Anda di halaman 1dari 33

Teori Relativitas Khusus

Oleh :
Zaharah Ramli M.Si
Ramadiasnyah
Pendahuluan
Kita akan mempelajari konsep fisika klasik
terlebih dahulu dilanjutkan dengan teori
relativitas khusus untuk massa, panjang, dan
waktu serta momentum relativitas dan energi
relativistik.
Setelah mempelajari bab ini kita dapat
memahami teori relativitas khusus untuk
waktu, panjang, dan massa serta memahami
kesetaraan massa dan energi yang diterapkan
dalam kehidupan sehari hari.
Fenomena relativitas
Pesawat supersonik
adalah pesawat yang
memiliki kecepatan
maksimum melebihi
kecepatan bunyi. Jika
diamati gerakan pesawat
tersebut dari bumi, kamu
akan melihat bahwa
pesawat bergerak sangat
cepat.
Bagaimana gerak benda dengan kecepatan yang
sangat tinggi?
Fisika klasik banyak mengacu pada teori
Newton mampu menjawab fenomena gerak yang
dapat teramati dalam keseharian tetapi konsep ini
masih sangat terbatas pada benda yang
berkecepatan sangat rendah.
Pada akhir abad ke-19 banyak penemuan yang
sangat mengejutkan. Penemuan itu antara lain
gelombang elektromagnetik oleh Maxwell,
radioaktivitas oleh Henri Becquerel, teori
dualisme partikel-gelombang oleh De Broglie, dan
yang terkenal adalah teori relativitas Einstein
Kerangka Acuan Inersial
• Kerangka inersial: • Perbandingan
Koordinat ruang pengamatan-
dan waktu yang pengamatan yang
diam ataupun dilakukan dalam
bergerak dengan berbagai kerangka
kecepatan tetap lembam memerlukan
transformasi antar
kerangka acuan
Percobaan Michelson dan Morley
eter merupakan medium perambatan cahaya, maka
menurut orang di bumi:
• Cahaya yang bergerak dari barat ke timur
mengalami tambahan kecepatan dibandingkan bila
eter diam.
• Sebaliknya, cahaya yang merambat dari timur ke
barat akan mengalami pengurangan kecepatan
• Cahaya yang bergerak dalam arah
menyamping(utara-selatan) memiliki kecepatan
yang besarnya berada di antara kecepatan cahaya
ke barat dan kecepatan cahaya ke timur.
Dalam percobaannya,
kedua Professor itu Hal ini menjelaskan
mengukur beda waktu kecepatan cahaya ke
tempuh cahaya bergerak arah timur, barat, utara,
bolak-balik arat utara- dan selatan sama
selatan dan timur-barat. besarnya. Kesimpulan
Hasilnya adalah kedua dalam percobaan ini
waktu tempuhnya diatas adalah tidak ada medium
sama besarnya yang bernama eter
sebagai tempat
perambatan cahaya.
Transformasi Galileo

Galileo mengemukakan kenyataan ini jelas


mekanisme transformasi bahwa tidak ada gerak
yang memberikan mutlak, yang ada adalah
hubungan sedemikian gerak yang relatif.
rupa sehingga Pernyataan ini dikenal
penjumlahan kecepatan sebagai relativitas
mematuhi aturan jumlah Newton. Kedudukan
yang paling sederhana. suatu benda diam atau
bergerak memerlukan
suatu kerangka acuan.
S adalah sebuah tiang di stasiun kereta api dan S' adalah
gerbong kereta api yang bergerak dengan kecepatan
v terhadap stasiun. B adalah seorang penumpang yang
bergerak di dalam kereta api searah dengan arah gerak
kereta api. Terhadap kerangka acuan S, B memiliki
koordinat B (x,y,z) dan terhadap kerangka acuan
S' memiliki koordinat B (x',y',z').
Hubungan kordinat-
kordinat kedua acuan
adalah :
1.x’=x-vt
2.y’=y
3.z’=z
4.t’=t
Jika persamaan pertama
diturunkan terhadap waktu, 8.
diperoleh:
5. U/ penumpang yg bergerak
dalam arah yg sama dengan
kereta, sehingga diperoleh:
Karena adalah
Kecepatan benda B kpd S’ &
9. x=x’+vt
adalah kecepatan benda B
kpd S. Maka
6. Transformasi
Galileo
7.
• Diketahui:
Contoh soal V = 72 km/jam. Vx' = 5
Sebuah kereta api bergerak km/jam
melintasi stasiun dengan • Ditanyakan:
kecepatan 72 km/jam. Seorang
Vx = . . . ?
penumpang dalam sebuah
gerbong berjalan searah gerak • Jawab:
kereta api dengankecepatan 5 Vx' = Vx – V --------> Vx = Vx'
km/jam. Berapakah kecepatan +V
penumpang tersebut menurut Vx = 5 km/jam + 72 km/jam =
pengamatyang berdiri di 77 km/jam
stasiun? Jadi, kecepatan penumpang
menurut pengamat yang diam
di stasiun adalah 77 km/jam
Penerapan Transformasi Galileo pada
Kecepatan Cahaya
• 1. Kecepatan Searah w = u + v atau x = ut + x’
• 2. Kecepatan Berlawanan Arah w = u – v atau x = ut – x’
w : kecepatan benda terhadap
pengamat
u : kecepatan acuan terhadap
pengamat
v : kecepatan benda terhadap acuan
x : posisi benda terhadap pengamat
t : waktu gerak benda
x’ : posisi benda terhadap acuan
• Jika benda tersebut adalah cahaya dengan
kecepatan c maka (searah) atau
(berlawanan arah) artinya .

Hal ini tidak sesuai dengan hasil


pengamatan Michelson dan Morley
bahwa kecepatan cahaya sama ke
segala arah
Teori Relativitas Enstein
• Ponsulat Pertama : Hukum – hukum fisika
dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama
dalam semua kerangka acuan inersial (bergerak)
• Ponsulat Kedua : Kelajuan cahaya dalam ruang
hampa c = 3x m/s sama untuk semua pengamat
v = kecepatan benda terhadap
pengamat
v1= kecepatan acuan terhadap
jika arah berlawanan
pengamat
tanda negatif (-)
v2= kecepatan benda terhadap
acuan
Contoh soal Jawab :
=+ 0,3c (bergerak ke
• sebuah pesawat kanan) dan = -0,8c
bergerak ke kanan (bergerak ke kiri)
dengan kecepatan
0,3c terhadap bumi
dan pesawat kedua
bergerak ke kiri
dengan kecepatan
0,8c terhadap bumi. = 0,89c
Berapakah kecepatan
pesawat pertama
terhadap pesawat
kedua?
Transformasi Lorenz

Hubungan diatas dapat ditulis dalam 2 persamaan terpisah


dan

Dengan adalah factor yang bergantung pada laju relatif


kerangka acuan x. terhadap kerangka acuan x.
Agar kecepatan cahaya sama ke segala arah, maka bentuk
kebergantungan terhadap kecepatan haruslah
Pada akhirnya dapat hubungan :

dan
KONTRAKSI LORENTZ
penyusutan panjang benda akibat gerak relatif benda
itu terhadap pengamat. Hasil pengukuran panjang (atau
jarak antara dua titik) bergantung pada kerangka acuan
karena panjang merupakan besaran relatif.
Panjang benda bila diukur dalam kerangka acuan
dimana benda diam terhadap kerangka acuan tersebut
disebut panjang sejati/proper length (L0), Panjang benda
yang sama jika diuukur dalam kerangka acuan yang
sedang bergerak sejajar terhadap benda dengan kelajuan
u disebut panjang relativistik(L)

L < L0, dan kedua besaran ini dihubungkan dengan


tetapan transformasi γ > 1.
• Contohnya: panjang kereta api menurut orang
ditanah (yang bergerak relatif terhadap kereta)
lebih pendek daripada menurut penumpang kereta
(diam terhadap kereta). Misalkan panjang kereta
menurut pengamat di kereta (diam terhadap
kereta) adalah L0 maka ∆x′ = L0
Pengamat di tanah harus mengukur panjang
kereta dengan menerapkan t = 0. Misalkan
panjang yang tercatat adalah L maka ∆x = L
Dengan memasukkan ∆t = 0 maka :
L = panjang menurut pengamat
yang bergerak
L0 =panjang menurut pengamat
yang diam terhadap benda
yang sedang diamati.
Efek berkurangnya panjang benda jika diukur oleh
pengamat yang bergerak terhadap benda disebut
penyusutan panjang atau kontraksi panjang (length
contraction). Perhatikan, penyusutan panjang hanya
terjadi sepanjang arah gerak
• Contoh soal
Sebuah pesawat terbang
bergerak terhadap Bumi
dengan laju 600 m/s. Panjang pesawat menurut
Panjang sejati 50 m. pengamat di Bumi adalah
Berapa besarkah panjang relativistik L,
penyusutan panjangnya dihitung dengan
bagi pengamat di Bumi? persamaan: 
•Jawab
Panjang sejati L0 = 50 m
Laju pesawat u = 600 m/s Tampak bahwa untuk
kelajuan benda jauh lebih
kecil daripada c,
penyusutan panjang
hampir tidak ada.
DILATASI WAKTU

Selang waktu antara dua kejadian ∆t0 = tB – tA., yang


dikur oleh jam yang diam terhadap kejadian (jam dan
kejadian berada dalam kerangka acuan yang sama)
disebut selang waktu sejati (proper time).
Jika selang waktu kejadian A dan B ini diukur oleh
jam O′ yang bergerak dengan kecepatan u terhadap
kejadian (kerangka acuan jam tidak sama dengan
kerangka acuan kejadian), maka selang waktu ini
disebut selang waktu relativistik (diberi lambang ∆t)
∆t > ∆t0, dan karena γ > 1
• ∆t0 = T0 dan ∆t = T
maka kita dapat Peristiwa mulurnya
menulis : waktu yang diamati
oleh pengamat yang
bergerak terhadap
kejadian disebut
Dengan T = selang pemuluran waktu
waktu menurut atau dilatasi waktu
pengamat yang (time dilatation)
bergerak dan T0 =
selang waktu
menurut pengamat
yang diam
Contoh soal
• Seorang anak kembar A dan B, A berkelana di antariksa
menggunakan pesawat antariksa dengan kelajuan tinggi.
Setelah 10 tahun berkelana A kembali ke Bumi, tetapi
menurut catatan B di Bumi, A telah berkelana selama 20
tahun. Berapakah kelajuan pesawat antariksa yang
ditumpangi A dalam perjalanannya?
Jawab
• Dalam soal ini, selang waktu yang diukur oleh A adalah
selang waktu sejati, ∆t0, dan yang diukur oleh B adalah
selang waktu relativistik, ∆t. Dengan demikian, ∆t0 = 10
tahun dan ∆t = 20 tahun. Kita hitung dahulu γ dari ∆t = γ
∆t0, kemudian kelajuan pesawat u dengan persamaan:
PENGUJIAN DILATASI WAKTU

Teori relativitas khusus Einstein


didasarkan pada sejumlah hipotesis.
Untuk itu maka diperlukan eksperimen
• Eksperimen yang dilakukan di Laboratorium CERN, Swiss,
tahun 1977 merupakan salah satu upaya menguji dilatasi
waktu yang diramalkan oleh teori relativitas. Pada
eksperimen tersebut berkas muon (partikel elementer)
dipercepat dalam lintasan lingkaran berjari-jari 7,0 m
hingga mencapai laju 0,99994 c. Muon adalah partikel yang
sangat tidak stabil. Pengamatan di laboratorium
menunjukkan bahwa muon yang hampir diam (memiliki
kecepatan yang sangat kecil) meluruh menjadi partikel lain
dalam waktu 2,200 µs. Akibat dilatasi waktu, muon dapat
bertahan lebih lama dari peluruhan. Umur muon yang
bergerak dengan laju u = 0,99994 c bertambah menjadi
Hal ini membuktikan ramalan
dilatasi waktu Einstein cocok
dengan eksperimen
RELATIVITAS MASSA, MOMENTUM, DAN ENERGI

Makin besar kecepatan, maka makin besar pula


massa benda. Jika kecepatan benda mendekati
kecepatan cahaya maka massa benda harus
mendekati tak berhingga. Pada kondisi
demikian, pemberian gaya mengakibatkan
percepatan benda mendekati nol.
Hubungan antara massa dan kecepatan benda
yang memenuhi syarat di atas adalah
m: massa benda yang bergerak
mo: massa benda dalam
keadaan diam
Karena momentum merupakan perkalian massa dan
kecepatan, maka secara umum momentum benda
memiliki bentuk

Dengan demikian, sangat beralasan bila rumus untuk


energi kinetik juga akan berbeda dengan rumus dalam
mekanika klasik. Einstein menurunkan energi kinetik
benda

Untuk kecepatan yang cukup kecil dibandingkan


kecepatan cahaya, secara matematika dapat
ditunjukkan bahwa
Energi sangat besar yang dihasilkan oleh reaktor
nuklir atau bom atom berasal dari penghancuran
sebagian massa atom. Bentuk persamaan energi total
dapat juga dinyatakan sebagai berikut
Contoh soal
partikel yang memiliki
massa diam sebesar 9,1
X 10-31 kg bergerak
dengan laju
Hitunglah massa
relativistik partikel ini.
Jawab :
TERIMAKASIIIIH.........

Anda mungkin juga menyukai