Anda di halaman 1dari 11

II.

PENYANDRAAN TANAMAN

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Penyandraan tanaman merupakan usaha untuk mengetahui dan
mencatat bentuk morfologi tanaman yaitu tentang tanda atau suatu ciri dari
tanaman. Dalam melakukan penyandraan tanaman kita hanya melakukan
deskripsi morfologi tumbuhan pada bagian luar dalam arti sempit. Karena
yang dikemukakan terutama bentuk dan susunan luar dari tumbuhan, maka
disini akan diuraikan bentuk tumbuhan, susunan, serta fungsi dari masing-
masing bagian.
Pemuliaan tanaman yang terdiri atas tiga gatra, yaitu variabilitas,
seleksi, dan hibridisasi membutuhkan kemampuan khusus dalam
pencandraan tanaman oleh para pelakunya. Fungsinya antara lain adalah
untuk menunjukkan adanya variabilitas pada tanaman, untuk membedakan
keragaman yang ada pada tingkat spesies, serta sebagai langkah dalam
pengamatan dan identifikasi plasma nutfah dengan berbagai sifat penting.
Pencandraan secara visual dengan melakukan evaluasi terhadap penampilan
fenotipik tanaman pada lingkungan tertentu, dengan faktor penilaian berupa
sifat- sifat agronomi, morfologi, serta kenampakan atau sifat lain yang
menjadi pembeda antara suatu varietas dengan varietas lainnya.
Praktikum pencandraan tanaman ini selain mengamati bentuk
morfologi tanaman juga menghitung masing masing bagian tanaman tersebut.
Pencandraan tanaman memberikan pengetahuan tentang ukuran dan bentuk
morfolgi yang dapat dicapai oleh suatu varietas tanaman. Sehingga akan lebih
mudah dalam memilih suatu varietas untuk digunakan karena dengan
pencandraan tanaman dapat pula dilakukan seleksi varietas terhadap tanaman
yang akan dibudidayakan
Berdasarkan dari penjelasan tersebut, maka perlu dilakukan
praktikum penyandraan tanaman supaya praktikan dapat mengetahui cara
penyandraan suatu tanaman serta dapat mengetahui bentuk morfologi suatu
tanaman. Selain itu dengan praktikum ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman kepada mahasiswa dalam membedakan karakteristik dari setiap
tanaman.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum pemuliaan tanaman acara II tentang Penyandraan
Tanaman adalah agar mahasiswa dapat menggambarkan bentuk morfologi
suatu ras tanaman.
B. Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Pemuliaan Tanaman acara II tentang Pencandraan Tanaman
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 1 Oktober 2018 pukul 13.00 – 14.45
WIB bertempat di Laboratorium Ekologi dan Manajemen Produksi Tanaman,
Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bahan dan Alat
a. Alat
1) Penggaris
2) Kalkulator
3) Alat tulis
b. Bahan
1) Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea)
3. Cara Kerja
a. Mengamati bentuk umum tanaman (pohon, perdu, semak, dan rumput –
rumputan)
b. Mengamati akar tanaman (tunggang, serabut)
c. Mengamati dan mengukur bagian – bagian batang seperti :
1) Panjang batang
2) Internodia
d. Mengamati dan megukur bagian – bagian daun seperti :
1) Panjang daun
2) Lebar daun
e. Mengamti dan menghitung bagian – bagian biji seperti :
1) Jumlah biji per polong
2) Jumlah polong per tanaman.
f. Membuat tabel pengamatan (Batang, daun, biji)
g. Menganalisis semua data parameter, menghitung Sd dengan rumus :
∑(𝑥−)2
Sd : √𝑛(𝑛−1)
h. Menghitung kisaran panjang (max) : x + Sd, dan kisaran terpendek (min)
: x– Sd.
C. Tinjauan Pustaka
Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan famili Leguminoceae yang
berasal dari Amerika Selatan. Kebutuhan akan kacang tanah (Arachis hypogaea)
meningkat sejalan dengan kenaikan pendapatan dan jumlah penduduk, tetapi
produksi kacang tanah per hektarnya belum mencapai hasil yang maksimum.
Hal ini disebabkan faktor tanah sebagai media tanam yang semakin keras (rusak)
akibat tingginya dosis penggunaan pupuk anorganik, serta unsur P yang kurang
tersedia bagi tanaman akibat fiksasi Al pada tanah masam dan Ca pada tanah
alkali. Azolla dapat membantu memperbaiki sifat fisik, kimia serta biologi tanah
sehingga bagi pertumbuhan tanaman (Permana 2013).
Kacang tanah dalam dunia tumbuhan, tanaman kacang tanah
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L. (Latada et al 2013)
Pencandraan atau pertelaan (deskripsi, deskriptio) merupakan teknik
penggambaran sifat-sifat tumbuhan dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi
dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, manfaat dari golongan
tumbuhan yang dimaksud. Identifikasi tumbuhan, biasanya dimulai dari sel – sel
tumbuhan yang menyusun jaringan, organ, sistem organ, dan satu
individutumbuhan yang lengkap. Bagian – bagian yang merupakan struktur
pokok morfologi tumbuhan yang dapat diamati adalah akar, batang, daun, bunga,
buah,dan biji (Suweta 2013).
Pencandraan merupakan proses awal klasifikasi. Hal yang dilakukan
dalam proses ini adalah identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk hidup
lainnya. Penyandraan dilakukan guna untuk mengamati tingkah laku, bentuk
morfologi, anatomi, dan fisiologi pada makhluk hidup. Hasil penyandraan
kemudian diteruskan ke tingkat pengelompokan makhluk hidup. Dasar
pengelompokannya adalah ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan makhluk
hidup yang diamati (Susilawati et al. 2012).
Tubuh kacang tanah tersusun atas organ akar, batang, daun, bunga, buah
dan biji. Perakaran tanaman kacang tanah terdiri atas akar lembaga (radicula),
akar tunggang, dan akar cabang (radix lateralis). Batang tanaman kacang tanah
berukuran pendek, berbuku-buku dengan tipe pertumbuhan tegak atau mendatar.
Daunnya berbentuk lonjong,terletak berpasangan (majemuk), dan bersirip
genap. Tiap tangkai daun terdiri atas empat helai anak daun. Bunga tanaman
kacang tanah berbentuk kupu-kupu, berwarna kuning dan bertangkai panjang
yang tumbuh dari ketiak daun. Fase berbunga biasanya berlangsung setelah
tanaman berumur 4-6 minggu. Buah kacang tanah berbentuk polong dan
dibentuk di dalam tanah. Polong kacang tanah berkulit keras, berwarna putih
kecoklat-coklatan. Tiap polong berisi satu sampai tiga biji atau lebih. Biji kacang
tanah berberntuk agak bulat sampai lonjong, terbungkus kulit biji tipis berwarna
putih, merah atau ungu (Rukmana 2012).
Setiap organ penyusun tanaman dapat dikatakan sebagai struktur dengan
fungsi yang saling berbeda. Identifikasi tanaman pada umumnya dimulai dari
sel-sel tanaman yang menyusun jaringan, organ, sistem organ dan satu indidvidu
yang lengkap. Oleh karena itu, dalam mempelajari hal tersebut lebih diutamakan
mengetahui bentuk luarnya yang dikenal dengan morfologi tanaman. Bagian-
bagian yang merupakan struktur pokok morfologi tanaman yang dapat diamati
adalah akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Setiap struktur yang dimiliki
suatu tanaman berbeda dengan struktur yang dimiliki oleh tanaman lain (Rosanti
2013).
2. Pembahasan
Penyandraan tanaman menurut Suweta (2013) ialah suatu upaya untuk
mengenal dan mengetahui deskripsi morfologi dan sifat suatu tanaman.
Pengenalan yang utama ialah pada nama ilmiah tanaman daripada nama
lokalnya, karena nama ilmiah sering digunakan sebagai pedoman ketika
terjadi perselisihan untuk menentukan suatu jenis tanaman. Praktikum
Penyandraan tanaman dilakukan untuk mengetahui bentuk ras morfologi
suatu tanaman.
Fungsi dari penyandraan menurut Pantilul (2012) untuk menunjukan
adanya variabilitas pada tanaman. Melakukan seleksi dalam kegiatan
pemuliaan tanaman, untuk membedakan keragaman yang ada pada tingkat
spesies, serta sebagai langkah dalam pengamatan dan identifikasi plasma
nutfah dengan berbagai sifat penting. Penyandraan secara visual dengan
melakukan evaluasi juga dapat berfungsi agar kita mengerti morfologi suatu
tanaman. Misalnya dengan melihat bagaimana bentuk sistem perakarannya,
bentuk daun, batang, bunga dan organ tubuh tumbuhan yang lainnya yang
mendukung pertumbuhan.
Bahan yang digunakan pada praktikum penyandraan tanaman yaitu
menggunakan tanaman kacang tanah. Tanaman kacang tanah merupakan
tanaman semusim dan sering dibudidyakan diwilayah Indonesia yaitu
dilahan tegalan maupun diahan sawah. Kacang tanah memiliki daun
majemuk bersirip ganda. Tangkai daun agak panjang, tiap tangkai terdiri
atas 4 anak daun. Sedangkan, buah pada kacang tanah berbentuk polong.
Setelah terjadi pembuahan, bakal buah yang disebut ginofora tumbuh
memanjang. Ginofora ini merupakan bakal jadi polong. Ujung ginofora
yang runcing mula-mula mengarah ke atas, tetapi setelah tumbuh, ujung
ginofora mengarah ke bawah kemudian masuk ke dalam tanah.
Pertumbuhan memanjang ginofora akan terhenti setelah terbentuk polong.
Menurut Kasno (2014) tanaman kacang tanah termasuk dalam famili
Papilionaceae dengan ordo Rosales. Sistematika tanaman kacang tanah
digolongkan kepada Diviso: Spermatophyta, Subdiviso: Angiospermae,
Klass: Dicotyledoneae, Famili: Papilionaceae, Genus: Arachis, Spesies:
Arachis hypogaea.
Praktikum kali ini melakukan pencandraan pada tanaman kacang
tanah. Pertama melakukan pencandraan pada daun kacang tanah.
Pencandraan yang dilakukan yakni dengan mengukur panjang daun dan
lebar daun kacang tanah. Panjang rata-rata daun batang utama yaitu 6,54 cm
sedangkan daun batang lateral yakni 6,66 cm. Sedangkan lebar daun batang
utama 3,18 cm dan lebar daun batang lateral 2,98 cm.
Selanjutnya melakukan pencandraan pada batang kacang tanah.
Pencandraan yang dilakukan yakni dengan mengukur panjang batang dan
internodia batang kacang tanah. Rukmana (2010) menyatakan bahwa batang
tanaman kacang tanah berukuran pendek, berbuku-buku dengan tipe
pertumbuhan tegak atau merumpun. Pada awalnya batang tumbuh tunggal,
namun lambat laun bercabang banyak seolah-olah merumpun Diketahui
panjang batang utama 31,04 cm sedangkan panjang batang lateral 32 cm.
Untuk panjang internodia diketahui panjang batang utama 4,38 cm
sedangkan panjang batang lateral 4,16 cm.
Pencandraan selanjutnya pada jumlah polong kacang tanah.
Pencandraan yang dilakukan yakni dengan menghitung banyak polong per
tanaman dan banyak biji per polong kacang tanah. Menurut Marzuki (2013)
bahwa polong kacang tanah berkulit keras dan berwarna putih kecoklatan
dan setiap polong mempunyai 1-4 biji. Polong terbentuk setelah terjadi
pembuahan. Setelah dilakukan pencandraan diketahu bahwa terdapat rata-
rata 13 jumlah polong kacang tanah per tanaman. Jumlah biji 1 yakni 1,4,
jumlah biji 2 yakni 11,2 sedangkan jumlah biji 3 rata-rata 0,2 per tanaman.
Praktikum ini juga menentukan simpangan baku. Simpangan baku
adalah cara yang digunakan untuk mengetahui keragaman suatu kelompok
data dengan satuan yang mengikuti data yang digunakan. Standar deviasi
dari sebaran data rata-rata disebut standar error. Data yang semakin kecil
nilai rata-rata semakin mendekati nilai yang sesungguhnya (nilai tengah dari
populasi). Dasar penggunaan standar deviasi untuk mengetahui besarnya
sebaran data satu varietas dari satu karakter terhadap nilai tengah
∑(𝑋−𝑋̅ )2
populasinya/beberapa varietas. Simpangan baku adalah s = . Nilai s
𝑛

ini dikatakan masih belum bebas dari bias (free from bias) dan karena kita
bekerja dengan data dari contoh (statistik) dan berdasarkan pengacakan
√∑(X − 𝑋̅ ) 2
serta sudah cukup penentuan (n-1) saja, maka Sd = 𝑛(𝑛−1)

Hasil pengamatan dan analisis data yang diperoleh menunjukkan


adanya variasi nilai dari standar deviasi, kisaran terpanjang dan kisaran
terpendek. Menurut Sutaryo (2014), semakin besar nilai standar deviasi
maka data sampel semakin menyebar (bervariasi) dari rata-ratanya. Standar
deviasi pada panjang batang utama adalah sebesar 0,46 dan pada panjang
batang lateral adalah 0,59. Standar deviasi pada panjang internoda batang
utama adalah 0,17 dan pada panjang internoda batang lateral adalah 0,18.
Standar deviasi pada panjang daun batang utama adalah 0,05 dan pada
panjang daun batang lateral adalah 0,07. Standar deviasi pada lebar daun
batang utama adalah 0,02 dan pada lebar daun batang lateral adalah 0,02.
Standar deviasi untuk jumlah polong per tanaman kacang tanah adalah 0,32.
Standar deviasi pada jumlah biji satu per polong kacang tanah adalah
sebesar 0,1, berbiji dua sebesar 0,43 dan berbiji tiga sebesar 0,18 .
D. Kesimpulan
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang pencandraan tanaman kacang tanah
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a) Proses penyandraan memudahkan pemulia tanaman dalam
mengidentifikasi setiap bagian tanaman dan dalam melakukan
perkembangbiakan dan pemuliaan tanaman budidaya
b) Kacang tanah memiliki daun majemuk bersirip ganda. Tangkai daun
agak panjang, tiap tangkai terdiri atas 4 anak daun. Sedangkan, buah
pada kacang tanah berbentuk polong
c) Pencandraan kacang tanah yang dilakukan meliputi mengamati batang,
akar, daun, buah (polong) dan biji.
d) Berdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan rata – rata setiap
sampel tanaman kacang panjang memiliki batang utama dan batang
lateral yang panjang, memiliki polong yang banyak dan memiliki daun
yang tidak terlalu lebar.
e) Rata-rata banyak polong per tanaman didapatkan hasil yakni 13 polong.
Jumla rata-rata biji per polong paling banyak pada jumlah biji 2.
2. Saran
Saran untuk praktikum pada acara ini yaitu memberikan penjelasan
lebih tentang cara menyandra tanaman dan tentang rumus- rumus yang
digunakan untuk perhitungan.
Daftar Pustaka

Kasno H. 2014. Karakteristik varietas unggul kacang tanah dan adopsinya oleh
petani.Malang: Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Ubi.
Latada KY, Bahua MI, Jamin FS. 2013. Respon pertumbuhan dan produksi
tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) melalui pemberian pupuk
phonska. J Agroekoteknologi 4(1): 1-20
Mazuki R. 2013. Bertanam kacang tanah. Niaga Swadaya: Jakarta
Pantilul L I, Feky R M, Nio SA ,Dingse P. 2012. Respons morfologi dan anatomi
kecambah kacang kedelai (Glycine max (L.) Merill) terhadap intensitas
cahaya yang berbeda. Manado: Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas
Sam Ratulangi.
Rosanti 2013.Morfologi tumbuhan. Jakarta: Erlangga.
Rukmana R 2012. Kacang tanah. Yogyakarta: Kanisius.
Sutaryo B. 2014. Penampilan agro-morfologi dan parameter genetic 12 genotip padi
di sawah berpengairan teknis. J Ilmu Pertanian 17(1): 13-24.
Suweta. 2013. Revitalisasi istilah tumbuhan langka dalam pengajaran bahasa Bali
sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup (kajian ekolinguistik). J Bumi
Lestari 13 (1) : 206 – 312.

Anda mungkin juga menyukai