Anda di halaman 1dari 21

BEBERAPA FENOMENA FISIKA DALAM TUMBUHAN:

ABSORBSI DAN DIFUSI


(Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan)

Oleh:

Okta Mardiana
2117021008

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tumbuhan mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi besar dan


berkembang dari zigot menjadi embrio, kemudian menjadi individu yang
mempunyai perangkat akar, batang, dan daun. Salah satu ciri organisme
yaitu tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan di artikan sebagai suatu proses
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel, proses ini terjadi secara
tidak bolakbalik (irreversibel). Pertumbuhan pada tumbuhan biji di awali
dari perkecambahan. Pada embrio atau lembaga terdapat plumula yang
tumbuh menjadi batang dan radikula yang tumbuh menjadi akar.
Perkecambahan pada akhir pertumbuhan membentuk akar, batang dan daun.
Perkecambahan merupakan proses dimana pertumbuhan dan perkembangan
dari embrio yang mengalami perubahan dimana plumula tumbuh dan
berkembang menjadi batang dan radikula tumbuh menjadi akar
(Khairuna, 2019).

Dalam aktifitasnya, tumbuhan selalu melakukan absorbsi air dari


lingkungannya. Namun demikian tumbuhan juga melakukan pelepasan air
berupa uap melalui seluruh permukaan daun, khususnya melalui stomata.
Mekanisme pemasukan dan pelepasan ini terjadi dalam mekanisme kontrol
keseimbangan cairan tubuh tanaman. Apabila absorbsi air dan pelepasan air
(transpirasi, gutasi) tidak seimbang maka tumbuhan akan terganggu, terlalu
banyak yang dilepaskan akan menyebabkan kelayuan apabila tidak dapat
diimbangi dengan pemasukan melalui proses absorbsinya (Suyitno, 2020).

Difusi adalah peristiwa perpindahan partikel dari lingkungan dengan


konsentrasi tinggi menuju lingkungan dengan konsentrasi rendah. Tekanan
hidrostatik pembuluh darah juga mendorong air masuk berdifusi melewati
pori-pori tersebut. Jadi difusi tergantung perbedaan konsentrasi dan tekanan
hidrostatik. Energi untuk proses difusi adalah energi kinetik yang normal
ditimbulkan akibat pergerakan suatu bahan (Kuntari dkk, 2019).

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati gejala fisika
(imbibisi, absorbsi, difusi) yang penting pada tumbuhan.
II. METODE PENELITIAN

II.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 25 Febuari 2023 di


Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

II.2 Alat dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu termometer,


breaker glass, pengaduk, desicattor, oven, lemari es, penggaris, dan
alumunium foil.
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu tepung
terigu, tepung beras, kacang hijau, kacang kedelai, biji jagung, methylen
blue atau tinta cina, larutan fuchsin dan akuades.

II.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah, sebagai
berikut:
A. Absorbsi
a. Pengaruh luas permukaan terhadap absorbsi
1. Masukkan 5 gram pasir halus dan kasar ke dalam 2 tabung reaksi 25
ml yang berbeda.
2. Ke dalam masing-masing tabung, tambahkan 15 ml 10 % tinta cina,
kemudian kocok hingga rata selama 5 menit.
3. Biarkan beberapa saat sampai partikel-partikel pasir mengendap.
4. Bandingkan intesitas warna air diatas pasir kasar dan halus.

B. Difusi
b. Pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan difusi
1. Siapkan masing-masing dua lempeng kertas buram dan hvs yang
sama ukurannya.
2. Beri tanda pada salah satu ujungnya.
3. Masing-masing kertas saring dicelupkan ke dalam larutan tinta cina
yang sudah disiapkan dalam beaker glasss dengan konsentrasi
berbeda (0,1 dan 0,01) sedalam tanda pada kertas buram dan kertas
hvs pada waktu yang bersamaan dan biarkan selama 2 menit.
4. Setelah 2 menit, lempengan kertas diangkat kemudian jarak
peresapan kedua larutan pada setiap lempeng kertas diukur.

c. Pengaruh sifat molekul terhadap kecepatan difusi


1. Siapkan lempeng kertas buram, minyak, dan hvs.
2. Masing-masing lempengan kertas dicelupkan pada larutan sukrosa
0,5 M dan NaCl 0,5 M sedalam tanda pada salah ujung lempeng
kertas secara bersamaan selama 30 menit.
3. Lakukan pengukuran jarak peresapan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Data Pengamatan

Adapun data pengamatan yang diperoleh dari praktikum ini adalah :


III.1.1 Data Pengamatan Absorbsi

Kecepatan Pengendapan
Kecepatan Pengendapan / de-

30
25
20 Pasir Kasar
Pasir Halus
15
tik

10
5
0
Kelompok 3 Kelompok 6 Kelompok 9

Intensitas Warna
6
Intensitas Warna

5
4
3 Pasir Kasar
2 Pasir Halus
1
0
Kelompok 3 Kelompok 6 Kelompok 9
Keterangan : 1 = biru terang, 2 = bening muda, 3 = biru, 4 = biru
tua, 5 = biru pekat
3.1.2 Data Pengamatan Difusi
6
5
4
3 Buram
HVS
2
1
0
K4 K2 K5 K7 K8

Grafik 1. Hasil pengamatan pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan difusi


menggunakan methylene blue 0,1%

4
Buram
3 HVS
2

0
K4 K2 K5 K7 K8

Grafik 2. Hasil pengamatan pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan difusi


menggunakan methylene blue 0,01%
12

10

8
Buram
6
HVS
4 Minyak

0
K4 K2 K5 K7 K8

Grafik 3. Hasil pengamatan pengaruh sifat molekul terhadap kecepatan


difusi pada glukosa 0,5 M

14
12
10
8 Buram
6 HVS
Minyak
4
2
0
K4 K2 K5 K7 K8

Grafik 4. Hasil pengamatan pengaruh sifat molekul terhadap kecepatan


difusi pada NaCl 0,5 M

III.2 Pembahasan

Absorpsi adalah proses penyerapan air dan unsur hara oleh tanaman berupa
ion-ion dari tanah ke dalam sel-sel akar, yang selanjutnya ditranslokasikan
melalui jaringanxylem ke seluruh bagian tumbuhan. Gerak zat menyebar
dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi yang
lebih rendah, atau dari daerah bertekana tinggi ke daerah yang tekanannya
lebih rendah, disebut difusi. Agar akar dapat menyerap zat maka air tanah
atau larutan tanah harus mencapai daerah rizhosfer.
Ada dua faktor penting yang memungkinkan akar memperoleh air dan hara
tanah, yaitu, intersepsi akar atau adanya kontak dengan akar dan adanya
aliran massa (mass flow) dalam tanah, yaitu aliran air (zat) yang terjadi
melalui prinsip difusi (Khairuna, 2019).

Proses difusi merupakan perpindahan molekul larutan berkonsentrasi tinggi


menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran.
Contoh sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lama
kelamaan cairan akan terasa manis. Difusi merupakan salah satu prinsip
yang menggerakkan partikel zat seperti CO2, O2 dan H2O masuk ke dalam
jaringan (Khairuna, 2019).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan absorsi yaitu tekanan


akar, kapilaritas, karakteristik daun.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi:
1. Konsentrasi
2. Tekanan
Pergerakan zat juga terjadi karena adanya beda tekanan antara dua daerah.
3. Ketebalan media
4. Berat atau sifat kimia molekul

Gerak zat menyebar dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke daerah


dengan konsentrasi yang lebih rendah, atau dari daerah bertekana tinggi ke
daerah yang tekanannya lebih rendah, disebut difusi. Agar akar dapat
menyerap zat maka air tanah atau larutan tanah harus mencapai daerah
rizhosfer. Ada dua faktor penting yang memungkinkan akar memperoleh
air dan hara tanah, yaitu, intersepsi akar atau adanya kontak dengan akar
dan adanya aliran massa (mass flow) dalam tanah, yaitu aliran air (zat)
yang terjadi melalui prinsip difusi (Khairuna, 2019).
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah bahwa hubungan luas
permukaan absorbsi partikel kecepatan di pasir kasar dan pasir halus
memiliki kecepatan yang berbeda yaitu 25 detik dan 11 detik dengan
intesitas warna yang berbeda juga. Sedangkan pada difusi, hasilnya bahwa
pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan difusi dengan konsentrasi 0,1%
dan konsentrasi 0,01% pada kertas hvs dan buram memiliki panjang yang
berbeda. Pada konsentrasi 0,1 panjang kertas hvs 1 cm dan buram 4,9 cm
sedangkan di konsentrasi 0,01% panjang hvs 1,5 cm dan buram 5,4 cm.
Serta pengaruh sifat molekul terhadap kecepatan difusi di larutan glukosa
menghasilkan kertas hvs 2,4 cm buram 9,9 cm dan minyak 3 cm . Jika pada
Nacl hvs memiliki panjang 2,1 cm buram 9,3 cm dan kertas minyak 3,1 cm
IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pada proses kecepatan pengendapan di pasir kasar lebih lama dibanding
pasir halus.
2. Difusi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsentrasi, tekanan,
ketebalan media, perbedaan konsentrasi dan berat atau sifat kimia molekul.
3. Semakin tebal media, maka difusi akan berjalan semakin lambat.
4. Semakin besar konsentrasi maka semakin cepat atau jauh pula jarak yang
ditempuh molekul air untuk berdifusi.
5. Kecepatan difusi pada larutan glukosa dan Nacl memilki perbandingan hasil
yang hampir sama
DAFTAR PUSTAKA

Khairuna, 2019. Diklat Fisiologi Tumbuhan. Program studi pendidikan biologi.


UIN: Medan.

Kuntari R. F dkk, 2019. Studi Proses Difusi melalui Membran dengan


Pendekatan Kompartemen. Jurnal Fisika dan Aplikasinya. 15 (2): 3-8.

Suyitno, 2020. Fisiologi Tumbuhan Dasar. Program Studi Biologi. Jurdik


biologi fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.
LAMPIRAN

Tabel 1. Hubungan luas permukaan terhadap absorbsi partikel


Kelompok Kecepatan Pengendapan Intensitas Warna
Pasir Kasar Pasir Halus Pasir Kasar Pasir Halus
3 25 detik 11 detik 4 4
6 24 detik 11 detik 5 4
9 25 detik 11 detik 4 4

Tabel 2. Percobaan dengan methylen blue

No Kecepatan Difusi
Tabung
0,1 0,01
Kertas Kertas Kertas Kertas
Hvs Buram Hvs Buram
1. 1 cm 4,9 cm 1,5 cm 5,4 cm

Tabel 3. Percobaan larutan glukosa

No Kecepatan Difusi
Tabung Glukosa
Kertas Kertas Kertas
Minyak Buram Hvs
1. 3 cm 2,4 cm 9,9 cm

Tabel 4. Percobaan larutan NaCl

No Kecepatan Difusi
Tabung NaCl
Kertas Kertas Kertas
Minyak Buram Hvs
1. 3,1 cm 2,1 cm 9,3 cm
SS JURNAL/BUKU

Khairuna, 2019. Diklat Fisiologi Tumbuhan. Program studi pendidikan biologi. UIN:
Medan.
Kuntari R. F dkk, 2019. Studi Proses Difusi melalui Membran dengan Pendekatan
Kompartemen. Jurnal Fisika dan Aplikasinya. Vol. 15, No. 2.
Suyitno, 2020. Fisiologi Tumbuhan Dasar. Program Studi Biologi. Jurdik biologi
fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri
Yogyakarta: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai