Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

GENETIKA PERTANIAN

ACARA IV
PENCANDRAAN TANAMAN

Ma’ruf Agung Dwisaputra – 20/462546/PN/16976 – A3

INTISARI

Pencandraan merupakan usaha untuk megetahui dan mencatat bentuk morfologi tanaman yaitu
tentang tanda atau ciri sesuatu tanaman. pemuliaan tanaman merupakan kegiatan. Pemuliaan
tanaman adalah kegiatan mengubah susunan genetik individu maupun populasi tanaman untuk
suatu tujuan. Pemuliaan tanaman terdiri atas tiga aspek, yaitu keragaman, seleksi, dan hibridisasi.
Penampilan fenotipik suatu organisme ditentukan oleh faktor genetik dan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan tempat organisme tersebut hidup. Karekter morfologi tumbuhan yang dapat diamati
adalah karakter daun, batang, bunga, buah dan akar. Dalam praktikum pencandraan tanaman
yang dilakukan pada tanggal 24 Maret 2021 di Laboratorium Pemuliaan Tanaman. praktikum ini
dilakukan untuk mengetahui pencandraan tanaman yang dilakukan dengan cara mengamati
karakter morfologi pada tumbuhan yang diamati. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui
perbedaan-perbedaan karakter antar varietas dalam satu komoditas tanaman.

Kata kunci: (Pencandraan., Pemuliaan tanaman., Penampilan fenotipik., Karakter morfologi)

PENDAHULUAN

Dalam kegiatan pemuliaan tanaman terdiri dalam tiga aspek yaitu keragaman,
seleksi, dan hibridasi. Salah satu keterampilan khusus bagi pemulia tanaman adalah
pencandraan tanaman. Program pemuliaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengembangkan atau menghasilkan varietas baru dengan sifat unggul yang diinginkan.
Pemulia tanaman dapat membantu petani meningkat produksi pangan dengan membiakkan
kultivar baru dengan lebih baik disesuaikan dengan sistem pertanian pilihan mereka, tetapi
ini harus mampu menyediakan input pabrik yang diperlukan untuk tingkat produksi tanaman
yang dibutuhkan (Bradshaw. 2017). Karakterisasi merupakan salah satu kegiatan yang
penting dalam pemuliaan tanaman. Karakterisasi merupakan kegiatan awal pencandraan
tanaman yang dilakukan untuk mengetahui keragaman sifat pertumbuhan vegetatif dan
generatif maupun sifat morfologi tanaman yang bertujuan untuk meghasilkan diskripsi
tanaman (Nisa dan Rahmi. 2020). Karakterisasi adalah metode penting untuk identifikasi
keragaman genetik antar varietas. Genotipe suatu varietas dapat dengan mudah dibedakan
dengan karakterisasi morfologis, biokimia, dan molekuler.

Salah satu pendekatan penting dalam pemuliaan tanaman adalah hibridisasi yang
diikuti dengan seleksi. Pemilihan tetua yang tepat sangat penting untuk digunakan dalam
persemaian persilangan untuk meningkatkan rekombinasi genetik untuk potensi peningkatan
hasil. Studi tentang banyak karakter morfologi dalam plasma nutfah penting untuk menilai
perbedaan antar populasi serta untuk menilai potensi perkembangbiakannya. Sejumlah
besar variabel sering diukur oleh pemulia tanaman, beberapa di antaranya mungkin tidak
memiliki kekuatan diskriminatif yang memadai untuk evaluasi, karakterisasi, dan
pengelolaan plasma nutfah (Das et al. 2017).

Pencandraan dilakukan secara visual dengan mengamati penampilan fenotipik


tanaman pada lingkungan tertentu. Fenotipe dapat diartikan sebagai ciri-ciri suatu
organisme yang dihasilkan dari interaksi antara genotipe, lingkungan dan pengelolaan
tanaman. Phenomics melibatkan pengumpulan data fenotipe yang sesuai di berbagai tingkat
organisasi, untuk maju ke arah yang lebih karakterisasi lengkap ruang fenotipik yang
dihasilkan oleh genom atau kumpulan genom tertentu (Lobos et al. 2017). Faktor penilaian
berupa sifat-sifat agronomi, morfologi, serta kenampakan atau sifat lain yang menjadi penciri
dari suatu varietas dengan yang lainnya. Berbagai bagian tanaman yang dideskripsikan
antara lain adalah organ vegetatif yang mencakup akar, batang, dan daun, serta organ
generatif yang mencakup susunan bunga, buah, serta biji. Fungsi pencandraan tanaman
antara lain mengidentifikasi keragaman tanaman yang menjadi dasar untuk melakukan
seleksi dalam kegiatan pemuliaan tanaman, membedakan keragaman pada tingkat spesies,
serta sebagai panduan dalam pengamatan dan identifikasi plasma nutfah dengan berbagai
sifat penting.

Pisang merupakan tanaman rakyat yang dapat tumbuh di hampir seluruh tipe
agroekosistem, sehingga tanaman ini menduduki posisi pertama dalam hal luas bila
dibandingkan dengan tanaman buah lainnya. Secara morfologi tanaman pisang terdiri dari
akar (Radix), batang (Caulix), daun (Folium),bunga (Flos), buah (Frunctus) dan biji (Semen).
Karakterisasi pada berbagai jenis pisang memiliki perbedaan yaitu pada akar, batang; warna
batang semu, warna corak pada batang semu, tinggi batang dan diameter batang, daun;
bentuk tepi pelepah daun, warna tepi pelepah daun, bentuk pangkal daun, tipe kanal, corak
pada pangkal pelepah daun, warna corak pada pelepah daun, warna permukaan atas daun,
warna permukaan bawah daun, bunga; bentuk seludang ujung daun bunga pisang (daun
pelindung bunga) bentuk ujung jantung pisang, buah; jumlah sisir pertandan, panjang buah,
lingkar buah, dan biji (Sariamanah dkk. 2016). Identifikasi morfologi dimaksud untuk
mengkaji keragaman morfologi aksesi-aksesi yang diambil di lokasi dan bahan yang
digunakan adalah karakter batang yaitu: warna batang diameter batang, diameter kanopi,
tinggi tanamandan karakter daun (Iban dkk. 2017).

Tujuan dari praktikum pencandraan tanaman yang dilakukan yaitu


pertama,mengetahui teknik mencandra beberapa varietas tanaman berdasarkan karakter
morfologinya. Kedua, mengetahui perbedaan-perbedaan karakter antar varietas dalam satu
komoditas tanaman.

BAHAN DAN METODE

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2021 di Ruang Mendel,


Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Gadjah Mada. Pada peraktikum pencandraan tanaman ini di butuhkan bahan
berupa tanaman Pisang Ambon (Musa paradisiaca var.sapientum), Pisang Kepok ( Musa
acuminata B.C), Mangga (Mangifera indica L), dan Pepaya (Carica papaya). Untuk cara
kerja dari praktikum ini adalah pertama, tugas 1. mengamati karakter vegetatif dan generatif
(daun, batang, bunga, buah, biji) tanaman dalam spesies yang sama. Instruksi: diperhatikan
minimal 2 tanaman di sekitar saudara yang masih satu spesies, amati karakter vegetatif dan
generatifnya, lalu didokumentasikan (foto) perbedaannya pada lembar worksheet. Kedua,
tugas 2. mengamati karakter vegetatif dan generatif (daun, batang, bunga, buah, biji)
tanaman berbeda spesies. Instruksi: diperhatikan minimal 2 tanaman di sekitar saudara
yang berbeda spesies, amati karakter vegetatif dan generatifnya, lalu dokumentasikan (foto)
perbedaannya pada lembar workshee. Metode yang digunakan pada praktikum
pencandraan tanaman ini adalah data kualitatif dan kuantitatif hasil dari pencandraan
tanaman.

HASIL DAN PEMBAHSAN

1. Hasil

Nama Tanaman : Tanaman Pisang


Karakter yang
Dokumentasi
diamati
Spesies 1 : Spesies 2 :
Pisang Ambon (Musa Pisang Kepok ( Musa acuminata
Vegetatif
paradisiaca var.sapientum) B.C)
Daun

Warna daun: Hijau Warna daun: Hijau


Bentuk Daun: Bentuk Daun:
Keterangan
Panjang daun: 3,31 m Panjang daun: 2,65 m
Lebar daun : 73,9 cm Lebar daun : 75,1 cm

Batang

Keterangan Warna batang: Hijau kekuningan Warna batang: Hijau kekuningan


(Green yelow) (Green yelow)
Bentuk batang: Silinder Bentuk batang: Silinder
Panjang batang: 3,27 m Panjang batang: 3,56 m

Generatif Dokumentasi
Tidak Menemukan Jurnal

Bunga

Warna bunga: Warna bunga: Cream (Sunanadar


Bentuk bunga: dan Adi. 2018)
Keterangan Jenis bunga: Bentuk bunga: -
Jumlah petal: Jenis bunga: Homoklamid
Jenis penyerbukan : Jumlah petal: 1
Jenis penyerbukan: Entogami

Buah

Warna buah muda: Hijau Warna buah muda:Hijau


Keterangan Warna buah matang: Kuning Warna buah matang: Kuning
keputihan Ukuran buah : 16,6 cm
Ukuran buah :19,5 cm
Tidak Mendapatkan Jurnal Tidak Mendapatkan Jurnal
Biji

Warna biji : Warna biji :


Keterangan Ukuran biji: Ukuran biji:
Jenis perkecambahan: Jenis perkecambahan:
Tugas 2. Mengamati karakter vegetatif dan generatif (daun, batang, bunga, buah, biji)
tanaman berbeda spesies.
Karakter yang
diamati

Dokumentasi

Vegetatif
Tanaman 1
Mangga (Mangifera indica L)
Tanaman 2
Pepaya (Carica papaya)

Daun
Keterangan
Warna daun: Hijau (Dark Green)
Bentuk Daun: Oblong
Panjang daun: 25,4 cm
Lebar daun : 7,2 cm
Warna daun: Hijau (Dark green)
Bentuk Daun: Menjari (
Panjang daun: 34,3 cm
Lebar daun :60,4 cm

Batang
Keterangan
Warna batang: Coklat
Bentuk batang: Silinder
Panjang batang: 6,2 m (Medium)
Warna batang: Abu-abu kecoklatan
Bentuk batang: Silinder
Panjang batang: 5,3 m

Generatif
Dokumentasi

Bunga
Tidak Mendapatkan jurnal

Keterangan
Warna bunga: Bentuk bunga: Jenis bunga: Jumlah petal:
Jenis penyerbukan :
Warna bunga: Putih (White
Bentuk bunga:
Jenis bunga: Hemaprodit
Jumlah petal: 5
Jenis penyerbukan: Penyerbukan silang atau penyerbukan sendiri
Buah
Tidak Mendapatkan Jurnal

Keterangan
Warna buah muda:
Warna buah matang:
Ukuran buah :
Warna buah muda: Hijau
Warna buah matang: Kuning kejinggaan
Ukuran buah : 15,2 cm

Biji
Tidak Mendapatkan Jurnal
Keterangan
Warna biji :
Ukuran biji:
Jenis perkecambahan:
Warna biji : Hitam (Brown black)
Ukuran biji: 0,6 cm
Jenis perkecambahan: Hiogeal

2. Pembahasan
Pencandraan merupakan awal dalam proses klasifikasi. Dalam kegiatan
pencandraan tanaman tentunya perlu keahlian dalam menganalisis bagian-bagian
dari tanaman yang akan dicandra. Fungsi pencandraan tanaman antara lain
mengidentifikasi keragaman tanaman yang menjadi dasar untuk melakukan seleksi
dalam kegiatan pemuliaan tanaman, membedakan keragaman pada tingkat spesies,
serta sebagai panduan dalam pengamatan dan identifikasi plasma nutfah dengan
berbagai sifat penting. Pencandraan tanaman dapat dilakukan dengan mengamati
kenampakan fenotipik. Manfaat penyandraan tanaman dalam pemuliaan tanaman
antara lain untuk melakukan seleksi dalam kegiatan pemuliaan tanaman, untuk
menunjukkan adanya variabilitas pada tanaman dan untuk membedakan keragaman
yang ada pada tingkat spesies.Dalam pencandraan tanaman dibutuhkan acuan
seperti catatan deskriptif. Caratan deskriptif biasanya dikeluarkan oleh Biodiversity
International. Biodiversity International adalah badan internasional yang menangani
identifikasi dan konservasi plasma nutfah di dunia.
Dalam pengamatan fenotipik dapat dikelompokan dalam dua karakteristik
yaitu karakteristik kuantitatif dan kualitatif. Karakteristik kuantitatif adapt dipengaruhi
oleh lingkungan tanman tersebut berada dan karakter kuantitatif dapat dinyatakan
dengan satuan besaran seperti contoh tinggi tanaman, lebar daun, ukuran biji, dan
bobot buah. Sedangkan pada karekteristik kualitatif dapat dipengaruhi oleh gen yang
ada pada tanaman tersebut dan karakteristik kualitatif dapat dibatasi pada sekala
tertentu.
Dari hasil yang didapat saat pencandraan tanaman yang telah dilakukan
pada tanaman pisang yaitu Pisang Ambon (Musa paradisiaca var.sapientum), dan
Pisang Kepok ( Musa acuminata B.C) didaptakan hasil karakter vegetatif pada daun
tanaman ambon diperoleh warna daun hijau, panjang daun 3.31 m, dan lebar daun
73,9 cm. Sedangkan pada tanaman pisang kepok didapatkan warna daun hijau,
panjang daun 2,65 m, dan lebar daun 75,1 cm. Selanjutnya pada batang tanaman
ambon didapatkan data warna batang hijau kekuningan, bentuk batang silinder,
panjang batang 3,27 m. Sedangkan pada pisang kepok didaptkan warna batang
hijau kekuningan, bentuk batang silinder, dan panjang batang 3,56 m. Karakter
generatif pada tanaman pisang kepok diperoleh warna bunga cream, jenis bunga
homoklamid, jumlah petal satu, dan tipe penyerbukan serangga/entogami. Kemudian
pada buah pisang ambon didapatkan hasil warna muda hijau, warna masak kuning
keputih-putihan, dan ukuran buah 19,5 cm. Pada pisang kepok didapatkan hasil
warna buah muda hijau, warna masak kuning, dan ukuran buah 16,6 cm. Untuk
pengamatan biji saya tidak mendapati saat pengamatan maupun di jurnal. Dari data
diatas terdapat perbedaan pada karakter kuantitatif dan kualitatif. Perbedaan pada
karekter kuantitatif meliputi panjang daun pisang, lebar daun pisang, tinggi tanaman
pisang, ukuran buah. Untuk karakter kualitatif dapat dibedakan pada warna buah
matang.
Pada pencandraan berbeda spesies dilakukan pencandraan pada tanaman
Mangga (Mangifera indica L), dan Pepaya (Carica papaya). Pada terdapat perbedan
dari kedua tanaman karena berbeda spesies. Pada pengamatan yang telah
dilakukan pada karakter vegetatif didapatkan hasil bahwa pada daun mangga
berwarna hijau (Dark Green), bentuk daun Oblong, panjang daun 25,4 cm, dan lebar
daun 7,2 cm. Sedangkan pada tanaman pepaya diperoleh hasil pada daun pepaya
berwarna hijau (Dark Green), bentuk daun menjari, panjang daun 34,3 cm, dan lebar
daun 60,4 cm. Selanjutnya pada batang tanaman mangga berwarna coklat, dengan
bentuk silinder, dan tinggi batang 6,2 m (Medium), kemudian pada pepaya
didapatkan warna batang Abu-abu, Bentuk batang Silinder, dan tinggi batang 4,3 m.
Namun pada pengamatan kali ini saya tidak menemukan bagian, bunga, buah, dan
biji pada tanaman mangga. Tetapi pada tanaman pepaya saya menemukan bagian
bunga berwarna putih, jenis bunga hemaprodit, jumlah petal lima, dan tipe
penyerbukan silang maupun penyerbukan mandiri. Kemudian pada buah pepaya
memiliki warana muda hijau, warna masak kuning kejinggaan, dan ukuran buah 15,2
cm. Kemudian pada biji buah pepaya didapatkan hasil warna biji hitam (Brown
black), ukuran biji 0.6 cm, dan jenis perkecambahan Hipogeal. Dari data data diatas
tentu saja pada tanaman mangga dan pepaya memiliki banyak perbedaan dari daun,
batang, bunga, buah, dan biji. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan spesies
dari kedua tanaman tersebut. bahkan tanaman tersebut juga sudah berbeda genus
oleh karena itu keduanya memiliki perbedaan yang mencolok.

KESIMPULAN
Dari peraktikum pencandraan tananaman yang telah dilkikan dapat ditarik
kesimpulan bahwa pertama, proses pencandraan tanaman dapat dilakukan dengan
mengetahui morfologi dari tumbuhan. Dari pencandraan yang telah dilakukan kita dapat
mengetahui bagaimana cara mencandra tanaman berdasarkan karakteristik morfologi dari
tanaman Pisang Ambon (Musa paradisiaca var.sapientum), Pisang Kepok ( Musa
acuminata B.C), Mangga (Mangifera indica L), dan Pepaya (Carica papaya). Kedua, dengan
dilakukannya praktikum ini pada kita dapat mengetahui perbedaan karakteristik varietas
berbagai tanaman baik secara kuantitatif maupun kualitatif tanaman Pisang Ambon (Musa
paradisiaca var.sapientum), Pisang Kepok ( Musa acuminata B.C), Mangga (Mangifera
indica L), dan Pepaya (Carica papaya).

DAFTAR PUSTAKA

Bradshaw, John E. 2017. Plant breeding: past, present and future. Euphytica 213 (60): 1-12.

Das, Shantanu., Soumitra Sankar Das, Indrani Chakraborty, Nabarun Roy, Mallar Kanti
Nath, and Debojit Sarma. 2017. Principal component analysis in plant breeding.
Biomolecule Reports : 1-3.

Iban., Enny Adelina, dan Nirwan Sahiri. 2017. Identifikasi karakter morfologi dan anatomi
tanaman mangga (mangifera) di Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali.
e-J. Agrotekbis 5 (6): 668-673.

Lobos, Gustavo A., Anyela V. Camargo, Alejandro del Pozo, Jose L. Araus, Rodomiro Ortiz,
and John H. Doonan. 2017. Editorial: plant phenotyping and phenomics for plant
breeding. Frontiers in Plant Science 8 (2181): 1-3.

Nisa, Yonita Sholihatun., dan Rr Rahmi Sri Sayekti. 2020. Koleksi dan karakterisasi karakter
kualitatif 4 aksesi lokal tanaman gambas (Luffa acutangula L.). Agrinova: Journal of
Agriculture Innovation 3 (2) : 19-22.

Sariamanah, Wa Ode Sitti ., Asmawati Munir, dan Ahdiat Agriansyah. 2016. Karakterisasi
morfologi tanaman pisang (Musa paradisiaca L.)di Kelurahan Tobimeita Kecamatan
Abeli Kota Kendari. J. Ampibi 1(3): 32-41.

Sunandar, Ari., dan Adi Pasah Kahar. 2018. Karakter morfologi dan anatomi pisang diploid
dan triploid. Scripta Biologica 5(1): 31–36.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai