“KULTUR JARINGAN”
Oleh:
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Atikha Wulandari
--------------------------------
165040207111038
3.1.2 Bahan
No. Nama Fungsi
1 Tunas krisan Sebagai eksplan
2 Detergen Sterilisasi kotoran
3 Fungisida 5% Sterilisasi jamur
4 Clorox 30% Sterilisasi bakteri
5 Aquades 50mL Untuk mencuci eksplan
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Sterilisasi Eksplan
Memotong nodule batang/pucuk tanaman krisan
Tanggal 27
1 September 2018
Proses Penanaman
Tanggal 3 Oktober
2018
2
Tanaman belum
terkontaminasi
Tanggal 18
Oktober 2018
3
Tanaman
terkontaminasi
4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang sudah dilaksanakan bahwa
penanaman eksplan dan pertumbuhan pada media mengalami
kegagalan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi tanaman yang
terkontaminasi. Pada tujuh hari setelah tanam, tanaman masih dalam
kondisi awal, yaiut tanpa kontaminan. Pada saat tiga minggu setelah
tanam kondisi tanaman sudah sangan terkontaminasi. Hal ini
disebabkan karena adanya kontaminasi dalam media kultur jaringan
oleh miroorganisme seperti jamur dan bakteri. Dapat dilihat terdapat
lapisan putih seperti gejala jamur. Faktor yang menyebabkan
terjadinya kegagalan pada praktikum kultur jaringan ini adalah
kurangnya pengalaman dari praktikan dalam pembuatan media
kultur jaringan dan pada proses penanamannya sehingga
terkontaminasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Mastuti (2017),
mengatakan bahwa salah kesalahan yang bisa terjadi dalam proses
kultur jaringan adalah kontaminasi, kegagalan pembuatan media
kultur karena ada mikro organisme yang tumbuh di media kultur.
Dari pengamatan yang dilakukan tiga minggu setelah
penanaman eksplan, dapat dilihat bahwa eksplan tidak tumbuh dan
terdapat kontaminasi pada media tanam yang ditunjukkan oleh
lapisan dengan warna putih sepeerti hifa jamur pada dasar media
tanam dan organ bagian tanaman yang ditanam. Kontaminasi kultur
ini dapat dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik. Dengan ciri-ciri
yang ditemukan dapat diketahui bahwa tanaman terkontaminasi oleh
jamur. Sesuai dengan pernyataan Warisno (2011) bahwa kegagalan
dalam kultur jaringan dapat disebabkan karena adanya cemaran
mikroorganisme pada proses inokulasi. Selain itu Susilowati (2001)
juga mengatakan bahwa jenis mikroorganisme yang paling sering
ditemukan dalam kontaminasi kultur jaringan yaitu Mucor dan
Rhizopus. Kegagalan kultur jaringan juga dapat dilihat dari warna
media tanamnya, jika warnanya menjadi keruh seperti susu maka
kultur terkontaminasi oleh bakteri, jika dipermukaan media terlihat
lapisan putih atau kelabu kehitaman maka media terkontaminasi oleh
jamur yang apabila didiamkan, maka lapisan ini akan menutupi
seluruh permukaan media (AgroMedia, 2005). Sesuai dengan
pernyataan tersebut dapat disimpulkan jika tanaman terkontaminasi
oleh jamur.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi
bagian tanaman seperti protoplasma, sel, kelompok sel, jaringan, dan
organ serta menumbuhkan dalam kondisi aseptik, sehingga bagian-
bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan bersegregasi menjadi
tanaman lengkap kembali. Pada perbanyakan kultur jaringan terdapat
hal-hal yang perlu diperhatikan agar eksplan kultur jaringan dapat
tumbuh. Salah satunya adalah sterilisasi media tanam, eksplan dan
alat dan bahan yang digunakan. Apabila media tanam, eksplan, alat
dan bahan tidak steril dapat menimbulkan kontaminasi baik
kontaminasi oleh bakteri maupun kontaminasi cendawan.
Kontaminasi akan menghambat proses pertumbuhan tunas baru atau
jika terkena kontaminasi parah akan terjadi kematian pada eksplan.
Oleh karena itu kesterilan media tanam, ekspan dan alat bahan pada
proses kultur jaringan sangatlah penting.
Berdasarkan hasil praktikum yang didapat, tanaman yang
ditanaman pada media MS mengalami kontaminasi. Terdapat tanda
adanya lapisan putih terlihat seperti hifa jamur pada media maupun
pada tanaman. Sehingga proses kultur harus dihentikan karena dapat
menularkan ke tanaman yang lain.
5.2 Saran
Praktikan yang melakukan proses kultur jaringan diharapkan
lebih memperhatikan kesterilan dan kebersihan alat dan bahan yang
digunakan sehingga tidak terjadi kontaminasi.
DAFTAR PUSTAKA
AgroMedia, Redaksi. 2005. Anggrek : Bunga dengan Aneka Pesona
Bentuk dan Warna. Jakarta : Redaksi AgroMedia
Daisy, P., S. Hendaryono dan A. Wijayani. 1994.Teknik Kultur
Jaringan. Kanisius : Yogyakarta
Hakim, L. 2010. Kultur Jaringan. Gramedia : Surabaya
Lingga, L. 2007. Anthurium. Gramedia : Jakarta
Mastuti, Retno. 2017. Dasar -- Dasar Kultur Jaringan Tumbuhan.
UB Press : Malang
Purwanto, A. W. dan T. Martini. 2004. Krisan Bunga Seribu Warna.
Kanisius : Yogyakarta
Sugiyarto, L. 2014. Pengenalan Laboratorium Kultur Jaringan
Tumbuhan, Pembuatan Media dan Metode Sterilisasi. FMIPA
UNY : Yogyakarta
Susilowati, Ari dan Shanti Listyawati.2001. Keanekaragaman Jenis
Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kultur In Vitro di Sub-
Lab. Biologi Laboratorium MIPA Pusat UNS. Jurnal
Biodiversitas. 2(1) : 110-114
Warisno, dan Kres Dahana. 2011. LING ZHI : Langkah Tepat Usaha
Jamur Berkhasiat Obat. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama