Anda di halaman 1dari 15

1

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam suatu populasi dapat dijumpai keanekaragaman pada setiap individu.Populasi terdiri atas kumpulan individu yang sejenis, oleh karena sejenis maka individu-individu tersebut haruslah memiliki ciri yang sama haruslah memiliki karakter taksonomi yang sama. Karakter-karakter tersebut ada yang bersifat kuantitatif dan ada pula yang kualitatif. Karakter kuantitatif merupakan karakter yang tidak pernah 100% sama antar individu dari suatu populasi alam, misalnya panjang, lebar tubuh, dan berat tubuh. Ciri yang sama dalam suatu populasi tidak selamanya 100%, dikarenakan oleh faktor lingkungandan genetika namun demikian masih tetap ada kisaran normalnya atau dapatdikatakan sering ditemui ada variasi dalam populasi. Variasi karakter dalam suatu populasi disebut juga variabilitas di antara individu.Adapun variabilitas antar individu memiliki dua karakter yaitu karakter kuantitatif (sesuatu yang dapatdiukur) dan karakter kualitatif (sesuatu yang tidak dapat diukur secara objektif).

Variabilitas dapat digambarkan dengan metode statistik, yaitu dengan mengukur dan menganalisis karakter parametrik individu. Dari hasil perhitungan varian atau deviasi standar dapat diketahui tingkat homogenitas atau heterogenitas sampel, serta hubungan antarvariabel tersebut dan seberapa besar pengaruhnya terhadap pengaruh lain.Modifikasi sifat suatu spesies disebabkan oleh factor lingkungan dikenal sebagai istilah bentuk tumbuh (growth form) dan tidak bersifat menurun.Yang harus diperhatikan disini adalah studi riwayat hidup ini bersifat relatif dan tidak bersifat mutlak.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan dari percobaan kali ini adalah mempelajari variabilitas diantara individu dan membandingkan sifat-sifat yang bervariasi tersebut pada dua spesies yang berbeda serta mempelajari hubungan antara sifat-sifat yang bervariasi tersebut.

I.

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Ewusie (1990), keanekaragaman dapat diartikan sebagai keadaan yang berbeda atau yang mempunyai berbagai perbedaan dalam bentuk sifat. Keanekaragaman spesies di daerah tropis dapat dilihat pada dua lingkaran, yaitu jumlah besar spesies dengan bentuk kehidupan serupa dan kehadiran banyak spesies dengan wujud kehidupan sangat berbeda yang tidak ditemukan di bagian dunia yang lain.

Keanekaragaman spesies dapat diambil untuk menandai jumlah spesies dalam suatu daerah tertentu atau sebagian jumlah spesies di antara jumlah total individu dari seluruh spesies yang ada. Hubungan ini dapat dinyatakan secara numerik sebagai indeks keragaman. Jumlah spesies dalam suatu komunitas adalah penting dari segi ekologis karena keragaman spesies tampaknya bertambah bila komunitas menjadi makin stabil. (Michael 1994).

Komunitas yang mengalami situasi lingkungan yang kurang menyenangkan dimana kondisi ekstrim terus-menerus, kadang kala atau secara berkala, cenderung terdiri atas

sejumlah spesies yang jumlahnya kecil tetapi berlimpah.Umumnya semakin curam gradien lingkungan, makin beragam komunitasnya karena batas yang tajam terbentuk oleh perubahan yang mendadak dalam sifat fisik lingkungan. Angka perbandingan antara jumlah spesies dan jumlah total individu dalam suatu komunitas dinyatakan sebagai keragaman spesies. Ini berkaitan dengan kestabilan lingkungan dan beragam dengan komunitas berbeda. Keragaman sangatlah penting dalam menentukan batas kerusakan yang dilakukan terhadap sistem alam oleh turut campurnya manusia (Bordach, 1977). Antar individu-individu sejenis memiliki karakter taksonomi yang sejenis,meliputi karakter kuantitatif adalah karakter yang diperoleh dari pengamatan dan biasanya berbentuk bilangan yang dapat dihitung Setiap populasi memiliki karakter yang spesifik diantaranya adalah kerapatan ( densitas ), angka kelahiran ( natalitas ), angka kematian ( mortalitas ) sebaran atau tagihan ( distribusi ) umur, pertumbuhan, sedangkan karakter genetik antara lain keadaptifan, ketegaran reproduktif dan presistensi, pola persebaran acak, mengelompok dan seragam (Darmawan, 2005).

Karakter kualitatif adalah karakter yang tidak dapat diukur secara objektif (misalnya baik, buruk, warna, dan sebagainya). Adanya variasi karakter dalam suatu populasi disebut pula dengan variabilitas antar individu yang dapat digambarkan dengan ragam cara Variabilitas merupakan suatu keadaan bervariasi yang berkecenderungan berubah menjadi bermacam-macam. Untuk menggambarkan variabilitas antar individu salah satu caranya adalah dengan deskripsi statistik. Karakter parametik

individu diukur dan dianalisis, seperti panjang, lebar, berat, dal sebagainya (Setiadi, 1990).

II.

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 11 April 2014 pukul 13.30 WIB di Laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah millimeter blok, mistar, saringan, selang, ember, air, ikan mas, dan akuarium plastik.

C. Cara Kerja 1. Menyediakan 4 buah aquarium dengan berlabel A-1, A-2, A-3, dan A-4 2. Mengisi aquarium dengan air

3. Mengukur panjang ikan (panjang awal) dengan millimeter blok. Panjang tubuh ikan adalah jarak lurus antara ujung moncong ikan sampai ujung ekor. 4. Membandingkan antara spesies satu dengan lainnya saat diukur panjangnya. 5. Menghitung rata-rata berat ikan dan coba simpulkan hasil pengukuran dan perhitungan yang diperoleh.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh data sebagai berikut: Kelompok A.Ikan Nila 1 3 5 7 9 B.Ikan Mas 2 4 6 8 10 5,85 cm 5,98 cm 5,6 cm 6,08 cm 5,69 cm 3,55 cm 1,96 cm 1,7 cm 1,95 cm 1,59 cm 4,56 cm 7,79 cm 4,55 cm 4,23 cm 4,69 cm 1,31 cm 1,44 cm 1,19 cm 1,33 cm 1,15 cm Rata-Rata Panjang Tinggi

B. Pembahasan

Dalam praktikum karakteristik spesies dan variabilitas diantara individu dilakukan uji variabilitas diantara individu ikan nila (Oreochromis niloticus) dan ikan mas (Cyprinus carpio). Sampel ikan mas yang digunakan dalam percobaan sebanyak 10 ekor untuk masing-masing kelompok di ambil secara acak, sehingga ada yang berukuran besar, sedang, dan kecil. Untuk menggambarkan variabilitas antar individu salah satu caranya adalah dengan deskripsi statistik. Pada cara statistika dengan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan interpresi data untuk dasar mengambil keputusan,karakter parametrik individu diukur dan dianalisis menggunakan metode statistik. Karakter yang sering digunakan dalam penelitian ekologi adalah panjang, lebar, berat, usia, dan jenis kelamin Data yang diambil dalam praktikum ini adalah panjang dan lebar.Panjang pada ikan mas diukur dari jarak antara moncong lurus melalui bagian tengah badan sampai garis proyeksi bagian ujung ekor terpanjang. Tinggi ikan diukur dari jarak bagian dorsal dan bagian ventral tepat di depan sisik punggung. Alat yang digunakan untuk mengukur besaran panjang dan lebar menggunakan millimeter blok.

Pada ikan nila kelompok 1 diperoleh rata-rata panjang dan tinggi ikan berturutturut adalah 4,56 cm dan 1,31 cm.Pada kelompok 3 rata-rata panjang dan tinggi ikan berturut-turut adalah 7,79 cm dan 1,44 cm. Pada kelompok 5 rata-rata panjang dan tinggi ikan berturut-turut adalah 4,55 cm dan 1,19 cm. Pada kelompok 7 rata-rata panjang dan tinggi ikan berturut-turut adalah 4,23 cm dan

10

1,33cm. Dan pada kelompok 9 rata-rata panjang dan tinggi ikan berturut-turut adalah 4,69 cm dan 1,15 cm.Sedangkan pada ikan mas kelompok 2 diperoleh ratarata panjang dan tinggi ikan berturut-turut adalah 5,85 cm dan 3,55 cm. Pada kelompok 4 rata-rata panjang dan tinggi ikan berturut-turut adalah 5,98 cm dan 1,96 cm. Pada kelompok 6 rata-rata panjang dan tinggi ikan berturut-turut adalah 5,6 cm dan 1,7 cm. Pada kelompok 8 rata-rata panjang dan tinggi ikan berturutturut adalah 6,02 cm dan 1,95 cm. Dan pada kelompok 10 rata-rata panjang dan tinggi ikan berturut-turut adalah 5,69 cm dan 1,69 cm. Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa antara panjang dan tinggi ikan mas satu maupun yang lain cukup beragam begitupun dengan ikan nila.

Menurut Bordach,Langler dan Miller Passino (1977), pengukuran pada ikan yaitu:

1. Panjang total atau panjang mutlak: jarak garis lurus antara ujung bagian caput (kepala) sampai ujung terakhir sirip ekor yang belakang apabila sirip ekor (pinna caudalis) mudah disatukan. 2. Fork length: jarak garis lurus antara ujung terdepan caput (kepala) hingga ujung terluar lekukan pinna caudalis. Pengukuran ini sering dilakukan pada jenis-jenis ikan tertentu yang kedua belahan pinna caudalisnya sukar disatukan karena keras. 3. Panjang baku: jarak garis lurus antara ujung terdepan caput hingga ujung terakhir tulang verterbre.

11

4. Tinggi tubuh: jarak garis lurus antara pangkal pinna dorsalis (sirip punggung) hingga pangkal pinnae abdominals (sirip perut).

Untuk menghitung sisik (squama) pada gurat sisi (linea lateralis) dimulai dari squama di belakang operculum (tutup insang) hingga squama pada permulaan pangkal caudal.

Ikan mas (Cyprinus carpio) termasuk jenis ikan konsumsi air tawar. Ikan mas memiliki badan berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil), memiliki dua pasang sungut serta warna badan yang sangat beragam. Di Indonesia sendiri, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni kancra, tikeu, tombro, raja, rayo, ameh atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya.Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik kecuali pada beberapa bagian tertentu yang hanya memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid (lingkaran). Klasifikasi ikan Mas adalah sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Chordata : Osteichthyes : Cypriniformes : Cyprinidae : Cyprinus

12

Spesies

: Cyprinus carpio

Secara umum, bentuk tubuh ikan nila panjang dan ramping, dengan sisik berukuran besar. Matanya besar, menonjol, dan bagian tepinya berwarna putih. Gurat sisi (linea lateralis) terputus di bagian tengah badan kemudian berlanjut, tetapi letaknya lebih ke bawah daripada letak garis memanjang di atas sirip dada. Sirip punggung, sirip perut dan sirip dubur mempunyai jari-jari lemah tetapi keras dan tajam. Mata nila tampak menonjol agak besar dengan bagian tepi berwarna hijau kebiru-biruan. Letak mulut terminal posisi sirip perut terhadap sirip dada thorocis, dan garis rusuk (linea lateralis) yang terputus menjadi dua bagian, letaknya memanjang di atas sirip dada.Berikut adalah klasifikasi ikan nila: Kingdom Phylum Class Ordo Family Genus Species : Animalia : Chordata : Pisces :Pericomorphi : Cichlidae : Oreochromis : Oreochromis niloticus

13

IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut: 1. 2. Keanekaragaman dalam satu spesies menunjukan variabilitas antar individu. Berdasarkan data pengamatan menunjukan bahwa panjang dan tinggi setiap spesies ikan berbeda. 3. Berdassarkan data yang telah diperoleh menunjukan bahwa antara ikan yang satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan ukuran tubuh yang terjadi tidak terlalu signifikan,tetapi keanekaragaman dapat dilihat pada bentuk morfologinya. 4. Berdasarkan data, rata-rata panjang dan tinggi ikan nila yang terbesar adalah 7,79 cm dan 1,14 cm. 5. Berdasarkan data,rata-rata panjang dan tinggi ikan mas yang terbesar adalah 6,08 cm dan 1,95 cm.

14

DAFTAR PUSTAKA

Bordach, Lagler, dan Miller Passino.1977. Ichtyology. John Willey & Sons inc, USA.

Darmawan, agus, dkk. 2005.Ekologi Hewan.Malang: Universitas Negeri Malang Press.

Ewusie, J. Y., 1990. Elements of Tropical Ecology. Institut Teknologi Bandung : Bandung.

Michael, 1994. Metode Penelitian Ekologi Untuk Lapangan dan Laboratorium. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Setiadi, Agus. 1990. Pengantar Ekologi. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung.

15

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai