Anda di halaman 1dari 3

Kegiatan

TEORI RELATIVITAS KHUSUS


1

1. Relativitas Newton
Teori Relativitas Newton menjelaskan gerak-gerak benda jauh di bawah kecepatan
cahaya. Teori relativitas mempelajari bagaimana pengukuran besaran fisika yang bergantung pada
pengamat seperti halnya dengan peristiwa yang diamati. Newton mengatakan bahwa semua gerak
itu relatif. Benda akan dikatakan bergerak apabila kedudukan benda tersebut berubah terhadap
kerangka acuannya. Kerangka acuan di mana Hukum Newton berlaku disebut kerangka acuan
inersia.

2. Postulat Relativitas Khusus


Pada tahun 1888 Hertz berhasil membuktikan hipotesis Maxwell bahwa cahaya termasuk
gelombang elektromagnetik, yang merambat melalui udara dengan kecepatan c = 3 x 10 8 m/s.
Sesuai dengan pendapat umum pada saat itu bahwa gelombang memerlukan medium untuk
merambat, para ilmuwan kemudian mengemukakan hipotesis eter: “Jagat raya dipenuhi oleh eter
stasioner yang tidak mempunyai wujud tetapi dapat menghantarkan perambatan gelombang”.
Namun keberadaan eter akhirnya terbantahkan melalui percobaan Michelson- Morley
dimana pada saat itu mereka ingin mengukur kelajuan Bumi relatif terhadap eter. Keinginan
untuk membukikan bahwa eter itu ada berakhir dengan kesimpulan eter sebenarnya tidak ada.
Melalui percobaan yang berulang-ulang di lakukan hasilnya tetap bahwa eter tidak ada.
Teori relativitas Einstein merujuk pada kerangka acuan inersial yaitu kerangka acuan yang
bergerak relatif pada kecepatan konstan (tetap) terhadap kerangka acuan lainnya. Dari hasil
kajiannya, Einstein mengemukakan dua postulat, yaitu:
1. Hukum-hukum fisika memiliki bentuk yang sama pada semua kerangka acuan inersial.
2. Cahaya yang merambat di ruang hampa dengan kecepatan c = 3 x 108 m/s adalah sama untuk
semua pengamat dan tidak bergantung pada gerak sumber cahaya maupun kecepatan
pengamat. Sebagai konsekuensi dari Postulat Einstein tersebut maka kecepatan, panjang
benda dan massa benda bersifat relatif (nisbi)
(1) Kecepatan Relatif
Kecepatan relatif adalah kecepatan yang mempunyai nilai yang mendekati nilai kecepatan
cahaya dalam ruang hampa.
Vab = Kecepatan Relatif benda A dilihat oleh pengamat B

̅ ̅
= ̅ ̅

Contoh Soal :

1. Menurut pengamat di Bumi ada dua pesawat antariksa yang mendekatinya dari arah
yang berlawanan, masing-masing adalah pesawat A yang kecepatannya 0,8 c dan
pesawat B yang kecepatannya 0,6 c (c = cepat rambat cahaya) Menurut pilot pesawat
B besar kecepatan pesawat A adalah...
2. Dua buah pesawat masing-masing pesawat A dengan kecepatan 0,5 c dan pesawat B
bergerak saling mendekati. Jika menurut pilot pesawat B, pesawat A bergerak
mendekatinya dengan kecepatan 0,75 c. Tentukan kecepatan pesawat B menurut
pengamat di bumi...
(2) Dilatasi Waktu
Selang waktu untuk kerangka acuan diam tidak lagi sama dengan selang waktu untuk
kerangka acuan bergerak. Ternyata waktu yang diukur oleh sebuah jam yang bergerak
terhadap kejadian lebih besar dibandingkan terhadap jam yang diam terhadap kejadian
peristiwa ini disebut dilatasi waktu.

Keterangan :

∆t = Selang waktu di bumi (s)


∆t0 = Selang waktu diluar angkasa (pesawat) (s)
v = Kecepatan relative pengamat yang bergerak terhadap pengamat yang diam (m/s)
c = Kecepatan cahaya (3 x 108 m/s)

Contoh soal :

3. Dua anak kembar Upin dan Ipin berumur 15 tahun. Upin berangkat ke ruang angkasa dengan
pesawat berkecepatan 0,8c. Upin kembali pulang ke bumi saat Ipin merayakan ulang
tahunnya yang ke 40. Tentukan umur Upin saat bertemu Ipin...
(3) Konstraksi Panjang
Sebuah benda diam tampak lebih panjang jika diukur oleh pengamat yang diam terhadap
benda, sedangkan untuk pengamat yang bergerak relatif terhadap benda, maka panjang
benda tampak lebih pendek.

Keterangan :

Lo = Panjang diam (m)


L = Panjang yang dilihat pengamat pada gerak relative terhadap objek (m)
v = Kecepatan relatif (m/s)
c = Kecepatan cahaya (3 x 108 m/s)

Contoh Soal :
4. Panjang jembatan 60 m saat diamati oleh seseorang yang bergerak dengan kecepatan
0,8 c. Panjang jembatan sesungguhnya adalah...

(4) Relativitas Massa


Menurut Einstein massa benda yang bergerk (m) akan lebih besar dari pada massanya
waktu diam (m0). Mekanika klasik yang menyatakan massa adalah konstan hanya
berlaku untuk benda yang bergerak dengan kecepatan jauh lebih kecil dari kecepatan
cahaya.

Keterangan :
m0 = massa benda saat diam (kg)
m = massa benda saat bergerak
v = kecepatan benda terhadap kerangka diam (m/s)
c = Kecepatan cahaya (3 x 108 m/s)
Contoh soal :

5. Berapakah massa relativitas sebuah partikel yang massa diamnya 2 kg, jika bergerak
dengan leajuan 0,6 c...

Anda mungkin juga menyukai