Oleh :
1917021031
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 1917021031
Prodi : Biologi
Kelompok : 5 (lima)
Mengetahui,
Asisten
A. Latar Belakang
Kultur jaringan meliputi penanaman sel atau agregat sel, jaringan, dan organ
tanaman pada medium yang mengandung gula, vitamin, asam-asam amino,
garam-garam organik, air, zat pengatur tumbuh, dan bahan pemadat.
Komposisi medium tumbuh tersebut ternyata sangat menguntungkan pula bagi
pertumbuhan cendawan dan bakteri. Kondisi eksplan yang aseptik merupakan
syarat untuk dapat meningkatkan keberhasilan eksplan tumbuh dan aseptik
sehingga dapat dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Oleh karena itu, sterilisasi
eksplan menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan program
kultur jaringan. Pada dasarnya, konsentrasi dan waktu paparan berbeda-beda
dari satu eksplan ke eksplan lainnya tergantung pada morfologinya, seperti
kelembutan dan kekerasan jaringan. Sumber eksplan yang bisa digunakan
dapat berupa pucuk muda, daun muda, batang muda, hipokotil, maupun
kotiledon. Mikroba biasanya menjadi kontaminan yang umum ditemukan. Jika
dibiarkan, maka mikroba akan hidup dan berkembang di dalam kultur
sehingga dapat menyebabkan kematian eksplan.
B. Tujuan Percobaan
Eksplan adalah bagian atau bahan tanaman yang akan dikultur dalam proses
kultur jaringan tumbuhan. Pemilihan eksplan harus pada bagian tanaman muda
dan mudah tumbuh, contohnya adalah daun muda, ujung batang dan keping biji.
Setiap eksplan memerlukan sterilisasi agar terhindar dari agen kontaminan.
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada,
sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang
dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling
tahan panas yaitu spora bakteri (Hadioetomo, 2000). Apabila eksplan yang kurang
steril maka dimungkinkan mikroorganisme yang terbawa oleh eksplan tersebut
akan tumbuh dengan cepat dan dalam waktu yang singkat akan menutupi
permukaan medium pada eksplan yang ditanam atau yang biasanya disebut
dengan kontaminasi, selanjutnya mikroorganisme tersebut akan menyerang
eksplan melalui luka-luka akibat pemotongan. Di samping itu beberapa
mikroorganisme melepaskan senyawa beracun ke dalam medium kultur yang
dapat menyebabkan kematian jaringan (Nur, 2018).
Kontaminasi yang sering terjadi pada kultur jaringan tanaman terdiri atas
kontaminasi bakteri dan jamur. Bila terkena kontaminasi bakteri maka tanaman
akan basah dan menyebabkan adanya lendir, sedangkan kontaminasi jamur
tanaman akan lebih kering dan akan muncul hifa jamur pada tanaman yang
terserang dan biasanya dapat dicirikan dengan garis-garis (seperti benang) yang
berwarna putih sampai abu-abu. Tingkat kontaminasi eksplan dipengaruhi oleh
banyak faktor seperti media tanam, lingkungan kerja, alat eksplan, dan asal
eksplan khususnya yang berasal dari lapangan. Dengan demikian, penggunaan
bahan sterilisasi eksplan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan teknik kultur in
vitro. Tanpa penggunaan bahan sterilisasi maka eksplan akan terkontaminasi
sehingga perbanyakan tanaman secara in vitro tidak akan berhasil (Nur, 2018).
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Erlenmeyer, pinset,
cawan petri, pisau, lampu spiritus, laminar air flow, dan rak kultur.
C. Cara Kerja
A. Pembahasan
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada
agar tetap menjaga tingkat kesterilan pada suatu medium bahkan eksplan.
Apabila kontaminan tidak dihilangkan maka media berupa gula, vitamin
bahkan mineral dalam botol akan terpenuhi oleh kontaminan dan
menyebabkan eksplan mati. Dilihat dari letak kontaminan, kontaminasi
internal adalah kontaminan yang berasal dari jaringan tanaman maka dapat
dicegah dengan pemberian antibiotik sedangkan kontaminasi eksternal adalah
kontaminasi yang berasal dari permukaan luar bagian tanaman. Kegiatan
sterilisasi eksplan yang dilakukan bertujuan untuk menghilangkan
mikroorganisme yang kemungkinan terbawa saat pengambilan eksplan dan ini
berpotensi untuk terjadinya kontaminasi pada tahapan selanjutnya dan
berdampak pada penghambatan pertumbuhan eksplan menjadi kalus ataupun
tanaman utuh di dalam media in vitro.
Adapun kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Dari hasil praktikum, diketahui bahan sterilan dari sterilisasi eksplan antara
lain detergen, bayclin, tween 20, dan akuades.
2. Dari hasil praktikum, diketahui sterilisasi eksplan dapat dilakukan secara
mekanis dan kimiawi.
3. Dari hasil praktikum, diketahui bahwa berdasarkan konsentrasi bahan dan
waktu yang diperlukan sterilisasi terdiri atas sterilisasi ringan, sedang dan
keras.
4. Dari hasil praktikum, diketahui bahwa eksplan steril tidak didapati adanya
koloni cendawan atau bakteri.
5. Dari hasil praktikum, diketahui bahwa kontaminasi eksplan yang paling umum
disebabkan oleh jamur dan bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
Nur Asni Setiani, Fitri Nurwinda, dan Dewi Astriany. 2018. Pengaruh
Desinfektan dan Lama Perendaman pada Sterilisasi Eksplan Daun Sukun
(Artocarpus Altilis (Parkinson Ex. F.A Zorn) Fosberg). Biotropika: Journal
Of Tropical Biology. Vol. 6 (3): 78-82.