Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Genetika

Fakultas Biologi
Program studi Biologi
Universitas Kristen Satya Wacana 2016

Penentuan Frekuensi Alel Ganda pada Golongan Darah


Manusia di Lingkungan UKSW

Oleh:
Aldo Pramudya
NIM 432015010

Abstrak
Alel merupakan bentuk dari sebuah gen yang terdapat pada lokus,
lokus dapat ditempati oleh sepasang (dua buah) alel. Pengaruh alel ganda
dapat dilihat salah satu contohnya pada sistem golongan darah ABO.
Darah terdiri dari dua komponen, yaitu : sel-sel (antara lain eritrosit dan
leukosit) dan cairan (plasma). Karl Landsteener dalam penelitiannya
menemukan adanya dua antibodi alamiah di dalam darah dan dua antigen
pada permukaan eritrosit, praktikum ini dilakukan golongan darah dari
1000 sampel mahasiswa didata, kemudian dicatat jumlah dari masingmasing golongan darah lalu data tersebut dimasukan dalam rumus HardyWeinberg untuk mengetahui frekuensi dari tiap-tiap golongan darah.
Ketidaksesuaian karena hasil survei dengan hasil perhitungan dengan
menggunakan rumus Hardy-Weinberg bisa saja terjadi karena Hukum
Hardy-Weinberg hanya dapat berlaku sesuai syarat-syarat tertentu yaitu
Populasi tidak terbatas besarnya.

I.

Pendahuluan
A. Latar Belakang

Pada manusia, setiap sel somatic memiliki 46 kromosom. Dengan


mikroskop cahaya, kromosom- kromosom yang terkondenasi dapat
dibedakan satu dengan yang lainnya, terlihat dari penampilannya.
Masing-masing kromosom memiliki suatu garis pola pita/ garis tertentu
ketika diberi zat tertentu. Jika kedua kromosom dari satiap pasangan
membawa gen yang mengendalikan karakter warisan yang sama. Sebagai
contoh, jika suatu gen untuk warna mata ditempatkan pada suatu lokus
pada kromosom tertentu, maka homolog dari kromosom tersebut juga
akan memiliki gen yang menentukan warna mata pada lokus yang setara.
( Stansfield, 1983 )
Terjadinya pasangan kromosom homolog dalam kariotipe adalah
konsekuensi dari asal-usul seksual kita. Kita mewarisi sebuah kromosom

dari setiap pasangan kromosom dari masing-masing orangtua. Dengan


demikian ke-46 kromosom dalam sel somatik sebenarnya adalah dua set
yang masing-masing terdiri dari 23 kromosom, satu set maternal dan satu
set paternal.
Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat
diukur atau sifat yang nyata yang dmiliki oleh organisme. Ciri itu tampak
oleh mata, seperti warna kulit atau tekstur rambut. Fenotip dapat juga
diuji untuk identifikasinya, seperti pada penentuan angka respiratoris atau
uji serologi tipe darah. Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang
diekspresikan di dalam lingkungan tertentu. Namun, gen memiliki
batasan-batasan di dalamnya sehingga lingkungan dapat memodifikasi
fenotip. ( Susanto, 2011 )
Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang
terekpresikan menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang
melibatkan alel-alel pada suatu lokus tunggal dapat menghasilkan genotip
yang homozigot. Keturunan homozigot dapat dihasilkan dari galur murni.
Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda. (Campbell,
1999)
Gen adalah perintah-perintah yang membuat manusia, hewan,
tumbuhan dan makhluk hidup lainnya bekerja. Gen ditemukan dalam selsel yang menyusun semua makhluk hidup. Gen terdiri atas suatu zat
kimia yang disebut DNA. Sesuatu yang diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya, dalam gen disebut sifat genetika. (Campbell, 1999)
Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya
keanekaragaman genetik merupakan hasil dari suatu spesies terhadap
lingkungannya. Manusia memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri
yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau penampilannya.
Beberapa dari ciri-ciri yang nampak tersebut tidak mengalami seleksi
alam, sehingga tetap ada sampai sekarang, dan dapat ditentukan oleh
para ahli genetika melalui beberapa cara.(Suryo, 1996)
Ujung telinga menggantung dan menempel adalah satu contoh dari
sifat genetika. Gen untuk ujung telinga menggantung adalah dominan,
sedangkan untuk ujung telinga menempel adalah resesif. Ibu jari yang
melengkung termasuk sifat dominan, sedangkan ibu jari yang lurus
bersifat resesif. (Suryo, 1996)
Warna mata timbul sebagai hasil pantulan cahaya dari granula
melanin yang terdapat dalam iris. Banyaknya granula melanin yang
dibentuk ditentukan oleh gen. Orang yang memiliki genotip bb hanya
mampu membentuk sedikit melanin sehingga matanya berwarna biru.
Orang homozigotik dominan BB mampu membentuk melanin dalam
jumlah besar sehingga matanya berwarna coklat tua sampai hitam.
(Suryo, 1996)
Rambut lurus merupakan sifat resesif dengan genotip tt. Sedangkan
rambut keriting adalah sifat dominan dengan genotip TT. Rambut ikal
mempunyai genotip Tt. Adanya rambut pada ruas tengah jari-jari tangan
merupakan sifat dominan, sedangkan tidak adanya rambut pada ruas
tengah jari jari tangan merupakan sifat resesif. (Suryo, 1996)

Pada sekitar tahun 1900-an K. Landsteiner menemukan bahwa


penggumpalan darah (aglutinasi) kadang-kadang terjadi apabila eritrosit
seseorang tercampur dengan serum darah orang lain. Akan tetapi ada
juga orang yang tidak mengalami penggumpalan darah ketika dilakukan
pencampuran antara darah dan serum darah. Berdasarkan reaksi tadi,
maka Landsteiner membagi orang menjadi 3 golongan, ialah A, B, dan O.
Golongan darah yang ke empat jarang sekali dijumpai, yaitu golongan
darah AB yang ditemukan oleh dua mahasiswa Landsteiner pada tahun
1902 yaitu A. V. von Decastello dan A. Sturli. (Suryo, 1996)

B. Tujuan
Tujuan dilakukan praktikum kali ini yaitu
mengamati keaneka
ragaman pada manusia dengan mengidentifikasi gen resesif dan gen
dominan

II.

Bahan dan Metode

Praktikum dilaksanakan selama seminggu pada hari Selasa, tanggal


20 Januari 2016 sampai hari Selasa Februari 2016, bertempat di
Laboratorium Biologi Umum, Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya
Wacana serta disekitaran lingkungan Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga. Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini logbook dan alat
tulis. Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah data
golongan darah dari mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana.
Metode kerja dalam praktikum ini adalah golongan darah dari 1000
sampel mahasiswa didata, kemudian dicatat jumlah dari masing-masing
golongan darah lalu data tersebut dimasukan dalam rumus HardyWeinberg untuk mengetahui frekuensi dari tiap-tiap golongan darah.

III.

Hasil dan Pembahasan


A. Hasil

Berdasarkan praktikum perhitungan frekuensi golongan darah dan


alel golongan darah dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
Table 1. Frekuensi dan persentase golongan darah
Golongan darah
Frekuensi
Persentase (%)
A
0.206
20.6
B
0.291
29.1
O
0.449
44.9
AB
0.053
5.3
Table 2. Frekuensi alel golongan darah.
Alel golongan darah
Frekuensi
A A
II
0.0196
IAIO
0.1876
B B
II
0.0361
nnIBIO
0.2546

Jumlah orang
18
175
34
238

IAIB
IOIO

0.0532
0.4489

50
419

B. Pembahasan
Variasi genetik manusia merupakan keragaman gen yang menunjukkan jumlah
total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia
memiliki gen yang berbeda-beda. Tidak akan ada dua orang manusia yang
secara genetik sama meskipun mereka kembar identik/ kembar monozigot.
Adanya perbedaan gen tersebut terjadi baik pada tingkat spesies maupun
tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat spesies dapat terlihat dari adanya
variasi fenotip pada setiap individu. Dengan bantuan cakram genetika, kita
dapat melihat adanya keragaman gen manusia melalui tampilan fenotipnya.
Dalam praktikum ini, variasi fenotip yang diamati dari 6 orang
praktikan meliputi jenis kelamin, keadaan telapak kaki, kemampuan ibu jari,
rambut, tinggi badan, keadaan cuping telinga, , lesung pipi, dan golongan
darah.
Keanekaragaman pada manusia terbentuk oleh sifat-sifat genetika yang
dibawa oleh gen dari orang tua. Sifat- sifat genetika meliputi sifat dominan
dan sifat resesif. Ujung daun telinga yang menggantung atau bebas merupakan
sifat dominan, sedangkan ujung daun telinga yang melekat atau menempel
merupakan sifat resesif. Ibu jari tangan yang lurus merupakan sifat dominan,
sedangkan ibu jari tangan yang melengkung merupakan sifat resesif.. Orang
yang memiliki rambut keriting termasuk orang yang memiliki sifat gen resesif,
sedangkan orang yang berambut lurus memiliki sifat gen dominan.. Golongan
darah dibedakan menjadi empat, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O.
Golongan O biasanya disebut donor universal karena dapat mendonorkan
darahnya kepada orang yang bergolongan darah sama atau bergolongan darah
lain. Orang yang bergolongan darah O biasanya lebih banyak dijumpai dari
pada orang yang bergolongan darah lainnya. Sedangkan Golongan darah AB
disebut resipien universal (golongan darah yang dapat menerima donor dari
gologan darah lainnya), golongan darah AB biasanya lebih jarang dijumpai
dari pada golongan darah lainnya. Keanekaragaman pada manusia tidak hanya
dijumpai pada manusia pada umumnya, tetapi juga untuk manusia kembar.
Walaupun kembar identik sekalipun, pasti kedua manusia tersebut memiliki
perbedaan yang dapat dilihat dari fenotip.
Berdasarkan tabel pengamatan dapat diperoleh data bahwa Lia mempunyai
genotif P, rr, Q-, bb,kk, L-, BB Bb, TT Tt, O. Sedangkan Herni mempunyai
fenotif tidak memiliki lesung pipi, tapak kaki yang melengkung, rambut tidak
lurus, cuping telinga bebas, memiliki postur badan yang pendek serta
golongan darah A. Untuk Aisya dan indah, keduanya memiliki genotif yang
hampir sama, yang membedakannya hanya pada golongan darah dan telapak
kaki. Meskipun secara fenotif berbeda, dengan adanya cakram genetika
terlihat adanya persamaan dari genotifnya. Lain halnya dengan Linda yang
memilki fenotif memiliki kemampuan membengkokan ibu jari, tidak memiliki
lesung pipi, rambut lurus, cuping telinga bebas, postur badan pendek serta
bergolongan darah B.

