Anda di halaman 1dari 1

Hal ini dapat terjadi jika jam yang digunakan oleh kedua pengamat itu sebelumnya telah disesuaikan

satu dengan yang lain (disinkronkan). Dalam relativitas Galileo, berlaku persamaan

x’ = x – vt

y’ = y
z’ = z

t’ = t

Transformasi ini dikenal sebagai transformasi Galileo. Apakah transformasi Galileo memenuhi
postulat Einstein? Ternyata tidak. Alasannya, jika ada suatu partikel bergerak dengan kecepatan tetap
sepanjang sumbu X (dan tentu saja juga sepanjang sumbu X’), kecepatan partikel itu diukur dari
kerangka K adalah
𝑑𝑥
u= 𝑑𝑡

Atau jika diukur dari K’ ialah


𝑑𝑥′
U’ = 𝑑𝑡′

Berdasarkan persamaan (7.3), diperoleh persamaan


𝑑𝑥′ 𝑑𝑥
U’ = = – v = u – v,
𝑑𝑡′ 𝑑𝑡

Karena dt’ = dt, ingat waktu bersifat mutlak. Sekarang, andaikan partikel yang ditinjau itu adalah
foton. Akibatnya, u = c sehingga cepat rambat cahaya jika diukur dari kerangka K’ adalah

u’ = c’ = c - v

Persamaan (7.7) secara jelas menyatakan bahwa cepat rambat cahaya tidak invarian dalam
transformasi Galileo. Hal ini tentu bertentangan dengan postulat kedua Einstein. Dengan demikian,
pernyataan bahwa ahli ragam Galileo tidak sejalan dengan postulat-postulat Einstein.

Sekarang andaikan pada saat t = 0 kerangka acuan K’ berimpit dengan kerangka K sedemikian rupa
sehingga titik pangkal O(0,0,0) milik K berimpit dengan titik pangkal O’(0,0,0) milik K’ dan sumbu
X, sumbu Y serta sumbu Z berturut-turut berimpit dengan sumbu X’, sumbu Y’ serta sumbu Z’. Pada
saat itu, t = 0 = t’ (artinya, jam dimasing-masing kerangka menunjukan angka yang sama, yaitu detik
ke 0). Kemudian, kita akan menerapkan postulat-postulat relativitas khusus. Jika pada saat t = 0 = t’
itu suatu sumber cahaya yang diam di K pada titik O(0,0,0) berkedip memancarkan foton ke segala
arah, baik dari K sendiri maupun dari K’ terlihat bahwa foton-foton itu memiliki kelajuan yang sama,
yakni c. Oleh karena itu, setiap saat foton-foton itu terletak pada suatu permukaan bola dengan jejari

r = ct, jika dilihat dari kerangka K

Anda mungkin juga menyukai