DI SUSUN OLEH :
ADE ELEN KUBELA (2019-40-049)
GABRILA PATTY (2019-40-046)
BERLIANA SOHILAIT (2019-40-016)
ERIKA J SIAHAYA (2019-40-055)
ISYANA HATUINA (2019-40-089)
KELAS : C
Tubuh reptilia tertutup oleh sisik yang tesusun oleh keratin dan berbentuk rata maupun berduri.
Fungsi sisik dari tubuh reptilia adalah untuk mengatur sirkulasi air yang memungkinkan agar
reptilia terhindar dari ancaman dehidrasi saat jauh dari wilayah perairan. Reptilia tidak memiliki
telinga eksternal dan rambut maupun bulu. Pada umumnya reptilia merupakan hewan karnivora.
Jenis kura-kura dan beberapa jenis kadal seperti iguana merupakan herbivora, sedangkan
chameleon merupakan jenis reptil pemakan serangga atau insektivora.
Sistem reproduksi reptilia adalah ovipar dan sebagian ovivipar, contoh pada jenis ular boa (Boa
constrictor) yang merupakan salah satu jenis ular dengan reproduksi ovivipar.
Indonesia memiliki jenis Reptil yang berbeda masingmasing wilayah dengan total 511 jenis dan
150 yang endemik. Penelitian reptil di Indonesia pertama kali dilakukan oleh De Rooij pada
tahun 1917 yang mendeskripsikan tentang 267 jenis kadal, 35 jenis penyu, dan empat jenis buaya
yang telah dideskripsikan secara detail.
Pada bangsa kadal ada jenis tertentu yang mempunyai keistimewaan untuk mengubah warna
kulit dengan cepat yang biasanya disesuaikan dengan warna lingkungannya, contoh bunglon
(Chameleo sp.). Sifat yang seperti itu biasanya disebut mimikri. Sub ordo Sauria atau Lacertilia
terdapat 4 famili yang ada di indonesia, yaitu Agamidae, Gekkonidae, Scincidae, Varanidae.
Bunglon surai memiliki nama ilmiah Bronchocela jubata Duméril & Bibron, 1837. Dalam
bahasa lain, dikenal dengan nama bunglon (jawa), londok atau lunduk (Sunda),atau green crested
lizards (Inggris). Nama lainnya dalam bahasa Inggris bloodsuckers, sedangkan pada
kenyataannya kadal ini tidak pernah menghisap darah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Keragaman reptil di dunia sangat mengagumkan, lebih dari 8.000 spesies reptil menghuni
bumi.Tersebar di semua benua kecuali antartika yang suhunya terlalu dingin bagi hewan reptil.
Semua spesies reptil mempunyai keunikan yang tidak dimiliki oleh binatang lain, Mulai dari
corak warna yang menarik, bentuk yang unik tanpa di miliki oleh binatang lain kecuali reptil.
Variasi dan keunikan–keunikan yang di miliki oleh reptil menarik minat para pecinta satwa
untuk memeliharanya,. Pemeliharaan reptile harus dengan batasan-batasan dan ketentuan yang
sudah ditetapkan dikarnakan untuk memperhatikan kelestarian satwa di alam, meskipun berbeda
kelas dalam klasifikasinya seringkali tidak bias dipisahkan pembahasan reptile dan ampibi.
Anggota kelas amphibian yang mencakup katak, kodok memang lazim di jadikan hewan
peliharaan juga, namun sebelum memeliharanya ada baiknya anda mengetahui seluk beluk dan
cara pemeliharan yang baik dan tepat supaya tidak merepotkan sendiri di kemudian hari.
“Keluarga reptil barangkali paling dekat secara fisik dengan hewan prasejarah semacam
dinosaurus.Tapi reptil bukan dinosaurus karena fakta yang ada golongan dinosaurus berevolusi
menjadi golongan unggas dan juga dinosaurus kebanyakan darah panas sementara reptil darah
dingin”.(Reptile dan amfibi, Majalah Flona)
Bunglon adalah salah satu hewan reptil yang tenar dengan perubahan warna pada tubuhnya dan
memiliki tubuh yang pipih lateral. Fitur fisik utama pada bunglon adalah mereka seperti memilki
hiasan seperti warna yang natural dan tajam, memiliki duri, dan tanduk yang tajam dan mata
yang menonjol, Mata mereka memiliki kualitas yang unik yaitu mereka dapat memutar matanya
secara independen.
Saat jarak mangsa cukup dekat, bunglon dengan cepat menjulurkan lidahnya ke arah mangsa.
Berkat ototnya yang berjalinan, lidah yang kental ini bisa mencapai 1,5 kali panjang tubuh
bunglon. Rentang waktu lidah menempel pada mangsa hingga ditarik kembali ke mulut hanya
0,1 detik.(Kios Reptil Club Bandung – Aditia Taufan ).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Pratikum mengamati morfologi serta fisiologi dari reptil dilakukan pada :
Hari : Kamis, 8 Juli 2021
Tempat : Poka
Alat :
1. Mistar
2. Gabus (papan)
3. Sarung tangan (hanskum)
4. Silet
5. Gunting
6. Botol / toples
7. Jarum pentul
8. Kapas
Bahan :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Familly : Agamidae
Genus : Bronchocela
Spesies : Bronchocela jubata
Panjang Ekor
1. 3 Morfologi Dari Bunglon
Abdomen
Cavum oris
Femur
Branchium
Crus
Antrebrachium
Digiti ekstremitas
Thoraks Manus
Eye
Thympani Membrane
Tongue
Tooth
Bunglon surai memiliki panjang sekitar 55 cm sedangkan bunglon surai yang saya dapat
berukuran sekitar 34,8 cm dengan panjang ekor sekitar 27,5 cm . Ia memiliki gerigi di
bagian tengkuk dan punggungnya, bentuk geriginya menyerupai surai sehingga dari situlah
asal nama hewan reptil ini. Gerigi yang dimilikinya terdiri dari banyak sisik yang berbentuk
pipih panjang dan meruncing, akan tetapi gerigi ini relatif lunak sehingga mirip seperti kulit.
Reptil ini memiliki kepala dengan sisik-sisik bersudut yang menonjol.
Terdapat kantung lebar di bagian dagunya yang bertulang lunak. Pelupuk di sekeliling
matanya cukup lebar, lentur dan tersusun atas sisik yang ada bintik halus di dalamnya.
Mayoritas sisik yang dimiliki jenis bunglon ini keras, hanya bagian sisik jambulnya saja
yang agak lunak mirip seperti kulit.
Bagian atas tubuhnya berwarna hijau muda hingga tua, yang akan berubah warna menjadi
coklat kehitaman ketika merasa terancam. Di bagian bawah timpanumnya terdapat sebuah
bercak cokelat kemerahan yang mirip seperti karat pada besi. Deretan bercak tersebut
seringkali terhubung sehingga membentuk sebuah garis-garis. Bercak karat ini terdapat di
bagian bahu dan sisi lateral tubuhnya, semakin ke belakang warna bercak semakin pudar.
Bagian bawah tubuh bunglon surai berwarna kekuningan sampai keputihan, khususnya
pada bagian dagu, leher, perut dan sisi bawah kakinya. Sedangkan bagian telapak tangan dan
kakinya berwarna coklat kekuningan.
Ia memiliki ekor berwarna belang coklat dan putih kehijauan. Bagian ekornya ini jika
dipegang akan terasa seperti bersegi-segi, ekor panjang menjuntai. Gerigi di tengkuk dan
punggungnya lebih mirip surai ("jubata" berarti bersurai) daripada bentuk mahkota, tidak
seperti kerabat tidak jauhnya B. cristatella (crista: jambul, mahkota). Gerigi ini terdiri dari
banyak sisik yang pipih panjang meruncing namun lunak serupa kulit.
Kepalanya bersegi-segi dan bersudut. Dagu dengan kantung lebar, bertulang lunak. Mata
dikelilingi pelupuk yang cukup lebar, lentur, tersusun dari sisik-sisik berupa bintik-bintik
halus yang indah.
Dorsal (sisi atas tubuh) berwarna hijau muda sampai hijau tua, yang dapat berubah
dijadikan coklat sampai kehitaman bila merasa terganggu. Sebuah bercak coklat kemerahan
serupa karat mempunyai di belakang mulut di bawah timpanum. Deretan bercak serupa itu,
yang seringkali menyatu dijadikan coretan-coretan, mempunyai di bahu dan di sisi lateral
anggota depan; makin ke belakang makin kabur warnanya.
Sisi ventral (sisi bawah tubuh) kekuningan sampai keputihan di dagu, leher, perut dan sisi
bawah kaki. Telapak tangan dan kaki coklat kekuningan. Ekor di pangkal berwarna hijau
belang-belang kebiruan, ke belakang makin kecoklatan kusam dengan belang-belang
keputihan di ujungnya. Sisik-sisik bunglon surai keras, kasar, berlunas kuat; ekornya terasa
bersegi-segi. Perkecualiannya adalah sisik-sisik jambul, yang tidak berlunas dan agak lunak
serupa kulit.
Faring
Cor
Pulmonum
Intestinum tenue
Hepar
Intestinum crissum
Testis
Cloaka
Sistem pencernaan makanan, terdiri dari alat pencernaan makanan terdiri dari mulut, rongga
mulut, faring, esofagus, lambung, usus kecil, dan usus besar. Sedangkan kelenjar pencernaan
terdiri dari kelenjar lambung, hati, pankreas, dan kelenjar usus.
Sistem pernafasan, terdiri dari saluran masuk udara dan alat pernafasan. Saluran masuk udara
terdiri dari nostril, nares internal, glotis, laring, trakea, bronkhi pendek yang merupakan
kelanjutan trakhea. Sedangkan alat pernafasannya adalah paru-paru.
Sistem peredaran darah, terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri dari sinus
venosus yang kecil, 2 atrium dan 2 ventrikel. Ventrikel pada buaya telah terpisah secara
sempurna menjadi 2 bagian, akan tetapi pada bagian dasar arcus aorta terdapat foramen panizae.
Fungsi dari foramen ini dipakai pada saat reptilia berenang di air. Sedangkan pada reptilia lain
tidak ada pemisahnya.
Sistem Pengeluaran, alat pengeluaran pada reptilia berupa sepasang ginjal bentuknya pipih,
terletak pada bagian dorsal posterior rongga tubuh. Urin yang dihasilkan disalurkan melalui
ureter dan selanjutnya dikeluarkan melalui kloaka.
Sistem Perkembangbiakan, pada hewan jantan terdiri dari testes dengan saluran yaitu vas
defferens yang bermuara pada kloaka. Penis terletak pada ventral dasar dari kloaka. Sedangkan
pada hewan betina terdiri dari 1 pasang ovarium dengan salurannya yaitu oviduk yang bermuara
pada kloaka. Telur yangsudah masak sebelum masuk ke oviduk melalui corong yang terdapat
pada pangkal oviduk. Telur yang sudah dibuahi di oviduk, sebelum diletakkan diselubungi
albumen terlebih dahulu. Sistem syaraf, terdiri dari otak dan sistem syaraf tepi.
- Esofagus
- Ventrikulus
Pada organ ini mempunyai muscular yang tebal dan berbentuk silindris.
- Intestinum tenue
Alat penggantung pada organ ini disebur mesenterium.
- Cecum
Organ ini merupakan batas dari intestinum tenue dan intestinum crassum.
- Intestinum crassum
Intestinum crassum terdiri dari dua organ lagi yaitu rectum dan kloaka.Alat penggantungnya
disebut mesorectum.
- Rektum dan kloaka
Pada reptilia lautan dalam, selain sebagai alat pengeluaran akhir, kloaka juga berfungsi sebagai
alat bantu pernapasan.
b) Glandula Digestoria
- Hepar
Hepar pada retil terdapat dua lobus, yaitu lobus dexter dan lobus sinister Pada hepar ini
menghasil empedu.
- Vesica fellea
Vesica felea atau kandung empedu terletak pada sebelah kanan hati
- Pancreas
Pancreas pada reptile terletak diantara ventrikulus dan duodenum. warnanya kekuningan.
Jadi Reptil dapat kehilangan air lewat penguapan, pernafasan, dan urin. Untuk lebih menghemat
air, hewan tersebut menghasilkan zat sisa bernitrogen dalam bentuk asam urat, yang
pengeluarannya hanya membutuhkan sedikit air. Nitrogen tersebut dikonsumsi secara tidak
langsung melalui asupan nutrisi dalam bentuk protein maupun asam nukleat. Asam urat tersebut
dihasilkan Reptil pada kelenjar kulitnya, yang disintesis dari ammonia yang dihasilkan pada
proses reabsorbsi. Asam urat digunakan Reptil untuk mengusir musuh. Selain itu, Reptil juga
melakukan penghematan air dengan menghasilkan feses yang kering. Bahkan, Kadal dan kura-
kura pada saat mengalami dehidrasi mampu memanfaatkan urin encer yang dihasilkan dan
disimpan dikandung kemihnya dengan cara mereabsorbsinya.
Perilaku reproduksi
Pada musim kawin, bunglon jantan menarik perhatian betina untuk dapat berkembangbiak
dengan cara menganggukan kepala mereka, menggembungkan tenggorokan, menegakkan surai,
dan juga menampilkan warna terang mereka. Bunglon jantan dapat dikenali dengan ukuran
kepala dan leher lebih besar. Betina dapat menerima atau menolak jantan. Jika betina menolak,
ia mungkin akan melarikan diri atau ia juga dapat menghadapi jantan dan mendesis dengan
mulut terbuka. Dia bahkan mungkin menyerang dan menggigitnya. Gigitan serius dari betina ini
bisa membunuh bunglon jantan. Sesaat sebelum kawin, bunglon jantan berubah menjadi
coklat, hampir hitam dan menampilkan kantong tenggorokan bewarna jingga. Bunglon jantan
kemudian memegang leher betina dan memasangnya, sementara betina tetap bewarna hijau
cerah. Pewarnaan hijau kembali ke tubuh pejantan saat kawin berakhir setelah 30 detik, atau 45
detik setelah dan kawin.
Daftar Pustaka :
https://www.psychologymania.com/2013/09/klasifikasi-morfologi-dan-anatomi-reptil.html?m=1
https://adoc.pub/queue/bab-ii-tinjauan-pustaka5951a9f7e657832556352631bc0625aa1879.html
https://youtu.be/nTYFJa2RAuo
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://repository.ummetro.ac.id/files
/artikel/2937.pdf&ved=2ahUKEwj8jba9zNfxAhWWeX0KHQ_VA_QQFjAeegQIJxAC&usg=A
OvVaw1MukA0e6GZye-JGouyKyxt
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://fkip.unri.ac.id/wp-
content/uploads/2019/03/2.-Buku-Fisiologi-
Hewan.pdf&ved=2ahUKEwjqqo_kzNfxAhUVWX0KHR8wAGMQ6sMDMAh6BAg5EAc&usg
=AOvVaw1kkFUwEXFDYzYs97_iap3s