Ciri yang diperoleh dari pengamatan tidak menunjukkan sifat yang satu lebih
unggul dari pada sifat yang lain. Akan tetapi, dengan adanya perbedaan fisik
bisa membantu kita membedakan orang yang satu dengan yang lainnya .
Masing-masing dari kita, individu unik, dikenal sebagai manusia yang
senantiasa berbeda dari manusia lain. Perbedaan yang ada diantara individu
yang bergenotip sama kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda. Hal
ini terbukti dengan adanya praktikan yang memiliki persamaan sifat fisik
tertentu dengan yang praktikan yang lainnya, dalam hal sifat fisik yang lainnya
ternyata terdapat juga perbedaan.
Dalam penyusunan cakram genetika, praktikan terbagi menjadi satu
kelompok, yakni kelompok perempuan (terdiri atas 6 orang). Pada kelompok
perempuan, semua praktikan menempati kotak yang sama pada lingkaran ke-1
dan 2. Perbedaan sifat mulai terlihat pada lingkaran ke 3, yakni dalam
kemampuan ibu jari, satu orang praktikan (ibu jari dapat melengkung, B.),
sementara lima praktikan lainnya (ibu jari tidak dapat melengkung, bb). Hal
ini dapat terlihat dari adanya pemisahan satu warna (warna orange) pada
lingkaran ke-4 dari lingkaran sebelumnya. Dalam penyusunan cakram
genetika, satu orang praktikan diwakili oleh satu warna, dan praktikanpraktikan yang memiliki sifat yang sama akan ditempatkan pada kotak cakram
yang sama pula. Kespesifikan sifat sari satu orang praktikan dapat dilihat dari
adanya pemisahan warna dari setiap lingkaran. Pada lingkaran selanjutnya
(kondisi rambut), masing-masing praktikan sudah berada pada kotak cakram
yang berbeda. Hal ini menunjukkan sudah mulai terjadi kespesifikan dari
setiap praktikan. Lingkaran selanjutnya ini akan berlanjut hingga pada
lingkaran ke-9 dan masing-masing praktikan sudah berada pada jalur cakram
masing-masing. .
Pada cakram genetika, selain menunjukkan adanya keragaman gen dari setiap
individu, melalui cakram ini juga dapat dilihat hubungan kekerabatan dari
semua praktikan. Hal ini dapat diamati dari banyaknya warna pada satu kotak
cakram. Warna-warna yang selalu berada pada satu kotak cakram dalam setiap
lingkaran menunjukkan bahwa praktikan-praktikan tersebut memiliki
hubungan kekerabatan yang dekat karena memiliki persamaan dalam hal sifat/
karakter yang bersangkutan.

IV.

Kesimpulan

setiap individu memiliki perbedaan dan perbedaan tersebut dapat diamati melalui
fenotip. Walaupun ada beberapa orang yang memiliki indeks keragaman yang
sama, namun masih dapat dibedakan melalui pengamatan fenotip
Setiap praktikan memiliki karaktersitik sifat yang berbeda. Meskipun terdapat
persamaan, pasti terdapat perbedaannya. Perbedaan yang ada diantara individu
yang bergenotip sama pun kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda.
Perbedaan tersebut menyebabkan adanya variasi sifat yang memperkaya
keanekaragaman manusi. Hal tersebut akan terlihat jelas pada cakram genetika.
Variasi sifat fisik (fenotip) pada manusia dapat teramati.
Variasi fenotip yang teramati yaitu meliputi susunan rambut, ibu jari, lesung
pipit, daun telinga, lipatan lidah, telapak kaki , cuping telinga dan golongan darah.

V.

Daftar Pustaka

Stansfield, William D. 1983. Genetika, Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit


Erlangga.
Susanto, Agus H. 2011. Genetika. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Campbell, Neil. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Fried, George. 2005. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Suryo. 1996. Genetika. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
KebudayaanDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.
http://en.wikipedia.org/wiki/Human_genetic_variation
(Judul : human genetic variation, anonim, tahun terbit 2012)
Diakses tanggal 28 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai