Anda di halaman 1dari 71

Laporan

Praktikum

“GENETIKA”
Judul Praktikum : Hukum Mendel

Semester/ Prodi : III (Tiga) / Biologi

Kelas/Kelompok : A / III (Tiga)

Dosen Pengampuh : Dr. Frida Maryati Jusuf, M.Pd

Anggota Kelompok : Ira Mahyuni Nur (NIM 432419026)

Telsy B. Kaawoan (NIM 432419020)

Moh. Rivan Rahim (NIM 432419024)

Muhamad Thursandi Ridwan (NIM 432419021)

Nilai Paraf

LABORATORIUM JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
PRAKTIKUM MONOHIBRID

A. Judul
Simulasi Persilangan Monohibrid
B. Tujuan
Memahami perbandingan persilangan monohybrid dengan menggunakan
kancing genetika
C. Dasar Teori
Secara biologis, seorang anak selalu mewarisi gen dari induknya. Gen
tersebutlah yang membawa sifat-sifat tertentu, baik yang tampak secara fisik,
maupun yang tidak tampak secara fisik. Sistem penurunan sifat yang
berdasarkan Hukum Mendel dapat menghasilkan sifat keturunan yang
beragam. Hal itu terjadi jika diketahui terdapat sifat antara kedua induk (ayah
atau ibu) berbeda. Termasuk peluang munculnya keberagaman sifat fisik atau
struktur tubuh (Hereditas), salah satunya dalam sistem pewarisan warna kulit
(Cahyo. 2010).
Menurut Suryo (1997) Genetika populasi merupakan salah satu cabang
ilmu genetika yang menguraikan secara matematis besarnya frekuensi gen
dalam suatu populasi. Sebagai contoh dalam suatu populasi manusia di suatu
tempat, dapat diketahui seberapa besar frekuensi penduduk yang memiliki
golongan darah A, B, AB ataupun O dalam kurun waktu tertentu. Dari nilai
frekuensi tersebut dapat ditentukan kemungkinan penyebaran gen dalam suatu
populasi.
Menurut Bintari. (2005) Penyebaran gen dapat terjadi jika ada
persilangan atau perkawinan antar individu dalam suatu populasi. Berdasarkan
jumlah sifat yang disilangkan, terdapat dua macam persilangan yaitu
persilangan monohibrid dan persilangan dihibrid. Persilangan monohibrid
merupakan persilangan dengan satu sifat beda sedangkan persilangan dihibrid
merupakan persilangan dengan dua sifat beda. Persilangan dihibrid ini lebih
rumit dibandingkan dengan persilangan monohibrid karena pada persilangan
dihibrid melibatkan dua lokus. Okasha (2012) menyatakan bahwa konsep
penting dalam genetika populasi yang melibatkan dua lokus adalah adanya
keterkaitan antar keduanya.
Persilangan dapat dilakukan secara acak maupun terkontrol.
penyebaran gen dengan persilangan acak dapat diselesaikan dengan
menggunakan persamaan diferensi atau persamaan beda hingga. Penelitian
tentang penentuan probabilitas genotip keturunan dalam suatu populasi
dengan menggunakan persamaan diferensi sudah pernah dilakukan.),
Persamaan diferensi diaplikasikan untuk menentukan probabilitas genotip
keturunan hasil persilangan monohibrid pada kondisi normal. persamaan
diferensi diaplikasikan untuk menentukan probabilitas genotip keturunan hasil
persilangan monohibrid pada kondisi terjadi mutasi. Penyebaran gen dengan
persilangan terkontrol dapat diselesaikan dengan diagonalisasi matriks.
Penelitian tentang penentuan probabilitas genotip keturunan dalam suatu
populasi dengan menggunakan diagonalisasi matriks sudah pernah dilakukan
yang membahas tentang persilangan dihibrid. Untuk mencari probabilitas
genotip dalam persilangan acak tidak dapat menggunakan diagonalisasi
matriks karena dalam persilangan acak akan menghasilkan persamaan-
persamaan yang tak linier (Wijayanto dkk.2013).
Hereditas adalah pewarisan watak/sifat dari induk ke keturunannya
baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan
gelar, atau status sosial, (Wikipedia, 2014). Hereditas sebenarnya sudah jelas
bagi orang-orang sejak zaman dahulu bahwa dalam hereditas sifat dan watak
diwariskan, namun mekanisme dari hereditas itu sendiri masih belum jelas
(Cahyo. 2010).
Ide akan mekanisme pewarisan gen mulanya dikemukakan oleh
seorang pendeta yang dikenal sebagai „Bapak genetika modern‟ bernama
Gregor Johann Mendel. Mendel terinspirasi oleh kedua profesornya di
universitas Olomouc (yaitu Friedrich Franz & Johann Karl Nestler) dan rekan-
rekannya di biara (misalnya, Franz Diebl) untuk mempelajari variasi tanaman,
dan ia melakukan penelitian di biara kebun percobaan yang awalnya ditanam
oleh NAPP pada tahun 1830. Antara 1856 dan 1863, Mendel
membudidayakan dan menguji beberapa 29.000 tanaman pea (Pisum
sativum). Studi ini menunjukkan bahwa satu dari empat tanaman kacang
memiliki ras resesif alel, dua dari empat orang hibrida dan satu dari empat ras
yang dominan. Percobaan-nya memimpin Dia untuk membuat dua
generalisasi, yang Hukum Segregasi dan Hukum Assortment Independen,
yang kemudian lebih dikenal sebagai Hukum Mendel Warisan atau Hukum
Pewarisan Mendel (Cahyo. 2010).
D. Alat dan Bahan
1. Kancing genetika
2. Tabel chisquare

E. Prosedur Kerja
Kancing genetika

Menyediakan 12 butir model gen yang tediri atas kancing merah (R) dan kancing putih (r)

Memisahkan masing-masing 6 butir gen merah (R) dan 6 butir gen putih (r).

Memasukkan masing-masing 6 butir model R dan r ke dalam kantong jas lab kanan dan kiri.

mengambil (secara acak) masing-masing satu model gen dari setiap kantong lalu memasangkan.

Memasukkan hasil pengamatan dalam table hasil pengamatan

Tabulasi Observasi & chi-square monohibrid


F. Hasil Pengamatan
1. Tabel Observasi Monohibrid
Percobaan RR Rr rr
1. √
2. √
3. √
4. √
5. √
6. √
7. √
8. √
9. √
10. √
11. √
12. √
13. √
14. √
15. √
16. √
Total 6 6 4

2. Tabel X2 (Chi-Square) Monohibrid

Kelas Fenotipe O (Hasil) E (Harapan) [(O-E)]2


E

RR 6 1/4 × 16 = 4 1
Rr 6 2/4 × 16 = 8 0,5

rr 4 1/4 × 16 = 4 0

Total 16 16 1,5

1. Dominansi tidakj penuh d1 = 2, X hitung : 1,5, X Tabel : 5,99


2. Dominansi Penuh d1 = 1, X hitung : 1,5, X table : 3,84
G. Pembahasan
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gen-gen berpasangan
dalam persilangan. Persilangan ini hanya melihat satu sifat beda atau disebut
monohibrid. Kami menggunakan kancing – kancing genetika sebagai pengganti
gen. Kancing yang digunakan ada dua warna, dan dalam percobaan ini kelompok kami
menggunakan kancing berwarna merah dan putih. Kancing merah melambangkan
gen warna merah pada bunga, sedangkan kancing putih melambangkan gen
berwarna putih,. Berdasarkan hasii observasi pada praktikum, kami memperoleh
jumlah pasangan gen sebagai berikut; RR (6), Rr (6), dan rr (4). Berdasarkam
hasil pengamatan ini kami merasa data kami dapat diterima karena perbandingan
rasio fenotipnya memenuhi perbandingan rasio 1 : 2 : 1. Tetapi kami perlu untuk
melakukan pengujian dengan memasukan data hasil pengamatan ke table chi
square.
Setelah memasukkan data observasi kami ke dalam tabel chi-square kami
mendapatkan data X2 (Chi-Square) 1,5 dengan f hitung 1,5 dan f tabel 5,99. Hal
ini mengindikasikan bahwa memang data yang kami hasilkan baik dan dapat
diterima atau f hitung < f tabel.
H. Kesimpulan
Berdasarakan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Persilangan ini
hanya melihat satu sifat beda atau disebut monohibrid. Terdapat perbandingan
dominan dari persilangan monohibrid .hasil data yang diperoleh dapat diterima atau
baik, karena nilai X2 hitung lebioh kecil dari X2 tabel, maka data hasil percobaan
dapat dikatakan baik dan dapat diterima.
Daftar Pustaka
Bintari. 2005. Analisis Paradigma Hereditas pada Manusia. Jakarta
Cahyo, Athikah. 2010. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Pada Bayi Partus
dengan faktorisasi hereditas. Yogyakarta
Suryo. 1997. Genetika Strata 1, Bina Pustaka: Yogyakarta
Wijayanto,dkk. 2013. Hereditas dan factor yang mempengaruhinya. Bina Pustaka:
Yogyakarta
PRAKTIKUM DIHIBRID

A. Judul :
Perbandingan genetik pada persilangan dihibrid
B. Tujuan :
Membuktikkan adanya persilangan dihibrid
C. Dasar Teori
Menurut Suryo (1997) Genetika populasi merupakan salah satu cabang
ilmu genetika yang menguraikan secara matematis besarnya frekuensi gen
dalam suatu populasi. Sebagai contoh dalam suatu populasi manusia di suatu
tempat, dapat diketahui seberapa besar frekuensi penduduk yang memiliki
golongan darah A, B, AB ataupun O dalam kurun waktu tertentu. Dari nilai
frekuensi tersebut dapat ditentukan kemungkinan penyebaran gen dalam suatu
populasi.
Penyebaran gen dapat terjadi jika ada persilangan atau perkawinan
antar individu dalam suatu populasi. Berdasarkan jumlah sifat yang
disilangkan, terdapat dua macam persilangan yaitu persilangan monohibrid
dan persilangan dihibrid. Persilangan monohibrid merupakan persilangan
dengan satu sifat beda sedangkan persilangan dihibrid merupakan persilangan
dengan dua sifat beda. Persilangan dihibrid ini lebih rumit dibandingkan
dengan persilangan monohibrid karena pada persilangan dihibrid melibatkan
dua lokus. Okasha (2012) menyatakan bahwa konsep penting dalam genetika
populasi yang melibatkan dua lokus adalah adanya keterkaitan antar
keduanya.

Persilangan Dihibrid adalah perkawinan antara dua individu dari


spesies yang sama yang memiliki dua sifat berbeda. Persilangan Dihibrid
sangat berhubungan dengan hukum Mendel II yang berbunyi “independent
assortment of genes” atau pengelompokan gen secara bebas. Hukum ini
berlaku ketika pembentukan gamet, dimana gen sealel secara bebas pergi ke
masing-masing kutub ketika meiosis. Hukum Mendel II disebut juga hukum
asortasi. Sama halnya dengan monohibrid, dihibrid pun mengenal sifat
dominan dan intermediet, Contoh persilangan dihibrid misalnya dalam
persilangan tanaman biji/kacang ercis. Dimana sifat biji pertama berbentuk
bulat dan berwarna kuning, dan kedua sifat tersebut dominan terhadap sifat
lainnya. Sedangkan pada biji kedua berbentuk kisut dan berwarna hijau.

Mendel dapat mengambil kesimpulan bahwa anggota dari sepasang


gen memisah secara bebas (tidak saling mempengaruhi) ketika berlangsung
meiosis selama pembentukkan gamet-gamet. Prinsip ini dirumuskan sebagai
Hukum Mendel II yang berbunyi: “ The Law of Independent Assortment Of
Genes” (Hukum Pengelompokan gen secara bebas). Jadi pada dihibrid BbKk
misalnya:

- Gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK


- Gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk
- Gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK
- Gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk

Pewarisan sifat ada yang dipengaruhi oleh jenis kelamin. Dominansi


gen yang mewariskan sifat tertentu tergantung jenis kelamin. Pada manusia,
sifat-sifat yang dipengaruhi oleh jenis kelamin ini contohnya kepala botak dan
penjang jari telunjuk. Kepala botak umumnya ditemukan pada laki-laki.
Kepala botak akan nampak ketika sudah berumur sekitar 30 tahun. Selain
kepala botak, pewarisan sifat panjang jari telunjuk juga dipengaruhi oleh jenis
kelamin. Jika kita meletakkan tangan diatas kertas yang telah diberi garis,
sehingga ujung jari manis kita menyentuh garis tersebut, maka akan diketahui
apakah jari telunjuk kita lebih pendek atau lebih panjang dari jari manis.
Umumnya kita memiliki jari telunjuk yang lebih pendek dari jari manis. Sama
halnya dengan gen kepala botak, sifat jari telunjuk pendek pada laki-laki
disebabkan oleh gen dominan, sedangkan pada perempuan disebabkan oleh
gen resesif. (Zetina, 2009).
Satu hal yang penting dapat dikemukakan disini adalah jika diteliti
susunan genetik dari individual-individual yang penampilannya sama kecuali
pada kelas resesif ganda, maka akan terlihat bahwa walaupun dua individual
nampaknya sama sebagai ekspresi sifat dominan, namun mereka tidaklah sama
secara genetis. Yang satu bias dominan homozigot, dan yang lainnya
heterozigot. Sebaliknya, individual-individual yang mengekspresikan sifat
resesif harus sama seperti genetis, yaitu homozigot terhadap gen resesif (Ana,
1985)
D. Alat dan Bahan
1. Tabel Chi-square
2. Kancing Genetika
E. Prosedur Kerja

Kancing genetika

Menyediakan 12 butir model gen

Memisahkan masing-masing 4 butir gen RB (merah-


bulat), Rb (merah-oval), rB (putih-bulat), ab (putih-oval)

Memasukkan masing-masing 4 butir gen RB, Rb, rB, rb


ke dalam kantong jas lab kanan dan kiri.

mengambil (tanpa pengembalian) masing-masing satu


model gen dari setiap kantong lalu memasangkan.
Tindakan itu dilakukan tanpa menengok ke dalam
kantong

Membuat catatan dari hasil pengambilan dalam table


hasil pengamatan. Pertemuan dari kancing di kedua
belah tangan itu merupakan anakan atau F1

Mencatat jumlah individu F1 yang diperoleh untuk


masing-masing kemungkinan.

Hasil pengamatan
F. Hasil Pengamatan

Pengambilan R-B R-bb rr-b r-b


1 √
2 √
3 √
4 √
5 √
6 √
7 √
8 √
9 √
10 √
11 √
12 √
13 √
14 √
15 √
16 √
17 √
18 √
19 √
20 √
21 √
22 √
23 √
24 √
Total 10 5 6 3
Kelas Fenotipe O (Hasil) E (Harapan) [(O-E)]2
E

R-B- 10 9/16 × 24 = 13,5 0,9

R-bb 5 3/16 × 24 = 4,5 0,05

rrB- 6 3/16 × 24 = 4,5 0,5

rrbb 3 1/16 × 24 = 1,5 1,5

Total 24 24 2,95

1. Dominansi tidak penuh d1 : 3, X hitung = 2,95, X table = 7,82


2. Dominansi Penuh d1 : 9, X hitung = 2,95, X table = 16,92
G. Pembahasan

Persilangan Dihibrid adalah perkawinan antara dua individu dari


spesies yang sama yang memiliki dua sifat berbeda. Persilangan Dihibrid
sangat berhubungan dengan hukum Mendel II yang berbunyi “independent
assortment of genes” atau pengelompokan gen secara bebas. Hukum ini
berlaku ketika pembentukan gamet, dimana gen sealel secara bebas pergi ke
masing-masing kutub ketika meiosis. Hukum Mendel II disebut juga hukum
asortasi. Sama halnya dengan monohibrid, dihibrid pun mengenal sifat
dominan dan intermediet, Contoh persilangan dihibrid misalnya dalam
persilangan tanaman biji/kacang ercis. Dimana sifat biji pertama berbentuk
bulat dan berwarna kuning, dan kedua sifat tersebut dominan terhadap sifat
lainnya. Sedangkan pada biji kedua berbentuk kisut dan berwarna hijau.

Persilangan dihibrid merupakan persilangan dengan dua sifat beda.


Persilangan dihibrid ini lebih rumit dibandingkan dengan persilangan
monohibrid karena pada persilangan dihibrid melibatkan dua lokus. Okasha
(2012) menyatakan bahwa konsep penting dalam genetika populasi yang
melibatkan dua lokus adalah adanya keterkaitan antar keduanya.

Dari hasil uji “chis square” pada simulasi dihibrid dikatakan baik
karena nilai f hitung < f tabel ( 2,95 > 7,82 ). Berdasarkan hal ini hasil
observasi data yang dilakukan berdasarkan uji chi square, dapat diterima atau
hasilnya baik.
H. Kesimpulan
Pada praktikum II ini dapat membuktikan bahwa terjadi pesilangan
dua individu dari spesies yang sama yang memiliki dua sifat berbeda yaitu
adanya persilangan dihibrid. Persilangan dihibrid merupakan persilangan
dengan dua sifat beda. Persilangan dihibrid ini lebih rumit dibandingkan
dengan persilangan monohibrid karena pada persilangan dihibrid melibatkan
dua lokus. Sesuai dengan hasil dari uji “chis square” pada simulasi dihibrid
dikatakan baik karena nilai f hitung < f tabel ( 2,95 > 7,82 ).
DAFTAR PUSTAKA

Akbar TaufikRinaldi, Hardhienata, Maesya Aries.


ImplementasiSistemHereditasMmenggunakanMetodePersilanganHukum
Mendel UntukIndentifikasiPewarisanWarnaKulitManusia.

Okasha, S. 2012. Population


Genetics.http://plato.stanford.edu/entries/populationgen etics/. [21 Januari
2013]

Pai, Anna C. 1985. Dasar-DasarGenetika. Jakarta: Erlangga

Suryo. 1997. GenetikaManusia. Yogyakarta:GadjahMada University.

Suryo. 2011. GenetikaManusia. Yogyakarta: GadjahMada University.


Lampiran

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

GENETIKA (1)

KELAS A

Ira Mahyuni Nur 432419026

Jurusan Biologi

Program Studi Biologi

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Gorontalo

2020
LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA 1

LKM 1 – 01 : Orientasi dan Eksplorasi


A. Petunjuk
1. Tuliskan jawaban Anda pada bagian yang telah disiapkan!
2. Ajukan pertanyaan kepada dosen jika ada hal-hal yang masih kurang dapat
dipahami!

B. Tujuan Pembelajaran
1. Disajikan gambar fenomena perempuan berambut lurus, dan laki-laki berambut
keriting, hasil perkawinan laki-laki dan perempuan yang memiliki rambut lurus,
dan memiliki kakek dan nenek yang memiliki rambut lurus, mahasiswa dapt
mengidentifikasi fakta-fakta, disertai alasan dengan benar.
2. Mahasiswa mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan berdasarkan
fenomena yang disajikan.
3. Mahasiswa mampu merumuskan jawaban sementara berdasarkan masalah dari
fenomena yang disajikan.
4. Mahasiswa mampu melakukan persilangan dengan menggunakan kancing
genetika, untuk dapat menjelaskan fenomena tersebut.
5. Mahasiswa mampu membedakan Hukum Mendel 1 dan Hukum Mendel 2,
berdasarkan riset yang dikerjakan.

Menggunakan strategi scaffolding melalui tahap Guided Discovery

C. Menciptakan Konflik Kognitif


1. Menurut pendapat teman Anda, hidung Anda sama dengan hidung bapak Anda,
mata Anda sama dengan mata ibu Anda.
Bagaimana pendapat Anda? Tuliskan jawaban Anda!
Jawab
Menurut saya hidung saya mirip seperti bapak, dan mata saya mirip dengan ibu
saya, karena saya mewarisi setengah dari kromosom bapak dan setengah
kromosom ibu. Sehingga dengan adanya kemiripan ini menyimpulkan bahwa
saya adalah anak mereka.
Sekarang perhatikan gambar yang ditunjukkan dosen!
Catatlah hasil pengamatan Anda, berdasarkan sifat yang tampak!

Jawab
Berdasarkan gambar tersebut saya mengamati bahwa terdapat satu keluarga yang
memiliki warna kulit berbeda pada kedua anaknya. Salah satu anaknya berwarna
coklat dan yang lain berwarna putih (albino), sedangkan kedua orang tuanya
memiliki warna kulit coklat seperti salah satu anaknya.
2. Menurut Anda, apa yang menarik pada gambar tersebut?
Jawab
Yang menarik pada gambar tersebut adalah anak kedua yang memiliki warna
kulit berbeda dari ayah dan ibunya. Hal ini menunjukan adanya pewarisan gen
yang dibawa oleh orang tua dari salah satu orang tuanya (kakek/nenek).
3. Mengapa dalam satu keturunan, memiliki persamaan sekaligus perbedaan?
Jawab
Karena adanya sifat menurun pada makhluk hidup, sifat tersebut dapat di
wariskan dari induk kepada keturunanya, atau dari orangtua kepada anaknya
sehingga dapat pada mahluk hidup sehingga ada keturunan (anak) yang
mempunyai warna kulit yang berbeda dari kedua orang tuanya.
D. Identifikasi Pengetahuan Awal Mahasiswa
1. Berdasarkan pengamatan Anda pada gambar tersebut, bagaimana bentuk rambut
dari keturunan kedua?
Jawab
Berdasarkan pengamatan saya anak kedua memiliki rambut keriting sedangkan
kedua orang tuanya memiliki rambut yang lurus. Sedangkan anaknya yang
pertama mengikuti kedua orang tuanya, rambutnya lurus.
2. Mengapa keturunan kedua memiliki bentuk rambut yang berbeda?
Jawab
Kombinasi alel itu terdapat dalam setiap kromosom yang terbentuknya secara
acak. Si alel ini inilah yang akan menentukan bagaimana bentuk rambut suatu
individu, ketika membentuk satu sel baru itu akan muncul satu karakter dominan
yang berbeda dengan anak lainnya , tergantung dari sel mana yang lebih dominan
dan mana yang lebih resesif. Dan juga setiap orang memiliki satu kromosom
tersendiri. Setiap kromosom mengandung dua bagian yang bersatu dalam untaian
DNA, kedua bagian dari masing-masing kromosom ini berasal dari ayah dan ibu.
Setengah bagian berasal dari ayah dan setengah bagian berasal dari ibu. Sel-sel
dari ayah dan ibu itu akan membentuk kromosom baru, kromosom . kromosom
baru ini mengandung seperuh gen dominan dan separuh gen yang resesif dan
adanya keanekaragaman gen pada mahluk hidup sehingga ada keturunan yang
berbeda dengan induknya.
3. Mengapa salah satu dari mereka memiliki bentuk rambut yang berbeda dari kedua
orang tuanya?
Karena gen yang mengendalikan bentuk rambutnya adalah gen resesif yang
diturunkan dari kakek/neneknya kepada salah satu dari kedua orang tuanya.
Sehingganya anak tersebut memiliki perbedaan dengan kedua orang tuanya.
E. Penelusuran Informasi melalui Buku Teks dan Website
1. Lakukanlah kajian buku teks dan website untuk materi Mendelisme
Jawab
Staff.ui.ac.id>user>tutinfik>material
2. Tuliskan konsep-konsep yang Anda temukan.
1) Kodominansi
2) Gen letal
3) Interaksi gen
3. Pilihlah konsep-konsep yang Anda
dapat! a.Nama konsep: kodominansi
1) Tuliskan definisinya!
Kodominansi yakni keadaan heterozigot dimana dua anggota dari
sepasang alel penyokong fenotip, yang kemudian merupakan campuran dari
sifat-sifat fenotip yang dihasilkan oleh salah satu keadaan homozigotik.
2) Tuliskan contohnya!
Dauk bulu pada sapi. Banyak keturunan ternak yang dominan untuk
rambut merah atau rambut putih. huruf RR untuk mewakili rambut merah
dominan dan WW untuk mewakili rambut putih yang dominan. Ketika
dua individu dengan alel ini disilangkan dengan keturunannya adalah RW.
Ini berarti warna putih dan merah sama-sama dinyatakan dalam
keturunannya dan kodominan menghasilkan suatu dauk sapi.
3) Berikan penjelasanmu!
Dimana huruf RR mewakili rambut merah dan huruf WW
mewakili rambut putih, ketika kedua individu ini disilangkan dengan
keturunannya maka menghasilkan RW.
b. Nama konsep: Gen letal
1) Tuliskan definisinya!
Gen letal yaitu suatu gen yang bila dalam keadaan homozigot dominan
atu resesif dapat menyebabkan kematian.
2) Tuliskan contohnya!
Penyakit pada manusia untuk menunjukkan gen letal adalah penyakit
ichtiosis congenital.
1) Berikan penjelasanmu!
Adanya gen letal pada suatu individu menyebabkan perbandingan
fenotip pada keturunannya tidak sesuai dengan hukum mendel.
c. Nama konsep: interaksi gen
1) Tuliskan definisinya!
Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum mendel
yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotip, tetapi menimbulkan
fenotip-fenotip yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua
pasang gen nonalelik.
2) Tuliskan contohnya!
Warna kulit pada bawang merah C=gen dominan yang diperlukan ntuk
menghasilkan warna c= alel yang tidak aktif yang menghalangi
pembentukan warna. R= gen dominan untuk warna merah r=alel
resesif untuk warna kuning.
P CCrr (kuning) X ccRR(putih)
F1 CcRr Putih
F2 9C_R_ : 3 C_rr : 3ccR_:1ccrr
9 merah: 3 kuning : 4 putih
Gen c tidak aktif menghalangi pembentukan warna dan epistatik
terhadap gen R dan r. Fenotipe ccR_dan ccrr putih karena
pembentukan warna dihalangi oleh alel c.
3) Berikan penjelasanmu!
Jadi warna kulit pada bawang merah dominan yang diperlukan untuk
menghasilkan warna.
Catatan : Tulis sebanyak konsep yang ditemukan.
F. Perencanaan Proyek Penelitian
1. Menentukan Masalah
Apakah dengan mengamati fenomena yang terjadi pada persilangan
monohibrid dan dihibrid, dengan menggunakan kancing genetika, dapat
menjelaskan Hukum Mendel 1 dan Hukum Mendel 2?
Jawab :
Hukum mendel 1 (Hukum pemisahan gen yang sealel) dinyatakan
bahwa dalam pembentukan gamet,pasangan alel akan memisah secara bebas.
Peristiwa pemisahan ini terlihat pembentukan gamet individu yang memiliki
genotif heterozigot.Hukum ini disebut juga hukum segresi yang berdasarkan
percobaan persilangan dua individu yang mempunyai satu karakter yang
berbeda. Berdasarkan hal ini,persilangan dengan satu sifat beda akan
menghasilkan perbandingan fenotip 12,yaitu ekspresi gen dominan : resesif =
3 : 1.
Hukum mendel II dikenal pula dengan hukum asortasi atau hukum
berpasangan secara bebas.Menurut hukum ini,setiap gen/sifat dapat
berpasangan secara bebas dengan gen untuk satu sifat lain. Meskipun
demikian,gen untuk sifat lain yang bukan termasuk alelnya.Hukum mendel II
ini dapat dijelaskan melalui persilangan dihibrid yaitu persilangan dua sifat
beda dengan dua alel berbeda dan memiliki perbandingan 9 : 3 : 3 : 1.

2. Menetapkan Tujuan
a. Melakukan latihan persilangan monohibrid pada kancing genetika.
b. Mengamati nisbah segregasi fenotipe dalam Persilangan monohibrid
c. Melakukan latihan penggunaan uji X2.
3. Merencanakan Metode
a. Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan
1) Kancing genetika, diumpamakan sebagai gamet.
2) Kantong sebaiknya dari kain supaya tidak mudah robek, dan isinya
tidak dapat terlihat dari luar.
b. Menentukan metode dari proyek penelitian
Proyek penelitian ini menggunakan metode penelitian ekspose facto.
Data yang diperoleh dari persilangan monohibrid dan dihibrid, dianalisis
dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat.
4. Memilih Solusi Alternatif
a. Melakukan perkawinan silang dengan satu sifat beda, menggunakan
kancing genetika.
Jawaban :
Persilangan monohibrid

P: Merah x Putih

(MM) (mm)

G: M, M x m, m

F: MM, Mm, Mm, mm

Fenotif (genotif) MERAH PUTIH (m)


(M)
MERAH (M) MM Mm
PUTIH (m) Mm mm

 Data kelompok:

No. Fenotif Genotif Tabulasi Jumlah

1 Merah MM IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 25


2 Merah muda Mm IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 50
IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII

3 Putih Mm IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII 25


 Rasio fenotif data kelompok:

Merah : Putih = (25 + 50) : 25

= 75 : 25 =3:1

 Rasio genotif data kelompok:

MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1

Berdasarkan percobaan yang dilakukan mengenai hukum mendel I


atau persilangan monohibrid yang diiambil secara acak berdasarkan data
di atas jelas sesuai dengan hukum mendel.Persilangan sesuai dengan
hukum mendel yaitu :
P: MM >< mm
(Merah) (putih)
F1 : Mm
( Merah)
F1 >< F1 : Mm >< Mm
(merah) (merah)
G: M,m M,m

F2:
Merah Putih
(M) (m)
Merah (M) MM Mm
Putih (m) Mm mm

Jadi berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan,didapatkan hasil


persilangan dengan perbandingan yaitu sebagai berikut :
-Rasio Genotif : MM : Mm :mm
25% : 50% : 25% = 1:2:1
-Rasio Fenotif =merah : putih
75% : 25% = 3:1

b. Melakukan perkawinan silang dengan dua sifat beda, menggunakan


kancing genetika.
Jawaban :
B. Persilangan dihibrid

P: Bulat kuning x Keriput hijau

(BBKK) (bbkk)

G: BK x bk

F1: BbKk x BbKk

G2: BK, Bk, bK, bk x BK, Bk, bK, bk

F2 :

Fenotif (genotif) BulatKuning BulatHijau KeriputKuning KeriputHijau


(BK) (Bk) (bK) (bk)

Bulat Kuning (BK) BBKK BBKk BbKK BbKk

Bulat Hijau (Bk) BBKk BBkk BbKk Bbkk

Keriput Kuning (bK) BbKK BbKk BbKK BbKk

Keriput Hijau (bk) BbKk Bbkk bbKk bbkk

Data kelompok:

No. Fenotif Genotif Tabulasi Jumlah

1. Bulat Kuning BBKK II 2


Bulat Kuning BBKk IIII 4

Bulat Kuning BbKK IIIII III 8

Bulat Kuning BbKk IIIII IIIII III 13

2. Bulat Hijau BBkk IIII 4

Bulat Hijau Bbkk IIIII IIII 9

3. Keriput Kuning bbKK IIII 4


Keriput Kuning bbKk IIIII 5
4. Keriput Hijau Bbkk I 1

 Rasio genotif data kelompok:

BBKK : BBKk : BbKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk :

bbkk 2: 4 : 8 : 13 : 4 : 9 : 4 : 5:

- Rasio fenotif data kelompok:

Bulat Kuning : Bulat Hijau : Keriput Kuning : Keriput Hijau

27 : 13 : 9 : 1

9 : 4 : 3 : 0

c. Melakukan uji Chi-Kuadrat untuk mengetahui besarnya penyimpangan


nisbah Mendelian.
Jawaban : Uji Kebebasan dan Uji Beberapa Proporsi Uji kebebasan
antara 2 variabel memiliki prinsip pengerjaan yang sama dengan pengujian
beberapa proporsi. (Berbeda hanya pada penetapan Hipotesis awal dan
hipotesis alternatif)
Penetapan Hipotesis Awal dan Hipotesis Alternatif
A. Uji Kebebasan :
H0 : variabel-variabel saling bebas (Tidak ada hubungan antar variabel)
H1 : variabel-variabel tidak saling bebas (Ada hubungan antar variabel)
B. Uji Beberapa Proporsi :
H0 : setiap proporsi bernilai sama
Rumus Uji X2
Data dalam pengujian ketergantungan (hubungan) variabel dan beberapa
proporsi disajikan dalam bentuk Tabel Kontingensi (Cross Tab)
LKM 1-02a : Observasi dan Kolaborasi

Menggunakan strategi scaffolding melalui tahap Guided Discovery

PERSILANGAN MONOHIBRID

I. Latar Belakang
Persilangan monohibrid terjadi pada perkawinan dengan satu sifat beda.
Dalam hal ini berlaku hukum Mendel I (hukum segregasi), yang menyebutkan bahwa
kedua gen alelik yang mengatur pemunculan suatu sifat akan dipisahkan (disegregasi)
satu sama lain dan dimasukkan ke dalam masing-masing gamet yang terbentuk.
Generasi F1 hasil perkawinan monohibrid berupa individu-individu yang fenotipenya
sama, sedang pada generasi F2 akan terlihat adanya nisbah fenotipe 3 : 1. Adakalanya
nisbah fenotipe mendelian untuk persilangan monohibrid ini mengalami
penyimpangan semu akibat adanya beberapa peristiwa, misalnya semi dominansi,
kodominansi, dan gen letal. Selain itu, nisbah tersebut sebenarnya hanya merupakan
nisbah teoretis yang tidak selalu terpenuhi pada hasil perkawinan yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian menggunakan metode statistika terhadap
besarnya penyimpangan nisbah Mendelian. Uji yang lazim dilakukan adalah uji X 2
atau sering disebut juga uji Chi-square.

II. Tujuan
1. Melakukan latihan persilangan monohibrid menggunakan kancing genetika.

2. Mengamati nisbah segregasi fenotipe dalam persilangan monohibrid.


3. Membuat diagram persilangan monohibrid.
3. Melakukan latihan penggunaan uji X2.

III. Bahan dan Alat


1. Kancing genetika diumpamakan sebagai gamet (merah = R, dan putih = r),.
2. Kantong sebaiknya dari kain supaya tidak mudah robek, dan isinya tidak dapat
terlihat dari luar.

IV. Prosedur
Masukkan masing-masing kantong dengan 6 kancing merah (M) = bunga
warna merah dan 6 kancing putih (m) = bunga warna putih.

6 kancing 6 kancing Ambil masing- masing 1 kancing


merah + 6 kancing X merah + 6 kancing
putih putih

Pertemuan dari kancing di kedua belah tangan anda itu merupakan zigot. Ada tiga
kemungkinan yang anda hadapi, yaitu :
 Mendapatkan dua kancing merah, yang berarti bahwa zigotnya mempunyai
Genotip RR, dan fenotipnya merah.
 Mendapatkan satu kancing merah dan satu kancing putih, berarti bahwa zigotnya
heterozigotik Rr, dan fenotipnya merah.
 Mendapatkan dua kancing putih, yang berarti bahwa zigotnya homozigot resesif
rr, dan fenotipnya putih.

MERAH MERAH MUDA PUTIH


F1

∑ 1 2 1
Ulangi percobaan itu sampai 4 kali dengan mengocok kantong tersebut
terlebih dahulu setiap kali sebelum mengambil kancing, supaya kancing-kancing
yang berada di dalam kantong itu bercampur.

Ujilah hasil perhitungan dengan uji X2 (Chi – Square)

V. Hasil Pengamatan
Buatlah tabel dari hasil percobaan anda selama empat kali, sbb :

Tabel 1. Hasil Perorangan


Pengambilan ke RR (Merah) Rr (Merah) rr (Putih)
1 √
2 √
3 √
4 √
5 √
6 √
7 √
8 √
9 √
10 √
11 √
12 √
13 √
14 √
15 √
16 √
Jumlah 6 6 4

Setelah selesai dengan empat kali percobaan, maka masing-masing


praktikan mengumpulkan hasilnya percobaannya, sehingga diperoleh hasil
kelompok, sbb :
Tabel 2. Hasil Kelompok
No. urut praktikan RR (Merah) Rr (Merah) rr (Putih)
1 2 1 1
2 1 2 1
3 1 1 2
4 2 2
Jumlah 6 6 4

Lakukan pengujian X2 terhadap hasil perorangan maupun hasil


kelompok. Bagaimana kesimpulan anda mengenai kedua macam hasil itu,
dapatkah dinyatakan baik ataukah jelek?

Cantumkan hasil pengamatan pada tabel uji X 2 (Chi – Square)

Kelas Fenotipe O (Hasil) E (Harapan) [(O-E)]2


E

RR 6 1/4 × 16 = 4 1

Rr 6 2/4 × 16 = 8 0,5
rr 4 1/4 × 16 = 4 0

Total 16 16 1,5

VI. Diskusi
1. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok! Apakah perbandingan merah dan
putih yang dihasilkan sesuai dengan prinsip Mendel?
Sesuai, karena sifat fenotip yang dihasilkan menunjukan perbandingan 3:1, merah
: putih. Dimana hasilnya 12 : 4 untuk merah : putih.

2. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Bagaimana anda menjelaskan fenomena tersebut?

ng menjelaskan tentang segregasi bebas maupun persilangan monohybrid yang menyilangkan dua invidu yang memiliki satu s

3. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Bagaimana fenotip dan ratio fenotip, jika terjadi dominansi penuh?
Fenotip yang dihasilkan yaitu, warna merah : warna putih

Sedangkan ratio fenotip dominansi penuh yaitu 3:1. Karena sifat dominan dari P1 adalah Merah

4. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Bagaimana fenotip dan ratio fenotip, jika terjadi dominansi tidak penuh?
Fenotip yang dihasilkan yaitu warna merah, merah muda, dan putih

Ratio fenotipnya jika dominansi tidak penuh yaitu (1:2:1)


5. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok! Bagaimana hasil uji Chi-Kuadrat
dari percobaan (dominansi penuh) yang Anda lakukan?
derajat kebebasan 1 menghasilkan 3,84 dengan menggunakan kemungkinan 0,05. sehingga diketahui f hitung = 1,5 dan f table

6. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok! Bagaimana hasil uji Chi-Kuadrat


dari percobaan (dominansi tidak penuh) yang Anda lakukan?
an derajat kebebasan 2 menghasilkan 5,99 dengan menggunakan kemungkinan 0,05. sehingga diketahui f hitung = 1,5 dan f tab

7. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Untuk apa penggunaan uji Chi-Kuadrat?

l perhitungan X2h lebih besar daripada tabel (X2t) maka hipotesis ditolak, begitupun sebaliknyaApabila hasil perhitungan X2h l

8. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Buatlah bagan persilangan dari kegiatan yang telah Anda lakukan dan jelaskan!
P=♀ RR (merah)x ♂ rr (putih)

G F1 P2= R x r
G = Rr (merah muda)
= Rr x Rr
= ♀R,r ♂R,r


♀ R r

R RR Rr

r rR rr

RR : Rr : rr

9. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Prinsip (hukum) Mendel mana yang dapat menjelaskan hasil persilangan ini?
Kaitkan dengan kajian literatur!
Prinsip yang dapat menjelaskan hasil persilangan ini adalah prinsip (hukum) Mendel 1.
Menurut Suryo (1990), Persilangan monohibrid merupakan persilangan antara dua spesies yang s

VII. Kesimpulan

merupakan dominansi penuh dan rasio genotip 1:2:1 yang merupakan dominansi tidak penuh. Uji chi kuadrat dapat membuktik
LKM 1-02b : Observasi dan Kolaborasi

Menggunakan strategi scaffolding melalui tahap Guided Discovery

PERSILANGAN DIHIBRID

I. Latar Belakang
Persilangan dihibrid terjadi pada perkawinan dengan dua sifat beda. Dalam hal
ini berlaku hukum Mendel II (hukum pemilihan bebas), yang menyebutkan bahwa
segregasi gen pada suatu lokus tidak bergantung kepada segregasi gen pada lokus
yang lain sehingga gen-gen akan bertemu dengan bebas pada gamet-gamet yang
terbentuk. Sebagai contoh, individu dihibrid dengan genotipe AaBb dapat membentuk
gamet AB, Ab, aB, dan ab dengan peluang sama besar. Seperti halnya pada
persilangan monohibrid, generasi F1 hasil perkawinan dihibrid berupa individu-
individu yang fenotipenya sama, tetapi pada generasi F2 akan terlihat adanya nisbah
fenotipe 9 : 3 : 3 : 1. Adakalanya nisbah fenotipe mendelian untuk Persilangan
dihibrid ini mengalami penyimpangan semu akibat adanya berbagai macam peristiwa
epistasis. Selain itu, seperti halnya pada Persilangan monohibrid, nisbah tersebut
sebenarnya hanya merupakan nisbah teoretis yang tidak selalu terpenuhi pada hasil
perkawinan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji X2 terhadap
besarnya penyimpangan nisbah mendelian yang terjadi.

II. Tujuan
1. Melakukan latihan persilangan dihibrid menggunakan kancing genetika.
2. Mengamati nisbah segregasi fenotipe dalam Persilangan dihibrid.
3. Membuat diagram persilangan dihibrid.
4. Melakukan latihan penggunaan uji X2.

III. Bahan dan Alat


1. Kancing genetika diumpamakan sebagai gamet (Merah-Hijau (RB) = Bunga
merah, Buah bulat; Merah-Hitam (Rb) = Bunga merah, Buah Oval; Putih-Hijau
(rB) = Bunga Putih, Buah bulat; Putih-Hitam (rb) = Bunga putih, Buah Oval.
2. Kantong sebaiknya dari kain supaya tidak mudah robek, dan isinya tidak dapat
terlihat dari luar.

IV. Prosedur
Masukkan masing-masing kantong dengan 4 kancing Merah-Hijau (RB) =
Bunga merah, Buah bulat; 4 kancing Merah-Hitam (Rb) = Bunga merah, Buah Oval;
4 kancing Putih-Hijau (rB) = Bunga Putih, Buah bulat; 4 kancing Putih-Hitam (rb) =
Bunga putih, Buah Oval.

4 kancing RB + 4 kancing Rb + 4 kancing rB + 4RB


4 kancing kancing rb
+ 4 kancing Rb + 4 kancing rB + 4
Ambil masing- masing 1 kancing
X kancing rb

Pertemuan dari kancing di kedua belah tangan anda itu merupakan zigot. Ada
sembilan kombinasi yang akan anda peroleh:
 Mendapatkan satu kancing warna merah hijau dan satu kancing warna merah
hijau, yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip RRBB, dan fenotipnya
bunga merah buah bulat.
 Mendapatkan satu kancing warna merah hijau dan satu kancing warna merah
hitam, yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip RRBb, dan fenotipnya
bunga merah buah bulat.
 Mendapatkan satu kancing warna merah hitam dan satu kancing warna merah
hitam, yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip RRbb, dan fenotipnya
bunga merah buah oval.
 Mendapatkan satu kancing warna merah hijau dan satu kancing warna putih hijau,
yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip RrBB, dan fenotipnya bunga
merah buah bulat.
 Mendapatkan satu kancing warna merah hijau dan satu kancing warna putih
hitam, yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip RrBb, dan fenotipnya
bunga merah buah bulat.
 Mendapatkan satu kancing warna merah hitam dan satu kancing warna putih
hitam, yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip Rrbb, dan fenotipnya
bunga merah buah oval.
 Mendapatkan satu kancing warna putih hijau dan satu kancing warna putih hijau,
yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip rrBB, dan fenotipnya bunga
putih buah bulat.
 Mendapatkan satu kancing warna putih hijau dan satu kancing warna putih hitam,
yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip rrBb, dan fenotipnya bunga
putih buah bulat.
 Mendapatkan satu kancing warna putih hitam dan satu kancing warna putih
hitam, yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip rrbb, dan fenotipnya
bunga putih buah oval.

Kesembilan kombinasi ini, dapat diperkecil menjadi empat kombinasi,


berdasarkan genotip dan fenotip, sebagai berikut:
 R-B- : Bunga berwarna merah dan buah berbentuk bulat.
 R-bb : Bunga berwarna merah dan buah berbentuk oval.
 rrB- : Bunga berwarna putih dan buah berbentuk bulat.
 Rrbb : Bunga berwarna putih dan buah berbentuk oval

F1

Ulangi percobaan itu sampai enam kali dengan mengocok kantong tersebut terlebih
dahulu setiap kali sebelum mengambil kancing, supaya kancing-kancing yang berada
di dalam kantong itu bercampur.

V. Hasil Pengamatan
Buatlah tabel dari hasil percobaan enam kali itu, sbb :

Tabel 3. Hasil Perorangan


Pengambilan R-B- R-bb rr-B r-bb
Ke Merah Merah Putih Putih
Bulat Oval Bulat Oval
1 √
2 √
3 √
4 √
5 √
6 √
7 √
8 √
9 √
10 √
11 √
12 √
13 √
14 √
15 √
16 √
17 √
18 √
19 √
20 √
21 √
22 √
23 √
24 √
Jumlah 10 5 6 3

Keterangan : Tanda ( - ) pada Genotip dapat ditempati oleh huruf


besar atau huruf kecil

Setelah selesai dengan enam kali percobaan, maka masing-masing praktikan


mengumpulkan hasilnya percobaannya, sehingga diperoleh hasil kelompok,
sbb :
Tabel 6. Hasil Kelompok
R-B- R-bb rrB- rrbb
Merah Bulat Merah Oval Putih Bulat Putih Oval
10 5 6 3

Lakukan pengujian X2 terhadap hasil perorangan maupun hasil


kelompok. Bagaimana kesimpulan anda mengenai kedua macam hasil itu,
dapatkah dinyatakan baik ataukah jelek?
Cantumkan hasil pengamatan pada tabel uji X 2 (Chi – Square)

Kelas Fenotipe O (Hasil) E (Harapan) [(O-E)]2


E

R-B- 10 9/16 × 24 = 13,5 0,9

R-bb 5 3/16 × 24 = 4,5 0,05

rrB- 6 3/16 × 24 = 4,5 0,5

rrbb 3 1/16 × 24 = 1,5 1,5

Total 24 24 2,95

VI. Diskusi
1. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!
Apakah perbandingan warna kancing yang diperoleh sesuai dengan prinsip
Mendel?
Sesuai karena perbandingan tadi menjelaskan tentang hukum Mendel II terkait persilangan dihibr

2. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Bagaimana anda menjelaskan fenomena tersebut?

ada persilangan dihibrid yang menyilangkan individu dengan dua sifat beda. Hasil dari persilangan tersebut dengan rasio fenoti

3. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Bagaimana fenotip dan ratio fenotip, jika terjadi dominansi penuh?
Fenotip pada dominansi penuh adalah kancing berwarna merah berbentuk bulat (RRBB) dengan rasio fenotipnya

4. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!

panensiuthidyaakknpienRu-hb?b(Merah oval), rrB (putih bulat), rbb (putih oval). Karena fenotip tersebut merupakan gabungan

5. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok! Bagaimana hasil uji Chi-Kuadrat


dari percobaan (dominansi penuh) yang Anda lakukan?

rajat kebebasan 9 menghasilkan 16,92 dengan menggunakan kemungkinan 0,05. sehingga diketahui f hitung = 2,95 dan f table
6. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok! Bagaimana hasil uji Chi-Kuadrat
dari percobaan (dominansi tidak penuh) yang Anda lakukan?
itu dengan derajat kebebasan 3 menghasilkan 7,82 dengan menggunakan kemungkinan 0,05. sehingga diketahui f hitung = 2,9

7. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Untuk apa penggunaan uji Chi-Kuadrat?

l perhitungan X2h lebih besar daripada tabel (X2t) maka hipotesis ditolak, begitupun sebaliknyaApabila hasil perhitungan X2h l

8. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok untuk membuat bagan persilangan


dari kegiatan yang telah Anda lakukan dan jelaskan!
P1 = RRBB x rrbb

(merah bulat) ( putih oval)

G1 = RB, RB x rb,rb

F1 = RrBb x RrBb


♀ RB Rb rB rb

RB RRBB RRBb RrBB RrBb

Rb RRBb RRbb RrBb Rrbb

rB RrBB RrBb rrBB rrBb

rb RrBb Rrbb rrBb rrbb

9. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Prinsip (hukum) Mendel mana yang dapat menjelaskan hasil persilangan ini?
Kaitkan dengan kajian literatur!

ment of Genes). Hukum ini berlaku ketikapembentukan gamet, dimana gen sealel secara bebas pergi ke masing-masing kutubke
VII. Kesimpulan

ansi tidak penuh 3:3:1 (merah oval : putih bulat : putih oval). Uji chi kuadrat dapat membuktikan bahwa hasil yang kita peroleh
LKM 1-03 :Aplikasi

1. Bagaimana Anda dapat menjelaskan adanya persamaan dan perbedaan sifat yang
tampak dalam keluargamu berdasarkan konsep yang telah dipelajari?
2. Kerjakan soal-soal yang terdapat di buku teks genetika yang berhubungan dengan
konsep Hukum Mendel dan Hukum Kemungkinan.
Jawaban
1. Setiap makhluk hidup memiliki sel yang dapat diturunkan kepada generasi
selanjutnya untuk membentuk sifat keturunan yang sama ataupun baru,
contohnya disini adalah jumlah sel gamet. Gen dapat ditemukan dalam nukleus
(inti sel), tepatnya pada kromosom gen. Tiap gen merupakan bagian dari
hereditas yang memiliki sifat kima yang nantinya akan mempengaruhi sifat dari
masing-masing individu, contohnya disini adalah perbedaan sifat antara warna
rambut, bentuk rambut, warna kulit dan lain sebagainya.Jika di kaitkan dengan
hereditas menurut mendel yakni :
a. Hereditas menurut Mendel
Gamet, yaitu sel kelamin yang sudah matang. Dengan kata lain
gametmerupakan matarantai penghubung antara induk dan keturunannya
secaraseksual. Melalui gamet ini diwariskan sifat-sifat menurun suatu
organismekepada generasi berikutnya. Di bawah ini adalah hipotesis Mendel
mengenaipenurunan sifat.
a. Setiap sifat dikendalikan oleh satu pasang faktor keturunan (yangsekarang
kita kenal dengan gen), yaitu satu dari individu jantan dan satu dari
individu betina.
b. Setiap faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif
sesamanya,misalnya tinggi atau rendah, bulat atau keriput, merah atau
putih. Kedua bentuk alternatif tersebut disebut alel.
c. Jika pasangan faktor itu terdapat bersama-sama dalam satu tubuh
suatuindividu, faktor dominan akan menutup faktor resesif, misalnya
genotipe individu Bb dengan gen B untuk bulat dominan terhadap gen b
untuk keriput, maka fenotipe untuk individu tersebut adalah bulat,
genotipenya bersifat heterozigot.
d. Pada waktu pembentukan gamet (meiosis), setiap alel berpisah, misalnya
genotipe individu Bb akan menghasilkan gamet yang mengandung gen B
dan gamet yang mengandung gen b. Jadi, akan terbentuk dua macam
gamet.
e. Individu yang murni mempunyai pasangan sifat (alel) yang sama,
yaitudominan saja atau resesif saja, misalnya untuk BB pasangan sifat
dominanatau bb untuk pasangan resesif. Genotipe individu tersebut
homozigotBB disebut homozigot dominan dan bb disebut homozigot
resesif.

2. Berikut soal – soal dalam Buku Teks Genetika

A. Soal Hukum Mendel

1. Apakah yang dimakasud dengan


a. Alel d. Animalkulisma
b. Alel dominan e. Fenotip
c. Alel kodominan f. Genotip
Jawaban:
a. Alel adalah anaggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh
berlawanan.
b. Alel dominan ialah alel yang menutupi alel yang resesif.
c. Alel kodominan merupakan alel yang dalamkeadaan heterozigot tidak
menghasilkan sifat intermediet,melainkan membentuk sifat baru.
d. Animalkulisma suatu teori yang menyatakan bahwa di
dalamcairanyang dihasilkan oleh individu jantan terdapat hewan-
hewan kecil yang pada waktu itu disebut dengan animalkulus dan kini
dikenaldengan spermatozoa.
e. Fenotip merupakan sifat keturunan yang dapat kita amati dengan mata
(warna, bentuk, ukuran, dan lain-lain).
f. Genotip merupakan sifat dasar yang tidak tampak dan tetap pada suatu
individu.
2. Warna mata pada manusia merupakan sifat keturunan. Mata hitam adalah
dominanan (H) terhadap mata biru (h). Seorang laki-laki bermata biri kawin
dwngan seorang perempuan bermata hitam tetapiibu perempuan itu bermata
biru. Berapa bagian dari anak-anak mereka dapat diharapkan bermata biru?
Jawab:
Laki-laki bermata biru (hh), perempuan bermata hitam pembawa sifat mata
berwana biru (Hh).
P ♂ hh x ♀ Hh
Biru Hitam
Gamet ♂ h ♀ H, h
F1
Jadi
♀ bagian dari anak mereka yang dapat bermata biru adalah ½ bagian
H H
♂ atau50% dari jumlahkeseluruhan.

H Hh Hh

3. Seorang laki-laki bermata hitam kawin dengan seorang perempuan bermata biru
dan mempunyai anak pertama bermata biru
a. Bagaimanakah genotip laki-laki itu?
b. Berapa kemungkinannya anak ke dua nantinya akan bermata biru pula?
Jawab:
a. Genotip dari laki-laki itu adalah hitam heterozigot (Hh)
b. Kemungkinan anakkedua bermata biru?
P ♂ Hh x ♀ hh
Hitam Biru
Gamet ♂ H, h ♀h
F1
Jadi kemungkinan
♂ anak kedua mereka bermata biru adalah 50%.
H H

H Hh Hh
4. Manakah yang lebih sesuai, suami istri masing-masing bermata hitam
mempunyai anak bermata biru, ataukah suami istri masing-masing bermata biru
mempunyai anak bermata hitam?
Jawab:
Yang lebih sesuai adalah suami istri masing-masing bermata hitam mempunyai
anak bermata biru. Dapat dibuktikan sebagai berikut
Perkawinan masing-masing bermata hitam
P ♂ Hh x ♀ Hh
Hitam Hitam
Gamet ♂ H, h ♀ H, h

F1
Perbandingan
♂ fenotipnya adalah hitam 3 : biru 1. Atau 75% kemungkinan anak mereka
H H
bermata♀hitam dan 25% kemungkinan anak mereka bermata biru.

H HH Hh

H Hh Hh
Perkawinan masing-masing bermata biru
P ♂ hh x ♀h
Hitam Hitam
Gamet ♂ h ♀h
F1
Keturunan
♂ mereka semuanya bermata biru.
H

H Hh

5. Pada tikus, genotip yy adalah abu-abu, Yy adalah kuning, sedangkan YY mati


diwaktu masih janin.
a. Bagaimakah keturunan yang dapat diharapkan dari perkawinan tikus
kuning dan abu-abu?
b. Antara dua ekor tikus kuning?
c. Pada perkawinan manakah dapat diharapkan jumlah anak paling
banyak? Jawab:
a. Keturunan tikus kuning dengan abu-abu
P ♂ Yy x ♀ yy
Kuning Abu-abu
Gamet ♂ Y, y ♀y
F1
♂Keturunan yang dapat diharapkan adalah 50% tikus kuning dan 50% tikus abu-abu.
Y y

Y Yy Yy

b. Keturunan antara dua tikus kuning


P ♂ Yy x ♀ Yy
Kuning Kuning
Gamet ♂ Y, y ♀ Y, y
F1


Y Y

Keturunan
Y yang YYdapatYy
diharapkan adalah 25% tikus kuning (letal), 50% tikus kuning hidup,
dan 25 tikus abu-abu.
Y Yy Yy

Pada perkawinan antara tikus kuning dan abu-abu yang paling banyak
menghasilkanketurunan.

6. Dua individu pentahibrid kawin. Misalnya (AaBbCcDdEe)


a. Berapa bagian dari keturunannya adalah homozigot?
b. Berapabagian akan mempunyai genotip dan fenotip seperti hibridnya?
c. Berapa macam genotip dapat diharapkan dalam keturunan?
d. Berapa % dari keturunan akan mempunyai fenotip untuk 4 gen dominan?
e. Tulislah perbandingan fenotip yang dapat diharakan dalam keturunan?
Jawab:
1
1 1
1 2 1
1 3 3 1
1 4 6 4 1
1 5 10 10 5 1
1 x 35 : 5 x 34 : 10 x 33 : 10 x 32 : 5 x 31 : 1 x 30
1 x 243 : 5 x 81 : 10 x 27 : 10 x 9 : 5 x 3 : 1 x 1
a. Ada dua (2) bagian keturunannya yang homozigot yaitu AABBCCDDEE
dan aabbccddee.
b. Genotip yang sama dengan hibridnya ada 1 (satu), dan fenotip yang sama
dengan hibridnya ada 243 (dua ratus empat puluh tiga).
c. Genotip yang diharapakan dalam keturunan dapat diketahui dengan
rumus yaitu (2n)2 maka didapatkan hasil sebagai berikut (25)2 = 1024
kombinasi.
d. Fenotip yang memiliki 4 gen dominan ada
e. 243 : 81 : 81 : 81 : 81 : 81 : 27 : 27 : 27 : 27 : 27 : 27 : 27 : 27 : 27 : 27 : 9
:9:9:9:9:9:9:9:9:9:3:3:3:3:3:1
7. Berapa macam gamet yang dapat dibentuk oleh individu AABbCcddEeff?
Jawab:
Ada 8 gamet yang dapat dibentuk, caranya seperti dibawah ini
8. Bibir sumbing pada manusia ditentukan oleh gen resesip h, sedangkan alelnya
H menentukan bibir normal. Gen dominan A menyebabkan kulit berpigmen
(jadi normal) alelnya resesip a menyebabkan orang albino (bulai). Suamiisteri
masing-masing normal mempunyai dua orang anak, yaitu seorng outeri normal
tetapi sumbing dan seorang putera albino tetapi tidak sumbing. Berapa
kemungkinannya bahwa (a) anak laki-laki itu pembawa gen sumbing, (b) anak
perempuan itu pembawa gen untuk albino?
Jawab:
Gen HH untuk bibir normal dan hh bibir sumbing, sedangkan gen AA untuk
manusia berkulit normal dan aa untuk berkulit albino. Gen untuk manusia
yang normal (HHAA) dan manusia yang sumbing albino (hhaa). Maka masing-
masing suami istri tersebut memiliki gen yang membawa sifat sumbing dan
albino yaitu (HhAa).
P ♂ HhAa x ♀ HhAa
Normal Normal
Gamet ♂ HA, Ha, hA, ha ♀ HA, Ha, hA, ha
F1

HA Ha hA Ha

HA HHAA HHAa HhAA HhAa

Ha HHAa HHaa HhAa Hhaa

Ha HhAA HhAa hhAA hhAa

Ha HhAa Hhaa hhAa Hhaa

Keterangan
HHAA, HHAa, HhAA, HhAa = 9 Normal
HHaa, Hhaa = 3 Albino normal
hhAA, hhAa = 3 Sumbing normal
hhaa = 1 Albino sumbing
a. Kemungkinan anak laki-laki pembawa gen untuk sumbing yaitu Hhaa 2/3
kemungkinan
b. Kemungkinan anak perempuan pembewa gen untuk albino yaitu hhAa
2/3kemungkinan.

9. Pada ercis warna abu-abu dari bijinya ditentukan oleh gen dominan G,
sedangkan alelnya g menentukan warna putih. Mendelmenemukan hasil
percobaannya sebagai berikut:
Keturunan
Induk abu-abu putih
a. Abu-abu x putih 82 78
b. Abu-abu x abu-abu 118 39
c. Putih x putih 0 0
d. Abu-abu x putih 74 0
e. Abu-abu x abu-abu 90 0
Tetapkan genotip dari masing masing tanaman induk itu?

Jawab:
a Gg x gg d GG x gg
b Gg x Gg e GG x GG
c gg x gg

10. Groff dan Odland menemukan suatau jenis tanaman mentimun yang setelah
dewasa bunganya tidak mau membuka. Akan tetapi dengan memberikan
pertolongan membuka bunganya, penyerbukan masih mungkin dilakukan.
Hasilpercobaan mereka adalah sebagaiberikut:
Fenotip dari keturunan
Induk Bunga membuka Bunga menutup
Menutup x membuka semua -
F1 (dari atas) x F1 145 59
Menutup x F1 81 77
a. Tentukan simbol untuk gen-gen yang bertanggung jawab.
b. Tetapkan genotip tanaman induk yang bunganya menutup.
c. Genotip dari tanaman induk yang bunganya membuka.
d. Genotip tanaman F1.
Jawab:
a. H adalah gem pembawa sifat bunga membuka, dan h adalah gen
pembawa sifat bunga menutup.
b. hh
c. HH
d. Hh
11. (a) bilamanakah dalam keturunan dari perkawinan dua individu di dapatkan
perbandingan fenotip 1:1:1:1:1:1? (b) individu AaBbCcDd dikawinkana dengan
AabbCCDd. Berapa bagian keturunan dari keturunannya akan mempunyai
genotip 1. aabbccdd, 2. AABBCCDD, 3. aaBBccDD, 4. AABBccdd?
Jawab:
a. Uji tescross tetrahibrid
b. 1. 0 bagian, 2. 0 bagian, 3. 0 bagian, 4. 0 bagian

12. Kebanyakan orang mempunyai putaran sebuah rambut pada bagian atas
kepala.sifat ini ditentukanoleh gen dominan W. Beberapa orang memiliki dua
buah putaran rambut dan sifat ini ditentukan oleh alel w. Tentukan genotip dari
tiap individu pada diagram silsilah ini. Individu yang diarsir memiliki sebuah
putaran rambut.
Jawab:
Diketahui : W = putaranrambut (1)
W = 2 putaranrambut
Genotippada diagram dengansilsilah, berikut (Arsir 1 PutaranRambut).
13. Pada suatu tanaman dikenal alel kodominan yang mempengaruhi daun
lembaga. Genotip CGCG menghasilkan daun lembaga hijau tua, CGCY hujau
muda, dan CYCY kuning. Karena yang terakhir ini tidak mampu membentuk
klorofil, meka kecambah tanaman ini tidak lama tumbuhnya dan mati waktu
masih muda.
Tanaman hijau tua diserbuk oleh tanaman hijua muda. Waktu tanama-
tanaman F1 dibiarakan menyerbuk secara bebas, dihasilkan keturunan F2
sebanyak 2400 tanaman yang dapat tumbuh terus sampai berbunga.
Berapakah dari tanaman-tanaman F2 ini yang berupa tanaman berdaun
lembaga hijau tua dan berapa yang berdaun hijau muda?
Jawab:
P ♂ CGCG x ♀ CGCY
Hujau tua Hijau muda
Gamet ♂ CG ♀ CG, CY
F1
Ketrunan
♂ yang dihasilakan dari perkawianan tumbuhan berdaun lembaga hujai tua danhujau
G
muda♀adalah: C
CGCG =G hujau tua G G
C C C
Y G Y
CGCY = hijau muda
C C C

F2
Ada 3 kemungkinan perkawiana dari keturunan F1 yaitu: Hijau tua x hijau
tua

CG
♀ Perbandingan genotip 1
CG CG CG

Hijau tua x hijau muda



CG Perbandinga genotip 1 : 1

CG CG CG

CY CG CY

Hijau muda x hijau muda



CG CY

CG CG CG CG CY
CY CG CY CY CY
Perbadingan genitip 1 : 2 : 1

Jumlah tanaman berdaun hijau =


Jumlah tanaman berdaun hujau muda =
14. Dentinogenesis imperfecta ialah suatu kelainan herediter pada gigi yang
mempengaruhi pembentukan dentin,sehingga gigi berwarna coklat dan
mahkotanya tenggelam di dalam gusi kelainan ini ditentukan oleh gen
dominan D, sedangkan alelnya resesip d menentukan gigi normal. Jika kotak-
kotak yang di arsir pada diagram silsilah ini merupakan individu yang
menderita kelainan itu tentukan genotip dari masing-masing individu.
Jawab:
D = normal
maka genotip dari hasil diagram silsilah berarsir adalah berlainan.
15. Tetapkaanlah apakah individu-individu yang diarsir pada diagram silsilah ini
memilikisifat keturunan yang disebabkan oleh gen dominan ataukah rsesip?
Jawab:
Iyadominan, sebab pada kotak yang diarsir itu merupakan keturunan yang telah
didapatkan dari induknya atau ibunya maka hal ini menyebabkan keturunannya
mendapatkan hasil yang timbul atau hasil yang sama.

B. Hukum Kemungkinan

1. Apakah yang dimaksud dengan:


a. derajat kebebasan
b. eks-kuadrat (X2)
c. deviasi
d. koreksi Yates
Jawab:
a. derajat kebebasan adalahsuatu parameter fisika yang independen, yang
biasadisebutdimensi, dalamdeskripsi formal merupakankeadaansuatu
system fisika.
b. X2 adalahteknikanalisiskomprasional yang
mendasarkandiripadaperbedaanfrekuensi data yang sedang di observasi.
c. Standardeviasiadalahsebuahmetodedalamanalisisstatistikstandar yang
banyakdigunakanolehparaanalisisuntukmengukurtingkatpolatilitashargasah
am.
d. Koreksi Yates adalahsalahsatumetodestatistika non-
parametrikkarenatidakbertujuanmendugamaupunmenguji parameter
populasi, tetapicukupmembandingkan.
2. Jika saudara melakukan tos dengan uang logam Rp. 100,- berapakah (a)
kemungkinannya untuk mendapat bagian kepala 8 kali berturut-turut? (b)
Apakah kemungkinan itu sama dengan untuk mendapat 8 bagian kepala,
apabila saudara melakukan tos dengan 8 buah uang logam sekaligus.
Jawab:

3. Berapa kemungkinannya bahwa suatu keluarga kedua anaknya laki-laki?


Jawab:
K(2+1) = K (2)
K(x) = x
(x+y)
2= 2
2+0
=2
4. Suami isteri telah memiliki 2 orang anak puteri dan menamantikan kelahiran
anaknya yang ketiga. Tentunya mereka mengharapka sekali akan
mendapatkan seorang putera.Berapakah kemungkinannya bahwa keinginan
mereka itu akan terkabul?
Jawab:

5. Berhubung adanya anjuran untuk melaksanakan Keluarga Berecana, maka


mempelai baru merencanakan hendak mempunyai orang anak saja.
a. Berapakah kemungkinannya mereka akan mendapatkan anak sulung
seorang laki-laki dan anak bungsu seorang anak puteri?
b. Apakah kemungkinan itu akan sama jika keadaannya terbalik?
c. Bagaimanakah halnya apabila diinginkan ketiga-tiganya laki-
laki? Jawab :
3 orang anak :
a. anak pertama laki-laki, anak terakhir perempuan
Anak Ke Peluang

1 ½
2 ½
3 ½
Total 1/8
b. anak pertama perempuan, anak ketiga laki-laki
Anak Ke Peluang

1 ½
2 ½
3 ½
Total 1/8
c. 3 anak laki-laki
Anak Ke Peluang

1 ½
2 ½
3 ½
Total 1/8

6. Mempelai baru lainnya tidak setuju dengan program Keluarga Berencana dan
mereka bersepakat hendak mempunyai 4 orang anak, yaitu 3 orang anak laki-
laki dan scorang anak perempuan, si suami menginginkan anak perempuan itu
lahir terakhir. Tetapi isterinya berpendapat bahwa tidak ada bedanya nomor
berapa saja anak perempuan itu lahirnya. Menurut saudara; pendapat siapakah
yang mempunyai mungkinan lebih besar, pendapat si suami ataukah isterinya?
Jawab:
a. suami : 3 laki-laki anak bungsu perempuan
Anak Ke Peluang

1 ½
2 ½
3 ½
4 ½
Total 1/16
b. istri : 3 anak laki-laki, 1 perempuan,tidak memperhatikan urutanpeluang 3
laki-laki, 1 perempuan = 4L 3P = 4(1/2)3 1/2 = ¼
c.
7. Seorang kidal disebabkan oleh gen resesip r yang homozigotik. Aleinya R
menyebabkan orang normai. Suami istri masing-masing normal tetapi
heterozigotik untuk kidal mempunyai 5 orang anak. Berapakah
kemungkinannya bahwa (a) semua anak itu kidal? (b) semua anak itu normal?
(c) Anak-anaknya nomrmal kecuali anak nomor dua yang kidal?

Jawab:

Diketahui : rr = kidal

R- = Normal

Parental = Rr >< rr

G =R R

r r

F1 = RR, Rr, rr

Perbandingan Genotip = 1 : 2 : 1

Perbandingan Fenotipe = 3 : 1

Kemungkinan anak normal = ¾

Kemungkinan anak kidal = ¼

a. 5 anak kidal semua


( )5 =

b. 5 anak normal semua


5
() =

c. anak-anaknya normal kecuali anak nomor dua yang kidal


Anak Ke Peluang

1 ¾
2 ¼
3 ¾
4 ¾
5 ¾
Total 81/784

8. Suami istri masing-masing normal tetapi pembawa sebuah pembawa gen


resesip yang serupa untuk bisu-tuli keturunan. Apabila meraka kelak memiliki
4 orang anak, berapakah kemungkinannya bahwa (a) semua anak itu akan
normal? (b) Seorang saja di antara anak-anak itu yang bisu dan tuli? (c) Anak
yang terakhir saja yang bisu dan tuli? ? (d) Semua anak itu akan bisu-tuli?

Jawab:

Parental Bb >< Bb

(normal) (normal)

Bb (normal) : ¾

Bb (Bisu Tuli) : ¼

a. semua anak normal


4
() =xxx=
b. 1 bisu tuli
3
4() x=4xxxx=

c. Anak keempat bisu tuli


( )4 =

d. Istri ; 3 Laki-laki, 1 –Perempuan, tidakmemperhatikanurutanpeluang 3 laki-


laki, 1 perempuan
[ ] =

9. Pada tanaman jagung dikenal jenis berbatang pendek (cebol) yang


disebalbkan oleh sebuah gen resesip. Seorang petani menanam 8 biji jagung
yang berasal dari tanaman normal heterozigot. Apabila dianggap bahwa
semua biji akan tumbuh dengan baik,berapakah kemungkinannya ia akan
mendapatkan (a) 4 tanaman normal, 4 tanamman berbatang pendek? (b) 6
tanaman normal 2 tanaman berbatang pendek? (c) semua tanaman berbatang
pendek (d) semua tanaman berbatang normal?
Jawab:
PP = Jagung normal
Pp = Jagung normal Heterozigot
pp= JagungbatangPendek
P1 = Pp Pp
F1 = PP :Pp : pp
(1 : 2 : 1)
PerbandinganFenotip :
(Normal :batangpendek) = (3 : 1)
a. 4 tanaman normal, 4 tanamanberbatangpendek?
Peluangjagung normal (a) :

Peluangjagungpendek (b) :
( )
( )

( ) ] [ ]
[
( )

b. 6 tanaman normal 2 tanamanberbatangpendek?

( ) ] [ ]
[
( )

c. SemuatanamanBerbatangpendek?

[ ]

d. Semuatanamanberbatang normal?
[ ]

10. Dentinogenesis imperiecta merupakan kelainan pada gigi manusia yang jarang
dijumpai. Gigi berwarna kecoklatan dan mahkota gigi agak masuk ke dalam
gusi. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan D, sedang alelnya resesip DI
menentukan gigi normal. Seorang laki laki penderita kelainan ini tetapi
heterozigotik mempunyai istri normal. Mereka telah memiliki 3 orang anak.
Berapakah kemungkinannya bahwa
a. semua anak itu menderita kelainan tersebut?

b. semua anak itu bergigi normal?

c. anak pertama menderita kelainan itu, sedang 2 anak lainnya tidak?

d. salah seorang diantara anak itu menderita kelainan ini

11. suatu kelainan pada orang yang disebabkan oleh sebuah gen resesip. Andaikan
individu Y merupakan pembawa (carier), apakah kemungkinan lahirnya
seorang anak yang menderita kelainan dari perkawinan X dan Y pada gambar
1 dan 2 sama ataukah berlainan?

12. Dua tanaman dikawinkan dan menghasilkan tanaman-tanaman F1 dengan


perbandingan fenotip 110:90, carilah mana yang sesuai, apakah keturunan itu
hasil tescross pada suatu monohibrid ataukah karena ada epistasi resesip
rangkap?
13. Perkawinan 2 tanaman dihibrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan
fenotip 12:3:1. Akan tetapi pada waktu tanaman dihibrid tadi di tescross,
dihasilkan keturunan yang memisah menjadi 41 tanaman berbunga putih, 22
berbunga merah jambu, 17 kuning. Cobalah lakukan tes X2 dan tetapkanlah
apakah hasil tescross dengan perbandingan yang sebenarnya diharapkan.
14. suatu tanaman berbunga merah muda menyerbuk sendiri dan setelah biji-
bijinya yang dikumpulkan ditanam, didapatkan keturunan yang terdiri dari 36
tanaman berbunga merah, 56 tanaman berbunga merah-muda dan 28 tanaman
berbunga putih.
Apakah data tersebut sesuai dengan hipotesa yang menyatakan, bahwa
tanaman berbunga merah muda itu heterozigotik untuk sepasang gen dan
warna itu intermedier?
15. Para mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mengadakan
penyelidikan pada keluarga beranak enam yang tinggal di Kota Administratip
Denpasar, Bali.

Anda mungkin juga menyukai