Anda di halaman 1dari 17

PEMBUATAN LARUTAN STOK HARA MAKRO DAN MIKRO

(Laporan Praktikum Teknik In Vitro Tumbuhan)

Oleh :

Siti Nurlela Wati

2017061020

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021
LEMBAR PENGESEHAN

Judul Praktikum : Pembuatan Larutan Stok Hara Makro dan Mikro

Tanggal praktikum : Senin,27 September 2021

Tempat Praktikum : Laboraturium kultur jaringan

Tujuan Praktikum : Untuk Mengetahui cara pembuatan larutan stok hara makro
dan mikro.

Nama : Siti Nurlela Wati

NPM : 2017061020

Kelompok : 3 (Tiga)

Bandar Lampung,27 September 2021

Menyetuhui,

Asisten

Goniatun Nurudzolam

NPM:1917061007
I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbanyakan tanaman secara in vitro yaitu memperbanyak tanaman


menggunakan bagian-bagian tanaman seperti jaringan, sel dan organ yang
dikulturkan dalam media buatan yang kaya akan sumber nutrisi dan zat
pengatur tumbuh (ZPT) serta dalam kondisi yang aseptik sehingga tanaman
dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap

Dalam pembuatan media,langkah awal adalah membuat larutan stock media


terpilih.penggunaan larutan stock bertujuan untuk menghemat pekerjaan -
pekerjaan menimbang bahan yang berulang-ulang setiap kali membuat
media dan menigkatkan ketelitian penggunaan bahan karena kesulitan
menimbang dalam jumlah sedikit.beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat larutan stock adalah :a. Kepekatan ,b. jumlah larutan stock,c. tempat
penyimpanan

Media yang digunakan dalam perbanyakan tanaman secara in vitro ada


beberapa jenis, salah satunya yaitu Murashige and Skoog (MS), media ini
terdiri dari unsur hara makro, mikro, zat besi, vitamin, serta dilengkapi dengan
zat pengatur tumbuh (ZPT) guna menunjang pertumbuhan eksplan.
Keberhasilan perbanyakan tanaman secara in vitro dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain media yang digunakan, jenis eksplan, dan zat pengatur
tumbuh.Penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) dalam kultur in vitro
merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan kultur in vitro
suatu tanaman. Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa organik yang aktif
dalam konsentrasi rendah serta berperan dalam merangsang atau menghambat
tumbuh dan kembang suatu tanaman baik secara kuantitatif maupun kualitatif
(Lawalata, 2011). Zat pengatur tumbuh (ZPT) yang digunakan dalam
perbanyakan tanaman secara in vitro yaitu ZPT auksin dan sitokinin.

Pembuatan larutan stok berdasarkan pengelompokan dalam: Stok makro, stok


mikro, stok Fe, stok vitamin dan stok hormone terutama bila larutan stok tidak
disimpan terlalu lama (segera digunakan habis). Stok hormone dapat disimpan
antara 2-4 minggu, sedangkan stok hara dapat disimpan 4-8 minggu. Dengan
adanya larutan stok, pembuatan media selanjutnya hanya dengan teknik
pengenceran dan pencampuran.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui cara pembuatan larutan stok hara mikro dan makro.
2. Untuk menghindarkan penimbangan banyak komponen secara berulang
jika pembuatan media dilakukan berkali-kali.
3. Untuk mempermudah penimbangan hara mikro yang dibutuhkan dalam
jumlah sangat sedikit.
II.TINJAUAN PUSTAKA

Dalam pembuatan media, langkah pertama adalah membuat larutan stok dari
media terpilih. Penggunaan larutan stok menghemat pekerjaan menimbang
bahan yang berulang–ulang setiap kali membuat media.Untuk membuat
medium kultur jaringan, biasanya menimbang setiap komponen bahan kimia
yang terdapat pada resep medium dasar. Langkah ini kurang praktis karena
memakan banyak waktu dan mengurangi kecepatan. Selain itu timbangan yang
digunakan untuk menimbang sejumlah kecil bahan kimia kadang-kadang tidak
tersedia. Kendala ini dapat dibatasi dengan pembuatan larutan stok terlebih
dahulu, kecuali untuk unsur mikronya. Jadi perlu membuat larutan stok untuk
unsur mikro, besi, vitamin, hormon, dan mio-inositol (Hendaryono dan
Wijayani, 2007.) .

Larutan stok merupakan larutan yang berisi satu atau lebih komponen media
yang konsentrasinya lebih tinggi daripada konsentrasi kompenen tersebut dalam
formulasi media yang akan dibuat. Larutan stok biasanya dibuat dengan
konsentrasi 10, 100 atau 1000 kali lebih pekat. Jika larutan stok dibuat,
pembuatan media dapat dilakukan dengan cara mengambil sejumlah larutan stik
sehingga konsentrasinya menjadi sesuai dengan yang terdapat pada formulasi
media yang dikehendaki (Yusnita, 2003).

Dalam pembuatan larutan stok, yang perlu diperhatikan adalah penyatuan


beberapa komponen media sekaligus dalam suatu larutan stok dan harus
mempertimbangkan kecocokan dan kestabilan dari sifat kimianya. Dalam
larutan stok yang berisi beberapa komponen media jangan sampai ada endapan.
Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan hara dalam media eksplan atau
tanaman yang dikulturkan. Setelah larutan stok dibuat, pengambilanya untuk
media dapat dilakukan dengan cara memipet atau menakarnya dengan gelas
ukur (Yusnita, 2003). Salah satu kendala yang dihadapi dalam kultur jaringan
tanaman adalah bahwa kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan yang optimum
sangat berbeda antar spesies, sehingga tidak ada satu medium pun yang dapat
dianjurkan untuk digunakan secara universal (Taji et al, 1997).

Hara makro (macro nutrient) adalah unsur hara esensial yang dibutuhkan dalam
jumlah banyak oleh tanaman, yaitu nitrogen (N), posfor (P), kalium (K),
kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). N merupakan komponen dalam
pembentukan protein dan asam amino dalam tubuh tanaman, juga merupakan
elemen pada beberapa koenzim. P merupakan komponen pembentukan asam
nukleat (DNA dan RNA) serta dibutuhkan sebagai sumber energi transfer. K
dibutuhkan untuk mengatur potensial osmotik sel tanaman. Ca untuk sintesis
dinding sel, fungsi membran dan berperan dalam aktifnya signal sel. Mg
merupakan kofaktor enzim dan komponen klorofi l. S adalah komponen
beberapa asam amino dan beberapa kofaktor enzim.

Hara mikro adalah unsur hara esensial yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
oleh tanaman, yaitu ferum/zat besi(Fe), manganese (Mn), zinc (Zn), cobalt
(Co), copper (Cu) dan molybdenum (Mo). Fe merupakan komponen
cytochrome yang berperan dalam Kultur Jaringan Tanaman 22 transfer electron.
Mn adalah kofaktor enzim, Zn berperan dalam sintesis klorofi l dan juga
merupakan kofaktor enzim. Co adalah komponen beberapa vitamin. Cu
merupakan kofaktor enzim dan berperan dalam reaksi transfer elektron. Mo
juga merupakan kofaktor enzim dan komponen dari enzim nitrate reductase.
Baik hara makro maupun hara mikro, keduanya diberikan dalam bentuk garam
inorganik. Gula Jenis gula yang umum digunakan dalam kultur in vitro adalah
sukrosa, jumlahnya berkisar 2-3 % atau 20-30 gram/liter media. Selain sukrosa,
beberapa jenis gula lainnya adalah laktosa, galaktosa, maltosa , glukosa dan
fruktosa. Gula diberikan pada media kultur sebagai sumber karbohidrat untuk
respirasi karena tanaman kultur bersifat heterotroph, tidak dapat melakukan
fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat. Respirasi menghasilkan energi
yang digunakan oleh sel tanaman untuk melakukan pembelahan sel. Dengan
demikian gula ditambahkan pada media kultur sebagai sumber energi.

Vitamin dibutuhkan tanaman sebagai katalisator dalam berbagai proses


metabolisme. Vitamin digunakan untuk pertumbuhan sel serta proses
diferensiasi sel dan jaringan yang ditanam secara in vitro. Beberapa jenis
vitamin yang digunakan dalam kultur in vitro adalah thiamin, nicotinic acid dan
pyridoxine. Diantara ketiganya, yang bersifat esensial adalah thiamin (vitamin
B1) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel tanaman. Nicotinic acid dan
pyridoxine (vitamin B6) dibutuhkan hanya oleh spesies tanaman tertentu.

Zat pengatur tumbuh. Ada dua golongan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang
digunakan dalam kultur in-vitro, yakni golongan auksin dan sitokinin. ZPT
golongan auksin yang biasa digunakan dalam kultur in-vitro adalah: indole-3-
acetic acid (IAA), indole-3- butricacide (IBA), 2,4-dichlorophenoxy-acetic acid
(2,4-D) dan naphthalene- acetic acid (NAA). ZPT dari golongan sitokinin
adalah: BA (Benzyladenine), BAP (6-benzyloaminopurine), 2- iP (isopentenyl
adenine), kinetin (6-furfurylaminopurine), Zeatin (6-4-hydroxy-3-methyl-trans-
2-butenylaminopurine) dan TDZ (thidiazuron). Rasio kedua golongan ZPT
akan mempengaruhi arah morfogenesis yang terjadi pada kultur

Prinsip dasar dalam pembuatan media adalah penyediaan larutan stok yang
akan digunakan untuk membuat berbagai media perlakuan. Larutan stok
disimpan di dalam lemari pendingin agar tidak mudah rusak dan mencegah
terdegradasinya bahan-bahan kimia oleh mikroba penyebab kontaminasi.
Pembuatan larutan stok harus dilakukan dengan cermat, sebab larutan stok yang
terlalu pekat akan mengalami pengendapan di lemari es, dan larutan stok yang
terkontaminasi tidak boleh digunakan lagi (Anonim2 , 2012).
Larutan stok yang digunakan di Laboratorium Kultur Jaringan Obat yaitu stok
unsur makro, stok unsur mikro, vitamin dan zat pengatur tumbuh. Stok hara
makro dan mikro dapat disimpan dalam jangka waktu 4-8 minggu sedangkan
stok vitamin lebih singkat, hanya 1-2 minggu. Adanya larutan stok yang
tersedia, pembuatan media dapat dilakukan dengan teknik pengenceran dan
pencampuran. Dalam pembuatan larutan stok, dibutuhkan ketelitian dalam
melakukan penimbangan dan pencampuran bahan kimianya. Bahan kimia yang
ditimbang harus sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan, serta tidak
boleh dikurangi maupun dilebihkan karena akan berpengaruh terhadap
keseimbangan pertumbuhan tanaman. Untuk memudahkan dalam pembuatan
media dan menghemat pekerjaan menimbang bahan kimia secara berulang-
ulang dan menghindari penimbangan dalam jumlah yang sangat sedikit,
diperlukan larutan stok dari masing-masing komposisi yang diinginkan.
Banyaknya larutan stok yang dibuat tergantung kebutuhan.
III.METODELOGI

A. Waktu dan Tempat


Pelaksanaa praktikum ini dilaksanakan pada senin,27 september 2021 pukul
13.00-14.40 WIB secara daring dirumah masing-masing.

B. Alat dan Bahan


Adapun alat-alat yang digunakan diantaranya: timbangan
analitik,Erlenmeyer,hot plate stirrer dan plate strirrer,magnetic strirrer,botol
wadah larutan stok,label,dan aluminium foil atau kertas.

Bahan-bahan yang digunakan antaranya:senyawa kimia unsur hara makro


NH4NO3,KNO3,CaCL2.2H2O,KH2PO4,FeSO4.7H2O dan Na2EDTA dan
aenyawa unsur hara mikro
Mn.SO4.4H2O,ZnSO4.7H2O,H3.BO3,KI,e,CuSO4.5H2O,NaMoO4.2H2O,C
oCl2.6H2O.

C. Prosedur Kerja
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
A. Pembuatan larutan stok unsur hara makro
1. NH4NO3 1 1t (100 x konsentrasi)
a) Siapkan NH4NO3 sebanyak 165 g,
b) Masukkan NH4NO3 tersebut kedalam gelas piala yang berisi akuades
700ml, aduklah hingga merata,
c) Larutan pada no 2 Lalu dipindahkan kedalam labu ukur berukuran 1 lt,
dan tepatkan hingga volumenya 1 lt.
d) Pindahkan larutan no 3. Itu kedalam botol reagen berukuran 1 lt, dan beri
label dengan nama stok NH4NO3
e) Untuk membuat media sebanyak 1 It diperlukan larutan stok NH4NO3.
sebanyak 10 ml

2. KN031!t(100xkonseatrasi)
a) Timbanglah garam KNC3 sebanyak 190 g
b) Sampai no 4, lakukan seperti pada pembuatan stok NH4NO3
c) Untuk membuat I It media diperlukan larutan stok KNO;3 sebanyak 10 ml

3. CaC12.2H2O 1 It(100x konsentrasi


a) Timbang garam CaC12.2H2O sehanyak 44 g,
b) Sampai no 4, lakukan seperti pada pernbuatan stok KNO3
c) 3 Untuk membuat 1 It media diperlukan Iarutan stok CaCl2.2H2O sebanyak
10ml

4. MgSO4.7H2O 1 It (100 x konsentrasi)


a) Timbang garam MgSO4.7H2O sebanyak 37 g
b) Sampai no 4, lakukan seperti pada pembuatan stok KNO3
c) Untuk membuat 1 It media diperlukar larutan stok MgSO4.7H20
sebanyak 10 ml

5. KIH2P04 1 It ( 100x konsentrasi)


a) 1.timbang garam KH2PO4 sebanyak 17 g
b) 2. sampai no4. Lakukan seperti pada pembuatan stok KNO3
c) untuk membuat 1 It media diperlukan 1 lt larutan stok KH2PO4 sebanyak
10ml.

6. FcSO4.71I2O dan Na2EDTA 1 It (100x konsentrasi)


a) Timbang garam FeSO4.7H20 sebanyak 2,7 g dan Na2EDTA sebanyak 3,73g
b) Sampai no 4 lakukan seperti pembuatan stok KNO3, mula-mula larutkan
kedua garam tersebu: pada tempat terpisah, untuk melarutkan Na2EDTA
diperlukan pamanasan 40-60 oC selama beberapa menit
c) Kemudian kedua larutan garam tersebut disatukan dalam wadah sama
d) Untuk membuat 1 It media diperlukan larutan stok FeSC4.7H20 dan
NaEDTA sebanyak 10 ml.

B. Pembuatan Larutan Stok Hara Miero 1 It (100x Konsentrasi)


Jumlah unsur hara micro yang di perlukan dalam pembuatan media sangatlah
sedikit.Oleh sebab itu, larutan stoknya dapat dibuat sebagai larutan stok
campuran. Cara membuatnya adalah sebagai berikut:
1. Timbanglah bahan-bahan sumber hara mikro di bawah ini dengan timbangan
analitik yang teliti a) MnSO4.4H2O (2.23 g), b) ZnSO4.7H2O (0.86 g), c)
H3.BO3 (0.62 g ), d) KI (0.083 g),e) CuSO4.5H20 (0.0025 g),
f)Na2.MoO4.2H20(0.025 g) dan g) CoC12.6H20(0.0025 g).
2. Masukkan satu per satu semua bahan tersebut ke dalam gelas piala yang telah
berisi 700 ml aquades,
3. Setelah semua bahan terlarut, pindahkan ke dalam labu takar 1 it dan tepatkan
hingga volume 1 It,
4. Kemudian pindahkan lagi ke dalam botol reagendan di beri label Stok Hara
Mikro,
Setiap pembuatan 1 It media memerlukan larutan stok mikro sebanyak 10 ml.
IV.PEMBAHASAN

 Cara menentukan konsentrasi larutan stok hara makro mikro

Dalam pembuatan larutan stok berkaitan dengan konsentrasi kepekatannya


terhadap pemakaian pada tiap medianya :

1. Ppm (part per million)


2. Mg/l
3. M (Molaritas)=mol/l =bobot molekul (g/l)

Dimana : 1ppm =1 mg/l

1M =103 mM =106 µM

Konsentrasi suatu larutan dapat diperbesar atau yang sering disebut


dengan kepekatannnya dan diperkecil atau disebut diencerkan. Pemekatan
larutan dapat dilakukan dengan cara memperbesar zat terlarut per satuan
volume yang sama atau melarutkan zat yang sama pada volume larutan
yang lebih kecil. Biasanya pemekatan konsentrasi media untuk larutan
stok dan pengenceran setiap media dari bahan stok dapat menggunakan
persamaan :

Vstok x C stok =Vmedia x Cmedia

Dimana : Vstok = Volume larutan stok (ml)

Cstok = Konsentrasi larutan stok ( xCm)

Vmedia = Volume larutan media (ml,liter)

Cmedia =Konsentrasi media (mg/l,ppm,M)


 Pembuatan larutan stok
Pembuatan larutan stok adalah diawali dengan penimbangan media komponen
penyusun larutan stok dengan menggunakan timbangan analitik. Setelah
dilakukan penimbangan sesuai dengan kebutuhan yaitu berdasarkan kepekatan
atau konsentrasi yang dinginkan, maka dilakukan proses pelarutan dengan
menggunakan aquades murni yang tidak mengandung ion. Untuk larutan stok
yang terdiri lebih dari satu persenyawaan maka proses pelarutan dilakukan
pada tempat yang berbeda hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya reaksi
kimia antara masing-masing persenyawaan misalnya reaksi penggaraman
yang dapat meyebabkan degradasi atau penurunan dari larutan stok itu sendiri.

Jelaskan fungsi larutan stok pada media

Fungsi larutan stok pada media adalah sebagai berikut:

1. Menghemat pekerjaan menimbang bahan media setiap kali ingin membuat


media
2. Mempermudah pemakaian yang hanya sedikit ,
3. Mempermudah akurasi dalam penimbangan senyawa kimia agar tidak terjadi
kesalahan.
4. Pembutan larutan stok dimaksudkan untuk memberi kemudahan pekerjaan
dalam pembutan media selanjutnya
5. Mengatasi kesulitan penimbangan dalam jumlah yang sangat kecil
6. Mengurangi kerusakan bahan kimia akibat terlau sering dibuka dan ditutup

 Perhitungan dalam pembuatan larutan stok berkaitan konsentrasi


kepekatannya terhadap pemakaian pada tiap media
Aturan perhitungan dalam pembuatan larutan stok berkaitan dengan
konsentrasi kepekatannya terhadap pemakaian pada tiap media yaitu:

1. Konsentrasi kepekatan 20x, 100x, atau 1000x itu mempengaruhi jenis


konsentrasi Mg/liter tiap dosis unsur hara makro, mikro ataupun vitamin. Jadi
untuk pemakaian 1, 2, atau 3 liter media itu mempengaruhi kepekatan atau
konsentrasi dari kandungan unsur hara makro dan mikronya.
Contoh:

Diketahui: Senyawa KJ dalam 1-Liter medium MS perlu 83 mg.


Pertanyaan :
A. Berapa mg KJ yg diperlukan untuk membuat larutan stok KJ sebanyak
100 ml.,dengan konsentrasi 20 kali lebihpekat.
B. Berapa ml larutan stok tersebut diatas( 100ml) harus diambil, untuk
membuat 1- Liter media .
Jawab:
A. 83 Mg per 1 liter 20x lebih pekat
83 Mg x 20 = 1660 per liter
1000 ml = 83 x konsetrasi kepekatan
10 ml = 8,3 x 20
= 166 ppm
B. 83 Mg/10 = 8.3
100 ml = 8,3 x 20
100 ml = 166 Mg/ml
Jadi untuk membuat 1 liter dibutuhkan 166Mg/ml

Itu adalah contoh jika pemakaian 1 liter, jika pemakaian 2 dan 3 pun cara
perhitungan yang dipakai sama seperti diatas namun dikalikan terlebih dahulu.
Misal pemakaian senyawa KJ dalam 2 liter medium Ms adalah 16,6 Mg/ 2
liter dan pemakaian senyawa KJ dalam 3 liter medium Ms adalah 24,9 Mg/ 3
liter.
2. Perliter media Mempengaruhi jenis konsentrasi mg/l per dosis hara
makro,mikro,ataupun vitamin misalnya Na4NO3 permg/l 1650/gram untuk 1
liter. Dengan 20 kali konsentrasinya maka kepekatan dari larutan stok tersebut
20 kali lebih diperbesar.
3. Misalkan pemakaian 2 atau 3 liter media juga mempengaruhi kepekatan dan
konsentrasinya dari kandungan unsur hara makro dan
mikronya,misalkan:unsur hara media MS akan membuat media 2 liter maka
pemakaian untuk larutan NH4NO3 dalam 20 kali konsentrasi misalkan
diketahui hasil 50 ml untuk 1 liter maka hasilnya untuk 2 liter pemakaian
50x2=100 ml.
4. Larutan stok dapat dibuat untuk 25, 50, 100 kali dan seterusnya. Unsur hara
makro dapat dibuat 20 kali kepekatan untuk satu liter media. Untuk unsur
mikro dapat dibuat 100 kali kepekatan dalam satu liter media dan vitamin
dapat dibuat 1000 kali kepekatan dalam satu liter media.
V.KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Prinsip dasar dalam pembuatan media adalah penyediaan larutan stok yang
akan digunakan untuk membuat berbagai media perlakuan.
2. Dalam pembuatan larutan stok, dibutuhkan ketelitian dalam melakukan
penimbangan dan pencampuran bahan kimianya. Bahan kimia yang ditimbang
harus sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan, serta tidak boleh
dikurangi maupun dilebihkan karena akan berpengaruh terhadap
keseimbangan pertumbuhan tanaman. Untuk memudahkan dalam pembuatan
media dan menghemat pekerjaan menimbang bahan kimia secara berulang-
ulang dan menghindari penimbangan dalam jumlah yang sangat sedikit,
diperlukan larutan stok dari masing-masing komposisi yang diinginkan.
Banyaknya larutan stok yang dibuat tergantung kebutuhan.
3. Konsentrasi suatu larutan dapat diperbesar atau disebut juga dipekatkan dan
diperkecil atau disebut diencerkan. Pemekatan larutan dapat dilakukan
dengan cara memperbesar zat terlarut per satuan volume yang sama atau
melarutkan zat yang sama pada volume larutan yang lebih kecil.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraito,Aisyah YU,2015,SELEKSI IN VITRO EKSPLAN SETENGAH BIJI


KEDELAI VARIETAS TAHAN TANAH KERING MASAM
MENGGUNAKAN KANAMISIN, Jurnal MIPA 38 (1) (2015): 1-6 Jurnal
MIPA http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JM, ISSN 0215-9945,
Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia.

Fauziyah,Rosita H,2018,Lilium longiflorum Plant Growth with a combination of


Naphthylacetic Acid (NAA) and 6- Benzylaminopurine (BAP) In
Vitro,JOURNAL TROPICAL CROP SCIENCE AND TECHNOLOGY
Volume 1 | Nomor 2 | Oktober | 2019. e-ISSN: 2656-4742 78 Volume 1 |
Nomor 2 | Oktober | 2019. e-ISSN: 2656-4742 ,Universitas
Diponogoro,Semarang,Jawa Tengah.

Hamidah,Idah,etc.al,2020,Validasi Media Pembelajaran Alat Peraga Sintesis Protein


Berbahan Baku Limbah Plastik, Vol. 1, No.2, Desember 2020, hal. 42-51,
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Wiralodra, Indramayu, Indonesia.

Rindang Dwiyani,KULTUR JARINGAN TANAMAN, ISBN: 978-602-8409-44-5,


Pelawa Sari “Percetakan & Penerbit” Jl. Antasura 33, Peguyangan,
Denpasar Barat 80115, Bali

Sari,Nopita,2014,PEMBUATAN LARUTAN STOK DAN MEDIA VW (Vacin and


Went),Universitas Jambi,Jambi.

Syahid, Sitti Fatimah , Hadipoentyanti Endang,2017,Protokol Perbanyakan Benih


Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Secara In Vitro, ISBN 978-979-548-
051-8 ,Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perkebunan,Bogor,Jawa Barat.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai