Binatang yang hidup di daerah kering dicirikan dengan pencarian mangsa pada pagi
hari atau malam hari dan hidupnya di lubang-lubang untuk melindungi diri dari sengatan
sinar matahari pada siang hari dan cuaca dingin pada malam hari.
Binatang yang hidup di gurun biasanya berukuran kecil, seperti kadal, ular dan tikus.
Binatang yang berukuran besar biasanya jarang ditemui di daerah ini, karena adaptasinya
yang sulit. Contoh, binatang besar yang mampu beradaptasi dan bertahan hidup di daerah
gurun adalah unta dan kuda.
Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Memiliki curah hujan yang sangat rendah +/- 25 mm/tahun.
Evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi (hujan).
Tingkat deflasi yang tinggi.
Memiliki perbedaan suhu udara siang dan malam yang sangat tinggi yaitu disiang hari
45 derajat celcius, malam 0 derajat celcius.
Tanah pasir sangat tandus karena tidak dapat menampung air.
Mempunyai kelembaban udara yang sangat rendah.
Di seluruh dunia terdapat banyak gurun-gurun yang tidak banyak orang ketahui
bahwa gurun memiliki keanekaragaman hayati. Walaupun gurun terlihat sangat tandus,
gurun memiliki tanaman-tanaman yang unik dan indah serta hewan-hewan liar yang bisa
bertahan hidup di gurun tersebut. Gurun dapat ditemukan di setiap benua, banyak manusia
yang mengunjungi gurun untuk berwisata serta menikmati keindahan keanekaragaman
hayati yang terdapat di wilayah gurun-gurun tersebut. Dan berikut beberapa tumbuhan serta
hewan yang terdapat pada gurun.
Binatang gurun telah berkembang secara mengesankan untuk mengatasi panas serta
kekeringan hebat pada lingkungannya. Dekat permukaan gurun, suhu siang dan malam hari
berubah sangat drastis. Nah, untuk itu anda dapat melihat beberapa hewan yang beradaptasi
di daerah tandus ini.
1. Unta Dromedari
Dromedari, anggota suku unta, sanggup menahan perubahan suhu tubuh yang lebih
besar daripada kebanyakan binatang berdarah panas lainnya; suhu tubuhnya dapat berkisar
antara 34-41 derajat C. Karena suhunya turun sangat drastis pada malam hari, unta tersebut
tetap merasa dingin untuk jangka waktu yang lebih lama pada siang hari berikutnya. Dengan
demikian, uap air yang hilang melalui keringat unta hanya sedikit.
2. Peccary
Peccary, atau Javelina, memiliki mulut yang kuat dan sistem pencernaan khusus yang
memungkinkannya untuk mengunyah kaktus (salah satu makanan favorit mereka) tanpa
merasakan efek dari ribuan duri kecil. Sebagai bonus tambahan, menggunakan kaktus sebagai
sumber makanan adalah cara yang bagus untuk melengkapi asupan air kaktus benar-benar
sarat dengan hal-hal tersebut.
3. Kadal Gurun
Selama siang hari, kadal gurun menggali lubang dengan kakinya yang berjumbai.
Lubang di bawah permukaan relatif dingin. Penutup di atas mata dan lubang hidungnya
menahan butir-butir pasir.
4. Jerboa
Banyak mamalia kecil yang hidup di gurun, termasuk berbagai jenis tikus kecil, gerbil
dan jerboa. Dengan kaki belakang yang panjang, jerboa utara yang tampak disini dapat
melompat menjauhi bahaya. Jari kakinya melebar agar ia tidak terperosok di pasir halus.
Jerboa hidup dari biji tumbuhan.
5. Meerkat
Meerkat telah menjadi ikon dari gurun Kalahari. Spesies ini tidak hanya penuh
dengan kepribadian, tapi juga beradaptasi terhadap lingkungannya yang keras. Meerkat
memiliki beberapa ciri fisik yang membuat mereka cocok untuk kehidupan gurun. Mereka
mendapatkan banyak air dari diet mereka, dengan memakan serangga, ular dan kalajengking.
Mereka kebal terhadap racun kalajengking dan dapat mentolerir hingga enam kali jumlah bisa
ular yang akan membunuh seekor kelinci.
Mereka mungkin makan akar dan umbi-umbian jika mereka membutuhkan tambahan
air. Mereka membuat penggunaan sistem liang untuk melarikan diri dari predator dan cuaca
yang keras. Mereka bisa menutup telinga mereka untuk menjaganya dari pasir, dan memiliki
kelopak mata ketiga untuk melindungi mata mereka. Pewarnaan gelap di sekitar mata mereka
lebih melindungi mereka dengan mengurangi silau matahari sehingga mereka memiliki
penglihatan yang lebih baik dalam sinar terang matahari.
6. Kura-kura Darat
Kura-kura darat membawa air cadangan di bawah cangkangnya. Reptilia sangat cocok
dengan iklim gurun. Binatang ini memperoleh sebagian besar airnya melalui makanan dan
hampir tidak melepaskan air sedikit pun melalui kulit. Seperti halnya tikus kangguru, reptilia
mampu mengeluarkan sisa makanannya dalam bentuk sangat pekat dengan cairan sedikit
saja.
7. Rajawali
Rajawali cokelat kekuningan bisa bertahan hidup di gurun. Penglihatannya tajam, ia
bisa melihat kelinci atau kadal dari jarak ribuan meter. Kalau melihat mangsa, ia menukik
dan mencekeram mangsa dengan cakar yang kuat.
8. Ular Viper Gurun
Rangkaian huruf S di pasir pada dini hari menandakan ular viper gurun lewat kesitu
pada malam hari, barangkali mengejar tikus. Jalannya bergelombang, karena selalu hanya dua
bagian kecil badannya yang menyentuh tanah sekaligus sehingga cengkeramannya kuat pada
pasir yang longgar.
Hewan-hewan gurun yang aktif pada siang hari antara lain unta, burung pemangsa
seperti elang ekor merah, ular, kupu-kupu, belalang, kalajengking, harimau ekor layang-
layang, burung pengicau gurun dan laba-laba tarantula. Hewan-hewan yang aktif pada malam
hari antara lain kanguru, tikus, kanguru, rubah fennec, tokek pemburu malam.
Terlepas dari kondisi yang keras ditemukan di padang pasir, ada banyak jenis hewan yang
dapat hidup pada lingkungan ini. Amfibi (seperti kodok) dan reptil (termasuk ular derik dan
kadal), yang sering terlihat berlarian di gurun. Gurun ini juga tempat tinggal bagi beberapa
burung besar seperti buletin dan burung unta. Mamalia yang ditemukan di padang pasir
sering berukuran kecil dan cepat dan termasuk rubah, tikus, kelinci dan hyena.