Anda di halaman 1dari 10

Pengamatan Jaringan dengan Menggunakan

Preparat Awetan dan Preparat Buatan pada


Jaringan Epitel, Saraf, Otot, dan Pengikat Pada
Hewan
Laporan Praktikum Struktur Perkembangan dan
Hewan
Oleh
Elprida Panjaitan (432014022)

Fakultas Biologi Progdi Pendidikan Biologi


Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
2015/2016

Pendahuluan
Jaringan merupakan kumpulan sel-sel dengan struktur serta dengan
fungsi yang sama. Jaringan disatukan oleh matriks ekstraseluler lengket yang
melapisi sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu
anyaman serat (Neil A Champbell, 2004:5). Sel-sel yang betuknya dan
fungsinya sama yang selanjutnya akan berkelompok menjadi satu kesatuan
membentuk jaringan (Bakhtiar, 2011). Jaringan Jaringan pada hewan tingkat
tinggi terbagi atas 4 bagian jaringan dasar yaitu jaringan epitel, jaringan
pengikat, jaringan saraf, dan jaringan otot (Diastuti, 2009). Keempat jaringan
ini dimiliki oleh semua hewan terkecuali pada hewan yang paling sederhana
seperti porifera.
Jaringan epitel tersusun rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel.
Pada jaringan epitel berdasarkan bentuk strukturnya terbagi atas epitel
pipih, batang, dan kubus. Sedangkan berdasarkan lapisan penyusunnya
terbagi atas epitel pipih selapis, epitel berlapis banyak, epitel silindris
selapis, epitel slindris berlapis banyak, epitel kubus berlapis banyak, epitel
kubus selapis,epitel transisi da epitel kelenjar (Wahyuningsih dkk, 1999).
Jaringan epitel berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan dari kejaringan
dan rongga yang dipisahkan (Anonim1, 2015). Jaringan mukosa adalah
lapisan epitel dengan bentuk sel skuamosa (sisik), di sepanjang pipi sebela
dalam melebar ke depan hingga bibir dalam atas dan bawah. Mukosa terdiri
dari 3 lapisan yaitu lapisan epithelium yang meapisis dibagian permukaan
luar, membrane basalis yang melapisis permukaan lapisan antara lapisan
antara lapisan ephitelium dengan lamina propria dan lapisan yang ketiga
yaitu lapisan lamina propria yang ada pada ujung-ujung saraf rasa sakit,
raba, suhu dan cita rasa (Anonim 2, 2015). Jaringan pengikat merupakan
jaringan yang terdiri atas sel-sel yang relatif berjauhan letaknya dengan
ruang interseluler serta mengandung matriks. Jaringan pengikat berfungsi
sebagai pengikat jaringan dengan jaringan lainnya. Jaringan otot terdiri dari
otot rangak (otot lurik), otot polos, dan otot jantung. Jaringan otot berfungsi
sebagai penggerak. Sedangkan jaringan saraf dibentuk oleh sel disebut
dengan neuron. Neuron berfungsi untuk mengantar implus saraf elektrokimia
(Anonim1, 2015).

Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan memahami struktur
dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ hewan setelah
melakukan kegiatan praktikum ini.

Metode

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 September dan 9


Oktober 2015 pukul 10.00-12.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi
Dasar, Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Alat yang
digunakan pada praktikum ini Mikroskop, object glass, tusuk gigi, dan cover
glass. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu jaringan pereparat awetan
yaitu jaringan epitel ureter, jaringan otot (muscle tendon sec), jaringan darah
atau jaringan ikat. jaringan mukosa (epitel) yang diambil dari pipi, dan
jaringan otak ayam (saraf), alkohol, eosin, dan methylen blue.
Metode praktikum yang pertama yaitu pengamatan jaringan dengan
preparat awetan yaitu jaringan epitel ureter, jaringan otot (muscle tendon
sec), jaringan saraf, dan jaringan darah atau jaringan ikat. Preparat awetan
segera diamati di bawah mikroskop. Setelah itu preparat awetan difoto dan
digambar.
Metode praktikum yang kedua pengamaatan jaringan epitel dari pipi dan
jaringan otak ayam. Pada bagian pipi dikorek dengan tusuk gigi, lalu
diletakkan pada object glass, setelah itu diratakan. Setelah diratakan ditetesi
dengan alkohol selama 3 menit. Kemudian ditetesi lagi dengan eosin.
Selanjutnya ditetesi lagi dengan alkohol selama 3 menit, dan ditutup dengan
cover glass. Pengamatan jaringan pada otak ayam yaitu pertama kali otak
ayam diambil dan diletakkan di object glass. Setelah itu ditetesi dengan
methylen blue. Selanjutnya dikeringkan dengan cara dianginkan. Setelah
kering jaringan otak ayam ditetesi dengan alkohol selama 3 menit. Apabila
jaringan masih berwarna biru jaringan masih dicuci dengan alkohol sampai
tidak berwarna biru lagi. Setelah itu ditutup dengan cover glass.

Hasil
Beradasarkan hasil pengamatan jaringan pada hewan ini didapatkan
hasil dari jaringan preparat awetan epitel ureter, jaringan otot, jaringan saraf
dan jaringan darah. Sedangkan jaringan saraf dari otak ayam dan jaringan
epitel mukosa pada pipi.
Tabel I. Jaringan Hewan pada Preparat Awetan dan Jaringan Epitel dan Saraf
No.

Nama
Jaringa
n

Gambar Tangan

Gambar Foto

Gambar Dapus

1.

Jaringa
n saraf
Otak
ayam

M 100 x 10
https://www.google
.co.id/search?
biw=1024&bih=49
9&noj=1&tbm=isc
h&sa=1&q=gamba
r+jaringan+syaraf
+pada+otak+aya
m&oq=gambar+jar
ingan+syaraf+pad
a+otak+ayam&gs.

2.

Jaringa
n epitel
(mukos
a)

https://www.google
.co.id/search?
biw=1024&bih=49
9&noj=1&tbm=isc
h&sa=1&q=gamba

r+jaringan+epitel+
pada+rogga+mulu
t&oq=gambar+jari
ngan+epitel+pada
+rogga+mulut&gs_
.

3.

Jaringa
n
pengika
t
(darah)
https://www.google
.co.id/search?
biw=1024&bih=49
9&noj=1&tbm=isc
h&sa=1&q=gamba
r+jaringan+pengik
at+darah&oq=gam
bar+jaringan+peng
ikat+darah&gs

4.

Jaringa
n otot

https://www.google
.co.id/search?
biw=1024&bih=49
9&noj=1&tbm=isc
h&sa=1&q=gamba
r+jaringan+otot+&
oq=gambar+jaring
an+otot+&gs_l=im
g.

Jaringa
n Saraf

https://www.google
.co.id/search?
q=gambar+jaringa
n+saraf&biw=1366
&bih=664&source
=lnms&tbm=isch&
sa=X&ved=0CAYQ_
AUoAWoVChMIx3Nk

oLHyAIVxqSUCh1z7
QSX#imgdii=xllAB
RTmyL9bBM%3A
%3BxllABRTmyL9b
BM%3A
%3B4VDoGOx68UA
VcM
%3A&imgrc=xllABR
TmyL9bBM%3A

Pembahasan
Pada praktikum ini jaringan hewan yang digunakan jaringan preparat
yaitu jaringan epitel ureter, jaringan otot (Muscle tendon sec), jaringan darah
dan jaringan pada otak ayam dan jaringan mukosa pada pipi. Jaringan otot
lurik sering dikenal dengan sel otot bergaris melintang. Jaringan otot terbagi
menjadi 3 yaitu jaringan otot lurik (otot rangka), jaringan otot polos, dan
jaringan otot jantung. Pada praktikum ini jaringan otot hewan yang diamati
yaitu jaringan otot lurik (otot rangka). Jaringan otot lurik tersusun atas sel
yang berbentuk slindris yang sangat panjang, dan tidak mengalami
percabangan. Jaringan otot lurik ini melekat pada sistem rangka serta otot
lurik ini berbentuk silinder dengan inti sel banyak di tepi. Otot lurik ini
berfungsi sebagai penggerak tulang, dan melindungi kerangka dari benturan
keras (Anonim3, 2015).
Pada parktikum ini jaringan epitel yang diamati ada 2 yaitu pada
preparat awetan dan jaringan epitel mukosa pada pipi. Jaringan epitel dari
hewan yaitu jaringan epitel cillated epithelium yang bagiannya terdiri dari
etereocilia, principal cell, basal cell, dan smoth muscle. Sedangkan jaringan
mukosa pada pipi bagiannya terdiri dari lumen, inti sel, membrane basal,
epitel pipih berlapis banyak. Fungsi dari jaringan epitel sebagai pelindung
jaringan, pengangkut zat-zat antar jaringan, dan tempat keluarnya enzim.
Berdasarkan strukturnya jaringan epitel terbagi menjadi 3 yaitu epitel pipih,
epitel batang, dan epitel kubus. Berdasarkan lapisan penyusunnya epitel
dibedakan menjadi 2 yaitu epitel pipih selapis dan epitel berlapis banyak,
epitel silindris selapis, epitel silindris berlapis banyak, epitel kubus selapis,
epitel kubus berlapis banyak dan epitel transisi. Pada pengamatan jaringan
epitel dengan preparat awetan yaitu berdasarkan struktrunya jaringan epitel
cillated epitelium ini termasuk kedalama epitel batang (silindris). Sedangkan
berdasarkan lapisan penyusunnya jaringan epitel ureter ini termasuk
kedalam jaringan epitel silindris selapis. Pengamatan jaringan mukosa
mengambil epitel dari pipi praktikan dengam menggunakan tusuk gigi.
Setelah itu epitel diletakkan di object glass dan ditetesi dengan eosindan
ditutup dengan cover glass. Setelah itu diamati di mikroskop dengan

perbesaran 40*10, dan pada pengamatan jaringan epitel mukosa pada


bagian pipi jaringan epitel ini berdasarkan strukturnya termasuk kedalam
pipih. Berdasarkan lapisan penyusunnya jaringan mukosa ini termsuk
kedalam jaringan epitel pipih berlapis banyak. Epitel pipih berlapis banyak
tersusun oleh lebih dari satu sel dyang berbentuk pipih serta selnya tersusun
sangat rapat. Lokasi jaringan epitel pipih berlapis banyak ini terdapat pada
jaringan epithelium rongga mulut, rongga hidung, esophagus, telapak kaki,
dan vagina. Jaringan epitel pipih berlapis banyak ini berfungsi sebagai
pelindung. Fungsi mukosa merupakan barier (pelindung), sebagai bagian dari
sistem imun non spesifik agar mikroba tidak masuk kedalam tubuh.
Jaringan darah disebut juga dengan jaringan ikat (pengikat) yang
bagiannya terdiri dari neutrofil, eritrosit, dan eosirofil. Eritrosit (sel darah
merah ) berbentuk bikonkaf dan tidak mempunyai inti sel. Sel darah merah
ini yang mengangkut oksigen dengan bantuan hemoglobin. Neutrofil terbagi
menjadi 2 yaitu neutrifil bands dan segmented. Neutrofil segmented
merupakan sel yang telah matang atau yang disebut dengan
polymorphonuclear (PMN). Sedangkan neutrofil bands merupakan sel yang
belum matang yang disebut dengan stabs cell dendrite, dan granula cell
layer. Bagian-bagian dari otak ayam yaitu dendrite, nukleus, akson, dan
badan sel. Sedangka. Neutrofil merupakan sel darah putih yang memiliki
jumlah yang besar yakni sekitar 60% sampai 70% sel darah putih diameter
10-12 mikrometer. Neutrofil mempunyai 3 inti sel yang berwarna merah
kebiruan serta kelompok dari granula. Serta eosinofil berfungsi untuk
memakan dan membunuh parasit multiseluler. Eosinofil merupakan sel darah
puti yang jumlahnya 7 % dari seluruh jumlah leukosit yang ada di dalam
tubuh. Eosinofil berdiameter 10-12 mikrometer. Eosinofil juga beperan
sebagai proses detoxifying kompleks imun yang terbentuk pada reaksi alergi.
Jaringan saraf pada preparat awetan cerevelum rabbit yang terdiri dari
bagian-bagianya purkinjle n jaringan saraf pada otak ayam Jaringan saraf
terdiri atas sel saraf atau neuron berfungsi untuk menerima serta
memindahkan rangsangan dari bagian tubuh yang satu ke bagian yang lain.
Jaringan saraf berfungsi sebagai untuk menjamin kepekaan hewan terhadap
pengaruh lingkungan. Pada praktikum ini bagian yang diperoleh dari hasil
pengamatan dengan preparat awetan yaitu menggnuakan jaringan
cerebellum rabbit dan bagian yang diperoleh yaitu purkinje cell dendrite dan
granula cell layer. Sistem saraf mampu mengendalikan gerakan otot, sekresi
kelenjar yang berperan besar pada tingkah laku naluri. Jaringan saraf terdiri
atas sel-sel saraf yang disebut neuron (Bakhtiar, 2011).

Kesimpulan
Jaringan hewan terdiri atas jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan
syaraf. Jaringan saraf tersusun atas dendrit, badan sel, intisel, dan akson.
Epithelium mukosa pipi merupakan epithelium pipih berlapis. Pada jaringan
epitel berdasarkan bentuk strukturnya terbagi atas epitel pipih, batang, dan

kubus. Sedangkan berdasarkan lapisan penyusunnya terbagi atas epitel pipih


selapis, epitel berlapis banyak, epitel silindris selapis, epitel slindris berlapis
banyak, epitel kubus berlapis banyak, epitel kubus selapis,epitel transisi da
epitel kelenjar. Jaringan otot terbagi menjadi 3 yaitu jaringan otot lurik (otot
rangka), jaringan otot polos, dan jaringan otot jantung. Pada jaringan darah
disebut dengan jaringan ikat. Jaringan saraf terdiri atas sel saraf dan neuron.

Daftar Pustaka
Anonim1, 2015. Jaringan Hewan.
(https://www.academia.edu/6252649/UNIT_3). Diakses pada
12 Oktober 2015
Anonim2, 2015. Jaringan Epitel Pada Mukosa.
(https://www.scribd.com/doc/141799922/Makalah-Laporan-PraktikumPengambilan-Sampel-Pada-Mukosa-Pipi). Diakses pada tanggal 12
Oktober 2015
Anonim3, 2015. Jaringan Pada Hewan.
(https://www.academia.edu/9313442/Jaringan_pada_hewan). Diakses
pada tanggal 12
Oktober 2015
Anonim4, 2015. Jaringan Ikat.
(https://www.academia.edu/9870664/Pemeriksaan_Darah_Lengkap_Co
mplete_Blood_Count_)
Halaman 50-58
BAKHTIAR, SUAHA. 2011. Biologi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementrian
Pendidikan
Nasional, Jakarta. Halaman 49-70

Campbell, Neil A. 2004. Biologi Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.

Diastuti, Renni. 2009. Biologi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan


Nasional, Jakarta.

https://www.scribd.com/archive/plans?
doc=256240216&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read
%22%2C%22action%22%3A%22toolbar_download%22%2C
%22platform%22%3A%22web%22%2C%22logged_in%22%3Atrue
%7D

Anda mungkin juga menyukai