-PRINSIP DASAR PETA DAN PEMETAAN

PENGERTIAN PETA

Di jaman yang semakin maju ini peta menjadi alat bantu yang sangat di
butuhkan dalam perencanaan pembangunan di berbagai bidang, seperti bidang
pertahanan, pertanian,perkebunan, industri dan perdagangan, pelayaran,
penerbangan, pendididkan, tata ruang wilayah, politik dan keamanan, dan lain-
lain. Terlebih untuk peta-peta tematik yang sifatnya lebih khusus dan spesifik,
sudah menjadi kebutuhan hampir setiap lembaga, lebih-lebih yang bergerak di
bidang perencanaan dan pembangunan suatu wilayah dalam skala lokal,
regional, nasional dan internasional.

Pada hakekatna peta adalah sebuah alat peraga (Sandy 1986), karena
melalui peta seseorang akan dapat menyampaikan sesuatu ide kepada orang
lain. Ide tersebut dapat berupa gambaran tentang bentuk-bentuk muka bumi,
distribusi penduduk, penggunaan lahan di suatu tempat, kesuburan tanah,
kedalaman air laut, penyebaran iklim, dan lain-lain yang terutama berkaitan
dengan aspek keruangan (spasial).

Peta adalah gambaran konvensial dari permukaan bumi yang diperkecil


dengan menggunakan skala dan di gambar di atas bidang datar sebagai
kenampakan jika dilihat dari atas dan ditambah dengan tulisan sebagai
identitas.

Untuk mempelajari seluk beluk penggambaran permukaan bumi atau peta


diperlukan pengetahuan khusus yang mempelajari tentang peta yang
dinamakan kartografi

KLARIFIKASI PETA

- Berdasarkan skala

a. Peta kadaster, berskala 1:100

3
- 1:5.000

b. Peta skala besar, berskala 1:

>5.000-1:250.000

c. Peta skala sedang , berskala 1:

>250.000-1:1.000.000

d. Peta skala kecil, berskala 1:

>500.000-1 : 1.000.000

e. Peta geografi, berskala 1:

>1.000.000

- Berdasarkan Isinya

a. Peta umum : peta yang menggambarkan segala sesuatu daerah yang


dipetakan. Contoh : peta topografi, peta chorografi, peta dunia.
b. Peta khusus/temtik : peta yang hanya menggambarkan kenampakan
tertentu saja atau menggambarkan satu aspek saja. Contoh peta kepadatan
penduduk, peta geologi, peta navigasi, peta pariwisata, peta kontur dll.

-Berdasarkan Bentuk :

a. Peta foto : yang dihasilkan dari mosaik foto udara/ortofoto yang


dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda.
b. Peta garis : peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam
bentuk titik, garis, dan luasan. Misal: peta rupa bumi (Topografi), peta
tematik.

KOMPONEN-KOMPONEN PETA

- Judul peta

4
Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya
dicantumkan di bagian atas peta dengan huruf besar. Fungsi judul
adalah menujukkan daerah yang digambarkan oleh peta tersebut.
- Orientasi Peta/ Petunjuk Arah
Merupakan gambar petunjukarah mata angin, pada umumnya peta
berorientasi Utara, diletakkan di sudut kanan atas atau tempat lain
yang kosong.
- Skala
Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak
di peta dengan jarak yang sebenarnya di permukaan bumi. Secara
umum skala dapat di bedakan menjadi 3 yaitu :
a. Skala angka/numerik
Skala yang berupa angka –angka. Misalnya skala peta
1:200.000, skala pets 1:1.000.000 dan sebagainya.
b. Skala garis/grafik
Skala yang ditunjukkan dengan membuat garis linier
dengan membuat perbandingan pada setiap ruasnya.
c. Skala kalimat/verbal
Skala yang menggunakan kalimat baku sebagai petunjuk
skala. Jenis ini biasanya menggunakan satuan inchi dan mil.
- Legenda/Keterangan

Legenda adalah keterangan yang penting yang memberikan


keterangan dan penjelasan tentang simbol-simbol yang terdapat
pada peta.

- Garis Koordinat Astronomi


Garis ini diperlukan untuk mengetahui letak astronomi suatu
tempat. Biasanya terdiri dari garis bujur dan garis lintang yang
dituliskan di tepi peta dengan menujukkan berapa derajat, berapa
menit dan berapa detik.
- Lattering/Tata Tulis

5
Adalah tata tulis tulisan dan agka. Secara umum penulisan suatu
obyek pada obyek daratan ditulis dengan huruf tegak, sedangkan
simbol obyek perairan ditulis dengan huruf miring.
- Sumber dan Tahun Pembuatan
Sumber peta sangat penting, terutama untuk peta thematik.
Sedangkan tahun pembuatan sangat penting mengingat ada
tidaknya obyek pada waktu pembuatan sekarang atau kemudian
hari akan berubah baik medan yang alami maupun medan buatan.
- Inset
Berfungsi mempermudah dalam membuat peta. Biasanya dibuat
rangkap dua.
- Garis Tepi
Berfungsi mempermudah dalam membuat peta. Biasanya dibuat
rangkap dua
- Tata Warna
- Simbol
Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili obyek di
permukaan bumi yang terdapat pada peta.

Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta

Fungsi:

 Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam


hubungannya dengan tempat lain di muka bumi).
 Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-
jarak di atas permukaan bumi).
 Memperlihatkan bentuk (benua, negara, provinsi, gunung, lembah,
dll).
 Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan
menyajikan di atas peta, melalui media simbol.

Tujuan Pembuatan Peta

6
 Untuk komunikasi informasi ruang
 Untuk menyimpan informasi
 Untuk membantu pekerjaan: kontruksi jalan, navigasi,
perencanaan, media pembelajaran.
 Untuk membantu dalam suatu desain, misal: desain tata ruang
wilayah, jalan, dll.
 Untuk analisis data spatial, misal: perhitungan volume, evaluasi
lahan, dll.

B.PENGINDERAAN JAUH

1. Penginderaan jauh
Pengideraan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau
akusisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak
secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau
akusisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak
jauh, misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat
lain. Berikut penginderaan jauh menurut para ahli:
- Lindgren (1985)
Penginderaan jauh merupakan variasi teknik yang di kembangkan
untuk memperoleh dan menganalisis infirmasi tenang bumi. Informasi
tersebut berbentuk radiasi elektromaggnetik yang dipantulkan dan di
pancarkan dari permukaan bumi.
- Lillieseand dan kiefer (1990)
Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu dan seni untuk
memperoleh data dan informasi dari suatu objek di permukaan bumi
dengan menggunakan alat yang tidak berhubungan langsungdengan
objek kajiannya.
2. Komponen Penginderaan Jauh
Sebagai sebuah sistem, penginderaan jauh tidak dapat lepas dari
beberapa bagian

7
yang saling terkait antara komponen-komponen yang satu dengan
komponen lainnya. Berikut ini adalah komponen-komponen dalam
penginderaan jauh:
a. Sumber Tenaga
Sumber tenaga dalam penginderaan jauh terdiri dari dua
tenaga, yaitu tenaga alami dan tenaga buatan. Sumber tenaga
inilah yang dapat membantu dalam proses penginderaan jauh.
b. Atmosfer
Lapisan atmosfer adalah lapisan udara yang menyeliuti
bumi, lapisan ini terdiri atas berbagai macam gas seperti,
oksigen (O2), ozon (O3), nitrogen, hidrogen, dan helium.
Molekul gas yang terdapat dalam atmosfer tersebut dapat
menyerap, memantulkan, dan memengaruhi tenaga
elektromagnetik yang dapat mencapai permukaan bumi.
Jendela atmosfer yang banyak digunakan ialah spektrum
tampak yang dibatasi oleh gelombang 0,4um – 0,7 um.
c. Wahana
Dalam pengindraan jauh, untuk mendapatkan informasi
dari fenomena di permukaan bumi, diperlukan suatu kendaraan
yang membawa sensor atau alat perekam. Pseawat yang
membawa sensor atau alat perekam di sebut wahana. Wahana
yang digunakan dalam proses perekaman dapat berupa pesawat
terbang, satelit, atau balon udara.
Berdasarkan ketinggian terbangnya, wahana dibedakan
menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1) Pesawat terbang rendah sampai menegah
2) Pesawat terbang tinggi
3) Satelit.......
d. Sensor
Sensor adalah alat perekam untuk mengetahui karakteristik
objek tanpa melakukan kontak langsung dengan objek terebut.
Alat perekam dalam penginderaan jau tersebut dapat menerima

8
informasi dalam berbagai bentuk, misalnya sinar atau cahaya,
gelombang bunyi, dan daya elektromagnetik.
Sensor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut
1) Sensor Fotografik
2) Sensor Elektrik
e. Perolehan Data
Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu
dengan interprestasi secara visual. Selain itu, dapat pula dengan
cara numerik atau digital, yaitu dengan menggunakan
komputer.
f. Penggunaan Data
Penggunaan data meliputi orang, lembaga, atau pemerintah
yang memanfaatkan hasil penginderaan jauh tersebut.
g. Objek
Objek penginderaan jauh dapat berupa bentang alam
maupun bentangan permukaan bumi.
3. Jenis Penginderaan Jauh
a. Pengideraan Inframerah (Infrared Sensing)
b. Penginderaan Gelombang Mikro (Microwave Sensing)
c. Penginderaan Radar (Radar Sensing)
d. Penginderaan Sonar (Sonar Sensing)
4. Hasil Penginderaan jauh
a. Citra Foto
1) Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan
2) Berdasarkan sumbu kamera atau arah sumbu kamera ke permukaan
bumi
3) Berdasarkan wahan yang digunakan
4) Berdasarkan jenis kamera yang digunakan
5) Berdasarkan warna yang digunakan b
b. Citra Nonfoto
1) Berdasarkan spektrum elekromagnetik
2) Berdasarkan sensor yang digunakan

