Oleh :
2017061020
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 2017061020
Jurusan :Biologi
Kelompok : 2 (Dua)
Menyetuhui,
Asisten
NPM:1817021009
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang diketahui bahwa sifat-sifat yang diwariskan oleh induk kepada
keturunanya dan Mendel melakukan membuat suatu model pewarisan sifat-
sifat tersebut yang kebenaranya diakui sampai saat ini yaitu dengan
mengunakan metode matematis yang membantu menganalisis data yang
dihasilkan.
Faktor keturunan pada setiap individu terdapat secara berpasangan dalam
bentuk unit. Mendel berpendapat bahwa pasangan tersebut terpisah secara
seimbang dalam bentuk komponen reproduksi jantan dan betina (gamet).
Dengan demikian, masing-masing karakter ini akan diwariskan pada generasi
berikutnya.
Dalam eksperimen yang dilakukan oleh Mendel menggunakan kacang ercis
Pisum sativum, Mendel menarik kesimpulan bahwa dua alel yang berlawanan
untuk sifat tertentu seperti fenotip tinggi dan pendek. Alasan Mendel memilih
kacang ercis dikarenakan kacang ercis mudah diamati fenotipnya, dapat hidup
relatif singkat.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Menunjukkan macam-macam penyimpangan rasio fenotip.
2. Untuk Menyebutkan jenis penyimpangan rasio fenotip.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Perbandingan genetis merupakan suatu cara membedakan dua hal atau tiga
hal berbeda dalam pewarisan sifat dari orang tua kepada keturunannya yang
akan menghasilkan perbandingan yang signifikan (Cahyono, 2010).Imitasi
perbandingan genetis adalahperbandingan yang dimiliki makhluk hidup
yang tidak dimiliki oleh orang lain karena memperhitungkan sifat genetik
yang dimiliki seseorang masing-masing berbeda(Cahyono, 2010).
Interaksi Gen
Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara genetik.
Selain mengalami berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya
peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap
hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi rasio fenotipe, tetapi
menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau
interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa interaksi gen pertama kali
dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah mereka mengamati
pola pewarisan bentuk jengger ayam (Suryo, 2011).
B. Langkah Kerja
A. Data Pengamatan
Adapun data pengamatan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
B. Pembahasan
Dari data diatas,diperoleh hasil bahwa kemungkinan atau peluang yang
dimiliki setiap gen berbeda. Dan setiap kemungkinan gen memiliki
peluang,namun persentase peluang tiap gen berbeda.
Gambaran tentang persentase gen-gen yang dibawa oleh gamet-gamet
akan bertemu secara acak (Random) juga berbeda. Dari data diatas
diperoleh hasil sebagai berikut:
monohibrid Dihibrid
Persilangan monohibrid
Persilangan dihibrid digunakan
digunakan untuk mempelajari
Penggunaan untuk mempelajari pewarisan
pewarisan pasangan alel
dua alel yang berbeda.
tunggal.
1. Alel ganda adalah fenomena adanya tiga atau lebih alel dari suatu gen.
Umumnya gen tersusun dari dua alel alternatifnya. Alel ganda dapat
terjadi akibat mutasi dan mutasi menyebabkan banyak variasi alel.
Gejala adanya dua atau lebih fenotipe yang muncul dalam suatu populasi
dinamakan polimorfisme.Alel letal adalah alel yang dapat menyebabkan
kematian bagi individu yang memilikinya. Alel letal resesif adalah alel
yang dalam keadaan homozigot resesif dapat menyebabkan kematian.
Contoh alel letal resesif adalah albino pada tumbuhan dan sapi bulldog.
Alel letal dominan adalah alel yang dalam keadaan dominan dapat
menyebabkan kematian. Contohnya ayam jambul.
2. Kriptomeri adalah sifat gen dominan yang tersembunyi, jika gen
tersebut berdiri sendiri, namun gen dominan tersebut berinteraksi
dengan gen dominan lainnya, maka sifat gen dominan yang tersembunyi
sebelumnya akan muncul. Contoh kriptomeri adalah persilangan pada
bunga Linaria maroccana yang menghasilkan perbandingan fenotipe
bunga ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4
3. KODOMINAN Merupakan ekspresi dua alel secara bersamaan yang
kemudian menghasilkan fenotip berbeda. Alel-alel kodominan ditulis
dengan huruf kapital dengan tambahan huruf lain di atasnya.
Kodominan juga dapat diartikan dengan hubungan antara dua versi gen
yang sama. Individu menerima versi gen, yang disebut alel, dari masing-
masing orangtua. Jika alel berbeda, alel dominan biasanya akan
diekspresikan, sedangkan efek alel lainnya, yang disebut resesif,
ditutupi. Tetapi ketika ada kodominan, maka kedua alel tidak resesif dan
fenotip dari kedua alel diekspresikan.
7. ALEL LETAL
Mula-mula, serbuk sari dan bunga pada tanaman berbuah polong hijau
diserbukkan pada putik bunga pada tanaman berbuah polong kuning.
Pada persilangan berikutnya cara tersebut diatas dibalik. Dari kedua
macam persilangan tersebut adalah ternyata didapatkan keturunan
F1 atau F2 yang sama (Suryo, 2011).
Nusantari, E., 2013. Jenis Miskonsepsi Genetika yang Ditemukan pada Buku Ajar
di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Sains. 1 (1): 59-60.
Oktarisna, F. A., Andy, S., Arifin, N. S., 2013. Pola Pewarisan Sifat Warna
Polong pada Hasil Persilangan Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris
L.) Varietas Introduksi dengan Varietas Lokal. Jurnal Produksi
Tanaman. 1 (2): 82-84.