0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan14 halaman
Teori Relativitas Einstein
Kecepatan benda-benda yang bergerak hanya d apat diberikan secara relatif terhadap benda lain.
Hukum penjumlahan kecepatan tidak berlaku unt uk cahaya. Kecepatan cahaya dalam segala ara h adalah sama, tidak tergantung gerak sumber c ahaya maupun gerak pengamat.
TRANSFORMASI GALILE
Transformasi Galileo adalah transformasi d ari koordinat dalam suatu kerangka acuan ke sistem koordinat kerangka acuan lain y ang bergerak konstan relatif terhadap kera ngka acuan yang awal.
Teori Relativitas Einstein
Kecepatan benda-benda yang bergerak hanya d apat diberikan secara relatif terhadap benda lain.
Hukum penjumlahan kecepatan tidak berlaku unt uk cahaya. Kecepatan cahaya dalam segala ara h adalah sama, tidak tergantung gerak sumber c ahaya maupun gerak pengamat.
TRANSFORMASI GALILE
Transformasi Galileo adalah transformasi d ari koordinat dalam suatu kerangka acuan ke sistem koordinat kerangka acuan lain y ang bergerak konstan relatif terhadap kera ngka acuan yang awal.
Teori Relativitas Einstein
Kecepatan benda-benda yang bergerak hanya d apat diberikan secara relatif terhadap benda lain.
Hukum penjumlahan kecepatan tidak berlaku unt uk cahaya. Kecepatan cahaya dalam segala ara h adalah sama, tidak tergantung gerak sumber c ahaya maupun gerak pengamat.
TRANSFORMASI GALILE
Transformasi Galileo adalah transformasi d ari koordinat dalam suatu kerangka acuan ke sistem koordinat kerangka acuan lain y ang bergerak konstan relatif terhadap kera ngka acuan yang awal.
Ahmad Taufik H. (05) Betha Shafarina Y. (08) Cinta Cendrawasih (10) Faizatul Ulya U. N. (13) Teori Relativitas Einstein
1. Kecepatan benda-benda yang bergerak hanya
dapat diberikan secara relatif terhadap benda lain. Hukum penjumlahan kecepatan tidak berlaku untuk cahaya. Kecepatan cahaya dalam segala arah adalah sama, tidak tergantung gerak sumber cahaya maupun gerak pengamat. TRANSFORMASI GALILEO Transformasi Galileo adalah transformasi dari koordinat dalam suatu kerangka acuan ke sistem koordinat kerangka acuan lain yang bergerak konstan relatif terhadap kerangka acuan yang awal. Percobaan Michelson-Morley Percobaan Michelson-Morley dirancang untuk mengukur kecepatan eter menggunakan interferometer. Eter awalnya diyakini sebagai medium perambatan cahaya sehingga dapat sampai ke bumi. Michelson dan Morley akan mengamati pola interferensi yang terjadi. Jika eter itu ada, akan terjadi pergeseran pola interferensi. Hasilnya menunjukkan bahwa cahaya dalam arah tegak lurus tidak ada perbedaan. Jadi, anggapan bahwa bumi bergerak terhadap eter itu tidak benar. Sebaliknya, jika eter di asumsikan bergerak bersama-sama dengan bumi, maka tidak sesuai. Andaikan eter itu ada, eter dapat dijadikan sebagai kerangka acuan yang tetap. Oleh karena eter tidak ada, kerangka acuan universal juga tidak ada. Terkait dengan konsep ketiadaan eter, pada tahun 1905 Einstein mengumumkan teori relativitasnya.
Postulat pertama Einstein untuk teori relativitas khusus:
"Hukum-hukum fisika memiliki bentuk yang sama pada semua kerangka acuan inersial."
Adanya postulat ini menepis anggapan tentang kerangka acuan universal
dan Einstein berhasil membuktikan bahwa sesungguhnya hukum-hukum listrik dan magnet juga berlaku untuk semua kerangka acuan. Dari percobaan Michelson-Morley telah diketahui tidak ada perbedaan waktu antara cahaya yang merambat secara vertikal atau horizontal. Oleh karena itu, Einstein mengemukakan postulatnya yang berbunyi: "Cahaya merambat melalui ruang hampa dengan cepat rambat c = 3 x 108 m/s, yang bergantung dari kecepatan sumber cahaya maupun pengamatnya." Transformasi Lorentz Transformasi Lorentz sebenarnya sejenis dengan transformasi Galileo. Kekeliruan transformasi Galileo untuk kecepatan-kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya merupakan anggapan bahwa selang waktu pada kerangka acuan S' sama dengan selang waktu pada kerangka acuan S. Untuk memasukkan konsep relativitas Einstein, selang waktu tidaklah sama. Dengan menganggap transformasi ini linear maka hubungan transformasinya akan mengandung suatu pengali y yang disebut tetapan transformasi. Penjumlahan kecepatan relatif Jika dua kecepatan v1 dan v2 dijumlahkan, hasil yang diperoleh adalah : v1 = laju benda I terhadap tanah v2 = laju benda II terhadap benda I v = laju benda II terhadap tanah c = kecepatan cahaya Kontraksi Panjang
Sebuah benda panjangnya l bergerak dengan ke-
cepatan v terhadap seorang pengamat yang diam, maka panjang benda yang diamati pengamat tsb adalah :
l’ = panjang benda yg diamati oleh
pengamat yg bergerak l = panjang benda yg diamati oleh pengamat yg diam v = kecepatan pengamat yg bergerak c = kecepatan cahaya Dilatasi Waktu
Misalnya pengamat yang bergerak dengan kecepatan v ter-
hadap pengamat yang diam , mengamati 2 kejadian di suatu titik P. Maka hubungan kedua kejadian itu menurut pengamat yg diam dan pengamat yg bergerak dapat dirumuskan :
∆t’ = selang waktu kejadian menurut
pengamat yg bergerak ∆t = selang waktu kejadian menurut pengamat yg diam v = kecepatan pengamat yg bergerak c = kecepatan cahaya Massa Relativitas
Jika suatu benda bergerak dengan laju v
mendekati kecepatan cahaya c, maka massanya selalu lebih besar dari massa diamnya.
m = massa benda yg bergerak dengan
laju v m0 = massa benda dalam keadaan diam v = kecepatan benda c = kecepatan cahaya Kesetaraan Massa dan En- ergi Jika suatu benda yg bermassa m berubah seluruhnya menjadi energi, maka besarnya energi tsb adalah : E = energi (Joule) m = massa benda (kg) c = kecepatan cahaya
Untuk benda bergerak dg kecepatan
mendekati kecepatan cahaya, energi kinetiknya adalah mc2 = energi total m0c2 = energi diam Ek = energi kinetik TERIMA KASIH