Anda di halaman 1dari 4

STUDIUM GENERALE

Materi 1 oleh Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D. :


Tantangan nasional : 
(1). Demokratisasi dan transformasi sosial. 
(2) Kesenjangan, kemiskinan, pemenuhan Kesehatan, dan capaian pendidikan. 
(3) Kebutuhan dasar pangan dan sandang masih banyak bergantung impor. 
(4) Ketersediaan infrastruktur belum memadai. 
(5) Industri manufaktur tergantung lisensi asing. 
(6) Bahan baku industri masih banyak impor. 
(7). Bahan baku obat-obatan masih 90% impor. 
(8) Industri ekstraksi belum berkembang, hasil tambang banyak belum diolah dalam negeri9
Dampak Revolusi Industri 4.0
Industri 4.0 membawa dampak di Indonesia. Dampak baik seperti penggunaan otomasi di dunia
industri, peluang 27-46 juta pekerjaan baru dapat lahir dengan 10 juta diantaranya belum pernah
ada, dan menguatkan sikap2 yang Tangguh seperti adaptif, agile learners, self directed, dll.
Tridharma Perguruan Tinggi dan daya saing bangsa
Peran unik dari perguruan tinggi adalah pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Mata rantai yang putus (broken link) tantangan bagi dunia pendidikan adalah mata rantai yang
putus antara kompetensi yang diajarkan dengan kebutuhan dan kemajuan di dunia kerja.
Banyak jalan menuju kompetensi unggul:
Prescriptive dan Self-Directed & Flexible.
Kampus Merdeka untuk SDM unggul. Terdapat 9 kegiatan kampus merdeka yaitu pertukaran
mahasiswa, magang, mengajar di sekolah, penelitian, proyek kemanusiaan, kewirausahaan,
studi/proyek mandiri, membangun desa, dan bela negara. -
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
2. Mandiri
3. Ber
 Perguruan tinggi menjadi mata air dalam penyediaan sumber daya manusia yang unggul
Pokoknya, industri itu dipengaruhi oleh masyarakat. Nah masyarakat khususnya para
Mahasiswa.
 Mahasiswa penting
 Dosen penting
 Sarjana perlu, pekerjaan tu tujuan akhir
Saling menghargai satu sama lain harus dikembangkan dalam kehidupan
Kesantunan merupakan salah satu nilai budaya timur yang harus dilestarikan
Pembelajaran MKWK yang kontekstual, aktual dan millennial
Millennial: value driven, digitally connected, challenge
Dibangun melalui asosiasi
Lingkungan: post truth society -harus kritis, 
-        Active learning :
o        Case base, project base, problem based learning
o        Flipped classroom
-        Fact Finding, literature critics, complex problem solving, teamwork, cross-disciplinary
-        Cross disciplinary capstone design
-        Contoh : capstone project menyelesaikan masalah nyata di makassar, melalui observasi,
pencarian dan pendalaman fakta, analisa data, kajian literatur, case-base project secara
kelompok, solusi lintas keilmuan
 
 Menyelesaikan masalah nyata di masy
Covid dan karakter Pancasila: relawan pendidikan cth mengajar dari rumah
 Kampus sebagai tempat lahirnya pemimpin bangsa
3 catatan penting prof nizam
1. Bangsa kita memiliki keunggulan terutama karena bangsa kita adalah bangsa yang
kreatif, aspek kreativitas tdk kalah dgn bangsa lain. Kreativitas
2. dibangun dalam pembelajaran mkwk dgn cara berpikir kritis. Dalam konteks
menjaga sikap santun. Kesantunan harus dibangun sesuai  karakter pancasila 
3. Pendekatan pembelajaran mkwk oleh dosen pada mahasiswa generasi milenial
friendly, akrab, dan mudah dipahami mahasiswa. Tidak lepas dr teknologi
Narasumber 2 : Ibu Prof. dr. Ova. Emilia, M.Med. Ed., Ph.D., SpOG(K), Dekan FKKMK
UGM
Ada 9 pilar yang harus ditegakkan untuk menghadapi Covid-19
Pilar 1
country level coordinating, planning and monitoring
Universitas mnjr pengawal, menuntut keputusan level provinsi = pengabdian msy
Pilar 2
Risk communication and community engagement
 Komunikasi dan keterlibatan masyarakat sangat penting.  Satgas covid dan
platform khusus diadakan untuk menyediakan informasi bagi masyarakat.
 Bentuk upaya UGM: HPU, Tropmed, CFHC-IPE FK-KMK UGM, webinar,
KKN, konsultasi psikologi
Pilar 3
Surveillance, rapid response teams, and case investigation
Sinkronisasi informasi kesehatan, 
Screening online
Di Tingkat kampus, ugm punya satgas sendiri dengan melibatkan mahasiswa
membuat isolasi mandiri
mengembangkan call center khusus covid
membuat system tracing dan mobilitas kasus (Gnose, modeling dan aplikasi covid 19)
Pilar 4
Point of entry, international travel and transport
 Memberlakukan PSBB
 Menunda perjalanan
 Di UGM, semua mahasiswa belajar daring dan mahasiswa dari luar daerah
dianjurkan tetap di daerahnya, penyediaan logistic dan kuota internet bagi
mahasiswa
Pilar 5
Laboratories
 Indonesia : terdapat 205 laboratorium di provinsi dan kabupaten
 UGM mendirikan laboratorium diagnosis Covid-19
 Pembuatan bilik swab 
Pilar 6
Infection prevention and control
 Kesadaran masyarakat tentang pencegahan kesehatan masyarakat:
menjaga jarak fisik, sering mencuci tangan, dan etika pernafasan
 Fasilitas Kesehatan / Rumah Sakit:
-          Memperkuat pencegahan dan pengendalian infeksi
-          Pelatihan untuk semua petugas kesehatan: cara memasang dan melepas
PPE, dan pembersihan lingkungan
-          Rumah Sakit Zonasi
-          Catat, laporkan, dan selidiki semua kasus infeksi terkait perawatan
kesehatan
Pilar 7
Case Management
 Adanya rumah sakit 
 Rumah sakit rujukan semakin bertambah
 Nakes semakin tenang dan percaya diri karena dapat tetap aman dalam menangani
covid dengan protokol yg tepat.
 Trial solidarity :pengembangan obat, pengembangan vaksin(merah putih)
Pilar 8
Operational support and logistic
 Covid-19 supply chain system (CSS)
 Penggalangan dana untuk biaya COVID
 UGM memproduksi dan mendonasikan PEE
 Sonjo (“tidak ada yang tertinggal”)
Pilar 9
Maintaining essential health services and system
 UGM berkontribusi menghasilkan pedoman di lingkungan kementerian, terutama
kementerian kesehatan.
Pilar 1-9 didasarkan pada Pancasila
Value of Vaccines

Nilai-nilai Pancasila selama pandemi yang muncul di masyarakat :
 Usaha
 Kolaborasi
 Tolong menolong
 Pengorbanan
 Menghormati perbedaan
 Meningkatnya rasa kepedulian
9 pilar tersebut menunjukkan bahwa semua pilar itu tidak akan berhasil apabila kita tidak
mendasarkannya pada nilai pancasila tersebut (di atas itu). Pancasila menjadi landasan kita untuk
ikhtiar dalam menyelesaikan persoalan bersama karena tidak mungkin dihadapi secara individu.
Pilar pilar tersebut relevan dengan pembangunan karakter pancasila di era pandemi COVID-19.
Masalah vaksin :
Mengapa yang diberi vaksin hanya dosen dan tendik?
Jawab : Pemberian vaksin disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat resiko penularan. Karena
mahasiswa masih muda dan low risk terhadap penularan, maka imun tubuhnya lebih baik dari
pada dosen dan tendik yang sudah tua dan beresiko tinggi.
Jelas tidak. Ini 90 an org sama semua gitu>? Wkwkw
Anj s
90
Kalo ngering

Anda mungkin juga menyukai