Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Pada dasarnya, tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru Geografi. Penulis berharap dengan diselesaikan makalah ini,
penulis dapat mengetahui lebih dalam mengenai ilmu penginderaan jarak jauh serta pemanfaatannya dalam
seluruh sektor kehidupan manusia.
Adapun kendala-kendala yang sering penulis hadapi dalam menjalani penyusunan makalah ini. Namun,
berkat berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah dan dapat menyusun makalah ini. Ucapan terima
kasih penulis sampaikan kepada sekolah serta Ibu Diana yang telah memberikan tugas ini kepada kami serta
teman-teman yang telah menemani dalam penyusunan makalah ini.
Penulis berharap semoga terselesaikannya makalah ini dapat menjadi titik tolak penulis untuk menjadi lebih
maju dan bersungguh-sungguh. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dalam menuju perubahan berkaitan dengan hal tersebut, Amin.
Sudah tentu kekurangan-kekurangan akan terdapat dalam makalah ini.Karena itu, saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari setiap pembaca sangat penulis harapkan, demi kesempurnaan laporan ini.
Salam
Penulis,
DAFTAR ISI
.
KATA PENGANTAR...……………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………….
1. PENDAHULUAN .......…………………………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang.......…………………………………………………………………...
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan ……………..……………………………………………………..
1.4 Landasan Teori........................................................................................................
2. PEMBAHASAN ...............……………………………….………………………………….....
2.1 Pengertian Penginderaan Jauh ……………………………………………………....
2.2 Keunggulan Penginderaan Jauh ............................................................................
2.3 Keuntungan Penginderaan Jauh ..........................................................................
2.4 Manfaat Penginderaan Jauh ..............................................................................
2.5 Pemanfaatan Penginderaan Jauh ......................................................................
2.5.1 Bidang Pemetaan .................................................……………...……....
2.5.2 Bidang Geologi ............................................................…………….......
2.5.3 Bidang Industri Migas ................…………………………………….........
2.5.4 Bidang Meteorologi Dan Klimatologi .....................................................
2.5.5 Bidang Kependudukan ..........................................................................
2.5.6 Bidang Hidrologi ............................................................……………......
2.5.7 Bidang Oceanografi ............................................................……………
3. PENUTUP ………………………………………………………………………………………
5.1 Kesimpulan ……………………………………………..………………………………
5.2 Saran ………………………………………………………..……………………….….
BAB I
PENDAHULUAN
Batasan masalah.
1. Bagaimana pengertian penginderaan jauh ?
2. Apa saja komponen penginderaan jauh ?
Dengan mempelajari penginderaan jauh dan interpretasi citra diharapkan kita dapat menumbuhkan
kemampuan, sehingga mempunyai perspektif yang luas mengenai eksistensi penginderaan jauh, baik pada masa
lalu, masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan berbagai manfaat dari penginderaan jauh di
berbagai bidang baik di bidang geologi maupun yang lainnya sehingga kita mengetahui apa itu penginderaan
jauh, manfaat, fungsinya, dan lain-lain.
Komponen penginderaan jauh adalah komponen penginderaan jauh yang membentuk suatu sistem dan
menghasilkan data penginderaan jauh sebagai berikut : sumber tenaga yang digunakan dalam penginderaan
jauh adalah tenaga elektromagnetik yang berasal dari cahaya matahari dan cahaya buatan. Berdasarkan sumber
tenaga yang di gunakan, sistem penginderaan jauh di bedakan sebagai berikut : Sistem pasif adalah sistem yang
menggunakan sumber tenaga dari sinar matahari . Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan
seperti gelombang mikro dan lampu blitz kamera. Jumlah tenaga yang diterima oleh objek di setiap tempat
berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : a) Waktu penyinaran Jumlah energi yang
diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore
hari). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna objek tersebut. b) Bentuk permukaan bumi
Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak
memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga
daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas. c) Keadaan cuaca. Kondisi cuaca pada saat
pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya
kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.
Atmosfer Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan
helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan dan
melewatkan radiasi elektromagnetik. Di dalam indera jauh terdapat istilah Jendela Atmosfer, yaitu bagian
spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran
sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga
tidak dapat mencapai permukaan bumi.Proses hambatan di atmosfer dapat berbentuk serapan, pantulan, dan
hamburan. Hamburan adalah pantulan ke arah serba beda yang di sebabkan oleh benda yang permukaannya
kasar dan bentuknya tak menentu. Hamburan terdiri atas : Hamburan Releigh Yaitu hamburan yang terjadi pada
atmosfer releigh. Ciri-ciri dari hamburan ini adalah butir atmosfer diameternya kurang dari atau sama dengan
0,1 panjang gelombang, terjadi pada ketinggian 4500-9000 meter dan terjadi gelombang pendek serta cuaca
cerah. Hamburan Mie Ciri-ciri hamburan mie adalah butir atmosfer memiliki diameter antara 0,1-25 panjang
gelombang, hamburan ini terjadi pada ketinggian kurang dari 45000 meter, terjadi gelombang panjang dan
cuaca berwarna. Hamburan Nonselektif Penyebab hamburan ini adalah butir-butir alam atmosfer yang
diameternya jauh lebih besar dari panjang gelombang spektrum tampak. Ciri-cirinya adalah tidak tergantung
pada panjang gelombang, tidak terjadi pada spektrum tampak dan spektrum inframerah.
Interaksi antara tenaga dan objek Interaksi antara tenaga dan objek dapat dilihat dari rona yang
dihasilkan oleh foto udara. Tiap-tiap objek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam memantulkan atau
memancarkan tenaga ke sensor. · Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra,
sedangkan objek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contoh: Permukaan puncak gunung
yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak
gunung yang tertutup oleh lahar dingin. Setiap objek mempunyai sifat tertentu dalam memasukkan atau
memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga akan tampak lebih
cerah sedangkan objek yang pantulan dan pancarannya sedikit akan tampak gelap. Interaksi antara tenaga
dengan objek di bagi menjadi 3 variasi, yaitu : a) Variasi spektral, mendasarknan pada pengenalan pertama pada
suatu objek, misal cerah dan gelap. b) Variasi spasial, mendasarkan pada perbedaan pola keruangannya, seperti
bentuk, ukuran, tinggi dan panjang. c) Variasi temporal, mendasarkan pada perbedaan waktu perekaman dan
umur objek. Sensor Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor
dapat dibedakan menjadi dua : 1. Sensor fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini
menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang
dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit). Keuntungan sensor fotografik adalah caranya
sederhana, biaya murah, resolusi spasial baik, integritas geometrik baik.
BAB II
PEMBAHASAN
Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek
atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau
pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya
dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain. Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit
pengamatan bumi, satelit cuaca.
Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai
permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh dengan menggunakan sensor.
Data yang digunakan dalam penginderaan jauh dapat berbentuk hasil dari variasi daya gelombang bunyi dan
atau energi elektromagnetik.Sebagai contoh grafimeter memperoleh data dari variasi daya tarik bumi (gravitasi),
sonar pada sistem navigasi memperoleh data dari gelombang bunyi dan maka kita memperoleh data dari energi
elektromagnetik. Data yang diperoleh itu dikelola dan akan digunakan untuk kepentingan tertentu.
Salah satu pemanfaatan penginderaan jauh tersebut adalah Sistem Informasi Geografi. Citra yang
diperoleh melalui penginderaan jauh merupakan data dasar atau input yang selanjutnya diolah dan disajikan oleh
Sistem Informasi Geografi. Posisi data dari citra Penginderaan Jauh dapat dikoreksi kembali dalam Sistem
Informasi Geografi. Dengan demikian, integrasi antara data Penginderaan Jauh dengan Sistem Informasi
Geografi akan memperoleh informasi yang optimal sebagai data pemanfaatan wilayah.
memonitor janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit. Inderaja
berasal dari bahasa Inggris remote sensing, bahasa Perancis télédétection, bahasa Jerman fernerkundung, bahasa
Portugis sensoriamento remota, bahasa Spanyol percepcion remote dan bahasa Rusia distangtionaya. Di masa
modern, istilah penginderaan jauh mengacu kepada teknik yang melibatkan instrumen di pesawat atau pesawat
luar angkasa dan dibedakan dengan penginderaan lainnya seperti penginderaan medis atau fotogrametri.
Walaupun semua hal yang berhubungan dengan astronomi sebenarnya adalah penerapan dari penginderaan jauh
(faktanya merupakan penginderaan jauh yang intensif), istilah "penginderaan jauh" umumnya lebih kepada yang
berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuaca
Citra menggambarkan objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan letak
Objek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta
bersifat permanen.
Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila pengamatannya
dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
Karakteristik objek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra sehingga dimungkinkan
pengenalan objeknya.
Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
Baik diukur dari jumlah bidang penggunaan maupun frekuensinya, penggunaan penginderaan jauh
pada saat ini meningkat dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor di bawah ini :
Citra menggambarkan objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan wujud dan letak objek
yang mirip dengan wujud dan letaknya di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, dan
bersifat permanen. Wujud dan letak objek yang tergambar pada citra mirip dengan wujud dan letaknya di
permukaan bumi.
Citra merupakan sumber data multimatik karena citra dapat digunakan untuk berbagai bidang, seperti
geografi, geologi, hidrologi, dan kehutanan. Penggunaan citra dapat menggambarkan daerah yang luas.
Tujuan utama dari penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data seumber daya alam dan
lingkungan. Penginderaan jauh makin banyak dimanfaatkan karena berbagai macam alasan sebagai berikut :
Citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit ditempuh melalui daratan, contohnya
hutan, rawa dan pegunungan.
Citra menggambarkan objek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak objek mirip dengan
sebenarnya, gambar relatif lengkap, liputan daerah yang luas dan sifat gambar yang permanen
Citra tertentu dapat memberikan gambar tiga dimensi jika dilihat dengan menggunakan stereoskop.
Gambar tiga dimensi itu sangat menguntungkan karena menyajikan model objek yang jelas, relief lebih
jelas, memungkinkan pengukuran beda tinggi, pengukuran lereng dan pengukuran volume.
Citra dapat menggambarkan benda yang tidak tampak sehingga dimungkinkan pengenalan objeknya.
Sebagai contoh adalah terjadinya kebocoran pipa bawah tanah.
Citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
Penginderaan jauh memiliki peran yang sangat besar dalam sistem informasi data dan pengelolaannya.
Peran tersebut antara lain untuk mendeteksi perubahan data dan pengembangan model di berbagai
kepentingan.
1) Pemetaan geologi/geomorfologi
2) Survey tanah,
3) Pemetaan Land Use,
4) Pemantauan sumber daya alam,
5) Pemantauan sumber daya alam,
6) Survey hidrologi,
7) Survey ekologi dan pengelolaan margasatwa.
Pemanfaatan foto udara/citra hasil penginderaan untuk kegiatan pemetaan merupakan kegiatan yang
umum dilakukan pada saat sekarang. Kegiatan pemetaan menggunakan foto udara lebih mudah dilakukan
daripada pemetaan secara manual. Beberapa keunggulan pemetaan menggunakan teknologi inderaja antara lain :
Hasil inderaja dapat digunakan untuk memetakan daerah yang sangat luas dengan cepat,
pemetaan manual biasanya hanya digunakan untuk memetakan daerah yang sangat sempit.
Berbiaya lebih murah.
Dapat memetakan bermacam-macam peta tematik sekaligus
Proses pembuatan lebih cepat
Salah satu contoh pemanfaatan teknologi inderaja untuk kegiatan di bidang pemetaan misalnya untuk pemetaan
daerah rawan genangan air di wilayah Jakarta. Untuk membuat peta ini diperlukan lebih dahulu foto udara
wilayah Jakarta untuk di interpretasi lebih lanjut.
1.) Pemetaan Di Bidang Penggunaan Lahan
Sementara itu, penggunaan lahan merupakan aktivitas manusia pada dan dalam kaitannya dengan lahan, yang
biasanya tidak secara langsung tampak dari citra. Penggunaan lahan tidak memiliki satu definisi yang benar –
benar tepat di dalam keseluruhan konteks yang berbeda. Sedangkan penutup lahan merupakan gambaran
kostruksi vegetasi dan buatan yang menutup permukaan lahan. Konstruksi tersebut merupakan konstruksi yang
tampak dari sebuah citra penginderaan jauh.
Pemetaan penggunaan lahan dan penutup lahan sangat berhubungan dengan studi vegetasi, tanaman pertanian
dan tanah dari biosfer. Karena data penggunaan lahan dan penutup lahan sangatlah penting untuk sebuah
perencanaan. Lahan merupakan material dasar dari suatu lingkungan, yang diartikan berkaitan dengan sejumlah
karakteristik alami yaitu iklim, geologi, tanah, toporafi, hidrologi dan biologi.
Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planet
Bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-
bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik di dalam maupun diatas permukaan
bumi yang telah, tengah dan akan terjadi. Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang
komplek, mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu bidang ilmu
pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran
benua, samudra, cekungan dan rangkaian pegunungan.
Seorang ahli geologi mempunyai tugas disamping melakukan penelitian-penelitian untuk mengungkapkan
misteri yang masih menyelimuti proses-proses yang berhubungan dengan bahan-bahan yang membentuk bumi,
gerak-gerak dan perubahan yang terjadi seperti gempa-bumi dan meletusnya gunung api, juga mencari dan
mencoba menemukan bahan-bahan yang kita butuhkan yang diambil dari dalam bumi seperti bahan tambang
dan minyak dan gas bumi, seorang ahli geologi
juga mempelajari sifat-sifat bencana alam, seperti longsor,tsunami, gunung meletus, gempa-bumi dll; meraka
dapat meramalkan dan memberi tahu bagaimana cara menghindarinya.
Untuk dapat memahami ilmu geologi, pemahaman tentang konsep-konsep dan hukum-hukum dalam ilmu
geologi sangatlah penting dan merupakan dasar dalam mempelajari ilmu geologi. Adapun hukum dan konsep
geologi yang menjadi acuan dalam geologi antara lain adalah konsep tentang
susunan, aturan dan hubungan antar batuan dalam ruang dan waktu. Pengertian ruang dalam geologi adalah
tempat dimana batuan itu terbentuk sedangkan pengertian waktu adalah waktu pembentukan batuan dalam skala
waktu geologi. Konsep uniformitarianisme (James Hutton), hukum superposisi (Steno), konsep keselarasan dan
ketidakselarasan, konsep transgresi-regresi, hukum potong memotong (cross cutting relationship) dan lainnya.
Oleh karena itu penginderaan jauh adalah salah satu teknologi yang digunakan oleh ahli-ahli geologi
Pakar geologi yang berkaitan dengan penanggulangan becana alam memerlukan informasi dari tekhnologi ini
untuk mengetahui memperkirakan potensi dan melokalisasi daerah rawan bencana. Kegiatan alam tersebut dapat
diamati melalui foto citra indera jauh yang datanya dianalisis dan dipakai sebagai dasar peta dampak
lingkungan.
A = RKLSCP
keterangan :
A = jumlah tanah yang hilang (ton/ha/tahun)
R = erosivitas hujan tahunan rata-rata (mm/jam)
K = indeks Erodibilitas Tanah
LS = Indeks Panjang dan Kemiringan Lereng
C = Pengelolaan Tanaman
Erosivitas Hujan merupakan kemampuan hujan untuk mengerosi tanah. Semakin tinggi nilai erosivitas hujan
suatu daerah, semakin besar pula kemungkinan erosi yang terjadi pada daerah tersebut. Erodibilitas merupakan
suatu ketahanan dari tanah yang yang menunjukkan resistensi partikel tanah terhadap pengelupasan dan
transportasi partikel-partikel tanah oleh adanya energi kinetik air hujan dan ditentukan oleh sifat fisik dan kimia
tanah serta vegetasi penutup tanah,
Wilayah yang mempunyai kriteria erosi sangat ringan seluas 13787.088 hektar (51,77%) dengan jumlah erosi
kurang dari 15 ton/ha/tahun banyak ditemukan di formasi Karangsambung, di daerah basalt, dan gabro. Formasi
Karangsambung merupakan suatu formasi dengan tanah berupa lempung sehingga air susah untuk
permeabilitas. Kriteria erosi sedang mempunyai luasan sebesar 3804.078 hektar (14,28%) dengan jumlah erosi
60 sampai 180 ton/ha/tahun dan penyebarannya di sebelah barat dan timur pada DAS Lukulo Hulu. Dan kriteria
erosi berat mempunyai luasan sebesar 1564.231 hektar (5,87%) dengan jumlah erosi 180 sampai 480
ton/ha/tahun dan erosi sangat berat seluas 1399.518 hektar dengan jumlah erosi lebih dari 480 ton/ha/tahun
(5,26%).
Pemanfaatan aplikasi penginderaan jauh untuk bidang meteorologi dan klimatologi memiliki acuan yang
sangat luas. Data yang dihasilkan oleh inderaja penting untuk diterapkan guna mengetahui keadaan lingkungan
atmosfer. Guna memperoleh data lingkungan tentang atmosfer melalui inderaja, wahana yang diperlukan adalah
satelit. Di antara satelit-satelit yang digunakan untuk informasi lingkungan atmosfer misalnya Synchronous
Meteoroligical Satellite (SMS) yang diluncurkan pada tanggal 17 Mei 1974. Generasi ke-tiga dari satelit
tersebut diganti namanya menjadi Geosyncronous Operational Environment Satellite (GOES) yang diluncurkan
pada 16 Oktober 1975.
Penginderaan jauh menghasilkan data yang ringkas tentang lingkungan yan berkenaan dengan bumi. Salah satu
aplikasi yang nyata dari pemanfaatan hasil pengeinderaan jauh dalam bidang kependudukan adalah untuk
memetakan distribusi spasial penduduk.
1. Pengamatan DAS
Dalam hal ini, informasi spasial di Daerah Aliran Sungai atau daerah sekitar yang mempengaruhinya
perlu diketahui sesuai dengan kondisi riil saat ini. Penggunaan data Penginderaan Jauh Landsat dapat
memberikan gambaran secara keruangan tentang bencana banjir dan longsor yang menimpa suatu daerah.
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kita ambil berdasarkan penjelasan pada lembar-lembar sebelumnya, yaitu:
Penginderaan Jauh merupakan ilmu yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenal
permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh dengan menggunakan
sensor. Di bidang geologi, remote sensing digunakan untuk mengetahui potensi bencana di daerah
tertentu.
Penginderaan Jauh dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti: di Bidang Oseanografi
(SEASAT), di Bidang Hidrologi (LANDSAT/ERS, SPOT), di Bidang Oseanografi (SEASAT), di
Bidang Meteorologi (METEOSAT, TIROS, DAN NOAA), dan di bidang kehutanan.
3.2 SARAN
Dengan segenap kekurangan dan keterbatassan yang dimiliki, penulis menyarankan bagi semua pembaca
khususnya siswa-siswi SMAK Frateran Maumere agar lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan program yang diadakan disekolah dan bagi semua teman seperjuangan agar tetap bersemangat
dan berjuang dalam mengembangkan potensi diri dan menjaga nama baik sekolah.
Sebuah karya pasti mempunyai kelebihan dan juga kelemahan, penulis merasa bahwa karya yang telah dibuat
ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang dapat
membangun semangat kami agar dapat membuat yang lebih baik dari sebelumnya. Untuk saran
dankritiknyadapatmenghubungi sekolah atau pihak yang bersangkutan.
Sebagai kata penutup dalam penulisan tugas akhir ini, penulis panjat puji syukur kehadirat Allah Yang Maha
Kuasa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga dengan penuh kesabaran, ketabahan, dan jerih payah
penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Semoga apa yang telah
penulis paparkan dalam tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan kalangan masyarakat
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://referensigeography.blogspot.com/2013/05/penginderaan-jauh-untuk-penggunaan-lahan.html
http://andimanwno.wordpress.com/2009/09/11/penerapan-teknologi-inderaja-di-bidang-pemetaan/