PENDAHULUAN
Latar Belakang
terhadap flora dan fauna untuk memperbaiki mutu yang lebih baik dari jenis atau
kromosom yang biasa disebut diploid (2n). Individu diploid yang menghasilkan
secara in vivo dapat dilakukan dengan cara merendam bibit, akar tanaman atau
kecambah, maupun dengan penetesan kolkisin pada pucuk kecambah atau bibit.
kolkisin dapat menyebabkan efek samping pada tanaman yang diberi perlakuan
tetapi ada satu akibat dari poliploidi yang tetap adalah adanya penambahan ukuran
sel. Data yang memuat tentang variasi jumlah kromosom (derajat ploidi) dan
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
variasi jumlah kromosom (derajat ploidi) dan pengaruhnya terhadap ukuran spora,
(Perwati, 2009).
2
poliploidi, dimana organisme memiliki tiga kali atau lebih set kromosom dasar
pada saat proses pembelahan sel sehingga sel mengandung jumlah set kromosom
genetik dan sekaligus digunakan sebagai salah satu metode pemuliaan tanaman,
dari 2x). kolkisin merupakan salah satu bahan kimia apabila diberikan pada
keadaan sel dengan penambahan satu atau lebih genom dari genom normal
Tujuan Praktikum
kromosom yang terdapat pada akar bawang merah (Allium cepa L.) yang
Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah sebagai salah satu syarat
TINJAUAN PUSTAKA
Poliploidi adalah keadaan bahwa individu memiliki lebih dari dua genom,
lebih banyak dijumpai pada tumbuhan. Kolkisin merupakan salah satu bahan
poliploidi. Poliploid adalah keadaan sel dengan penambahan satu atau lebih
genom dari genom normal diploid (2n). Tanaman hasil poliploidisasi akan
mempunyai ukuran bunga, buah, dan biji yang lebih besar, ukuran daun lebih
lebar dan tebal, warna daun lebih hijau, dan usia vegetatifnya lebih panjang
kolkisin digunakan pada konsentrasi yang tepat maka jumlah kromosom akan
Evolusi yang dipercepat pada tanaman tingkat tinggi dapat ditandai oleh
Umumnya jumlah kromosom pada tanaman adalah diploid, namun terdapat pula
Poliploidi adalah keadaan sel yang memiliki lebih dari dua genom dasar
(3x, 4x, 5x dan seterusnya), ditemukan banyak pada kingdom tanaman. Poliploidi
dapat berisikan dua atau lebih pasang genom dengan segmen kromosom yang
homolog. Perbedaan satu dengan yang lain pada sejumlah gen atau segmen
Desember 2019 pada pukul 13:00 wib sampai dengan selesai di Laboratorium
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah buku penuntun
sebagai penuntun praktikum, pulpen untuk menulis data, mikroskop sebagai alat
praktikum, kaca preparat sebagi tempat objek yang akan diamati dengan
mikroskop, penggaris untuk menggaris buku gambar, deck glass untuk penutup
objek yang ada di preparat, pinset umtuk menjepit bahan bahan, bunsen untuk
mensterilkan alat dan bahan, pipet tetes untuk memindahkan larutan, pensil
sebagai alat untuk menyemprotkan alkohol ke kaca preparat, dan petridish sebagai
praktikum.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah akar tanaman
bawang merah (Allium cepa L.) sebagai bahan praktikum yang diamati, literatur
sebagai referensi bacaan, kertas untuk tempat data, buku gambar untuk tempat
Prosedur Praktikum
Diambil akar tanaman bawang yang telah direndam dan dipotong akar
penghapus pensil
PEMBAHASAN
Poliploidi adalah keadaan sel yang memiliki lebih dari dua genom dasar
(3x, 4x, 5x dan seterusnya), ditemukan banyak pada kingdom tanaman. Poliploidi
dapat berisikan dua atau lebih pasang genom dengan segmen kromosom yang
homolog. Hal ini sesuai dengan literatur Friska dan Daryono (2017) yang
menyatakan bahwa Poliploidi adalah keadaan bahwa individu memiliki lebih dari
terhadap flora dan fauna untuk memperbaiki mutu yang lebih baik dari jenis atau
organisme sebelumnya. Hal ini sesuai dengan literatur Muamar (2013) yang
menyatakan bahwa Salah satu teknik pemuliaan untuk perbaikan sifat adalah
perakitan poliploidi.
Secara garis besar terdapat dua macam poliploidi hasil manipulasi yaitu
digunakan pada konsentrasi yang tepat maka jumlah kromosom akan meningkat,
secara morfologi ukurannya lebih besar (baik itu daun, batang, bunga, buah dan
inti sel) sehingga diharapkan mutunya lebih baik dibandingkan dengan tanaman
yang tidak diberi perlakuan menggunakan kolkisin (tanaman diploid). Hal ini
9
sesuai dengan literatur Sutarno dan Setyawan (2002) yang menyatakan bahwa
Apabila kolkisin digunakan pada konsentrasi yang tepat maka jumlah kromosom
konsentrasi terlalu tinggi maka penampilan tanaman menjadi lebih jelek, sel – sel
banyak yang rusak atau bahkan menyebabkan tanaman mati. Hal ini sesuai
dua atau lebih pasang genom dengan segmen kromosom yang homolog,
KESIMPULAN
1. Poliploidi adalah keadaan sel yang memiliki lebih dari dua genom dasar
3. Secara garis besar terdapat dua macam poliploidi hasil manipulasi yaitu
sel – sel banyak yang rusak atau bahkan menyebabkan tanaman mati.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, S.E. Parjanto dan Supriadi. 2009. Pengaruh Kolkisin Terhadap Fenotipe
Dan Jumlah Kromosom Jahe (Zingiber Officinale Rosc.). Staf
Pengajar. Fakultas Pertanian. Universitas Muria Kudus.
Friska, M dan Daryono, B.S. 2017. Derajat Ploidi Jahe Merah (Zingiber officinale
Roxb. var. rubrum Rosc.) Hasil Induksi Dengan Kolkisin. Program
studi Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Graha
Nusantara Tor Simarsayang. Padangsidimpuan. Sumatera Utara.
Muammar, A. 2013. Analisis Fenotip Dan Ploidi Tanaman Melon (Cucumis Melo
L.) Kultivar Hikadi Hasil Perendaman Ekstrak Daun Tapak Dara
(Catharanthus Roseus [L] G. Don.). Universitas Gadjah Mada.
Perwati, L.K. 2009. Analisis Derajat Ploidi dan Pengaruhnya Terhadap Variasi
Ukuran Stomata dan Spora pada Adiantum raddianum. Laboratorium
Ekologi dan Biosistematik. Jurusan Biologi FMIPA Undip.
Sutarno, S dan Setyawan, A.D. 2002. Induksi Poliploidi Bawang Merah (Allium
ascalonicum L.) dengan Pemberian Kolkisin. Jurusan Biologi FMIPA
UNS Surakarta Surakarta 57126.