Anda di halaman 1dari 3

Format Laporan TOTR Paku - Pakuan

Nama : ELZHA INTAN ARDHANA


NIM : 4193520008

A. JUDUL PRAKTIKUM : PTERIDOPHYTA

B. TUJUAN PRAKTIKUM :
 Untuk mengetahui jenis jenis pteridophyta,
 Untuk mengetahui morfologi pteridophyta
 Untuk melihat anatomi pteridophyta

C. HASIL PENGAMATAN :
No. Gambar Keterangan Deskripsi
Cyatheaceae Klasifikasi :
Gambarnya merupakan salah Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
satu suku anggota Divisi : Pteridophyta (paku-pakuan)
tumbuhan paku Kelas : Pteridopsida
(Pteridophyta) Ordo : Cyatheales
yang tergolong Famili: Cyatheaceae
sebagai bangsa Genus : Cyathea
paku-paku pohon
(Cyatheales). Deskripsi spesies
Klasifikasi di Paku Cyathea ini ditemukan dilokasi
dalamnya masih pengamatan dengan ketinggian 48 cm
menjadi diatas permukaan tanah. Paku cyathea ini
kontroversi, hidup dengan cara terestial, namun ada
meskipun tampak juga yang didapati hidup dengan cara
sekarang bahwa epifit. Spora pada tumbuhan paku ini
paling tidak akan terletak di tengah.
Nama spesies
ada lebih dari tiga
Cyathea sp.
klad yang akan
berstatus sebagai
genus.
Gambar termasuk ke dalam Klasifikasi :
suku Kingdom:Plantae
Polypodiaceae. Divisi: Pteridophyta
Dalam bahasa Kelas: Polypodiopsida
ilmiah juga disebut Ordo: Polypodiales
sebagai paku epifit Famili: Aspleniaceae
atau litofit. Genus: Asplenium
Memiliki ciri-ciri
daun tunggal, Deskripsi:
banyak, terpusar, Tumbuhan paku ini biasa di temukan di
berbentuk sabuk, lokasi dengan ketinggian 39 cm diatas
berukuran 100-500 permukaan tanah. Tumbuhan paku ini
X 10-20 cm, lurus hidup dengan cara epifit. Memiliki ciri-
atau sedikit ciri daun tunggal, banyak, terpusar,
melengkung ke berbentuk sabuk, berukuran 100-500 X
bawah pinggirnya 10-20 cm, lurus atau sedikit melengkung
agak ke bawah pinggirnya agak bergelombang.
bergelombang. Warna dari tulang daun cokelat
kehitaman dan menonjol pada
permukaan atas daun. Seperti halnya
Nama spesies tanaman lain yang memiliki kantong
Asplenium nidus spora pada permukaan kiri-kanan daun
paku sarang ini terdapat kantong spora.
Gambar merupakan sejenis Klasifikasi:
paku/pakis yang Kingdom: Plantae
biasa dimakan Divisi: Pteridophyta
ental mudanya Kelas: Pteridopsida
sebagai sayuran Ordo: Athyriales
oleh penduduk Famili: Athyriaceae
Asia Tenggara dan Genus: Diplazium
kepulauan di
Samudera Pasifik. Deskripsi:
Paku ini biasanya Diplazium esculentum merupakan sejenis
tumbuh di tepi paku/pakis yang biasa dimakan ental
sungai atau di mudanya sebagai sayuran oleh penduduk
tebing-tebing yang Asia Tenggara dan Kepulauan di
lembap dan teduh. Samudera Pasifik. Paku ini termasuk
Nama spesies kedalam golongan paku homospora. Paku
Diplazium sayur (pakis) adalah salah satu dari
20,000 jenis spesies tumbuhan yang di
klasifikasikan ke dalam divisi
pteridophyta dan juga lebih dikenal
sebagai filidophyta. Pteridophyta
merupakan tumbuhan kormofita karena
sudah berupa akar,batang dan daun yang
sesunguhnya. Paku ini biasanya tumbuh
di tepi sungai atau di tebing-tebing yang
lembab dan teduh, di pinggir sungai
terlindung pada tanah yang kaya bahan
organik. Dapat tumbuh dari ketinggian
350 m -1600 m dpl lebih. Paku ini juga
banyak di temukan di pegunungan dan
tempat-tempat dataran tinggi lainnya.

D. Jawab Pertanyaan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, padat, dan jelas
1. Jelaskan Perbedaan dari daun Mikrofil & Makrofil. Berikan 1 contoh spesiesnya
2. Paku kelas Psilophytinae (Paku Purba) merupakan paku telanjang, artinya paku itu tidak
memiliki daun, atau memiliki daun kecil dan menyerupai sisik. Akan tetapi, ada salah satu
Spesies paku purba (Pteris biaurita) memiliki daun yang jelas. Dapatkah saudara/I
menjelaskan mengenai kejanggalan ini ?
Jawab :
1. Daun mikrofil tidak bertangkai dan tidak bertulang, serta bebentuk rambut atau sisik. Sedangkan
daun makrofil bertangkai, bertulang daun, jarngan tiang, bunga karang, dan juga memiliki mesofil
dengan stomata serta bercabang cabang.

2. Polypodiopsida mencakup sebagian besar kelompok tumbuhan paku yang pernah dikenal
dengan nama Filicinae atau "paku sejati" (atau "paku benar"). Filicinae, yang dicirikan dengan
pertumbuhan daun secara lingkaran membuka (circinate vernation), ditempatkan dalam takson
kelas. Dalam pengelompokan yang telah usang ini, Filicinae dibagi menjadi Eusporangiatae
(mencakup bangsa Marattiales dan Ophioglossales) dan Leptosporangiatae (mencakup anggota
Filicinae lainnya). Pengelompokan Eusporangiatae, dicirikan dengan sporangium yang dibentuk
secara multiseluler, sebenarnya bersifat polifiletik, karena juga mencakup kelas-kelas tumbuhan
paku lain, yaitu Equisetinae, dan Psilotinae. Hal ini menjadi pertanyaan yang cukup lama, sampai
kemudian diketahui bahwa Psilotinae lebih dekat secara genetis dengan Ophioglossales (lalu
digabung dalam kelas Psilotopsida) serta Marattiales lebih layak ditempatkan pada takson yang
lebih tinggi, kelas Marattiopsida. Dengan demikian, Polypodiopsida mencakup semua paku benar
yang termasuk Leptosporangiatae.

Anda mungkin juga menyukai