Anda di halaman 1dari 15

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Genetika dengan judul “Medium


Pemeliharaan Lalat Buah (Drosophila melanogaster)” yang dibuat oleh :
nama : Fadel Muhammad Syachreza
nim : 1814142014
kelas : Biologi Sains B
kelompok : 5 (lima)
telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten dan koordinator asisten, maka laporan
ini dinyatakan diterima.
Makassar, September 2019
Koordinator Asisten, Asisten,

Muhammad Habil Ahmad Haswania_____


NIM. 1614142011 NIM. 1514141010

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Hartati, S.Si,M.Si, Ph.D__


NIP. 19740405 200003 2 00

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................................................3
B. Tujuan..........................................................................................................5
C. Manfaat........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Lalat buah (Drosophila melanogaster)........................................................6
B. Medium lalat buah (Drosophila melanogaster)...........................................7
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas medium lalat buah
(Drosophila melanogaster)..........................................................................8
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan tempat......................................................................................10
B. Alat dan bahan...........................................................................................10
C. Prosedur kerja............................................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan.......................................................................................12
B. Pembahasan ...............................................................................................12
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................15
B. Saran ..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lalat buah (Drosopihla melanogaster) sejak dahulu sering digunakan dalam
penelitian bidang genetika. Lalat buah lebih dipilih sebagai bahan penelitian
genetika sebab mudah dipelihara pada medium makanan yang sederhana dan juga
lalat buah sangat mudah dijumpai pada buah-buahan yang masak. Pada tahun
sekitar 1984 mulai digunakan medium untuk pemeliharaan berbagai jenis lalat
buah. Medium merupakan substansi substansi yang berisi campuran zat-zat dari
makanan yang akan digunakan sebagai pemeliharaan dan perkembangan lalat
buah.
Pemeliharaan lalat buah dapat dilakukan dengan menggunakan medium yang
sangat mudah dibuat. Pada praktikum ini medium yang digunakan yaitu campuran
pisang ambon, agar-agar, gula merah, nipagin dan juga taburan ragi. Pisang
ambon digunakan untuk memancing lalat buah agar masuk ke dalam botol. Agar-
agar disini berfungsi untk memadatkan medium. Gula merah dicampurkan dengan
pisang ambon untuk memberi rasa manis pada medium agar lalat buah terpancing
untuk masuk ke botol. Nipagin digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur.
Ragi berguna untuk menjadi sumber nutrisi bagi larva yang telah menetas dari
telur.
Medium yang paling baik digunakan untuk perkembangan lalat buah yaitu
medium alami yang terbuat dari buah-buahan. Biasanya digunakan buah nanas,
papaya, mangga dan pisang. Medium pemeliharaan lalat buah ini dibuat agar
dapat mengamati siklus hidup lalat buah dengan mudah dari telur, larva, pupa,
imago hingga menjadi lalat dewasa. Wadah untuk meletakkan medium lalat buah
harus dalam keadaan steril, maka dari itu digunakan botol kaca yang kemudian di
panaskan hingga benar-benar steril dari mikroorganisme lain. Setelah di panaskan
harus segera dituttup dengan plastik dan direkatkan dengan karet gelang.

3
B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui cara menyiapkan wadah medium pemeliharaan lalat buah
(Drosophila melanogaster).
2. Mengetahui cara pembuatan medium pemeliharaan lalat buah (Drosophila
melanogaster).
C. Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa mampu menyiapkan wadah medium pemeliharaan lalat buah
(Drosophila melanogastrer).
2. Mahasiswa mampu membuat medium pemeliharaan lalat buah
(Drosophila melanogaster).

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Lalat Buah (Drosophila melanogaster)


