Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM VIII

MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)

“STROBILUS GYMNOSPERMAE”

Disusun Oleh :
Sri Widiya Norazijah
1810119120012
Kelompok I B

Asisten Dosen :
Karunia Soliha Septiani
Khairun Nisa

Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2019
PRAKTIKUM IX

Topik : Strobilus Gymnospermae


Tujuan : Mengenal berbagai bentuk strobilus jantan dan betina pada
beberapa Gymnospermae dan bagian-bagiannya.
Hari/ tanggal : Selasa / 7 Mei 2019
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP ULM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1. Baki
2. Pisau/cutter
3. Alat tulis
b. Bahan
1. Strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese)
2. Strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii L.)
3. Strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)

I. CARA KERJA
1. Mengamati bagian-bagian dari strobilus: sisik, bakal biji, tangkai sporofil,
tangkai strobilus, biji dan sayap.
2. Menggambar strobilus dan bagian-bagiannya dan memberi keterangan.
II. TEORI DASAR
Berdasarkan letak bakal bijinya, Divisio Spermatophyta dibagi dalam
2 Sub Divisio yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae
adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak berada dalam daun buah, tetapi
menempel pada daun buah dan terlihat dari luar sehingga dinamakan
tumbuhan biji terbuka. Sedangkan Angiospermae adalah tumbuhan yang
bakal bijnya berada dalam daun buah dan tidak terlihat dari luar, sehingga
dinamakan tumbuhan biji tertutup.
Ciri-ciri morfologi tumbuhan biji terbuka antara lain:
1. Berakar tunggang
2. Daun sempit, tebal dan kaku.
3. Bunga yang sesungguhnya belum terdapat berupa daun buah dan badan
penghasil serbuk sari yang disebut strobilus. Ada 2 macam strobilus yaitu
strobilus jantan dan betina yang tersusun dari badan penghasil serbuk sari
dan strobilus betina yang tersusun dari daun buah.
4. Terjadi pembuahan tunggal (hanya menghasilkan zigot saja) selang waktu
antara penyerbukan dengan pembuahan cukup lama.
Ciri-ciri anatomi tumbuhan biji terbuka antara lain :
1. Akar dan batang berkambium, sehingga dapat tumbuh membesar
(pertumbuhan sekunder)
2. Pada ujung-ujung akar terdapat sel-sel pemula yang menghasilkan sel-sel
kaliptra ke arah luar dan sel-sel akar ke arah dalam, tetapi tidak jelas
batang kaliptra dengan ujung akar.
3. Batang tidak mempunyai fleoterna (sarung tepung) yaitu endodermis
yang menghasikan zat tepung.
4. Buluh kayu pada berkas batang pengangkut akar dan batang terbentuk
dari trakeid saja sehingga bersifat homogen.
Pada pertumbuhan gymnospermae, daun kadang-kadang berupa
helaian, serupa kulit, cukup besar ataupun berbentuk jarum atau sisik-sisik
kecil. Bunga berkelamin satu berumah satu atau dua, telanjang. Bunga jantan
mirip untai (amentum), benang sari banyak, tangkai sari dengan ujung perisai
ini. Bunga betina yang diberi nama “kerucut” dengan banyak sisi kerucut
berjejal rapat dan tersusun spiral. Kerucut buah pada waktu masak jatuh
bercerai berai. Biji ada yang bersayap atau tidak bersayap.

IV. HASIL PENGAMATAN


A. Foto Hasil Pengamatan
1. Strobilus jantan pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vr.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
Keterangan :
1. Tangkai strobilus
1. Mikrosporofil
2.2.Sisik
Mikrosporofit
Tangkai strobilus
3.3. Sayap
4. Biji

b. Foto Pengamatan
Keterangan : :
Keterangan
2 1. Tangkai strobilus
1 1. Mikrosporofil
2.2.Sisik
Mikrosporofit
Tangkai strobilus
3.3.Sayap
4. Biji
3

(Dokumentasi Pribadi. 2019)


c. Foto Literatur
Keterangan: :
Keterangan
1
1.1.Tangkai strobilus
Mikrosporofil
2. Mikrosporofit
3. Tangkai strobilus
2. Sisik
3 3. Sayap

