Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah tentang Keterampilan Dasar Peta dan Pemetaan.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
GEO INFO Peta sudah ada sejak zaman dahulu. dari zaman ke zaman
pengetahuan peta semakin berkembang. peta paling kuno dibuat pada tahun
1418 oleh seorang laksamana laut dari cina yang bernama Cheng-Ho Di jaman
yang semakin maju ini peta menjadi alat bantu yang sangat dibutuhkan dalam
perencanaan pembangunan diberbagai bidang, seperti bidang pertanahan,
pertanian, perkebunan, industri dan perdagangan, pelayaran, penerbangan,
pendidikan, tata ruang wilayah, politik dan keamanan, dan lain-lain. Terlebih
untuk peta-peta tematik yang sifatnya lebih khusus dan spesifik, sudah
menjadi kebutuhan hampir setiap lembaga, lebihlebih yang bergerak di bidang
perencanaan dan pembangunan suatu wilayah dalam skala lokal, regional,
nasional dan internasional. Pada hakekatnya peta adalah sebuah alat peraga
(Sandy, 1986), karena melalui peta seseorang akan dapat menyampaikan
sesuatu ide kepada orang lain. Ide tersebut dapat berupa gambaran tentang
bentuk-bentuk muka bumi, distribusi penduduk, penggunaan lahan di suatu
tempat, kesuburan tanah, kedalaman air laut, penyebaran iklim, dan lainlain
yang terutama berkaitan dengan aspek keruangan (spasial).
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian PETA ?
b. Bagaimana klasifikasi PETA ?
c. Apa saja komponen – komponen PETA ?
d. Apa fungsi dan tujuan pembuatan PETA ?
e. Bagaimana langkah – langkah Pemetaan ?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian PETA ?
b. Mengetahui klasifikasi PETA ?
c. Mengetahui komponen – komponen PETA ?
d. Mengetahui fungsi dan tujuan pembuatan PETA ?
e. Mengetahui langkah – langkah Pemetaan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PETA
Di jaman yang semakin maju ini peta menjadi alat bantu yang sangat
dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan diberbagai bidang, seperti bidang
pertanahan, pertanian, perkebunan, industri dan perdagangan, pelayaran,
penerbangan, pendidikan, tata ruang wilayah, politik dan keamanan, dan lain-lain.
Terlebih untuk peta-peta tematik yang sifatnya lebih khusus dan spesifik, sudah
menjadi kebutuhan hampir setiap lembaga, lebih-lebih yang bergerak di bidang
perencanaan dan pembangunan suatu wilayah dalam skala lokal, regional,
nasional dan internasional.
Pada hakekatnya peta adalah sebuah alat peraga (Sandy, 1986), karena
melalui peta seseorang akan dapat menyampaikan sesuatu ide kepada orang lain.
Ide tersebut dapat berupa gambaran tentang bentuk-bentuk muka bumi, distribusi
penduduk, penggunaan lahan di suatu tempat, kesuburan tanah, kedalaman air
laut, penyebaran iklim, dan lain-lain yang terutama berkaitan dengan aspek
keruangan (spasial).
Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil
dengan menggunakan skala dan digambar di atas bidang datar sebagai
kenampakan jika dilihat dari atas dan ditambah dengan tulisan sebagai identitas.
B. KLASIFIKASI PETA
1. Berdasarkan skala
Peta kadaster, berskla 1 : 100 – 1 : 5.000
Peta skala besar, berskala 1 : >5.000 – 1 : 250.000
Peta skala sedang, berskala 1 : >250.000 – 1 : 500.00
Peta skala kecil, beskala 1 : > 500.000 – 1 : 1.000.000
Peta geografi, berskla 1 : > 1.000.000
2. Berdasarkan Isinya
Peta umum : peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam
suatu daerah yang dipetakan. Contoh : peta topografi, peta chorografi, peta
dunia
Peta khusus/ tematik : peta yang hanya menggambarkan kenampakan
tertentu saja atau menggambarkan satu aspek saja. Contoh peta kepadatan
penduduk, peta geologi, peta navigasi, peta pariwisata, peta kontur dll
3. Berdasarkan bentuk
Peta foto : yang dihasilkan dari mosaik foto udara/ortofoto yang
dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda.
Peta garis : peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam
bentuk titik, garis, dan luasan. Misal: peta rupa bumi (topografi), peta tematik.
C. KOMPONEN-KOMPONEN PETA
a. Judul Peta
Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya dicantumkan di
bagian atas peta dengan huruf besar. Fungsi judul adalah menunjukkan daerah
yang digambarkan oleh peta tersebut.
b. Orientasi Peta/ Penunjuk Arah
Merupakan gambar penunjuk arah mata angin, pada umumnya peta
berorientasi Utara, diletakkan di sudut kanan atas atau tempat lain yang kosong
c. Skala
Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta
dengan jarak yang sebenarnya di permukaan bumi. Secara umum skala dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu :
Contoh :
3) Skala kalimat/verbal
d. Legenda/keterangan
Legenda adalah keterangan yang penting yang memberikan keterangan
dan penjelasan tentang simbol-simbol yang terdapat pada peta.
f. Lattering/tata tulis
Adalah tata tulis tulisan dan angka. Secara umum penulisan suatu obyek pada
obyek daratan ditulis dengan huruf tegak, sedangkan simbol obyek perairan ditulis
dengan huruf miring.
h. Inset
Inset adalah peta kecil yang berfungsi memberikan tekanan atau penjelasan
pada peta utama. Sehingga akan memperjelas dan mempertajam informasi peta
utama.
i. Garis tepi
Berfungsi mempermudah dalam membuat peta. Biasanya dibuat rangkap dua
j. Tata warna
Tata warna sangat penting jika peta yang dibuat adalah peta berwarna. Fungsi
warna adalah sebagai berikut :
k. simbol
Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili obyek di permukaan
bumi yang terdapa pada peta. Mengingat pentingnya materi ini, maka simbol
disajikan pada bagian tersendiri sebagai berikut :
Komponen Peta
Apabila anda cermati atau perhatikan pada setiap peta-peta, di dalamnya
kita jumpai berbagai komponen yang menjadi bagian atau kelengkapan peta,
seperti: judul peta, skala peta, simbol, keterangan/legenda, koordinat geografis,
orientasi/arah, inset peta, dan lain-lain. Komponen peta tersebut merupakan
bagian penting dan salah satu persyaratan dari sebuah peta yang baik. dan benar.
Ada beberapa perbedaan antara komponen peta umum
(Rupabumi/topografi) dan peta khusus atau peta tematik. Pada peta umum
komponen peta lebih kompleks dan standar atau baku. Sebagai contoh Peta
Rupabumi telah memiliki standar baku (berdasarkan konvensi), dimana baik jenis
informasi tepi, komposisi, desain tata letak, tata warna maupun simbol-simbol
yang digunakan relative sama/seragam.
Namun untuk peta khusus atau peta tematik komponen petanya lebih
sederhana dan cukup bervariasi antara satu peta dengan peta yang lain. Tidak ada
ketentuan baku yang mengharuskan sebuah peta tematik satu dengan peta yang
lain harus sama komponennya misalnya dalam hal tata letak atau posisi informasi
tepi, tata warna dan lain-lain.
Peta dianggap baik dan benar (Sandy ,1986:1-2) setidaknya memenuhi
persyaratan sebagai berikut:ü peta tidak boleh ‘membingungkan’ü mudah
dipahami atau dimengerti, sehingga tidak boleh serumit kenampakan aslinyaü
menggambarkan cukup teliti sesuai temanyaü indah dipandangAgar peta tidak
membingungkan bagi para pengguna, maka peta harus dilengkapi dengan:
legenda/keterangan, skala peta, judul peta, inset peta.Agar peta mudah
dimengerti/ditanggkap maknanya oleh pengguna peta, maka peta harus
menggunakan: tata warna, simbol, proyeksi peta. Sedangkan dalam aspek
ketelitian peta sangat terkait dengan tujuan peta dan jenis peta serta skala peta
yang akan dibuat.
E. LANGKAH-LANGKAH PEMETAAN
Pemetaan adalah kegiatan pemrosesan data survai sampai menyajikannya
menjadi geo-informasi. Artinya bahwa pemetaan dapat dibuat di laboratorium/
studio atau di lapangan.
Bagaimana caranya?
Bagaimana caranya?
Dalam era kemajuan teknologi informasi (TI) proses pembuatan peta telah
terbantu, sehingga untuk melakukan pemetaan suatu wilayah dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah. Pemanfaatan peta dasar yang dahulu banyak bersumber
dari peta rupabumi, sekarang sudah banyak yang beralih menggunakan citra
penginderaan jauh.
Citra penginderaan jauh yang banyak digunakan sebagai sumber peta dasar
adalah; citra foto udara, citra satelit Landsat, citra satelit Spot, citra satelit Ikonos,
dan citra satelit Quickbird. Dengan menggunakan citra penginderaan jauh,
gambaran muka bumi yang akan dipetakan akan dapat memberikan data dan
informasi yang terkini. Kenampakan-kenampakan obyek fisik, sosial dan budaya
beserta batas-batas administratif maupun batas geografis akan tampak. Dengan
demikian kerangka letak (sebagai peta dasar) mudah dilacak atau ditelusuri lewat
citra tersebut.
Berbeda bisa melalui bantuan pantograf Jika mempunyai sarana komputer
yang dilengkapi software (perangkat lunak) program berbasis peta, maka langsung
dapat dilakukan dijitasi pada obyek di layar monitor (digitasi on screen) atau
dengan meja digitizer.
Pencetakan Peta
Setelah pekerjaan ploting simbol dan penyusunan komposisi informasi
peta dilakukan, dan sudah dianggap cukup, maka dilakukan pencetakan peta.
Teknologi pencetakan peta ternyata sekarang mengalami kemajuan yang luar
biasa. Dahulu bila ingin mencetak atau menggandakan peta, maka diperlukan
proses yang relatif panjang, karena harus melewati proses pembuatan film terlebih
dahulu. Sekarang cetak peta dapat dilakukan tanpa film. Berkat kemajuan
teknologi dijital gambar peta dapat langsung dicetak dengan biaya yang relatif
lebih efisien dan kualitas hasil peta yang lebih bagus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
https://utomogeo83.wordpress.com/2011/05/24/prinsip-prinsip-dasar-peta-dan-
pemetaan/
https://docplayer.info/46329667-Bab-1-menggenal-prinsip-dasar-peta-dan-
pemetaan.html