Lalat buah merupakan hama yang sangat merusak tanaman dari jenis
hortikultura, khususnya tanaman buah dan sayur. Saat ini, lalat dari family
Tephritidae ini sudah tersebar hampir di seluruh kawasan asia pasifik dan
memiliki lebih dari 26 jenis tanaman inang. Hama ini menimbulkan kerugian,
baik secara kuantitas maupun kualitas. Kerugian secara kuantitas misalnya berupa
kerontokan pada beberapa buah muda atau buah yang belum matang. Sementara
itu, kerugian secara kualitas misalnya buah atau sayura menjadi busuk dan berisi
belatung. Selain itu, lalat buah juga merupakan pembawa (vector) bakteri
Escherichia coli yang bisa menyebabkan penyakit pencernaan pada manusia
(Kardinan, 2003).
Lalat buah ini memiliki sifat dimorfisme. Tubuh lalat jantan lebih kecil
daripada tubuh lalat betina dengan tand-tanda secara makroskopis. Adanya warna
gelap pada ujung abdomen, pada kaki depannya dilengkapi dengan sisir kelamin
yang terdiri dari gigi hitam yang mengkilap (Oktary dkk, 2015).
Drosophila melanogaster, atau lalat buah umum, telah penting dalam studi
genetika selama lebih dari 100 tahun dan ilmu saraf kurang dari itu. Karya
Thomas Hunt Morgan dan murid-muridnya menyebabkan kemajuan besar dalam
genetika termasuk pembangunan peta genetika dan pengakuan bahwa radiasi
pengion adalah faktor penyebab dalam mutasi genetika. Wawasan lebih lanjut
tentang pengembangan saraf dan karena itu fungsi sistem saraf telah dipengaruhi
secara signifikan oleh pekerjaan yang dilakukan di Drosophila melanogaster,
yang mengarah pada penelitian yang dilakukan hari ini ke dalam penyakit
neurodegeneratif seperti penyakit alzheimer dan PD (Stephenson dan Metcalfe,
2013).
Kepala Drosophila melanogaster adalah integrator penting dari informasi
lingkungan dan genetik. Saraf pusat merasakan lingkungan melalui organ-organ
sensorik yang terkonsentrasi di kepala, dan menghasilkan hormon-hormon

5
penting seperti insulin. Selain itu, lemak tubuh adalah organ penyimpan energi
yang juga memberikan sinyal fisik penting. Setidaknya beberapa ekspresi gen di
kepala menunjukkan dimorfisme seksual. Drosophila melanogaster telah menjadi
alat yang ampuh dalam mengeksplorasi pengaruh diet pada kesehatan manusia
karena mereka berbagi langkah-langkah metabolisme paling mendasar dengan
manusia (Jaime dkk, 2017).
B. Medium Lalat Buah
Ragi atau fermen merupakan zazt yang menyebabkan fermentasi. Ragi
biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media
biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-
butiran kecil atau cairan nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri
makanan untuk membuat makanan dan minuman hasil fermentasi seperti acar,
tempe, tape, roti, dan bir. Adanya fermentasi mikroorganisme pada ragi roti
mengakibatkan ragi roti banyak mengandung nutrisi yang baik bagi pertumbuhan
organisme lain seperti lalat buah (Safitri dan Bahtiat, 2017).
Media biakan alami yang sesuai untuk dijadikan sebagai tempat
berlangsungnya metamorphosis lalat buah adalah buah papaya dan nanas. Hal ini
dikuatkan berdasarkan hasil penelitian Siti Sapura tentang identifikasi jenis lalat
buah (Drosophila melanogaster) di pasar buah lamnyong, menunjukan bahwa dari
rata-rata titik pengamatan jenis Drosophila melanogaster banyak ditemukan pada
buah nanas dan papaya (Agustina dkk, 2013).
Banyak pakan yang dapat digunakan untuk mengembangbiakkan lalat buah,
salah satunya adalah pisang. Nilai energi pisang 136 kalori untuk setiap 100 gram,
namun kandungan lemak dan protein dalam pisang sangat rendah yaitu hanya 2,3
persen dan 1,3 persen. Pisang banyak mengandung mineral seperti magnesium,
kalium, fosfor, kalsium dan zat besi. Kandungan vitamin dalam pisang adalah
vitamin A, yaitu sekitar 0,003-1,0 mg/100 gram pisang, B, B6, C. kandungan
vitamin C dalam pisang meja (pisang yang siap diolah) adalah sekitar 10 mg/100
gram sedangkan pisang olahan sekitar 20-25mg/100 gram buah pisang juga
mengandung serotonim. Pisang juga mengandung asam-asam yaitu meliputi asam
malat, asam sitrat, dan asam oksalat. Sewaktu pisang masih mentah asam organik

6
utamanya adalah asam oksalat, tetapi setelah tua dan matang asam organik yang
utama adalah asam malat. Sementara itu pH menurun dari 5,4 (mentah) menjadi
4,5 ketika pisang menjadi matang (Safitri dan Bahtiat 2017).
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Medium Lalat Buah
Sepuluh hingga 12 asam amino yang penting untuk vertebrata yang lebih
tinggi (yaitu asam amino harus diberikan kepada hewan-hewan ini karena mereka
tidak dapat disintesis oleh mereka), juga ditemukan penting dalam makanan
serangga. Selain itu, beberapa asam amino lainnya, meskipun tidak mutlak
diperlukan, mungkin bermanfaat untuk pertumbuhan (Echalier dkk, 2018).
Untuk pemeliharaan stok Drosophila melanogaster dapat digunakan berbagai
macam medium. Medium yang dipergunakan adalah ragi digunakan sebagai
bahan karena ragi mempunyai gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi
cukup tinggi. Ragi kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi dan
kalsium. Drosophila melanogaster adalah sejenis serangga bersayap yang masuk
ke dalam ordo Dipteral (bangsa lalat). Spesies ini umumnya dikenal dengan lalat
buah dalam istilah atau dalam psutaka-pustaka biologi eksperimental dan
merupakan yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi,
dan evolusi sejarah kehidupan (Safitri dan Bachtiat, 2017).
Metamorfosis lalat buah dengan media biakan alami papaya berbeda dengan
media biakan nanas, perbedaannya terletak pada fase penetasan telur, dimana pada
papaya membutuhkan waktu selama satu hari, sedangkan pada nanas dua hari.
Kandungan nutrisi pada buah nanas berbeda dengan buah papaya, pada buah
nanas kadar abu dan lemak lebih tinggi, sedangkan pada buah papaya kadar air
yang lebih tinggi (Agustina dkk, 2013).
Pada Drosophila melanogaster dengan kondisi ideal dimana tersedia cukup
ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40
hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkan
menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu
dewasa (Safitri dan Bachtiat, 2017).

7
BAB III
METODE KERJA

A. Waktu Praktikum
Hari/Tanggal : Jum’at, 13 September 2019
Waktu : 14.10-15.50 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai 2 Mikrobiologi FMIPA, Universitas
Negeri Makassar
B. Alat dan Bahan
1) Alat
a) Botol kultur (7 buah)
b) Tutup busa (6 buah)
c) Kuas kecil (1 buah)
d) Gelas beaker (1 buah)
e) Gelas ukur 100 mL (1 buah)
f) Blender (1 buah)
2) Bahan
a) Pisang ambon (2 sisir)
b) Nipagin (0,4 gr)
c) Ragi (secukupnya)
d) Agar-agar (3 bungkus)
e) Gula merah (secukupnya)
f) Kertas serbet (7 lembar)
g) Karet gelang (secukupnya)
h) Plastik pembungkus (10 buah)
C. Prosedur Kerja

8
Cuci bersih botol dari kotoran Pisang dipotong kecil lalu tambahkan
Bukus tutup botol medium dengan air gula lalu blender hingga halus
Plastik. Lalu kukus selama
15 menit

pisang yang telah dihaluskan Gula merah di masak dengan aquades


dimasukkan ke dalam air gula
yangtelah dilelehkan

Nipagin, nitrad acid di timbang 0,4 gr Agar-agar dicampurkan


alkohol 70% diukur sebanyak 50 ml lalu terlebih dahulu lalu sorbid
disatukan dalam gelas beker acid, nipadin dan alkohol
yang telah di homogenkan
tadi

9
Ragi ditaburkan di atas adonan secukupnya Adonan di tuangkan ke dalam
botol kultur

Alkohol di semprotkan ke tutup plastik Diletakkan kertas serbet ke


secukupnya dalam botol kultur

Botol di tutup dengan plastik gula dan diikat karet gelang

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
No. Gambar Medium Keterangan

1 1.Plastik penutup
2.Karet Gelang
3.Botol Kultur
4.Kertas Serbet
5.Ragi
6.Medium

B. Pembahasan
Medium merupakan suatu bahan-bahan yang dicampur dengan nutrient.
Biasanya media mengandung sumber energi, air, sulfur, fosfat, nitrogen oksigen
dan juga unsur-unsur trace mineral. Praktikum ini medium yang akan dibuat
mengandung nutrient yang sangat mudah digunakan, seperti protein, mineral,
karbohidrat dan juga vitamin. Lalat buah sangat membutuhkan karbohidrat dan
juga air sebagai sumber energi mereka. Lalat buah juga membutuhka protein
untuk kematangan seksual dan produksi telur.
Pada praktikum pembuatan medium pemeliharaan lalat buah (Drosophila
melanogaster) digunakan 7 buah botol kultur. Botol kultur yang nantinya akan
digunakan sebagai botol medium harus distrelisasi terlebih dahulu. Proses
sterilisasi botol kultur ini memakan waktu sekitar 3 jam dengan suhu 121 derajat

11
celcius, proses sterilisasi ini dilakukan dengan cara memasukkan botol kultur ke
dalam autoclave.
Botol yang telah steril harus ditutup dengan menggunakan plastik yang
kemudian diikat dengan karet gelang agar bagian dalam botol tidak
terkontaminasi oleh udara luar yang mengandung mikroorganisme. Medium yang
digunakan dalam praktikum ini yaitu campuran pisang ambon, agar-agar, gula
merah, ragi, sorbic acid dan nipagin. Setiap bahan-bahan yang digunakan
memiliki fungsinya masing masing,
Pisang ambon yang digunakan dalam praktikum ini bertujuan untuk
merangsang agar lalat buah datang ke medium, umumnya lalat buah mendatangi
buah-buahan yang telah masak. Pisang ambon yang telah masak memiliki aroma
yang disukai oleh lalat buah. Gula merah bertujuan untuk memberi rasa manis
pada medium dan juga sangat dibutuhkan oleh lalat buah untuk menghasilkan
telur.
Agar-agar pada praktikum ini memiliki fungsi untuk memadatkan medium
ketika dimasukkan kedalam botol medium. Medium yang padat juga membantu
agar kertas serbet yang akan digunakan lalat meletakkan telurnya tetap berdiri
tegak dan tidak terjatuh sehingga mudah saat akan mengamati siklus hidup dari
lalat buah.
Ragi disini berfungsi untuk membuat adonan mengembang, ragi ditaburkan
ketika semua bahan yang telah dicampurkan dimasukkan kedalam botol medium.
Selain itum ragi juga berfungsi sebagai sumber nutrient bagi para larva-larva yang
baru menetas, larva-larva yang telah menetas akan terus makan tanpa henti hingga
tumbuh besar. Sebelum campuran pisang ambon, agar-agar dan gula merah
dimasukkan ke dalam botol medium, dimasukkan larutan nipagin dan sorbic acid
yang sebelumnya telah dilarutkan dengan alkohol 70 persen. Larutan nipagin
disini berfungsi sebaai pencegah tumbuhnya jamur pada medium karena jika
tumbuh jamur maka akan mempengaruhi perkembangan pada lalat buah yang ada
dalam botol medium.
Pembuatan medium ini merupakan hasil dari penelitian para ahli yang
sebelumnya hanya menggunakan campuran dari pisang ambon dan tape ketela

12
pohon. Namun kualitas pisang ambon dan tape ketela pohon tidak pernah
seragam, maka mulailah muncul resep-resep baru hingga yang digunakan pada
praktikum ini.

13
BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini yaitu, dengan
memasukkannya ke dalam autoclave yang bersuhu 121°C selama 3 jam atau dapat
juga dilakukan dengan cara memasaknya dengan suhu tinggi. Untuk membuat
medium pemeliharaan lalat buah, ada banyak resep yang dapat digunakan salah
satunya yaitu dengan campuran pisang ambon, agar-agar, gula merah dan ragi
yang dicampurkan lagi dengan nipagin ketika mediumnya telah memadat untuk
mencegah timbulnya jamur. Disini ragi berperan sebagai sumber nutrisi untuk
larva lalat yang telah menetas dari telurnya. Praktikum ini dinyatakan berhasil
karena medium pemeliharaan lalat buah berhasil dibuat dengan sempurna.

B. Saran
1. Saran saya untuk praktikum selanjutnya agar praktikan lebih aktif saat
mengerjakan tugas yang akan dikerjakan saat praktikum.
2. Saran saya untuk asisten yaitu untuk lebih mudah saat menjelaskan apa yang
akan dikerjakan saat praktikum agar praktikan tidak kebingungan.
3. Saran saya untuk laboran yaitu untuk melengkapi alat-alat yang akan
digunakan saat praktikum.

14
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Elita., Nursalmi Mahdi, Herdanawati.2013.Perkembangan


Metamorphosis Lalat Buah (Drosophila melanogaster) Pada Media
Biakan Alami Sebagai Referensi Pembelajaran Pada Matakuliah
Perkembangan Hewan.Jurnal Biotik 1.1
Echalier, Guy., Norbert Perrinmon, Stephanie E. Mohr.2018.Drosophila Cells In
Culture.Academic Press:Amsterdam
Jaime, Maria D.L.A., Juan Hurtado, Mariana Ramirez Loustalot-Laclette, Brian
Oliver, Therese.2017.Exploring Effects Of Sex and Diet On
Drosophila melanogaster Head Gene Expression.Journal of
Geonomics 5
Kardinan, Agus.2003.Mengenal Lebih Dekat Tanaman Pengendali Lalat
Buah.Agromedia Pustaka:Jakarta
Oktary, Ade Putri., M. Ridhwan, Armi.2015.Ekstrak Daun Kirinyuh (Eupatorium
odoratum) dan Lalat Buah (Drosophila melanogaster).Serambi
Akademica 3.2
Safitri, Dian., Suhaedir Bachtiat.2017.Pengaruh Penambahan Ragi Pada Media
Terhadap Perkembang Biakan Drosophila melanogaster.Journal
Biology Science and Education 6.1
Stephendon, R., NH Metcalfe.2013.Dorsopholia melanogaster.A Fly Through Its
History and Current Use

15

Anda mungkin juga menyukai