(Amira. 2015)
2. Strobilus betina pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vr.)
a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
Keterangan :
1. Tangkai strobilus
1. Makrosporofil
2.2.Sisik
Makrosporofit
3.3.Sayap
Tangkai strobilus
4. Sisik
4. Biji

b. Foto Pengamatan
Keterangan : :
Keterangan
1
1. Tangkai strobilus
1. Makrosporofil
2.2.Sisik
Makrosporofit
3.3.Sayap
Tangkai strobilus
4. Sisik
4 4. Biji
2

(Dokumentasi Pribadi. 2019)


c. Foto Literatur
Keterangan: :
Keterangan
3 1
4 1.1.Tangkai strobilus
Makrosporofil
2.2.Sisik
Makrosporofit
3. Tangkai strobilus
3. Sayap
4. Sisik
2

(Amira. 2015)

3. Strobilus jantan Pakis Haji (Cycas rumphii L.)


a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
Keterangan :
1. Tangkai strobilus
1. Mikrosporofil
2.2.Sisik
Mikrosporofit
Tangkai strobilus
3.3. Sayap
4. Biji

b. Foto Pengamatan
Keterangan : :
Keterangan
1 1. Tangkai strobilus
1. Mikrosporofil
2.2.Sisik
Mikrosporofit
Tangkai strobilus
3.3.Sayap
4. Biji
2
3

(Dokumentasi Pribadi. 2019)


c. Foto Literatur
Keterangan: :
Keterangan
1
1.1.Tangkai strobilus
Mikrosporofil
2 2.2.Sisik
Mikrosporofit
3. Tangkai strobilus
3 3. Sayap
(Amira. 2015)

4.Strobilus betina Pakis Haji (Cycas rumphii L.)


a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
Keterangan :
1. Tangkai strobilus
1. Biji
2.2.Sisik
Makrosporofit
Tangkai strobilus
3.3. Sayap
4. Biji

b. Foto Pengamatan
Keterangan : :
Keterangan
1. Tangkai strobilus
1 1. Biji
2.2.Sisik
Makrosporofit
2 Tangkai strobilus
3.3.Sayap
4. Biji
3

(Dokumentasi Pribadi. 2019)


c. Foto Literatur
Keterangan: :
Keterangan
1.1.Tangkai
Biji strobilus
2.2.Sisik
Makrosporofit
1 3. Tangkai strobilus
2
3. Sayap
3

(Farhan. 2014)

5. Strobilus jantan Melinjo (Gnetum gnemon L.)


a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
Keterangan :
1. Tangkai strobilus
1. Mikrosporofil
2.2.Sisik
Mikrosporofit
Tangkai strobilus
3.3. Sayap
4. Biji

b. Foto Pengamatan
1 Keterangan : :
Keterangan
1. Tangkai strobilus
1. Mikrosporofil
2.2.Sisik
Mikrosporofit
Tangkai strobilus
3.3.Sayap
2 4. Biji

(Dokumentasi Pribadi. 2019)


c. Foto Literatur
Keterangan: :
Keterangan
1
3 1.1.Tangkai strobilus
Mikrosporofil
2.2.Sisik
Mikrosporofit
3. Tangkai strobilus
3. Sayap
2

(Ramadhani, 2015)

6. Strobilus betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)


a. Gambar Pengamatan
Keterangan :
Keterangan :
1. Tangkai strobilus
1. Makrosporofil
2.2.Sisik
Makrosporofit
Tangkai strobilus
3.3. Sayap
4. Biji

b. Foto Pengamatan
Keterangan : :
Keterangan
1
1. Tangkai strobilus
1. Makrosporofil
2.2.Sisik
Makrosporofit
2
Tangkai strobilus
3.3.Sayap
3
4. Biji

(Dokumentasi Pribadi. 2019)


c. Foto Literatur

2
Keterangan: :
Keterangan
1.1.Tangkai strobilus
Makrosporofil
2.2.Sisik
Makrosporofit
3. Tangkai strobilus
3. Sayap
3
1

(Ramadhani, 2015)

