Anda di halaman 1dari 10

FISIKA MODERN

Definisi Kerangka Acuan Inersial & Transformasi Galileo


Dosen Pengampuh : Prof. Dr. H. Mursalin, M. Si

Oleh : Kelompok 1
Tasya billa (433419014)
Sri Astika Adeningsih (433419022)
Pendidikan IPA (A)
KERANGKA ACUAN
Kerangka acuan yaitu suatu perspektif
dari mana suatu sistem diteliti. Dalam
bidang fisika suatu kerangka acuan
memberikan suatu pusat koordinat relatif
terhadap seorang pengamat yang mampu
mengukur gerakan dan posisi semua titik
yang terdapat dalam sistem, termasuk
orientasi obyek di dalamnya.

Jenis kerangka acuan


• Kerangka acuan inersia
• Kerangka acuan non-inersia
DEFINISI KERANGKA ACUAN INERSIA
Newton pernah menjelaskan ini dalam 
Hukum Newton I. Dia berkata bahwa benda yang
awalnya diam akan tetap diam, dan yang awalnya
bergerak akan tetap bergerak dengan kelajuan
konstan (tetap). Kecenderungan benda untuk
Karl Ereky pada tahun
“mempertahankan diri” ini disebut dengan inersia. 
1919

itu adalah contoh paling sederhana dari


inersia. Di mana daun yang sebelumnya
diam, akan tetap "berusaha untuk
diam”, sebelum akhirnya ikut bergerak
ke bawah karena gaya gravitasi.
DEFINISI KERANGKA ACUAN INERSIA

Suatu kerangka acuan inersia bertranslasi dengan suatu


kecepatan konstan, yang berarti kerangka acuan itu tidak
berotasi (hanya bertranslasi) dan pusat koordinatnya
bergerak dengan kecepatan konstan di sepanjang sebuah
garis lurus (dengan kecepatan tetap, tanpa adanya
komponen percepatan). Dalam kerangka acuan Karlinersia,
Ereky pada tahun
berlaku hukum pertama Newton (inersia)1919 dan juga
hukum gerak Newton.

Kerangka acuan inersia yaitu kerangka


acuan yang berada dalam keadaan
diam atau bergerak dengan kecepatan
konstan pada suatu garis lurus.
KERANGKA ACUAN INERSIA
Beberapa kegiatan untuk mendeskripsikan secara singkat suatu kerangka
acuan inersial. Suatu kerangka acuan inersial yaitu suatu kerangka acuan yang :

• Melakukan usaha dengan kecepatan


konstan
• Tidak melakukan usaha dipercepat
• Dimana hukum inersia berjalan
• Dimana hukum bergerak Newton
berjalan
• Dimana tidak terdapat gaya-gaya
fiktif
KERANGKA ACUAN INERSIA

Ilustrasi kerangka acuan inersia


Secara
Secara umum apabila suatu kerangka
acuan
acuan inersia telah dipilih, karenanya
diharapkan
diharapkan bahwa pengamatan yang
dilaksanakan
dilaksanakan langsung pada obyek
pengamatan
pengamatan itu atau hanya dari
kerangka
kerangka acuan relatif yang dipilih  Kerangka acuan yang diam
hendak
hendak memberikan hasil pengamatan
Sebagai ilustrasi diambil kasus sebuah benda
yang
yang sama. Jika tidak, berfaedah benar
dijatuhkan tanpa kecepatan awal (gerak jatuh lepas
yang
yang keliru dalam proses
proses pemilihan
sama sekali) dari atas sebuah gedung. Dimisalkan
kerangka
kerangka atau dituturkan bahwa
terdapat probabilitas tiga pilihan titik (di atas gedung,
kerangka
kerangka acuan tidak
tidak inersial.
di tengah dan di bawah) dan dua arah (ke atas dan ke
bawah) untuk menentukan kerangka acuan inersial. Di
sini diambil kasus khusus, yaitu selang koordinat
semesta dan koordinat pengamat tidak saling
KERANGKA ACUAN INERSIA
 Kerangka acuan yang melakukan usaha lurus teratur
baik

Ilustrasi dalam contoh ini yaitu seorang


pengamat P1 sedang berada di atas sebuah
bus B yang melakukan usaha lurus teratur
baik ( v = tetap) terhadap pengamat lain P2
yang diam di suatu tempat. Sebuah obyek O
di-jatuh bebas-kan di atas bis. Kedua
pengamat harus mengukur jarak tempuh dan
masa tempuh yang sama (dari posisi awal
dijatuhkan sampai mencapai atap bis) karena
kedua pengamat diteliti dari yang lainnya
berada pada kerangka acuan inersial.
TRANSFORMASI GALILEO
Dalam fisika, transformasi Galileo adalah
transformasi dari koordinat dalam
suatu kerangka acuan ke sistem koordinat
kerangka acuan lain yang bergerak
konstan relatif terhadap kerangka acuan
yang awal.
Untuk menyatakan kedudukan sebuah titik atau benda kita memerlukan satu sistem
koordinat atau kerangka acuan. Misalnya untuk menyatakan sebuah benda bergerak,
seorang pengamat memerlukan suatu kerangka acuan dengan sistem koordinat
misalnya (x, y, z). Jadi kerangka acuan adalah suatu sistem koordinat (x, y, z) di mana
seorang pengamat melakukan pengamatan suatu kejadian. Dalam hal ini kita
gunakan kerangka acuan inersial di mana hukum Newton berlaku. Kerangka acuan
inersial yaitu suatu kerangka acuan yang berada dalam keadaan diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan terhadap kerangka acuan lain pada garis lurus. Untuk
menyatakan hubungan antara pengamatan suatu kejadian peristiwa yang terjadi
dalam suatu kerangka inersial, jika diamati oleh pengamat yang berada dalam
kerangka acuan lain yang bergerak dengan kecepatan relatif konstan, digunakan
transformasi Galileo
TRANSFORMASI
GALILEO Gambar  disamping menggambarkan kerangka acuan S
dengan sistem koordinat (x , y, z) dan S’ dengan sistem
koordinat (x’,y’, z’), di mana kerangka acuan S’ bergerak di
dalam kerangka acuan S ke arah sumbu x positif dengan
kecepatan relatif konstan sebesar  v1  terhadap kerangka
Misalkan kerangka acuan S adalah kerangka acuan yang digunakan
acuan S.
oleh pengamat yang berada di stasiun dan kerangka acuan S’
digunakan oleh pengamat yang berada di atas mobil truk. Mula-mula
kedua kerangka acuan berimpit (t = 0), setelah bergerak selama  t
sekon maka kerangka acuan S’ telah menempuh jarak d = v1 t’.
Kecepatan Hasan berjalan menurut pengamat yang berada
Apabila bersamaan truk bergerak, Hasan juga berjalan di dalam
di S dan S’ dapat ditentukan menurut transformasi Gallileo diatas truk, searah dengan gerak kereta dengan kecepatan v2 relatif
sebagai berikut : terhadap truk, maka kedudukan Hasan dapat dinyatakan dalam
Sehingga kedudukan benda antara kerangka acuan S’ terhadap S
koordinat
dapat(x, y, z) terhadap
dinyatakan : kerangka S dan (x’, y’, z’) terhadap
Kecepatan Hasan yang bergerak dengan
kerangka S’. x’ = x – v 1.t
kecepatan v2 terhadap truk bergerak dengan
y’= y,
kecepatan v1 jika dilihat oleh Ali yang ada di
z’= z, 
kerangka acuan S sebesar : t’= t.

Persamaan ini dikenal dengan transformasi Gallileo Kebalikan


tranformasi Galileo
 x dinyatakan
=  x’ + v1.t’ =: v2.t + v1.t’ ,
Persamaan ini merupakan penjumlahan y = y’,
kecepatan transformasi Galileo yang kemudian z = z’, 
dikenal dengan penjumlahan kecepatan. t = t’
• Contoh soal transformasi Galileo
Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 60
km/jam. Seorang penumpang berjalan dalam
kereta dengan kecepatan 6 km/jam searah dengan
kereta. Berapa kecepatan penumpang tersebut
terhadap orang yang diam di tepi rel?
 Jawab:
v1 = 60 km/jam ( kecepatan kereta relatif terhadap
orang yang diam di tepi rel)
v2 = 6 km/jam ( kecepatan penumpang relatif
terhadap kereta api)

vx = v1 + v2
    = 60 km/jam + 6 km/jam
   = 66 km/jam

Anda mungkin juga menyukai