PENDAHULUAN
Latar Belakang
terjadi dalam ekosistem, terutama di daerah tropis, salah satunya adalah fauna
tanah. Fauna tanah merupakan bagian dari biodiversitas tanah yang berperan
penting dalam perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah melalui proses
imobilisasi dan humifikasi. Dalam proses dekomposisi bahan organik, fauna tanah
lingkungan yang lebih baik bagi proses dekomposisi lebih lanjut yang dilakukan
Arthropoda berasal dari kata “Arthos” yang berarti sendi atau ruas dan
“podos” berarti kaki. Jadi Arthropoda artinya binatang yang kakinya beruasruas
atau berbuku-buku. Semua hewan tak bertulang belakang yang kakinya beruas-ruas
dimasukkan kedalam filum Arthropoda. Ruas-ruas itu tidak hanya tampak pada
Arthropoda tanah memiliki peran yang sangat vital dalam rantai makanan
khususnya sebagai dekomposer, karena tanpa organisme ini alam tidak akan dapat
mendaur ulang bahan organik. Selain itu, arthropoda juga berperan sebagai mangsa
bagi predator kecil yang lain, sehingga akan menjaga kelangsungan arthropoda
erosi air permukaan tanah, keragaman kualitas dan kuantitas serasah, pH tanah,
lama radiasi sinar matahari yang menembus sampai lantai Hutan maupun
kompetisi. Metode pengambilan contoh fauna tanah dan cacing tanah sangat
khususnya dari arthropoda seperti Colembolla, Acarina, Isopoda, dan larva Insekta.
Sedangkan untuk contoh tanah tertentu seperti yang banyak mengandung serasah
organisme tanah terutama Arthropoda pada suatu sampel tanah. Berlese Tulgreen
berkerja dengan menciptakan gradien suhu atas sampel. Sebuah lampu kecil dengan
bola lampu berdaya rendah (5-40 Watt) memanaskan dan mengeringkan tanah dari
atas. Bola lampu harus diposisikan tepat di atas sampah, tetapi tidak menyentuhnya.
Sehingga organisme tanah akan menjauh dari suhu yang lebih tinggi dan jatuh ke
dalam bagian bawah berlese yang merupakan pemisahan serangga tanah, dilakukan
3
menggunakan corong berlese tulgreen selama 48-72 jam dengan proses fiksasi
Tujuan Penulisan
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
TINJAUAN PUSTAKA
Arthropoda berasal dari kata “Arthos” yang berarti sendi atau ruas dan
“podos” berarti kaki. Jadi Arthropoda artinya binatang yang kakinya beruasruas
atau berbuku-buku. Semua hewan tak bertulang belakang yang kakinya beruas-ruas
dimasukkan kedalam filum Arthropoda. Ruas-ruas itu tidak hanya tampak pada
Faktor biotik dan abiotik berkerja secara bersamaan dalam suatu ekosistem,
tekstur tanah, struktur tanah, dan faktor kimia antara lain pH, salinitas, kadar bahan
organik dan unsur mineral tanah. Penurunan tingkat kehidupan Arthropoda juga
dekat ujung akar di zona rhizosphere. Keanekaragaman ekosistem alami dan hewan
yang hidup sangat mempengaruhi sifat fisik dan biologis tanah (Shahid, et al, 2016).
vegetasi yang berada di atasnya. Vegetasi mampu menghasilkan seresah yang bisa
vegetasi tumbuhan penutup tanah yang berupa semak dan perdu atau sekelompok
(Yanuwiadi, 2014).
mengekstrak serangga yang hidup di permukaan tanah dan serasah daun. Berlese
funnel (corong Berlese) terdiri dari corong berbahan dasar logam yang meruncing
pada bagian bawahnya dengan wadah penampung pada bagian dasar. Di dalam
(misalnya serasah daun). Pada bagian atas corong dipasang lampu, selanjutnya
serangga bergerak ke bawah menjauhi sumber panas dan jatuh kedalam wadah yang
bahkan untuk makan dan berkembang biak. Alat ini terdiri dari corong besar dengan
lampu yang digunakan untuk menyinari serasah yang diletakkan pada corong.
Saat bagian atas serasah dan sebagian tanah yang ikut terbawa mulai kering akibat
penyinaran, maka serangga akan bergerak kebawah dan jatuh ke dalam botol
arthropoda dari substrat hidupnya. Prinsip kerja alat ini adalah adanya gradien suhu,
kelembapan, dan pencahayaan antara bagian atas dan bagian bawah corong
membuat arthropoda bergerak turun dan akhirnya jatuh ke botol tampung berisi
alkohol 70% atau 96% yang diletakkan di bawah corong. Bolam lampu yang
digunakan biasanya berkisar 5-25 watt dengan lama ekstraksi 3-6 hari atau hingga
sampel mengering. Beberapa peneliti sering memilih lampu berukuran kecil atau
bahkan tidak menggunakan lampu sama sekali (suhu ruang) karena lampu besar
efektif tetapi memiliki konsekuensi berupa waktu ekstraksi yang akan jauh lebih
pada hari Selasa, 13 November 2019 pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai pada
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air suling untuk
tanah 100 gram sebagai objek praktikum, label untuk menandai objek praktikum.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum adalah bola lampu 15 watt
sebagai pemanas tanah, rak kayu sebagai penyangga corong Tullgren funnel, gelas
beaker 250 mL untuk membuat larutan methanol 70%, corong plastik untuk
menyalurkan arthropoda yang jatuh dari tanah ke dalam wadah botol plastik, botol
plastik sebagai wadah jatuhnya arthropoda, mikroskop sebagai alat bantu dalam
melihat arthropoda.
Pelaksanaan Percobaan
saringan lalu diletakkan corong dibawah lampu pijar pada rak kayu.
8
Diletakkan botol plastik yang sudah berisi methanol 70% dibawah lubang
corong.
H’ = - ∑ Pi ln Pi
Keterangan: Pi = n/N
Tingkat Keanekaragaman H’
Rendah < 2,0
Sedang 2,0 - 3,0
Tinggi > 3,0
9
Hasil
Kngdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Hymenoptera
Family : Formicidae
Subfamily: Formicinae
Tribe : Lasiini
Genus : Lasius
Species : Lasius niger
Perhitungan:
H’ = - ∑ Pi ln Pi
Pembahasan
Arthropoda artinya binatang yang kakinya beruas-ruas atau berbuku-buku,
merupakan salah satu kelompok hewan yang berperan penting dalam kesuburan
tanah. Hal ini sesuai dengan literatur Sakiah, et al. (2016) yang menyatakan bahwa
Arthropoda tanah merupakan salah satu kelompok hewan tanah yang berperan
penting dalam peningkatan kesuburan tanah dan penghancuran serasah serta sisa-
sisa bahan organik. Arthropoda permukaan tanah sebagai komponen biotik pada
Ciri dari arthropoda adalah memiliki kaki yang beruas-ruas atau berbuku-
buku. Hal ini sesuai dengan literatur Lubis (2016) yang menyatakan bahwa
10
arthropoda berasal dari kata “Arthos” yang berarti sendi atau ruas dan “podos”
berarti kaki. Jadi Arthropoda artinya binatang yang kakinya beruasruas atau
berbuku-buku.
penghancuran serasah tanah. Hal ini sesuai dengan literatur Sakiah, et al. (2016)
yang menyatakan bahwa Arthropoda tanah merupakan salah satu kelompok hewan
tanah yang berperan penting dalam peningkatan kesuburan tanah dan penghancuran
komponen biotik pada ekosistem tanah sangat tergantung pada faktor lingkungan.
tekstur tanah, struktur tanah, pH, salinitas, kadar bahan organik tanah, vegetasi, dan
lain-lain. Hal ini sesuai dengan literatur Shahid, et al. (2016) yang menyatakan
bahwa faktor abiotik yang mempengaruhi adanya Arthropoda di dalam tanah adalah
tekstur tanah, struktur tanah, dan faktor kimia antara lain pH, salinitas, kadar bahan
satunya ialah metode corong berlese atau tullgren funnel. Hal ini sesuai dengan
literatur Kurniawan (2017) yang menyatakan bahwa corong berlese merupakan alat
yang didesain untuk mengekstraksi arthropoda dari substrat hidupnya. Prinsip kerja
alat ini adalah adanya gradien suhu, kelembapan, dan pencahayaan antara bagian
atas dan bagian bawah corong membuat arthropoda bergerak turun dan akhirnya
jatuh ke botol tampung berisi alkohol 70% atau 96% yang diletakkan di bawah
corong.
11
KESIMPULAN
kesuburan tanah.
2. Ciri dari arthropoda adalah memiliki kaki yang beruas-ruas atau berbuku-buku.
tanah, struktur tanah, pH, salinitas, kadar bahan organik tanah, vegetasi, dan
lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA