Oleh :
2017061020
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
LEMBAR PENGESEHAN
Tujuan Praktikum : Untuk Mengetahui cara pembuatan larutan stok hara makro
dan mikro.
NPM : 2017061020
Kelompok : 3 (Tiga)
Menyetuhui,
Asisten
Goniatun Nurudzolam
NPM:1917061007
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Dalam pembuatan media, langkah pertama adalah membuat larutan stok dari
media terpilih. Penggunaan larutan stok menghemat pekerjaan menimbang
bahan yang berulang–ulang setiap kali membuat media.Untuk membuat
medium kultur jaringan, biasanya menimbang setiap komponen bahan kimia
yang terdapat pada resep medium dasar. Langkah ini kurang praktis karena
memakan banyak waktu dan mengurangi kecepatan. Selain itu timbangan yang
digunakan untuk menimbang sejumlah kecil bahan kimia kadang-kadang tidak
tersedia. Kendala ini dapat dibatasi dengan pembuatan larutan stok terlebih
dahulu, kecuali untuk unsur mikronya. Jadi perlu membuat larutan stok untuk
unsur mikro, besi, vitamin, hormon, dan mio-inositol (Hendaryono dan
Wijayani, 2007.) .
Larutan stok merupakan larutan yang berisi satu atau lebih komponen media
yang konsentrasinya lebih tinggi daripada konsentrasi kompenen tersebut dalam
formulasi media yang akan dibuat. Larutan stok biasanya dibuat dengan
konsentrasi 10, 100 atau 1000 kali lebih pekat. Jika larutan stok dibuat,
pembuatan media dapat dilakukan dengan cara mengambil sejumlah larutan stik
sehingga konsentrasinya menjadi sesuai dengan yang terdapat pada formulasi
media yang dikehendaki (Yusnita, 2003).
Hara makro (macro nutrient) adalah unsur hara esensial yang dibutuhkan dalam
jumlah banyak oleh tanaman, yaitu nitrogen (N), posfor (P), kalium (K),
kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). N merupakan komponen dalam
pembentukan protein dan asam amino dalam tubuh tanaman, juga merupakan
elemen pada beberapa koenzim. P merupakan komponen pembentukan asam
nukleat (DNA dan RNA) serta dibutuhkan sebagai sumber energi transfer. K
dibutuhkan untuk mengatur potensial osmotik sel tanaman. Ca untuk sintesis
dinding sel, fungsi membran dan berperan dalam aktifnya signal sel. Mg
merupakan kofaktor enzim dan komponen klorofi l. S adalah komponen
beberapa asam amino dan beberapa kofaktor enzim.
Hara mikro adalah unsur hara esensial yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
oleh tanaman, yaitu ferum/zat besi(Fe), manganese (Mn), zinc (Zn), cobalt
(Co), copper (Cu) dan molybdenum (Mo). Fe merupakan komponen
cytochrome yang berperan dalam Kultur Jaringan Tanaman 22 transfer electron.
Mn adalah kofaktor enzim, Zn berperan dalam sintesis klorofi l dan juga
merupakan kofaktor enzim. Co adalah komponen beberapa vitamin. Cu
merupakan kofaktor enzim dan berperan dalam reaksi transfer elektron. Mo
juga merupakan kofaktor enzim dan komponen dari enzim nitrate reductase.
Baik hara makro maupun hara mikro, keduanya diberikan dalam bentuk garam
inorganik. Gula Jenis gula yang umum digunakan dalam kultur in vitro adalah
sukrosa, jumlahnya berkisar 2-3 % atau 20-30 gram/liter media. Selain sukrosa,
beberapa jenis gula lainnya adalah laktosa, galaktosa, maltosa , glukosa dan
fruktosa. Gula diberikan pada media kultur sebagai sumber karbohidrat untuk
respirasi karena tanaman kultur bersifat heterotroph, tidak dapat melakukan
fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat. Respirasi menghasilkan energi
yang digunakan oleh sel tanaman untuk melakukan pembelahan sel. Dengan
demikian gula ditambahkan pada media kultur sebagai sumber energi.
Zat pengatur tumbuh. Ada dua golongan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang
digunakan dalam kultur in-vitro, yakni golongan auksin dan sitokinin. ZPT
golongan auksin yang biasa digunakan dalam kultur in-vitro adalah: indole-3-
acetic acid (IAA), indole-3- butricacide (IBA), 2,4-dichlorophenoxy-acetic acid
(2,4-D) dan naphthalene- acetic acid (NAA). ZPT dari golongan sitokinin
adalah: BA (Benzyladenine), BAP (6-benzyloaminopurine), 2- iP (isopentenyl
adenine), kinetin (6-furfurylaminopurine), Zeatin (6-4-hydroxy-3-methyl-trans-
2-butenylaminopurine) dan TDZ (thidiazuron). Rasio kedua golongan ZPT
akan mempengaruhi arah morfogenesis yang terjadi pada kultur
Prinsip dasar dalam pembuatan media adalah penyediaan larutan stok yang
akan digunakan untuk membuat berbagai media perlakuan. Larutan stok
disimpan di dalam lemari pendingin agar tidak mudah rusak dan mencegah
terdegradasinya bahan-bahan kimia oleh mikroba penyebab kontaminasi.
Pembuatan larutan stok harus dilakukan dengan cermat, sebab larutan stok yang
terlalu pekat akan mengalami pengendapan di lemari es, dan larutan stok yang
terkontaminasi tidak boleh digunakan lagi (Anonim2 , 2012).
Larutan stok yang digunakan di Laboratorium Kultur Jaringan Obat yaitu stok
unsur makro, stok unsur mikro, vitamin dan zat pengatur tumbuh. Stok hara
makro dan mikro dapat disimpan dalam jangka waktu 4-8 minggu sedangkan
stok vitamin lebih singkat, hanya 1-2 minggu. Adanya larutan stok yang
tersedia, pembuatan media dapat dilakukan dengan teknik pengenceran dan
pencampuran. Dalam pembuatan larutan stok, dibutuhkan ketelitian dalam
melakukan penimbangan dan pencampuran bahan kimianya. Bahan kimia yang
ditimbang harus sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan, serta tidak
boleh dikurangi maupun dilebihkan karena akan berpengaruh terhadap
keseimbangan pertumbuhan tanaman. Untuk memudahkan dalam pembuatan
media dan menghemat pekerjaan menimbang bahan kimia secara berulang-
ulang dan menghindari penimbangan dalam jumlah yang sangat sedikit,
diperlukan larutan stok dari masing-masing komposisi yang diinginkan.
Banyaknya larutan stok yang dibuat tergantung kebutuhan.
III.METODELOGI
C. Prosedur Kerja
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
A. Pembuatan larutan stok unsur hara makro
1. NH4NO3 1 1t (100 x konsentrasi)
a) Siapkan NH4NO3 sebanyak 165 g,
b) Masukkan NH4NO3 tersebut kedalam gelas piala yang berisi akuades
700ml, aduklah hingga merata,
c) Larutan pada no 2 Lalu dipindahkan kedalam labu ukur berukuran 1 lt,
dan tepatkan hingga volumenya 1 lt.
d) Pindahkan larutan no 3. Itu kedalam botol reagen berukuran 1 lt, dan beri
label dengan nama stok NH4NO3
e) Untuk membuat media sebanyak 1 It diperlukan larutan stok NH4NO3.
sebanyak 10 ml
2. KN031!t(100xkonseatrasi)
a) Timbanglah garam KNC3 sebanyak 190 g
b) Sampai no 4, lakukan seperti pada pembuatan stok NH4NO3
c) Untuk membuat I It media diperlukan larutan stok KNO;3 sebanyak 10 ml
1M =103 mM =106 µM
Itu adalah contoh jika pemakaian 1 liter, jika pemakaian 2 dan 3 pun cara
perhitungan yang dipakai sama seperti diatas namun dikalikan terlebih dahulu.
Misal pemakaian senyawa KJ dalam 2 liter medium Ms adalah 16,6 Mg/ 2
liter dan pemakaian senyawa KJ dalam 3 liter medium Ms adalah 24,9 Mg/ 3
liter.
2. Perliter media Mempengaruhi jenis konsentrasi mg/l per dosis hara
makro,mikro,ataupun vitamin misalnya Na4NO3 permg/l 1650/gram untuk 1
liter. Dengan 20 kali konsentrasinya maka kepekatan dari larutan stok tersebut
20 kali lebih diperbesar.
3. Misalkan pemakaian 2 atau 3 liter media juga mempengaruhi kepekatan dan
konsentrasinya dari kandungan unsur hara makro dan
mikronya,misalkan:unsur hara media MS akan membuat media 2 liter maka
pemakaian untuk larutan NH4NO3 dalam 20 kali konsentrasi misalkan
diketahui hasil 50 ml untuk 1 liter maka hasilnya untuk 2 liter pemakaian
50x2=100 ml.
4. Larutan stok dapat dibuat untuk 25, 50, 100 kali dan seterusnya. Unsur hara
makro dapat dibuat 20 kali kepekatan untuk satu liter media. Untuk unsur
mikro dapat dibuat 100 kali kepekatan dalam satu liter media dan vitamin
dapat dibuat 1000 kali kepekatan dalam satu liter media.
V.KESIMPULAN
1. Prinsip dasar dalam pembuatan media adalah penyediaan larutan stok yang
akan digunakan untuk membuat berbagai media perlakuan.
2. Dalam pembuatan larutan stok, dibutuhkan ketelitian dalam melakukan
penimbangan dan pencampuran bahan kimianya. Bahan kimia yang ditimbang
harus sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan, serta tidak boleh
dikurangi maupun dilebihkan karena akan berpengaruh terhadap
keseimbangan pertumbuhan tanaman. Untuk memudahkan dalam pembuatan
media dan menghemat pekerjaan menimbang bahan kimia secara berulang-
ulang dan menghindari penimbangan dalam jumlah yang sangat sedikit,
diperlukan larutan stok dari masing-masing komposisi yang diinginkan.
Banyaknya larutan stok yang dibuat tergantung kebutuhan.
3. Konsentrasi suatu larutan dapat diperbesar atau disebut juga dipekatkan dan
diperkecil atau disebut diencerkan. Pemekatan larutan dapat dilakukan
dengan cara memperbesar zat terlarut per satuan volume yang sama atau
melarutkan zat yang sama pada volume larutan yang lebih kecil.
DAFTAR PUSTAKA