Anda di halaman 1dari 2

Penyebab penurunan keanekaragaman hayati

Pengambilan SDA secara liar sangatlah mempengaruhi penurunan keanekaragaman


hayati, seperti penebangan liar, perburuan satwa dan lai sebagainya. Karenanya Keanekargaman
hayati kita tersebut saat ini mengalami ancaman degradasi yang sangat serius akibat kegiatan
manusia yang tidak ramah lingkungan. Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan
keanekaragaman hayati terus berkurang, antara lain yaitu:
1. Penebangan hutan secara liar
Hutan merupakan sumber utama keanekaragaman hayati karena hutan merupakan tempat tinggal
berbagai spesies tanaman dan hewan. Kerusakan hutan yang terjadi karena kebakaran atau
penebangan hutan secara luas menyebabkan terjadi penurunan keanekaragaman hayati bahkan
kepunahan banyak spesies hewan dan tumbuhan, misalnya Harimau Jawa. Menurut FAO dalam
laporan State of World Forest tahun 2009 laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai sekitar
1,87 juta hektar pertahun. Apabila laju kerusakan hutan tidak dikendalikan, hutan Indonesia akan
musnah sekitar 15 tahun ke depan.

2. polusi gas hasil pembakaran bahan bakar fosil


pembakaran bakar fosil, seperti karbondioksida dan gas metan, menyebabkan
punahnya ratusan spesies tanaman dan hewan karena terjadi kenaikan suhu udara secara global
(global warming) yang mencapai 1-6 derajat celcius pada tahun 1900 sampai 2100 (IPCC report,
2007).

3. pemakaian Freon
Pemakaian freon juga turut menyumbang kepunahan banyak jenis tanaman dan
hewan karena freon yang lepas ke atmosfer menyebabkan lapisan ozon menjadi berlubang
sehingga sinar ultraviolet dari matahari langsung menuju ke bumi yang mengakibatkan
terjadinya mutasi merugikan yang berefek letal (mematikan) bagi hewan dan tanaman.

B. Dampak Berkurangnya Keanekaragaman Hayati


Berkurangnya keanekaragaman hayati di alam memberi efek, baik secara langsung
maupun tidak langsung, merugikan bagi manusia karena manusia, hewan dan tanaman
merupakan komponen ekosistem alam yang saling berkaitan. Beberapa dampak yang timbul
antara lain yaitu:
1. Kepunahan
Kepunuhan berarti hilangnya suatu spesies, Kebakaran hutan menghancurkan habitat, satwa dan
tanaman secara langsung dan besar-besaran. Sementara yang bertahan akan menghilang secara
perlahan dan menyebabkan hewan dan tumbuhan menjadi langka atau menjadi punah.

2. Kekeringan
semakin berkurangnya pepohonan dihutan menyebabkan cadangan air tanah menurun karena
pohon merupakan penyimpan cadangan air tanah untuk musim kemarau terutama yang berasal
dari air hujan. Apabila pepohonan di hutan berkurang, masyarakat disekitar hutan dapat
mengalami kekurangan air di musim kemarau karena cadangan air tanah berkurang. Kekeringan
dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber
pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak
ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam
setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian, suatu kekeringan yang singkat tetapi
intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.

3. Banjir
pada musim penghujan dapat terjadi banjir karena tidak adanya pepohonan di hutan yang dapat
menyerap air hujan. Banjir akan memberikan dampak terhadap hidup manusia sepeerti rusaknya
infrasuktur, terputusnya tranportasi, serta korban nyawa dan lain sebagainya yang merugikan
kelangsungan hidup.

4. Kenaikan muka air laut


Penebangan bakau pada pesisir akan menyebabkan Kenaikan muka air laut juga telah
menyebabkan tenggelamnya tambak udang dan ikan di beberapa daerah di Indonesia termasuk di
pantai-pantai Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh dan Sulawesi Selatan.

Anda mungkin juga menyukai