9
3) Berdasarkan wahana yang digunakan
5. Interpretasi Citra Penginderaan Jauh
a. Deteksi
b. Identifikasi
1) Ciri Spektral
2) Ciri Spasial
c. Analisis
6. Interpetasi Bentang Alam Dan Bentang Budaya
a. Unsur Bentang Alam
1) Sungai
2) Kipas aluvial dan kerucut aluvial
3) Gumuk Pasir (beach ridge)
4) Dataran Banjir
5) Hutan Bakau
6) Hutan Rawa
7) Sagu Dan Nipah
b. Unsur Bentang Budaya
1) Jalan Raya Dan Jalan Kereta Api
2) Stasiun Kereta Api
3) Terminal Bus
4) Bandar Udara
5) Lapangan Sepak Bola
6) Rumah Dan Bangunan
7) Tanah Pertanian Dan Perkebunan
7. Manfaat Citra Pengideraan Jauh
Objek yang diambil dalam penginderaan jauh berupa gejala di
permukaan bumi atau ruang angkasa terbatas pada objek yang tampak,
yaitu objek permukaan bumi (atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer)
yang tidak terlindungi oleh objek lain.

C.SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

1. Defenisi Sistem Informasi Geografi (SIG)

10
Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam bahasa asing dikenal dengan nama
Geographic Information System (GIS). SIG m (erupakansuatu sistem informasi
berbasis komputer, yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil
kembali, mengelola, menganalisis, menghasilkan, dan menampilkan informasi
yang berorientasi pada ruang atau tempat. Berikut ini adalah pengertian sistem
informasi geografis menurut para ahli.

a) Rice, SIG merupakan sistem komputer yang digunakan untuk


memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi,
menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-
posisi di permukaan bumi.
b) Chrisman, SIG adalah sistem yang terdiri atas perangkat keras, perangkat
lunak, data, manusia, organisasi, dan lembaga yang digunakan untuk
mengumpulkan data, menyimpan, menganalisis, dan menampilkan data
yang memiliki referensi ruang atau tempat di permukaan bumi.

2. Subsistem SIG

SIG terdiri atas beberapa sub sistem, Sebagai berikut.

a. Masukan data (Input)


b. Pengelolahan Data (Penyimpanan dan Pemanggilan Data)
c. Manipulasi dan Analisis
d. Keluaran Data (Output)

3. Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG)

a. Perangkat keras (hardware)


1) CPU (Central Processing Unit)
2) Storage (Penyimpanan)
3) Perhiperal
4) Output device
b. Perangkat Lunak
c. Data Dan Informasi Geografis
1) Data Spasial (data grafis)

11
2) Data Atribut Atau Tabular
d. Manajemen

4. Tahapan Sistem Informasi Geografis (SIG)

1) Masukan (input)
 Sumber data
 Proses masukan data
2) Proses
 Klasifikasi
 Overlay (Tumpang Susun)
 Networking
 Buffering
 Analisis tiga dimensi
 Digital image processing
3) Keluaran (Output)

5. Manfaat Sistem Informasi Geografis (SIG)

Manajemen Tata Guna Lahan /Ruangan


Inventarisasi Sumber Daya Alam
Pengawasan Daerah Bencana Perencanaan Wilayah Dan Kota

12
BAB III

PENUTUP

1) Kesimpulan
Kesimpulan Materi yang tadi di paparkan sebagai berikut, Peta
adalah gambaran konvensial dari permukaan bumi yang diperkecil dengan
menggunakan skala dan di gambar di atas bidang datar sebagai
kenampakan jika dilihat dari atas dan ditambah dengan tulisan sebagai
identitas.
Pengideraan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau
akusisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak
secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau
akusisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak
jauh, misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat
lain.
Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam bahasa asing dikenal
dengan nama Geographic Information System (GIS). SIG merupakan
suatu sistem informasi berbasis komputer, yang digunakan untuk
memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengelola, menganalisis,
menghasilkan, dan menampilkan informasi yang berorientasi pada ruang
atau tempat.
2) Saran
Penulis menyadari bahwa makalah dIatas banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat di
pertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas. `

13
Daftar Pustaka:
Liliesland, T. M. (2007). pengideraan jauh dan interpretasi citra. yogyakarta:
gadja mada university press.

Sutanto. (1979). pengetahuan dasar interprestasi citra. yogyakarta: gadja ada


university press.

Uli H, M. &. (2007). Geografi Untuk SMA dan MA kelas XII. jakarta: gelora
aksara pratama.

agungnot.blogspot.com , https://www.scribd.com.

14

Anda mungkin juga menyukai