V. ANALISIS DATA
1. Strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jungh & De Vriese.)
Klasifikasi
Divisio : Pinophyta
Subdivisio : Pinophytina
Classis : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus merkusii Jungh & De Vriese..
Sumber : Cronquist. 1981
Pada pengamatan dari strobilus jantan pinus terdapat tangkai
strobilus dan sisik. Stobilus jantannya terletak di ujung. Sedangkan pada
stobilus betina pinus didapat bagian-bagiannya yaitu tangkai strobilus dan
sisik. Strobilus betina yang diamati sudah masak dengan tiap sisik tedapat
dua biji bersayap. Strobilus betina terletak pada ketiak daun. Pinus
umumnya berumah satu, strobilus jantan dan strobilus betina terdapat
dalam satu pohon.
Ciri-ciri dari pinus adalah pohon berkayu, stobilus berbentuk
conus, daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik daun dan
sisik tersusun spiral sisik dan braktea lepas. Tiap sisik dengan dua biji
sayap. Stobilus jantan dan betina dalam satu pohon, stobilus jantan lebih
kecil daripada stobilus betina (berkayu), terletak aksilaris. Penyerbukan
dan penyebaran biji dengan bantuan angin. Serbuk sari dengan dua
gelembung udara dan kotiledon banyak. Bijinya berbentuk pipih bulat
telur.
Pinus umumnya berumah satu. Gembong Tjitrosoepomo dalam
bukunya Morfologi Tumbuhan (2013:146) menjelaskan berumah satu
(monoecus) yaitu tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga
betina pada satu individu (satu batang tumbuhan). Strobilus jantan
terdapat di ujung cabang, membawa banyak mikrosporofil yang tersusun
secara spiral. Strobilus betina terletak agak jauh dari ujung cabang;
terdiri dari sisik-sisik ovula yang tersusun secara spiral. Biji pada pinus
biasanya bersayap.

2. Strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii L.)


Klasifikasi
Divisio : Pinophyta
Subdivisio : Cycadophytina
Classis : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cyaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cysas rumphii L.
Sumber : Cronquist. 1981
Pada pengamatan pakis haji merupakan tumbuhan berumah dua
yang mana dalam satu pohon hanya terdapat bunga jantan atau bunga
betina saja. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian strobilus jantan
pada pakis haji yaitu sisik dan tangkai srobilus. Stobilus jantannya
terletak di ujung pohon, berwarna kuning cerah yang makin ke atas makin
sempit. Sedangkan pada strobilus betina didapat bagian-bagiannya yaitu,
tangkai stobilus, bakal biji (ovulum), daun buah, dan tangkai strobilus.
Pakis haji merupakan tumbuhan berumah dua. Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (2013:146)
menjelaskan berumah dua (dioecus) yaitu jika bunga jantan dan bunga
betina terpisah tempatnya, artinya ada individu yang hanya mendukung
bungan jantan saja dan ada individu yang hanya mendukung bunga
betina saja. Bunga-bunga tersusun dalam strobilus, setiap bunga
berkelamin satu. Strobilus jantan jarang ditemukan. Strobilus betina
terletak di ujung batang, membawa banyak makrosporofil yang bisa lepas
satu sama lain atau kompak, pada strobilus betina ini terdapat biji.
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan
(2013:189) menjelaskan pada pakis haji (Cycas rumphii L.) bakal biji
terletak pada daun-daun buah, yang tetap tidak terbuka (tidak membentuk
bakal buah yang menyelubungi biji).
Pakis haji merupakan salah satu tumbuhan biji terbuka karena
bakal bijinya terletak pada bakal buah yang tidak tertutp atau tidak
tedapat daging buah. Tumbuhan pakais haji ini serupa dengan palm
pendek, pohonnya tidak bercabang dengan tinggi 1-6 m. Batang dengan
pangkal daun yang tetap tinggal. Tangkai daun berduri tempel tajam,
anak daun sangat banyak, yang tengah 20-35 kali dengan ukuran 1-2 cm,
atau berbentuk sabit dengan bawahnya gundul.
Kerucut jantan terdiri banyak kantong butir sari, bertangkai
pendek, mempunyai warna kuning cerah yang makin ke atas makin
menyempit kuat, benang sari tersusun dalam spiral, berbentu baji,
berakhir pada ujung yang membengkok, panjangnya 3-12 mm, yang
teratas steril. Kerucut betina terdiri dari banyak daun buah panjangnya
20-40 cm, bergerigi, berakhir dengan ujung panjang, tepi rata dan lancip.
Biji tanaman pakis haji berbentuk bulat memanjang, panjang 4-6 cm,
coklat orange.
3. Strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)
Klasifikasi
Divisio : Pinophyta
Subdvisio : Gnetophytina
Classis : Gnetinae
Ordo : Gnetinales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon L.
Sumber : Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, melinjo mempunyai sisik, biji,
tangkai strobilus, mikrosporofil dan makrosporofil. Bunga melinjo ini
termasuk tumbuhan yang berumah satu, karena putik dan benang sarinya
terdapat dalam satu tangkai yang hanya terlihat pada saat biji masih
belum terbentuk (yang lebih dominan terlihat adalah biji pada saat sudah
membesar), sehingga banyak orang mengira bahwa melinjo merupakan
tanaman yang berumah dua.
Strobilusnya berbentuk bulir, dalam karangan dan kecil. Dalam
satu karang, pada bagian bawahnya adalah strobilus jantan dengan
benang sari dengan bentuk seperti terdapat benang-benang kecil dan
pendek berwarna putih, sedangkan pada bagian atasnya adalah strobilus
betina dengan bakal biji. Yang sering kita lihat berwarna merah apabila
telah masak sebenarnya bukan buah tetapi biji karena melinjo termasuk
tumbuhan yang berbiji terbuka. Bijinya berbentuk elips atau bulat telur
terbalik, dengan ujung meruncing yang pendek, kulit luar berdaging.
Bulir jantan tersusun oleh 2-3 baris bunga jantan dengan tenda bunga
berbentuk tabung, benang sari 1, ruang sari 1. Bulir betina dengan tenda
bunga berbentuk tabung dengan satu bakal biji telanjang dengan dua
selubung, selubung terluar memendek dan terdalam memanjang menjadi
buluh serupa tangkai putih yang menonjol.
Melinjo termasuk ke dalam tumbuhan biji terbuka dimana bakal
bijinya tidak terlindung daun buah. Pohon dengan tinggi 5-22 m ini
mempunyai daun yang berbentuk elips memanjang, bertangkai tunggal,
dan mempunyai tulang daun menyirip dan ujung daun meruncing. Bunga
tanaman ini berumah dua, Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya
Morfologi Tumbuhan (2013:146) menjelaskan berumah dua (dioecus)
yaitu jika bunga jantan dan bunga betina terpisah tempatnya, artinya ada
individu yang hanya mendukung bungan jantan saja dan ada individu
yang hanya mendukung bunga betina saja. Berkelamin satu berbentuk
kecil bercampur dengan rambut, dan terdapat satu daun pelindung dalam
setiap karang yang berbentuk cawan.

VI. KESIMPULAN
1. Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak berada dalam
daun buah, tetapi menempel pada daun buah dan terlihat dari luar,
sehingga dinamakan tumbuhan biji terbuka.
2. Pinus (Pinus merkusii Jugh. & De Vr.) mempunyai strobilus betina dan
strobilus jantan dalam satu pohon (monoecus). Strobilus jantan terletak di
ujung cabang membawa banyak mikrosporofil yang tersusun spiral dan
bersifat steril sedangkan strobilus betina terletak di ketiak daun, terdiri atas
sayap dan sisik runjung yang di dalamnya terdapat 2 buah biji yang
bersayap.
3. Pakis Haji (Cycas rumphii L.) memiliki strobilus betina dan strobilus
jantan yang terletak pada pohon berbeda (dioecus). Strobilus jantan
terdapat sisik dan tangkai strobilus, terletak di ujung batang terdiri dari
banyak mikrosporofil yang tersusun spiral yang steril dan fertil.
Sedangkan strobilus betina membawa banyak makrosporofil dengan biji
yang tidak diselimuti karpellum yang berbentuk seperti pedang yang
terletak di ujung batang.
4. Melinjo (Gnetum gnemon L.) memiliki Strobilus jantan maupun strobilus
betina yang terletak dalam 1 tangkai (monoecus). Strobilus jantan banyak
mengandung benang sari dengan banyak lingkaran bunga jantan
(mikrosporofil). Sedangkan strobilus betina hanya terdapat 1 lingkaran
bunga-bunga betina (makrosporofil) dan terdapat biji.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.
Banjarmasin:Jurusan PMIPA FKIP UNLAM

Amira. 2015. Morfolgi tumbuhan strobilus


http://en.wikivisual.com/images/b/b1/Pine_cones,_immature_male-
female.jpg. Diakses tanggal 14 Mei 2019.

Farhan, Muhammad. 2014. Laporan strobilus gymnospermae


http://4.bp.blogspot.//laporan –strobilus-gymnospermae.com. Diakses
tanggal 13 Mei 2019.

Ramadhani. 2015. Gambar pakis haji http://farm4.static.flickrgambar-pakis


–haji-betina-jantan.com. Diakses tanggal 14 Mei 2019.

Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering


Plants. New York: Columbia University Press.
Tjitrosoepomo, Gembong.1994. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai