Anda di halaman 1dari 7

XI.

PEWARISAN EKSTRAKROMOSOMAL
A. Latar Belakang

A.1. Efek Maternal

Efek maternal merupakan efek tetua maternal pada zuriatnya, yang masa
pengaruhnya pendek. Biasanya, efek ini hanya berpengaruh pada satu generasi dan tidak
melibatkan DNA yang berasal dari luar nukleus. Efek maternal biasanya dibawa oleh
bahan yang dihasilkan oleh tetua betina dan diteruskan ke zuriatnya. Contohnya pada
pewarisan ulir kulit keong air Limnaea (Gambar 11.1). Arah ulir keong akan bergantung
pada orientasi pembelahan sel yang pertama kali dari perkembangan zigot, sitoplasma.
Penyebab pembelahan sel tersebut adalah maternal, karena berasal dari sel telur. Arah ulir
individu keong merupakan penampilan genotipe tetua maternalnya, bukan genotipenya
sendiri. Efek maternal berpengaruh pada individu zuriatnya dan berlaku hanya satu
generasi saja.

Gambar 11.1. Pewarisan Ulir Cangkang Keong

A.2. Pewarisan Sitoplasmik

Mandul jantan ditemukan dalam banyak spesies tumbuhan, dan merupakan contoh
terbaik untuk pewarisan sitoplasmik yang melibatkan mitokondria dan atau kloroplas.
Mandul jantan sitoplasmik dikendalikan oleh adanya sitoplasma steril. Bukti bahwa
mandul jantan diwariskan melalui sitoplasma dan bukan melalui genom inti pertama kali
diteliti oleh Marcus Rhodes melalui percobaannya pada tanaman jagung. Rhodes

87
menyerbuki tanaman jagung mandul jantan dengan jantan fertil, dan memperoleh seluruh
zuriat yang dihasilkan adalah mandul jantan. Selanjutnya zuriat tersebut disilangbalik
dengan jantan fertil selama beberapa generasi, namun tetap menghasilkan zuriat yang
mandul jantan. Penelitian ini menunjukkan bahwa karakter mandul jantan diwariskan
hanya melalui gamet betina. Persilangan resiprok masih dapat dilakukan karena tanaman
mandul jantan mampu menghasilkan sedikit polen. Ketika polen dari tanaman mandul
jantan dipakai untuk menyerbuki tanaman betina fertil, seluruh zuriat fertil.
Penggunaan mandul jantan sangat cocok untuk tanaman menyerbuk sendiri,
seperti padi. Pada umumnya padi hibrida dihasilkan dengan menggunakan tiga galur yaitu
galur A, galur B dan galur R. Galur A merupakan galur mandul jantan atau CMS
(Cytoplasmic Male Steril). Galur B merupakan galur pelestari atau pemelihara
(maintainer). Galur ini digunakan untuk melestarikan dan memperbanyak galur A. Secara
genetik, galur B identik dengan galur A, hanya berbeda pada sifat mandul jantannya.
Galur R merupakan galur pemulih kesuburan (restorer). Benih hibrida (F1) diproduksi
dengan melakukan persilangan galur A dengan galur R. Galur A dan galur R merupakan
galur-galur yang menghasilkan turunan terbaik dalam pengujian daya gabung, terutama
daya gabung khusus. Sedangkan perbanyakan galur A dilakukan dengan menyilangkan
galur A dengan galur B. Bagan produksi benih hibrida menggunakan tiga galur tersebut
disajikan pada Gambar 11.2.

CMS (A) maintainer (B) restorer (R)

rfrf rfrf RfRf

N N/S
S
×
×

Rfrf RfRf
rfrf rfrf
N S N/S
S
CMS (A) maintainer (B) HIBRIDA restorer (R)

Gambar 11.2. Bagan produksi benih hibrida menggunakan galur A, R dan B


B. LATIHAN SOAL:

B.1. Efek Maternal

1. Lihat Gambar berikut ini:

s/s
arah ulir ke kiri (sinistral)
a. Apa genotipe tetua betinanya?
a. +/+
b. +/s
c. s/s
b. Apa fenotipe turunannya?
a. dekstral
b. sinistral

2. Lihat Gambar berikut ini:

+/+
arah ulir ke kanan (dekstral)
a. Apa genotipe tetua betinanya?
a. +/+
b. +/s
c. s/s
b. Apa fenotipe turunannya?
a. dekstral
b. sinistral
3. Lihat Gambar berikut ini:

+/s
arah ulir ke kiri (sinistral)

a. Apa genotipe tetua betinanya?


a. +/+
b. +/s
c. s/s
b. Apa fenotipe turunannya?
a. dekstral
b. sinistral

4. Lihat Gambar berikut ini:

+/s
arah ulir ke kanan (dekstral)
a. Apa genotipe tetua betinanya?
a. +/+
b. +/s
c. s/s

b. Apa fenotipe turunannya?


a. dekstral
b. sinistral
B.2. Pewarisan Sitoplasmik

1. Lihat Gambar berikut ini:

a. Apa genotipe F1?


a. S Rf.rf
b. N Rf.rf
c. S rf.rf
d. N rf.rf
b. Apa fenotipe F1?
a. steril
b. fertil

2. Lihat Gambar berikut ini:

a. Apa genotipe F1?


a. S Rf.rf
b. N Rf.rf
c. S rf.rf
d. N rf.rf
b. Apa fenotipe F1?
a. steril
b. fertil
3. Lihat Gambar berikut ini:

a. Apa genotipe F1?


a. Semua S rf.rf
b. Semua S Rf.rf
c. S Rf.rf atau S rf.rf
d. S Rf.rf atau S Rf.Rf
b. Apa fenotipe F1?
a. Semua steril
b. Semua fertil
c. 1/2 steril 1/2 fertil
d. 3/4 fertil 1/4 steril

4. Lihat Gambar berikut ini:

a. Apa genotipe F1?


a. S Rf.rf
b. N Rf.rf
c. S rf.rf
d. N rf.rf

b. Apa fenotipe F1?


a. steril
b. fertil
5. Lihat Gambar berikut ini:

a. Apa genotipe F1?


a. 1/4 S Rf.rf, 1/2 S Rf.Rf, 1/4 S rf.rf
b. 1/4 S Rf.Rf, 1/2 S Rf.rf, 1/4 S rf.rf
c. 3/4 S Rf.rf, 1/4 S rf.rf
d. 1/2 S Rf.rf, 1/2 S rf.rf
b. Apa fenotipe F1?
a. Semua steril
b. Semua fertil
c. 1/2 steril 1/2 fertil
d. 3/4 fertil 1/4 steril

6. Tuliskan kemungkinan genotipe di sitoplasma dan genotipe di inti serta prediksikan


hasilnya (normal atau steril) jika dilakukan persilangan :
a. S rf rf x N Rf rf
b. S Rf rf x N Rf rf
c. N rf rf x S Rf rf
d. N Rf rf x S Rf rf
e. S Rf rf x S Rf rf
f. S Rf Rf x S rf rf

Anda mungkin juga menyukai