Anda di halaman 1dari 6

Nama : Friska Wardahni

Kelas : T.Bio-3

Tugas Struktur Serangga

1. Belalang

Antena
Caput
Mulut
Thorak
Tarsus

Abdomen Femur
Tibia
Sayap

Belalang sembah (Mantis religiosa),


Ordo Orthoptera

Sumber : https://jagad.id/serangga-belalang/

Anatomi belalang sembah :

 Caput (Kepala)
Pada bagian caput terdapat sepasang antena, dengan tipe antena berbentuk
filiform (antena dari pangkal sampai ujung seragam seperti benang), mata
berbentuk faset atau mata majemuk, tipe arah mulut berbentuk hipognatus
(vertikal).
Mantis religiosa (belalang sembah) memiliki mulutnya tipe pengunyah. Selain itu,
belalang sembah juga memiliki dua mata yang cukup besar dan mulut yang cukup
unik dan tajam berfungsi untuk mencabik atau sebagai penghancur makanan.

 Toraks (Dada)
Pada bagian toraks (bagian tubuh hewan yang terletak antara kepala dan
abdomen) terdapat protoraks, mesotoraks dan metatoraks dimana masing-masing
bagian tersebut terdapat sepasang tungkai. Protoraksnya panjang dengan ukuran 18
mm. Tungkai pertama ukurannya 68 mm, tungkai kedua ukurannya 64 mm, dan
tungkai ketiga ukurannya 72 mm dengan tipe tungkai raptorial. Femur dilengkapi
dengan duri-duri. Tungkai depan yang panjang dan kuat berfungsi untuk
menangkap mangsa. 
Belalang ini memiliki dua pasang sayap yang terdiri dari sayap depan berukuran
54 mm dan sayap belakang 44 mm. Kebanyakan belalang sembah dewasa memiliki
sayap. Belalang jantan biasanya dapat terbang dengan sayapnya sedangkan belalang
betina biasanya tidak dapat terbang. Sayap berfungsi untuk terbang atau
menghindari serangan musuh sekitarnya. Sayap depan lebih tebal dan seperti kertas
dari kulit yang disebut tegumina. Sayap belakang berupa membran dan dilipat
seperti kipas dan terletak di bawah sayap depan. Tubuhnya juga terbungkus oleh
eksoskleton yang melindungi sistem organ yang lunak sebelah dalam. eksoskeleton
merupakan kuikula yang tersusun  dari kitin dan terbagi atas segmen - segmen.

 Abdomen
Bagian abdomen (bagian tubuh jdi belakang dada) belalang ini terdiri dari 8
ruas. Ada sepasang cerci pendek pada uung abdomen pada jantan maupun betina.

2. Jangrik

Tibia Femur Sayap Mata majemuk

Tarsus Antena

Cercus

Caput
Thorak
Abdomen

Jangkrik rumah (Acheta domaticus),


ordo Orthoptera
Sumber : https://keltoncheyennepowell.weebly.com/crickets.html

 Kepala (caput)
Pada kepala jangkrik terdapat sepasang antena, mata majemuk, mata oseli,
labrum (bibir atas), labium (bibir bawah), mandibula (gigi), dan alat tambahan lain
yang berfungsi sebagai lidah yaitu palpus maksilaris dan palpus labialis. Di dalam
kepala jangkrik terdapat otak yang terdiri atas otak depan, otak tengah, dan otak
belakang dengan fungsi masing-masing yang berbeda, namun semuanya berkaitan
dengan sistem indera dan hormon yang ada pada tubuh jangkrik.
Antena digunakan sebagai sensor rasa dan bau (chemoreceptor), mata majemuk
digunakan sebagai sensor cahaya (chromoreceptor) untuk melihat bentuk dan
warna, sedangkan mata tunggal digunakan untuk membedakan intensitas cahaya.

 Dada (toraks)
Bagian toraks terdapat alat-alat gerak yang berupa dua pasang sayap, tiga pasang
kaki, dan terdapat pronotum yang keras, menutup bagian dorsal hingga lateral
toraks.
Sayap depan (tegmina) jangkrik jantan berbentuk gelombang, yaitu
permukaannya tidak rata dapat memproduksi suara dengan cara menggesekkan
antar sayap depan tersebut. Suara yang diproduksi digunakan sebagai alat
komunikasi antar jangkrik (auditory organ), mekanisme penghasil suara pada
serangga yang digunakan sebagai sarana komunikasi disebut dengan istilah
striduiatory mechanism.
Sayap depan (tegmina) jangkrik betina relatif lebih rata dengan venasi yang
teratur nyaris tidak bergelombang, sehingga jangkrik betina tidak dapat
menghasilkan suara.
Sayap belakang jangkrik berupa membran halus yang pada kondisi istirahat
terlipat secara rapih di bawah sayap depan dan akan terbentang lebar ketika
digunakan untuk terbang. Selain sayap, organ lokomotor/penggerak pada jangkrik
adalah kaki. Kaki jangkrik seperti kaki serangga pada umumnya yaitu terdiri atas
koksa, trokanter, femur, tibia, dan tarsus.
Tympanum jangkrik terletak pada bagian posterior basal tibia kaki depan.
Tympanum adalah membran yang berfungsi sebagai telinga yang mampu
menerima rangsang suara. Oleh karena itu tibia kaki depan jangkrik betina
berperan dalam keberhasilan proses perkawinan.
Kaki depan jangkrik selain berfungsi untuk telinga juga digunakan untuk
berjalan, demikian juga dengan kaki tengahnya. Kaki belakangnya selain
digunakan untuk berjalan juga berfungsi untuk melompat, baik untuk mengawali
penerbangan maupun untuk mencapai tempat lain dalam jarak yang cukup jauh.
Tipe kaki untuk melompat ini disebut dengan istilah saltatohal.

 Perut (abdomen)
Abdomen merupakan bagian tubuh yang memuat alat pencernaan, ekskresi, dan
reproduksi. Abdomen jangkrik terdiri atas 9 ruas. Bagian dorsal dan ventral
mengalami sklerotisasi sedangkan bagian yang menghubungkannya berupa
membran. Bagian dorsal yang mengeras disebut terga sedangkan bagian ventral
yang mengeras disebut sterna dan membran yang menghubungkan antara terga
dan sterna disebut pleura.
Alat reproduksi pada jangkrik jantan adalah aedeagus dan pada jangkrik betina
adalah ovipositor. Aedeagus pada jangkrik jantan tidak terlihat karena berada di
dalam tubuh, sedangkan ovipositor pada jangkrik betina terlihat jelas seperti
bentuk jarum yang ujungnya seperti tombak dan berfungsi untuk meletakkan
telur.
3. Capung

Antena Sayap Mata majemuk

Thorak

Caput

Abdomen

Anal Tungkai
Capung ciwet (Pantala flavescens)
Ordo Odonata

Sumber : http://universe-in-noboundaries.blogspot.com/2011/07/bits-about-dragonflies.html

 Kepala (Caput)
Kepala capung ukurannya relatif besar dibanding tubuhnya, bentuknya
membulat/memanjang ke samping dengan bagian belakang berlekuk ke dalam.
Bagian yang sangat menyolok pada kepala adalah sepasang mata majemuk yang
besar yang terdiri dari banyak mata kecil (ommatidium). Diantara kedua mata
majemuk terdapat sepasang antena pendek, halus seperti benang. Capung memiliki
mata yang mampu melihat ke segala arah dengan dilengkapi mata majemuk, tiga
oseli.
Capung memiliki sepasang mata, tiap matanya memiliki sekitar 30 ribu lensa
berbeda. Dua mata nyaris bulat, masing-masing hampir separuh ukuran
kepalanya,denganukuranmata yang demikian capung memiliki wilayah pandang
yang luas dan dapat mengetahui keadaan yang ada di belakangnya.
Mulut capung berkembang sesuai dengan fungsinya sebagai pemangsa, bagian
depan terdapat labrum (bibir depan), di belakang labrum terdapat sepasang
mandibula (rahang) yang kuat untuk merobek badan mangsanya. Di belakang
mandibula terdapat sepasang maksila yang berguna untuk membantu pekerjaan
mandibula, dan bagian mulut yang paling belakang adalah labium yang menjadi
bibir belakang.

 Dada (Toraks)
Bagian dada (toraks) terdiri dari tiga ruas adalah protoraks, mesotoraks, dan
metatoraks, masing-masing mendukung satu pasang kaki. Menurut fungsinya kaki
capung termasuk dalam tipe kaki raptorial yaitu kaki yang dipergunakan untuk
berdiri dan menangkap mangsanya.
Sayap capung bentuknya khas yaitu lonjong/memanjang dan tembus pandang,
kadang-kadang berwarna menarik seperti coklat kekuningan, hijau, biru, atau
merah. Lembaran sayap ditopang oleh venasi, para ahli mengidentifikasi dan
membedakan capung dengan melihat susunan venasi pada sayap.

 Perut (Abdomen)
Abdomen terdiri dari beberapa ruas, ramping dan memanjang seperti ekor atau
agak melebar. Ujungnya dilengkapi tambahan seperti umbai yang dapat digerakkan
dengan variasi bentuk tergantung jenisnya.

Anda mungkin juga menyukai